NovelToon NovelToon

Pelakor 18 Tahun

Simpanan

Hari Minggu yang cerah.

Di dalam sebuah kamar apartemen, sepasang kekasih tengah memadu kasih dengan tubuh di penuhi keringat dan tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh keduanya.

Siang-siang bolong mereka tengah bercinta menuntaskan hasrat yang selama beberapa hari ini tidak sempat mereka salurkan.

''Ah ... Terimakasih Sayang,'' tubuh sang pria terkulai lemas di atas kasur di sebelah sang kekasih setelah bermain selama hampir satu jam.

''Sama-sama Om,'' jawab sang wanita, lalu dia membaringkan kepalanya pada dada bidang yang polos dan di penuhi keringat.

''Uang jajan masih ada?''

''Ada Om.''

''Om transfer lagi, ya?''

''Om mah gitu, tiap kali kita habis berhubungan, Om selalu bersemangat untuk mentransfer uang ke rekening aku. Bagaimana aku tidak bersemangat untuk melayani Om,'' ucap Raya manja dengan jari jari nya yang lentik bermain main pada dada bidang tersebut.

''Om Sayang sama kamu, dan Om juga merasa puas atas pelayanan yang kamu berikan Sayang,'' balas Leon sembari mengecup pucuk kepala Raya.

''Aku juga sayang banget sama, Om,''

''Kalau begitu kita nikah, yuk?''

''Iih, Om. Bagaimana dengan istri Om dan Caca? Nanti mereka kecewa dan marah sama kita. Aku lebih nyaman begini saja Om,''

''Ya sudah. Kalau begitu kita begini saja sampai kamu menemukan jodoh yang tepat untukmu,''

''Aku tidak ingin menikah dan pacaran sama pria manapun Om. Aku hanya ingin bersama Om,''

''Lho, ini gimana ceritanya? Apa kamu mau menjadi kekasih simpanan Om untuk selamanya?''

''Kenapa tidak Om. Aku bersedia menjadi kekasih simpanan Om selama nya hingga kita menua bersama,''

''Omong kosong seperti apa itu, Raya? Mana mungkin kita menua bersama. Usia Om sudah 43 tahun, sementara kamu baru 17 tahun, jalan kamu masih panjang Raya,''

''Aku serius Om,''

''Ya sudah. Om percaya aja deh. Bocah mah gitu,''

''Bocah? Bocah sih, tapi bisa membuat seorang Leon mabuk kepayang hingga merem melek dan lupa anak istri yang ada di rumah,'' goda Raya. Lalu tertawa kecil.

Leon pun tak berucap lagi, dia ikutan tertawa, karena apa yang dikatakan oleh Raya memang benar adanya. Dia benar-benar telah lupa akan janji setia nya kepada sang istri hanya karena seorang Raya. Seorang siswi SMA yang sekelas dengan putrinya.

* * *

Seminggu berlalu.

''Raya, nanti malem kamu nginep di rumah aku, ya. Aku bosan di rumah, tidak ada teman. Mama dan Papa lagi keluar kota karena urusan pekerjaan,'' ucap Caca saat dirinya dan Raya tengah duduk di kantin sekolah.

''Bagaimana, ya?'' Raya tampak berpikir dengan telapak tangan menopang dagu.

''Ayolah. Apa kamu tidak kasihan sama sahabat mu ini. Aku kesepian Raya,'' mohon Caca dengan wajah mengiba.

''Ya udah deh. Tapi nanti aku minta izin dulu sama Ibu aku, ya,''

''Hore. Okey sahabat ku yang baik dan terimakasih banyak,'' Caca begitu kegirangan, dan Raya tersenyum lebar melihat itu. Caca menggenggam tangan Raya dan menatap Raya lekat. Caca tidak pernah bosan menatap wajah sahabatnya itu, karena dia akui, Raya memiliki wajah yang sungguh cantik. Bahkan dia kalah cantik dibandingkan Raya. Tidak heran, Raya menjadi incaran para siswa di sekolah, tapi yang membuat Caca heran, selama ini Raya sama sekali tidak tertarik pacaran sama siswa laki-laki manapun, termasuk siswa yang paling tampan di sekolah. Selama ini Caca menganggap kalau Raya tidak ingin pacaran karena ingin fokus belajar dan sekolah, tetapi tanpa ia ketahui, ternyata sebenernya selama ini sahabatnya itu sudah punya kekasih simpanan, kekasih simpanan yang merupakan orang yang paling Caca hormati dan sayangi.

Bersambung.

Merindu

Sepulang sekolah, Caca mengantar Raya ke rumahnya yang sederhana. Dia akan meminta izin kepada Ibunya Raya agar Raya diperbolehkan untuk menginap dirumahnya selama beberapa hari hingga Papa dan Mama nya pulang dari dinas diluar kota.

''Ya sudah. Ibu izinkan, asalkan kalian jangan kelayapan saat malam malam, ya. Dan jaga diri kalian baik-baik,'' pesan Bu Asih, ibunya Raya.

''Iya, Bu. Kami akan menjaga diri kami baik baik,'' sahut Raya. Dan Caca ikut menimpali.

''Iya, Bu. Ibu tenang saja, aku akan menjaga Raya,''

Setelah itu mereka pamit.

Bu Asih masuk ke kamar, dia menatap dua anak laki-laki nya yang tengah tidur siang setelah pulang sekolah. Iya, Raya memiliki dua orang adik laki-laki yang masih duduk di sekolah dasar.

Bu Asih pun ikut membaringkan tubuhnya di samping sang anak, karena dia merasa kondisi tubuhnya yang kembali tidak baik-baik saja.

Bu Asih menderita penyakit gula, yang semakin hari semakin menggerogoti tubuhnya hingga membuat tubuh nya kurus kering tinggal tulang, dan karena hal itulah Ayah nya Raya tega meninggalkan Asih demi wanita lain, wanita yang tubuhnya lebih berisi dan mampu melayani hasrat kelelakian nya dengan baik.

Setelah sang ayah pergi, Raya lah yang harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, hingga membuat dia terjebak kedalam hubungan gelap dengan Papa sahabatnya sendiri.

* * *

''Aku mandi duluan, ya. Kamu berisitirahat lah dulu,'' kata Caca kepada Raya. Kini mereka berada di dalam kamar Caca.

''Iya, Ca,'' Raya mengangguk sembari tersenyum simpul.

Saat Caca sudah masuk ke kamar mandi, Raya mengambil bingkai foto yang terdapat di atas laci, lalu dia menatap lekat orang orang yang terdapat di foto tersebut. Tapi, yang lebih intens Raya tatap adalah Leon, Papa nya Caca.

''Aku kangen,'' batin Raya dengan jari telunjuk mengelus foto Leon.

''Om sangat tampan,'' lanjutnya tersenyum getir.

Raya tahu, dia sudah terlalu dalam mencintai pria beristri, tapi apa boleh buat, semua sudah terlanjur terjadi.

Sudah berulangkali dia mencoba untuk melupakan Leon, tetapi dia tidak bisa. Selain menganggap Leon sebagai kekasih, dia juga sudah menganggap Leon sebagai pria dewasa pengganti Ayah nya. Bersama Leon dia merasa nyaman.

Saat Raya tengah merindukan Leon, tiba-tiba ponselnya yang ada di saku bergetar. Dengan cepat dia mengambil ponselnya.

''Om merindukan kamu, Sayang,'' repleks Raya tersenyum membaca pesan yang dikirim oleh Leon.

''Aku juga merindukan Om. Om jangan hubungi aku dulu, ya. Soalnya sekarang aku lagi di rumah Om, Caca berulangkali meminta agar aku menemaninya. Aku menginap di rumah Om.''

''Baiklah Sayang. Saat Om pulang, Om akan langsung menemui kamu dan menghabiskan waktu berdua bersama kamu,''

''Tante mana?''

''Tante lagi mandi. Om mencuri kesempatan untuk menghubungi kamu,''

''Kalau begitu sama dong. Caca juga lagi mandi.''

''Kok bisa ya, anak dan mama nya kompak begitu. Dan kita juga, kita juga kompak karena sama-sama saling merindu,''

''Iih Om bisa saja. Om semakin membuat aku merindu,''

''I love you dan I miss you Sayang. Tunggu Om.''

''Iya kekasih ku Sayang,'' balas Raya. Lalu dia menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jeans yang ia pakai. Kini perasaan nya sedikit lega karena sang kekasih sudah memberi kabar.

Terkadang, cinta bisa membuat orang lupa diri. Dan inilah yang terjadi kepada Raya. Dia tahu dia telah salah dalam meletakkan hatinya, tapi dia tidak bisa berpaling ke lain hati.

Bersambung.

Berubah

Malam hari, usai berkutat dengan semua urusan pekerjaan nya, Leon kembali ke hotel tempat dirinya dan sang istri menginap.

Leon merasa heran, kenapa kali ini sang istri mau mengikuti nya keluar kota, biasa tidak pernah begini, biasanya sang istri akan membiarkan dirinya sendiri keluar kota, biasanya sang istri selalu bersikap tak peduli, tapi kali ini, Mama nya Caca terlihat sedikit posesif terhadap suami tampannya itu.

Begitu pintu hotel terbuka, Leon sedikit kaget dengan mata melotot melihat penampilan sang istri yang sungguh diluar dugaan, Kamila, Mama nya Caca terlihat begitu seksi dengan lingerie bewarna merah terang yang di pakai.

''Ma,'' Leon berjalan menghampiri Karmila.

''Hm,'' jawab Karmila sembari membantu melepaskan kancing kemeja yang di pakai oleh Leon.

''Mama kenapa berpenampilan seperti ini?'' tanya Leon dengan tatapan mata menatap Karmila lekat. Leon akui, diusia nya yang tak lagi muda, Karmila terlihat masih cantik dan segar, karena Karmila yang selalu rajin melakukan perawatan.

''Mama hanya ingin menyenangkan Papa,'' Karmila tersenyum genit.

''Tumben?''

''Mama tahu, selama ini Mama selalu mengacuhkan Papa karena Mama yang lebih sering menghabiskan waktu bersama teman teman Mama. Maafkan Mama, mulai sekarang Mama berjanji akan menjadi istri dan seorang ibu yang baik untuk kamu dan Caca,'' ucap Karmila sungguh sungguh.

Leon tersenyum mendengar itu. Sudah lama sekali dia menunggu saat saat seperti ini, dan akhirnya sang istri berniat berubah menjadi istri yang lebih baik.

Saat semua kancing kemeja Leon sudah terlepas, dengan lembut Karmila mengecup setiap inci tubuh Leon yang begitu menantang. Dari dada hingga perutnya yang sixpack. Leon begitu menikmati sentuhan lembut itu. Hingga akhirnya dia membaringkan tubuh sang istri di atas pembaringan, pasangan suami istri tersebut terhanyut dalam permainan yang mereka ciptakan. Permainan panas yang jarang mereka lakukan.

* * *

Sementara itu ditempat berbeda, Caca dan Raya sedang mengobrol di balkon kamar sembari menikmati cemilan dan minuman kaleng.

''Aku berharap banget Mama akan menjadi ibu yang baik untuk aku dan Papa, Ray. Aku senang banget begitu tahu mereka pergi berdua,'' ucap Caca dengan senyuman tipis.

''Amin. Aku bantu doakan, Ca. Supaya kamu tidak mengeluh lagi soal Tante Karmila yang sering tidak pulang,'' sahut Raya.

''Kata orang-orang Papa memiliki kekasih simpanan karena selama ini Mama yang tidak pernah melayani Papa dengan baik, aku harap Papa akan segera mengakhiri hubungannya dengan kekasih simpanan nya itu, agar keluarga kami tetap utuh dan menjadi keluarga yang harmonis,'' Caca berkata lagi dengan penuh harap. Mendengar itu, Raya yang sedang meneguk minuman kaleng lalu tersedak. Perkataan Caca barusan berhasil membuat nya kaget.

Uhuk, uhuk!

''Kamu kenapa, Ray? Makanya kalau minum itu hati hati dan baca doa dulu,'' Caca mengelus punggung Raya, membantu meredakan batuk Raya.

''A-aku enggak apa-apa Ca,'' jawab Raya sekenanya dengan tetap berusaha terlihat baik-baik saja.

Setelah itu mereka lanjut mengobrol lagi, mereka bercerita tentang keluarga, sekolah dan lainnya.

* * *

Seminggu berlalu.

Sudah beberapa hari ini Leon tak pernah menghubungi Raya lagi, bahkan semenjak kepulangan nya dari luar kota, Leon sama sekali tidak mengajak Raya ketemuan dan memberi kabar.

Hal itu berhasil membuat Raya merasa gelisah. Dia selalu uring-uringan dalam melakukan setiap aktivitas.

Bersambung.

......................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!