Masuk Ke One Piece
Isekai
Keriza
(Wah, aku jadi murid terbaik tahun ini. Apalagi di SMA favoritku, kyaaa!!)
(≧▽≦)
Someone: "Selanjutnya sambutan dari murid terbaik angkatan tahun ini, Keriza Adriana! Silakan naik ke panggung."
Keriza
Baik. //naik ke panggung
Keriza
//megang mic yang dikasih
Seorang siswa memberinya isyarat bahwa mic-nya akan segera dihidupkan. Dia hanya mengangguk untuk membalasnya.
Tanpa diduga, Keriza merasakan sengatan luar biasa yang berasal dari tangannya.
Keriza
(Hah? Aku mati? Apaan coba...?!)
Dewa
Yo~ Apa kabar, gadis kecil?
Keriza
Ba-baik.... Siapa kamu?
Dewa
Aku seorang dewa yang mengurus roh orang yang mati secara tak terduga.
Dewa
Kamu mati karena kecerobohan yang tidak pantas disebut, konyol sekali~
Keriza
Dewaa...! Masa' dewa kayak gitu sih....
/(//^/~/^//)/
Dewa
Haha, baiklah, baiklah....
Dewa
Kamu boleh memilih untuk pergi ke dunia manapun yang kamu mau
Keriza
Ka-kalau begitu, aku ingin masuk ke dunia One Piece....
Dewa
Tapi aku tidak akan ikut campur setelah kamu di sana, ya....
Dewa
(Dia ini.... Bukan hanya tubuhnya seperti anak kecil, tapi sifatnya juga. Gemas sekali....)
(~v~)
Tiba-tiba, muncul asap yang sangat tebal mengelilingi tubuh Keriza. Seketika tubuhnya menghilang bersamaan dengan asapnya yang mulai memudar.
Keriza
(Whooaaa! Keren sekali...!)
Keriza
Di mana aku akan mendarat setelah keluar dari lubang hitam ini?
Keriza keluar menyamping, lebih lembut daripada genre isekai yang selama ini dia lihat.
Namun sayang seribu sayang, dia terlempar ke laut. Saat masih di dalam laut, dia melihat seekor Sea King yang sangat besar. Dia langsung berenang sekuat tenaga menuju pulau yang kebetulan hanya berjarak beberapa meter saja darinya.
Keriza
Huh... huh... huh.....
Keriza
Dasar... Dewa.... Kenapa begitu jahil....
Keriza
Baru saja datang sudah mendapat luka, apa ini isekai yang sebenarnya?
Keriza berjalan tertatih-tatih menuju ke dalam pulau. Cukup lama berjalan, akhirnya dia menemukan pemukiman. Dia mencoba untuk ke sana, berharap ada beberapa penduduk yang bisa mengobatinya.
Baru saja satu langkah dia maju, dia sudah ditodong tombak.
Penduduk
Angkat tanganmu! Apa yang kau lakukan di sini?!
Kepala suku Rambut Putih
Ada apa ribut-ribut?
Penduduk
//menurunkan tombaknya
Penduduk
Kepala suku, saya menemukan orang mencurigakan yang ingin masuk ke wilayah kita
Penduduk
Saya tidak pernah melihat dia di suku lain. Apalagi dengan warna rambutnya itu.
Kepala suku Rambut Putih
....
Kepala suku Rambut Putih
Benar, sih....
Kepala suku Rambut Putih
Bawa dia ke ruanganku. Aku yang akan menginterogasinya sendiri.
Keriza
..... (Sekarang apa lagi....)
Kepala suku Rambut Putih
Jadi, apa tujuanmu kemari?
Keriza
A-aku hanya ingin, mengobati luka-ku....
Kepala suku Rambut Putih
....
Kepala suku Rambut Putih
Apa kamu bukan berasal dari pulau ini?
Kepala suku Rambut Putih
Lalu dari mana?
Keriza
Ti-tidak tahu.... Tapi yang pasti, tempat asalku sangat jauh...
Kepala suku Rambut Putih
Lalu, bagaimana bisa sampai di sini?
Keriza
Aku.... juga tidak tahu....
Kepala suku Rambut Putih
....
Keriza
Tiba-tiba aku terjatuh di laut dan dikejar Sea King, jadi aku langsung berenang ke pulau ini.
Kepala suku Rambut Putih
(Bocah ini hebat juga. Dia masih bisa lolos dari Sea King di sekitar sini. Padahal kami sendiri pasti langsung mati.)
Kepala suku Rambut Putih
Ya, baiklah. Aku percaya padamu
Kepala suku Rambut Putih
Siapa namamu?
Kepala suku Rambut Putih
Baiklah.
Kepala suku Rambut Putih
Bekerjalah untukku, dan aku akan menghidupi kamu
Keriza
(Aku tidak punya pilihan lain, kan? Ini satu-satunya cara agar aku bisa tetap hidup di dunia ini.)
Keriza
Ba-baik.... Saya akan berusaha....
Kepala suku Rambut Putih
Hahahaha! Bagus
Keriza hanya bisa menerima pekerjaan yang diberikan. Mulai dari berkebun, berburu, mengambil air, sampai mengumpulkan kayu kering. Dia benar-benar menjadi budak di sana.
Namun dia selalu ingat bahwa dia tetap harus hidup. Dia masih ingin bertemu dengan anggota kru Mugiwara yang sangat dia kagumi
Setidaknya dia harus bertahan sampai tiba waktunya untuk pergi.
Arahan
Beberapa hari kemudian....
Keriza sudah mulai terbiasa dengan pekerjaannya. Bahkan hari ini dia bisa menyelesaikan semua pekerjaannya pada siang hari.
Kini dia sedang duduk di atas pohon yang dia potong tadi pagi untuk dijadikan kayu bakar.
Keriza
Ini sudah hari ke berapa...?
Keriza
Aku sangat ingin pergi ke luar pulau ini.
Penduduk
Hei! Cepat laporkan ini kepada Kepala Suku!
Penduduk 2
Ya! Ini benar-benar gawat!
Penduduk 2
Ayo semuanya, cepat!
Keriza
(Hm? Ada apa lagi? Dari laut, ya? Cek ah~)
Keriza pun bergegas pergi ke laut untuk melihat apa yang terjadi.
Dia mengedarkan pandangannya ke arah laut yang sangat luas itu. Tidak ada apapun. Hanya terlihat pemandangan indah dengan sebuah kapal unik yang hendak berlabuh.
Kapal dengan bagian depannya yang terlihat seperti singa. Bendera dan layar hitam dengan gambar tengkorak yang menggunakan topi jerami.
Keriza
Topi jerami? Tengkorak? Sunny Go?! Yes, akhirnya ketemu....
(╥﹏╥)
Keriza
Tunggu....
(Aku harus benar² memastikan kalau itu mereka.)
Keriza
//ngeliat Luffy yang melambai ke arahnya, Sanji yang berdiri di bagian samping, dan Nami yang sedang mengomandoi
Keriza
Aku harus mengarahkan mereka untuk berlabuh di tempat lain.
Keriza
Kalau tidak, mungkin mereka akan repot gara-gara Kepala Suku itu
Keriza
OOOYYYYY!!! //melambaikan tangan
Sanji
Oy, Luffy.... Orang di pulau itu melambai ke arah kita, lho....
Chopper
Benar.... Eh? Sanji! Orang itu seperti meneriakkan sesuatu!
Menyadari bahwa tak satu pun yang mendengarnya, Keriza memutuskan untuk menulis surat dan mengambil merpati di tasnya untuk mengirimkannya pada mereka.
Sanji bersiap untuk menangkap merpati itu kemudian mengambil suratnya.
Di sana tertulis "Kepala Suku di sini sangat galak, kalian bisa ikuti aku untuk berlabuh. Jika tidak, dia akan mencari masalah dengan kalian."
Sanji
Nami-san, dia menyuruh kita untuk mengikutinya
Nami
Dia tidak terlihat memiliki niat buruk. Ayo kita turuti saja.
Sanji
Nami-san, bagaimana kalau dia hanya menjebak kita?
Luffy
Tidak apa² kan, Sanji? Toh, kita pasti bisa menghadapinya.
Sanji
.... baiklah kalau begitu.
Nami
Franky! Ikuti anak kecil itu!
Melihat kapal itu sedikit berbelok ke arahnya, Keriza tersenyum bahagia. Dia langsung berlari sekuat tenaga.
Ada sebuah teluk raksasa di balik gunung. Itu adalah tempat rahasianya dan tidak ada seorang pun yang tahu selain dia di pulau itu. Jadi dia akan membawanya ke sana.
Keriza terus berlari dengan sekuat tenaga. Padahal kalau dia menulis surat untuk Nami, dia pasti akan mengerti. Jaraknya dengan gunung itu juga cukup jauh, seharusnya dia tidak memaksakan diri.
Keriza
(Aku harus tetap berlari. Mungkin mereka membutuhkan bantuanku.)
Keriza
Kenapa aku terus batuk... dari tadi? Uhuk-!
Keriza
(Mungkin aku capek. Tenggorokanku juga kering.)
Keriza
(Ah, itu dia teluknya!)
Keriza
//melambaikan tangan dan menunjuk ke arah teluk
Robin
Luffy, sepertinya dia tidak menipu kita. Teluk itu benar-benar kosong
Nami
Sepertinya begitu. Di sekitarnya juga tidak terlihat ada tempat untuk sembunyi.
Luffy dan kawan-kawan pun pergi ke teluk itu. Keriza yang sampai lebih dulu sedang beristirahat sambil minum air. Tenggorokannya benar-benar kering.
Tidak lama kemudian, para awak kapal Topi Jerami juga sampai.
Hukuman
Kru Mugiwara pun turun dan menghampiri Keriza
Nami
Arigatou.... Mungkin akan terjadi sesuatu jika kami tidak menurutimu
Sanji
Tapi.... Kenapa kamu menyelamatkan kami?
Keriza
Bukan apa-apa. Huk-!
Keriza
Aku hanya penggemar kalian— Uhuk- uhuk!
Chopper
Oy! Kau baik-baik saja?
Keriza
Tidak apa-apa.... Mungkin hanya kelelahan karena berlari tadi.
Sanji
Sudah pasti.... //melihat sekeliling
Sanji
Seorang anak kecil berlari sejauh itu, aku takjub bahwa kau masih bisa berdiri di sini.
Keriza
Aku bukan anak kecil! Usiaku sudah 16 tahun!
Sanji
Oi, oi, oi.... Ini bohong, kan? Tingginya bahkan hanya sampai perutku, lho?
Sanji
Lihat? //menarik Keriza untuk berdiri di sebelahnya
Luffy
Nama yang unik, ya....
Sanji
(Berarti, aku baru saja hampir memeluk seorang gadis?! Dan lagi, dia sangat imut...!)
Sanji
Keriza-chwaan~~ Biarkan aku memelukmu~
Keriza
E-eh...⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
Nami
Kau tidak boleh melakukan itu padanya! Kau ingin menodai kepolosannya, hah?!
Sanji
Nami-san tetap cantik walau sedang marah....
Keriza
Oh ya, Nami-san. Apa kamu akan menggambar pulau ini juga?
Keriza
Karena pulau ini berbahaya, jadi akan sulit untuk bepergian sesuka hati. Aku akan menceritakan detailnya saja, jadi Nami-san bisa menulisnya dengan santai.
Nami
Wahh, makasih.... Aku sangat terbantu
Luffy
Sanji! Buatkan aku makan siang!
Sanji
//turun dari kapal udah bawa makan siang
Sanji
Nih, sudah aku siapkan
Luffy
Arigatou, Sanji. Yosh, aku akan berpetualang dulu
Usopp
Apa kau tidak dengar apa yang dia katakan?!
Luffy
Hahahaha! Aku pergi dulu!
Zoro
Kalau begitu, aku juga akan pergi
Sanji
Oy, marimo! Bagaimana kalau kau tersesat nanti?!
Keriza
Tidak apa-apa, Sanji-san.
Keriza
Aku akan pergi menemaninya
Keriza
Kalau begitu, sampai jumpa lagi //ngikut Zoro
Keriza
Zoro-san, apa aku boleh memegang tanganmu?
Keriza
A-aku takut kamu tersesat
Keriza
(Aku, aku memegang tangan Zoro!!! Dia bahkan menarikku.... Tadi Sanji-san juga mendekatkan aku di sampingnya, behh!)
Zoro
Oy, wajahmu merah lho... Apa kau baik-baik saja?
Keriza
Y-ya! Aku baik-baik saja!
Keriza
Zoro-san, kamu mau ke mana?
Zoro
Mencari tempat latihan
Zoro
Tempat sake juga boleh
Keriza
Aku tahu tempat latihan yang bagus
Keriza
Di sana ada batu-batu yang katanya sulit untuk dipotong
Keriza pindah ke depan dan menarik tangan Zoro. Sang empu sempat terkejut dibuatnya. Seorang anak kecil—menurut Zoro—malah menariknya tanpa kesulitan sedikit pun. Bahkan kuat untuk berlari.
Zoro
(Anak ini kuat juga. Kulihat dia juga pengguna pedang.... Akan bagus kalau dia kuat dan bisa latih tanding denganku."
Keriza
Zoro-san, kita sudah sampai
Zoro
.... Apa semua batu besar ini? Mereka berkilauan....
Keriza
Inilah batu yang aku bicarakan
Keriza
Cobalah, Zoro-san. Mungkin akan menarik bagimu
Zoro
//mulai mengayunkan pedangnya
Jelas terukir di batu itu sebuah sayatan pedang yang panjang. Tidak terlalu dalam, tapi itulah yang membuat Zoro tertarik. Dia mengayunkan pedangnya berkali-kali sampai akhirnya terbelah
Keriza
Zoro-san! Aku akan menunggu di bawah pohon ini, jangan pergi sendirian!
Hari mulai sore, semburat jingga mulai menghiasi langit
Zoro masih asik dengan pedangnya, sedangkan Keriza tertidur pulas di bawah pohon
Suara batu dan terjatuh mengenai benda logam berhasil membangunkan Keriza dari tidurnya.
Keriza
Sudah sore?! //bergumam
Keriza
Zoro-san! Ayo kembali, sudah sore!
Zoro
Kau lama sekali tidurnya!
Mereka sedikit berbincang di perjalanan. Keriza menuntun jalan dengan menggandeng tangan Zoro seperti saat mereka berangkat tadi.
Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk keluar dari hutan. Sunny Go juga sudah terlihat.
Saat itulah Keriza sadar bahwa dia sudah terlambat
Keriza
Zoro-san, kamu bisa kembali sendiri dari sini, kan?
Keriza
Aku terburu-buru, matahari sudah hampir tenggelam....
Keriza
Aku harus kembali ke Suku Rambut Putih sebelum malam tiba, atau sesuatu akan terjadi padaku nanti...!
Keriza
Bye bye! //berlari + melambaikan tangan
Zoro
.... //diam lihat Keriza yang batuk² sambil lari
Nami
Zoro, kenapa Keriza langsung pergi?
Zoro
Dia bilang akan mendapat masalah kalau belum kembali ke Suku Putih apalah itu
Chopper
Semoga dia baik-baik saja....
Kepala suku Rambut Putih
Sudah kubilang jangan kembali saat sudah malam!
Kepala suku Rambut Putih
Kalau terlanjur, tidur saja di hutan dan jangan kembali sampai pagi! Kau bisa menarik musuh, tahu?!
Kepala suku Rambut Putih
Buaggh-!! //mukul pipi kiri Keriza
Kepala suku Rambut Putih
Maaf tidak akan cukup!
Kepala suku Rambut Putih
//terus nendang² perut dan wajah Keriza
Kepala suku Rambut Putih
Kalau ada musuh yang menemukan rumahku, kau yang akan kuhabisi lebih dulu
Kepala suku Rambut Putih
Paham?!
Kepala suku Rambut Putih
Keluar!! Hukumannya berdiri di gerbang belakang desa sampai besok pagi!
Kepala suku Rambut Putih
Penjaga yang seharusnya sedang ingin pesta, jadi kau akan menggantikannya
Kepala suku Rambut Putih
Cari makan sendiri malam ini
Keriza
(Bukankah selama ini aku yang berburu untuk kalian? Tch-!)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!