Felicia Laquitta Emilio sama sekali tidak habis fikir kepada kedua orang tua nya,kenapa mereka dengan kolot nya mengikuti kemauan Tuan Besar Emilio kakek nya untuk menjodoh nya dengan cucu dari keluarga besar Leofa. Bukan kah ini sangat menyebal kan..memang nya mereka ini hidup di jaman apa..?
Felicia adalah seorang gadis cantik, puteri tunggal dari anak tertua nya Tuan Besar Emilio, ayah Felicia Tuan Kesar Farhan Emilio adalah anak tertua dari Tuan Besar Emilio. Kalau sudah begini rasa nya Felicia menyesal kenapa harus terlahir sebagai cucu pertama keluarga Emilio ini.
Ia sama sekali tak mengenal siapa itu jodoh nya? Bunda nya sudah pernah memberikan foto pria itu tapi ia enggan bahkan untuk sekedar membuka amplop berisi foto itu sedikit pun, amplop berwarna biru itu masih tersisip rapi di samping meja kerja di rumah nya. Ia bahkan tak peduli.., bukan kah semua pria yang selama ini tinggal di luar negeri itu rata-rata sama saja..tak ada beda nya sama sekali..!? Felicia tak tertarik meskipun calon yang di jodoh kan untuk nya itu berasal dari negeri kahyangan sekali pun..bagi Felicia mendapatkan calon suami sendiri mencari cinta sendiri dan menemukan cinta sejati nya sendiri itu adalah impian nya. Bukan kah hidup cuma sekali? Cinta sejati hanya di dapat sekali seumur hidup nya ini tapi entah mengapa kedua orang tua nya dan kakek nya malah menghancurkan petualangan hidup nya.
Oke tidak apa-apa jika keluarga besar ini menginginkan nya mempertaruhkan seluruh hidup nya untuk perusahaan keluarga ini tapi apakah cinta nya juga harus di korban kan dan di permain kan? Jelas saja ini semua hal yang salah.
Seingat Felicia sejak dulu ia tak pernah membangkang semua keinginan keluarga besar nya, segala macam sekolah mereka lah yang memilihkan untuk Felicia tanpa memberi kesempatan bagi Felicia untuk memilih, tapi Felicia tidak apa-apa, namun untuk hal cinta kenapa meraka semua masih begitu egois seakan-akan Felicia adalah boneka yang selalu di atur semau nya.
Felicia memang adalah lulusan sekolah ternama dan terbaik,ia juga gadis yang sangat jenius hingga tak heran keluarga besar menggantungkan banyak cita-cita kepada nya.
Felicia sekarang berumur 22 tahun, ia sangat cantik dan menawan..dan juga terkesan rada jutek. Kalau di lihat sepintas ia terkesan seperti gadis yang manja tapi sebetul nya itu berbeda dengan tampilan luar nya, sebetul nya ia sangat strong dan bijaksana...
Felicia memiliki rambut panjang dengan wajah cantik yang memikat,dengan tinggi badan 160-an sangat suka berdandan dan penampilan nya juga sangat seksih di tambah lagi bentuk tubuh nya juga yang memang sekksehhh pake beangeeettt..,dia tak perlu memakai pakaian minim pun sudah terlihat seksih bo' apalagi dia memang senang memakai pakaian yang menampakkan lekuk tubuh menawan nya..jadi kalau Felicia lewat di jamin mata lawan jenis tu pada jelalatan..bener gak bohong.
"cinta bisa datang dengan sendiri nya Fel.." kata sang Bunda sore itu saat Felicia masih dengan topik protes di jodoh kan.
"gak bisa Bunda.., aku mau cinta ku datang duluan baru nikah. Aku gak mau ah nikah duluan kalau aku aja gak kenal sama orang nya, siapa itu si.." Felicia bahkan melupakan nama nya
"Axel.." jawab Bunda
"tau ah.." balas Felicia malas
"anak nya ganteng lho Fel, kamu belum liat foto yang Bunda kasih..?" tanya sang Bunda
"males Bunda, kerjaan Feli tuh banyak...lagian Feli gak minat ah" rajuk Felicia
Bunda nya hanya geleng-geleng kepala saat Felicia langsung berlalu dari sana meninggalkan Bunda nya
Sementara itu di kediaman Leofa, Axel sedang menemani kakek nya di halaman samping yang luas menatap tumbuhan rerumputan yang menghijau yang tumbuh menutupi hampir seluruh halaman samping yang lebar nya entah berapa hektar itu. halaman luas ini sering di pakai keluarga mereka bermain golf..
"kau setuju kan di jodohkan dengan cucu sahabat kakek?" tanya kakek Tuan Besar Leofa ini
Axel hanya mengangguk, memang nya apa yang bisa di lakukan kalau sudah di suruh sang kakek besar begini.
Axel sudah di berikan beberapa lembar foto Felicia..., dan ia sudah melihat nya..tampak nya gadis itu cewek yang manja dan dalam hal ini sebetul nya Axel tak suka dengan cewek manja apalagi berisik, itu sudah jadi rata-rata karakter yang membuat nya bosan.
Saat melihat foto Felicia, Axel sebagai pria normal ia juga dapat melihat betapa seksih nya sosok gadis yang akan di jodohkan dengan nya ini..tapi ia tak terkejut lagi karena di luar negara sana ia sudah terbiasa melihat gadis-gadis yang menantang seperti ini. tapi kalau makin di perhatikan lagi ada sesuatu hal yang berbeda yang di miliki sosok Felicia dalam mata Axel, dan sesuatu itu tak di miliki oleh gadis-gadis yang Axel kenal sebelum nya. Ia baru pertama bertemu tapi jujur Axel penasaran pada sosok Felicia ini.
Axel juga tahu dan mendengar kalau Felicia menentang keras perjodohan mereka..ya sama dengan Axel sebetul nya yang tidak mau harus mencari istri dengan ajang perjodohan seperti ini, bagi nya ia juga harus mengenal sosok calon istri nya sebelum di nikahi dengan terburu-buru seperti sekarang.
"kakek Emilio bilang, kalau Felicia menentang keras perjodohan ini..?" selidik Axel..
"ya ." jawab kakek Leofa
Axel tau kabar bahwa Felicia bahkan tak mau membuka amplop untuk melihat foto nya saja. Ini seperti penghinaan bagi Axel..setidak nya jika tak suka maka harus lihat dulu sebelum menolak
Axel ini di luar negara bahkan sedari ia sekolah menengah di luar kota, gadis-gadis banyak yang menggandrungi nya..Axel ini sangat tampan dan benar-benar menawan.., apalagi di topang dengan berat badan yang proporsional dan teramat sangat ideal..bayangkan saja tinggi nya bahkan mencapai 190 an..
Axel tiba-tiba menjadi kesal dan ia berfikir untuk membuat Felicia jatuh cinta pada nya dengan jalan yang berbeda.., tapi ia saat mengutarakan niat nya pada sang Kakek...ini di lakukan hanya sekadar untuk mengenal Felicia lebih dekat lagi tapi ada maksud tersembunyi di balik semua nya
"kita lihat siapa yang akan jatuh cinta..?" batin Axel saat menemukan ide bagaimana ia bisa mendekati Felicia tanpa harus menjadi Axel sang cucu pewaris Tuan Besar Leofa.
"aku akan masuk ke Emilio group sebagai asisten pribadi.., bagaimana? Apakah kakek bisa menghubungi kakek Emilio untuk membantu misi ku ini..?" usul Axel
"jika kakek ingin pernikahan kami berlangsung aku akan mendekati nya dengan cara ku.., karena ia tak akan pernah menoleh pada Axel dari keluarga Leofa..kecuali aku merayu nya dengan gaya ku" smirk Axel licik..
sekitar satu minggu lewat berlalu, Felicia sedikit terkejut dengan perubahan di kantor. ayah nya bilang kalau asisten nya yang biasa untuk sementara di ganti, karena saat ini sepupu nya Tiara yang biasa membantu di sini harus mengurus resort di luar daerah dan Hera asisten Felicia lah yang harus membantu nya.
Sebetul nya Felicia tak nyaman harus berganti Asisten, di mana ia sudah terbiasa dengan Hera asisten nya itu. Apa lagi dari yang ayah nya bilang asisten baru nya adalah seorang pria muda.
Hera biasa nya selain membantu pekerjaan nya, juga bisa di ajak kesana kemari di luar kebutuhan pekerjaan, lalu bagaimana dengan asisten pria muda yang baru ini? Felicia mana mungkin merasa nyaman membawa nya kesana kemari seperti yang Felicia lakukan dengan Hera biasa nya.
Awal nya Felicia mengusul kan kalau asisten baru ini saja yang bersama Tiara, biarkan Hera tetap bersama nya..tapi ini sudah menjadi ketetapan sang ayah yang sudah pasti keputusan di keluarga nya itu tidak bisa di ganggu gugat. Tapi tetap saja untuk urusan perjodohan Felicia akan mati-matian menentang nya, jika ia selama ini selalu ikut kemauan kedua orangtua dan keluarga besar nya kali ini tentang perjodohan bagi Felicia harus di hentikan, tidak ada tawar menawar lagi.
Asisten baru itu akan datang hari ini, Felicia mulai melihat-lihat skejul yang di berikan oleh Hera tadi sebelum asisten nya itu mengurus pekerjaan bersama Tiara.
"perkenal kan saya asisten baru Anda.." Axel memperkenal kan diri saat ia masuk ke ruangan Felicia pagi ini.
Felicia awal nya masih sibuk dengan tablet di tangan nya..
"siapa nama mu?" tanya nya tanpa mendongak
"Axel.." jawab Axel tanpa mengganti nama nya..
Tentu saja Felicia kaget dan langsung mendongak..
"Axel???" Felicia merasa nama nya persis dengan putera keluarga Leofa yang di jodohkan dengan nya.., tapi ini tidak mungkin pria itu kan? Axel yang itu adalah pewaris sah keluarga Leofa..masa iya ia melamar bekerja sebagai asisten di perusahaan keluarga Emilio, oh sungguh tidak mungkin..sudah jelas ini adalah Axel yang lain..
"nama panjang mu?" selidik Felicia
"Axel saja..aku tidak punya nama panjang" jawab Axel enteng
"nama marga keluarga mu?" tanya Felicia lagi
"aku di sini sebagai asisten anda dan sudah lulus di Hrd..jadi jika Boss ingin mencari tentang ku silahkan tanya ke Hrd" jawab Axel datar tanpa tekanan
What? Sejak kapan ia seorang Boss di jawab begini dan di perintah oleh seorang asisten baru.
"oh..kau ini asisten baru dan sudah berani berkata begitu pada ku, kau tidak takut di pecat di hari pertama mu bekerja?" balas Felicia agak kesal
"silahkan saja kalau Boss mau memecat saya, tapi yang menerima saya di sini adalah Ayah anda Tuan Kesar jadi Boss tidak berhak memecat saya" jawab Axel lagi-lagi tanpa tekanan, ada senyuman jahil yang samar di sana
Felicia menarik nafas nya panjang-panjang biar tidak emosi, orang ini baru masuk kerja dan baru beberapa menit di depan nya sudah bikin emosi saja. Kalau saja ia yang bertanggungjawab di bagian Hrd sudah pasti ia tak menerima nya.
Ya..tapi kalau di fikirkan sendiri buat apa dia kepo pada pria ini, jika ayah nya sudah menerima berarti pria ini sudah pasti punya latar belakang dan pengalaman yang bagus sebelum nya hingga sampai ia bisa dengan mudah masuk ke perusahaan Emilio ini.
Bisa di bilang tadi Felicia kepo sesaat karena mendengar nama nya adalah Axel, persis seperti nama pria yang di jodohkan keluarga dengan nya itu. tapi itu jelas tidak mungkin..ini hanya kebetulan saja, karena ayah nya tak mungkin menerima putera keluarga Leofa sebagai asisten..ini jelas tak masuk akal bukan?
"baik lah kau boleh mulai bekerja bersama ku hari ini.." Felicia akhir nya mengalah.., ia tak mau lagi berdebat karena ini akan menguras energi dan waktu nya di saat pekerjaan nya sudah banyak menunggu.
"ini apa saja yang harus kamu kerjakan hari ini" Felicia menyerah kan tablet yang biasa di pegang asisten Hera.
"kita akan pergi rapat ke perusahaan mitra setelah makan siang" kata Felicia lagi.
Axel maju dan mengambil tablet yang di berikan Felicia..Axel melemparkan senyuman pada Felicia..
"terimakasih Bos, mohon bimbingan nya.." kata Axel
Saat Felicia menatap makin lama pria ini, ia sadar pria bernama Axel asisten baru nya ini adalah tipe nya..dari ujung kepala hingga ke ujung kaki..bentuk tubuh nya sangat menarik bagi Felicia..
Deg..jantung Felicia tiba-tiba berdegup saat menatap wajah Axel lebih teliti lagi.., semua yang ada di wajah Axel adalah yang ia sukai..dari alis,mata,hidung,bibir bahkan bentuk rahang nya..tampilan deretan gigi nya saat tersenyum itu semua adalah yang Felicia sukai..
Oh my god...batin Felicia, kenapa bukan pria ini saja yang menjadi calon suami ku???
"Bos saya permisi" Axel undur diri
Tidak ada jawaban,Felicia malah menatap wajah Axel tak bergeming seperti terhipnotis
"Boss..." panggil Axel lagi
tapi Felicia masih jauh dalam lamunan, bengong
"Boss.." akhir nya Axel lebih dekat lagi memanggil nya..
Felicia tersentak, wajah nya memerah dengan segera..apalagi jarak Axel agak lebih dekat dari posisi awal nya..
"a..apa?" Felicia gelagapan..
Axel menatap Felicia heran
"saya permisi dulu, untuk menyelesaikan pekerjaan yang Boss minta.." kata Axel seraya menunjuk tablet di tangan nya
"oh..iya silahkan.." Felicia buru-buru menetralkan kegugupan nya.
Axel segera berbalik dan pergi..saat ia sudah keluar dari ruangan Felicia
Saat ia melangkah keluar, ia diam-diam tersenyum penuh kemenangan
"aku sudah bilang kan? Kamu bisa apa jika sudah melihat pesona Ku" Axel terkekeh dalam hati nya.
Kesal sekali, Felicia bahkan sudah empat kali menolak pertemuan keluarga untuk memperkenal kan mereka. ini jelas seperti penghinaan untuk Axel..
"kau akan ku buat mengemis dan tergila-gila pada ku..Felicia.." gumam Axel dengan senyuman nya yang puas...
"tapi tetap saja sebelum menjadi istri ku.. aku harus mengenal mu sebagai sisi yang lain bukan? Aku ingin melihat sisi dari mu sebagai atasan seperti ini..agar aku bisa pastikan apa saja yang membuat ku suka..dan apakah kamu bisa membuat ku tertarik selain dari pesona wajah dan tubuh mu yang kau miliki itu..." batin Axel..
Axel saat melihat Felicia lewat foto sangat berbeda dengan pertemuan tadi, jujur saja pertemuan tadi sosok Felicia aura nya sangat jauh lebih menggoda, pesona nya bisa membuat pria tak tahan..termasuk Axel sendiri, tapi bagi Axel pesona wajah dan tubuh saja tidak cukup untuk membuat nya langsung buru-buru menikahi Felicia..ia harus mencari chimestry yang lebih dalam lagi..agar ia tahu apakah Felicia pantas menjadi istri nya
Saat jam makan siang Felicia memanggil Axel, ia berniat mengajak Axel sekalian makan siang bersama baru setelah itu berangkat ke tempat meeting dengan mitra kerja Emilio group.
Tapi saat Axel tiba sungguh mengecewakan
"maaf Boss tadi saya sudah makan siang.." jawab Axel enteng
"apa?" Felicia melirik jam tangan nya, ini hanya lewat lima menit dari waktu jam makan siang tiba.tapi mengapa pria bernama Axel asisten baru nya ini berkata sudah selesai makan siang.
Melihat pertanyaan di raut Felicia, Axel segera memberi penjelasan
"tadi pekerjaan yang Boss berikan sudah saya selesai kan lebih cepat, jadi sebelum waktu jam makan siang saya sudah memesan makanan dan makan di ruangan" papar Axel
"siapa yang mengizinkan mu makan siang sebelum waktu nya?" tanya Felicia kesal, sebetul nya ia lebih kepada kecewa Axel tak mau makan siang dengan nya, tau sendiri sejak pertemuan tadi pagi ia kepincut parah pada pria satu ini
"memang nya ada larangan nya yang tak memperboleh kan?" Axel balik bertanya, setahu nya itu sah-sah saja saat Tuan Kesar tadi berkata pada nya sebelum ia datang ke kantor, yang penting pekerjaan sudah rampung dan lagi pula ia adalah asisten bukan lah bagian dari staf yang harus selalu teratur. Ia asisten yang bahkan lebih banyak pekerjaan nya dan repot kesana kemari, terlebih-lebih kalau harus mengandle pekerjaan bos nya.
Felicia menarik nafas kesal, asisten baru nya ini selalu ada saja jawaban nya.sebetul nya ayah nya dapat asisten baru ini dari mana sih? mimpi apa dia sampai harus mendapatkan asisten pengganti yang menyebal kan namun menggoda seperti ini? Axel ini enar-benar karakter pria seperti siluman yang sesat..
"ya sudah kalau begitu kita langsung berangkat meeting saja, aku juga tidak perlu makan siang" sungut Felicia kesal tanpa mempedulikan rasa lapar nya
Axel mengangkat alis nya heran, apakah Felicia tidak lapar tanpa makan siang..padahal sebetul nya Axel juga belum makan siang.
Axel sudah tahu pasti Felicia mengajak nya makan siang, lalu ia hanya ingin melihat nya saja jika ia menolak apakah Felicia akan kesal atau kah biasa saja. Axel hafal..biasa nya kalau wanita mulai ada rasa suka pada kita maka ia akan bertindak kesal. Dan Axel puas...wanita cantik yang sekarang berstatus Bos nya ini sangat kesal mendengar penolakan nya. Axel menahan tawa nya dalam diam
"Bos..tidak baik anda melewat kan makan siang" Axel mencoba memberi saran
"suka-suka saya dong, memang nya apa hak kamu ngatur saya" sahut Felicia jutek
Beeeh...judes amat..batin Axel.
"ya sudah..saya temani bos makan siang" bujuk Axel
"gak lah, saya gak laper. Lagian kamu kan barusan bilang kalau kamu udah makan" Felicia keluar ruangan di ikuti Axel di belakang nya
Felicia terus melangkah keluar menuju parkiran untuk meeting bersama mitra
"Bos.., kalo bos gak makan nanti bos gak fokus dengan jalan meeting, salah-salah bos juga bisa sakit lho" Axel mencoba membujuk di belakang
"bodo amat, kenapa kamu ngurusin saya" balas Felicia lagi-lagi dengan judes
Felicia nampak jalan makin cepat sembari menahan rasa kesal di hati, ia juga tak tau kenapa ia sekesal ini Axel menolak tawaran nya padahal baru hari pertama kerja. Harus nya seneng dong punya Boss secantik ini dan ngajak makan siang bareng, eh bukan nya bersyukur malah menolak?
"ya..udah deh saya temani bos..bila perlu saya makan lagi.." kata Axel berbohong, padahal ia sebetul nya memang belum makan siang sama sekali. Senang saja rasa nya menggoda Felicia benar kan tebakan Axel kalau Felicia ini sosok yang manja seperti gadis kebanyakan tapi...ada sesuatu yang berbeda yang Axel rasa saat mengimbangi ke-manjaan seorang Felicia pada nya..seperti ada geli-geli menggelitik di dada dan dalam perut nya.
"gak mau ah, udah telat..kita langsung meeting aja..saya gak laper" Felicia tetap berusaha tegas tapi ia tak bisa menutupi betapa sosok feminim nya tetap keluar dan membuat Axel merasa lucu.
Huh...cewek kalau udah ngambek..! gerutu Axel di dalam hati nya.
Axel mengendarai mobil dinas Emilio group yang biasa nya di kendarai oleh Hera untuk membawa Felicia saat melakukan pekerjaan. Felicia duduk di depan di samping kursi kemudi seperti biasa ia dengan Hera.
Axel men-setting arah kursi mobil dan juga kaca depan.., karena terlalu jangkung settingan nya sangat jauh berbeda dengan saat Hera yang memakai kursi kemudi.
Felicia melirik Axel yang kesusahan duduk di kursi settingan Hera sebelum nya, ia membungkuk kesusahan lalu kemudian menyeting nya baru lah duduk dengan benar
Felicia melihat adegan itu diam-diam mengulum senyuman nya, Axel kalau serius begitu makin menambah nilai plus nya, sungguh.
Tapi Felicia menyembunyikan senyuman nya agar tidak kelihatan Axel, ia gak mau dong ketawa entar gak gahar kelihatan di depan Axel asisten baru nya ini. Axel tetap sibuk dengan kemudi nya guna mengeluarkan mobil dari parkiran
Setelah mengeluarkan mobil, ia segera melajukan kendaraan itu perlahan meninggalkan Emilio group..
"Boss tadi kenapa senyum-senyum?" tanya Axel membuat Felicia cukup terlonjak, ternyata Axel tadi melihat ia yang diam-diam mengulum senyuman
"siapa yang senyum, gak ada.." jawab Felicia ketus..
Axel pun hanya diam seraya terus mengendarai mobil nya dengan hati-hati...
Tidak ada yang bicara selama perjalanan, kalau sama Hera biasa nya Felicia akan banyak bicara, tentang begini dan tentang begitu seputar pekerjaan apalagi mereka akan bertemu mitra kerja pastilah harus ada kekompakan antara Boss dan asisten nya. Tapi bersama Axel, Felicia memilih diam saja...
Beberapa saat kemudian Axel menepikan mobik nya dan masuk ke area rumah makan terdekat..
"kenapa kesini?" tanya Felicia tetap ketus
"kan kita mau makan siang dulu boss" jawab Axel seraya memarkir mobil nya
"gak..gak ada makan siang. kita langsung pergi aja" kesal Felicia masih dalam mode merajuk padahal sebetul nya dia juga lapar.
Axel mencabut kontak mobil..
"ayo Boss kita turun" ajak Axel
"gak lah..ini udah telat..yuk langsung ke tempat meeting aja" sahut Felicia keukeuh
"belum Boss, ini masih panjang waktu nya.." Axel melirik arloji nya.
Felicia tetap diam.. tak peduli
Lalu Axel turun dari mobil dan berjalan mengitari mobil ke arah pintu mobil sebelah Felicia berada, ia membuka nya..
"mau apa..?" tanya Felicia kaget
"kalau Boss gak mau turun makan, saya bakal gendong Boss masuk ke rumah makan..dan bila perlu saya akan suapi Boss juga" kata Axel jahil
Felicia kaget, tentu saja itu akan sangat memalukan di lihat orang-orang sekitar
"iya..iya saya turun.." Felicia turun dengan kesal seraya menggamit tas mahal nya
Dasar...batin Felicia, kenapa dia bisa dapat asisten yang super berani dan kurang ajar seperti ini..!!?
Axel menutup kembali pintu mobil dan menatap sosok Felicia yang berjalan di depan mendahului nya, lagi-lagi ada senyuman kemenangan di sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!