HANA HUMAIRAH ALDRICK
Seorang gadis berhijab yang terpaksa menjadi seorang bodyguard karna permintaan dari nyonya Merry, yaitu orang yang telah menyelamatkan hidupnya dan yang telah membesarkannya.
Orangtua?
Ketika kecil sebelum Hana berumur 7 tahun ia tinggal bersama orangtuanya. Ibu Hana selalu menyayangi kakaknya namun begitu benci dengan Hana. Hana tidak tau alasan kenapa ibunya begitu membencinya dan sering menyakitinya.
Ayah Hana selalu sibuk dengan pekerjaannya. Hana jarang sekali bertemu dengan ayahnya karna ayahnya selalu pergi pagi dan kembali dimalam hari, apalagi jika ayahnya pergi keluar kota untuk urusan bisnis.
Hana hanya mendapatkan kasih sayang dari neneknya. Namun itu tidak berlangsung lama, disaat ia berumur 7 tahun neneknya meninggal dunia, yang membuatnya sangat terpuruk.
1 minggu setelah kepergian neneknya terjadi kejadian naas yang melandanya dan kakaknya yang membuat ibunya salah paham dan menyalahkan dirinya. Karena marah ibunya mengusirnya dari rumah, ayahnya saat itu sedang berada diluar kota dan tidak bisa membantunya. Satu fakta yang Hana dapatkan adalah bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari ayah dan ibunya, pantas saja ibunya begitu benci kepadanya. Lantas siapa orangtua Hana?.
Setelah diusir dari rumah, Hana tidak tau harus pergi kemana, ia tidak memiliki karib kerabat yang dekat dengannya, teman? ia masih terlalu kecil untuk mempunyai teman yang bisa membantunya, sampai Hana bertemu dengan Nyonya Merry, dia membawa Hana pergi dan merawat Hana sampai besar. Hana begitu bahagia dan sangat bersyukur karna masih ada orang yang mau membantunya.
Karna masa lalu yang sangat kelam, Hana menjadi seorang gadis yang dingin dan jarang sekali bergaul dengan teman sebayanya. Masa kanak-kanak dan remajanya ia habiskan dengan belajar bela diri dan menembak, kebetulan nyonya Merry memiliki tempat pelatihan bela diri. Setelah pulang dari sekolah ia selalu sibuk berlatih bersama anak dari nyonya Merry.
Karna sifat Hana yang dingin, ia sangat sulit sekali dalam bergaul, Hana sering dibully karna penampilannya. Namun tak sedikitpun terbesit dalam pikirannya untuk membalas atau balas dendam.
Walau ia sangat ahli dalam bela diri namun tidak menjadikannya untuk bersikap semena-mena dengan orang lain.
Hana hanya memiliki beberapa teman yang tulus padanya. Salah satunya teman yang paling dekat dengannya yaitu Kessy. Kessy adalah sahabat Hana dari SMA, dia selalu membantu Hana saat kesulitan dan selalu membela Hana ketika Hana dibully. Hana benar-benar merasakan kasih sayang seorang sahabat.
ARGA MAHESYA PUTRA ADMADJA
Arga adalah seorang CEO di perusahaan milik ayahnya yaitu ADMADJA GROUP perusahaan besar yang sangat terkenal di dalam negeri mau pun di luar negeri. Cabang dari perusahaan ini tersebar di berbagai negara, terutama di negara-negara bagian barat.
Arga merupakan anak tunggal dari Leon Admadja dan Mariana Admadja. Kasih sayang dari orangtuanya hanya tercurah kepadanya. Namun, hal itu tak membuat dirinya menjadi seorang anak yang manja. Ia tumbuh dengan didikan yang baik dari orangtuanya yang menjadikannya seorang yang pekerja keras dan bertanggung jawab.
Tiga bulan yang lalu ia diangkat menjadi seorang CEO setelah menyelesaikan kuliahnya. Satu bulan ia bekerja, Arga mendapat teror beberapa kali yang membuat hidupnya menjadi tidak tenang.
Tidak berselang beberapa hari dari kejadian itu, ada yang mencoba melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Nyawanya hampir saja melayang karena ada yang menembaknya saat melakukan perjalanan bisnis keluar kota yang membuatnya terbaring koma di rumah sakit selama beberapa hari.
Ia tidak mengetahui siapa dalang dibalik ini semua. Ayah Arga mengerahkan semua orang suruhannya namun tidak satu pun dari mereka yang mengetahui siapa pelaku penembakan itu. Sepertinya mereka memang sudah merencanakan ini semua dengan begitu sempurna bahkan jejaknya pun tidak bisa dilacak.
Semenjak insiden itu orangtuanya bersikukuh untuk mencarikan bodyguard untuk melindunginya. Ayah Arga memiliki banyak bodyguard tentu saja mudah bagi ayahnya untuk menyuruh mereka melindungi sang putra namun, Arga menolaknya ia tidak suka jika dikawal oleh banyak bodyguard, Arga merasa bahwa ia bisa melindungi dirinya sendiri tapi ibunya memaksa Arga agar mau ditemani oleh seorang bodyguard kemana pun ia pergi. Arga tidak bisa menolaknya dengan berat hati ia menerimanya.
Teror itu terus terjadi, tapi tidak satupun dari anak buah ayahnya yang mengetahui dan menemukan pelakunya. Bahkan orang suruhan Arga sendiri juga tidak bisa mengetahui pelakunya.
Sekarang yang bisa Arga lakukan hanyalah bersyukur karna masih diberi kesempatan untuk hidup dan selalu berdoa meminta perlindungan kepada Allah dan memohon agar semua masalah yang mengganggu ketenangan hidupnya bisa berakhir secepatnya. Arga yakin dan percaya bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuannya.
Bersambung ...
Hana sekarang sudah menginjak usia 21 tahun dan sudah terbilang cukup dewasa. Ia sangat bersyukur karena masih bisa bertahan hidup sampai saat ini dan ia merasa begitu beruntung telah bertemu dengan nyonya Merry.
Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Hana, bagaimana tidak, setelah sekian lama menempuh pendidikannya akhirnya ia bisa juga menyelesaikannya sampai tingkat S1. Hari ini Hana akan melaksanakan wisuda kuliahnya. Hana terlihat begitu cantik dan anggun memakai kebaya berwarna biru muda, dipadukan dengan hijab yang warnanya senada.
"Hana! ini kamu apa bukan sih?" Tanya Kessy dengan senyum merekah sambil memutari Hana. Hana tersenyum menganggukkan kepalanya.
"Wah Hana, hari ini kamu terlihat berbeda sekali, sangat cantik! " Puji Kessy yang kemudian langsung memeluk Hana. Hana terkekeh kecil melihat tingkah sahabatnya itu.
"Terima kasih, kamu juga sangat cantik hari ini" puji Hana setelah melepas pelukan mereka.
"Oh ya? terima kasih, ngomong-ngomong kamu datang kesini dengan siapa? apa kak Asraf datang? " tanya Kessy tersenyum sumringah.
"Tidak, kak Asraf sedang berada diluar kota, 4 hari ke depan baru dia akan pulang, aku kesini datang bersama nyonya Merry dan juga Cika" seketika senyuman Kessy luntur dan ia menundukkan kepalanya mendengar jawaban Hana. Hana mengernyitkan dahinya.
"Kenapa kamu terlihat sedih?"
"Hah? tidak, mana mungkin aku sedih dihari yang membahagiakan ini! " Kessy mendongakkan kepalanya dan tersenyum kembali.
"Kalau kamu kesini dengan siapa?" tanya Hana balik.
"Aku kesini bersama mama, papa, kak Celsy dan suaminya dan juga Roby" jawab Kessy. Hana menganggukkan kepalanya.
"Hana apa sebaiknya kita berbicara didalam saja, sebentar lagi acaranya akan dimulai?"
"Baiklah ayo kita kedalam! "
Mereka berjalan ke auditorium kampus dan meninggalkan halaman auditorium. Dalam perjalanan mereka berbicara santai membicarakan masa kedepannya.
"Hana, setelah ini apa kamu akan melanjutkan kuliah S2 atau memilih untuk bekerja?" tanya Kessy.
"Entahlah ... aku tidak tau, tapi aku rasa aku akan memilih bekerja saja karna aku tidak ingin merepotkan nyonya Merry lagi. Aku merasa sangat beruntung sekali selama ini karna nyonya Merry mau menghidupiku dan menyekolahkan ku sampai sejauh ini, untuk kali ini aku tidak ingin menyusahkannya lagi, aku akan mencoba untuk mandiri, aku akan mencari pekerjaan saja, setelah aku mendapatkan uang baru aku akan melanjutkan kuliahku. Lihat saja nanti?" jelas Hana merasa tak yakin, selama ini nyonya Merry lah yang memenuhi semua keperluannya.
Nyonya Merry selalu memberinya uang, Hana juga sadar diri, ia tidak pernah memfoya-foyakan uang yang diberikan nyonya Merry, ia hanya membeli keperluannya saja sedangkan jika uangnya berlebih dia akan menabungnya.
"Kalau begitu kamu harus selalu semangat, jangan pernah menyerah okey, aku yakin kamu pasti mendapatkan pekerjaan yang bagus karna kamu itu adalah anak yang hebat dan berbakat, kalau ada apa-apa atau kamu memerlukan bantuan cari saja aku, aku pasti akan membantumu! " ucap Kessy menyemangati Hana.
"Terima kasih, kalau kamu sendiri bagaimana?" tanya Hana
"Kalau aku akan bekerja di perusahaan papa, papa memintaku menjadi sorang CEO di perusahaannya bagian timur" ujar Kessy.
Hana dan kessy memilih jurusan yang berbeda, Hana mengambil jurusan teknik komputer karna itu sangat nyambung dengan hobinya sedangkan Kessy mengambil jurusan Manajemen. Meski begitu keakraban mereka tidak pernah merenggang sedikit pun.Mereka selalu menyemangati satu sama lain.
Beberapa hari kemudian ...
Hari ini nyonya Merry pergi berkunjung kerumah sahabatnya untuk memenuhi undangan minum teh bersama.
"Hai Maryana! "
"Hai Merry, sudah lama ya kita tidak bertemu?" ucap Maryana kemudian mereka cipika-cipiki dan saling berpelukan.
"Silahkan masuk Merry! " Maryana mempersilakan Merry untuk masuk dan menuntunnya untuk duduk di sofa ruang tamu. Kemudian Mariana menyuruh pelayan untuk membawakan teh dan kue yang telah ia siapkan sebelumnya.
"Kamu apa kabar Maryana, kenapa tiba-tiba mengundangku untuk minum teh bersama?" tanya Merry
"Aku baik-baik saja, tapi ... tidak dengan putraku" jawab Maryana sedih yang langsung menundukkan kepalanya menutupi kesedihannya.
"Apa semuanya masih belum selesai juga?" tanya Merry sembari mengelus punggung Maryana untuk menenangkannya.
"Belum" jawab Maryana dibarengi dengan gelengan kepalanya.
"Putraku selalu diteror tapi dia masih bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, aku tau ... aku tau dia sangat ketakutan dan merasa tidak tenang, aku merasakan apa yang dia rasakan Merry ... Hiks ... Hiks ..." Maryana tidak bisa lagi membendung air matanya mengingat keadaan putranya yang begitu rumit.
"Aku sudah menyuruhnya untuk tinggal disini, tapi dia masih bersikeras untuk tinggal di apartemen, dia tidak ingin kami juga ikut diteror, karna itu dia menjauhi kami" lirih Maryana yang semakin terisak.
"Kamu yang sabar Maryana, semuanya pasti akan kembali seperti semula"
"Ya kamu benar semuanya akan kembali seperti semula, untuk itu aku mengundangmu datang kemari, aku ingin meminta bantuan kepadamu, apa kau mau membantuku Merry?" ucap Maryana menghapus air mata nya.
"Tentu saja, tentu saja aku mau membantumu, memang apa yang bisa aku bantu Maryana?"
"Kamu kan memiliki Aldrick Martial Academy, pasti banyak sekali bawahanmu yang kuat dan bisa dipercaya, jadi apa kau bisa mencarikan seorang bodyguard untuk putraku?"
"Kenapa kau memintaku melakukan itu, bukankah suamimu memiliki banyak bodyguard?"
"Memang mereka ada banyak tapi kekuatan saja tidaklah cukup, aku membutuhkan orang yang kuat dan juga pintar untuk melindungi putraku Merry?"
"Baiklah aku akan mencarikannya untukmu, tapi tunggu sebentar?" Merry mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto kepada Meryna.
"Bagaimana jika dia, apa kau mau?"
"Haha ... aku memintamu untuk mencarikan seorang bodyguard bukan istri untuk putraku!" Maryana tergelak saat Merry menunjukkan foto seorang gadis kepada dirinya.
"Kenapa kau tertawa, gadis inilah yang akan menjadi bodyguard untuk putramu"
"Kau jangan bercanda Merry, anakku itu laki-laki sedangkan dia perempuan bagaimana bisa dia melindungi putraku?"
"Kau jangan meremehkan seseorang dengan hanya melihat penampilannya saja, kau belum tau saja kemampuan gadis ini, dia ini sangat ahli dalam bela diri dan asal kau tau dia ini lulusan terbaik di universitasnya! "
"Benarkah?"
"Iya, bahkan dia bisa mengalahkan semua bodyguard suamimu! "
"Ya baiklah aku percaya padamu Merry, kalau begitu bawalah dia besok ke rumahku, bagaimana?"
"Baiklah"
Setelah membicarakan hal itu, mereka segera menikmati acara minum tehnya dan mulai bercerita satu sama lain.
Dimalam harinya di kamar Hana, Hana baru saja selesai membersihkan dirinya. Sekarang Hana membaringkan tubuhnya di ranjang dan ingin segera tidur. Hana dalam posisi terlentang menatap langit-langit kamarnya.
"Ternyata mencari pekerjaan tidaklah mudah, benar-benar melelahkan sekali!!!" gumam Hana.
Tok ... tok ... tok
Suara ketukan pintu membangunkan Hana dari lamunannya. Hana dengan segera bangun dari tempat tidur dan berlari kecil untuk membuka pintu kamarnya. Hana sangat terkejut begitu membuka pintu, ia melihat nyonya Merry berada di hadapannya.
"Nyonya Merry?"
"Apa aku boleh masuk?"
Bersambung ...
" Nyonya Merry? "
" Apa aku boleh masuk? "
" Tentu saja, silakan masuk nyonya " Merry masuk kedalam kamar Hana diikuti oleh hana dari belakang setelah menutup pintu kembali. Hana dan Merry duduk di sofa.
" Apa aku mengganggu tidurmu Hana? "
" Tidak Nyonya, aku sama sekali belum tidur, ada apa Nyonya malam-malam begini datang ke kamar saya Nyonya? "
" Apa kau sudah menemukan pekerjaanmu Hana? " ucap Merry sambil mengelus sayang kepala Hana.
" Be ... belum nyonya " jawab Hana gugup.
"Kenapa nyonya Merry tiba-tiba menanyakan hal itu kepadaku?" batin Hana.
"Jadi begitu ya, Hana aku ada sebuah tawaran pekerjaan untukmu apa kau mau? "
"Pekerjaan? tentu saja saya mau nyonya, saya mau sekali" ucap Hana tersenyum merekah mendengar tawaran dari nyonya Merry.
" Kau yakin Hana? " tanya Merry, membuat Hana mengernyitkan dahinya.
" Tentu saja nyonya, memangnya pekerjaan apa yang nyonya tawarkan kepada saya?"
" Menjadi seorang Bodyguard "
"Hah? bo ... bo... bodyguard? "
" Iya, apa kau merasa keberatan Hana? "Hana hanya diam tak menjawab.
" Tidak bisa ya? baiklah aku tidak akan memaksamu, kau berhak memilih jalanmu sendiri, kau bisa memikirkannya terlebih dahulu " Hana masih terdiam
" Baiklah kalau begitu, segeralah tidur " ucap nyonya Merry sambil mengelus kepala Hana kemudian beranjak pergi keluar dari kamar Hana.
Setelah kepergian Merry, Hana masih diam saja.
"Apa aku salah tadi? tidak, aku besok akan menemui Kessy dan meminta pendapatnya, sebaiknya aku tidur, aku begitu lelah hari ini" Hana segera membaringkan tubuh didalam selimut.
" Halo Maryana "
"Halo Merry, kenapa kau menelpon ku malam-malam begini, apa ada masalah? "
"Tidak! hanya saja, mungkin besok aku belum bisa membawanya padamu tapi aku akan tetap berusaha, kau tenang saja"
"Baiklah kalau begitu selamat malam "
" Selamat malam juga "
Di tempat lain ...
Trakkk ... cletang
Arga langsung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara kaca pecah. Arga langsung pergi kearah bunyi suara tersebut.
" Siapa disana? " Arga berjalan dengan perlahan.
Setelah sampai disana, Arga melihat ada bongkahan batu yang dibaluti kertas dengan darah.
" Sepertinya itu yang membuat kacanya pecah" Arga langsung mengambil batu itu dan mengambil kertas itu. Arga sangat kaget melihat tulisan dikertas tersebut.Coretan tersebut seperti menggunakan darah
"Kau akan segera ke neraka Admadja".
" ****, dasar pengecut! keluar kalian aku tidak takut dengan ancaman murahan kalian ini! " teriak Arga. Ia benar benar emosi. Arga melempar batu itu kembali keluar.
Arga mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang.
"Cepat datang kesini sekarang "
" Baik tuan "
Paginya ...
Setelah sarapan, Hana berpamitan kepada nyonya Merry untuk pergi menemui Kessy.
" Nyonya! apa saya boleh keluar untuk menemui Kessy? " tanya Hana gugup, ia hanya bisa menundukkan kepalanya tak berani menatap Merry karna hal semalam.
Merry hanya tersenyum melihat Hana, ia merasa Hana pasti canggung karna Hal semalam.
" Pergilah, tapi jangan pulang terlalu larut " ucap Merry mengelus pucuk kepala Hana yang terbalut oleh hijab itu.
" Iya Nyonya, terima kasih, kalau begitu saya pamit Assalamualaikum " ucap Hana kemudian mencium punggung tangan Merry.
" Waalaikumsalam hati-hati ya nak "
Hana menganggukkan kepalanya kemudian segera pergi menggunakan mobil yang milik keluarga Aldrick.
Hana dan Kessy merencanakan untuk bertemu di kafe Dandelion. Ketika sampai disana, Hana disambut oleh teriakan dari Kessy.
"Hana disini! " teriak Kessy. Hana melihat Kessy melambai kearahnya, ia segera menghampiri Kessy dan duduk didepannya
" Apa aku mengganggu waktu sibuk mu Nona CEO " ucap Hana bergurau.
" Untukmu, aku tak pernah sibuk kawan " jawab Kessy tersenyum. Hana terkekeh kecil.
"Apa kamu sudah lama menunggu Kessy?" tanya Hana
" Belum terlalu lama juga "
"Apa kau sudah memesan sesuatu? "
" Belum, ayo kita pesan "
" Baiklah "
Kessy memanggil pelayan disana dan mereka memesan makanan mereka.
"Apa ada sesuatu yang mau kamu bicarakan Hana?" tanya Kessy.
" Hm "
" Bicara tentang apa? "
" Aku ditawari untuk menjadi seorang bodyguard " jawab Hana dengan raut wajah sendu.
" What? yang benar saja teman tercantik ku harus jadi bodyguard? " Kessy sangat terkejut mendengar penuturan Hana.
" Aku belum menerimanya "
"Bagus ... jangan terima, mana mungkin gadis cantik sepertimu harus jadi seorang bodyguard "
" Tapi ini permintaan nyonya Merry "
" Hah? permintaan nyonya Merry? " Hana menganggukkan kepalanya.
" Karna itu aku jadi bimbang, jika aku menerimanya, aku takut tidak bisa menjalankan tugasku dengan baik, tapi jika aku menolaknya aku takut nyonya Merry kecewa padaku;" jelas Hana.
" Bagaimana menurutmu? apa yang sebaiknya aku pilih? menerima atau menolaknya " Hana meminta saran kepada temannya berharap Kessy bisa membantunya.
" Aku juga bingung soalnya ini permintaan nyonya Merry, aku tidak tau, kamu tidaklah cocok menjadi seorang bodyguard, kamu terlalu cantik untuk menerima tapi ... nyonya Merry, kamu juga tidak boleh mengecewakan nyonya Merry " ujar Kessy ragu.
" Lalu? "
" Sebaiknya--- " ucapan Kessy terpotong karna pesanan mereka sudah datang.
" Silahkan dinikmati Nona " ucap pelayan itu lembut. Sedangkan Hana dan Kessy hanya tersenyum kearah pelayan tersebut.
" Sebaiknya kamu tanyakan saja alasannya kepada nyonya Merry, mengapa dia ingin kamu jadi seorang bodyguard"
" Begitukah? "
"Iya, kamu harus tau alasannya, mungkin saja nyonya merry sedang membutuhkan bantuanmu?"
"Ya aku rasa juga begitu, melihat raut wajahnya kemarin aku merasa nyonya sangat menginginkanku jadi bodyguard"
" Kalau begitu tanyakanlah pada nyonya Merry? "
" Baiklah "
Di kantor Admadja group ...
Tok ... tok ... tok ...
"Masuk"
"Halo sayang..." ucap seorang wanita dengan penampilan yang begitu sexy, bajunya yang ketat dan rok mini yang ia kenakan memperjelas lekuk tubuhnya.
"Jangan memanggilku seperti itu, aku bukan kekasihmu " ucap Arga dengan suara dingin tanpa mengalihkan pandangannya dari leptop.
"Arga! kenapa kau selalu bersikap dingin kepadaku, tidak bisakah kau bersikap lebih hangat kepadaku " ucap wanita itu dengan manja yang sekarang sudah duduk dimeja Arga.
"Pergilah Clarissa! jangan mengganggu pekerjaanku " ucap Arga dengan suara yang semakin terdengar dingin.
"Kau mengusirku? "
"Pergilah sebelum aku menyuruh keamanan menyeret mu dari sini"
"Kau tega sekali Arga, aku kesini karna aku rindu padamu tapi kau malah mengusirku"
"Pergilah! "
"huh ... baiklah aku pergi " Clarissa pergi dengan kesal kemudian ia pergi keluar dari ruangan Arga.
" Hufff ... " Arga menghembuskan nafas kasar
Drrttt....drrrrrtt...
Arga mengangkat telponnya.
"Apa kalian sudah tau siapa pelaku yang meneror ku semalam? "
"Belum tuan tapi saya rasa penerornya kali orang yang sama dengan yang sebelumnya tuan"
"Cepat selidiki! " Arga langsung mematikan ponselnya dan melemparnya ke sembarang arah.
Di kediaman keluarga Aldrick ...
Hana baru saja sampai di rumah, ia segera mencari nyonya Merry untuk menanyakan alasan mengapa dia ingin dirinya menjadi seorang bodyguard.
" Bi! nyonya Merry ada dimana? " tanya Hana kepada salah seorang pelayan di rumah besar itu.
" Nyonya ada dikamar Hana "
"Baiklah kalau begitu terima kasih bi, saya pergi dulu "
Hana langsung pergi ke kamar Merry.
Tok ... tok ... tok ...
" Assalamualaikum " Ucapa Hana dengan gugup, tak lama nyonya Merry langsung membuka pintu kamarnya.
" Waalaikumsalam, Hana? masuklah "
Hana masuk kedalam kamar nyonya Merry. Ia begitu canggung dan bingung harus mulai berbicara dari mana. Merry yang menyadari kegugupan Hana memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"Apa ada yang ingin kau katakan Hana?"
"Hah ... em ... iya, aku ingin membahas tentang tawaran nyonya yang semalam, sebelum saya menerimanya apa saya boleh tau apa alasan nyonya meminta saya menjadi seorang bodyguard? " jelas Hana menundukkan kepalanya merasa gugup.
"Jadi itu alasan kau belum menerimanya?" Hana menganggukkan kepalanya.
"Baiklah aku akan menjelaskannya, sebenarnya ada anak dari sahabat lamaku yang selalu terkena teror, bahkan ada yang ingin mencoba membunuhnya, dia sangat khawatir jadi dia meminta bantuanku untuk mencarikan seorang bodyguard untuk anaknya " jelas.
"Tapi kenapa anda memilih saya nyonya? " tanya Hana.
"Karna aku percaya padamu Hana, aku percaya dengan kemampuan yang kau miliki karna itu aku memilihmu "
"Benarkah? " Merry hanya menganggukkan kepalanya.
" Baiklah, Bismillah, saya mau kalau nyonya yang menginginkan itu"
" Terima kasih Hana " ucap Merry setelah itu dia memeluk Hana.
Bersambung ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!