Disalah satu rumah cukup mewah disana terdengar suara seorang ayah yang marah kepada salah satu putranya yang berumur 10 tahun karena ia gagal dalam ujian sihir.
"Felix dasar anak tidak berguna, ayah malu punya anak sepertimu." ucap ayah Felix yang sangat marah.
"Hikss.... Memalukan nama keluarga, kenapa kamu mencoreng nama keluarga kita." ucap ibu yang hanya terus menangis.
Bocah 10 tahun itu hanya diam sambil meneteskan air matanya saat orang tuanya menggapnya kegagalan, seorang laki-laki datang membela adiknya.
"Cukup ibu ayah, Felix hanya perlu waktu untuk mengetahui sihirnya! " kata Kakak dari bocah itu.
"Xavier andai adek mu seperti dirimu jenius dalam sihir mungkin ayah tidak akan malu." ucap ayah duduk dengan emosi yang masih meluap.
"Ibu hanya takut dia dikucilkan, dimasa mendatang." ucap ibu sambil mengelap air matanya.
Xavier langsung mengandeng tangan adiknya menjauh dari keluarganya sebelum pergi ia berkata.
"Aku akan selalu bersama adikku meskipun semua orang menggapnya kegagalan. " Xavier berjalan menjauh dari mereka dia tak berhenti meski ibu dan ayahnya memanggil nama mereka berdua.
~Dikamar Felix~
"Kak, apakah aku aib keluarga jika aku memiliki sihir lemah tidak seperti kakak?" tanya bocah itu hingga meneteskan air matanya, Xavier mengelap air mata adikknya.
"Kamu bukan aib, aku akan bersamamu sampai kapanpun." Felix terseyum kearah kakaknya.
Beberapa bulan kemudian Xavier masuk kesekolah sihir meninggalkan Felix dirumah yang mengerikan itu, tidak ada lagi yang melindungi dirinya lagi, tapi ketika Kakek Felix datang maka Felix tidak akan merasa takut lagi.
"Felix sebentar lagi kamu akan masuk disekolah sihir yang sama dengan Xavier." ucap kakeknya sambil mengelus rambut bocah itu.
"Tapi sihirku sangat lemah." ucap Felix tak percaya diri.
"Ahh, nanti sihirmu akan semakin membaik kakek Percaya. " ucap kakek yang yakin pada cucu ya itu.
"Anak itu akan membuat nama keluarga kita malu, sedangkan putraku Xavier bisa masuk 10 besar pengguna sihir berbakat disekolah ya mungkin saja nanti dia bisa jadi pemimpin pelindung kerjaan sihir atau akan jadi kaisar sihir." ucap ibu membanggakan anaknya.
"Hhhh... Benar dia pasti akan menjadi itu, tapi Felix pasti akan menjadi kuat bahkan lebih kuat Lagi. " ucap kakeknya yg bangga.
7 tahun kemudian
Felix sekarang berusia 17 tahun dan bersekolah disekolah yang sama dengan Xavier, baik disekolah atau dirumah dia tetap mendapatkan Bullyan karna sihirnya sangat lemah tapi Felix hanya cuek dan bersikap dingin seperti tak terjadi apa-apa.
"Ahh, kalo aku tidak bisa sihir aku tidak akan masuk ke sekolah ini. Sangat memalukan tidak bisa menggunakan sihir." ejek seorang laki-laki bangsawan ke pada Felix.
Seseorang melempar kertas ke arah Felix lalu berkata begitu jahat tapi dia hanya acuh karna dia sudah terbiasa dengan itu semuanya.
"Hhhhh.... Anak gagal apakah kamu tidak malu kamu dari keluarga bangsawan yang sangat hebat tapi kamu lemah, keluar saja dari sekolah ini kau mempermalukan keluarga mu." sebagian siswa dan siswi tertawa mendengar kata-kata dari anak itu.
Tak disangka kakak Felix masuk kedalam kelas bersama dengan teman-teman ya, Xavier sekarang menepati posisi pertama sebagai siswa dengan siswa berbakat disekolah itu. Semua seketika terdiam saat Xavier masuk.
"Felix gimana kabarmu?" tanya Xavier terseyum.
"Aku baik-baik saja." ucap Felix dengan santai.
"Baguslah, aku hanya memberi kan ini. Buku yg kau minta." ucap Xavier terseyum memberikan buku Yang diminta Felix setelah memberikan buku itu dia segera Pergi bersama teman-temannya.
"Buku apa ini?" Mengambil buku milik Felix.
"Hahahahahahahaha........Buku sihir tanaman, kau mau pindah ke sihir tanaman." ucap laki-laki itu menertawakan Felix.
"Kembalikan." ucap Felix dengan baik-baik.
"Sihir pengikatan." salah satu laki-laki mengucapkan Mantra sihir seketika 5 tali langsung mengikat tubuh Felix. Tapi Felix hanya diam Tampa ekspresi.
Seketika pria didepan Felix akan menggunakan sihirnya juga.
"Sihir racun. " ucap siswa yang membuat racun yang akan mengarah Felix, seketika Felix membuat sihir pelindung dari petir tapi tidak besar karna mana ya atau energi ya habis saat ia menggunakan sihir itu berhasil memotong tali pengikat siswa lain.
Tapi seketika Felix jatuh terduduk dilantai karna kehabisan tenaga pria itu yang mulai bosan membuang buku Felix kedepan Felix yg kelelahan.
"Felix tampan, hanya saja dia terlalu lemah tidak seperti kakaknya tampan dan hebat." ucap siswi wanita disana.
Felix yang sudah terbiasa dengan semua itu tampak tak begitu peduli dengan semua hal yang diucapkan mereka, kemudian jam pelajaran dimulai semua siswa siswi dikumpulkan dilapangan untuk bertanding.
Semua menggunakan sihir yang hebat untuk duel satu lawan satu hingga giliran Felix semuanya mengangkat tangan untuk melawan Felix karna dia tidak hebat pada akhirnya Viktor yang maju dari keluarga fushi.
"Tidak jangan kamu Viktor." ucap guru yang tau perbandingan kekuatan mereka jauh.
"Tidak ada yang mau maju selain aku." ucap Viktor melihat kearah anak-anak lainnya mereka tak mau mengakat tangan lagi mereka ingin melihat Felix dihabis oleh Viktor.
"Felix apa kau siap?" Ucap guru itu yg khawatir dan ragu-ragu.
"Iya aku siap!" Tampa rasa ragu.
Akhirnya pertandingan dimulai antara Felix dan Viktor, karna tidak ada yang mau bertanding dengan Felix.
"Si lemah vs si kuat hahahahhaha bercanda sih." ucap laki racun itu.
Viktor mulai menyerang "Sihir besi: panah besi." membaca sihir dan langsung melesat kearah Felix yang membuat ya hanya menghindari setiap anak panah yang mengarah ke padannya.
Setiap Anak hanya bisa menguasai 1 atau 2 sihir saja tapi kebanyakan hanya mempunyai 1 sihir, seperti Felix yg bisa sihir listrik dan Viktor sihir besi yang bisa mengikuti kemauan Viktor.
"Sihir petir." ucap Felix yang memberi sedikit sengatan listrik kearah Viktor yang bisa di patahkan dengan muda dan hanya terasa menggelitik bagi Viktor.
"Hahahahahahahaha...Kau anggap itu sihir
Baiklah Sihir besi: 100 anak panah." tiba-tiba ratusan anak panah berada diatas Felix yang mulai membuat Felix khawatir.
Saat ratusan anak panah itu akan menggenai Felix tiba-tiba saja Xavier datang dan menolong adiknya dari serangan mematikan itu.
"Sihir cahaya: dinding pelindung." seketika muncul pelindung dari cahaya yang melindungi Xavier dan Felix.
"Sihir penyerang cahaya." ucap Xavier yang langsung menyerang lurus cahaya sihir menuju Viktor tapi viktor menggunakan sihir pelindung namun itu tidak bisa menahan Serangan milik Xavier hingga ia terhempas cukup jauh dan tak sadarkan diri.
Guru langsung menghentikan Semuanya karna takut akan berbahaya semua siswa hanya diam Melihat kejadian itu.
"Felix apa kau terluka?" tanya Xavier yang sangat khawatir.
"Apaaan ini pak, kenapa anda membiarkan orang jauh lebih kuat dari adik saya, anda biarkan bertanding, jika sampai adik saya terluka maka." Sebelum Xavier selesai berbicara Felix langsung narik kakaknya menjauh agar kakaknya tidak mendapatkan masalah.
"Apaan kamu... Kakak masih belum selesai." ucap Xavier yg emosi
"Kakak aku baik-baik saja, andai aku sekuat kk maka semuanya bisa terkendali." ucap Felix tertuduk kecewa.
"Aku minta maaf karna selalu merepotkan kakak, aku janji akan lindungi Kakak suatu saat nanti." lanjut Felix.
"Tugas seorang kakak adalah melindungi adiknya jadi kau tidak perlu meminta maaf." ucap Xavier yang sebenarnya takut suatu saat tidak bisa melindungi adiknya.
"Aku akan menjagamu Felix aku akan terus berlatih agar bisa hebat dan bisa melindungi mu." banti Xavier.
Setelah mereka berbincang-bincang mereka pun kembali ke kelas masing-masing.
Keesokan harinya dikelas Felix kedatangan murid baru cantik dan manis bernama Clara,
semua siswa tertarik dengannya, saat gadis itu memperkenalkan namanya mereka semua terkejut.
"Hallo semuanya namaku Arabella Clara Edellyn aku pengguna sihir air salam kenal semuanya." ucap Clara dengan senang.
"Wah dia keluarga bangsawan Edellyn." bisik-bisik para siswa.
"Baiklah Clara kamu bisa duduk disebelah Felix." ucap Guru itu dan Clara pun duduk disana akhirnya guru itu memulai pelajaran hari itu.
Tak disangka jam istirahat telah berbunyi, sebagai anak-anak pergi ke kantin dan sebagai mencoba berkenalan dengan Clara.
"Hay Clara namamu Rebecca."
"Aku Clara salam kenal yah."
Disaat Clara asik berbincang dengan gadis-gadis itu di lain tempat Felix yang sedang diganggu oleh Zen alih sihir racun, tapi seperti biasa Felix hanya mengabaikannya.
"Ahh, sial kau terus bersikap dingin Felix padahal kau lemah." ucap ketua itu dengan kasar.
"Sihir racun: merusak." ucap Zen seketika racun itu menerjang menuju kearah Felix tiba-tiba sihir air milik Clara membatalkan sihir itu dan menghempaskan tubuh Zen menjauh.
"Clara apa yang kau lakukan?" tanya Zen kesal sambil mencoba bangun.
"Kau tau aku tidak suka kamu menindas seseorang." ucap Clara yg semakin emosi.
"Kenapa kau melindungi Felix dia itu lemah bahkan sihirnya tidak bisa melukai ku." ucap Zen mempermalukan Felix.
"Tapi!" Saat Clara akan berbicara lagi tiba-tiba Felix bangun dan Pergi dari sana.
"Mau kemana dia?" Tanya Clara.
"Dia akan keperpustkan." ucap gadis berkacamata yg duduk didepan Felix.
"Apakah benar dia tidak mempunyai sihir, tapi aku tidak bisa merasakan sihir yang kuat padannya hanya sihir kecil yg aku rasakan." batin Clara.
Clara yang mulai penasaran dengan Felix dia segera berlari mengejar Felix dengan bersembunyi untuk mengikutinya dan hasilnya dia hanya melihat Felix diperpustakan membaca banyak jenis sihir lalu ke taman disepanjang jalan dia mengikuti pria itu dia hanya mendengar kata-kata menjelekkan orang-orang pada pria malang itu.
Felix yang sadar diikuti oleh Clara berbalik dan melihat gadis itu, tapi Clara langsung bersembunyi dibalik pohon.
"Anak baru kenapa kau mengikutiku dari tadi." ucap Felix di taman yg sepi itu.
Clara pun keluar dari balik pohon dan terseyum lalu menghampiri Felix saat mereka sudah cukup dekat Felix langsung mundur sedikit.
"Ada apa? Aku tidak makan orang." ucap Clara.
"Jangan terlalu dekat nanti kau kena masalah." ucap Felix berbalik.
"Hmm.. Baiklah kalo kau tidak nyaman dengan ku, boleh aku bertanya."ucap Clara.
"Apa itu tentang sihirku, ia aku tidak memiliki sihir yg hebat aku lemah puas." Felix pun akan pergi setelah menjelaskan itu tetapi Clara menarik tangan Felix.
"Kenapa kau tidak melawan saat aku ditindas?" Tanya Clara.
"Aku tidak mau ada keributan." ucap Felix Pergi dari Clara, gadis itu hanya diam melihat kearah Felix pergi.
1 Minggu kemudian.
Sudah seminggu Clara disekolah itu teman-teman disana cukup dekat dan nyaman dengan Clara.
Setiap kali Felix akan dikerjain Clara selalu menghalangi ya agar Felix bisa sekolah dengan nyaman tapi tetap saja dia pria itu tidak memiliki teman dan hanya menyendiri di kelas.
Di Sore hari Clara yang pergi kehutan untuk berlatih sihirnya, tak sengaja mendengar seseorang dari balik pohon, didekat sungai ia melihat Felix berbicara dengan seorang pria bertanduk hitam dengan sayap mengerikan mereka terlihat cukup akrab.
Clara milih bersembunyi dan mendengarkan percakapan mereka dari balik semak-semak.
"Felix coba gunakan sihir itu kita lihat." ucap pria bertanduk itu.
"Ahh, diamlah!" ucap Felix dengan tenang.
"Sihir tanaman: pengikat." saat Felix berkata itu seketika banyak tanaman merambat mendekati pria bertanduk itu Felix terus menyerang kearah pria bertanduk itu.
Serangannya cukup hebat, pertarungan mereka sangat hebat Clara yang melihatnya tidak yakin itu Felix karna Felix yg dia tau sangat lemah.
"Sihir kegelapan: teleportasi." pria bertanduk itu berpindah sangat cepat kearah Felix kecepatan ya Sangat gesit dan tidak disangka Felix dapat menangkis dan menahan semua Serang itu menggunakan sihir tanaman, setiap pria itu akan memukul Felix maka tanaman itu langsung muncul dan menahan pukulan pria itu, Felix dengan wajah datar memperhatikan setiap kali pria itu muncul untuk membaca pergerakan ya.
Tampa mereka sadari sebuah sihir air yang kuat mengarah kearah mereka bersiap untuk membunuh mereka.
"Sihir kegelapan: pelindung." ucap pria itu lalu pelindung berwarna hitam muncul melindungi dirinya dari sihir air.
"Sihir tanaman: pelindung." ucap Felix memunculkan banyak tanaman membentuk kubah pelindung dari tanaman.
"WAHHHH....KERENNNN. " Ucap Clara dengan senang dan ceria melihat sihir Felix dan pria itu.
Clara adalah orang yang mengarahkan sihir air itu kearah Felix dan pria ituu. Saat mereka berhasil menghalau serangan dari Clara, gadis itu berterik keras karna itu sangat keren. Felix yang panik saat Clara muncul, pria bertanduk itu langsung bersembunyi dibalik.
"Apa yang kau lakukan disini!" tanya Felix bingung.
"Waah, apa itu sihirmu? Bentar bukan kah kau penggunaan sihir listrik yah?" tanya balik Clara.
"Dia hanya menggunakan sihir kamuflase untuk menutupi sihir aslinya." ucap pria bertanduk itu.
"Owen diamlah." ucap Felix kesal mendengar owen.
"Dia siapa?" Tanya Clara.
"Hy aku Owen. " pria bertanduk itu muncul dengan ceria menjabat tangan Clara.
"Apa!!!! Kamu ibliss... Legendaris bukan yang mengamuk dimasa lalu yang membuat seluruh kerajaan kewalahan." Ucap Clara kagum sekaligus kaget kenapa Felix berteman dengan iblis.
Owen sangat bangga karna semua orang tau tentang dirinya, Felix menghampiri ya lalu memukul kepala pria itu dengan kayu.
Tok..
"Agkhhhh.. Felix itu sakit!" ucap Owen memegang kepalanya.
"Tolong jangan beri tau siapa-siapa kalo aku punya Owen, aku dan dia sudah bersamaan-sama dari kecil." ucap Felix memohon agar Clara menutup mulutnya.
"Boleh saja, tapi kamu harus menjawab semua pertanyaanku." ucap Clara dan disanggupkan oleh Felix.
"Sihir aslimu apa? Kata ya Owen kmu menggunakan sihir kamuflase." tanya Clara.
"Aku pengguna sihir duplikat dan pengetahuan lalu ditambah dengan sihir kata yang owen berikan kepadaku, selama ini aku hanya menggunakan sihir kata untuk membuat sihir listrik." ucap Felix yang membuat Clara kagum.
"Keren....... Kamu bisa menggunakan 3 sihir wow, sangat langkah biasa hanya menggunakan 2 saja." ucap Clara yg terkagum-kagum dengan Felix.
"Terus kenapa kamu pura-pura lemah?"
"Hmm.. Itu karna Owen, aku tidak ingin ada orang yang tau tentang owen dia sahabatku satu-satunya." ucap Felix yang membuat Clara bersimpati.
"Kau pikir aku suka saat anak-anak itu membully mu dari masuk akademi sampai sekarang rasanya aku ingin membakar sekolah itu, dan akan ku buat anak-anak itu mati." ucap Owen yang sangat emosi.
"Oh iya Owen kamu tinggal dimana?" Tanya Clara.
"Hmm..Aku tinggal di dalam tubuh Felix, jadi aku bisa melihat dan mendengar semua ujaran itu." ucap Owen yang akan memeluk Felix tapi Felix malah mendorong ya menggunakan sihir yg mengakibatkan ia terlotar jauh.
"Hmmm... Cukup ada pertanyaan lagi?" Tanya Felix.
"Satu ini, kekuatanmu sebesar apa?" tanya Clara.
"Kekuatan ya hingga evaluasi ke 6." ucap owen memberi tahu Clara.
"Benarkah, itu sangat hebat. Aku saja hanya sampai evaluasi ke 2." ucap Clara mengagumi kekuatan Felix.
"Tidak aku hanya bisa sampai evaluasi ke 4, sedangkan evaluasi ke 6 bisa ku buka saat kekuatan ku bergabung dengan Owen." ucap Felix mencoba menjelaskan.
Clara memengang pundak Felix dan berkata"Gila, itu sudah setara dengan komandan sihir kau tau,
Kalo teman-teman tau pasti kamu tidak akan dibully lagi."
"Jangan aku tidak ingin semua tau rahasiaku, biarkan mereka menggap ku lemah ada waktunya aku menunjuk kebenarannya." ucap Felix.
"Kakak mu tau kamu bisa menggunakan sihir hingga evaluasi ke 4."
"Tidak aku juga merahasiakannya juga cuma kamu dan kakek ku saja yg tau." ucap Felix.
"Hmm...Bagimana kalian bisa bertemu?" Ucap Clara.
"Saat umurku 10 tahun, aku tidak sengaja menjatuhkan buku yang mengurung Owen, dan Tampa disadari Owen tertarik membuat kontrak dengan ku." ucap Felix menceritakan kisah pertemuan ya.
"Saat itu aku merasa aura begitu kuat dengan anak ini jadi aku memutuskan manjalin kontrak selama 25 tahun saja, tampa aku sadari anak ini mirip dengan ku, egois, da ambisius itu membuat ku tertarik." ucap Owen dengan semangat.
" Saat kakek tau aku bersahabat dengan iblis ini, dia terkejut dan akan memisahkan kami, tapi ternyata tidak bisa butuh 5 orang yang memiliki sihir evaluasi ke 5 untuk melepaskan kontrak kami, jadi Kakek berusaha meminta bantuan kepada kaisar sihir waktu itu, tapi aku memohon untuk jangan memisahkan aku dan Owen karna dia sahabat terbaik ku, kakek yang merasa kasihan akhirnya memberikan aku dan Owen menyelesaikan kontrak asal kalian tidak membuat kekacauan. Kakek berkata kita para komandan atau kaisar tau kekuatan mu maka mereka akan melepaskan kalian secara paksa." Felix menceritakan segala yang dia ingat.
"Makanya itu anak ini tak ingin menunjukkan sihir ya dan berpura-pura lemah." ucap owen sedikit kesal.
"Tapi dia tak mau berpisah denganmu, atau kamu bisa menaikkan sihirmu ke evaluasi 1 saja karna kamu tidak mungkin naik kelas 3 dan lulus." saran dari Clara.
" Iya aku setuju dengan wanita gila ini." ucap Owen.
"APAA KAU BILANG!" berteriak ke Owen.
"Heheheh...Aku hanya bercanda Tapi idemu tidak buruk." ucap Owen bersembunyi dibalik Felix.
"Ahh, tentu saja." ucap Felix dengan santai.
Lama mereka bercerita tak sadar sudah saatnya makan malam akhirnya mereka pulang karna lapar.
Setelah kejadian itu. beberapa bulan kemudian tak terasa sudah masuk ujian penaikan kelas.
Felix yang sudah bisa sihir evaluasi 1 membuat ya tidak begitu mengalami pembullyan separah dulu.
Clara benar-benar membuat hidup Felix berubah.
Saat jam pelajaran guru mereka masuk dan memberikan pemberitahuan tentang ujian penaikan kelas mereka.
"Tolong perhatiannya semua, besok adalah ujian penaikan kelas ke kelas lebih tinggi, jadi ujian akan berbeda dari ujian-ujian yg dulu kalian alami." ucap guru membuat kelas ribut.
"Tolong diam dan dengarkan, kalian diwajibkan bikin kelompok untuk melakukan misi. Jika keberhasilan kalian lebih banyak maka dipastikan kalian berhasil naik kelas sebaliknya maka kalian dan tim kalian akan tinggal kelas." Ucap guru itu yang membuat Semua murid khawatir.
Seorang siswa mengangkat tangan "Pak terdiri dari beberapa siswa untuk setiap Tim?"
"5 orang dan pilih lah orang yang akan membuat kalian bisa naik kelas. Setelah membentuk tim kalian langsung memberikan nama-nama Tim kalian kepada ketua kelas dan dia akan memberikan pada saya, setelah besok kalian akan mendapatkan tugas pertama kalian." ucap guru itu.
Setelah guru itu pergi, Semuanya langsung bergegas memilih Tim kelas itu seketika ribut dan banyak yang mengajak Clara bergabung karna kekuatan Clara cukup hebat.
Felix hanya duduk melihat keluar jendela karna dia tau, dia akan sendiri lagi tidak akan ada yang ingin bersama ya untuk satu tim.
Tapi dia salah Clara menghampirinya dan ingin satu Tim dengan Felix, pria itu cukup terkejut padahal Clara bisa mendapatkan Tim yang bisa membuatnya berhasil.
"Felix aku ingin bergabung dengan Tim mu?" tanya Clara terseyum membuat semua siswa terkejut.
"Ahh, serius mendingan kamu cari yang lain Clara." ucap Felix sedikit terkejut.
"Iya Clara kamu akan gagal nanti." ucap siswa lainnya.
"Tidak, aku percaya pada Felix."menatap ke arah Felix.
"Ahh! Walaupun ada Clara tapi keberhasilan ya masih sangat rendah." ucap beberapa siswa lalu pergi mencari Yang lain.
"Hmmm.. Sepertinya hanya kita berdua saja ini." ucap Clara.
"Kenapa kau menyesal? Pergi lah cari yg bisa membantumu." ucap Felix.
"Eh, ngapain aku menyesal kan kamu ada Owen kita bisa berhasil." bisik Clara ke telinga Felix.
"Betul sekali heheheh." ucap Owen telepati.
"Ahhh apa itu!" Clara berteriak kaget seketika seluruh siswa Melihat kearah mereka.
"Jangan membuat kehebohan aku dan Owen menggunakan telepati untuk berkomunikasi dengan mu agar tidak terlihat mencolok saat berbicara denganmu." ucap Felix lewat telepati.
"Waaaahhhh....Keren Baiklah." ucap Clara senang.
Tak lama kemudian ada dua orang yang ikut gabung juga, mereka ikut bergabung karna Clara ada disana dan dia seperti percaya banget dengan Felix jadi mereka ikut Clara.
"Hy boleh kami bergabung." ucap gadis berkacamata.
"Tentu saja." ucap Clara dengan senang.
"Aku Sandra pengguna sihir healer atau sihir penyembuh dan aku bisa mengukur tingkat sihir seseorang." ucap Sandra gadis berkacamata.
"Perkenalkan aku, Rey penggunaan sihir api hahahah." ucap pria Yang cukup ceria itu.
"Wahhh, ini pasti seru. "ucap Clara sangat bersemangat.
Felix hanya tersenyum tipis kearah Mereka.
" Aku sudah cukup terganggu dengan Owen yang sangat aktif sekarang ditambah satu lagi." batin Felix yang membuat Owen kesal karena dia tak ingin disamakan.
"Apa aku berbeda dia hanya manusia rendah aku Owen iblis terkuat." balas Owen.
"Oh, tapi sifatmu sama aja." balas Felix yang sedang berkelahi dengan Owen didalam tubuhnya yang dilihat orang Felix hanya dia padahal dia sedang berkelahi dengan iblis sombong itu.
Owen yang memulai kesal kemudian menaikkan sihirnya yang membuat tubuh Felix tidak kuat dan dari mulutnya keluar sedikit darah segar dipinggir bibir Felix.
Walaupun pun ia terlihat biasa saja rasanya tubuhnya dihancurkan dari dalam oleh Owen. Semua melihat kearah Felix.
"Felix kau baik-baik saja." ucap Clara yang khawatir dengan keadaan Felix.
"Felix mulutmu?" tanya Rey.
"Gilaaa tenaga besar apaa ini aku merasakan kekuatan luar biasa yang akan keluar." batin Sandra yang duduk dilantai karna tidak kuat menahan hawa sihir itu karna dia bisa merasakan sihir.
Semua siswa terdiam dan merasakan sesuatu yang menakutkan. Pria penggunaan sihir racun menatap kearah Felix dan teman-temannya.
"Sandra kau tidak apa-apa." ucap Clara yg mulai panik dia mengira mereka diserang seseorang.
Felix yang mulai merasa mereka tidak aman langsung menggunakan sihir penguncian.
"Sihir pengunci." batin Felix yang seketika semua sihir Owen terkunci dan tidak bisa dirasakan orang disekitar, penggunaan sihir ini menggunakan banyak mana (Energi).
Felix sedikit lemas tapi dia berhasil.
"Owen nanti kau ya!" batin Felix dengan tubuh lemas.
Sandra tiba-tiba bisa bernafas lega lagi tidak tertekan seperti tadi. Pria penguna sihir rancun itu tertarik dengan kelompok Felix dan berfikir untuk bergabung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!