NovelToon NovelToon

Terjerembab Keinginan

Asa tergenggam dan harga diri terbang

Sore hari itu desir angin berhembus terasa menyentuh kulit, suasana kampung yang lengang seolah mengajak kita untuk untuk beranjak keperaduan.

Disela sepinya kampung, terlihat dikejauhan seorang gadis berjalan sambil terus menyeringaikan wajahnya karena panas akibat pantulan sinar matahari dari aspal jalan. Setelah beberapa lama berjalan akhirnya dia berhenti didepan rumah yang bercat putih dan berpagar hitam,

"Assalamualaikum," teriak gadis itu berunjuk salam, sambil beranjak menuju pintu pagar,

Dari dalam rumah terdengar langkah seseorang menuju pintu,

"Waalaikum salam," jawab orang dari dalam sambil membuka pintunya,

Ternyata yang datang itu adalah Salsa, Putri tunggal anak Ibu Juariah mantan Istri dari pengusaha kaya, yang kini hidup bersama anak semata wayangnya Salsa, Ia hendak menemui Sahabatnya Yuli yang telah lama menunggunya,

"Ternyata Kamu, Ayo masuklah!" Ucap Yuli pada Salsa mempersilahkan untuk masuk,

"Terima kasih, Yul!" Jawab Salsa pada Yuli pula,

Mereka berdua asik bercakap diiringi gelak tawa yang menjadikan sore itu menyenangkan.

"Yul, malam ini ada acara gak?" tanya Salsa pada Yuli ingin tahu,

"Paling Bebeb datang ngebakso di depan." jawab Yuli pada Salsa menerangkan,

"Kalau boleh Aku ikut, dong?" ucap Salsa lagi pada Yuli memohon,

"Iya, boleh, Tapi janji jangan ganggu!" jawab Yuli pada Salsa memastikan

Salsa mengangguk dengan matanya tak henti memandang ke arah jalan,

Dan tak lama Yudi pun datang, lalu merekapun segera beranjak pergi menuju kedai bakso sebrang jalan.

Dikedai bakso Pak Ujang tampak sedang ramai pembeli, maklum bakso Pak Ujang sudah populer karena rasanya enak dan harganya terjangkau.

"Wah, ramai sekali, Yud!" ucap Yuli pada kekasihnya Yudi memberi tahu,

"Iya, sangat ramai," jawab Yudi pada Yuli kekasihnya mengiyakan,

"Di pojok ada yang kosong, tuh!" ucap Salsa pada Yuli dengan tiba- tiba bicara,

"Bolehlah, ayo!" ucap Yuli pada Kekasihnya Yudi sambil menarik tangannya agar turut,

Lalu mereka bertiga menuju pojok kedai itu lalu duduk,

"Mau bakso urat apa telor, Salsa?" tanya Yudi pada Salsa yang sedari tadi lebih banyak diam,

"Terserah pada kalian, samain aja!" jawab Salsa pada mereka lagi,

lalu merekapun memesan tiga porsi bakso, dan tak lama pesanan pun datang, dan dengan lahapnya merekapun menyantapnya, disela menikmati baksonya merekapun berbincang santai,

"Hari ini sang idola tidak ada yang ngapel? Atau sudah kurang penggemarnya kali?" ucap Yudi pada Salsa menggodanya,

"Enak aja gak laku, kalau mau Aku gandeng sepuluh cowok sekaligus." jawab Salsa pada Yudi dengan sensinya,

Mendengar ucapan Salsa yang sedikit sensi membuat Yudi tertawa karena lucu,

"Cuma Aku lagi gak mau aja, gak ada yang sreg kecuali Mas Arjuna seorang." ucap Salsa lagi pada Yudi memberi tahu,

"Dasar gemblung, pacar orang masih mau diembat juga," ucap Yuli pada Salsa menimpali mereka bicara,

"Bodo Amat memang gue pikirin," jawab Salsa pada mereka berdua dengan entengnya.

Arjuna adalah lelaki yang selalu dikejar Salsa, dia anak orang kaya dan mempunyai kekasih mantan teman sekolahnya.

Karena makan sambil berbincang tak terasa semangkuk bakso habis di santapnya dan mereka merasakan perutnya kenyang.

"Hadeuh perutku kenyang," ucap Salsa berucap sambil tangannya mengelus- elus perutnya,

"Setelah dari sini kalian mau langsung pergi kemana?" tanya Salsa pada mereka berdua,

"Paling ke toko buku dulu, ada yang mesti di beli Mas Yudi, lalu pulang." jawab Yuli pada Salsa menerangkan,

"Kalau begitu Aku pulang duluan," jawab Salsa pada Yuli hendak berpisah,

"Memang kenapa gak ikut bareng kita?" tanya Yudi pada Salsa ingin tahu,

"Terima kasih, Aku hanya ingin sendiri aja." jawab Salsa pada mereka pula,

"Baiklah kalau memang maumu seperti itu." ucap Yudi pada Salsa sambil wajahnya tersenyum.

Dan merekapun akhirnya berpisah, Salsa berjalan sendiri sambil otaknya mengingat akan cintanya pada sang Arjuna.

Tak disangka- sangka, pucuk dicinta ulampun tiba, terlihat dari jauh motor ninja hijau terparkir dan si empunya motor sedang duduk sambil memandang kedepan,

"Mas Arjuna! Mas Arjuna!" panggil Salsa pada Arjuna sambil tangannya dilambaikan pada Arjuna,

Arjuna pun lalu menengok ke samping dan terlihat Salsa berlari menghampirinya,

"Habis dari mana, Mas?" tanya Salsa pada Arjuna langsung duduk disampingnya,

"Biasa habis ngapel," jawab Arjuna pada Salsa dengan tidak bersemangat,

"Apel kok jam segini sudah ada disini," ucap Salsa pada Arjuna pula ingin tahu,

" Iya orangnya pergi mendadak," jawab Arjuna pada Salsa dengan lemasnya bicara,

"Pergi kemana?" tanya Salsa lagi pada Arjuna ingin tahu,

"Menengok saudaranya yang sedang sakit." jawab Arjuna pada Salsa lagi.

Terbersit dalam otak Salsa, Ini waktunya yang kutunggu lama untuk berdua, akan kubuat Arjuna bertekuk lutut padaku, dan menjadi sosok suami bagiku,

"Yaudah jangan kesal begitu, kita bisa usir kekesalan itu berdua," ucap Salsa pada Arjuna sambil tangannya mengusap pipi Arjuna,

"Aku akan menampung segala kekesalanmu, dengan cara apapun sayang," begitu ucap Salsa pada Arjuna memasang perangkap.

Dan keduanyapun pergi dengan keinginan, hasrat dan napsu didalam otaknya, lalu merekapun duduk di pinggir danau sambil matanya memandang ke depan,

"Arjuna kamu tampan sekali hari ini," ucap Salsa pada Arjuna mulai merayu,

Bibirnya didekatkan dengan wajah Arjuna lalu mengecupnya tanpa malu, tangannya bergerak ke dada Arjuna dengan belai dan usapannya yang mengena hingga memacu birahi Arjuna timbul. Mendapat godaan seperti itu, Arjuna pun tak kuasa dan tak tinggal diam, Iapun melawannya dengan memeluk erat tubuh Salsa, dan tangannya meraba- raba leher, sepasang bongkahan kembar tak lepas dari jamahannya, terus tangannya bergerilya disela himpitan kaki yang mulus Ia rasakan, seolah mencari sesuatu di area pribadi Salsa, dan akhirnya menemukannya yang membuat Salsa mengerang

"Uh ...Uh...Uh!" lenguhan salsa mulai terdengar,

Mendengar itu Arjuna semakin terpacu bernapsu untuk memacu birahinya, tanpa hentinya laksana sang joki kesurupan terus berlari.

Permainan yang dimainkan Salsa, menjadi sangat kesetanan bagi mereka, mereka tidak bisa mengendalikannya, dan akhirnya tempat tersembunyi yang sangat pribadi, sesuatu yang dijaganya selama ini, keperawanan dan kehormatannya terenggut,

"Jangan! Jangan Arjuna!" ucap Salsa pada Arjuna dengan menangis karena rasa sakitnya,

Arjuna tak perduli, justru erangan dan tangis karena sakit Salsa Menjadikannya lebih bernapsu, untuk menarik mundurkan pusakanya dan akhirnya tembus, Krek! Krek! Krek!, sesuatu yang robek terjadi lalu bless!!,

Salsa menangis berbaur nikmat, justru suara erangan tangis Salsa menjadi nada indah ditelinga Arjuna, Hingga Ia tercapai dan berteriak dengan kerasnya, laksana Harimau mengaum dengan laparnya, menggelepar dan akhirnya merekapun terjatuh,

Saat tersadar Salsa merasakan sakit dan melihat percikan darah di pakaiannya, Ia menangis keras lalu berucap pada Arjuna,

"Kau harus segera menikahi Aku, karena kesucian dan kehormatanku telah kau ambil." ucap Salsa pada Arjuna sambil berharap.

" Bukankah Itu kemauanmu?" jawab Arjuna pada Salsa menerangkan,

Salsa terdiam tak menjawab, matanya memandang kedepan dan dalam hatinya bertanya,

"Apakah Impianku akan hancur? Atau kebahagiaan bersama Arjuna terlaksana?" begitu ucapannya dalam bayangannya.

Mendengar ucapan Arjuna seolah menampik, lalu dengan berat hati Salsa pun menjawab,

"Memang kemauan itu adalah mauku, untuk membuktikan besarnya rasa ingin memilikimu, dan besarnya rasa sayang dan cintaku padamu, itu saja!" jawab Salsa pada Arjuna dengan air mata yang terus menetes di pipi,

Mendengar Salsa bicara diiring tangis bernada pilu, Arjuna pun sedikit luluh,

"Aku mengerti semua itu, tapi apakah kekasihku juga akan menerima dan mengerti itu, tolong Kamu pikirkan!" ucap Arjuna pada Salsa sambil perasaannya menerawang yang seakan terbang,

Mereka berduapun seolah terhimpit problema yang terus mengudara dan tak tentu rimbanya.

Kepastian yang hanya dari mulutnya

Ayam jantan telah lama berkokok dan sinar matahari semakin tinggi, lalu pagi berangsur siang.

Tepat jam sepuluh siang Salsa terbangun dari tidurnya, tubuhnya yang letih terlihat beranjak dari tempat tidurnya, pada saat kakinya turun dan hendak untuk melangkah, Ia berteriak,

"Aduh, sakit sekali." terdengar Salsa merintih kesakitan,

Sambil memegang biang sakitnya, Ia memaksakan diri untuk berjalan, lalu Ia melihat biang dari sakitnya itu, yang ternyata dari alat kelaminnya.

Dan Iapun teringat kembali, saat- saat Arjuna memaksa dan merenggut kesuciannya, dan Iapun menangis sejadi- jadinya.

Semalam Salsa bersama Arjuna, lelaki yang sangat digilainya, dengan rayu dan siasatnya, Arjuna bisa ditaklukannya, walaupun harus dibayar mahal dengan kehormatannya.

"Mengapa itu harus terjadi, mengapa Aku bodoh sekali?" ujar Salsa yang menyalahkan diri sendiri,

"Aku harus bertemu Arjuna, sekarang!" ucap Salsa lagi pada dirinya sendiri.

Setelah mandi dan berpakaian, lalu Salsapun mengambil hand phone hendak menelpon Arjuna, dan tak lama hand phone pun berbunyi,

Kring! Kring! Kring!, lalu terdengar orang bicara,

"Halo sayang, ada apa?" tanya Arjuna pada Salsa terdengar didalam hand phone,

"Aku harus bertemu kamu sekarang, penting!" ucap Salsa pada Arjuna dengan gusarnya,

"Ok, tunggu Aku di tempat semalam." jawab Arjuna memastikan,

"Jangan disitu, dikedai Mie Ayam aja!" ucap Salsa pada Arjuna memberi tahu,

"Baiklah, tapi jam sebelasan," jawab Arjuna pada Salsa memastikan,

"Ok, jangan lupa Aku tunggu!" ucap Salsa pada Arjuna pula.

Tepat jam sebelas siang, Salsa pergi ketempat yang telah disepakati, setibanya disana Iapun menengok kanan- kiri, lalu terdengar suara Arjuna memanggil,

"Disini say, kosong!" ucap Arjuna pada Salsa memberi tahu.

Lalu Salsa pun berjalan menghampiri dan duduk disampingnya,

"Mau bicara apa sih, sampai harus sekarang, Memangnya sangat penting," ucap Arjuna pada Salsa merasa penasaran,

Dan Serta merta Salsa pun meneteskan air mata hingga jatuh ke pipinya, sambil mengusap air mata Salsa pun bicara,

"Kejadian semalam menjadikan Aku hancur, kehormatan dan kesucianku kau ambil, dan untuk itu Aku ingin pastikan tanggung jawabmu." ucap Salsa pada Arjuna sambil bersedih yang amat dalam,

"Bukankah itu semua keinginanmu?" jawab Arjuna pada Salsa mengingatkan,

"Iya sih, tapi semua itu kulakukan supaya kamu tahu besarnya cintaku, besarnya rasa ingin memilikimu, karena Aku sangat mencintaimu!" ucap Salsa pada Arjuna dengan sepenuh hati,

Dan disela bincangnya pesanan pun datang,

"Ini Mie Ayamnya," ucap si Mamang tukang Mie Ayam pada mereka berdua,

"Oh, Iya," jawab Arjuna sambil mengambil dua mangkuk Mie Ayam, satu buat Salsa dan satu lagi buat dirinya,

"Makanlah!" ucap Arjuna pada Salsa lagi menawarkan.

Lalu mereka berdua pun melahapnya, disela makannya, Salsa kembali berkata,

"Pokoknya kamu harus bertanggung jawab." ucap Salsa lagi pada Arjuna menegaskan,

Mendengar itu, terlihat wajah Arjuna pun gusar, dan bingung untuk menjawabnya,

"Ok, tapi jangan kau paksa Aku, kita coba jalani saja dulu," jawab Arjuna pada Salsa setengah keki.

"Sampai kapan?" tanya Salsa pada Arjuna ingin tahu,

"Sampai Aku menemukan cara terbaik untuk bisa melepaskan kekasihku, percayalah padaku!" jawab Arjuna pada Salsa sambil mencium jemari Salsa dengan mesranya.

Akhirnya Salsa pun mengangguk luluh, lalu mereka pun pergi dari kedai itu setelah membayar semua Mie Ayamnya.

Mereka menjalani hubungan tanpa terasa sudah hampir sebulan, layaknya orang pacaran malah semakin dekat, Arjuna merasakan Indah dan nikmatnya bersama Salsa, bila Arjuna mau Salsa tak segan- segan memberikan kenikmatan untuknya, sehingga Arjuna pun berpaling dari kekasihnya yang dulu dan memilih Salsa sebagai kekasih pujaannya.

Dan di pagi itu tampak mereka berdua sedang duduk santai diteras depan rumah Salsa sambil berbincang santai,

"Biasanya tanggal- tanggal segini Aku haid, tapi sekarang sampai tanggal mau habis Aku belum dapat juga, Aku takut! Jangan- jangan?" ucap Salsa pada Arjuna merasa khawatir,

"Hush, jangan begitu, gak akan ada apa- apa," jawab Arjuna pada Salsa menenangkannya,

"Semoga saja begitu," ucap Salsa lagi pada Arjuna berharap.

Padahal dalam benak Arjuna rasa khawatir dan ketakutan jelas terbayang, lalu dengan mesranya Iapun berkata,

"Sudahlah, gak usah mikir yang macam- macam." ucap Arjuna pada Salsa dengan perasaan gusar.

Sudah dua bulan lebih Salsa menunggu tamu bulanannya datang, hampir setiap hari Ia menunggu namun tak kunjung datang juga, rasa ketakutan dan gambaran petaka hidupnya terbayang sangat jelas di pelupuk matanya, dan Salsa hanya bisa menangis.

"Bagaimana kalau Ibu tahu, Anak macam apa Aku ini," ucap Salsa pada dirinya sendiri dengan murkanya.

Sumpah serapah terdengar terlontar dari mulut Salsa yang terus menyalahkan dirinya, Ia menyesali dari apa yang telah Ia perbuat, lalu Ia mengambil hand phone nya diatas meja dan langsung menelpon Arjuna kekasihnya,

Kring! Kring! Kring!, suara hand phone terdengar dan,

"Halo, sayang!" ucap Arjuna pada Salsa terdengar di dalam hand phone,

"Say, Aku sudah hampir tiga bulan gak datang bulan, gimana?" jawab Salsa pada Arjuna merasa ketakutan,

Arjuna diam tidak menjawab mungkin Iapun bingung,

"Aku bingung harus bagaimana? Pokoknya kamu harus segera menikahi Aku, tak perduli apapun." ucap Salsa pada Arjuna mendesaknya sambil menangis sejadi- jadinya.

Mendengar tangisan Salsa, Arjuna pun gelagapan dibuatnya, Ia bingung harus bagaimana, yang tergambar hanya kehancuran dalam otaknya,

"Begini saja, Kamu pergi ke apotik untuk membeli Tespek alat penguji kehamilan, lalu kamu tes sendiri positif atau negatif, dan nanti sore Aku tunggu di tepi danau, gimana?" ucap Arjuna pada Salsa dengan perasaan tak menentu,

"Ok, sekarang juga Aku pergi ke apotik." jawab Salsa lagi pada Arjuna dengan gusarnya.

"Ya, hati- hati di jalan!" ucap Arjuna pada Salsa merasa khawatir.

Setelah membeli Tespek alat penguji kehamilan, Salsa langsung bergegas pergi ke kamar mandi, Alangkah kecewanya dia ternyata hasil tesnya positif,

"Aku hamil," ucap Salsa pada dirinya sendiri sambil menangis tak kuasa,

Ibarat petir di siang bolong, hidupnya hancur, tergambar wajah sedih Ibunya, dan rasa malu yang akan membuatnya merasa berdosa.

"Maafkan Aku, Ibu." kata Salsa di dalam hatinya.

Sore itu Salsa sudah tiba duluan di tepi danau menunggu Arjuna datang, dan tak lama yang ditunggu pun akhirnya datang juga,

"Bagaimana hasil tesnya, say?" tanya Arjuna pada Salsa ingin segera tahu,

Mendengar pertanyaan Arjuna langsung Salsa menangis dengan tersedu- sedu, dan langsung merangkul Arjuna dengan eratnya,

"Aku hamil, Kamu harus menikahi Aku dengan segera!" jawab Salsa pada Arjuna sambil kedua tangannya memukul- mukul dada Arjuna tanpa sadar saking memendam rasa bersalahnya,

" Sudah- sudah jangan begitu! Aku berjanji akan segera melamarmu." ucap Arjuna pada Salsa yang sedikit menenangkan,

Salsa pun terdiam tak berkata- kata lagi, hanya air mata yang terus jatuh ke pipinya menahan rasa sakit hati, lalu Arjuna pun berkata lagi,

"Dan secepatnya Aku akan bilang pada kedua orang tuaku untuk segera menikahi Kamu, Aku janji padamu." ucap Arjuna pada Salsa kekasihnya dan mereka berdua pun akhirnya saling berpelukan dengan harunya.

Hancur hidupku, hinaan yang terdalam

Malam itu terlihat dari rumah palibg besar dan bercat putih, tampak terlihat dua orang tua sedang duduk- duduk santai sambil bercakap - cakap, lalu terdengar sayup- sayup Suaminya bertanya,

"Arjuna belum pulang, Bu?" tanya Pak Wijaya pada Istrinya Widia merasa khawatir,

"Belum, biasalah anak muda malam mingguan," jawab Widia Istrinya pada Wijaya Suaminya menerangkan.

Ternyata mereka berdua adalah Pak Wijaya dan Ibu Widia, orang tua dari Arjuna, mereka adalah orang paling kaya di kampungnya.

Saking asiknya mereka berdua bercakap- cakap tak terasa malam pun semakin larut, tiba- tiba terdengar bel rumahnya dipijat orang, Kring! Kring! Kring!, lalu Pak Wijaya lantas berkata,

"Itu suara bel mungkin Arjuna pulang, Bu?" Kata Pak Arjuna pada Ibu Widia Istrinya menyuruh,

Lalu Istrinya Widia bergegas berjalan menuju kearah pintu untuk melihat siapa yang datang,

"Assalamualaikum," ucap salam Salsa pada Ibu Widia sambil menghampiri untuk mencium tangannya,

"Waalaikum salam," jawab Ibu Widia pada Salsa dan mengajaknya masuk,

"Masuklah, Sal!" ucap Arjuna pula pada Salsa,

Dan mereka pun akhirnya berjalan masuk kedalam rumah dan menuju ruang tamu, lalu terlihat Pak Wijaya menghampiri dan berkata,

"Ada tamu siapa, Bu?" tanya Pak Wijaya pula pada Istrinya Widia,

"Ini Salsa, Pak!" jawab Ibu Widia pada Wijaya suaminya lagi,

"Oh Salsa, Ayo masuklah," ucap Pak Wijaya pada Salsa penasaran dalam hati,

"Duduklah dulu!" ucap Arjuna Pada Salsa mendampingi dengan sayang.

Lalu kedua orang tua Arjuna pamit hendak pergi ke dalam meninggalkan mereka,

"Kalian berdua mengobrollah dengan santai, Bapak dan Ibu mau masuk dulu," ucap Pak Wijaya pada mereka berdua pamit hendak masuk,

"Jangan! Jangan masuk dulu, Pak!" ucap Arjuna pada Pak Wijaya melarang untuk pergi,

Mendengar Arjuna anaknya melarang untuk masuk, Kedua orang tua ini merasa heran dibuatnya, ada apa sampai anaknya melarangnya untuk pergi.

"Memangnya mau apa?" ucap Ibu Widia pada Arjuna dengan rasa penasaran,

"Begini, Arjuna mau bicara pada Ibu dan Bapak, penting!" jawab Arjuna pada mereka berdua penuh harap,

"Memang sepenting apa sih, Sampai- sampai harus sekarang mendadak." ucap Pak Wijaya pada Arjuna merasa sangat penasaran,

"Ya, makanya Ibu dan Bapak harus duduk dulu." ucap Arjuna pada kedua orang tuanya memberi tahu,

Lalu mereka pun duduk kembali, melihat kedua orang tua dari Arjuna duduk didepannya, Salsa merasakan seluruh tubuhnya bergetar hebat, perasaan takut dan gugup menjalar menghampiri, tak lama Pak Wijaya berkata,

"Ayo bicara cepat!" ucap Pak Wijaya Pada anaknya Arjuna ingin segera tahu,

"Memang sepenting apa sih? Sampai harus sekarang juga," kata Ibu Widia pada anaknya Arjuna semakin penasaran dibuatnya,

Lalu dengan memberanikan diri Arjuna pun bicara dengan terbata- bata saking gugupnya,

"Begini, Pak! Arjuna harus cepat menikah," ucap Arjuna pada kedua orang tuanya dengan tertunduk malu,

"Apa? Menikah katamu, Apakah kamu sudah memikirkan dengan masak? Kau pikir berumah tangga itu gampang." jawab Pak Wijaya pada Arjuna dengan merasa emosinya semakin naik,

Arjuna hanya tertunduk malu tidak menjawabnya,

"Berkeluarga itu tidak mudah, jangan kau anggap main- main!" ucap Pak Wijaya lagi pada Arjuna tak habis pikir,

"Pokoknya Arjuna harus menikah dengan segera, Pak!" ucap Arjuna pada Orang tuanya merengek dan mendesaknya,

Mendengar anaknya merengek dan mendesaknya, meledaklah emosi Pak Wijaya, lalu dengan nada membentak Iapun berkata,

"Maksudmu apa, sih? Bapak sama Ibu gak mengerti sama sekali." ucap Pak Wijaya pada Arjuna membentak saking marahnya,

Arjuna terdiam, pandangan Arjuna kearah Salsa yang sedang gugup dan takut melihat orang tua Arjuna emosi,

"Dan lagi siapa Wanita yang akan kamu nikahi?" tanya Ibu Widia pada Arjuna memberi masukan,

"Jangan kamu pikir menikah itu mudah, kamu harus bisa menafkahi anak orang, tahu kamu!" ucap Pak Wijaya lagi pada Arjuna yang dibuatnya bingung,

"Arjuna sudah memikirkan semuanya, Arjuna ingin menikahi wanita yang ada di hadapan kalian, Arjuna telah menghamilinya." jawab Arjuna kepada kedua orang tuanya sambil tubuhnya gemetar menahan rasa gugup dan rasa takut yang menderanya.

Betapa kagetnya mereka berdua mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Anaknya itu,

"Apa Kau telah menghamili Dia?" ucap Pak Wijaya pada Arjuna sambil telunjuknya menunjuk kearah Salsa,

Arjuna hanya diam dan mengangguk malu, sambil tangannya memegang erat jemari kekasihnya itu,

kagetnya mereka ibarat halilintar disiang hari menggelegar dengan dasyatnya, sehingga meluluh lantahkan segala Impian dan harapannya, dan tak lama Ibu Widia pun berkata,

"Kau betul hamil!" bentak Ibu Widia pada Salsa dengan keras menghujam sampai ke jantung Salsa,

Salsa tidak berani untuk menjawab hanya kepalanya bergerak mengangguk, lalu menunduk takut,

"Dengan rayuan apa kau bisa dihamili Arjuna? Dengan dukun! Jawab Wanita ******!" Ucap Ibu Widia pada Salsa dengan bentakannya yang semakin keras,

"Gugurin saja bayinya, dan Kau jauhi Arjuna." ucap Pak Wijaya pada Salsa dengan amarahnya untuk memperingatkan,

Mendengar itu langsung Salsa pun menangis dibuatnya, Ia merasakan hinaan itu menancap tembus di tubuhnya, sakitnya terasa sampai ke dada,

"Jangan pernah bermimpi untuk menikah dengan Arjuna, Ngerti Kamu!" Ucap Ibu Widia pada Salsa dengan wajahnya yang semakin memerah karena emosinya yang sudah memuncak,

"Jangan salahkan dia, Bu!" ucap Arjuna pada Ibu Widia menegaskan,

"Diam kau Arjuna! Dasar bodoh." ucap Pak Wijaya pada Arjuna pula,

"Kami berdua tidak akan merestui kamu menikah dengan wanita rendah seperti dia, Dasar Wanita ******!" ucap Ibu Widia pada Arjuna sambil tangannya menunjuk wajah Salsa,

Salsa semakin tak berdaya, Ia hanya bisa menangis menahan rasa sakitnya, dan tiba- tiba Salsa pun berlari keluar tanpa permisi pada mereka karen sudah tidak kuat mendengar hinaan terhadap dirinya,

"Salsa tu tunggu Aku!" ucap Arjuna pada Salsa hendak berlari untuk mengejar kekasihnya, tapi sayang tangannya dipegang kuat oleh Ayahnya membuat Ia tak berdaya,

"Biarkan Wanita sial itu pergi, Aku sudah muak melihatnya." ucap Ibu Widia pada Arjuna sambil mencibirkan bibirnya karena benci yang sangat pada Salsa,

"Masuklah Arjuna! Ini sudah malam." ucap Pak Wijaya pada Arjuna dengan membentak keras putranya.

Dengan sangat tak berdaya, Arjuna pun turut kedalam untuk menuruti orang tuanya, walaupun segala pikirannya selalu tertuju pada kekasih malangnya Salsa.

"Maafkan Aku, Sayang! Kamu menderita semua karena Aku, Aku tak berdaya untuk mengejarmu," ucap Arjuna dalam benak terdalamnya.

Tapi dibalik itu semua, Arjuna merasa berdosa atas apa yang diucapkan kedua orang tuanya untuk merendahkan dan menghina Salsa Kekasihnya, lalu Ia berkata dalam benaknya,

"Apakah kita akan selalu bersama? Ataukah cinta kita akan hancur oleh ketidak adilan semata? Dan bagaimana dengan Impian yang telah kita wujudkan bersama dengan harapan cinta kita akan menyatu selamanya? Lalu Bagaimana langkah tercintaku seutuhnya?" begitu pertanyaan demi pertanyaan berkecamuk dalam hatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!