Aku ingin bercerita mengenai suatu kehidupan yang mungkin kau tidak akan percaya kalau aku ceritakan.
Cerita ini bermula ketika aku sedang melakukan pekerjaanku sehari-hari yang aku sendiri tidak pernah menyadarinya.
Saat aku sedang berjalan kaki menuju ke kantor, aku melihat seorang wanita tersandung dan terjatuh di trotoar jalan, aku yang melihatnya langsung bergegas untuk menolongnya. Ketika aku mendekatkan diriku kepadanya, aku melihat betapa cantiknya wanita ini, dandannya khas wanita kantor dan parfumnya yang wangi hingga bisa tercium dari jarak 10 meter.
Aku membantu mengangkatnya agar dia segera berdiri, namun secara tiba-tiba di belakangku ada seorang laki-laki bertubuh besar dengan segera langsung membuatku melayang dan mendarat ke tanah. Aku yang kaget karena tidak menyadari hal tersebut hanya bisa terbaring kesakitan dilantai jalanan itu.
Seketika aku langsung mencoba bangun dan ingin menanyakan apa maksudnya lelaki itu membanting ku. Belum sempat aku menanyakan kepadanya, dia langsung membanting ku lagi dan yah lagi-lagi aku terjatuh dengan kesakitan dan akhirnya pingsan.
Pada saat aku terbangun, aku sudah berada di sebuah kamar, ukurannya sekitar 2x3m saja, dengan ranjang seadanya, dan ada dispenser air minum di dalamnya, beserta kipas yang menyala namun tetap saja hawa kamarnya terasa panas.
Di sini aku mencoba mencari tahu, apa yang sedang terjadi dan kenapa aku bisa berada ditempat ini.
Aku langsung menuju pintu untuk mencoba membukanya. Namun pintu tersebut tidak bisa aku buka, karena terkunci dari luar.
Samar-samar aku mendengar seperti suara orang sedang berbicara, dan dengan ada suara wanita yang sedang menangis dan berteriak.
tangisannya yang menandakan wanita itu sedang di aniaya oleh orang lain yang berada di sana.
Situasi ini sempat membuat aku panik, karena aku juga tidak tahu sedang berada dimana dan mengapa.
Begitu banyak pertanyaan dalam diriku sehingga aku sendiri merasa pusing dan bingung dengan pertanyaan yang ada di benakku ini.
Karena aku tidak mau berlama-lama disini, aku mencoba untuk membuka pintu kamar ini. Namun ternyata tidak bisa juga.
Ketika sedang mencoba membongkar pintu tersebut. Aku mendengar langkah kaki dari seseorang menuju kamar ini, dan aku pun langsung bergegas pura-pura tidur di kasur kamar itu.
Dan benar saja, orang tersebut membuka pintu kamar itu. Dan setelah kamar terbuka, lagi-lagi aku mencium wangi parfum wanita yang telah aku tolong sebelumnya. Aku langsung segera terbangun dan menanyakan kepada wanita itu apa yang sedang terjadi dan mengapa aku berada di tempat ini.
Wanita itu menunjukkan ekspresi muka yang kaget ketika diriku terbangun dan menanyakan pertanyaan itu.
Wanita ini mengatakan bahwa dia juga tidak tahu, namun dia kesini membuka pintu kamar ini untuk menolongku.
Lalu wanita itu mengatakan bahwa kita berdua harus segera pergi dari tempat ini. Mendengar ucapannya itu, aku langsung mengiyakan dan kami berdua segera berlari keluar.
Namun betapa kagetnya kami ketika keluar kamar itu sudah di hadang oleh beberapa laki-laki bertubuh besar, yang bisa dibilang laki-laki bertubuh besar itu hampir 2 kalinya badanku.
Aku langsung mengatakan kepada wanita itu untuk segera menyelamatkan diri, dan biar aku yang akan menghalangi para laki-laki berbadan besar tersebut agar tidak dapat menangkap kami berdua.
Wanita ini sempat ragu, dan dia mengatakan kepadaku, bahwa dia akan datang kembali sambil membawa bantuan untuk menyelamatkanku dan orang lain yang berada disini.
Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk dengan harapan.
Wanita itu langsung segera pergi dan meninggalkan kami.
Aku yang sendirian mencoba memikirkan cara bagaimana untuk mencegah lelaki berbadan besar ini agar tidak mendekatiku.
Melihat area sekitar tempat ini aku menemukan tongkat besi yang bisa aku gunakan sebagai senjata pertahanan diri untuk memukulnya.
salah satu dari mereka maju dan mencoba untuk berhadapan denganku, karena adanya tongkat besi itu membuatku mudah untuk menjatuhkan salah seorang dari mereka.
Datang lagi laki-laki kedua dan aku langsung menghantamkan besi ini ke kepalanya, sehingga dia jatuh tersungkur.
Kemudian datanglah yang terakhir, dan kelihatannya orang ini jauh lebih kuat dari 2 orang yang tadi aku jatuhkan. Dan ternyata dugaanku benar, ketika aku memukulnya dengan besi, malah besinya yang bengkok, dan orang ini tidak terluka sama sekali.
Aku langsung memukulnya dengan kepalan tinjuku, tapi tetap orang ini tidak bergeming sama sekali, kondisi ini membuat diriku hampir menyerah dan pasrah karena aku pasti akan dikalahkannya dan mati di sini.
Tiba-tiba dalam kondisi terdesak, wanita yang menggunakan parfum wangi itu datang menolong dan menghantamkan batu besar ke kepala laki-laki bertubuh besar tersebut dan seketika lelaki tersebut pingsan.
Melihat wanita itu datang menolong membuat diriku bahagia dan terselamatkan. Dan dari situ kami akhirnya berkenalan.
Wanita itu memperkenalkan dirinya, dan namanya adalah Alice, sedangkan aku bernama Bryan.
Setelah kami berkenalan dan berbicara, akhirnya kami langsung bergegas melarikan diri dari tempat itu.
Setelah berjalan dan berlari sekitar setengah jam, kami menemukan sebuah jalan raya dan mencoba mencari pertolongan dari orang yang lewat.
Dan kami berdua bertemu dengan orang baik dan langsung mengantarkan kami ke kantor polisi.
Disana kami menceritakan kepada polisi bahwa kami berdua di sekap, dan kami mendengar ada suara wanita yang sedang disiksa.
Polisi yang telah mendapatkan laporan tersebut dari kami, segera pergi dan bergegas menuju ke tempat yang kami laporkan.
Namun ternyata, tempat itu sudah kosong, bahkan kelihatan seperti tidak dihuni dalam waktu yang lama.
Kami berdua terkejut mendengar hasil investigasi polisi tersebut dan akhirnya polisi hanya menganggap kami sedang mabuk.
Kemudian kami berdua akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan saling bertukar no telepon.
Setelah dua minggu kami yang sebelumnya hanya berhubungan lewat telepon dan pesan singkat, akhirnya kami bertemu kembali di sebuah kafe di tengah kota. Kami sangat asik sekali mengobrol untuk saling mengenal satu sama lain.
Alice, pic taken from pelajar indo
Tanpa di duga ponsel kami berdua tiba-tiba berbunyi, yang menandakan ada sebuah pesan masuk ke ponsel mereka.
Kami berdua penasaran dan melihat pesan yang ada di ponsel masing-masing, yang isinya :
" Cepatlah pergi dari sana sebelum terlambat, atau kau akan menyesal."
Melihat pesan itu di ponsel, kami langsung bertatapan dan segera bergegas untuk meninggalkan kafe itu.
Dan benar saja, setelah kami berdua keluar, tidak lama setelahnya, kafe itu langsung meledak berkeping-keping.
Kami berdua sangat kaget, panik dan tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi di hadapan kami.
Bryan dan Alice segera meninggalkan tempat itu dengan menggunakan mobil yang dimiliki oleh Bryan.
Bryan mengatakan kepada alice, “Aku tahu tempat perlindungan yang aman dan aku akan membawa kita kesana.” Alice mengangguk tanda setuju.
Bryan, pic taken from mocipay.
Setelah sampai di tempat tujuan, Alice merasa kagum dengan pemandangan tempat itu. Bryan menjelaskan bahwa tempat ini merupakan sebuah desa di mana dia selalu datang kesini apabila ingin mencari inspirasi. Desa ini sangat asri, dan sejuk.
Ilustrasi desa, pic take from momondo.
Pemandangannya membuat Alice terharu dan langsung merasa betah disana. Akhirnya mereka berhenti di sebuah rumah tua, kondisinya sangat terawat dan bersih sekali. Kelihatan dari bagian depan rumah ini sangat indah dan sangat nyaman untuk di tinggali. Mereka berdua di sambut oleh seorang pelayan wanita yang sudah tua, dan tampaknya nenek ini senang sekali dengan kedatangan Bryan ditambah lagi dia membawa seorang wanita yang cantik dan menawan.
Dan Nenek mengatakan, “Selamat datang tuan Bryan, bagaimana kabar anda ?”
Bryan menjawab, “Hai Nenek, kabarku baik, terima kasih telah bertanya, bagaimana dengan nenek ?”
”Aku baik-baik saja tuan, terima kasih tuan Bryan.” Jawab sang nenek.
Kemudian nenek bertanya lagi, “Siapakah nona cantik ini tuan Bryan?”
”Ini adalah Alice, dia adalah kekasihku.” Jawab Bryan.
Sepintas muka Alice langsung memerah ketika Bryan mengatakan bahwa dirinya adalah kekasih Bryan.
Dan nenek menyambut Alice dengan hangat dan senyumnya, dia berkata, “Selamat datang nona Alice yang cantik.”
”Terima kasih nek.” jawab alice.
”Nenek, tolong antarkan Alice ke kamarnya ya.” Kata Bryan.
”Baik tuan Bryan.” Nenek menjawab Bryan.
Alice telah sampai di kamarnya, kamarnya sangat luas, tempat tidur yang empuk, ditambah ada jendela dikamar yang bisa melihat pemandangan desa itu. Alice sangat senang sekali dengan kamarnya.
Nenek mengatakan kepada Alice, “Apabila nona Alice membutuhkan sesuatu, katakan saja kepada nenek, dan nenek akan senang sekali melayani nona Alice.”
”Terima kasih nek aku malah jadi merepotkan nenek.” Jawab Alice.
”Tenang saja nona Alice, nona disini adalah tamu, dan juga merupakan kekasih tuan Bryan, berarti nona Alice juga majikan nenek.” Kata sang nenek.
Alice tersenyum sambil mengangguk sebagai tanda mengiyakan ucapan sang nenek. Setelah mengantarkan Alice ke kamarnya dan memberikan sambutan hangat, nenek dipanggil oleh Bryan.
”Nenek, aku butuh bantuanmu temukan paman Beny, karena aku sangat membutuhkannya sekarang.”
”Ada masalah apa tuan Bryan sampai harus memanggil paman Beny,” Sahut nenek.
”Ini masalah penting nek, dan aku ingin meminta pendapat paman beny.” Sahut Bryan.
”Baiklah tuan Bryan, aku akan segera mencarinya,” Sahut sang nenek.
Setelah itu nenek pergi meninggalkan ruangan Bryan. Tidak lama, Paman Beny muncul menemui Bryan, dan menyapanya.
”Halo tuan Bryan, apa kabar ? senang sekali bisa bertemu dengan tuan Bryan.” Sapa paman Beny.
”Halo paman, aku baik-baik saja, bagaimana kabar paman ?” tanya Bryan.
”Aku juga baik-baik saja, dan aku sangat merindukanmu tuan Bryan, sudah lama kita tidak bertemu dan berbicara seperti ini.” Jawab paman kepada Bryan.
”Iya paman, kali ini aku sangat membutuhkan bantuan paman, dan aku harap paman bisa membantuku.” Sahut Bryan.
”Baiklah, tuan Bryan, apa yang bisa aku bantu ?” Tanya paman Beny.
”Beberapa minggu lalu Aku dan Alice diculik, dan aku tidak tahu siapa yang menculik kami, apakah itu kelompok atau sesuatu organisasi. Jadi aku meminta paman untuk segera mencari tahu siapa mereka.”
”Selain itu, hari ini Aku dan Alice hampir mati di sebuah kafe di kota. Tempat itu meledak dan kalau saja tidak ada yang memberitahu kami untuk segera keluar dari kafe itu mungkin sekarang Aku dan Alice sudah mati. Jadi sekalian paman cari siapa yang memberitahu kami, dia mengirimkan pesan singkat melalui ponsel kami berdua.”
“Apakah paman bisa ?” tanya Bryan.
”Baiklah tuan Bryan, aku akan segera mencari tentang ini,” Jawab Paman Beny.
”Terima kasih paman, aku akan menunggu kabar dari paman.” Bryan menjawab sambil tersenyum.
”Aku dan Alice akan berada di rumah ini dalam beberapa hari, sambil melihat keadaan, apakah kami sudah aman atau belum ?” sahut Bryan.
”Apabila tuan Bryan membutuhkan pengawalan supaya aman di rumah ini, Aku akan menyiapkan para pengawal disini.” Sahut paman.
”Terima kasih paman, dengan begitu bisa membuatku cukup lega.” Jawab Bryan dengan perasaan lega.
”Pastikan juga paman menaruh orang-orang paman di depan pintu masuk desa dan pintu keluar desa, sehingga bisa mengamati apabila ada orang asing yang masuk.” Sahut Bryan sambil memberi perintah ke paman Beny.
”Baiklah tuan Bryan, semua permintaan tuan Bryan akan segera aku lakukan.” Jawab sang paman.
”Terima kasih paman.” Sahut Bryan.
Setelah 3 hari menunggu akhirnya paman Beny datang untuk menemui Bryan dan Alice.
”Halo tuan Bryan, aku sudah mendapatkan informasi yang tuan tanyakan. oh apakah ini nona Alice ? aku mendengar dari nenek, kalau tuan Bryan membawa seorang nona yang cantik, dan nona ini merupakan kekasih tuan Bryan ya.”
Sambil tersenyum, Bryan menjawab “Halo paman Beny, iya benar ini Alice dan dia kekasihku.”
Sambil muka yang tersipu malu dan pipi yang merona, Alice berkenalan dengan paman Beny, dan menyapanya.
”Halo paman Beny, apa kabar ?” Senang bertemu dengan paman.
”Halo nona Alice, aku baik-baik saja, dan ternyata benar apa yang disampaikan nenek, bahwa nona Alice sangat cantik, beruntung sekali tuan Bryan bisa bertemu dengan nona Alice.” sahut paman Beny.
”Baiklah paman, apakah bisa memberitahukan kami informasi apa yang sudah paman dapatkan ?” Tanya Bryan.
”Baiklah tuan Bryan, aku menemukan bahwa ada sebuah organisasi yang sangat gelap, dan tidak semua orang tahu mengenai organisasi ini, bahkan hanya beberapa pejabat pemerintah saja yang tahu, dan sepertinya mereka juga takut untuk mengungkapkannya.” Jelas paman Beny.
”Kabarnya organisasi ini bernama "WOLK", dan mereka mampu untuk mengendalikan sebuah negara, polisi, tentara dan juga bisa menghancurkan perekonomian suatu negara. Setiap orang yang mereka tangkap dan culik tidak pernah lagi terdengar kabarnya. Jadi bisa dianggap mati. Namun aku merasa heran, mengapa tuan Bryan dan nona Alice bisa selamat dan kabur dari mereka.” Jelas paman Beny lagi.
”Kemudian informasi selanjutnya mengenai kabar yang mengirimkan pesan singkat di ponsel tuan dan nona berdua, aku menemukan dan melacaknya, ternyata dia adalah seorang detektif swasta yang memang sangat terobsesi dengan organisasi ini. Kabarnya dia mencari tahu informasi mengenai organisasi ini, dan setiap siapa pun yang terlibat dia akan mencari dan menanyainya.” Jelas paman Beny kepada Bryan dan Alice.
”Detektif ini bernama Smith Alvaro, dulunya dia adalah seorang polisi yang handal dengan banyak prestasi, namun ada suatu kejadian yang membuat dia berhenti dari kepolisian.” Paman menambahkan penjelasannya.
”Kenapa dia berhenti paman ?” Tanya Bryan.
”Aku mendengar kabar bahwa anak dan istrinya telah mati dibantai, dan info terakhir dari penyelidikan polisi adalah pembunuhan yang tidak diketahui, namun detektif Alvaro mengira itu adalah perbuatan organisasi WOLK. karena hanya organisasi ini yang mampu melakukan pembunuhan keji tanpa tersentuh hukum.” Paman menjawab Bryan.
Mendengarkan hal ini, Bryan dan Alice terlihat cemas.
“Paman kalau begitu apakah paman juga sudah mengecek di pintu masuk dan keluar di desa kita ini? apakah ada orang asing yang mencurigakan?” Tanya Bryan sambil penasaran dan terlihat cemas.
”Aku sudah menaruh orang-orang ku di sana dan informasi yang aku dapat ada beberapa orang asing yang masuk ke desa. Kami menyelidiki orang-orang tersebut, ada yang seorang pebisnis, ada yang seorang petualang. Namun ada satu yang agak membuatku curiga.” Jelas paman Beny.
”Apa yang membuat paman menaruh curiga pada orang itu?” tolong jelaskan, tanya Bryan.
"Orang ini, dia tidak suka bergaul dengan warga desa, dia sangat menyendiri, semenjak datang ke desa, dia hanya berada di dalam penginapan terus, dan tidak pernah keluar, kalaupun dia sampai keluar hanya sarapan dan makan malam saja.” Jelas paman beny.
”Sehingga aku mengutus seseorang untuk terus mengawasinya.” Jelas paman Beny lagi.
”Baiklah paman, terima kasih atas informasinya.” Sahut Bryan. Kemudian alice mengatakan kepada paman Beny,
“Apakah paman Beny juga menyelidiki dimana keberadaan organisasi WOLK itu?”
”Keberadaan mereka sulit sekali untuk di deteksi, mereka selalu melakukan perpindahan tempat operasinya, hanya baru itu saja yang aku ketahui nona Alice.” Jawab sang paman.
”Mungkin kalian bisa menemukan organisasi tersebut, jika kalian bertanya kepada detektif Alvaro, dia bisa memberitahukan lebih banyak mengenai organisasi WOLK itu.” Jelas paman Beny.
”Apakah paman tahu keberadaan detektif Alvaro ?” tanya Alice lagi.
”Ya aku tahu dimana dia berada nona Alice, biasanya dia berada di sebuah pinggiran kota, di lokasi yang bernama Lunatic Escobar.” jawab sang paman.
”Apakah mungkin kami bisa menemuinya di sana ?” Tanya Bryan.
”Mungkin saja tuan Bryan, namun aku khawatir apabila tuan dan nona pergi kesana.” Jawab paman Beny.
”Apa yang paman khawatirkan ?” Tanya Bryan.
”Kota Lunatic Escobar terkenal dengan kota para penjahat, di sana semua penjahat bersatu, bahkan infonya sampai polisi dan tentara tidak bisa mengusik kota itu, aku khawatir dengan keselamatan kalian berdua jika pergi kesana, menurutku sebaiknya kalian janjian saja dengan detektif itu untuk bertemu di suatu tempat.” Jelas sang paman.
”Kalo begitu paman, tolong paman atur semuanya supaya kami bisa bertemu dengan detektif Alvaro.” Jelas Bryan kepada paman.
”Baiklah tuan Bryan, akan segera aku lakukan.” Jawab sang paman.
Setelah itu paman Beny pergi meninggalkan Alice dan Bryan. Tampaknya Alice dan Bryan membuat rencana ketika akan bertemu dengan detektif Alvaro. Mereka merencanakan untuk mengajukan beberapa pertanyaan, dan mungkin saja mereka bisa bertukar informasi dan saling membantu dalam mengungkapkan organisasi “WOLK” ini.
Namun yang menjadi pertanyaan, apa tujuan dari organisasi ini menculik mereka?
Setelah beberapa hari kemudian, paman Beny memberitahukan kepada Bryan dan Alice, bahwa detektif Alvaro memang mencari mereka dan ingin menemui mereka.
”Benarkah itu paman ?” Tanya Bryan.
”Ya benar, tuan Bryan. Ketika aku menghubungi detektif Alvaro, dia juga mencari tuan Bryan dan nona Alice. katanya dia ingin mengetahui bagaimana keadaan kalian, dan yang paling penting dia juga ingin membicarakan organisasi WOLK itu dengan kalian.” Jelas sang paman.
"Apakah paman sudah mendapatkan lokasi yang aman untuk kami supaya bisa bertemu dengan detektif Alvaro?” Tanya Bryan.
”Ya sudah tuan, aku menemukan sebuah tempat di kota Vaskolape, disana ada sebuah restoran yang bernama La-petite La-sedap dan sangat aman untuk bertemu.” Jawab sang paman.
”Baiklah, kapan kami bisa bertemu dengannya?” Tanya Bryan.
”Tuan Bryan dan nona Alice bisa bertemu dengannya di restoran itu sekitar jam 7 malam ini.” Jelas sang paman.
”Baiklah paman, aku mengerti. Aku dan Alice akan segera menemuinya disana.” Jawab Bryan.
Alice dan Bryan pun akhirnya pergi menuju ke restoran La-petite La-sedap di kota Vaskolape. Kota tersebut sangat indah, banyak terdapat gedung-gedung yang tinggi, perumahan yang sangat elit dan juga jarang sekali mereka menemukan pengemis.
Ilustrasi kota Vaskolape, pic taken from geografi.com
Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai di restoran La-petite La-sedap. Mereka menemukan restoran ini sangat mewah, dan memiliki tempat yang agak tertutup, sehingga bisa dipastikan tempat ini cukup aman.
Setelah bertemu dengan bagian front office, mereka diantarkan ke ruangan VIP, dan langsung saja semua makanan primadona di siapkan. Melihat hal ini membuat Alice takjub dengan banyaknya makanan dan kelihatannya sangat enak.
Bryan yang melihat wajah Alice terkesima dengan pelayanan restoran hanya bisa tersenyum geli. Karena melihat Alice yang sepertinya sudah kelaparan, Bryan mengajak Alice untuk makan sambil menunggu detektif Alvaro. Setelah selesai makan barulah datang detektif Alvaro.
Ruang VIP restoran La-petite La-sedap, pic taken from pergi kuliner.com
Alvaro mendatangi dan menyapa mereka berdua, “Halo tuan Bryan dan nona Alice, nampaknya kalian sudah lama menungguku ya. Maafkan aku telat karena ada beberapa hal yang aku selidiki tadi.”
”Halo detektif Alvaro, tidak masalah, kami juga menikmati waktu kami berdua disini.” Jawab Bryan.
Alice juga ikut menyapa detektif Alvaro, “Halo detektif, bagaimana kabarmu?”
”Kita sudahi basa basi ini dan kita langsung saja kepada intinya.” kata sang detektif yang nampaknya tipikal orang tidak suka basa basi.
”Baiklah, kami mengerti.” Jawab Bryan.
”Kami ingin menanyakan kepadamu detektif, bagaimana kami bisa menemukan organisasi WOLK, dan organisasi seperti apa ini ?” Tanya Bryan yang ingin mengetahui jawaban dari detektif Alvaro.
”Organisasi ini bukanlah organisasi biasa, mereka memiliki banyak pengikut dan banyak cabang operasinya. Kita tidak akan bisa menemukan mereka, karena mereka sangat lihai dalam menutupi jejak mereka. Cara satu-satunya untuk dapat menemukan mereka adalah dengan membiarkan mereka menangkap atau menemukanmu terlebih dahulu tuan Bryan.” Jelas Alvaro.
”Apakah tuan Alvaro bisa memberitahukan kepada kami mengenai hasil penyelidikan mengenai organisasi itu ?” Tanya Alice.
”Aku menyelidiki mereka secara terus menerus sejak kematian anak dan istriku. Mereka dengan sangat kejam membantai keluargaku. Dari hasil penyelidikan yang telah aku lakukan aku menemukan besarnya organisasi ini. Organisasi ini bergerak secara efisien, teratur dan terstruktur, sehingga hampir tidak meninggalkan jejak sama sekali.” Jawab Alvaro sambil menjelaskan secara garis besar.
”Kabarnya aku dengar mereka sedang melakukan perekrutan anggota baru, sasarannya lebih kepada anak-anak remaja.” Jelas Alvaro lagi.
”Mengapa mereka merekrut anak remaja, detektif ?” Tanya Alice lagi.
”Karena anak-anak remaja lebih mudah mereka cuci otak, dan anak remaja juga senang sekali mereka kendalikan untuk operasi mereka.” Jawab Alvaro.
”Detektif, terus bagaimana engkau menjelaskan mengenai kejadian ledakan di kafe kemarin?” Tanya Bryan dengan rasa penasaran.
”Aku berhasil membujuk salah satu dari mereka, mereka memberitahukan kepadaku kalau mereka sedang mengincar kalian berdua, dan itu perintah organisasi. Mengetahui hal itu aku mencoba untuk mengirimkan pesan kepada kalian, agar kalian bisa selamat.” Jelas Alvaro.
Terima kasih detektif, tuan telah menyelamatkan nyawa kami berdua.” Jawab Bryan dan Alice bersamaan.
”Aku juga ingin menanyakan kepada kalian berdua, bagaimana kalian bisa lolos dari perangkap organisasi WOLK?” tanya Alvaro.
Bryan menceritakan bahwa sebenarnya dia tidak sengaja tertangkap oleh mereka, dia menjelaskan awal mulanya dia hanya ingin menolong Alice yang terjatuh di trotoar, namun ketika sedang menolong Alice dia dipukul oleh orang misterius dari belakang hingga pingsan, dan ketika bangun dia di selamatkan oleh Alice dan mereka langsung melarikan diri dari tempat itu.
Mendengar cerita itu Alvaro langsung menanyakan kepada Alice, "sebenarnya apa yang mereka inginkan darimu nona Alice?” Tanya detektif Alvaro dengan naluri detektifnya.
”Aku tidak tahu detektif.” Jawab Alice.
”Apakah nona Alice bermusuhan dengan seseorang, sehingga dia menggunakan organisasi WOLK untuk membunuhmu?” Tanya Alvaro masih dengan nada pertanyaan detektifnya.
”Tidak, aku tidak pernah bermusuhan dengan siapapun.” Balas Alice.
”Tapi..aku ingat beberapa bulan yang lalu, aku bertemu dengan seorang wanita cantik, namun dia sangat ketakutan seperti ada yang mengejarnya. Dia memberikan sebuah Liontin kepadaku, dan mengatakan jangan sampai Liontin ini jatuh ke tangan yang salah. Setelah itu dia pergi meninggalkanku entah kemana.” Jelas Alice.
”Apakah kau membawa Liontin itu alice?” tanya Alvaro.
”Aku selalu membawanya, karena mungkin aku akan bertemu lagi dengan wanita itu detektif.” Jawab Alice dengan muka bingung dan sedikit berharap.
”Apakah boleh aku melihat Liontin itu?” Tanya Alvaro lagi.
”Baiklah, kau bisa melihatnya detektif.” Sahut Alice.
Alvaro dan Bryan melihat dan memeriksa liontin itu, dan benar saja Bryan menemukan sebuah tombol kecil pada liontin itu. Bryan mencoba menekan tombol itu, tiba-tiba Liontin itu mengeluarkan sebuah kabel data, dan kabel itu tersambung pada liontinnya.
Melihat hal itu, Alvaro langsung mengeluarkan laptopnya dan menyambungkannya pada liontin itu. Mereka bertiga kaget saat melihat isi di dalamnya. Liontin ini merupakan sebuah alat penyimpan data, di dalamnya banyak sekali data-data.
”Tapi apa isi data ini sebenarnya Alvaro?” tanya Bryan.
”Mari kita buka dan lihat data ini.” Jawab Alvaro.
Ketika membuka salah satu data di dalamnya mereka terkejut bahwa isinya mengenai daftar kejahatan yang dilakukan oleh organisasi WOLK. Bahkan tempat operasi, jenis kejahatan apapun yang mereka lakukan ada di sana semua.
”Pantas saja kalau mereka mengejar kalian berdua.” Kata Alvaro.
”Mereka mengira kalian menyimpan ini dan mengetahui isinya, makanya kalian akan diincar terus sampai data ini mereka lenyapkan.” Alvaro menjelaskan.
”Terus apa yang harus kita lakukan detektif?” Tanya Alice.
”Lebih baik isi yang ada di dalam data ini kita serahkan saja kepada media, supaya organisasi WOLK terekspos, dan mereka tidak bisa bersembunyi lagi.” Ucap Alvaro.
”Mengapa tidak kita laporkan dan serahkan saja ke polisi?” Tanya Alice lagi.
”Polisi?? apakah kau masih percaya polisi Alice ?” Tanya Alvaro.
”Bukankah organisasi WOLK ini menyusup ke semua badan pemerintah, dan salah satunya adalah polisi.” Jelas Alvaro sambil mengingatkan Alice mengenai hebatnya organisasi ini.
Alice terdiam, dengan menunjukan raut wajah kebingungan.
”Aku punya ide.” Tukas Bryan.
”Bagaimana kalau kita gandakan isinya, dan kita semua memegang data itu masing-masing, sehingga apabila salah satu dari kita terjadi suatu masalah, yang lainnya bisa menyebarkan data itu ke media atau internet.” Jelas Bryan lagi.
”Alvaro, Alice, bagaimana menurut kalian kalau kita hancurkan mereka? dengan data ini kita bisa mengetahui keberadaan mereka, menghancurkan operasinya, bahkan mengekspos para anggotanya.” Jelas Bryan.
”Aku setuju.” Sahut Alice.
”Aku meragukan ini Bryan.” Jawab Alvaro yang merasa bimbang.
”Kenapa, apakah ada masalah Alvaro?” Tanya Bryan.
”Dari tadi aku mencari siapa pemimpin mereka di data ini, namun aku tidak menemukannya. Aku Khawatir orang ini adalah orang kuat di pemerintah dan dia pasti bisa membelokkan berita yang kita sabar kan bahkan aku takut malah kita dianggap penyebar hoax dan kita di hilangkan oleh mereka.” Ucap Alvaro sambil mengotak-ngatik data dilaptopnya.
Bryan termenung dan memikirkan apa yang harus dilakukan.
”Bagaimana kalau kita pancing saja pimpinannya?” Ucap Alice sambil memberikan idenya.
”Bagaimana caranya Alice?” Tanya Alvaro dengan rasa penasaran.
”Aku akan membiarkan mereka menangkapku, dan pastinya komandan operasi mereka akan ada disana. Aku bisa menyampaikan pesan kita kepadanya, kalau semua data organisasi WOLK itu ada ditangan kita, dan apabila mereka menyakitiku maka data itu akan disebarkan oleh teman-temanku.” Jelas Alice.
”Aku tidak setuju Alice, aku mengkhawatirkan keselamatanmu. Jawab Bryan.
”Tenanglah Bryan, mereka tidak akan mungkin menyakiti apalagi membunuhku, karena mereka juga sangat menginginkan data ini bukan. Apalagi setelah kita gandakan, tentunya mereka tidak akan sembarangan bertindak.” Jelas Alice lagi.
”Ini ide yang bagus namun sangat beresiko Alice.” Tukas Alvaro.
”Semua pasti ada resikonya Alvaro.” Jawab Alice.
”Aku mengerti Alice, namun apabila kita semua bertiga tertangkap oleh mereka, maka mereka pasti akan langsung menghabisi kita tanpa jejak.” Jelas Alvaro.
”Itu benar Alice.” Tukas Bryan.
”Kalau begitu, kita jangan sampai tertangkap oleh mereka ya?” Jawab Alice.
Bryan dan Alvaro mengangguk tanda setuju dengan perkataan Alice.
”Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara kita memancing mereka untuk menangkapmu Alice?” Tanya Bryan.
”Aku akan kembali ke tempat awal mereka menyekapku, dengan begitu mereka pasti akan segera datang bukan.” Jelas Alice.
”Benar, tapi apakah kamu yakin Alice?” Tanya Bryan yang mengkhawatirkan keadaan Alice.
”Aku yakin Bryan, aku juga merasa sedikit takut, tapi aku sudah lelah berlari dari mereka terus.” Jelas Alice.
”Baiklah Alice, aku berharap kau akan baik-baik saja setelah ini.” Jawab Bryan.
”Kalau begitu kapan bisa kita mulai rencana ini?” Tanya Alvaro.
”Kita harus membuat perencanaan yang matang sekarang juga.” Tukas Alice.
Bryan dan Alvaro mengangguk tanda setuju dengan perkataan Alice.
Setelah itu mereka bertiga membuat rencana sesuai dengan ide yang telah mereka kumpulkan, dengan harapan pimpinan organisasi WOLK akan muncul.
Apakah mungkin pimpinan itu akan menunjukan dirinya kehadapan mereka, atau akan tetap bersembunyi di belakang para pengikutnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!