NovelToon NovelToon

Wealth Behind The Door

bab 1 masuk kedalam Gua

Briand Harrison menatap pada sebuah gua tua yang berada di tengah hutan larangan.

Dia menatap dengan seksama tempat yang akan dia masuki itu.

"Mana mungkin ada kekayaan di sana, aku lihat hanya gua tua yang sangat gelap" gumam Briand tersenyum tipis.

Briand pulang menuju rumahnya yang mirip dengan gubuk, Briand hanyalah seorang budak yang selalu menuruti apa pun perintah tuannya.

Karena hal itu Briand sangat ingin menjadi kaya tanpa bekerja.

sebuah kenyataan yang sangat mustahil karena tak ada yang menjadi kaya hanya dengan cara instan.

karena rasa penasaran nya Dia bertanya pada seorang juru kunci di sana, kampung yang di tempati Briand ini adalah kampung yang masih percaya pada sihir dan mitos mitos.

Dan ternyata seorang juru kunci di sana memberi tau kan jika ingin kaya kita hanya perlu masuk ke dalam gua itu.

"Apa terdengar mustahil jika kita masuk kesana lalu keluar nya kita langsung kaya" tanya Briand menatap laki laki paruh baya yang sangat di segani itu apa lagi juru kunci itu selalu tau apa pun mengenai kampung itu.

"Kalau tak percaya ya sudah" ucap pak tua itu.

"Apa aku akan mendapatkan emas yang banyak jika masuk kedalam sana" tanya Briand.

"Lakukan saja kalau kau mau kaya jangan ragukan aku kalau kau belum mencoba nya" ucap pak tua itu sambil tersenyum tipis.

"Aku sudah melihat nya dan gua itu sangat gelap, besok aku akan masuk ke sana" ucap Briand sangat pasti padahal dia belum tau konsekuensi dia masuk ke dalam sana.

"Ingat satu hal banyak orang yang masuk tapi mereka tak pernah kembali lagi" ucap pak tua itu.

"Lalu tau dari mana kau kalau di sana ada kekayaan, kalau yang masuk saja tak pernah kembali lagi" ucap Briand marah.

"Lakukan saja kalau kau memang mau kaya" ucap pak tua itu.

"baiklah aku akan bersiap" ucap Briand yang langsung pergi dari sana.

"hey tunggu ada yang mau aku bicarakan" sahut juru kunci tapi tak di gubris Briand.

"dasar anak itu dia tak tau ada apa saja di dalam gua itu" gumam Juru kunci.

Briand pulang ke rumah nya dia langsung mempersiapkan senjata dan persiapan makanan untuk dia berpetualang di dalam gua itu.

"Hey bocah Bedul kau mau pergi kah" ucap paman Briand yang selalu mentertawakan Briand kalau dia mengungkit akan masuk ke dalam gua itu.

Bagi penduduk di sana masuk ke dalam gua adalah sebuah lelucon karena kebanyakan orang orang tak kembali lagi.

Bahkan para Penduduk juga takut pada gua itu.

Tak jarang kalau ada orang yang bersalah di ancam akan di masukkan ke sana karena mereka takut pada gua itu.

Berbeda dengan Briand dia malah ingin masuk dan ingin tau ada apa di dalamnya.

Karena Briand dia ingin kaya jadi apa pun akan dia lakukan untuk menjadi kaya.

begitu lah kehidupan Briand dia menjadi seorang pembantu di rumah orang kaya bahkan Briand juga sering mendapatkan hinaan dan cacian dari orang orang.

tak aneh jika setiap pulang kerja Briand selalu di siksa oleh teman sebaya nya karena orang orang berpikir Briand itu hina dan tak berguna.

Briand terlahir dari keluarga yang tak orang orang ketahui asal usul nya apa lagi saat Briand bayi dia di buang orang tuanya dan di asuh oleh orang yang dia sebut sebagai pamannya.

hingga dari itu Briand di hina sebagai anak haram lah sebagai anak tak berguna lah, apa lagi dengan keadaan nya yang miskin itu dia bertekad ingin kaya raya dan membungkam mulut orang orang itu dengan kemampuan nya.

walaupun mustahil dia akan mendapatkan kekayaan dari dalam gua itu.

Keesokan harinya..

Setelah selesai menyiapkan perlengkapan Briand langsung pergi dari sana.

tak lupa dia membawa pemantik api untuk menyalakan obor nya.

Di sepanjang perjalanan Briand hanya mendapatkan ejekan dan tawaan orang orang yang menganggap lucu hal itu.

"Bri kalau kau mau aku bisa kasih kau uang" ucap teman sebayanya yang langsung melempar kan koin ke arah Briand.

Briand memungut nya dan melemparkan pada orang itu.

"aku tak butuh, aku akan cari uang Ku sendiri" ucap Briand yakin.

"hahahah jangan mimpi di dalam gua itu bisa saja ada ular" ucap temannya itu.

"urus saja urusan mu jangan urus urusan ku" ucap Briand yang langsung pergi dari sana.

"hahaha selamat tinggal Bri kalau kau tau isinya apa kau beri tau kami" ucapnya tertawa terbahak bahak.

Tapi Briand tak memperdulikan itu dia hanya fokus pada tujuan utama nya.

Walau pun dalam hati nya dia sangat tak percaya pada kekayaan di gua itu.

Sesampainya di sana Briand melihat kembali gua yang kemarin dia lihat terlihat sangat mengerikan bahkan mulut gua itu seperti mulut ulat yang hendak memakan mangsanya.

"Hufhh kamu harus bisa demi kaya Bri" gumam Briand pasti.

Dia masuk ke dalam gua itu, hanya dengan cahaya dari petromax (obor) saja karena kawasan tempat tinggal Briand ini tak ada yang menggunakan listrik, memang belum ada listrik di sana.

Briand masuk dengan perlahan sambil berjaga jaga takut nya ada hewan buas yang tengah memangsa nya.

namun saat Briand akan maju lagi dia melihat kelelawar berterbangan di atas kepala nya, replek saja Briand Langsung menunduk menghindari kelelawar yang keluar dari gua itu.

Briand berjalan lagi menyusuri gua yang sepi, gelap dan licin itu.

"Rasanya kaki ku ini sakit sekali" gumam Briand namun dengan semangat yang masih menyala.

berkali kali Briand terjatuh karena licin, dia bangkit lagi dan kembali berjalan, Briand juga melihat ular yang keluar dari lubang kecil di dalam gua itu, untung saja ular itu tak berbisa.

Hingga lama Briand menempuh perjalanan di dalam gua itu dia melihat sebuah pintu yang cukup tua dengan motif bagus di pinggir pinggir nya itu.

desain kuno dan bahan seperti kayu jati membuat Briand kagum dengan pintu itu karena di kampung Briand harga pintu dari jati sudah sangat mahal.

"Pintu apa ini" gumam Briand.

Briand heran dia mencoba mencari cari cara untuk membuka pintu itu.

Namun Briand menemukan sebuah ide untuk mendobrak pintu itu.

Brugh

Brughh

Dua kali dirinya membentur kan tubuh nya ke pintu itu tapi tetap tak terbuka juga.

"Susah sekali membuka pintu ini" gumam Briand yang hampir menyerah.

Briand mencoba mendorong perlahan pintu itu dengan tangan nya.

Tanpa sengaja Briand merentang kan tangan nya hingga membentuk tangan yang akan tos.

Dia menempel kan nya pada pintu yang memiliki desain seperti jari jari itu.

Hingga seketika pintu itu mengeluarkan cahaya putih kebiruan dan terbuka lebar namun pintu itu semakin mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata.

Briand menutup mata nya dengan tangannya, karena sangat silaunya cahaya itu.

Hingga cukup lama akhirnya Briand membuka mata nya dia melihat sekitar nya yang sangat asing, padahal tadi dia di dalam gua tapi sekarang dia sudah berada di hutan belantara yang sama seperti hutan larangan tempat gua itu berada.

"Aku ada di mana" gumam Briand melihat ke arah sekitar yang hanya ada pepohonan saja.

Briand menatap pada tempat yang cukup asing dan aneh itu.

Dia melihat tak ada orang di sana hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi menutupi sinar matahari untuk masuk ke hutan itu.

"Tempat apa ini" gumam Briand menatap pada salah satu pohon yang membuat nya cukup penasaran.

Ada bayangan di pohon itu bahkan bayangan sangat besar, Briand langsung bersembunyi di balik semak semak dia memperhatikan bayangan itu.

Semakin lama semakin mendekat, hingga keluar lah sesosok yang sangat menakutkan yang membuat mata Briand melotot karena dia baru melihat sosok itu.

"Apa itu monster" gumam Briand ketakutan menatap sosok itu.

Sosok itu seperti manusia namun sangat besar Mungkin memiliki tinggi badan yang hampir 400 cm

Hingga kalau mau melihat wajahnya pun Briand harus mendongak kan wajah nya ke atas.

Wajah monster itu hancur dengan cairan kental yang sangat menjijikan.

Briand langsung bergidik jijik melihat hal itu.

Untung saja monster itu langsung pergi dan tak melihat Briand yang ada di sana.

Monster itu jika berjalan akan menimbulkan guncang pada tanah karena besarnya tubuh monster itu.

Briand juga merasa kan guncangan itu hingga membuat tubuh nya bergetar.

"Huffh untung saja dia tak melihat, tapi apa mungkin dia melihat wajah nya kan hancur" gumam Briand.

Saat melihat tempat itu cukup aman akhirnya Briand bisa bernafas lega.

"Ada apa saja di sini, pantas tak ada yang selamat jika masuk kesini" gumam Briand.

Briand berjalan dari sana dengan perlahan karena takutnya ada yang mengintai nya apa lagi Briand belum tau pasti ada apa saja di sana.

Hingga Briand menemukan sebuah gubuk tua dia berharap kalau gubuk itu aman apa lagi Briand juga membutuhkan senjata dan makanan untuk berjaga jaga.

Briand tak tau akan selama apa dia di sana apa lagi Briand juga tak tau banyak tentang hutan itu.

"Tempat apa yang kau datangi ini Bri" gumam Briand.

Briand melihat pada celah yang ada di gubuk itu namun sepertinya tak ada siapa siapa di dalam sana, Briand melihat pintu masuk itu.

baru saja Briand akan membuka pintu itu.

kress

suara apa itu?

bab 2 pemakan daging

Briand melihat pada celah yang ada di gubuk itu namun sepertinya tak ada siapa siapa di dalam sana, Briand melihat pintu masuk itu.

baru saja Briand akan membuka pintu itu.

kress

Suara seperti seseorang yang sedang memakan sesuatu yang keras.

Briand melihat ke arah suara itu dari kejauhan terlihat mahluk yang Sangat menyeramkan dengan tangan yang terbalik dan gigi yang tajam menonjol keluar seperti vampir.

Brand menelan ludah nya saat sadar kalau yang monster itu makan adalah sebuah kaki manusia yang masih di penuhi dengan darah yang sudah kering.

Rasa mual terasa oleh Briand bahkan dia ingin sekali muntah.

"Astaga dia memakan kaki manusia lengkap dengan sepatu nya" gumam Briand.

Briand berusaha pergi dari sana dan bersembunyi di balik semak semak yang cukup tinggi dia mulai mengatur nafas nya dia tak sanggup melihat hal itu.

"Monster itu memakan daging dan aku adalah daging jadi mereka memangsa manusia, apa jangan jangan orang yang datang kesini pun di makan monster yang ada di sini, arghh juru kunci itu tak memberi tau ku kalau di sini ada monster yang menyeramkan" geram Briand namun hanya bersuara pelan saja karena takut terdengar oleh monster di sana.

Briand melihat pada tempat berdirinya tadi dia mencari cari pintu yang membawa nya kemari namun Briand baru sadar kalau pintu itu tak ada di sana.

"Kemana pintu itu" tanya Briand mencari cari disemak semak siapa tau ada pintu di sana.

"Argh pintunya hilang" geram Briand kesal sambil memukul semak semak itu.

Briand melihat bayangan yang sangat besar di belakang nya, saat dia melihat ke belakang dia melihat monster yang sangat besar tengah memperhatikannya seperti hendak memburu nya.

"Mampus aku" gumam Briand yang langsung berlari dari sana untuk menghindari monster itu.

Namun monster itu malah mengejar nya, sekuat apa pun Briand berlari ternyata monster itu mengejarnya.

namun Saat Briand melihat kebelakang ternyata monster itu berjalan cukup lambat seperti orang pincang.

Saat Briand melihat kakinya ternyata kaki monster itu terbalik bahkan badan nya pun berwarna hijau seperti siluman ular, dengan lidah yang menjulur keluar dan tak dia masukan lagi.

Karena mata Briand fokus ke arah belakang dan dia tak melihat jalanan yang sedang dia pijak Briand pun tak sadar kalau tanah yang dia pijak sudah tak ada.

Byurr.

Briand masuk ke dalam sebuah sungai yang di sana terdapat air terjun, terlihat sangat indah untuk di pandang namun dengan cepat Briand naik ke darat karena melihat sungai itu yang cukup dalam dan air yang keruh.

Dia takut ada monster didalamnya, dia menatap pada sungai itu namun tak ada yang terjadi hanya air itu saja yang bergerak mengalir ke arah selatan.

"Sebenarnya aku ada di hutan apa, kenapa ada tempat aneh seperti ini" gumam Briand.

Briand merasakan perut nya yang terasa sangat lapar sejak tadi pagi Briand belum makan jadi dia merasa sangat kelaparan.

Briand membuka tas nya yang sejak tadi dia gendong.

Dia membuka tas itu di dalamnya terdapat makanan namun makanan nya basah karena Briand masuk sungai tadi.

Dengan terpaksa Briand memakan makanan itu walaupun basah dan tak enak.

"Apa bisa aku bertahan di sini, aku gak mau mati kon yol, apa begini akhir dari kisah ku di makan Monster karena keinginan bo doh ku yang ingin kaya padahal aku tau kalau ingin kaya itu jawaban nya kerja bukan masuk gua dan bertemu monster" gumam Briand tanpa sadar dia menetes kan air matanya.

Cengeng? Tentu saja tidak Briand hanya menyesali kebo dohan nya itu.

Briand terlihat lemas sekarang dia ingin menyerah namun dia tak tau harus apa.

Briand berharap dia berada di dalam game yang jika Briand menyerah permainan nya langsung berakhir, namun ini kehidupan nyata bukan dalam dunia permainan.

Kresekk

Kresekk

Briand melihat semak semak yang bergerak namun bukan karena angin, dengan cepat Briand bersembunyi di semak semak yang tak jauh dari tempat nya duduk.

Briand melihat apa yang akan keluar dari semak semak itu, dan ternyata yang keluar adalah monster dengan badan kecil namun kuku tangan nya sangat tajam seperti pisau yang baru di asah.

Briand berusaha diam tak membuat suara dia merasa sangat ketakutan sekali apa lagi mata besar monster itu tengah mencari cari sesuatu ke sembarang arah.

"Wauwwrr" monster itu mengeram terdengar sangat menakutkan apa lagi selama ini Briand tak pernah melihat makhluk semengerikan itu.

Monster itu berlari meninggalkan Briand di sana.

"Sebenarnya ada berapa banyak monster di sini" gumam Briand.

Briand melihat isi tasnya dia mencari barang yang berguna untuk nya.

Namun tak ada yang bagus, hingga Briand melihat pemantik api yang dia bawa.

Di jaman Briand saat ini pemantik api itu sangat lah berharga apa lagi dengan belum ada nya listrik maka para penduduk pun kebanyakan memakai obor.

Pemantik api adalah satu satunya alat yang membuat para penduduk terbantu karena mereka tak harus susah susah menyala kan api dengan batu api yang harus di gesekan dengan batu lainnya.

Apa lagi pemantik juga susah untuk di dapatkan itu pun hanya orang kaya saja yang memiliki nya.

Namun kenapa Briand memiliki nya? Briand terpaksa mengambil milik pamannya saat dia akan berangkat menuju pintu ini.

Tak jarang banyak yang tangan nya terbakar karena baru api itu, apa lagi batu api sudah jarang di dapatkan karena keserakahan manusia kaya yang mengumpul kan batu itu dan menjual nya ke kota untuk di jadikan senjata.

Briand melihat pemantik itu yang sekarang sudah basah karena terkena air.

"Harusnya ini bisa nyala lagi tapi kenapa gak bisa" tanya Briand mencoba menyala kan pemantik itu tapi tak bisa menyala juga.

Briand prustasi dia menyimpan kembali pemantik itu,

Hari sudah semakin gelap Briand semakin takut berada di sana apa lagi Briand takut saat dia sedang tidur para monster ada yang menemukannya.

"Si al nya aku mengantuk saat genting begini" gumam Briand.

Briand membasuh wajah nya walaupun air di sungai itu keruh, Setidaknya air itu bisa membuat Briand segar dan Briand tak mengantuk lagi.

Briand menatap ke sembarang arah keadaan hutan itu saat gelap sangat lah menakutkan.

Briand melihat ada sebuah bukit yang cukup tinggi insting nya menunjuk ke sana,

Dengan tekad yang kuat Briand akan naik ke bukit itu dan mencari cari pintu dari bukit yang tinggi itu.

"Semoga aku bisa melihat pintu untuk pulang jika aku ada di tempat ketinggian" gumam Briand Sambil mengepalkan tangannya yakin.

Briand berjalan ke sana dengan perlahan namun pasti karena Briand takut dia melihat Monster jadi dia harus hati hati.

"Lelahnya aku" gumam Briand mengeluh.

Briand mengambil tongkat dari kayu dan menggunakan nya untuk menjadi menyangga tubuhnya walau pun terasa sangat percuma bukannya membantu Briand justru malah akan semakin menyusahkan Briand.

Briand dengan hati hati menyusuri jalan yang licin dan berbatu itu apa lagi jalan yang menanjak membuat sepatu Briand yang bawahnya sudah tipis pun terasa sangat licin.

Jalanan itu seperti tebing tinggi tanpa adanya tali atau pun dahan yang bisa menahan Briand.

Briand menyusuri tebing itu tanpa alat pengaman dia hanya menggunakan tangannya dan tanah sebagai pijakannya.

Beberapa kali Briand tergelincir apa lagi bebatuan itu tak kuat menahan berat badan Briand.

Untung saja tangannya cekatan meraih bebatuan yang lain kalau tidak bisa bisa Briand jatuh kebawah dan mati dengan cara mengenaskan.

"Kapan sampainya, kenapa lama sekali" keluh Briand.

bersambung

bab 3 banyak monster

Briand terus saja naik ke atas bukit itu hingga dia pun sampai ke atas bukit, Briand merasa sangat kelelahan apa lagi dia naik ke atas bukit yang sangat tinggi dan terjal itu.

Setelah naik ke atas Briand mengatur nafasnya dia langsung terduduk di bawah pohon yang cukup rindang.

Briand tak kuat lagi menahan kantuk nya dia pun langsung tertidur.

Pagi hari nya sinar matahari membuat tidur Briand terganggu, Briand membuka matanya dia melihat burung burung berkicau di atas pohon itu.

Briand bangun dari tempat duduknya itu.

"Aku ingin sekali pulang sekarang, andai saja ini mimpi mungkin aku terbangun dan masih ada di rumah paman" ucap Briand menyerah.

Rawwrr

Aummm

Briand mendengar suara suara menyeramkan dia pun melihat ke arah bawah bukit itu ternyata di sana seperti ada lapangan yang sangat luas dan yang paling menakutkan nya lagi adalah Briand melihat banyak monster yang ada di sana.

"Astaga itu monster banyak sekali, apa aku bisa mengalahkan mereka tidak mungkin apa lagi aku hanya sendiri" gumam Briand.

Di sana banyak sekali monster ada yang tangan nya bisa memanjang ada yang kaki tangan nya seperti dahan pohon namun sangat tajam, ada juga yang lidah nya menjulur seperti ular bahkan lidah nya itu bisa memanjang sangat panjang.

Ada juga yang wajah nya hancur dan tak punya mata, mereka sangat mengerikan sekali, namun ada yang membuat Briand heran di paling depan ada seorang manusia namun kepalanya seperti kepala kuda dia memakai mahkota yang cukup mengkilau.

"Apa mungkin aku harus mengambil mahkota itu Supaya aku bisa kaya" gumam Briand.

Tanpa sadar dia menginjak tanah yang lembab karena tanah itu tak bisa menahan bobot tubuh Briand maka tanah itu langsung longsor ke bawah bahkan Briand juga tergelincir ke bawah dengan ketinggian yang cukup tinggi sekitar 100 meter.

Briand terguling ke bawah bahkan tubuh nya pun menghantam bebatuan yang ada di sana bahkan dahan pohon yang tua pun membuat tubuh Briand kesakitan.

Briand tak bisa menghentikan tubuh nya yang terus terguling ke bawah hingga akhirnya di berhentikan tepat di bawah monster yang tengah menatapnya lapar itu.

Mata Briand langsung berbuka rasa sakit di sekujur tubuh nya langsung sembuh saat melihat monster itu.

"Astaga" gumam Briand.

Dia langsung bangun dan berlari dari Sana, sesuai dugaan monster itu mengejar Briand banyak sekali monster yang mengejar itu.

Briand terus berlari Walaupun kakinya sudah kesakitan karena terjatuh tadi.

Hingga berlari cukup jauh dan monster itu masih mengejar Briand.

Briand punya rencana untuk membakar salah satu pohon berharap Monster itu takut dengan api.

Briand membuka ransel nya sambil dia berlari tak karuan.

Dia melihat pematik itu dia menekan tombol nya tapi masih belum nyala juga hingga akhirnya menyala dan Briand mengarahkan pada semak semak sambil berlari.

Namun itu tak ada gunanya karena ada angin juga di sana jadi apinya tak menyala,

Hingga ada monster yang tinggi dan besar yang langsung mengambil Briand dengan tangannya.

Briand merasa sangat takut, monster itu hendak menelan Briand hidup hidup hingga Briand mencoba menyalakan pematik hingga api itu mengenai rambut monster itu.

Rambut nya langsung menyala monster itu ketakutan namun itu berakibat pada Briand monster itu melempar Briand hingga jauh sekali dari sana.

Briand melayang layang karena lemparan dari monster yang besar itu.

Brugh

Briand terjatuh ke arah semak semak.

"Awss sakit" ringis Briand kesakitan.

Briand bangun dari semak semak itu dia memegang pinggang nya yang kesakitan.

"Dasar raksasa s ialan badan ku sakit semua kan" gumam Briand.

Dia melihat pemantik nya yang sudah hilang bahkan isi dalam tas nya pun ada yang terjatuh saat dia terlempar tadi,

"Makanan ku hilang" Briand menggerutu karena badannya kesakitan.

Briand mendudukkan tubuhnya di bawah pohon yang cukup besar.

Dia berpikir entah sampai kapan Briand akan seperti ini, bahkan dia juga sudah menyerah sekarang dia menyesal karena sudah masuk kedalam sana.

Hutan itu terlihat sangat indah saat siang hari apa lagi banyak sekali burung yang berterbangan di sana.

"Tunggu hutan ini ada matahari dan banyak burung, mungkin kah aku masih di hutan yang sama seperti hutan tempat aku hanya saja di sini banyak monster, aku heran tadi saat aku berlari hanya ada beberapa monster saja yang mengejar ku dan raksasa itu punya mata, apa mungkin monster yang tak punya mata tak bisa melihat pantas mereka tak mengejar aku, oh aku tau sekarang kalau monster tak punya mata maka tak akan mengejar ku, tapi aku tak bisa berasumsi terlebih dahulu karena karena aku tak tau cara mengalahkan monster itu" gumam Briand.

Briand menyenderkan punggungnya pada pohon itu,

Dia menyesal karena masuk ke sana sebuah kekayaan di balik gua itu terdengar mustahil bukan sedang kan banyak orang yang kerja keras untuk kaya raya.

Tapi cara ini sangat lah tak masuk akal walau pun benar ada tapi Briand tak tau harus apa, bahkan Briand juga tak tau seluk beluk hutan itu kalau pun memang ada harta Karun mungkin Briand akan mencari nya tapi sayang Briand tak tau hal itu.

Kresek

Kresek

Briand mendengar suara dia melihat ke sekitar arah ternyata ada sesosok monster di sana dia berjalan ke arah Briand.

Saat ini Briand hanya pasrah saja karena badannya terlalu sakit untuk berlari.

Namun ada hal yang membuat Briand heran ternyata monster itu tak punya mata dan dia hanya mengendus lewat hidung nya.

Briand menahan nafas nya saat monster itu mendekat pada nya ternyata monster itu hanya melewati Briand karena tak bisa melihat Briand.

Setelah monster itu pergi Briand menarik nafas nya, namun suara itu terdengar oleh monster itu monster itu mendekat lagi pada Briand dia langsung menahan nafas nya lagi.

Wauww

Monster itu pergi dari sana saat tak ada suara lagi.

"Aku tau sekarang kalau monster tak punya mata dia mencari mangsa dengan hidung dan yang tak punya keduanya pasti memangsa menggunakan telinga" gumam Briand.

Briand istirahat di sana dia tak bisa berbuat apa apa lagi mungkin setelah dia istirahat dia bisa pulih dan bisa berjalan lagi.

Perut Briand kesakitan dia saat ini sangat lapar tapi dia tak punya makanan untuk dia makan, akhir nya Briand melihat sayuran yang mirip seperti bayam dan seperti nya bisa di makan.

"Apa aku akan memakan sayuran mentah" gumam Briand.

Namun tak ada pilihan lagi dia pun Ahir nya memakan sayuran itu walaupun rasanya tak enak karena masih mentah.

"Ini kah nasib ku" gumam Briand.

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!