NovelToon NovelToon

My Naughty Brother

Pernikahan Mommy

Vlavia menatap dirinya di depan cermin besar, dia begitu terlihat cantik dan anggun, dengan gaun yang sangat cocok dia kenakan hari ini.

Rasanya begitu gugup, meskipun kenyataannya bukan dirinya yang menikah, melainkan Mommynya.

Seseorang yang sudah membesarkannya seorang diri, dan Vlavia sangat menyayangi Mommynya.

" Hufh.... Tenang Vi..." Gumam dirinya.

Vlavia melangkah keluar, menuju ruangan dimana Mommy Selena sedang di rias oleh MUA, tentu saja karena Mommy Selena menikahi seorang Duda yang sangat kaya raya, juga mempunyai satu anak sama seperti dirinya.

" Mom..." Sapa Vlavia ketika membuka pintu ruangan itu.

" Sayang... Kemari masuk..." Jawab Mommy Selena menyuruh Vlavia untuk masuk.

Vlavia duduk di sebelahnya, kemudian menatap MommyNya dengan tatapan haru, Vlavia bersyukur ada seseorang yang begitu menyayangi MommyNya selain dirinya.

" Mommy cantik..." Ucap Vlavia memuji Mommy Selena.

Mommy Selena tersenyum, lalu menggenggam tangan Vlavia dengan lembut.

" Kamu lebih cantik dari Mom.. Ingat ya.. Nggak boleh sedih.. Nggak akan ada yang berubah.. Om Albert juga sangat menyayangimu.. Kamu tau itu bukan..?? Jelas Mommy Selena yang diangguki oleh Vlavia dengan senyum.

Mereka berpelukab untuk waktu yang cukup lama, sampai akhirnya seseorang menyuruh Mommy Selena untuk segera ke bawah, dimana upacara pernikahan akan segera dilangsungkan.

Vlavia menggandeng tangan MommyNya menuju altar, dimana disana sudah terdapat banyak sekali kerabat maupun rekan bisnis Om Albert sebagai tamu dan saksi pernikahan mereka.

Vlavia kembali tersenyum sebelum akhirnya menyerahkan tangan Sang Mommy kepada Om Albert yang tampak begitu sangat tampan hari ini.

Meskipun usia mereka tidak lagi mud, tampi mereka sama sama memiliki paras yang cantik dan juga tampan.

Semua orang bertepuk tangan setelah upacara pernikahan, kini saatnya mereka menikmati hidangan yang sudah disediakan.

Vlavia menemui Mommy, dan Om Albert yang sekarang ini sudah resmi menjadi Daddy tirinya.

" Mom..." Sapa Vlavia lagi kepada Mommy Selena.

" Vi... Sini sayang..." Ajak Mommy Selena kepada Vlavia.

Vlavia mendekat ke arah MommyNya, lalu memeluk MommyNya.

" Apa kamu tidak mau memeluk Daddy sayang..." Ucap Om Albert yang sukses membuat Vlavia terkejut.

Tapi tak lama dia juga melakukannya, pelukan yang begitu hangat, dan ini untuk pertama kalinya Vlavia memeluk lelaki paruh baya sebagai Daddynya.

Sungguh mata Vlavia mulai berkaca, dia begitu terharu karena Om Albert.

" Mulai sekarang kamu panggil Om,, Daddy ya..." Suruh Om Albert membuat Vlavia tersenyum.

" Pasti Om.." Jawab Vlavia yang dapat pelototan mata dari Om Albert.

" Daddy..." Ucap Om Albert lagi.

" Ah.. Iya Daddy..." Jawab Vlavia membuat mereka tertawa bersama dengan bahagia.

Malam harinya setelah pesta usai, Vlavia dan Mommy Selena dibawa pindah ke rumah Om Albert, tentu saja mulai sekarang mereka akan tinggal di rumah megah bak istana itu.

Catat Om Albert sangatlah kaya raya, dengan bisnis dimana mana, bahkan bukan hanya dinegaranya saja melainkan ada beberapa perusahaanya yang juga berada di luar negri.

Setelah di berutahukan kamarnya, Vlavia mulai menata barang bawaanya di kamar barunya, sangat megah dan luas, bahkan lebih luas tiga kali lipat dari kamarnya dahulunya.

Siapa yang menyangka jika sekarang dia akan mempunyai Daddy, dan mungkin hidup serba berkecukupan bahkan berlebih lebih.

Setelah selesai, Vlavia berbaring di ranjangnya, dia menatap langit langit rumah, dengan senyum, senyum bahagia karena tidak lagi melihat Mommy Selena kesepian.

" Thanks God.." Gumam Vlavia begitu bersyukur.

Tidak lama, pintu kamarnya terbuka, ternyata Mommy Selena dan juga Om Albert yang sekarang bersetatus sebagai DaddyNya bukan Om lagi.

Vlavia menoleh ke arah suara, lalu bangkit untuk duduk.

" Kami mengganggumu Nak..?? " Tanya Om Albert kepada Vlavia.

" Akh.. Tidak Dad.." Sanggah Vlavia langsung.

" Bagaimana kamu menyukai kamarmu tidak..??? " Tanya Om Albert kepada Vlavia.

" Tentu saja Dad.. Tidak ada alasan untuk aku tidak menyukaiNya.." Jawab Vlavia dengan mengembangkan senyumnya.

Membuat Om Albert mengangguk dengan senyuman.

" Terimakasih sayang.. Kamu begitu memperhatikan Vlavia..." Sambung Mommy Selena.

" Itu kewajibanku sebagai seorang Ayah.." Jawab Om Albert yang sukses membuat Vlavia berhambur kepelukannya.

Bahkan Om Albert dan Mommy Selena sedikit terkejut, tapi kemudian mereka tersenyum senang.

Vlavia benar benar sangat bersyukur karena Om Albert, mengakui dirinya sebagai Ayahnya, meskipun hanya dengan kata kata tapi itu sungguh membut Vlavia begitu bahagia.

" Terimakasih Dad.." Ucap Vlavia dipelukan Om Abert.

" Sudah... Sudah.. Jangan mellow begini dong nanti anak Dad cantiknya luntur..." Goda Om Albert kepada Vlavia.

Vlavia melepaskan pelukannya, lalu tersenyum malu karena godaan sang Ayah.

" Ya sudah Nak.. Kamu istirahat ya.. Kami juga mau istirahat.. Besok kamu harus mulai mencari kampus untuk pendidikan barumu.." Jelas Mommy Selena membuat Vlavia mengangguk dengan senyum.

Kedua orang tua itu keluar dari kamar Vlavia, kini tinggalah Vlavia sendiri.

Vlavia menghembuskan nafasnya panjang, dia harus semangat memulai kehidupan barunya.

Tak lama diapun tertidur, sampai akhirnya pagi hari sudah datang, jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, tapi gadis itu masih enggan untuk beranjak dari kamarnya.

Tak biasanya Vlavia bangun sesiang ini, mungkin karena dia merasa begitu lelah setelah acara pernikahan orang tuanya kemarin.

" Vi... Sayang.. Boleh Mom masuk sayang.." Teriak Mommy Selena dari luar pintu.

Karena tak kunjung mendapat jawaban, Mommy Selena langsung membuka pintu yang ternyata tidak dikunci oleh anak gadianya.

" Kebiasaan deh.." Gumam Mommy Selena karena Vlavia selalu saja membiarkan pintu kamarnya hanya tertutup tanpa menguncinya.

Sampai di kamar, terlihat Vlavia yang masih meringkuk di bawah selimut, bahkan saat MommyNya masuk, dia sama sekali tidak terganggu dengan suara brisik dari Mommy Selena.

" Sayang ayo.. Bangun.. Kita sarapan bareng.. Dad udah nungguin lho di bawah.." Ucap Mommy Selena berusaha membangunkan putrinya.

Mendengar kata Dad membuat Vlavia seketika membuka matanya lebar.

Vlavia langsung bangun dari tidurnya, menoleh kepada MommyNya.

" Tunggu Vi 5 menit ya Mom.. Vi akan turun kebawah.." Ucap Vlavia yang langsung berlari menuju kamar mandi.

Membuat MommyNya hanya menggelengkan keplanya, dengan tingkah anaknya itu.

Benar saja hanya dalam waktu lima menit, Vlavia sudah berada di ruang makan.

" Kamu ini mandi apa sih...??? Cewek kok mandinya cuma 5 menit..." Tanya Mommy Selena kepada Vlavia.

Yang sontak saja membuat Om Albert terkejut dan langsung tertawa, sedangkan Vlavia merasa malu, kenapa juga Mommynya harus bahas ini sekarang, pikir Vlavia.

" Vi nggak mau.. Sampe Dad nunggu lama.." Jawab Vlavia jujur, membuat Om Albert terenyuh.

Jujur saja bahkan anaknya sendiri tidak pernah menghormatinya seperti Vlavia, dia selalu bersikap semaunya.

" Vi.. Dad dengan senang hati kalau harus menunggu lama anak baik dan cantik seperti kamu..." Jawab Om Albert yang sukses membuat Vlavia tersenyum.

Mereka akhirnya sarapan bersama hanya bertiga, tanpa adanya anak dari Om Albert, yang ternyata dia memilih untuk tinggal di partemen sendiri.

Jarang sekali anak Om Albert pulang kerumahnya, dan itu sungguh membuat Om Albert merasa kesepian, tapi tidak untuk sekarang.

Om Albert begitu bahagia dengan datangnya dua bidadari dalam hidupnya.

Yuhu.. Kak.. Jangan Lupa buat Like, Comment and Vote ya..

Karena ini cerita kedua aku.. Dan baru banget.. Nanti aku up lagi..

Kunjungan Pertama

Kini keluarga baru itu masih duduk di meja makan setelah selesai sarapan, mereka akan mengobrol bersama jika masih banyak waktu.

Dan mungkin itu akan menjadi kebiasaan baru dikeluarga itu.

Om Albert terus tertawa senang dengan candaan mereka, sungguh ini begitu membuat hangat hatinya, mempunya keluarga yang utuh.

Meski pada dasarnya Vlavia bukanlah darah dagingnya, tapi Om Albert menyayangi Vlavia tulus seperti anak kandungnya sendiri.

" Vi..Setelah sarapan.. Kamu siap siap,, Kita ikut Dad ke kantor dulu ya setelah itu cari universitas buat kamu.." Jelas Mommy Selena yang diangguki oleh Vlavia.

Vlavia kembali ke kamarnya untuk siap siap, setelah di rasa cukup penampilannya, dia segera turun menemui kedua orang tuanya.

" Wah.. Cantiknya anak Mommy..." Ucap Mommy Selena memuji anaknya.

" Anak Daddy juga dong Mom.." Sambung Om Albert kepada Mommy Selena.

" Anak kita.." Jelas Mommy Selena singkat membuat mereka bertiga tertawa bahaga bersama.

Keluarga yang begitu bahagia sekarang ini, tapi setelah ini siapa yang tau jika kedatangan putra Om Albert akan merubah keluarga yang hangat menjadi penuh lika liku.

Mobil Om Albert berhenti tepat di depan gedung pencaka langit, tentu saja itu kantor milik Om Albert.

Setelah keluar dari dalam mobil, Vlavia memandang gedung didepannya dengan takjub, dia sering melihat gedung gedung tinggi, tapi untuk memasukinya, tentu saja belum.

Om Albert sendiri mengajak Vlavia dan Mommy Selena ke kantornya, untuk memperkenalkan mereka secara langsung kepada karyawan karyawannya.

Saat mereka memasuki gedung kantor tersebut, semua karyawan langsung menunduk memberi hormat kepada Big bos mereka.

Om Albert memasang senyum begitu juga dengan dua wanita cantik di sebelahnya.

" Selamat pagi semua.." Ucap Om Albert kepada karyawanNya.

" Pagi pak.." Jawab mereka bersamaan.

" Maaf jika saya menganggu waktu kalian.. Langsung saja, Saya ingin memperkenalkan kepada kalian.. Ini istri saya.. Selena, Dan ini anak perempuan saya sekarang Vlavia.." Jelas Om Albert tho the point.

" Saya harap kalian memperlakukan mereka seperti kalian memperlakukan saya.." Sambung Om Abert lagi membuat mereka semua mengangguk mengerti.

" Salam kenal semua..." Ucap Mommy Selena dengan senyum manisnya, diikuti Vlavia yang juga ikut tersenyum dan mengangguk kepada mereka.

" Salam kenal juga Bu.. Nona.." Jawab mereka bersamaan juga dengan senyum.

Setelah acara perkenalan, Om Albert mengajak Vlavia dan juga Mommy Selena menuju ruangannya.

Sedari tadi banyak juga karyawan yang membicarakan tentang istri dan anak Big Bos mereka.

Tentu saja karena keduanya memiliki paras yang begitu cantik, cocok dengan Om Albert yang tampan dan kaya.

" Pak Albert beruntung ya.. Punya istri yang sangat cantik.." Ucap salah satu karyawan.

" Iya lah.. Secara Pak Albert kan kaya raya, ganteng lagi.. Siapa sih yang nggak mau sama Bos seperti beliau.." Jawab salah satunya lagi.

" Btw.. Anak Pak Albert nggak datang lho dipernikahan DaddyNya.." Jelas salah satu karyawan lagi.

" Masa sih..???

" Beneran..???

Tanya beberpa karyawan.

" Yang gue denger sih gitu..." Jawab karyawan itu lagi.

" Hmmm.. Ganteng banget sih emang anak beliau.. Tapi sayang dingin banget.." Ucap karyawan lainnya.

Kini Vlavia dan Mommynya duduk di sofa ruangan Om Albert, Vlavia tampak terkagum kagum melihat desain ruangan yang begitu terlihat mewah dan juga nyaman.

Tanpa sengaja mata Vlavia menangkap sebuah foto yang terpajang di meja Om Albert.

Sebuah foto laki laki yang usianya diatas Vlavia.

Lelaki itu terlihat tampan dan tentu saja wajahnya ada kemiripan dengan Om Albert.

Tapi siapa dia..??

Apa dia foto Om Albert ketika masih muda..??

Tanya Vlavia pada dirinya sendiri.

" Sayang... Gimana kamu mau ambil jurusan apa..?? " Tanya Mommy Selena kepada Vlavia.

" Vi terserah Mommy sama Dad saja.." Jawab Vlavia yang memang dia tidak ada keinginan untuk melanjutkan kuliahnya, sebenarnya Vlavia ingin langsung bekerja saja, tapi Mommy Selena terus memintanya untuk melanjutkan kuliah sampe S 2.

Dan mau tidak mau Vlavia harus menurutinya.

" Bagaimana kalau kamu kuliah diuniversitas xxx saja.. Di sana juga ada Kakak kamu Vi.." Jelas Om Albert membuat kening Vlavia mengernyit.

" Kakak Dad..?? " Tanya Vlavia bingung, membuat Om Albert mengangguk dengan senyum.

" Iya sayang... Di sana ada Kakak kamu.. Dan dia bisa menjaga kamu.." Jelas Mommy Selena dengan senyum manisnya.

" Jadi.. Dad.. Punya anak.. Dan dia Kakak Vi..??? " Tanya Vlavia dengan senang.

" Iya nak.. Nanti juga kamu pasti bertemu dengannya.." Jelas Om Albert membuat Vlavia mengangguk dengan senyum senangnya.

Vlavia tidak berfikit jika Kakaknya adalah seorang Lelaki, yang dia tau Dia mempunya seorang Kakak.. Dan itu cukup membuatnya senang.

Mengingat selama hidupnya hanya dengan MommyNya saja.

Dan itu sangat membuat Vlavia merasa kesepian.

Meskipun di Kampusnya yang dulu, Vlavia termasuk gadis yang mudah bergaul dan banyak disukai teman kampusnya karena paras yang ia miliki.

Vlavia masuk kedalam kampus, di mana Kakak tirinya kuliah disana, Vlavia berharap Kakaknya bisa menerimaNya dan juga MommyNya sama seperti Om Albert.

Setelah semua urusan daftar juga yang lainnya selesai, Om Albert menelfob seseorang, tapi tak juga di angkat membuat Om Albert tampak sedikit kesal.

Om Alber menghembuskan nafas panjangnya.

" Ya sudah kalau begitu mari kita pulang.. Besok kamu sudah bisa berangkat Nak.." Jelas Om Abert membuat Vlavia tersenyum senang.

" Thanks Dad..." Ucap Vlavia tulus kepada Om Albert.

" Sama sama Nak.." Jawab Om Albert dengan senyum yang tak kalah tulusnya dengan Vlavia.

Setelah Om Albert dan Mommy Selena mengantarkan Vlavia sampe rumah, mereka kembali keluar, meninggalkan Vlavia yang hanya dengan para pelayan saja dirumah.

Meskipun sudah tak lagi muda, tapi pasangan suami istri baru juga butuh menikmati waktu berdua saja.

Dan hal itu tidak menjadi masalah untuk Vlavia, dia sama sekali tidak apa apa jika harus ditinggal dirumah.

Vlavia juga cukup mengerti, Mommy dan Daddynya memang butuh waktu berdua.

Vlavia masuk kedalam kamarnya, lalu berjalan menuju balkon kamar, dimana disana dia dapat melihat pemandangan yang begitu indah.

Termasuk depan rumahnya dapat dia lihat dari balkon kamarnya.

Tak lama datanglah sebuah mobil Lamborghini veneno dengan warna silver.

Dan itu cukup membuat perhatiannya teralihkan.

Vlavia mengira jika itu tamu Om Albert, membuat dirinya menimbang nimbang untuk menemuinya atau membiarkan saja.

Tapi setelah dipikir cukup matang akhirnya Vlavia keluar dari kamarnya, menuju kebawah untuk menemui si pemilik mobil mewah itu.

Tentu saja Vlavia akan memberitahukan jika Om Albert sedang tidak ada dirumah.

Mungkin itu yang bisa dia lakukan saat ini, setelah menjadi anak dari Om Albert.

Dengan senyum cantiknya, Vlavia menemui orang yang kini sedang duduk di ruang tengah.

Vlavia cukup terkejut pasalnya tamunya ini memejamkan matanya, apa dia bertamu hanya akan menumpang tidur saja pikir Vlavia.

Pertemuan

Dengan ragu Vlavia menghampiri lelaki yang sedang duduk di sofa tengah dengan menengadahkan kepalanya di atas senderan sofa.

Semakin dekat, jantung Vlavia semakin ingin melompat saja, bukan karena menemui tamu sepertu tadi.

Melainkan karena wajah yang begitu rupawan yang pernah Vlavia lihat selama hidupnya.

" Astaga... Kenapa dengan jantung ini..." Gumam Vlavia merasa jantung semakin berdegup kencang.

Dug.. Dug... Dug...

Vlavia mencengkram dadanya, rasanya baru kali ini dia melihat orang tapi membuat penyakit jantung pada dirinya.

Vlavia menggeleng, semakin dia menatap wajah tampan didepannya, semakin naik degupan jantungnya.

Akh...Hufhh.... Huuuuuffhhhhhhh....

Vlavia mengatur nafasnya pelan, agar degup jantungnya bisa berdetak teratur.

" Permisi...." Ucap Vlavia begitu sopan.

Terdengar sangat merdu suara Vlavia, bahkan ketika dia hanya sedang berbicara saja sangat menyejukan hati.

Lelaki tampan itu membuka matanya perlahan, karena dia juga tidak benar benar tertidur.

Menoleh ke arah Vlavia yang berdiri tak jauh dari dirinya, mata yang begutu indah saat pertama ia melihatnya.

Bahkan bulu mata panjang dan begitu lentik, alis tebal yang sangat rapih, juga hidung mancung yang pas pada porsinya.

Jangan lupakan jika Vlavia juga memiliki bibir yang sangat menggoda, dan itu semua alami, Vlavia berdiri dihadapan lelaki itu tampa riasan sedikitpun.

Tentu saja jika dia memakai riasan, sudah dipastika kecantikan wajah Vlavia berkali kali lipat dari sekarang.

Lelaki itu bangun, menghampiri Vlavia yang masih berdiri mematung di tempatnya.

" Kau.... Siapa..??? " Tanya lelaki itu kepada Vlavia.

" A...a..aku...?? " Tunjuk Vlavia pada dirinya dengan suara yang begitu gugup.

Akh.. Bagaimana dia tidak gugup jika lelaki begitu sempurna ini, berdiri tepat dihadapannya.

Menatap Vlavia dengan mata indahnya.

Mendengar Vlavia gemetar, membuat Lelaki itu tersenyum miring, lalu pergi begitu saja, tanpa kata.

Vlavia masih berdiri ditempatnya, kenapa lelaki itu malah pergi..?? Setidaknya sebagai tamu dia harus berpamitan atau apa, tapi terlihat seenaknya saja, datang sendiri, pergi begitu saja.

Sudah biarkan saja.. Tamu itu seperti raja.

Dan akhirnya Vlavia kembali menuju kamarnya, mengatur degup jantung yang masih sedikit kencang, meskipun tak seperti tadi, tapi itu cukup membuat Vlavia merasa gugup.

" Astaga... Apa apaan ini... Jantung ini.." Gumam Vlavia pada jantungnya, yang berdegup kencang dengan sembarang orang.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Di tempat lain, Visko melajukan mobilnya menuju apartemen, tadinya dia pulang untuk menemui Daddynya, sekalian ingin melihat bagaimana wanita yang dinikahi oleh DaddyNya.

Tapi nyatanya sampe rumah, DaddyNya tidak ada, dan Visko berfikir jika mungkin DaddyNya sedang melakukan bulan madu.

Mengingat nama bulan madu, membuat Visko tersenyum miring, rasanya begitu aneh, lelaki seumuran Dadnya masih harus bulan madu ketika melangsungkan pernikahan lagi.

Visko sangat susah percaya yang namanya cinta, apa lagi yang namanya perasaan dan keromantisan, sungguh itu tidak ada dalam kehidupan Visko.

Meskipun pada dasarnya, dia juga termasuk penikmat wanita, tapi apa yang dia lakukan tidak ada sama sekali dalam bentuk perasaan cinta atau kasih sayang.

Hanya sebagai pemuas nafsu belaka.

Tapi kemudia dia juga mengingat tentang gadis cantik yang berada dirumahnya, ntahlah Visko tidak tau dia siapa, mungkin dia pelayan baru.

" Lumayan juga..." Gumam Visko mengingat gadis cantik yang tadi sempat gemetaran menjawab pertanyaanya.

Mobil terus melaju sampe di parkiran bawah tanah, dengan segera Visko masuk kedalam apartemennya.

Berganti baju lalu pergi lagi, kali ini Visko akan bertemu dengan sahabatnya di caffe biasa.

Sebelum akhirnya nanti malam akan meneruskan di clubb malam, yang sering dikunjunginya.

Tak begitu banyak yang tahu jika Visko adalah anak dari Albert, pengusaha tajir yang tampan, karena sejak Ibunya meninggal dia lebih sering hidup di apartemen dengan kesendirian dan kebebasannya ketimbang pulang kerumah dengan Daddynya.

Tak ada alasan yang begitu jelas, kenapa Visko melakukan itu, yang jelas ketika Ibunya meninggal Visko merasa begitu terpukul.

Dan itu menjadikannya sosok seperti sekarang ini, datar, dingin dan hidup dengan kebebasan.

" Bro..." Sapa Harry yang merupakan sahabat Visko.

" Mana Dendry..?? " Tanya Visko kepada Harry.

" Masih dijalan dia.. Biasa nganter pulang perempuannya dulu tadi.." Jawab Harry menjelaskan kepada Visko.

" Kebiasaan..." Jawab Visko malas.

" Btw bagaiaman Mommy lo yang baru..?? Udah jadi ketemu..?? " Tanya Harry kepada Visko.

Visko menggeleng.

" Why..?? " Tanya Harry lagi padanya.

" Lagi bulan madu mungkin.." Jawab Visko yang begitu malas, membuat Harry tersenyum lebar.

" Lo jealusoe man.. Ma bokap loe..." Jelas Harry membuat mata Visko mendelik.

" Sialan..." Kesal Visko yang lagi lagi hanya dijawab Harry dengan kekehan.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya si play boy akut datang juga, tanpa menunggu lama mereka langsung cabut menuju clubb malam.

Membuat Dendry sedikit kesal, pasalnya dia tadi belum sempat mendudukan bok*ngnya dikursi, tapi udah langsung pada pergi gitu aja.

Dan ini salah dia sendiri membuat lumutan Visko juga Harry selama menunggunya.

Mereka menggunakan satu mobil milik Visko, mobil kedua sahabatnya di tinggal di parkiran caffe.

Ketiga cowok tampab itu selalu begitu.

" Gimana loe.. Udah ketemu Bonyok belum..??? " Tanya Dendry kepada Visko.

Lagi lagi pertanyaan tentang Daddynya membiat Visko mendesah kesal.

" Belum.." Jawab Visko singkat.

" Kenapa..?? " Tanya Dendry sama seperti Harry tadi.

" Udah lah.. Males gue bahas.. Itu..." Jawab Visko kepada kedua sahabatnya.

" Oke.. Oke.. Sorry man.. Gue nggak ads niat buat loe bete.. Tapi saran gue.. Loe paling nggak nemuin dulu lah Daddy and Mommy loe yang baru, setelah itu.. Terserah loe mau nemuin lagi apa nggak..." Jelas Dendry menyarankan kepada Visko membuat Visko dan Harry terkejut.

Pasalnya cowok brengsek kayak Dendry bisa juga berpikiran seperti itu.

" Nanti gue pikir lagi..." Jawab Visko yang diangguki oleh Dendry.

" Denger denger.. Istri bokap loe punya anak cewek lho.. Cantik banget lagi.. Gue sih belum pernah liat.. Tapi kata adek gue.. Dulu dikampusnya jadi bunga kampus, meskipun agak kurang gaul gitu.." Jelas Dendry lagi yang juga kembali membuat Visko dan Harry terkejut.

Visko tampak berfikir pada gadis cantik yang menemuinya tadi, memang cantik sih,, sangat cantik malah, tapi terlihat dia bukan seperti gadis yang sering Visko temui.

Akh.. Masa bodoh mau dia adik tirinya atau pelayannya, Visko tidak begitu peduli... Visko tetap belum menerima pernikahan Daddy dan istrinya.

" Wah.. Kalau gitu ini bagian gue.." Jawab Harry semangat, membuat Visko melirik Harry sekilas.

" Lo mesti liat dulu adek loe deh Vis.." Saran Dendry kepada Visko.

" Udah lah nggak usah bahas itu..." Jawab Visko lagi.

" Oke man.. Kalem..." Jawab Dendry.

Akhrinya mobil mereka sampai di tujuan, dimana lagi kalau bukab clubb malam terbesar di kotanya.

" Let's go..." Ucap Harry semangat.

Diikuti Visko, dan juga Dendry dari belakang, mereka langsung memesan minuman yang membuat terbang melayang, bahkab Harry langsung berjoget ria.

Sedangkan Visko dan Harry sama sama duduk di sofa, melihat aksi joget sahabat yang seperti orang gila itu.

Jangan Lupa Like, Commen and Vote ya Kak...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!