NovelToon NovelToon

CRUSH

Chapter 1

Angin malam yang berhembus kencang tak menggentarkan hati seorang gadis berusia lima belas tahun untuk tetap melangkahkan kakinya di kegelapan malam yang hanya diterangi oleh lampu berwarna kuning di setiap jalannya.

"Aku ingin sekali mendapatkannya" ucapnya dengan penuh semangat.

Sampailah dia di depan toko yang membuatnya tersenyum sumringah. Matanya yang melihat hidangan penuh dengan coklat dari luar jendela, siapa yang tak ngiler dan tergoda untuk memilikinya. Dengan suasana hangat seperti berada di ruang keluarga di depan perapian sambil meminum teh hangat bersama keluarga akan membuat siapa saja betah berkunjung di tempat ini.

Gadis berambut sebahu dengan poni yang mempermanis wajahnya melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam toko. Ketika pintu terbuka langsung terdengar suara lonceng dan dilanjut dengan sambutan ramah sang pemilik toko.

"Selamat malam dan selamat datang di Toko Kenangan" sapa ramah wanita berusia 60-an yang selalu memakai celemek bermotifkan bunga daisy.

"Selamat malam nyonya"

"Apakah malam ini non Lova ingin mencicipi hidangan terbaru kami?" tawar sang pemilik toko.

"Tentu, malam ini aku memang ingin mencicipi hidangan yang istimewa tersebut"

"Apakah non Lova ingin mencari suasana yang baru, ada tempat pelanggan yang disediakan di atas rooftop sekarang seperti saran non Lova pekan lalu, siapa tahu kali ini Non Lova ingin menikmati hidangan di luar ruangan" tawarnya lagi karena gadis bernama Lova ini memang langganannya sejak Lova berusia lima tahun maka dari itu tak heran jika pemilik toko terlihat akrab bahkan sesekali memanjakan Lova seperti cucunya sendiri.

"Tak apa Nyonya Wilker, aku akan duduk di bangku biasanya saja karena cuaca di luar sangat dingin mungkin lain waktu saja" ucap Lova.

"Kau benar juga di luar memang sangat dingin, baiklah silahkan duduk dulu selagi pesananmu disiapkan" Lova mengangguk dan berjalan ke arah bangku yang selalu ia tempati ketika berkunjung kesini. Tempat yang selalu diusahakan oleh Nyonya Wilker untuk tetap kosong ketika Lova akan berkunjung ke tokonya. Tepatnya di sudut toko dekat dengan jendela di setiap sisinya membuat Lova bisa leluasa melihat ke adaan sekitarnya.

Strawberry segar dengan lumuran coklat dingin yang lumer membuat Lova mengedipkan matanya beberapa kali ditambah dengan marshmellow yang baru selesai dibakar dengan bubuk coklat yang menjadi pelengkapnya tak lupa segelas susu coklat hangat menjadikan sebuah hidangan ini sangat pas untuk teman Lova di malam yang dingin dan cukup berangin.

Setelah hidangan disajikan oleh pelayan tak lama datanglah Nyonya Wilker membawa sepiring hidangan yang membuat Lova takjub ketika melihatnya. Sebuah hidangan dari jagung rebus yang dimasak dengan resep spesial, diatasnya ada parutan coklat yang hampir menutup hidangan utama. Tak sampai disitu saja hidangan ini juga diberi lelehan krim coklat dan taburan kelapa sebagai sentuhan terakhirnya. Lova sangat mengapresiasi hidangan menakjubkan yang dibuat dengan resep yang diciptakan oleh Nyonya Wilker sendiri.

"Hidanganmu sangat luar biasa Nyonya Wilker" puji Lova.

"Terima kasih dan selamat menikmati" Nyonya Wilker kembali ke tempat kasir sambil sesekali ia menyapa ramah para pelanggannya.

Lova menikmati hidangan yang tersaji dengan tenang. Di setiap rasa dari hidangannya Lova merasakan kenikmatan yang pasti membuatnya bisa merasa relax. Saat Lova sedang enjoy dengan makanannya datanglah remaja laki-laki yang seusia dengannya mendudukkan badannya di kursi yang bersebrangan dengan Lova.

"Hai my twin"  sapanya.

"Tumben mau datang biasanya kalau diajak kesini pasti ada aja alasannya" ucap Lova.

"Entah kenapa malam ini aku pengen kesini"

"Gak ada sesuatu yang lain sampai kau mau jauh-jauh dari rumah cuma untuk minum secangkir susu anget disini kan" ucap Lova sedikit curiga.

"Nggak ada memang aku pure ingin menikmati secangkir susu lagi pun aku ingin berjumpa dengan kau" ucap dari saudara kembar Lova.

"Kau rindu denganku kan" ucap Lova.

"Iyalah kau saudara ku satu-satunya pasti aku rindu"

"Bukankah di rumah kau mempunyai dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki"

"Tapi saudara kandungku ya cuma kau Lova"

"Bolehkah aku jujur kalau aku sedikit cemburu dengan kakak dan adikmu yang setiap hari bisa sering bertemu denganmu" ucap Lova sedih.

"Janganlah kau berkata seperti itu, kau tetap saudara nomor satu ku" ucap Noval dengan nada menghibur.

Noval adalah saudara kembar Lova. Mereka tinggal secara terpisah lantaran kedua orang tua mereka berpisah sejak mereka masih sangat kecil. Dulu mereka tidak terlalu dekat namun dua tahun belakangan ini mereka menjadi sangat akrab ketika mereka belajar di sekolah yang sama.

"Bagaimana dengan keadaan papa?" tanya Noval.

"Masih sama, beliau sehat dan masih aktif mengelola hotel milik kakek" jawab Lova.

"Mama juga sehat dan selalu memasak makanan yang sehat setiap hari" ucapan pernyataan yang dilontarkan oleh Noval membuat Lova terdiam sejenak.

"Pasti kalian sangat bahagia" ucap Lova yang merasa sangat kesepian.

"Sesekali datanglah berkunjung, kau juga anaknya mama pasti beliau sangat senang jika kau bermain ke rumah kami" ucap Noval.

"Nanti akan aku kabari jika ingin berkunjung" ucap Lova tak yakin.

"Apakah papa tidak ingin menikah lagi?" tanya Noval.

"Entahlah papa selalu sibuk dengan pekerjaannya dan sekalipun aku tak pernah melihatnya bersama dengan wanita"

"Pasti kau sangat kesepian"

"Makanya kalau ku ajak keluar kau jangan cari-cari alasan untuk tak bisa

datang" protes Lova.

"Baiklah aku minta maaf dan akan ku sempatkan waktu untuk lebih sering

menemanimu"

"Terima kasih sudah sangat pengertian"

"Apakah kita akan mengobrol saja dan lihatlah aku belum memesan susu coklat hangat kesukaanku"

"Akan ku pesankan" Lova mengangkat satu tangannya untuk memberikan kode kepada salah satu pelayan lalu memesan segelas susu coklat hangat untuk Noval.

"Apa kau hanya memesankan ku minuman saja bagaimana dengan makanannya" protes Noval.

"Makanan sebanyak ini pasti aku tidak bisa menghabiskannya sendiri lebih baik kita berbagi saja" ucap Lova sambil menunjuk makanan yang telah ia pesan. Mendengar perkataan dari Lova membuat hati Noval senang. Noval harus sering berterima kasih kepada tuhan karena memberikannya saudari seperti Lova. Menurutnya Lova adalah saudari paling sempurna.

"Bagaimana persiapan ujianmu?" tanya Lova.

"Sejauh ini aman kau sendiri?" tanyanya balik.

"Aku juga sudah mempersiapkannya secara matang dan di akhir pekan aku juga mengambil les tambahan"

"Kau sangat rajin sekali dan nanti apakah kita bisa masuk ke sekolah yang sama jujur waktu kau pindah ke sekolah yang sama denganku aku merasa sangat bahagia"

"Ngomong-ngomong kau ingin melanjutkan di SMA mana?"

"Inginnya sih ke SMA Negeri Paripurna dua tapi aku merasa tidak percaya diri dengan nilai akademikku"

"Bagaimana kalau sepulang sekolah kita luangkan satu jam untuk belajar bareng di perpustakaan" usul Lova.

"Boleh juga tuh"

"Kalau begitu kita lakukan mulai besok"

"Aku setuju"

Chapter 2

Rintikan hujan di pagi hari membuat Lova tak mau lepas dari hangatnya dekapan selimut. Keadaan kamarnya yang sangat nyaman membuatnya enggan untuk beralih ke tempat lain. Kicauan burung yang terdengar di luar jendela malah membuat tidurnya semakin nyenyak namun jam weker yang berbunyi membuatnya harus membuka mata dan bangkit dari kasurnya. Lova mematikan alarmnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Sedangkan di dapur rumah Lova ada seorang wanita yang berusia sekitar 40-an sedang berkutat di dapur untuk membuatkan sarapan untuk sang pemilik rumah dia adalah bu Marsih ART yang kebetulan juga tetangga Lova sendiri. Bu Marsih sudah lebih dari sepuluh tahun bekerja di rumahnya sebagai asisten rumah tangga.

Pukul 06.15 Lova sudah rapih dengan seragam sekolahnya juga tas yang tersampir di punggungnya. Ia berjalan menuju meja makan lalu sarapan dengan makanan yang dibuatkan oleh bu Marsih.

"Papa semalam gak pulang" ucap Lova yang jauh dari nada bertanya lebih tepatnya itu adalah ungkapan pernyataan.

"Biasa non, pasti papanya non Lova lagi banyak pekerjaan" ucap bu Marsih sambil menghidangkan makanan untuk Lova. Hari ini bu Marsih memasak nasi gurih dengan lauk udang krispi tak lupa saus tomat sebagai pelengkapnya.

"Bu Marsih nanti siang kalau papa pulang lebih dulu daripada aku bilang saja aku ada pelajaran tambahan untuk persiapan ujian" ucap Lova.

"Baik non" ucap bu Marsih sambil menata nasi serta lauk pauk di atas meja makan.

Lova makan dengan lahap, makanan bu Marsih adalah favoritnya apalagi ketika beliau membuat kulupan sangat nendang rasanya. Setelah Lova menghabiskan sarapannya ia segera berangkat ke sekolah di antar sopir dengan mobil pribadi yang memang papanya beli untuknya.

..._...

SMP Nusa Bakti tempat Lova dan Noval menimba ilmu di jenjang sekolah pertama. Jam sekolah akan berakhir tapi kelas Lova sudah separuhnya kosong di karenakan sebagian anak laki-lakinya sudah ada yang keluar untuk pulang atau mampir ke kantin sebelum mereka meninggalkan sekolah. Jam kosong di akhir pelajaran memang Golden moment untuk semua pelajar sekolah.

Satu persatu teman-temannya sudah meninggalkan kelas. Bel pulang sekolah akan berbunyi sepuluh menit lagi. Akhirnya Lova juga memutuskan untuk meninggalkan kelas terlebih dahulu. Kelasnya hampir tak ada jam kosong sekalinya ada pasti guru yang sedang berjadwal berhalangan untuk hadir.

Dari pada menunggu bel pulang sekolah di kelas yang sudah sepi hanya tinggal beberapa murid saja lantas Lova juga memutuskan untuk keluar lebih dulu dan berjalan menuju kelas Noval dan benar saja dugaannya, bel pulang sekolah terdengar saat Lova berada di depan kelas Noval.

"Hai Nov jadi kan kita?" tanya Lova ketika melihat Noval berjalan ke arahnya.

"Jadi dong" jawab Noval sambil menunjukkan gigi rapi nan putihnya itu.

Mereka berdua berjalan kaki menuju perpustakaan umum yang lokasinya tak jauh dari sekolah. Sebelum mereka mencari bangku kosong, mereka memutuskan untuk mencari buku-buku tambahan sebagai penunjang saat mereka belajar nanti agar tak mengganggu mereka saat sudah dalam waktu belajar. Setelah dirasa sudah tak ada buku yang ingin di cari, mereka berdua berjalan ke arah bangku yang masih kosong dan mulai belajar.

Sesekali Lova mengecek apa yang di pelajari oleh Noval dan Noval yang sering bertanya kepada Lova, Noval akui jika Lova lebih pintar darinya dan itu membuatnya lebih mudah dan tak perlu sungkan untuk lebih sering bertanya tentang pelajaran sekolah kepada Lova. Mereka larut dalam pembelajaran sampai tak sadar hari sudah mulai sore dan perpustakaan akan segera tutup.

"Lebih baik kita lanjut besok, hari sudah sore waktunya kita pulang" ucap Lova.

"Kau benar" ucap Noval menyetujuinya.

Mereka berdua bergegas merapikan barang-barang mereka dan mengembalikan buku yang mereka pinjam tadi. Pukul 16.38 mereka keluar dari perpustakaan. Rumah yang berlawanan arah membuat mereka tak bisa pulang bersama.

"Kau pulang naik apa?" tanya Lova.

"Naik taksi kau sendiri?" Noval balik bertanya.

"Aku di jemput supir" jawab Lova.

"Enak ya jadi kau di manja terus sama papa" ucap Noval yang sedikit cemburu melihat betapa enaknya kehidupan Lova.

"Sekali-kali mampir lah ke rumah, kau suka main game kan kebetulan papa habis beli PS lima pasti kau bakal betah deh di rumah papa" ucap Lova dengan nada yakin.

"Nanti aja deh nunggu waktu yang tepat" ucap Noval sambil memalingkan wajahnya ke arah lain, jujur Noval takut kalau bertemu dengan papanya entah karena alasan apa dia tak tahu padahal bertemu aja belum pernah.

Hening menyelimuti. Sebenarnya mereka berdua sama-sama menghindar jika di tawari untuk mampir kerumah masing-masing. Mereka berfikir jika akan ada rasa canggung ketika Noval yang bertemu papa dan Lova yang bertemu mama. Mereka merasa tidak terlalu dekat dengan salah satu dari mereka. Keheningan lenyap ketika mobil jemputan Lova datang.

"Aku pulang dulu ya" pamit Lova.

"Iya hati-hati kau" ucap Noval melihat Lova masuk ke dalam mobil.

Tak lama setelah kepergian Lova, taksi pesanan Noval datang dan Noval bersyukur karena tak perlu sendirian di halte yang semakin larut semakin sepi.

..._...

Keesokan harinya Lova dan Noval janjian untuk bertemu di pertigaan depan sekolah agar bisa jalan bareng. Jika mereka bisa setiap hari seperti ini pasti sangat menyenangkan.

"Lova besok kau ada acara nggak?" tanya Noval. Besok hari minggu ia berniat mengajak Lova untuk jalan-jalan.

"Kayaknya sih nggak ada" jawab Lova setelah mengingat jadwal untuk besok.

"Ada pembukaan taman baru di dekat stadion kalau kau mau aku ingin mengajak kau kesana" tawar Noval dan berharap Lova mau untuk ikut.

"Boleh juga" ucap Lova yang membuat Noval senang.

"Besok jam tujuh kita ketemuan di halte kita naik bis aja ke sananya"

"Oke"

Mereka berbincang-bincang santai sampai saat ingin memasuki gerbang sekolah tiba-tiba ada seorang perempuan yang menabrak punggung noval hingga jatuh tersungkur.

"Aduh dek hati-hati dong" ucap Lova ketika mengetahui kalau orang yang menabrak Noval adalah adik kelasnya yang sedang terburu-buru.

"Maaf kak aku gak sengaja" ucapnya sambil membantu Noval berdiri.

"Gakpapa lain kali hati-hati" ucap Noval dengan lembut.

"Makasih kak udah mau mengerti aku lagi buru-buru soalnya, aku izin masuk duluan ya" ucapnya sambil mengambil ancang-ancang untuk berlari.

"Iya, lain kali hati-hati ya kamu" ucap Lova.

"Iya kak aku janji lain kali bakal hati-hati" ucapnya lalu berlari mendahului mereka berdua.

Lova dan Noval hanya geleng-geleng kepala setelah tragedi tak terduga menimpa mereka di pagi hari yang cerah ini.

Chapter 3

Ujian akhir semester akan segera dilaksanakan sebentar lagi. Sebelum Lova dan Noval benar-benar sibuk untuk belajar biarlah hari minggu ini mereka isi dengan full kegiatan hiburan. Taman yang baru saja di buka untuk umum ini ternyata di hari pertamanya sudah mengundang cukup banyak pengunjung. Lova dan Noval tak menyangka akan seramai ini.

Mereka berdua memang berencana berpiknik untuk memanjakan diri mereka. Makanan yang di bawa oleh Lova dalam keranjang piknik yang berada di genggamannya adalah makanan ringan buatannya sendiri, pasti Noval akan suka jika di beri perhatian manis oleh saudaranya yang secara batin sudah tak diragukan lagi ikatannya.

Setelah acara pembukaan dan tepuk tangan yang riuh terdengar akhirnya para pengunjung dipersilahkan untuk masuk ke dalam kawasan taman. Karena begitu banyaknya orang yang datang, Noval bergegas mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka berdua dengan tikar yang sudah ia bawa akhirnya tempat yang Noval dapatkan berada di dekat Danau dan berada di bawah pohon flamboyan.

"Silahkan duduk tuan putri" ucap Noval setelah menggelar tikarnya dan membersihkan bagian atas tikar yang akan diduduki oleh Lova.

"Terima kasih dan kau?"

"Aku akan duduk jika kau sudah duduk terlebih dahulu"

Lova pun akhirnya duduk tanpa memperpanjang obrolan yang hanya berupa basa-basi semata diikuti Noval yang duduk di depannya.

"Kau bawa apa saja kelihatannya keranjang yang kau bawa sangat berat?" tanya Noval.

"Aku membawa berbagai jenis kue, yoghurt serta beberapa potongan buah" ucap Lova sambil mengeluarkan seluruh makanan yang ia bawa dan Noval ikut membantu menatanya.

"Kau bisa mengambil apapun yang kau mau" ucap Lova.

"Jika aku mau semuanya"

"Silahkan saja ini memang untukmu aku yang membuatnya sendiri"

"Kau sangat baik tapi tak mungkin aku memakannya sendiri akan terlihat rakus di depan banyak orang"

Mendengar perkataan dari Noval membuat Lova tertawa dan lagi pula siapa juga yang serius akan membiarkan Noval memakan semuanya sendirian Lova juga ingin mencicipi kue buatannya juga.

"Aku tak menyangka bakal ramai orang yang berkunjung" ucap Noval.

"Karena taman ini luas, cantik dan dekat dengan Danau pasti mereka semua juga ingin menikmatinya tak heran jika banyak yang berkunjung"

"Andai saja setiap akhir pekan kita bisa jalan-jalan bersama, meluangkan waktu untuk bermain layaknya saudara pada umumnya pasti sangat menyenangkan.

"Lain kali kita akan bermain lagi dan berkunjung ke tempat yang menyenangkan"

"Tapi giliran kau yang akan memilihkan tempat berkunjung kita selanjutnya"

"Aku sih oke aja"

Mereka menikmati pemandangan dan suasana di sekitar mereka sambil memakan makanan yang sudah tersaji di depan mereka, sesekali Noval akan memuji betapa enaknya kue buatan Lova.

"Setelah dari sini kau akan kemana?" tanya Lova sambil memakan yoghurt.

"Mungkin langsung pulang" jawab Noval. Lova hanya mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar jawaban dari Noval, terdengar biasa saja.

Saat semua orang sedang menikmati kegiatan mereka masing-masing tepat di tengah taman ada seorang pria dan wanita mengalihkan perhatian semua orang yang berada di taman.

"Ada apaan tuh Va" ucap Noval yang terlihat penasaran sambil celingukan.

"Nggak tau juga lagian ngapain sih ngurusin orang lain kata mau menghabiskan waktu bersama saudara" ucap Lova dengan nada mengejek.

"Iya sih tapi kayaknya yang di sana itu seru deh" ucap Noval sambil menunjuk ke arah muda-mudi yang terlihat jelas kalau mereka sedang bertengkar bahkan tanpa orang yang melihat pun akan tau dengan mendengarkannya saja.

"Seru gundulmu, kau pikir ini pertunjukan" ucap Lova heran.

Terlihat ada beberapa orang yang melerai mereka. Tak di duga Noval pun ikut menghampiri membuat Lova berteriak memanggil Noval dan menyuruhnya untuk kembali tapi malah diabaikan oleh Noval.

"Dasar anak mama" mau tak mau Lova pun juga ikut menyusul.

"Udah kak jangan berantem di sini gak enak dilihat banyak orang" ucap Noval yang ketika datang langsung berada di tengah pria dan wanita tersebut.

Bisa Lova tebak jika orang dewasa yang sedang bertengkar ini adalah sepasang kekasih. Lova heran dengan mereka yang tak malu bertengkar di depan umum memikirkannya saja membuatnya jijik. Ekspresi tak biasa yang ditunjukkan Lova membuat sang perempuan mengangkat suaranya.

"Kenapa dengan wajahmu itu?"

Merasa diajak bicara Lova pun menjawab. "Gakpapa, kenapa dengan wajahku?" tanya Lova yang membuat wanita di depannya merasa kesal.

Noval menepuk jidatnya karena ia tahu jika saudaranya ini memang sering kali menunjukkan isi hati dan pikirannya melalui ekspresi di wajahnya dan orang yang mengamatinya pasti tau maksud pesan yang akan di sampaikan oleh Lova, memang bagus tapi dalam situasi dan kondisi tertentu malah akan memperburuk keadaan.

"Kalian berdua, anak kecil yang gak seharusnya ikut campur ke dalam masalah orang dewasa"

"Gak gitu kak tapi kalau bisa kalian jangan bertengkar di depan umum aku hanya ingin mengingatkan saja" ucap Noval.

"Halah kau anak kecil tau apa" ucap perempuan itu sambil mendorong tubuh Noval.

"Biasa aja dong kak gak usah pake dorong-dorong anak orang segala" ucap Lova sambil menepis tangan yang digunakan perempuan itu untuk mendorong tubuh Noval.

"Kau juga jangan nambahin masalah orang" ucap perempuan itu dengan emosi sambil menyodorkan jari telunjuk ke arah wajah Lova.

"Singkirkan tangan kotor mu itu" ucap Lova sekali lagi menepis tangan perempuan yang sekarang sudah membuatnya marah. Lalu kalian juga akan tahu apa yang selanjutnya terjadi. Lova dengan perempuan yang tak dikenalnya malah adu mulut satu sama lain. Lova sendiri adalah tipe orang yang tak mau kalah. Setiap kali ia bertengkar pasti ia akan mendominasi dalam pertengkaran tersebut tak peduli dengan siapapun lawannya.

Noval saat ini sedang dalam situasi yang sulit, melerai dua perempuan yang sedang bertengkar memang tidak mudah. Tanpa mereka sadari sang pemuda saat ini sedang menatap Lova dengan mata tajamnya dan ekspresi dinginnya entah apa yang sedang ia pikirkan sampai tak berkedip melihat seorang remaja yang sedang beradu argumen dengan kekasihnya.

"Asal kau tau ya, aku disini sedang hamil anaknya dia dan aku ingin dia mempertanggung jawabkan semua perbuatannya" ucap perempuan itu.

"Tapi kakak juga harus tau tempat dong gak malu apa bertengkar di tempat umum yang mengundang banyak perhatian orang dan lagi kau malah koar-koar tentang aib mu" si perempuan pun diam mendengar perkataan Lova.

"Dan kau juga" ucap Lova tiba-tiba menyerang si pria.

"Aku heran kenapa jaman sekarang laki-laki pada banyak yang mokondo, nikahin tuh kak pacarnya biar anaknya dapat 'bin' bapaknya sebelum terlambat berani berbuat berani bertanggung jawab juga"

"Udah Va pulang aja yuk" ucap Noval. Melihat orang yang menyaksikan pertunjukkan gratis bertambah karena aksi dari Lova membuatnya ingin cepat-cepat pergi dari tempatnya.

"Satu lagi kak kalau mau menyelesaikan masalah lebih baik dengan kepala dingin, aku kasih saran kalian pergi ke tempat yang lebih nyaman dan lebih bagus kalau tempatnya jauh dari keramaian, bicara baik-baik lalu cari jalan keluarnya dan semoga dapat yang terbaik buat kalian berdua" ucap Lova lalu pergi meninggalkan tempatnya bersama dengan Noval tentunya.

"Kicep juga kan tuh perempuan, lagian siapa suruh ngundang kemarahanku" ucap Lova yang mengomel di setiap langkahnya.

"Udah Va, semuanya udah selesai" ucap Noval yang berusaha menenangkan.

"Nanti kalau udah gede kau jangan jadi laki-laki kayak dia" ucap Lova sambil menunjuk ke arah wajah Noval.

"Enggak akan" ucap Noval sambil mengangkat kedua tangannya.

Dari tempatnya berdiri sang pria melihat kepergian Lova dengan seringai yang tercetak jelas di wajahnya. "Who is she?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!