NovelToon NovelToon

Nana Gadis Yg Tangguh

Nana bersedih 1

Nana sedang duduk termenung di dalam kamarnya bayangan kenangan nya dengan sang papa tercinta bermunculan di pandangnya lukisan yg dia lukis bersama dengan sang papa tak terasa air mata mengalir laju di pipi mulusnya dia tidak sanggup jika harus kehilangan kenangan papanya

tok tok tok

Nana tersentak mendengar ketukan di pintu kamarnya

"sebentar"teriaknya dari dalam kamar lalu berdiri membukakan pintu

"ya bi ada apa"

"mama sudah menunggu Nana di meja makan"

"bilang sama mama Nana tidak lapar bi"

jawab Nana malas dia sedang malas bertemu dengan mamanya

"sayang Nana tidak boleh bicara seperti itu "

"BI Nana malas bila harus mendengar bujukan mama kenapa mama harus menikah lagi apa mama sudah melupakan papa apa mama sudah TDK sayang lagi sama papa" Nana menangis di pelukan BI Ijah

"mama pasti punya alasan kenapa dia harus menikah lagi Nana harus sabar dan menerima keinginan mama"

"tapi bi Nana TDK mau punya papa tiri" Nana menangis dalam pelukan

wanita yang telah bekerja dengan maria sejak Nana masih kecil dan menganggap Nana seperti anaknya sendiri itu membujuk Nana agar mau ikut sarapan dengan Maria sebelum berangkat kerja

Nana melangkah kakinya dengan malas setelah dia berhasil di bujuk oleh BI Ijah

"selamat pagi sayang" sapa sang mama

"pagi ma" jawab Nana sambil mencium pipi Maria kebiasaan yang TDK pernah di lupa

setiap pagi

Nana duduk di hadapan Maria dia hanya menatap makanan yang ada di depan nya Tampa berniat menyentuhnya

"Nana kenapa tidak makan apa Nana TDK

selera dengan makan yang di masak BI Ijah"

tanya maria saat melihat piring putri

sematawayangnya masih kosong Nana hanya menggeleng kan kepalanya

BI Ijah datang membawa susu dan meletakan di depan Nana dan langsung di sambar dengan cepat menghabis kan susunya lalu beranjak naik kekamarnya tampa permisi

"sepertinya Nana belum bisa menerima keputusan saya bi" sedih rasanya melihat anak nya yang selalu ceria dan riang berubah menjadi murung

"nana hanya takut kehilangan kasih sayang nyonya dia masih syok mendengar permintaan nyonya tapi seiring berjalannya waktu dia akan terbiasa dan mengerti bersabar lah nyonya"

"tapi bi apa dia bisa melewati semua ini sendiri"

"Nana sudah dewasa dia akan mengerti nanti"

di dalam kamar Nana menangis terseduh seduh sedih hatinya jika mengingat permintaan mamanya semalam saat mendatangi kamarnya

"mama mau bicara sama Nana boleh" tanya mama saat masuk kedalam kamarnya tadi malam

"mama mau bicara apa" tanya Nana tersenyum kepada mama

"sayang sekarang Nana sudah besar sudah dewasa mama harap Nana TDK akan akan menolak permintaan mama" mama bicara agak pelan Nana mengerut kan dahinya TDK biasanya mama bicara seperti itu

"mama ada apa cerita sama Nana"

"Nana ingat om Rahman yang waktu wisuda Nana mama kenal kan sma nana" tanya Maria pada putri semata wayangnya

Nana hanya mengangguk kan kepala

"dia melamar mama"

bagai Sambaran petir di telinga Nana mendengar Maria

"dan mama sudah menerima lamaran om Rahman" mata Nana sudah berembun siap akan tumpah

"apaaa,,,mama menerima lamaran om Rahman apa mama sudah lupa sama papa apa mama sudah TDK sayang lagi sama papa" Nana berteriak sambil menangis sakit hatinya mendengar permintaan mamanya

"sayang mama TDK pernah melupakan papa mama akan selalu mengenang papa selama 13 tahun mama hidup sendiri membesarkan Nana sendiri berjuang sendiri tapi kehadiran om Rahman mengubah hidup mama" Maria terisak mengingat perjuangannya sendiri pengelolah perusahaan peninggalan suaminya berjuang melewati semua sendiri hingga kehadiran Rahman dapat meruntuhkan hatinya

"mama sama sekali TDK pernah melupakan papa tapi mama juga berhak bahagia papa akan tetap berada di hati mama yg paling dalam mama mohon sama Nana jangan egois mama TDK akan membuat Nana sendiri Nana tetap anak mama,,mama hanya ingin punya sandaran di hari tua mama maaf kan mama tapi mama tetap akan menikah dengan om Rahman 3 bulan lagi"

Maria berdiri meninggal kn kamar Nana,,

sepanjang malam Nana TDK bisa tidur dia terus menangis mengingat kata kata mamanya

bertemu Hisyam 2

Nana terbangun dari tidurnya mendengar ponsel miliknya berbunyi senyuman manis terpancar dari wajah cantiknya melihat nama pemanggil Hisyam pria yang telah memikat hati nya selama bertahun-tahun dan baru 3 bulan ini Hisyam resmi menjadi kekasih Nana

"halo"jawab Nana

"assalamualaikum"Hisyam memberi salam terlebih dahulu sebelum berbicara dengan Nana

"walaikumsalm Syam"jawab Nana

"hei Nana baru bangun,, ada apa Nana sakit"tanya hisyam hawatir TDK biasanya Nana bangun siang kecuali sedang sakit

"Nana tak sakit hanya ada masalah sedikit dengan mama"jawab Nana dia tidak ingin Hisyam menghawatirkan nya

"syukur deh klau tak apapa,,Syam telfon Nana nak bagi tahu siang ni Syam tiba,,Nana boleh tak jemput Syam"tanya hisyam

"jam berapa kapal yang Syam tumpangi sampai" tanya Nana

"jam 12 siang Nana bisa" tanya nya lagi

"baik akan Nana usahakan"jawab Nana

"oke sampai ketemu nanti siang" hisyam mengakhiri telfon nya lalu bangun dia harus bersiap untuk berangkat ke kota tempat tinggal keluarga Nana dan kakaknya

* * *

Nana berjalan keluar kamar menuju dapur di lihat nya BI Ijah sedang sibuk mencuci piring bekas makan Maria Nana berniat untuk mengejutkan orang tua itu,,Nana berjalan mengendap-endap di belakang BI Ijah

"Doorr" "ha ha ha" Nana tertawa melihat BI Ijah kaget hingga terlatah latah sambil memegang dadanya yang kaget

"ualah Nana hampir copot jantung bibi"orang tua itu berkata sambil memukul tangan Nana

"BI Ijah masak apa"tanya Nana hanya ingin tahu

"bibi masak makanan kesukaan Nana,,mama berpesan agar Nana sarapan karena semalam Nana TDK makan malam"BI Ijah menyampaikan pesan majikan nya agar membujuk Nana mau makan Maria sangat hawatir melihat Nana TDK mau makan,, mungkin dengan bujukan BI Ijah Nana baru mau makan

Nana melihat semua makanan yang ada di depan nya semua itu makanan kesukaan nya tapi entah kenapa selera makan nya hilang dia hanya melihat makan itu Tampa mau menyentuh,,Nana meninggal kan meja makan sebelum nyentuh makanan itu semua,, bi Ijah yang melihat Nana pergi sebelum sarapan hanya bisa menghela nafas dia tahu Nana belum bisa menerima ke inginkan Maria

Nana bersiap siap untuk pergi ke bandara menjemput Hisyam mungkin dengan adanya Hisyam akan membuat hati Nana lebih baik

Nana sudah sampai di bandara di lihat nya jam yang ada di tangan nya jam menunjukkan hampir jam 12 siang itu artinya sebentar lagi Hisyam akan mendarat Nana memilih duduk sambil memainkan ponsel miliknya membuka chat dari teman-teman nya dia tersenyum membalas pesan dari teman-teman hingga suara Hisyam mengagetkan nya

"dah lama nunggunya" tanya hisyam

"Syam dah sampai apa kabar" tanya Nana balik

"Alhamdulillah Syam sehat,,Nana sendiri bagai mana sehat" tanya hisyam juga

"Nana sehat hanya Nana ada masalah dengan mama" jawab Nana lemah

Hisyam menggenggam tangan Nana guna menguat kan kekasihnya itu lalu mengandeng tangan Nana keluar dari bandara menuju parkiran mobil,,Nana TDK sengaja nana melihat pasangan paruh baya yang duduk di taman dekat bandara pasangan itu sangat mesra walau usia mereka sudah TDK muda lagi,, nana teringat dengan mama nya TDK terasa air matanya mengalir Hisyam yang melihat itu membelokan langkahnya menuju taman dekat bandara dia ingin menenang kan Nana dulu

"dah siap buat cerita sama Syam" tanya hisyam sambi mengusap rambut Nana

Nana mengangis tersedu-sedu di bahu Hisyam Nana butuh sandaran buat menenangkan hati nya dan Hisyam lah orang yang tepat untuk di sandarinya menumbuhkan semua masalahnya

"mama,,mama mau nikah lagi mama udah TDK sayang lagi sama papa mama udah TDK sayang sama Nana " Nana menjawab pertanyaan Hisyam sambil mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya

Hisyam tersenyum mendengar cerita Nana ,, Nana yang melihat hisyam tersenyum mangangkat wajah nya heran melihat hisyam tersenyum dalam kegelisahan nya

"Syam kok senyuman Syam meledek Nana yaa" Nana kesel melihat hisyam tersenyum

"Syam bukan meledek Nana,,Syam cuma berfikir bahwa mama TDK salah" jawab hisyam Nana yg mendengar hisyam membela mamanya jadi kesal

"sayang mama bukan melupakan papa tapi mama ingin agar dia punya sandaran di masa tuanya nanti,,Nana harusnya mendukung mama bukan malah menentangnya sayang"

Nana semakin kesal mendengar hisyam bukannya membantu Nana hisyam malah mendukung keputusan mamanya

"Nana dengar Syam yah kalau Nana sayang sama mama Nana pasti ingin mama bahagia dan menerima keinginan mama adalah kebahagiaan mama,,kalau Nana menentang keinginan mama itu artinya Nana suka liat mama bersedih terus menerus mengenang kepergian papa" Hisyam terus menasehati Nana dan membujuk kekasih nya agar tdk egois dalam mengambil keputusan

"tapi Nana TDK suka ada yang Menganti kan posisi papa di hati mama,,nana takut mama TDK sayang lagi sama Nana sebab yang nana dengar om Rahman juga memiliki anak gadis" air matanya kembali keluar mengingat mama yang akan menikah lagi dan dia akan memiliki adik tiri

"mama TDK mungkin melakukan itu walaupun om Rahman punya anak tapi Nana tetap anak kesayangan mama,,Nana dengar Syam,, harusnya Nana bahagia itu artinya Nana akan punya adik yang bisa di ajak bertukar pikiran suka dan duka" jelas hisyam pada Nana beharap Nana bisa menerima keinginan mamanya

keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing hingga suara perut membuyarkan namunan mereka berdua

"Nana lapar juga,, Syam pun samalah Syam belum sempat makan tadi"kaya hisyam

"Jum kita makan siang dulu habis tu Syam antar Nana pulang" kata Syam lagi

Nana TDK menjawab pertanyaan Hisyam dia hanya ngikutin langkah Hisyam yang menggandeng tangan nya menuju ke restoran yang ada dekat sana

"mbak pesan makanan nya" panggil Hisyam pada pelayan yg ada di restoran itu,, pelayan yg mendengar hisyam tersenyum menghampiri mereka sambil membawa buku kecil di tangannya

" iya mau pesan apa" tanya pelayan itu ramah

"cumi saus asam manis,,tom yam goong,,gurame goreng masing-masing dua porsi,,minumnya lemon tes dua" pesan Hisyam pada pelayan tadi

"Nana oke " tuanya Hisyam pada Nana yang dari tadi hanya melamun saja

"Nana tak selesa Nana tak tau nak buat apa" jawab Nana pelan dia Masi belum bisa menerima kenyataan pahit yang sebentar lagi akan dia hadapi sebentar lagi

"Syam faham perasaan Nana,,tapi Nana pun harus faham perasaan mama,,coba nana fikir lagi perasaan mama kalau Nana tetap berkeras mama akan semakin sedih"

tak lama kemudian pelayan datang membawa pesanan nya

mereka makan dengan tenang,, walaupun sebenarnya Nana belum berselera makan tapi dia tetap memakan makanan nya untuk mehargai Hisyam,,

habis makan Hisyam mengantar Nana pulang ke rumah nya,, Hisyam TDK membiarkan Nana ikut karna dia pasti akan di serang pertanyaan kakaknya,,sesampainya di rumah Nana langsung turun dari mobil Nana TDK mengajak Hisyam masuk karna dia blum mau memperkenalkan Hisyam pada mamanya dan Hisyam mengerti itu hisya pulang menggunakan taksi yang akan mengantarkannya kerumah kak Ros

***

minta izin

hisyam sampai rumah kakaknya menggunakan taksi yang di tumpangi sampai di rumah kakaknya,,

"assalamualaikum ka akak" panggil hisyam sambil menekan tombol bell rumah kakaknya

"walaikumsalm ya bentar " jawab kak Ros dari dalam rumah,, ia berjalan sambil tertatih-tatih karna perutnya yang membesar ceklek membuka pintu

"Syam dah sampai" tanya ka Ros,,

"dah dari tadi siang tapi singga makan dulu dengan nana" jawab hisyam sambil mencium tangan kakak pertamanya itu

"haa mana dia kata nak datang sekali " tanya kak Ros

memang tadi saat hisyam menelfon mengatakan dia akan datang dengan Nana

"nana letih Syam suruh istirahat,, tadi Nana paksa nak ikut tapi Syam tak bagi" jawab hisyam mengikuti langkah kakaknya masuk dalam rumah

* * *

Nana masuk dalam rumah sambil mengucap salam

"assalamualaikum" suara Nana hampir TDK terdengar,,Nana melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah mobil Maria sudah parki di luar itu artinya Maria sudah datang,, kaki Nana terhenti melihat Maria sedang duduk bersama om Rahman,,ternyata Mama tdk sendiri tapi ada om Rahman juga bersama mama,, Nana bergumam

"Nana sayang dah pulang" tanya Maria yang melihat Nana berdiri di depan nya Nana hanya mengangguk menjawab pertanyaan mamanya

"Nana kenalkan ini om Rahman yang waktu itu mama ceritakan pada Nana" Maria memperkenalkan kembali Rahman pada Nana beharap Nana mau menerima keinginan nya,,

"hai om apa kabar" tanya Nana sopan walaupun dia tidak suka dengan Rahma tapi dia TDK pernah melupakan sopan santun terhadap orang yang lebih tua darinya

"baik kamu sendiri sehat" jawabnya datar

sakit hati Nana mendengar jawaban datar itu

"mama Nana letih nak istirahat,,Nana naik dulu" pinta Nana dia TDK sanggup berlama-lama di situ,,Maria hanya mengangguk menjawab Nana,, Nana berlari naik ke kamarnya air matanya sudah mengalir keluar membasahi pipinya,, sakit hatinya mengingat permintaan mamanya,, "ya Allah apa yang harus Nana lakukan" setelah puas menangis Nana bangun lalu masuk kamar mandi untuk membersihkan diri,,setelah mandi dia bersiap untuk sholat

setelah selesai sholat hati Nana sudah mulai tenang ia meraih ponselnya membuka chat dari teman-teman kuliahnya

Nana sudah berfikir dia akan bekerja menyibukkan dirinya agar tidak menggangu rencana pernikahan mama nya ya dia akan bekerja itu keputusanx,,

* * *

setelah melaksanakan shalat Maghrib dan mengaji Nana turun untuk makan malam di lihat nya Maria dan BI Ijah sudah ada di meja makan menunggunya,,BI Ijah memang makan dengan mereka Maria sudah menganggap BI Ijah seperti kluarga sendiri dia TDK perna membeda bedakan orang

"selamat malam ma selamat malam BI" sapa Nana

"selamat malam sayang" jawab Maria sedangkan BI Ijah hanya tersenyum dan mengangguk menjawab salam Nana

mereka makan Tampa ada yang bersuara selepas makan Maria keluar menuju ruangan keluarga,, sedangkan Nana membantu BI Ijah membersihkan meja dan mengangkat piring kotor ke dalam untuk di cuci

"BI Nana ada rencana pergi kerja habis ni" Nana memberi tahu BI Ijah tentang rencana untuk bekerja

"Nana nak kerja Kat mana" tanya bi Ijah

"rencana Nana nak balik Maloy teman Nana bagi tawaran kerja Kat sana" jawab Nana

"Nana dah bagi tau mama pasal ni" tanya bi Ijah lagi,

"belum baru nak bagi tau nanti" jawab Nana

"ha pergi lah bagi tau mama minta baik baik dan jangan bantah ucapan mama" nasihat BI Ijah,, Nana pergi meninggalkan BI Ijah sediri yang masih membersihkan dapur,,

Nana berjalan menuju ruang keluarga di lihat mama sedang duduk sambil menonton televisi

"Nana ganggu mama tak" tanya Nana

Maria tersenyum melihat putrinya

"tak Nana tak ganggu malah mama senang Nana ada,sini duduk dekat mama" panggil Maria sambil memukul kursi dekatnya duduk nana pun menuruti permintaan mamanya dia duduk di sebelah Maria,,

"mama Nana nak cakap sesuatu" Nana mulai bicara

"Nana nak cakap apa" tanya Maria

"Nana nak kerja" jawab Nana

"Nana nak kerja Kat mana atau Nana nak gabung dengan perusahaan papa itu kan punya nana juga" jawab Maria senang mendengar anaknya mau bekerja di perusahaan peninggalan suaminya itu

"tapi Nana nak belajar dulu" kata Nana

" tak apa Kat perusahaan kita pun Nana boleh belajar" jawab Maria penuh harap

"tapi Nana dah terima tawaran teman Nana" Nana mencoba menjelaskan bahwa ia tidak akan bekerja dengan mama nya

"baik lah Kat mana perusahaan teman Nana itu" tanya Maria lagi

"Maloy" jawab Nana pelan

"apa ni kenapa jauh sangat,, kenapa tak cari bagian sini ja" tanya Maria sedih rasanya bila anak semata wayangnya akan pergi lagi padahal baru beberapa bulan ini Nana bersama nya dan sekarang Nana mau pergi lagi

"Nana janji Nana akan beri kabar tiap hari dan pulang tiap bulan" bujuk Nana pada mamanya

"tapi tak kan lah jau sangat,,Kat sini kan juga banyak kalau Nana tak mau gabung dengan mama" air matanya sudah mengalir dari tadi mengingat anak nya akan pergi lagi,,

"kalau Kat sini kan dekat dengan mama kita bisa kumpul tiap hari keluar tiap weekend" bujuk Maria berharap Nana mau berubah pikiran

"tapi Nana dah terima tawaran itu,,mama tenang ja Nana akan jaga diri baik-baik" janji Nana,,

"sayang Nana jangan lah macam ni,,kalau Nana marah pasal permintaan mama tu"

Nana memotong bicara Maria

"Nana tak marah sama mama itu hak mama mentukan pilihan mama,,Nana hanya ingin belajar mandiri tak tergantung terus sama mama itu ja"bujuk Nana,, sebenarnya tidak sampai di situ mereka berbicara hingga larut malam tapi Maria TDK berhasil membujuk nana,, Nana tetap akan pergi dan dia berjanji akan memberikan kabar setiap hari dan pulang tiap bulan

* * *

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!