NovelToon NovelToon

Miss Nara Milik Tuan Arogan

Awal Permulaan

🌼🌼🌼🌼🌼

Nara Mauren, gadis cantik dan mandiri yang hidup sebatang kara. Di usianya yang masih muda, ia bekerja sebagai guru les untuk anak yang masih sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama. Berkat otaknya yang sangat cerdas, ia sering sekali dipanggil oleh keluarga konglomerat yang ada di kotanya untuk mengajar anak-anak mereka. Tentu saja Nara sangat menerimanya dengan senang hati. Karena pertama, ia sangat suka dengan anak kecil. Dan kedua, ia juga mendapat bayaran yang fantastis.

Hari ini, Nara akan bersiap-siap untuk datang ke kota A. Gadis itu di undang oleh muridnya yang masih sekolah menengah pertama.

Tak lupa, Nara mengunci pintu nya dan juga pagar rumahnya. Ia berjalan kaki menuju halte bus.

Beberapa menit kemudian, ia telah sampai di halte bus. Gadis cantik itu menunggu sambil membaca buku yang akan diterangkan kepada anak murid nya.

TINN TINN

Suara klakson mobil membuyarkan Nara yang sedang fokus membaca buku. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan

"Lusi?". ucap Nara

" Ya. Bagaimana kabarmu?". tanya Lusi

"Baik. Sudah lama ya kita tidak bertemu". ujar Nara tersenyum. Lusi adalah sahabat sejati Nara sejak mereka masih kecil. Beda dengan Nara yang hidup sendiri dengan ekonomi yang pas-pas an, Lusi adalah seoarang anak dari pasangan pengusaha batu bara. Keluarga Lusi bisa dikatakan keluarga cemara yang harmonis.

Nara sangat menginginkan mempunyai keluarga seperti sahabatnya. Meskipun hidup Lusi berkecamuk harta, gadis itu sangat menyayangi Nara seperti saudara nya sendiri. Orang tua Lusi pun menganggap Nara sebagai anaknya.

"Daripada menunggu lama, mending kamu sekalian saja berangkat denganku". ajak Lusi

" Ah, tidak usah. Aku tidak ingin merepotkanmu. Sebentar lagi pasti bus akan datang". tolak Nara dengan halus.

"Ra, please ya.. kau ikut denganku". ucap Lusi. Nara berfikir sejenak dan

"Hmm.. baiklah". ucap Nara. Lusi tersenyum bahagia akhirnya sahabatnya mau ikut dengannya.

"Kamu masih tinggal di rumah nenek mu?". tanya Lusi sambil menyetir

"Ya. Mau dimana lagi jika bukan disitu". ujar Nara

" Apakah kamu tidak ingin mencari keberadaan kedua orang tua mu? setidaknya, mereka juga orang yang telah melahirkanmu Ra". ucap Lusi

"Entahlah Lus. Hati ku terlanjur kecewa dengan mereka berdua. Bahkan sampai saat ini, mereka tidak pernah menemuiku sebagai anaknya". ucap Nara lirih. Satu tangan Lusi terulur mengusap bahu Nara untuk menenangkan sahabatnya.

" Tidak usah bersedih.. Aku juga sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri". ucap Lusi

"Terimakasih ya. Entah aku harus membayar dengan apa untuk membalas kebaikan mu dan juga orang tuamu". ucap Nara tersenyum dan dibalas Lusi oleh senyuman juga.

-------------------------------------------------

"Meeting untuk hari ini cukup sampai disini". ucap seorang pria tampan ber-jas hitam. Pria itu bangkit dari kursi dan meninggalkan ruangan meeting.

Ceklek

Tampak, seorang pria tampan itu memijat pelipis nya yang terasa pusing.

" Permisi Tuan, apakah perlu saya membuatkan teh hangat?". tanya si asisten pribadi sekaligus tangan kanan si pria tampan ber-jas hitam itu.

"Tidak usah. Kau duduk disini!". pinta nya

" Baik tuan". ucap si asisten patuh

"Aku sungguh kecewa dengan hasil kerja mereka. Aku sudah menggajinya mahal dan hasilnya tidak ada yang memuaskan". ucap Kenzo

Kenzo Fernandez, pria tampan berusia 28 tahun yang menjadi CEO di perusahaan 𝘍𝘦𝘳𝘯𝘢𝘯𝘥𝘦𝘻 𝘊𝘰𝘮𝘱𝘢𝘯𝘺. Perusahaan itu diberikan oleh kakek nya untuk sang Kenzo, cucu kesayangannya.

Kenzo menyandang status duda yang usianya masih terbilang muda. Ia mempunyai seorang anak laki-laki berusia 5 tahun. Kenzo sudah lama bercerai dengan mantan istrinya yang bernama Sena Cecillia akibat perselingkuhan dari sang mantan istri dengan rekan kerja Kenzo sendiri.

5 tahun bukan lah waktu yang singkat untuk Kenzo melupakan semuanya tentang Sena. Sejak kejadian itu, ia tidak ingin lagi dekat dengan yang namanya Perempuan kecuali sang ibu dan saudara terdekatnya.

Banyak wanita di luar sana yang memperebutkan duda anak satu itu. Tetapi, Kenzo menolaknya dengan cara kasar. Ia sungguh kecewa dan tidak ingin lagi mempunyai istri kedua sekaligus ibu sambung untuk putra nya.

Menyebalkan!

"Thanks Ya Lus udah anterin gue". ucap Nara sambil melepas salt belt.

"Sama-sama. Perlu gue jemput lagi?". tanya Lusi

"No!. Aku bisa pulang sendiri kok". tolak Nara

" Okee. Tapi, kalau lo butuh bantuan, jangan sungkan telpon gue yaa". ucap Lusi

"Siapp". ucap Nara. Mobil Lusi pun melaju meninggalkan Nara. Gadis itu langsung memencet tombol bel rumah bertingkat dua.

" Sebentar..". ucap seseorang di balik pintu.

Ceklek

"Miss Nara?!". tanya sang gadis remaja itu.

" Yes. Ayok kita mulai belajar!". ajak Nara tersenyum

"Okee Miss..". ucapnya

" Kemana mommy mu?". tanya Nara

"Mommy ku sedang berkunjung ke rumah kakek ku yang ada di kampung. Oh ya Miss, sekarang Rere sudah mulai bisa mengitung dengan cepat menggunakan trik yang Miss Nara ajarkan loh..". ucap Rere

" Wahh!!.. good. Bagaimana tanggapan guru di sekolah mu?". tanya Nara antusias

"Guru ku bilang katanya, siapa yang mengajariku trik seperti ini? lalu, aku beritahu yang mengajariku di rumah adalah Miss Nara". ujar Rere

" Bukan hanya Miss Nara saja, berkat otak mu juga yang cepat encer". ucap Nara mengusap kepala bocah di depannya.

"Terimakasih Miss". ucap Rere tersenyum dibalas anggukan oleh Nara. Kedua wanita berbeda generasi itu pun mulai belajar bersama hingga waktu sudah sore.

"Makasih ya Ra, kamu sudah mengajari Rere. Jangan bosan untuk datang kesini lagi yaa". ucap bu Mona

" Iyaa, sama-sama bu Mona. Saya juga senang bisa mengajar Rere dan anak seusianya". ucap Nara ramah

"Oh iya, ini untuk mu. Terimalah". ucap bu Mona

" Ah, tapi maaf.. ini terlalu kebanyakan". tolak Nara halus

"Sudah, tidak apa-apa. Ini pantas untukmu yang sudah lelah seharian mengajar anak saya. Mohon di terima ya..". ucap bu Mona

" Terimakasih banyak bu". ucap Nara yang akhirnya mengalah

"Sama-sama. Ehm.. kamu tidak apa-apa pulang sendiri?". tanya bu Mona

" No problem. Kalau begitu, saya pamit pulang dulu ya bu. Dadah Rere..". ucap Nara dibalas lambaian tangan oleh Rere.

"Hati-hati Miss Nara!!". teriak bu Mona diangguki Nara.

......................

"Win, tolong kamu selesaikan pekerjaan saya". pinta Kenzo

" Sabar.. Demi cuan". batin Erwin

"Baik tuan". ucap Erwin.

Kenzo masuk ke mobilnya dan mulai melajukan kendaraanya. Ia menyusuri jalanan kota yang masih sedikit ramai oleh kalangan anak muda yang menongkrong.

Duda tampan itu mulai menyetel musik untuk menghilangkan kesunyiannya.

...****************...

"Malam-malam seperti ini mungkin tidak akan ada bus yang melintas..". gumam Nara sambil melangkahkan kakinya berharap ada taxi yang melintas.

Ketika Nara akan menyebrang jalan, tiba-tiba sebuah mobil keluaran terbaru melaju dengan cepat dan hampir menabrak guru les cantik itu.

" AAAAA..". Teriak Nara

TIDDD

Nara menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dengan tubuh yang bergemetar. Nara mendengar suara langkah seseorang yang mendekati dirinya dan

"Dasar bodoh! mengapa kau menghalangi jalanku?!". tanya seorang pria dengan suara bariton nya. Nara tersentak kaget dan langsung membuka tangannya dan

" Heyy!! kenapa kau malah menyalahkanku?! Salah kau yang melajukan mobilmu dengan kecepatan tinggi!. Hampir saja aku tertabrak oleh mobil jelek mu itu!". ketus Nara kesal

"Apa?! Kau bilang mobil ku Jelek?! Apakah kau iri denganku Hah? sampai-sampai mengatakan mobil mewah ini dengan mobil jelek". tanya Kenzo tak terima. Ya, pria yang melajukan mobil dengan kecepatan tinggi dan hampir menabrak Nara adalah di duren tampan.

" Cihh, Sombong!". ketus Nara

"Sudahlah. Buang-buang waktu saja berdebat dengan wanita kampung sepertimu!". ketus Kenzo meninggalkan Nara.

Kenzo segera melajukan mobilnya kembali dan meninggalkan Miss cantik itu. Nara menggerutu kesal dengan pria yang baru bertemu dengannya barusan.

" Dasar pria Menyebalkan!". geram Nara

Rindu Nenek

Dengan hati yang masih berkecamuk kesal karena pertemuannya dengan Kenzo, gadis itu tidak merasa lelah berjalan dari rumah murid nya sampai tiba di rumah minimalis milik dirinya.

Setibanya di rumah, Nara membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, ia membuat menu makan malam untuk dirinya sendiri.

"Stok persediaan makanan sudah habis. Sepertinya besok aku harus mampir ke supermarket". ucap Nara. Dilihat ada satu bungkus mie instan yang masih tersedia cukup untuk mengganjal perutnya malam ini. Nara mulai merebut mie instan ramen itu.

Singkat cerita, Nara sudah selesai dengan acara makannya. Gadis itu masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Tapi, bukannya istirahat, ia malah teringat dengan mendiang nenek nya.

Nara mengambil sebuah bingkai foto yang terdapat foto dirinya dan juga mendiang sang nenek. Foto itu selalu terpajanh di atas nakas. Didalam foto itu, tergambar Nara yang masih menginjak usia 15tahun dan memeluk sang nenek tersayang dengan senyuman terindah di bibir keduanya.

"Nek.. Aku merindukanmu..". lirih Nara sambil mengusap foto itu. Tak terasa air matanya meluncur begitu saja.

"Kenapa kau tega meninggalkanku sendiri di dunia yang kejam ini nek? hiks hiks.. Jika boleh meminta, Aku ingin ikut pulang bersama nenek dan kita akan hidup bahagia berdua di sana". ucap nya lagi. Nara sungguh sangat merindukan sosok nenek yang selalu menjaga dan mengurusnya sejak kecil karena kedua orang tua Nara dahulu selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dan akhirnya sekarang mereka bercerai dan entah kemana keberadaannya sekarang.

"Semoga kau tenang disana Nek. Aku akan selalu berjuang melawan kerasnya hidup seorang diri..". ucap Nara sambil memeluk foto itu. Tak lama kemudian, mata gadis cantik itu pun terpejam.

...****************...

"Ken, apakah kamu tidak ada niatan untuk mencari pendaming hidup kembali sekaligus ibu sambung untuk Kyler?". tanya nyonya Lilyana (ibu kandung Kenzo)

"Mah, sudah berapa kali kubilang, jangan membahas tentang aku yang akan menikah lagi. Jawabannya tentu saja tidak. Aku Tidak akan mencari ibu sambung untuk Kyler. Lagipula, Kyler juga tercukupi jika hidup denganku". ujar Kenzo kemudian bangkit dari sofa meninggalkan nyonya Lilyana.

Wanita paruh baya itu hanya menghela nafas panjang saja dengan sikap putranya yang sangat tidak memperhatikan Kyler yang sangat menginginkan sosok ibu sambung.

Kyler Fernandez, seorang anak laki-laki berusia 5 tahun hasil dari pernikahan Kenzo dan Sena. Wajah Kyler sangatlah tampan mirip sekali dengan Daddy nya.

"Kenapa mommy selalu menyuruhku untuk menikah kembali? Kyler juga tetap hidup tanpa adanya sosok ibu". ucap Kenzo yang sudah berada di kamarnya.

Tak berselang lama, suara ketukan pintu terdengar dari luar. Kenzo langsung membuka pintunya dan ternyata yang mengetuk pintu adalah Kyler.

"Haii Son! ada apa hm?". tanya Kenzo sambil menggendong tubuh bocah tampan itu dan mendudukinya di ranjang miliknya.

"Daddy.. aku tidak bisa tidur". ucap Kyler

"Kenapa begitu? ehmm.. pasti kamu belum mencuci kaki?". tanya Kenzo

"Aku sudah mencuci kaki Dad. Tapi.. tetap saja". ucap Kyler

"Aku ingin tidur bersama daddy..". lanjutnya

" Baiklah. Kalau begitu, ayo tidurlah. Nanti besok kau sekolah". ucap Kenzo

"Okee Dadd". ucap Kyler. Anak itu membaringkan tubuhnya di ranjang king size milik Kenzo. Pria tampan itu ikut merebahkan tubuhnya di samping putranya. Tak lama kemudian, mata keduanya terpejam memasuki alam mimpi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!