NovelToon NovelToon

Separuh Nyawaku

Separuh Nyawaku

ep 1

.

.

.

Dorrr !!!

Dorr !!

Doorrr !!!

Suara tembakan terdengar dimana-mana. Tubuh-tubuh berlumur darah tergeletak Disembarang tempat dimana terjadi pertarungan sengit dua buah kubu yang sama kuatnya.

"pria tua, kau harus mati !!!" Sentak seorang yang membawa samurai panjang dan menyerang pria paruh baya yang masih terlihat bugar itu.

"Kau tidak akan bisa mengalahkanku Bajingan !!" Balas pria paruh baya itu.

Dari sudut lain, nampak pria muda yang begitu kawatir saat melihat pria paruh baya tadi diserang membabi buta.

"Papa.."Gumamnya. Lalu dengan cepat ia menebas habis siapa saja yang menghalangi langkahnya.

"Aku lah penguasa dunia bawah Yang sekarang Winata !!!" samurai bermain dengan loncahnya. Dan pria paru baya yang disebut Winata itu terus menghindar.

Taktik demi taktik dilakukan dua belah kubu, demi meraih siapa pemenang dan siapa calon penguasa yang akan menjadi pemimpin dari semua para Gengster dan Mafia dikota besar itu.

Sreekkk !!!!

"Papa !!!"

Dorrr !!!

Dorr !!!

Dorr !!!

"Aakkhhh !!!"

.

.

.

.

Pria terluka masuk kedalam mobil pick up yang terparkir sedikit jauh dari area pertarungan. Luka ditubuhnya cukup parah hingga membuat pria itu semakin kehilangan kesadarannya.

"Papa.. Maafkan aku.. Setelah ini aku akan mengambil kembali hak mu.."ucap pria itu lirih lalu lama kelamaan mata pria itu terpejam dan akhirnya ia tak sadarkan diri.

.

.

"Apa ??!! Lalu kemana Brian ???!!" teriak wanita seksi sembari membanting putung rokoknya.

"kami kehilangan dia Nyonya. Maafkan kami.."Balas Anak buah yang wajahnya juga lebam.

wanita itu nampak frustasi. Ia mengusap kasar wajahnya dan memukul meja beberapa kali."Bukan ini yang aku inginkan.. Aku hanya mau pria tua itu saja yang mati.. Lalu kenapa Brian malah menghilang !!"

"Kami kalah Nyonya Mozza, pasukan Fhigtwoold begitu kuat. Kami kalah taktik malam ini."Lapornya lagi.

"Aahh.. Sudahlah !! Pergi sana !!!"Sentak wanita yang bernama Mozza itu karna begitu tak percaya rencananya buyar semuanya.

Pelapor langsung pergi dari hadapan Mozza, sementara Mozza terus-terusan mendesah kasar.

"Aku membayangkan menikah dengan Brian.. Dan menikmati malam pengantin dengan dia.. Tubuhnya yang kekar dan berotot.. Aahh.. Bagaimana bisa aku malah kehilangan dia.."Rutuk Mozza terus-terusan.

Tak jauh dari tempat wanita itu, dua pria tengah memperhatikan ucapan wanita seksi itu.

"Jadi benar. Dia biang masalahnya.. Pantas tuan Brian begitu membencinya."ucap salah seorang.

"Aku sudah curiga sejak ia bersedia dengan suka rela menikahi Tuan besar Winata. kita harus segera mencari Tuan Brian."Balas yang satu.

Keduanya saling menggangguk, dan memilih segera kembali kekamar mereka.

.

.

.

Pagi Hari sudah tiba, Mobil pick Up yang dimana ada pria terluka semalam melaju membelah jalanan. Pria yang terluka itu pun belum juga sadar.

Perjalanan hampir setengah hari, akhirnya mobil itu tiba didepan sebuah Rumah makan yang mulai dipadati pengunjung karna memang jam makan siang telah tiba.

Sopir buru-buru membuka penutup kap belakangnya untuk menurunkan pesanan pemilik Rumah makan itu.

"Kau sampai terlambat Jon.."tegur Pria paruh baya yang memakai celemek dengan ramah.

"Maaf pak Yusuf. Jalanan lumayan macet."Balasnya.

"Makan saja dulu.."Suara merdu wanita terdengar seiring dengan wujudnya yang ikut keluar

"Neng Ayumi.. Tambah cantik aja.."Goda sopir itu.

Ayumi hanya mengulas senyum.

"Berhenti menggoda gadisku Jon.. Cepat turunkan barangku, aku sudah kehabisan daging sejak kemarin."Timpal Pak Yusuf.

"Iya..iya.. Bercanda loh pak.. Saya juga masih setia dengan istri saya.."Balas sopir itu. Seraya membuka penutup Kap mobilnya semuanya.

"Dia siapa ???" Ayumi yang bisa melihat pria meringkuk diMobil itu membuat sopir juga sangat terkejut.

"Ya Allah.. Ada mayat !!!" Teriak sopir itu.

Pak Yusuf yang hendak masuk, kembali berlari keluar karna mendengar teriakan Sopir mobil pesanannya.

.

.

Separuh nyawaku

Ep 2

.

.

.

Ayumi membersihkan luka pria yang ditemukan dimobil pick up tadi.

"Dia masih hidup ??" Tanya Joni yang masih terlihat wajah terkejutnya.

"Iya. Kau dapat dari mana pria ini ??" Tanya Pak Yusuf balik.

"Aku tidak tau pak..Tadi saja jantungku hampir loncat dari tempatnya."balas Joni dengan wajah serius.

"Kasihan sekali dia. Lukanya sangat parah sekali."Ucap Pak Yusuf.

"Ayah.. Bantu aku membersihkan darahnya.. Yang diperut terus merembes."Panggil Ayumi.

"Iya..iya.."Pak Yusuf nampak segera mengambilkan beberapa alat milik Ayumi.

Iya, Ayumi dulu adalah seorang perawat diKota. Namun karna Ibunya sudah meninggal, Ayumi terpaksa pulang kedesa untuk menemani sang Ayah mengelola Rumah makannya. Sesekali Ayumi akan kePuskesmas guna membantu para medis disana dengan suka rela.

"neng Ayumi, bawa saja kepuskesmas."Saran Joni.

"Tidak usah. Akan jadi banyak pertanyaan nanti jika dibawa kepuskesmas."Timpal Pak Yusuf.

"Kau butuh apa lagi Nak ?? Biar Ayah carikan."Pak Yusuf bertanya pada Ayumi.

"Tidak ada yah.. Ayumi mau menjahit lukanya dulu.."Ayumi dengan telaten melanjutkan pekerjaannya.

Joni terus memperhatikan ngeri-ngeri ngilu. Apalagi saat melihat banyaknya darah.

"Ayo kita keluar."Ajak Pak Yusuf .

"Itu Ayumi bisa sendiri ??" Joni begitu kawatir.

"Jika kau bisa melihat terus-terusan darah silahkan saja disini. Aku mau membantu pelayan didepan."Pak Yusuf melangkah lebih dulu.

"Eh.. Tunggu atuh Pak ?!"Joni berlari mengikuti pak Yusuf keluar dari rumahnya. menuju rumah makan.

Rumah Pak Yusuf memang berada disebelah rumah makan mereka.

.

.

Hampir beberapa jam Ayumi menyelesaikan pekerjaannya. Ayumi Menatap lekat wajah pria yang ia rawat dengan rasa iba. Wajahny terlihat sangat pucat.

"Sebenarnya dia kenapa bisa sampai seperti ini..Sayatan ini terlalu banyak..Apa dia korban penganiayaan ??" gumam Ayumi yang kemudian membereskan alat-alat medisnya dan ia kembalikan kedalam laci khusus obat-obatan miliknya.

Pria itu masih tetap memejamkan mata. Hingga Ayumi memilih keluar dari kamar, dan kembali keRumah makan sang Ayah setelah membersihkan diri.

.

.

.

Mozza tiba disebuah markas besar dengan diantar sopir.

Melihat Siapa yang datang para pria yang ada disekeliling markas itu menunduk hormat.

"Nona Muda.. Lama tidak kemari.."Sapa salah seorang pria yang mengenal Mozza.

"Jangan berkata manis !!! Dimana kakakku !!!?" Sentak Mozza dengan kesal.

"beliau sedang.."

"Bersama wanita ???" tebak Mozza.

Pria itu menggangguk pelan seraya menunduk.

"pria menjijikkan !!"Umpat Mozza yang langsung melenggang masuk kerumah besar yang hanya dihuni oleh Pria itu.

Mozza adalah adik kandung dari pemimpin kelompok Mafia Figthwoold. Anggota mafia kuat yang menjadi biang kerok dan selalu masalah dari Kelompok Mafia WordLion yang dipimpin oleh Winata. Mereka begitu iri dengan kejayaan WordLion, WordLion adalah pemimpin terbesar Gangster dan juga Mafia diseluruh penjuru Kota bahkan beberapa Luar negeri pun mengakui kekuatan mereka.

Mengingat melawan dengan kekuatan selalu kalah, FigthWoold menyelundupkan Adik pemimpin mereka untuk merayu Winata, hingga Winata menikah dengan Mozza. Dan akibat kelalaian Winata ini, Ia harus menjadi korban pertarugan semalam dan menyebabkan Kesenjangan antara para anggota mafia.

Mozza yang memang sejak awal tidak menyukai Winata ternyata menyimpan rasa pada putra tunggal Winata yang bernama Brian Hardika Winata. Ia sengaja membuat rencana agar Winata mati dipertaruangan karna kecohan dari dia, dan akan mendapatkan Brian. Namun nyatanya Semua rencananya buyar seketika saat Brian menghilang.

Mozza terus melangkah menuju kamar sang kakak. Meski ia tau sang kakak sedang bergumul dengan wanitanya, Mozza nampak tak peduli. Seolah ia sudah biasa.

Pintu langsung dibuka oleh Mozza, dan benar saja, sang kakak sedang menikmati tubuh wanita panggilannya, dengan berbagai gaya.

"Astaga !! Bagaimana bisa dia kusebut kakak" gumamnya.

Mozza melangkah dengan sengaja menghentakkan sepatunya agar sang kakak mendengar.

Wanita yang sedang menikmati permainan Marcell berkata dalam desa hannya. "Aaa.. Ada..wanita..di..aaahh.. Sana.."

"Biarkan saja. Dia adikku." balas Marcell yang semakin mempercepat memompa Tubuh wanita didepannya.

"Kakak !! Segera selesaikan atau aku akan menembak kalian !!!" Teriak Mozza dengan kesal, karna sang kakak malah sengaja melakukan hal-hal serta gaya lain dihadapan Mozza.

.

.

.

Separuh nyawaku

Ep 3

.

.

.

Lenguhan panjang memenuhi kamar luas milik Marcell saat keduanya telah mendapati kenikmatan satu sama lain.

Marcell langsung turun dari Ranjang dan mengenakan piyama tidurnya.

ia juga segera menulis nominal dalam sebuah Kertas Dan dilemparkan kearah wanita yang masih nampak lemah karna melayaninya.

"Ambil ini dan segera pergi. Awas saja jika aku kembali kau masih dikamarku !!" Sentak Marcell yang kemudian membalikkan tubuhnya mendekati Mozza yang duduk dengan wajah masamnya.

"Ada apa kau kemari ?? Jika anaknya Winata mengintaimu bagaimana ??" tegur Marcell.

"Kakak Kau ini bagaimana, Aku sudah katakan bunuh saja Winata dan biarkan Brian untukku !! Jika kita bisa menaklukkan Kelompok mereka, Brian akan menurut nanti !! Tapi kenapa kau malah menghilangkan Dia ??!!!"Protes Mozza layaknya anak kecil yang manja..

Marcell sampai menutup telinganya.

"Ayo keluar !!" Marcell melangkah lebih dulu keluar dari kamarnya, dan Mozza pun turut mengekor dibelakangnya.

"Maksudmu apa hah ??!! aku tidak menghilangkan nyawa Brian ?!! Aku hanya melukainya saja.."Ucap Marcell setelah menyulut rokok kesukaannya.

"Brian tidak kembali. Orang-orang kelompok mereka mengatakan jika Brian hilang !! Kakak kau pasti menyembunyikan dia kan ?!!! Karna kau takut direbut kekuasanmu oleh dia !!!!" Mozza begitu frustasi.

"Mozza, bisa tidak kau ini jangan seperti itu !! Telingaku bisa pecah mendengar ocehanmu !!!?? Astaga, Memalukan sekali.."Gerutu Marcell.

"Makanya jawab jujur saja !!" timpal Mozza.

"Aku benar-benar tidak tau dia dimana ??!!"balas Marcell.

"kau serius ??!!"

"Apa kakak pernah bercanda ??"

"Huh.. Jadi dia kemana ?? Kak aku ingin menjadi istrinya.. Dia memiliki tubuh indah sekali.."Rengek Mozza.

"Cih.. Menjijikkan, kau katakan aku tidak lebih dari binatang karna berganti-ganti pasangan. Kau sendiri menyukai pria karna keindahan tubuhnya." Sanggah Marcell.

Mozza mendegus kesal dan meneguk anggur merah yang baru dituangkan pelayan.

.

.

.

Brian masih setia memejamkan kedua matanya. Meski Ayumi setiap pagi dan sore mengelap badannya dengan dibantu pak Yusuf.

"Dia tetap belum bangun ya ??" Tanya pak Yusuf saat baru masuk kedalam kamar dimana Selama beberapa hari ini Brian dirawat Ayumi.

"Entahlah Yah, Aku sudah memberikan semua obat."balas Ayumi.

"Keluarlah, Ayah akan gantikan bajunya dia."Pinta Pak Yusuf, Ayumi menggangguk patuh. Ia segera keluar dan inilah pekerjaan tambahan Ayumi dan pak Yusuf. Merawat orang asing yang mereka temukan.

Selesai membersihkan tubuh pasiennya, Ayumi dan pak Yusuf kembali disibukkan dengan melayani pelanggan yang singgahmakan dirumah makan mereka.

DiRumah makan Pak Yusuf, juga mempekerjakan seorang pemuda teman Ayumi sejak kecil. Dia adalah Mahendra.

"Kau dari mana saja sih Yum, Aku kuwalahan sendiri nih !!" Protes Mahendra.

"Maaf. Aku ada pekerjaan lain dirumah. Duduk dan istirahatlah, Aku akan menggantikanmu."balas Ayumi.

"Dan kau mau aku dimarahi paman Yusuf ?! Sudahlah, ayo kerja."Mahendra mengantar makanan terlebih dahulu. Ayumi pun ikut melayani pelanggan dengan senyum keramahannya.

Malam yang semakin larut, Disaat Ayumi, Mahendra dan. Pak Yusuf mulai membereskan Rumah makan karna akan tutup, Tiba-tiba muncul pria yang dirawat Ayumi masuk kedalam rumah makan itu.

"maaf kami sudah tutup."Ucap Mahendra.

Ayumi menatap Pria itu. "Kau ??!! Kau sudah sadar ??" Ayumi begitu terkejut.

Pak Yusuf mengikuti tatapan Ayumi. "Wah benar..dia sudah sadar."

"Kalian yang menolongku ??" Suara barito Brian begitu terdengar jelas.

"Iya Nak. Kau terluka.. Ayo duduk..dulu.."Pak Yusuf mengajak Brian untuk duduk.

Mahendra perlahan mendekati Ayumi. "siapa dia Yum ??" bisik Mahendra.

"Aku juga tidak tau..Kemarin kami menemukan dia terluka dimobilnya Mang Joni."Balas Ayumi dengan berbisik juga.

"wah.. Kau sembrono, Jika dia orang jahat bagaimana ??!! Lihatlah wajahnya seram begitu !!"Timpal Mahendra.

"shuutt.. Jangan sembarangan. Ayah yang menolong dia. Pasti Ayah tau dia pria baik atau tidak. Sudah ah, ngomong denganmu memang membosankan.."Ayumi mendekati Sang ayah yang menuangkan air putih untuk Brian.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!