"Mas aku adalah istrimu bukan? Lalu kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini kamu hanya menganggap aku apa selama ini?"tanya Kirana yang hanya bisa menatap sayu wajah tampan yang ada di hadapannya..
Arsya hanya menatap wajah wanita yang ada di hadapannya saat ini.
"Sudahlah Kirana aku gak mau berdebat lagi sama kamu,kamu kan tahu kita menikah hanya untuk kesepakatan bukan? Aku membutuhkan istri dan kamu membutuhkan uang jadi stop kamu protes ini dan itu. Dan satu lagi kamu kan tahu sendiri kalau aku hanya mencintai Widia dan kamu harus menerima itu.."Arsya pun langsung membanting gagang pintu dan keluar dengan penuh amarah.
❤️Awal cerita ❤️...
Kirana Nabila adalah seorang wanita cantik yang selalu terlihat bahagia di setiap kehidupannya..
Namun nasibnya tak sebaik cerita yang di lihat dia terlahir dari keluarga yang broken home sehingga kehidupannya tak semulus keinginannya.
Semenjak kedua orang tuanya bercerai Kirana pun hidup bersama sang kakak dan neneknya sementara kedua orang tuanya telah memiliki kehidupan masing masing..
Semenjak dia lulus SMA Kirana kini bekerja di sebuah kios bunga pun harus rela banting tulang untuk menghidupi kakak dan sang nenek yang sakit sakitan sehingga membuat Kirana harus mengambil beberapa pekerjaan untuk menutupi biaya kehidupannya.
Berbeda dengan kehidupan seorang laki laki tampan dan mapan yang selalu di desak oleh keluarganya untuk segera menikah. Arsya Aditiya Prayoga putra pertama dari Gunawan Prayoga seorang pengusaha ternama di Jakarta...
"Arsya sekarang ini usia kamu sudah menginjak 27 tahun dan sudah saatnya kamu mencari seorang pendamping hidup apalagi kamu itu penerus keluarga Prayoga dan kamu juga harus bisa menjadi panutan untuk Ilham adik kamu itu."Pak Prayoga pun mengatakan hal yang paling tak di sukai oleh Arsya yaitu di paksa menikah..
Arsya hanya diam saja dia tak menjawab ucapan sang Ayah yang sedang menceramahi dirinya..
"Ayah,,aku sangat mencintai Widia namun kenapa Ayah dan Bunda tak merestui kami apa salahnya Widia Ayah.."Arsya pun akhirnya mengutarakan isi di dalam hatinya.
Pak Prayoga pun menatap kearah sang putra yang masih terus saja berbicara...
"Kamu sendiri tahu Sya kenapa Ayah tak merestui hubungan kalian itu karena Widia bukan wanita yang baik dan tepat untuk kamu,dia adalah wanita yang tak pantas untuk kamu,kamu harus tahu itu.."Pak Prayoga pun mulai emosi.
Sementara itu Ibu Lisna pun mencoba untuk menengahi perdebatan sang anak dan suaminya.
"Sudah sudah berhenti,Arsya sudah kamu dengerin kata kata Ayah kamu itu."Ibu Lisna pun ikut bicara....
Arsya yang kesal pun memilih untuk pergi meninggalkan rumah dia lebih memilih untuk pergi ke kantor untuk bekerja.
...****************...
Di tempat yang berbeda...
Kinara yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja pun langsung di suguhkan oleh pemandangan yang tak semestinya di mana dia melihat sang nenek jatuh di kamar mandi hal itu langsung membuat Kinara histris..
"Nenek.. Nenek bangun Nek.."jerit Kinara dengan hiatrisnya..
Tak lama kemudian Bayu pun datang dia juga langsung panik melihat neneknya terkapar tak berdaya di kamar mandi.
"Nenek..."jerit Bayu dengan suara yang lantang.
Tak lama kemudian keduanya pun membawa sang nenek ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan..
Kinara pun menjadi sedikit panik melihat kondisi sang nenek yang nampak tak sadarkan diri.
Bayu pun mendekati sang adik dan menatapnya dengan tatapan yang tak biasa.
"Kirana kamu yang sabar ya Mas percaya Nenek akan baik baik saja. Dan maafkan aku ya sebagai seorang kakak aku gak bisa menjamin kebahagiaan kamu dan Nenek."ucap Bayu dengan wajah yang tertunduk lemas.
Kirana pun langsung memeluk sang kakak dan kemudian menumpahkan semua kesedihannya..
"Mas aku takut kalau nenek akan meninggalkan kita. Mas aku benar benar takut."ucap Kirana sembari menitikan airmatanya...
Bayu pun memeluknya dengan sangat erat,Bayu sendiri tahu bagaimana perasaannya saat ini dan Bayu juga merasakan ketakutan yang sama dengan sang adik.
"Mas tahu perasaan kamu Kirana karena Mas juga merasakan hal yang sama kita berdoa saja yang terbaik untuk nenek ya."Bayu pun kini memeluk Kirana dengan sangat erat.
Airmata keduanya pun pecah mengingat kondisi sang nenek yang nampak belum ada kabarnya dari Dokter yang sedang menanganinya...
Tak lama kemudian seorang Dokter keluar dari ruang rawat dan mengatakan bahwa sang nenek harus segera di operasi hal itu membuat keduanya langsung menitikan airmata.
Kirana pun sangat bingung dia sendiri sudah bekerja dengan sudah payah namun tabungannya gak akan cukup untuk membiayai operasi sang nenek belum lagi untuk biaya perawatannya.
"Mas kita harus bagaimana sekarang? Kita harus mencari uang kemana untuk membiayai operasi nenek?"Kirana pun telihat sangat bingung hal itu pun yang di rasakan oleh Bayu sebagai seorang kakak Bayu merasa sangat bersalah pada nenek dan juga Kirana karena dia tak bisa melakukan apa apa...
Bayu pun langsung ambruk dia juga menitikan airmatanya dia sendiri bingung harus melakukan apa saat ini...
"Ya Allah apa yang harus aku lakukan untuk menolong Nenek? Dan apa yang harus aku perbuat saat ini.."Bayu pun kini benar benar terlihat sangat terpuruk..
Kirana pun langsung berlari pergi meninggalkan Bayu dan sang nenek untuk mencari pinjaman namun sudah begitu banyak teman dan saudara yang Kirana kunjungi namun tak satu orangpun yang mau meminjamkan uang pada Kirana hal itu membuat Kirana semakin down.
Kirana pun menangis tersedu dia tak bisa menahan kesedihannya saat ini bahkan Ayah dan Bundanya pun seolah mereka tak perduli dengan penderitaan sang putri..
"Ya Allah apa yang harus aku lakukan lagi saat ini? Apa yang harus aku lakukan untuk menolong Nenek? apa lagi hanya nenek satu satunya orang yang paling perduli pada aku dan Mas Bayu. Ya Allah cobaan seperti apa lagi ini?"Kirana pun tak bisa berbuat apa apa lagi.
Saat ini pikiran Kirana benar benar kacau bahkan Kirana saat ini berfikir bahwa dia akan melakukan apapun untuk mencari biaya untuk sang nenek walaupun harus menjual hal yang paling berharga yang dia miliki..
Kirana pun menangis di tengah jalan dan Kirana hampir saja menjadi korban tabrak lari untung saja Arsya berhasil memberhentikan mobilnya tepat waktu...
"aaaaaaaaaaaaaaaa....."teriak Kirana sembari memegangi kedua lututnya...
Arsya pun langsung turun dari mobil miliknya dan menatap kearah wanita yang sedang meringkuk di tengah jalan sembari menangis...
Arsya pun turun dan kemudian menatap kearah Kirana dan bertanya padanya.
"Hei apa yang kamu lakukan disini? apa kamu sudah tak mau hidup lagi?"tanya Arsya sembari menatap kearah Kirana dengan tatapan yang tajam..
Kirana pun menatap kearah Arsya laki laki yang sangat tampan yang kini ada di hadapannya dan dia pun langsung memegangi kaki Arsya dengan kuat...
"Mas aku mohon bantuannya aku mohon pinjami aku uang Mas,aku akan membayar pakai apa aja asal aku bisa mendapatkan uang itu sekarang. Aku mohon Mas aku harus membayar biaya operasi nenek aku yang sedang sekarat di rumah sakit dan aku tak tahu harus bagaimana lagi sekarang."Kirana pun menangis sejadi jadinya.
Arsya pun merasa bingung setelah mendengar ucapan Kirana dan sebagai seorang manusia yang mempunyai empati dia pun langsung menyuruh Kirana untuk berdiri dan kemudian keduanya pun berbicara...
"Baiklah aku akan membantumu tapi aku mau lihat kondisi nenek kamu terlebih dahulu setelah itu kita baru membuat kesepakatan.."Arsya pun menyuruh Kirana untuk naik ke mobil miliknya dan kemudian keduanya pun langsung pergi menuju rumah sakit...
Kirana pun langsung ikut dengan Arsya untuk melihat kondisi sang nenek yang berada di rumah sakit.
Dalam perjalanan Arsya tak berkata apa apa begitupun dengan Kirana mereka berdua saling bungkam berkata apa apa.
Sesampainya di rumah sakit jam sudah menunjukan pukul delapan malam disana Kirana langsung bergegas menemui sang kakak Bayu untuk menanyakan kabar sang nenek..
"Mas bagaimana kondisi nenek apa dia baik baik saja?"tanya Kirana dengan wajah paniknya. ..
Bayu pun menatap kearah laki laki yang datang bersama sang adik adalah orang asing yang belum pernah Bayu temui..
"Masih belum ada perkembangan oh ya gimana apa kamu sudah berhasil meminta bantuan sama Ayah dan Bunda?"tanya Bayu mencoba mencari tahu...
Kirana pun menggelengkan kepalanya dan mengatakan sesuatu yang membuat Bayu mulai membenci kedua orang tuanya.
"Aku sudah kesana tapi mereka tak perduli bahkan Bunda sama sekali tak mau menemuiku."Kirana pun menceritakan apa yang baru saja dia rasakan...
Bayu pun menjadi sangat kesal sampai mengatakan hal yang tak pantas pada kedua orang tuanya..
Sekilas Bayu pun menyadari disana ada orang lain selain dia dan adiknya hal itu membuat Bayu kembali bertanya pada Kirana.
"Kirana dia siapa?"tanya Bayu dengan tatapan yang yang biasa...
Melihat seorang laki laki tampan dan juga sepertinya bukan orang sembarang membuat Bayu memikirkan hal konyol..
Belum sempat di jawab oleh Kirana,Arsya pun memperkenalkan dirinya sendiri..
"Aku Arsya,kalian gak usah khawatir tentang biaya operasi dan perawatan nenek kalian aku akan membantunya. Dan setelah itu aku juga ingin meminta bantuan sama kalian.."Arsya pun mengatakan hal yang seharusnya di katakan karena di dunia ini harus memperhitungkan untung dan ruginya...
Setelah itu Arsya pun mengatakan bahwa dia bisa membantu Kirana asalkan dia menyetujui syarat yang dia ajukan...
"Aku akan membiayai semua pengobatan nenek kalian sampai dia benar benar sembuh tapi aku punya satu syarat aku selalu di desak untuk segera menikah dan kalau kalian setuju aku ingin Kirana menjadi istriku tepatnya istri kontak bagaimana?"Arsya pun mulai melakukan penawaran yang memberatkan Kirana.
Bayu yang mendengar permintaan Arsya pun langsung emosi karena Bayu tahu pasti hal itu akan membuat hidup adiknya sangat menderita..
Bayu pun sangat emosi bahkan dia hampir saja memukul Arsya untung hal itu di cegah oleh Kirana.
"Jaga kesopanan ada Tuan,saya tahu anda mungkin memiliki banyak uang tapi kami tak akan pernah menjual harga diri kami hanya untuk uang."ucapan Bayu membuat Kirana langsung menatapnya.
"Hentikan Mas jangan.. Baiklah aku setuju asalkan Mas menepati janji Mas untuk mau membayar biaya operasi nenek apapun akan aku lakukan karena nenek adalah orang yang paling berarti untuk hidupku."Kirana pun langsung menatap kearah sang kakak..
Awalnya Bayu sangat marah dan menolak apa yang di ucapkan oleh Kirana,Bayu merasa dia gagal menjadi seorang kakak jika membiarkan sang adik menderita untuknya dan nenek..
"Enggak Mas gak akan setuju kalau kamu menikah dengan cara seperti ini. Kirana kita akan mencari jalan keluar lain tanpa harus membiarkan kamu menikahi laki laki ini dengan cara seperti ini."Bayu pun memarahi Kirana.
Kirana pun menitikan airmatanya dia tahu keputusannya itu sangatlah berat apalagi ini hanyalah satu satunya cara untuk menolong sang nenek..
"Mas kita gak punya pilihan lain,sudahlah aku gak apa apa dan aku akan bisa melewatinya."Kirana pun mencoba untuk meyakinkan Bayu..
Arsya melihat hal lain di antara keduanya merasa saling melindungi satu dengan yang lainnya tak seperti dia dan Ilham yang selalu saja berantem hanya untuk hal yang sepele..
Setelah mereka semua sepakat kini Arsya pun langsung melunasi semua biaya pengobatan nenek Wati dan kemudian nenek Wati pun langsung melakukan operasi..
...****************...
Beberapa bulan kemudian...
Setelah Nenek Wati sembuh Arsya dan Kirana juga akhirnya mereka menikah namun sikap Arsya yang selalu dingin pada Kirana membuat Kirana berfikir bahwa kehidupan rumah tangganya akan di penuhi dengan drama namun Kirana sudah siap dengan segala konsekwensinya...
Tepat setelah mereka menikah mereka pun langsung kembali ke rumah keluarga Prayoga Kirana pun di sambut baik oleh keluarga itu walaupun mereka juga tahu kasta keduanya berbeda namun satu hal yang tak di ketahui oleh keluarga Prayoga bahwa Kirana dan Bayu adalah anak dari Ibnu Lesmana sahabat baiknya saat kuliah dulu...
Setalah itu Kirana dan Arsya pun langsung kembali ke kamar mereka namun seperti kisah kisah sebelumnya mereka yang menikah tanpa cinta dan juga menikah hanya karena saling membutuhkan tak akan pernah membawa kebahagiaan.
"Di sana ada sofa dan kamu boleh tidur di sana,satu lagi kita menikah hanya sesuai kontrak yang sudah kita buat tak akan ada sentuhan fisik dan yang lainnya kecuali di depan keluargaku. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau dan kamu juga gak berhak untuk mencampuri semua kehidupan aku kamu mengerti.."Arsya pun menegaskan tentang apa yang seharusnya di jalani olehnya...
Kirana pun langsung mengangguk dan dia juga tahu kalau di antara keduanya tak akan pernah ada hubungan yang lebih dari sebatas pernikahan kontak.
"Aku mengerti Mas, Mas gak perlu khawatir aku akan melakukan tugasku sebagai seorang istri."ucapan Kirana langsung membaut Arsya menatapnya dengan jijik.
Arsya menikahi Kirana hanya untuk mengakhiri tekanan dan paksaan dari orang tuanya untuk menikah dalam hati Arsya hanya ada nama Widia wanita satu satunya yang sangat dia cintai namun hubungan keduanya tak pernah di restui oleh keluarga Prayoga..
Dalam kamar yang sangat besar dan mewah itu keduanya bagaikan dua orang asing yang memang tak saling mengenal bahkan Arsya berani bermesraan dengan Widia di depan mata Kirana...
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Di tempat yang berbeda...
Bayu pun merasa sedih setalah siang tadi dia menikahkan adiknya Kirana dengan Arsya mereka mengatakan bahwa mereka sudah tak memiliki orang tua lagi itu di lakukan oleh Bayu karena Bayu merasa sangat kecewa pada kedua orang tuanya yang sama sekali sudah tak mempedulikan dirinya dan adiknya.
Bayu pun tak bisa membayangkan apa yang akan di alami oleh Kirana di rumah suaminya saat ini terlebih lagi Kirana dan Arsya menikah karena kesepakatan bukan karena cinta.
"Kirana maafkan Mas ya karena sebagai seorang kakak aku tak bisa membuat kamu bahagia aku justru membuat kamu menderita dengan kamu menikahi laki laki yang sama sekali tak kamu cintai. Kirana Mas janji Mas akan mencapai kesuksesan dan Mas akan membayar semua yang telah kamu lakukan untuk Mas dan nenek.."Bayu pun menatap foto dirinya dan Kirana yang ada di dalam kamarnya.
Bayu merasa kecewa pada dirinya sendiri sebagai seorang kakak laki laki dia tak bisa berbuat apa apa untuk keluarganya hal itu membuat Kirana harus terpaksa menikahi laki laki yang sama sekali tak di cintai oleh adiknya hal itu membuat Bayu bertekad untuk sukses dan akan membuat adiknya bangga kepadanya dan Bayu sangat ingin membahagiakan Kirana dengan caranya...
Bayu pun memutuskan untuk bekerja keras supaya dia bisa menjadi orang yang sukses dan juga orang yang bisa di andalkan oleh adiknya.
"Mas janji Mas akan sukses dan Mas akan membayar semuanya berikut bunganya."ucap Bayu sembari menatap lurus kearah foto yang ada di hadapannya...
Bayu pun melihat kearah nenek yang sedang duduk di sofa ruang tamu rumah mereka dan dia langsung tersenyum. Bayu kini bertekad kjika kedua orang tuanya tak mau mengakuinya maka dia akan sukses dengan caranya sendiri..
...****************...
Di tempat yang berbeda...
Kirana bangun pagi pagi sekali dia langsung pergi menuju dapur membuatkan sarapan untuk keluarga suaminya. Kirana menatap kearah tempat tidur besar itu dan melihat Arsya masih terlelap dalam mimpi indahnya hal itu membuat Kirana tak berani untuk membangunkannya...
Setelah sholat subuh kini Kirana pun langsung menyiapkan sarapan. Awalnya dia merasa canggung namun Kinara tahu sebagai seorang istri dia juga harus patuh dan harus bisa menjadi pedoman untuk belajar menjadi seorang istri yang baik walaupun tak ada cinta di antara keduanya..
"Walaupun gak ada cinta dan gak ada ikatan apapun tapi setidaknya aku juga harus menjadi sosok yang baik untuk Mas Arsya biar bagaimanapun dia telah berjasa mau membiayai semua pengobatan nenek dan sekarang nenek juga sudah baik baik saja.."Kirana pun berbicara dalam hatinya sendiri....
Kirana pun langsung pergi menuju kedapur untuk membuatkan sarapan.
Pagi ini Kirana membuahkan beberapa makanan yang dia bisa,Kirana membuatkan roti panggang dan juga menu lainnya seperti nasi goreng dan juga beberapa makanan lainnya..
Ketika Kirana sedang asik membuatkan makanan tiba tiba saja Ibu Lisna juga masuk ke dapur dan melihat Kirana sedang sibuk di dapur.
"Selamat pagi Kirana sayang.."ucap Ibu Lisna dengan lembut.
Semenjak Kirana masuk kedalam keluarga Prayoga,mereka sangat menyayangi Kirana seperti mereka menyayangi putri kandung mereka sendiri hal itu juga yang membuat Kirana merasa senang bisa berada di tengah tengah keluarga yang begitu menyanyanginya walupun dia hanyalah dari kalangan keluarga yang sederhana...
"Selamat pagi Bunda,Bunda mau di buatin sarapan apa?"tanya Kirana sembari tersenyum menatap wajah sang Ibu mertua.
Ibu Lisna hanya tersenyum kemudian dia menggenggam tangan Kirana dengan lembut.
"Gak usah sayang apapun yang kamu buat Bunda suka. Apa ada yang bisa Bunda bantu?"tanya Ibu Lisna dengan penuh kelembutan.
Kirana pun tersenyum dan dia juga menggelengkan kepalanya..
"Gak usah Bunda,Kirana juga sudah selesai.."jawab Kirana lirih...
...****************...
Setalah selesai menyiapkan sarapan Kirana pun langsung bergegas untuk masuk kedalam kamarnya untuk membangunkan sang suami karena Arsya berpesan untuk di bangunkan pada pukul 6.30 wib.
Setelah sampai di dalam kamar Kirana melihat Arsya masih terlelap dalam mimpi indahnya hal itu langsung membuat Kirana takut untuk membangunkan suaminya itu.
Awalnya Kirana memegang tangan Arsya untuk membangunkannya..
"Mas bangun ini udah siang.."ucap Kirana dengan lembut.
Arsya pun sangat marah karena Kirana mengganggu tidurnya namun belum sempat dia marah marah Arsya langsung teringat bahwa hari ini dia ada rapat penting dengan seorang klien dari luar negri.
"Kenapa kamu baru bangunkan aku sekarang? dasar kamu itu ya gak bisa di andalkan."Arsya pun memaki Kirana namun Kirana hanya bisa diam saja.
Kirana pun menyiapkan pakaian kerja untuk Arsya dan setelah itu Kirana pun langsung keluar lagi untuk memanggil Ayah dan Ibu mertuanya untuk sarapan...
Setelah mereka semua kumpul di meja makan Pak Prayoga pun memuji masakan Kirana karena rasanya sama persis dengan makanan restoran hal itu membuat Arsya sedikit terkejut..
Arsya selalu berfikir bahwa Kirana itu hanyalah wanita yang tak bisa melakukan apa apa...
Setelah Arsya mencicipi masakan istrinya dia pun terkejut karena benar saja rasanya sangat nikmat...
"Masakan kamu sangat enak sayang dan aku sangat menyukainya.."ucapaan Arsya seketika membuat Kirana terbang melayang namun kesadaran Kirana kembali dan dia tahu bahwa suaminya hanya berpura pura memuji di depan kedua orang tuanya.
Ilham yang ikut menikmati makanan yang di buat oleh Kirana pun turut memujinya membuat Arsya sedikit kesal..
"Benar sekali masakan Mbak Kirana sangat enak aku boleh gak bawa makanan ini ke kantor?"ucap Ilham membuat suasana seketika canggung..
Ibu Lisna yang melihat itu langsung meluruskan kesalahpahaman di antara mereka.
"Kakak iparmu memang sangat pandai dalam memasak jika kamu mau kamu boleh bawa dan Arsya apa kamu juga mau bawa makanan yang di masak oleh istrimu?"tanya sang Bunda lirih.
Arsya pun menggelengkan kepalanya hal itu sudah cukup membuktikan bahwa benar apapun yang akan di lakukan oleh Kirana tak akan bisa membuat Arsya tersentuh..
Sikap Arsya yang semakin dingin membuat Kirana selalu sadar bahwa pernikahannya hanya ada di atas kertas...
Kirana pun tersenyum untuk menutupi kekecewaan di dalam hatinya...
"Kalau kamu mau bawa silahkan,nanti biar Mbak siapkan ya untuk kamu."ucap Kirana pada Ilham hal itu membuat Arsya sedikit kesal..
Setelah selesai sarapan mereka pun pergi bekerja sementara Kirana menghabiskan waktu di rumah menemani sang Ibu mertua yang sedang kurang sehat itu.
Kirana dan Ibu Lisna banyak bercerita tentang masa kecil Arsya dan Ilham keduanya memang tak terlihat akur namun Ibu Lisna tahu bahwa keduanya saling menyayangi..
Ibu Lisna pun menatap kearah Kirana yang nampak diam saja,Ibu Lisna pun bertanya dengan sangat lembut.
Kirana pun menatap wajah sang Ibu mertua dan kemudian bercerita tentang masa lalunya bahwa Kirana hanyalah anak yang terlahir dari keluarga yang broken home dan dia hanya tinggal bersama Mas Bayu dan sang nenek yang sudah tua dan juga sudah mulai sakit sakitan hal itu membuat Ibu Lisna merasa empati pada Kirana.
"Lantas sekarang Ayah dan Bunda kalian di mana?"tanya sang Ibu mertua dengan lembut.
Kirana terdiam sesaat dan kemudian tersenyum.
"Mereka sudah memiliki kehidupan masing masing Bund, Ayah telah menikah lagi begitupun dengan Bunda dan semenjak itu kami sudah tak pernah tahu kabarnya lagi.."ucapan Kirana membuat hati Ibu Lisna merasa sedih dia tahu bagaimana rasanya menjadi Kirana yang di paksa harus mendiri oleh kenyataan padahal usia Kirana masih 21 tahun berbeda 6 tahun dari Arsya.
Ibu Lisna pun mengatakan bahwa sekarang Kirana adalah putrinya dan selamanya akan tetap begitu apalagi Kirana adalah wanita yang memiliki budi pekerti yang baik sehingga membuat Ibu Lisna dan Pak Prayoga bisa menerima Kirana dengan baik...
Di tempat yang berbeda...
Arsya yang baru saja sampai ke kantor pun langsung pergi menuju ruangannya,di sana sudah ada Widia yang sedang menunggunya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!