NovelToon NovelToon

MY COLD MEN

Ep_1..Pria Kampret

"Arghhhh sialannnn kau" teriak seorang wanita yang saat ini tengah terduduk di jalan aspal karena tak sengaja hampir saja tertabrak mobil.

Mobil itu berhenti tepat didepan wanita itu dan hanya berjarak satu meter saja.jika saja si mobil itu tidak berhenti maka habis lah riwayat si wanita itu.

"Hey keluar kau" teriak si wanita agar pemilik mobil keluar dari mobil nya.

Tanpa menghiraukan perkataan si wanita si pengendara mobil itu lebih memilih pergi karena dia melihat si wanita tidak apa-apa dan bahkan si wanita masih sanggup mengumpat nya.

Si wanita tercengang melihat mobil yang hampir menabrak nya itu malah pergi begitu saja tanpa mau menjelaskan apapun,bukan kah ini gila.hahaha astaga tidak bisa di percaya.

"Yakkkkk sialannnn kau hey jangan kabur kau brengsekk yakkkkk" teriak nya berusaha mengejar mobil itu namun kalah cepat karena mobil itu sudah pergi melesat meninggalkan nya.

Si wanita berhenti dengan nafas nya yang memburu,dia membungkuk kan badan nya sambil berusaha mengatur nafas nya yang masih tersengal.setelah nya dia kembali lagi ke tempat dimana tadi dia hampir menjadi korban tabrak lari.

"Hiks dasar kurang ajar. mentang-mentang orang kaya bisa seenak nya main lari dari tanggung jawab hiks,bagaimana ini" tangis si wanita pecah karena ternyata bunga yang dia bawa hancur berserakan terlindas mobil itu.

Dia memunguti bunga-bunga itu dan dia kumpulkan kembali untuk dia bawa pulang dengan sepeda nya yang sedikit bengkok di bagian stang nya,si wanita itu meletakkan bunga-bunga yang sudah hancur itu di keranjang yang ada di belakang boncengan nya.

"Bagaimana ini,makan apa aku kalau tidak jualan hiks.tuhan kenapa kejam sekali sih dunia ini" ujar nya sambil menuntun sepeda nya dan menjauhi lokasi tadi.

Si wanita berjalan sambil menuntun sepeda itu hingga sampai ke rumah nya.dia hanya sebatang kara karena dia di buang oleh keluarga nya setelah kedua orang tua nya meninggal.

Dia memiliki dua saudara satu laki-laki dan satu perempuan, saudara nya tidak suka dengan nya karena menganggap nya adalah sumber kesialan dalam keluarga mereka.sejak kelahiran nya kedua orang tua nya banyak mengalami masalah hingga usia nya 10 tahun kedua orangtua nya meninggal karena menyelamatkan nya dalam sebuah kecelakaan mobil yang menimpa mereka saat baru kembali dari sekolah nya.

Kedua kakak nya yang saat itu masih berusia 17 tahun yang perempuan,dan yang laki-laki 20 tahun ketika mereka mendapati kabar bahwa orangtua dan adik nya mengalami kecelakaan saat baru pulang dari sekolah adik nya seketika kedua nya sangat terkejut dan langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat keadaan mereka.

Sang adik berhasil selamat namun naas kedua orangtua mereka lah yang meninggal karena terlalu banyak mengeluarkan darah juga di tambah dengan cidera serius di bagian vital yang mengakibatkan kematian.

Mulai saat itu lah si wanita mulai di jauhi dan di musuhi oleh kedua Kaka nya di tambah hasutan dari bibi dan paman nya yang mana semakin menambah penderitaan nya..dan pada akhirnya dia lah yang harus terbuang.

Si wanita telah sampai di rumah nya lebih tepat nya rumah orangtua angkat nya yang telah di berikan untuk diri nya karena orangtua angkat nya tidak memiliki sanak saudara lain nya.

"Ibu,Zya rindu ibu" gumam gadis yang di ketahui bernama Zeelzya yang akrab di panggil Zya sambil melangkah menuju kamar nya.

#

#

"Darimana saja kau sialann,kenapa menggunakan mobilku tanpa ijin hah?" tanya seorang pria tampan yang tengah menatap seorang pria yang tak lain adalah teman nya.

"Sorry bro,cuma jalan-jalan sebentar cari angin" ujar si pria dengan begitu santai nya.

"Ck,lain kali kalau mau memakai mobil ku ijin dulu,aku tak mau terjadi apapun dan malah aku lah yang menjadi sasaran nya" kata pria pemilu mobil dengan wajah datar nya lalu pergi meninggalkan pria itu setelah meminta kunci mobil nya.

Si pria hanya tersenyum kecil melihat hal itu lalu berjalan menuju rumah teman nya,dia memang suka begitu meminjam barang orang tanpa ijin terlebih dahulu hingga sudah banyak korban yang meminta ganti rugi karena ada saja tingkah polah yang pria itu lakukan.

"Ge,apa kau benar-benar ingin hidup seperti ini?" tanya si pria yang saat ini tengah duduk di ruang tamu rumah kecil yang teman nya beli.

"Ya,kenapa memang nya?" jawab pria yang di ketahui bernama Gerald sambil menatap datar ke arah teman nya.

"Tidak,kalau begini mana ada wanita yang menyukai mu.mereka akan lari setelah melihat rumah kecil dan jelek ini" ujar si pria tanpa di saring.

"Jika kau tak suka silahkan pergi,aku tak pernah meminta mu untuk datang dan aku juga tidak pernah meminta saran dan komentar mu" balas Gerald tak kalah tajam nya karena dia memang pria yang suka bicara apa ada nya.

"Haha,santai men aku hanya menyarankan saja agar kau bisa segera mendapatkan pendamping yang setara dengan mu" kata si teman Gerald masih keras dengan pendapat nya.

"Lalu?" jawab Gerald masih menatap datar teman nya.

"Kembali saja ke kehidupan normal mu,menjadi konglomerat akan membuat mu dengan mudah nya mendapatkan wanita hanya dalam sekali kedipan mata.bahkan akan banyak wanita yang antri bahkan rela melempar tubuh nya di atas ranjang mu,apa perlu ku carikan Ge?" ujar si teman Gerald masih berusaha membujuk Gerald.

"Apa tujuan mu berteman dengan ku Fillian Gilberto?" tanya Gerald dengan nada serius bahkan tatapan nya sangat tajam dan itu cukup membuta pria bernama Fillian Gilbert itu terdiam.

"Jawab,apa tujuan mu?" lanjut Gerald masih menatap tajam Fillian.

"Oke baiklah,maafkan aku.aku hanya menyarankan saja jika kau tak berkenan tidak apa-apa kau bisa melanjutkan hal ini,sebaik nya aku pulang dulu" pamit Fillian lalu keluar dari rumah kecil yang Gerald tempati.

Sementara Gerald,dia hanya diam memandang Fillian hingga pria itu keluar dari rumah nya.bisa saja Gerald mencari rumah yang sedikit mewah tapi dia tak mau karena dia hanya ingin tau siapa wanita yang bisa menerima nya dengan apa adanya tanpa memandang bahwa diri nya adalah keturunan dari William dan Vallery.

Gerald ingin mencari wanita yang benar-benar tulus mencintai nya tanpa syarat dan bisa menerima segala kekurangan nya,dia mengikuti saran dari kakak nya Grace yang saat ini sudah menjadi istri dari Max pria yang begitu mencintai kakak nya dan dia bisa bernafas lega meninggalkan sang kakak dan kedua orangtua nya bersama pria itu.

Ep_2..Pingsan

Keesokan pagi nya Gerald melajukan mobil nya menuju perusahaan sang kakek yaitu opa Wilson,dia menjadi CEO di Wilson Company dan dia selalu berangkat dengan kemeja biasa yang bisa di bilang murah karena dia benar-benar ingin mengubah semua tampilan dan gaya hidup nya.

Dia masih menggunakan mobil yang kemarin di gunakan teman nya,dia tak mau mengganti mobil itu karena dia sudah terlanjur nyaman dengan mobil itu ya karena dia sudah menservis nya hingga tidak rewel dan enak di gunakan.

Saat berhenti di lampu merah dia melihat seorang gadis sedang menuntun sepeda nya dengan satu keranjang kecil penuh bunga.dia tersenyum melihat gadis pekerja keras itu dan dia salut karena usia gadis itu pasti jauh di bawah nya tapi tidak malu sama sekali untuk bekerja seperti itu.

"Gadis hebat" gumam Gerald tersenyum lalu menjalankan mobil nya tepat di belakang gadis itu dan membunyikan klakson mobil agar gadis itu berhenti.dia berniat ingin membeli semua dagangan nya dan dia bagikan semua bunga itu pada karyawan kantor terutama keluarga nya.

Tinnnn...

Tinnnn...

Gadis itu berhenti dan menoleh ke belakang dia mengamati mobil yang di pakai oleh si pemilik dan seakan sedang mengingat sesuatu,Gerald keluar dari mobil nya dan menghampiri gadis itu.

Gadis itu mengenakan topi bulat seperti yang di gunakan supir angkot yang menutupi wajah cantik nya dengan handuk kecil di leher nya,hal itu malah menjadi suatu pemandangan langka yang mungkin baru Gerald lihat selama ini.

"Hey,apa kau menjual bunga-bunga ini?" tanya Gerald menghampiri gadis penjual bunga itu.

Gadis itu mengangguk masih menatap intens wajah tampan Gerald.ingin sekali dia cakar wajah tampan pria di depan nya itu.

"Boleh aku membeli semua nya,kebetulan ada acara di rumah ku jadi aku membutuhkan bunga-bunga ini untuk menghiasi rumah ku" ujar Gerald mencoba mencari bahan obrolan karena dia merasa gadis di depan nya sedang ingin menghajar nya.

Gadis itu pun mengangguk lagi lalu menulis jumlah uang yang harus Gerald bayarkan.dia menulis total keseluruhan dan menyerahkan nya pada Gerald dan Gerald melihat nya dan terkejut.

"Hey,apa maksud nya ini?" tanya Gerald terkejut melihat nominal yang tertulis di catatan yang dia pegang.

"Itu untuk biaya kerugian ku kemarin karena mobil mu telah menabrak ku lalu melarikan diri begitu saja layak nya pengecut, bersyukur aku tidak melaporkan pada polisi meski aku terluka dan semua dagangan ku hancur" kata gadis itu dingin sambil menatap tajam Gerald yang terkejut.

"What,menabrak mu kau tak salah aku saja baru bertemu dengan mu?" tanya Gerald yang tidak tau dan merasa terkejut.

"Kalau kau tak percaya kau bisa lihat di kamera dasbor mobil mu,aku bukan lah penipu yang dengan suka hati memakan uang yang tidak halal.cepat ganti rugi aku bisa menganggap masalah ini selesai karena kelakuan mu aku tidak bisa makan kemarin" kata gadis itu tidak mau berbasa-basi.

Gerald semakin tidak mengerti tapi pada akhirnya dia memeriksa kamera dashboard mobil nya untuk memastikan perkataan gadis itu,bukan dia tidak percaya dengan gadis itu tapi dia hanya ingin lebih meyakinkan diri lagi dan akan memberikan pelajaran untuk teman nya itu.

Sementara gadis itu dia memilih pergi di saat Gerald memeriksa kamera dashboard mobil nya, orang kaya memang tidak semudah itu percaya dengan ucapan orang miskin seperti nya.sudah lah lebih baik dia bekerja lagi agar dia bisa makan karena dia sangat lapar hari ini.

Gadis itu memilih menuntun kembali sepeda nya yang sedikit miring di bagian stang nya karena dia hanya meminta perbaikan ringan seperti membenarkan rem dan ban nya masalah stang nya dia masih bisa menghandle nya.

Uang yang dia pegang sangat lah minim dan tidak bisa untuk dia buat makan ataupun membeli obat nyeri untuk luka-luka di tubuh nya.kaki nya sedikit pincang namun dia paksakan karena jika dia tidak bekerja menjual bunga maka dia tidak akan bisa makan.

Beras di rumah nya hanya tinggal setengah cup kecil saja dan itu tidak bisa untuk di masak sementara untuk lauk dia hanya memiliki mi instan satu bungkus namun dia tidak memiliki uang untuk membeli gas jadi dia menahan lapar nya semalaman dan hanya meminum air putih untuk mengganjal perut nya.

Sejak kemarin siang dia belum makan apapun dan sekarang oerut nya sangat lapar hingga dia memilih berhenti sejenak di pinggir trotoar dan duduk setelah menyandarkan sepeda nya di dekat nya.

Dia lelah,lemas dan lapar tapi dia tidak bisa makan sebelum bisa mendapatkan uang dari hasil menjual bunga ini.dia duduk dengan tangan memeluk perut nya yang sakit karena saking lapar nya.

Sebenar nya dia sudah tidak kuat untuk berjalan lagi tapi demi bisa membeli satu liter beras dia harus bisa berjalan dan kuat sehingga bunga nya bisa laku.

"Mommy Zya lelah mom" lirih Zya sambil tersenyum kecil lalu tak sadarkan diri di samping sepeda nya.

Gerald yang menyadari bahwa gadis itu tidak ada di sana langsung mencari keberadaan nya yang dia perkirakan tidak jauh dari tempat nya berada,dia menjalankan mobil nya pelan mencari gadis itu dia menoleh ke kanan dan ke kiri dan tak lama kemudian mata tajam nya menemukan sesosok tubuh tergeletak di tepi jalan dengan sepeda yang sama persis dengan yang tadi itu bawa tadi.

Gerald menghentikan mobil nya di sisi gadis itu dan dia keluar dari mobil untuk melihat keadaan gadis itu.dia merasa bersalah dengan gadis itu meski bukan dia penabrak nya tapi yang di gunakan untuk menabrak adalah mobil milik nya.

"Hey nona,bangun lah.hey astaga dia pingsan" Gerald memindahkan bunga-bunga gadis itu ke jok belakang lalu dia mengangkat tubuh ringan gadis itu.

"Astaga dia sangat ringan,maafkan aku" ujar Gerald merasa teriris merasakan begitu ringan nya tubuh gadis itu ketika dia mengangkat nya.

Gerald segera melajukan mobil nya rumah sakit ayah nya yang kebetulan tidak jauh dari tempat nya berada.setelah sampai di rumah sakit Gerald segera berteriak meminta perawat membawakan brankar untuk nya dan bersiap di depan.

Perawat pun datang dengan membawa sebuah brankar dan Gerald mengangkat tubuh gadis itu ke brankar lalu mendorong nya ke ruang perawatan.Gerald sendiri yang akan menangani gadis itu sebagai penebus rasa bersalah nya meski di sini dia tidak lah bersalah sama sekali.

Ep_3..Kurang Gizi

Gerald berganti pakaian dengan pakaian khusus yang memang sudah menjadi bagian dari prosedur pihak medis di rumah sakit itu.

Dia memeriksa keadaan gadis itu secara menyeluruh agar dia tau sakit apa gadis ini dan kejadian dimana gadis ini di tabrak oleh mobil nya apakah menimbulkan masalah atau tidak pada tubuh gadis itu.

Setelah selesai dengan pemeriksaan nya kini Gerald memasangkan infus di tangan kurus gadis itu,miris sekali melihat tangan kurus gadis itu entah kenapa tiba-tiba hati nya menjadi iba dengan keadaan gadis itu.

Dia memiliki kakak perempuan dan saudara yang lain nya juga perempuan juga ibu yang seorang perempuan,dia tidak bisa membayangkan jika keluarga nya yang mengalami hal itu astaga jangan sampai.

Setelah nya Gerald mulai memeriksa keadaan gadis itu dengan seksama dia tidak ingin ada kesalahan sedikit pun yang terlewat kan dari keadaan gadis itu.

"Dokter seperti nya gadis ini kurang gizi dan nutrisi juga dehidrasi" kata salah seorang suster yang membantu Gerald.

"Hm kau benar sus,suntikkan vitamin pada nya dan nanti jika dia sudah sadar tolong beri makanan karena seperti nya gadis ini belum makan sejak kemarin" kata Gerald berpesan pada sang suster.

"Baik dok,apa anda akan pergi lagi dok?" tanya suster ingin memastikan.

"Tidak saya akan di ruangan saya saja,kalau gadis ini sadar beritahu saya" pesan Gerald.

"Baik dok"

Gerald pun keluar dari ruangan gadis itu setelah memberikan pesan pada suster yang akan berjaga untuk memantau kondisi gadis itu.Gerald kembali ke ruangan nya dan duduk di kursi kebesaran nya.

Dia mengambil ponsel nya dan menelfon teman nya yang telah membuat masalah dengan menggunakan mobil nya hingga menyebabkan korban.

"Di mana kau?" tanya Gerald dengan suara dingin tanpa basa basi.

"Cepat ke rumah sakit atau aku akan menghancurkan usahamu" ujar Gerald lagi setelah mendapatkan keberadaan teman nya.

Setelah nya dia menutup telfonnya dan duduk memijat kening nya yang tiba-tiba pusing,ada saja ulah teman nya ini sebenar nya dia tidak terlalu suka dengan teman nya yang satu ini karena dia terlalu sesuka nya tanpa perduli dengan sekitar nya.

Sombong dan mengunggulkan diri nya karena dia berteman dengan Gerald hanya karena status sosial keluarga Gerald yang berasal dari keluarga ternama di Asia.

Tak lama kemudian pintu ruangan nya di buka dan tampak lah seorang pria yang tadi dia hubungi.pria itu duduk di sofa ruangan Gerald sementara Gerald hanya duduk di kursi kebesaran nya tanpa mau pindah untuk menemani pria itu.

"Ada apa Ge,apa ada masalah?" tanya si pria itu seolah tak melakukan apapun.

"Kemana saja kau kemarin dengan mobil ku?" tanya Gerald dengan tatapan yang amat. sangat tajam membuat pria itu sedikit tidak nyaman dan salah tingkah.

"Aku hanya berkeliling saja,memang nya ada apa?" jawab si pria masih tak mau jujur bahwa dia telah menabrak seorang wanita.

"Kau tak menabrak seseorang?" tanya Gerald masih memancing dan benar saja reaksi pria itu sedikit terkejut.

"A..aku..aku tidak melakukan apa-apa" jawab si pria itu masih tidak mengaku bahkan sudah terbata-bata.

BRAKKKKK.....

"Brengsekk,kau mau aku bawa ke kantor polisi atau markas kematian.kau tentu tau aku dari keluarga apa yang tak pernah memberikan kesempatan kedua pada seseorang yang telah menyalahgunakan nama ku" kata Gerald menggebrak meja nya dengan keras dan menatap tajam pada pria di sofa ruangan nya.

Pria itu tampak ketakutan dan langsung berdiri mendekati Gerald lalu berlutut di hadapan Gerald karena dia tau persis kata-kata Gerald bukan lah isapan jempol semata.

"Maafkan aku Ge,aku tidak sengaja karena terlalu fokus dengan ponsel ku hingga aku tidak tau ada seseorang yang tiba-tiba menyebrang di depan mobil,ini bukan salah ku tapi salah dia karena dia yang tiba-tiba menyebrang jalan di saat ada mobil yang lewat dan juga aku melihat dia masih bisa berjalan bahkan meneriaki ku jadi ku rasa dia baik-baik saja lalu aku pergi meninggalkan nya karena dia baik-baik saja" jelas si pria itu dengan sedikit bumbu kebohongan dan itu membuat Gerald mencengkram erat kepalan tangan nya.

"Kau yakin dia baik-baik saja,kau tentu tau apa yang bisa aku lakukan untuk mencaritahu tentang hal ini dengan mudah nya bukan?" ujar Gerald dengan tatapan mengintimidasi lawan nya.

"A..aku yakin dia baik-baik saja" jawab si pria dengan terbata bata karena dia tidak benar-benar tau apa yang dia tabrak baik-baik saja tau tidak.

"Baiklah jika aku mencaritahu sendiri apa yang sebenar nya terjadi apakah kau siap menerima segala resiko nya?" tanya Gerald yang kini bersikap santai sambil melihat ke arah kuku nya.

Pria itu tampak menelan ludah nya dengan sangat kesusahan,dia benar-benar berada di antara pilihan yang sangat sulit entah apa jadi nya jika dia salah mengira karena dia benar-benar tidak tau keadaan orang yang dia tabrak kemarin.

"Ma.. maafkan aku Ge,a..aku tidak__" belum sempat pria itu menyelesaikan ucapan nya pintu ruangan Gerald di ketuk oleh seseorang.

Tok....

Tok....

Tok....

"Masuk" jawab Gerald lalu duduk di kursi nya seperti biasa mode datar.

"Permisi dok, pasien yang dokter bawa tadi sudah sadar" ujar si suster yang bertugas menjaga gadis tadi.

"Baiklah" jawab Gerald lalu bangkit dan berjalan keluar dari ruangan nya tanpa perduli dengan keberadaan pria yang tak lain adalah teman brengsekk nya.

Si pria pun mengikuti Gerald kemana Gerald pergi karena dia penasaran dengan pasien yang Gerald bawa,tidak biasa nya Gerald membawa pasien sendiri.

Sampai lah mereka di ruangan dimana pasien yang suster maksud tadi,Gerald masuk kedalam ruangan itu dan menghampiri gadis yang masih terbaring lemah di brankar pasien.

"Hay bagaimana keadaan mu,apa masih ada yang sakit?" sapa Gerald berusaha mengakrabkan diri dengan gadis itu.

Gadis itu menatap Gerald masih dengan tatapan kesal dan jengkel tapi dia juga berterima kasih pada Gerald karena mau bertanggung jawab meski mereka tidak saling mengenal.

"Baik dan terimakasih sudah membawa saya ke rumah sakit tapi bolehkah saya pulang saja dokter?" balas gadis itu karena dia tidak akan bisa membayar biaya rumah sakit.

"Kenapa,ada apa katakan saja jika ada masalah" tanya Gerald berusaha untuk berteman.

"Saya tidak bisa membayar biaya rumah sakit nya dok jika saya berlama-lama di sini,saya juga harus kerja lagi kalau tidak saya tidak bisa makan" balas gadis itu dengan tatapan mata yang seakan memikul beban yang amat berat dan Gerald tidak tega melihat nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!