Jam dinding pun sudah menunjukkan waktu pukul 10 malam,tetapi jalanan kota masih terlihat ramai di lalui oleh pengendara yang melintas.lampu-lampu kendaraan yang lalu-lalang pun kini mulai memenuhi jalanan dan membuat jalan terlihat indah juga membuat langit malam menjadi tampak lebih berkilauan.
Zavyan saat ini sedang duduk di dekat jendela kamar presidential suite-nya yang dia pesan karena dia ada acara tadi,dia sedang mengamati hiruk pikuk kota yang malah berkebalikan dengan suasana kamar nya yang begitu sunyi.
Sesekali juga tangan nya terangkat untuk menyisir rambut cepak nya
yang tampak masih basah karena dia habis mandi setelah melakukan pertemuan dengan klien nya.
Matanya hanya tertuju pada pemandangan jalanan kota yang menurut nya begitu indah jika di malam hari,namun sayang nya keindahan itu malah membuat matanya menjadi terasa perih dan dengan perlahan pandangan nya pun menjadi kabur.
Dia pun memejamkan matanya dan seketika ingatan nya kembali lagi ke hari itu,satu tahun yang lalu yang begitu mengerikan yang pernah dia alami.
Hari itu hari di mana takdir tidak hanya merenggut paksa penglihatan nya,tetapi juga telah membuat kedua kakinya menjadi lumpuh.hari itu takdir telah mengubah seluruh hidup mereka menjadi mengerikan dan penuh perjuangan.
Namun apalah artinya sebuah takdir Zavyan bahkan tidak percaya dengan apa itu takdir,karena bukan takdir lah yang menentukan jalan hidupnya melainkan dirinya sendiri. dia membuat sesuatu yang awal nya mustahil menjadi mungkin ya meskipun takdir menentang nya tapi dia tidak menyerah dan tetap maju.
Tepat delapan bulan setelah kecelakaan itu terjadi, Zavyan pun bisa kembali berjalan dengan baik.
Karena kegigihan nya dalam menjalankan fisioterapis dengan intensif selama berbulan-bulan lama nya telah membuat kakinya kembali bangkit dan bisa kembali melangkah lagi dengan baik.Penglihatan nya pun secara perlahan juga mulai pulih
meskipun terkadang cahaya terang masih saja suka mengganggu mata nya dan bisa membuat pandangan nya menjadi buram meski sebentar tapi itu mengganggu nya dan dia berusaha untuk bersabar agar penglihatan nya kembali sempurna.
Tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dia kini sudah bisa melihat lagi dan dia pun tidak berniat untuk mengungkapkan nya mungkin hingga matanya benar-benar kembali pulih seperti semula.
Dia sedang tenggelam dalam kenangan masa lalu nya ketika tiba-tiba ada sebuah suara yang
membangunkan nya dari lamunan nya itu.pintu kamar nya denga perlahan terbuka dan tampak lah dua orang pelayan yang mulai memasuki ruangan nya sambil
memapah tubuh seorang wanita yang tampak tak berdaya.
Wanita itu tampak sangat mabuk di penglihatan nya bahkan dia sama sekali tidak sadar saat kedua pelayan itu mulai menuntun nya ke atas tempat tidur milik Zavyan.
salah satu dari pelayan itu pun mengangkat jari telunjuk nya ke arah mulut nya,seakan sedang memberi
isyarat pada rekannya itu agar tidak
mengeluarkan suara sedikitpun karena meski pemilik kamar itu buta dan lumpuh tapi pendengaran nya masih berfungsi.
Zavyan pun tersenyum kecil saat melihat gerak gerik kedua pelayan yang mengira dirinya buta dan tidak bisa melihat apa yang mereka telah lakukan.bukan senyum ramah yang tersungging di bibir nya melainkan sebuah senyum yang sangat mengerikan.
"Siapa itu?" tanya Zavyan dengan menggeram pelan.
Geraman yang Zavyan keluarkan seakan membuat kedua pelayan itu tersentak seketika.mereka berdua tentu saja sangat ketakutan dan segera melarikan diri dari kamar itu
tanpa berpikir dua kali dan meninggalkan wanita yang mereka bawa tadi tergeletak di atas ranjang Zavyan.
Zavyan pun kini sangat merasa marah.rahang nya pun kini mulai terlihat menegang saat ia bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiri wanita yang tadi telah ditinggalkan di dalam kamar nya itu.
Siapa yang sudah berani-berani nya memasuki kamar nya tanpa ijin.dia benar-benar marah dan ingin memberikan pelajaran pada dua pelayan tadi.
Di bawah cahaya kamar nya yang remang-remang, Zavyan bisa melihat wajah wanita itu yang kini mulai terlihat merona bahkan bau anggur yang begitu kuat langsung tercium dari sekujur tubuh nya.
Wanita itu masih terus menggeliat di atas tempat tidur nya,sementara bibir nya sedikit terbuka dan terdengar mengeluarkan rintihan meski pelan.
Zavyan pun mengerutkan keningnya setelah melihat hal ini,dia berbalik dan hendak memanggil asisten nya untuk segera menyingkirkan orang asing yang masuk ke kamar nya itu namun saat ia akan pergi,tiba-tiba saja wanita itu bangun dan meraih tangan nya lalu berkata dengan lirih.
"Tolong aku ssshhh" rintih wanita itu pelan seakan sedang menahan sesuatu.
Baru pada saat itulah Zavyan bisa melihat denan jelas wajah wanita tersebut dengan begitu jelas.mata nya tampak sedikit terbelalak ketika menyadari siapa sebenar nya wanita yang berada di kamar nya itu.
Dia pun segera duduk di pinggir tempat tidur nya dan tangan nya pun terulur untuk mengelus dan menyibak rambut yang ada di wajah wanita itu dengan lembut.Berkebalik kan dengan gestur nya yang sangat lembut,justru pertanyaan yang keluar dari bibir nya malah sangat dingin hingga bisa membuat orang lain bergidik tapi tidak dengan wanita itu yang seakan sudah kehilangan akal.
"Rosse,siapa yang telah melakukan ini padamu?" tanya Zavyan dengan dingin sambil menatap lembut wajah kacau Rosse.
Sayang nya Rosse sama sekali tidak sadar saat ini dia mengabaikan pertanyaan Zavyan dan dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang ditanyakan oleh Zavyan.
Jantung nya kini berdegup dengan sangat kencang dan sekujur tubuh nya seolah sedang terbakar oleh sesuatu yang semakin menyiksa nya.
Rosse pun hanya bisa merasakan tangan dingin yang menyentuh wajah nya namun mampu membuat nya sedikit merasa nyaman.seolah dia sedang haus akan rasa nyaman itu, Rosse pun degan nekat mengulurkan tangan nya dan dengan berani nya dia memeluk tubuh Zavyan.
Dia kini menempelkan seluruh tubuh nya pada pria tersebut.gejolak panas dan kehausan yang dia rasakan semakin bertambah.
Kepala nya kini terkulai lemah di bahu nyaman Zavyan,sementara hembusan napas nya yang panas seolah sedang membelai leher Zavyan dan membuat sekujur tubuh pria itu menegang dengan sempurna.
Seseorang telah dengan berani nya memberikan obat pada wanita ini dan mengirimkan wanita ini kepada nya dan dia tau pasti untuk suatu tujuan tertentu yang hanya si pemilik rencana yang tau.siapa sebenar nya yang sudah melakukan nya dan apa tujuan nya,Rosse bahkan sudah tidak kuat lagi untuk menahan efek obat yang ia rasakan pada tubuh nya.
Dia merasa sudah semakin kesulitan hanya untuk sekedar bernapas dan nafas nya kini sudah terengah-engah, Zavyan pun mulai memegang dagu Rosse dengan begutu lembut dan dia juga sedikit mengangkat kepala wanita itu.
Zavyan memaksa Rosse untuk membalas tatapan nya.rambut panjang nan hitam nya pun terurai begitu berantakan,tetapi tidak sampai mengurangi kecantikan nya.justru semakin menambah kecantikan nya di mata Zavyan.
Mata mereka berdua kini tampak saling beradu pandang seolah sedang terjerat satu sama lain dan mereka seakan tidak bisa lagi untuk memalingkan pandangan mereka lagi.
Rosse yang sudah tidak tahan dengan efek nya pun mulai berani mengambil inisiatif,dia menautkan jari-jarinya di leher Zavyan dan mulai mencium bibir nya.
Zavyan pun hanya bisa terkejut dan terdiam,dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi.sungguh aroma tubuh Rosse semakin memenuhi indera penciuman nya. aroma yang begitu lembut dan harum tetapi tidak berlebihan semakin membuat Zavyan tidak bisa menahan dirinya lagi.
Tangan nya kini sudah merengkuh belakang kepala Rosse,sementara bibir nya yang sebelum nya hanya bisa terdiam kini mulai mellumat bibir Rosse dengan begitu lembut.
Bibir Zavyan yang terasa dingin seperti permen peppermint bagi Rosse yang sudah hilang kesadaran nya,membuat nya tidak bisa lagi menolak llumatan bibir itu.dia memiringkan kepala nya untuk mencari posisi yang lebih nyaman saat kedua bibir mereka masih saling beradu.
Melihat sambutan hangat dari wanita yang kini terkulai lemah di pelukan nya,bibir Zavyan pun mulai bergerak dengan semakin ganas,dia mellumat bibir Rosse dengan semakin dalam dan perlahan dia pun mulai mendorong tubuh Rosse hingga punggung Rosse pun mulai menyentuh kasur yang empuk itu.
Napas mereka terdengar seirama, saling berpadu satu sama lain.sungguh ciuman yang sangat menggairahkann.
Rosse pun mulai merasa tubuh nya yang semakin panas.dia hanya bisa menggeliat berusaha meraih resleting gaun nya dan ingin segera melepaskan nya namun tangan Zavyan sudah bergerak lebih cepat.
Dia memegang pergelangan tangan Rosse dan menahan nya di atas kepala wanita itu karena dia ingin beraksi dengan aksi nya.
Sementara itu tangan nya yang lain segera menarik resleting gaun Rosse dan mulai melucuti pakaian wanita itu secara perlahan tak terburu-buru.
Rosse pun mulai merasa tubuh nya yang semakin panas.dia hanya bisa menggeliat berusaha meraih resleting gaun nya dan ingin segera melepaskan nya namun tangan Zavyan sudah bergerak lebih cepat.
Dia memegang pergelangan tangan Rosse dan menahan nya di atas kepala wanita itu karena dia ingin beraksi dengan aksi nya.
Sementara itu tangan nya yang lain segera menarik resleting gaun Rosse dan mulai melucuti pakaian wanita itu secara perlahan tak terburu-buru.
Zavyan kini mulai mencium bahu Rosse yang tampak menggugah selera nya dan dengan perlahan ciuman itu pun mulai menuju ke area leher wanita tersebut.ciuman itu begitu ringan dan lembut bahkan sudah seperti belaian kelopak bunga pada kulit Rossettini dan malah membuat sebuah dessahan tanpa
sadar keluar dari mulut nya.
Desaahan itu semakin membuat Zavyan kini menjadi semakin bergairah dan mulai mencumbuii seluruh tubuh Rosse dan juga mengeksplor tubuh nya yang tampak begitu indah di mata nya.
Wanita itu sudah bagaikan candu bagi nya bahkan suhu di ruangan itu semakin bertambah panas saat
mereka makin tenggelam dalam gelombang penuh gaairah itu.
Selama satu malam penuh hanya
geraman rendah atau suara dessahan yang sangat menggairah kan yang terdengar di kamar yang sunyi nan panas itu.
#
Malam pun telah berlalu kink sinar matahari sudab mulai mengintip dari celah tirai jendela yang tampak sudah sedikit terbuka.Rosse pun tampak mulai membuka mata nya dengan perlahan dan dia baru
menyadari bahwa dia berada di dalam kamar yang tak dikenal nya sama sekali.
Rosse pun langsung terbangun
dan berusaha untuk bangkit berdiri dari tempat tidur nya dengan wajah yang begitu ketakutan.
"Ashhhh" Rosse meringis kesakitan saat hendak bangun dari tempat tidur.
Bahkan seluruh tubuhnya kini terasa sakit seperti habis bergulat di ring tinju.oh tuhan pa yang sebenar nya terjadi dan mengapa dia bisa tiba-tiba berada di dalam kamar yang yang tidak dia kenal sama sekali.
"Kau sudah bangun?" terdengar sebuah suara pria yang begitu dalam terdengar di telinga nya.
Seolah suara itu menarik nya
seperti magnet,Rosse pun langsung berbalik untuk menghadap ke arah pemilik suara tersebut.matanya kini terbelalak lebar saat melihat pria tersebut.
Air masih tampak menetes dari tubuh atletis nya yang basah yang
hanya terbalut dengan handuk mandi yang membalut pinggang nya saja sementara otot perutnya yang
six pack itu malah terpampang jelas di hadapan Rosse.
Wajah nya kini pun langsung tampak memerah dan mulut nya pun kini
sedikit menganga,namun tidak ada satu patah kata pun yang bisa terlontar dari bibir nya.
Sungguh pemandangan itu terlalu menggoda untuk Rosse lewatkan.
senyum tersungging di wajah Zavyan saat dia melihat reaksi Rosse bahkan satu alisnya sedikit
terangkat saat ia bertanya sambil tertawa kecil pada Rosse.
"Apa kau menyukai yang sedang kau
lihat manis?" tanya Zavyan dengan satu alis nya yang terangkat ke atas.
Rosse pun mendongak dan menatap wajah si pemilik suara itu.tidak kalah indah nya dengan tubuh nya sungguh wajah blasteran pria itu begitu tampan dan tampak sempurna.alisnya seolah sudah terukir dengan rapi di wajah nya dan membingkai bola mata nya yang
tampak sedikit kecoklatan di bawah sinar matahari.
Astaga bodoh,ini bukan waktu nya untuk mengagumi orang asing di hadapan nya Rosse seakan baru tersadar dari pikiran nya yang sedikit melenceng itu,Rosse pun langsung bertanya pada pria di hadapan nya itu meski dengan
sedikit tergagap.
"Si..siapa kamu,kenapa kamu ada di dalam kamar ku?" tanya Rosse sedikit tergagap dan membuat
senyum di wajah Zavyan langsung
menghilang dalam sekejap.
Bahkan kini matanya yang tadi nya
ramah langsung berubah menjadi dingin dan tajam.bagaimana bisa wanita ini tidak mengenal nya sungguh di luar dugaan nya.
"Kau kira ini kamar mu?" tanya Zavyan dengan dingin.
Suaranya begitu terdengar dingin dam membuat Rosse yang
mendengar nya tampak merasa begitu bergidik.Rosse tampak terlalu panik dengan situasi nya saat
ini sehingga dia tidak menyadari bahwa ruangan itu begitu terlihat sangat mewah.
Seketika itu juga wajah nya langsung memucat.dia tidak mungkin bisa menyewa kamar hotel semewah ini bukan,tapi mengapa dia tiba-tiba bisa berada di dalam kamar hotel yang mewah seperti ini.
Dia pun mengangkat selimut yang dipegang nya tadi,dia tersentak saat melihat seluruh tubuh nya kini sudah
dipenuhi dengan hasil bercinta mereka semalam.
"Ap..apa kau..kita hiks__" air mata mulai Rosse kini sudah tampak
menggenang di mata nya.
Bahkan rasa enggan,marah,dan kesedihan juga terkejut seolah
bercampur jadi satu hingga kini membuat nya tak bisa berkata apa-apa lagi.
Zavyan melihat Rosse yang kehilangan kata-kata di hadapan nya seakan baru menyadari bahwa kemarin malam adalah pengalaman pertama bagi wanita itu..dia terlalu berggairah semalam hingga seperti hilang akal dan tak menyadari bahwa dia telah merenggut kesucian Rosse.
Kaki Rosse kini terasa begutu sangat lemas,dia terduduk di atas karpet ruangan itu sementara kepala nya terkulai lemah di pinggiran tempat tidur dengan tidak berdaya nya.
Kini ingatan demi ingatan malam kemarin pun mulai kembali ke dalam benak nya..dia lah yang sudah memohon pada pria itu untuk
menolong nya dan dia juga lah yang sudah mencium bibir pria itu terlebih dahulu.
Rosse menggunakan kedua tangan nya untuk menutupi wajah nya yang sudah sangat memerah dia merasa sangat malu sekaligus kesal karena bagaimana bisa dia begitu mabuk dan malah salah masuk ke kamar
orang lain,dia kini merasa sangat begutu bodoh.
"Siapa yang sudah melakukan ini kepada mu?" tanya Zavyan masih dengan suara nya yang dingin.
Rosse pun kembali mendongak dan kini dia menatap Zavyan dengan tatapan bingung..melakukan ini
maksud nya bagaimana,melihat tatapan Rosse yang kebingungan, Zavyan hanya bisa menghela napas nya panjang dan menggelengkan kepala nya seakan sudah tau apa yang telah terjadi.
Wanita ini begitu lugu,dia sampai tidak tahu apa yang terjadi kepada nya..dia juga tidak tahu bahwa ada
seseorang yang dengan sengaja mau menjebak nya..bagaimana jika malam kemarin bukan dia sasaran nya tapi pria lain astaga dia tidak bisa membayangkan apa yang bisa dia lakukan.
"Dengan siapa kau pergi semalam,apa kau tidak tahu bahwa ada yang sengaja memberi mu obat?" tanya Zavyan lagi dan semakin membuat tatapan Rosse kebingungan.
Apa,obat..ada seseorang yang dengan sengaja memberi nya obat..
pantas saja dia tidak sadarkan diri kemarin malam dan seperti orang yang kepanasan.
Rosse kini merasa kepala nya sedikit pusing dan telinga nya semakin berdengung saat mencoba
mengingat kejadian kemarin malam. dia lupa adik tirinya,ya Evelyn kemarin mengajak nya untuk bertemu dan menawarkan bantuan untuk membiayai pengobatan ibunya.
Tapi pada saat bertemu dengan nya, Evelyn bahkan sama sekali tidak menunjuk kan gelagat aneh.bahkan
Evelyn memberi nya minuman saat ia datang dengan sedikit ngos-ngosan.
Evelyn..ya Evelyn yang telah melakukan nya.
"Seperti nya kau sudah tahu siapa pelaku nya" kata Zavyan bertanya lagi setelah melihat ekspresi wajah Rosse.
Ya, Rosse kini sudah tahu siapa pelaku nya.tapi kenapa Evelyn tega melakukan ini kepada nya,meski mereka bukan lah saudara kandung tapi Rosse sama sekali tidak pernah berbuat jahat kepada nya.
Bahkan dia memperlakukan Evelyn seperti saudara kandung nya sendiri, Zavyan kini menatap Rosse yang seakan sudah tenggelam dalam pikiran nya sendiri lalu bertanya.
"Rosselia Halington,apa kau benar-benar tidak mengenali ku?" tanya Zavyan yang membuat Rosse langsung tersentak saat mendengar pertanyaan yang Zavyan lontarkan.
"Apakah kita saling mengenal sebelum nya,bagaimana bisa kau
tahu nama ku?" tanya Rosse yang benar-benar tidak mengenal pria di hadapan nya ini.
Dia tidak akan pernah lupa jika dia pernah bertemu dengan pria
setampan ini..tapi ingatan nya benar-benar tidak merasa bahwa diri nya pernah mengenal pria di depan nya.
Jawaban yang Rosse berikan justru membuat Zavyan semakin marah. bibir nya terkatup dan tangan nya kini sudah terkepal dengan begitu erat..wanita ini tidak mengenali nya bagaimana bisa ini terjadi.
"Siapa kamu,maaf apakah kita pernah bertemu sebelum nya?" tanya Rosse lagi.
Tatapan nya kini sedikit curiga saat menatap Zavyan berbagai macam pertanyaan juga mulai bermunculan di kepala nya dan itu malah semakin
membuat Zavyan geram juga kesal. dia menendang meja kecil yang ada di samping nya dengan keras dan berbalik untuk berganti pakaian dan meninggalkan Rosse yang sedang ketakutan seorang diri.
Melihat kesempatan emas ini, Rosse pun bergegas mengenakan kembali pakaian nya dan melarikan diri dari ruangan tersebut..dia harus segera
pergi dari tempat ini dia juga harus mencari Evelyn dan meminta penjelasan mengapa dia tega melakukan hal ini kepada nya.
Setelah keluar dari kamar mandi, Zavyan pun kembali untuk melihat kamar nya namun rupa nya kamar itu sudah dalam keadaan kosong..sosok wanita yang telah menghabiskan malam kemarin dengan nya juga sudah tidak lagi
berada di tempat itu.
Namun, Zavyan malah terlihat begitu
tenang dan kini dia malah tersenyum tipis..dia segera memanggil sang asisten kepercayaan nya dan memberikan tugas untuk asisten nya.
"Tomi,segera periksa CCTV kemarin malam dan cari tahu siapa yang sudah Rosse temui kemarin malam
dan juga siapa yang telah mengirimkan Rosse ke dalam kamarku" kata Zavyan dengan wajah yang tak berubah sejak tadi.
"Baik terhadap,tapi ..." jawab Tomi dengan ragu.
Zavyan kimi menatap asistennya itu dengan tatapan yang begitu dingin. dia tidak suka orang yang bertele-tele karena dia tidak memiliki banyak kesabaran.
Biasa nya,asistennya itu selalu tegas dan cepat tanggap untuk menangani segala tugas yang ia berikan..namun, entah mengapa hari ini Tomi jadi tidak bersikap seperti biasanya..dia tidak suka dengan sikap asisten nya saat ini.
Hari ini adalah hari yang sangat buruk bagi Zavyan..dia bertemu kembali dengan Rosse tetapi wanita itu malah sama sekali tidak mengenal nya dan malah kabur darinya..ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Hal itu saja sudah membuat suasana hati nya menjadi sangat buruk hari ini..kini di tambah lagi dengan sikap Tomi yang membuat nya semakin kesal.
"Tuan,maaf foto wanita yang bersama anda kemarin malam telah tersebar luas di internet..wanita itu terlihat memasuki hotel dan keluar dari kamar pribadi anda pagi ini" ujar Tomi menjabarkan masalah yang sedang mencuat pagi ini.
Zavyan pun semakin mengerutkan kening nya..hmm seperti nya orang yang melakukan hal ini benar-benar
merencanakan semua nya dengan matang..bahkan berita nya sudah menyebar dengan begitu cepat.
"Kau cari tahu saja siapa yang melakukan nya" kata Zavyan bahkan dia tampak tidak peduli dengan
adanya berita ini.
"Tapi tuan,pertunangan anda dengan nama Evelyn nanti bisa kacau karena skandal ini..juga kerjasama anda dengan keluarga Halington akan__" Tomi sudah berusaha
mengingatkan namun sebelum dia bisa menyelesaikan kalimat nya, Zavyan sudah mengibaskan tangan nya.
Zavyan bukan lah orang yang bodoh..dia tahu bahwa kemungkinan besar nya adalah Evelyn Halington lah yang sudah melakukan semua ini..dia tau bahwa mereka berdua terjebak dalam perjodohan ini juga karena keluarga mereka.
Keluarga Willingham dan keluarga Halington ingin menyatukan
kekuatan dan juga ingin menambah kekayaan mereka.
Sayang nya, Evelyn tidak bisa menerima kondisi Zavyan..wanita itu berpikir bahwa Zavyan masih buta dan dia tentu saja tidak ingin
memiliki suami yang cacat seperti Zavyan..dia berusaha mencari cara untuk bisa membatalkan pertunangan ini tanpa perlu untuk merugikan keluarga nya.
Zavyan kini hanya perlu untuk bisa mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat dugaan nya itu..lihat saja nanti jika dia sudah mendapatkan bukti itu maka habis lah wanita laknat itu.
#
Zavyan Willingham,putra dari seorang konglomerat Jayden Willingham dan juga CEO Willingham Corporation's telah
kepergok tengah berada di sebuah hotel bersama dengan seorang wanita.
Headline berita itu kini telah menjadi berita terpanas di kota itu sejak pagi hari tadi dan juga sudah menarik banyak perhatian semua orang.
Bagaimana tidak, Zavyan Willingham adalah sosok pria yang sangat terkenal di kota itu,dia juga jarang sekali muncul ke publik dan juga dia sangat berhati-hati dalam
menjaga nama nya.
Tetapi pagi ini tiba-tiba saja nama nya sudah tercantum di halaman utama berita karena masalah perselingkuhan.
Zavyan Willingham yang di ketahui sudah memiliki tunangan,tetapi dia malah berada di sebuah hotel bersama dengan wanita lain..sungguh berita yang menggemparkan.
"Ternyata semua pria memang sama saja.. sama-sama menjijikkan"
"Bukan kah ini adalah salah si wanita penggoda nya,pasti wanita itu hanya menginginkan kekayaan nya saja..dasar wanita murahan!"
"Evelyn lah yang seharus nya
membatalkan pertunangan nya..lagi pula untuk apa juga bertunangan dengan seorang tukang selingkuh"
"Benar sekali, Evelyn tidak pantas
mendapatkan perlakuan seperti ini untung saja kedok pria itu segera terbuka sebelum Evelyn menyesal di masa mendatang jika masih bersama pria tukang selingkuh itu"
"Ternyata benar seorang Zavyan Willingham memang benar-benar sudah buta..apa coba kurang nya Evelyn,dia sudah cantik..kaya juga anggun..tapi Zavyan malah memilih untuk bersama dengan seorang
wanita murahan".
Laman berita itu sudah dipenuhi dengan berbagai komentar..semua komentar itu ditujukan untuk menghina Zavyan dan wanita murahan yang menggoda nya..tidak sedikit juga orang yang mendukung Evelyndan mengasihani nya.
Saat ini Zavyan sedang berada dalam perjalanan menuju ke perusahaan nya..dia mengenakan kemeja lengan panjang berwarna hitam,sementara jas nya sudah terlipat dengan rapih di samping nya.
Seperti biasa,kacamata hitam selalu bertengger di wajah nya,membuat nya tampak lebih terlihat keren.
sayang nya,semua orang masih berpikir bahwa Zavyan benar-benar masih buta,sehingga mereka semua
merasa bahwa kacamata itu hanya bertujuan untuk menutupi segala kelemahan nya.
Zavyan kini sudah duduk di kursi tengah dengan santai sambil memandang ke luar jendela mobil nya..dia bersama dengan supir kepercayaan nya Josh dan juga Tomi asisten kepercayaan nya yang sedang duduk di kursi depan samping kemudi.
Tomi sedang membacakan berita
yang kini sudah beredar luas di internet dan juga komentar nya yang semakin menyudutkan Zavyan sambil menanti perintah dari bos nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!