Seseorang dengan postur tubuh yang langsing berjalan cepat memasuki mansion mewah, Tampak jika ia adalah seorang gadis karena rambut nya yang di ikat ekor kuda sebatas pinggang.
Di paha kanan nya ada pistol dan di paha kiri nya pisau, Sedang kan di tangan nya telah siaga juga sebuah pistol.
Angela seorang pembunuh bayaran tingkat atas ini sedang menjalan kan misi nya, Sasaran nya adalah james pengusaha kertas.
"Hei, Berhenti di sana!" Teriak bodyguard yang melihat angela dari belakang.
Dor.
Tanpa banyak basa basi, Angel menembak tepat di tengah kening nya. Sebelum bodyguard yang lain melihat, Angel lebih dulu menyelinap masuk kamar james.
"Ck! Ternyata kamar istri nya." Geram angel karena salah masuk.
James melarikan uang milik jasson de lamozada, Tentu saja angel langsung turun tangan atas perintah orang tua angkat nya.
"Yang di sana pasti kamar dia." Gumam angel melihat kamar yang paling mewah.
Di depan pintu kamar ada dua bodyguard yang berjaga, Meski begitu gadis ini sama sekali tidak lah gentar.
Dor, Dor.
"Hhmm! Badan mu saja yang besar." Cemoh angel pada mayat itu.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka dan tampak james sedang bermesraan dengan beberapa wanita, Langsung mereka kaget melihat kedatangan angela.
"Siapa kau?!" Sentak james.
"Yang akan mencabut nyawa mu." Jawab angel santai.
"Jangan bertingkah kau! Keluar sekarang atau nyawa mu hilang." Bentak james.
"Keluar lah kalian jika tidak ingin mati." Suruh angel pada gadis lont3.
Tiga gadis yang akan memuas kan james pun lari keluar ketakutan, Tingga lah mereka berdua di sana.
Sringg.
James mengambil samurai nya yang terpajang di dinding, Angel kalah cepat sehingga pistol nya terlempar akibat serangan james.
"Waah boleh juga kepandaian mu." Puji angela.
"Katakan siapa yang menyuruh mu?!" Tanya james mengacung kan samurai di leher angela.
"Haiissh aku takut kau mati gemetar jika ku sebut nama nya." Jawab angel tanpa takut.
"Hahahaha! Ternyata kau punya nyali." Geram james.
Sreet, Jleep.
Di saat james tertawa dan lengah, Pisau angel menajap di lengan yang memegang samurai. Sehingga karena sakit samurai pun terlepas.
"Gadis sialan!" Umpat james kesakitan dan berusaha menggapi laci.
Craakk.
Tulang tangan nya bersuara indah karena di tusuk oleh pisau hingga lengket dengan meja laci, James terengah engah kesakitan dan juga mulai panik.
"Jangan bunuh aku! Aku akan membayar mu dua kali lipat dari orang itu." Pinta james.
"Kau tahu siapa aku?" Tanya angel mengeluar kan pistol nya.
"Kau bayangan kilat." Jawab james pelan.
Angel mendapat julukan bayangan kilat di dunia mafia, Kehadiran nya sangat di segani dalam dua tahun ini. Banyak yang memakai jasa nya sebagai pembunuh bayaran, Namun terkadang ia juga menolak.
"Aarrkkhhh!!"
James berteriak kesakitan ketika angel menarik kepala nya mendongak kebelakang, Awal nya ia ingin menembak mati james saja.
Srettt, Aarrrkkhh.
Bersamaan dengan suara pisau yang menggorok leher nya, James berteriak dan kelojotan di lantai kamar nya yang mewah.
Darah mulai menggenang membasahi nya, Angel tersenyum puas karena berhasil menjalan kan misi nya. Suara alarm pertanda bahaya terus berbunyi di mansion james.
"Sial!"
Angel terpaksa harus loncat dari jendela, Karena jika lewat jalan ia bisa saja celaka. Entah berapa puluh bodyguard yang sedang mendatangi kamar james.
"Berhenti di sana!" Teriak bodyguard ketika melihat angel yang akan loncat.
Dor.
Meski bodyguard itu berhasil menembak pundak nya, Namun angel tetap berhasil melarikan diri dan keluar dari mansion james.
Bruuum, Bruumm.
Suara berisik motor angel terdengar di kejauhan, Dengan keadaan terluka ia menjalan kan motor nya.
"Ssshh, Sakit juga." Keluh angel saat di jalan.
...****************...
Sebuah rumah yang cukup mewah dan jauh dari keramaian angela datangi, Rumah ini berhasil ia beli dari pekerjaan nya.
Di usia nya yang dua puluh enam tahun, Angel hidup mandiri tanpa merepot kan siapa pun lagi. Meski ia punya orang tua angkat, Namun angel tidak mau membebani mereka.
"Hhaah berat nya hidup ku." Keluh angel melepas jaket nya.
"Kau terluka?!" Tanya deprian sang dokter yang sering mengobati nya.
"Menurut mu apa lagi jika aku menyuruh kau datang." Sahut angel.
"Kau itu sangat suka dengan bahaya, Kenapa sih ngel?!" Rutuk deprian.
"Jangan banyak tanya, Obati saja luka ku." Ketus angel.
Deprian yang siaga dengan peralatan dokter pun langsung mengobati angel, Tak lupa ia mengeluar kan peluru dari pundak gadis ini.
"Kau akan di sini?" Tanya deprian.
"Hmmm."
"Aku akan menemani mu." Ujar deprian teman kecil nya angel ini.
"Apa kau tidak ada lagi kerjaan? Daddy jasson menyuruh mu mengawasi sepuluh bodyguard nya yang terluka." Ucap angel.
"Haiissh aku baru ingat." Keluh deprian kesal.
Angel tersenyum melihat deprian yang tampak kesal, Pemuda ini memang kerap menunjukan perasaan nya. Namun angel telah memiliki seseorang yang melekat di hati nya sejak ia remaja.
"Ayo bareng saja kerumah daddy jasson, Aku juga mau bicara pada nya." Ajak angel.
"Kau tidak ingin istirahat? Jangan memaksa kan diri lah." Ujar deprian.
"Ini hanya luka kecil, Tidak akan membuat ku mati." Sahut angel.
"Naik mobil ku ya."
"Boleh." Angguk angel.
Mereka berdua pun keluar dari rumah dan masuk mobil, Tujuan nya adalah mansion de lamozada.
Tak sampai satu jam mereka sampai dan angel langsung turun, Berharap ia bisa melihat sosok yang ia cintai.
"Tidak akan keluar dia." Ujar deprian mendahului langkah angel.
"Ck! Tau saja kau itu." Rutuk angel.
Bianca yang melihat angel datang pun langsung menyambut nya, Ia telah menganggap angel sebagai putri nya sendiri.
"Ayo makan dulu ngel." Ajak bianca menepuk pundak angel.
"Sshhh iya mom." Angel meringis ngilu.
"Luka ya kamu ngel?! Parah luka nya." Panik bianca.
"Enggak mom! Masih jauh dari nyawa." Sahut angela.
Bianca menghelai nafas panjang mendengar jawaban putri angkat nya, Sejak kecil menjadi yatim piatu hingga membuat angela sangat tangguh seperti sekarang.
Tap,Tap.
Suara langkah kaki seseorang mendekati meja makan, Sontak angel menoleh dan senyum nya terkembang.
"Anzel." Sapa angela tersenyum lebar.
Tidak ada sahutan dari mulut pria tampan namun pendiam ini, Sifat anzel memang sangat jutek pada siapa pun walau sesungguh nya ia juga sangat perhatian.
Dulu anzel juga ceria sama seperti kembaran nya anyelir, Namun semua berubah ketika ia di culik dan menjadi sangat pendiam.
Anzel pun tidak pernah keluar rumah selama belasan tahun, Ia menjalani home scol hingga ia lulus kuliah.
Tapi pemuda ini lah yang membuat angela tergila gila pada nya, Sejak ia berusia lima belas tahun angel sudah mencintai anzel de lamozada
Seperti biasa angel sesudah makan pun mendatangi jasson keruang kerja nya, Mereka membahas masalah pekerjaan.
Sedang kan kini anzel sedang nonton idol korea favorit nya, Sang mommy pun datang mendekati nya.
"Mau camilan enggak nzel?" Tawar bianca pada sang putra.
"Nanti lah mom." Jawab anzel cuek.
Pada siapa pun pria ini memang sangat cuek, Apa lagi pada adik kembar nya yang kini telah pindah ikut juno sang suami.
"Kamu tuh jangan jutek banget lah nzel sama angela." Nasihat bianca.
"Enggak! Anzel biasa aja kok." Elak anzel.
"Dia itu baik loh nzel, Cocok kalau jadi menantu." Bianca berucap sambil melirik putra nya.
"Apa sih mom? Jangan ngayal yang bukan bukan lah, Tidak ada yang mau menikah dengan ku." Ketus anzel mulai sengit.
Anzel tidak percaya diri sejak remaja, Ia beranggapan tidak ada mungkin ada wanita yang mau pada pria seperti nya.
"Kok gitu ngomong nya, Semua mahluk hidup itu pasti punya jodoh sayang." Ujar bianca.
"Udah mom jangan bahas itu." Anzel memeluk mommy nya.
Bianca mengelus kepala sang anak yang berbaring di pangkuan nya, Dunia luar dan juga orang luar sangat anzel benci.
"Mau kemana ngel? Enggak nginap di sini." Tanya bianca ketika melihat angel keluar dari ruang kerja jasson.
"Enggak mom, Lain kali saja." Jawab angel.
"Terus mau tidur di mana sayang?" Tanya bianca lagi.
"Rencana mau kemansion ayah big." Sahut angel mendekat.
Tentu saja angel mendekat hanya untuk mengamati wajah anzel yang tampan, Apa lagi pria pujaan nya telah terlelap.
"Ganteng ya anak mommy?" Goda bianca.
"Eehh iya mom." Angguk angel gugup dan malu.
"Kamu hati hati ya di jalan, Jangan keluyuran terus." Ujar bianca.
Angel mencium tangan bianca dan berjalan meninggal kan mansion, Pandangan bianca sangat kagum dan juga bangga pada putri angkat nya.
"Sayang!"
"Iya sayang." Bianca menoleh.
"Ada yang mau daddy bicara kan sekarang." Ajak jasson.
"Bicara lah dad." Ujar bianca.
"Enggak! Ayo keruangan daddy." Jasson mengajak istri nya.
Melihat ada hal serius yang akan di bicarakan suami nya, Bianca perlahan menaruh kepala anzel kebantal.
Mereka berdua pun masuk kedalam ruang kerja jasson yang sangat mewah, Bianca duduk di samping suami nya.
"Ada apa dad?" Tanya bianca.
"Daddy ingin bertanya tentang pandangan mu terhadapa angela." Jawab jasson.
"Angela anak yang baik dan juga penurut, Terlebih lagi dia sangat pintar dalam hal apa pun." Ujar bianca.
"Apa dia baik juga untuk anzel?!" Tanya jasson tiba tiba.
Bianca cepat menoleh karena terkejut dengan pertanyaan suami nya, Walau jujur saja ia suka jika angel sampai menjadi menantu nya.
"Sejak kecil angel merasa berutang budi pada anzel karena di selamat kan atas penculikan itu, Namun perlahan dengan berkembang nya usia. Rasa hutang budi itu berubah jadi cinta." Jelas jasson.
"Jadi daddy ingin menikah kan mereka berdua? Itu atas inisiatif daddy atau permintaan angela?" Selidik bianca menatap suami nya.
"Mana mungkin dia berani meminta seperti itu! Daddy tadi cuma bertanya tentang perasaan nya pada anzel." Sahut jasson.
"Mommy seneng banget kalau angel bisa jadi menantu, Tapi alangkah baik nya kita runding dulu sama anzel." Saran bianca.
"Hanya dia yang mau dan tulus pada putra kita sayang, Meski ada wanita lain yang mau menikah dengan anzel. Mungkin saja dia hanya ingin harta." Ujar jasson.
"Iya dad, Aku juga berpikir demikian." Angguk bianca setuju.
"Biar daddy saja yang bicara duluan sama anzel." Ucap jasson berdiri.
Bianca mengangguk sambil tersenyum, Jasson keluar dari ruangan nya dan mendatangi anzel di ruang nonton.
...****************...
Anzel melirik mommy nya yang kini juga ikut datang, Tadi ia sudah di ajak bicara oleh sanga daddy.
"Lagi ngapain sayang?" Sapa bianca tersenyum lebar.
"Mommy kalau senyum gitu pasti ada mau nya." Ujar anzel.
"Waah kamu memang anak nya mommy." Jawab bianca sedikit malu.
"Udah langsung saja, Mommy mau apa?" Tanya anzel.
"Emmm gini sayang, Usia kamu kan sekarang udah dua puluh enam..
"Usia anzel udah dua puluh enam dan sudah sewajar nya menikah! Dan lebih bagus jika anzel menikah sama angel." Sambar anzel cepat.
Bianca gugup untuk tersenyum, Sifat judes putra nya langsung keluar. Mungkin saja tadi pembahasan dengan jasson membuat anzel sedikit naik darah.
"Angel kan gadis baik sayang, Dia juga udah kenal baik sama kamu sejak kecil." Ujar bianca.
"Justru karena dia gadis yang baik, Maka sudah sepatut nya angel mendapat kan suami yang baik juga." Jawab anzel pula.
"Loh kan kamu juga baik sayang, Siapa yang bilang kamu tidak baik?!" Tanya bianca mengelus pundak putra nya.
"Kenapa mommy masih bertanya?! Tidak bisa kah mommy lihat sendiri." Sinis anzel.
"Anzel! Tidak ada yang salah dalam diri kamu." Nasihat bianca.
"Mommy! Aku ini cowok namun lembek dan penakut seperti bencong, Aku juga kuper dan tidak tahu dunia luar! Tidak ada gadis yang tulus padaku." Teriak anzel.
"Eemm iya sayang, Maaf kan mommy ya." Bujuk bianca tidak mau jika anzel kumat ngamuk nya.
Memang anzel sangat tidak stabil jika emosi sudah menguasi jiwa nya, Ia akan melempar sambil berteriak kencang pada orang tersebut.
Bianca segera keluar dari kamar putra nya, Mungkin saja sekarang waktu nya tidak tepat untuk membahas masalah itu.
******
Big yang baru selesai mandi dan siap dengan stelan kantor nya jadi kaget karena rumah nya kedatangan tamu, Apa lagi tamu nya sepasang suami istri.
"Kapan kalian datang kak?" Tegur big duduk di sofa.
"Baru saja, Kau mau ngantor?" Tanya bianca balik.
"Pasti nya." Angguk big.
"Angel masih di sini big?" Tanya jasson menatap sekeliling.
"Udah pergi dia, Kata nya mau liburan sebentar." Ujar big.
"Bagus lah jika dia sudah pergi." Gumam jasson.
"Apa maksud mu kak?" Tanya big heran.
Jasson berdehem sebentar untuk mengatakan sesuatu pada big, Biar bagai mana pun ia merasa big juga harus berpendapat sebagai ayah angkat nya angel.
"Menurut mu bagai mana jika anzel dan angel menikah?" Tanya jasson.
"Menikah?! Emang mereka mau." Tanya big.
"Kalau angel kamu tahu sendiri lah dari dulu dia mencintai anzel." Jawab bianca.
"Iya sih! Bahkan dari bocil dia tergila gila pada anzel." Angguk big.
"Aku yakin jika angel bisa menjaga anzel dan juga mencintai dengan tulus." Ucap jasson.
"Anzel nya bagai mana?" Tanya big.
"Ini dia masalah nya big! Anzel tidak percaya diri dan merasa akan jadi beban nya angel." Cerita bianca.
Mereka terdiam mengingat anzel yang sangat keras kepala, Wajar saja ia merasa tidak percaya diri.
Halaman belakang dan juga danau yang berair jernih, Hanya itu tempat yang sering anzel kunjungi. Sejak tragedi penculikan itu, Anzel sama sekali tidak pernah keluar dari mansion megah nya.
Bermain gitar dan juga menyanyi sudah bisa membuat hati anzel terhibur, Walau kadang sesekali ia juga merasa kan yang nama nya bosan.
"Main yuk nzel." Ajak angel yang tiba tiba datang.
"Ngapain kesini?" Tanya anzel cuek.
"Lagi bosen aku, Enggak ada kerjaan." Sahut angel.
Hening, Anzel tidak ada membuka percakapan lagi. Selain bermulut pedas, Pria ini juga sangat pendiam.
"Nikah yok nzel!" Ajak angela tanpa basa basi.
"Kamu kena tembak kan di pundak, Kenapa otak mu juga terkena masalah." Heran anzel.
"Masalah apaan! Aku serius ngajak kamu nikah." Jawab angel.
"Kamu di suruh daddy sama mommy ngajak aku nikah?!" Tanya anzel menatap tajam.
"Mereka dari dulu nyuruh aku nikah, Walau pun bukan sama kamu." Jawab angel.
"Maka cari lah yang lain." Ujar anzel cuek.
"Aku mau nya sama kamu kok." Kekeh angel.
"Apa yang kamu mau dari aku?! Jangan ngaco kamu ngel!" Gertak anzel namun terlihat lucu di mata angela.
"Enggak ada yang aku mau dari kamu! Karena aku mau nya kamu, Bukan apa apa nya." Jawab angel.
"Jadi kamu mau punya suami yang makan tidur tanpa bekerja?" Pancing anzel.
"Tidak masalah asal kan itu kamu." Angguk angel tanpa ragu.
Anzel tertawa sehingga membuat angel jadi gemas sendiri, Kulit nya yang sangat putih dan juga bibir nya berwarna pink. Membuat angel ingin mencubit nya.
"Otak mu mesum sekali." Anzel menjitak kening angel.
"Apa?!"
"Kau pikir aku tidak tahu kalau kau ingin mencium ku." Ejek anzel.
Angel melengos malu dan juga heran, Bagai mana mungkin pria ini bisa tahu isi kepala nya yang memang sangat mesum jika berhadapan dengan anzel.
"Bagai mana tawaran ku? Ayo lah kita menikah." Paksa angel.
"Tidak tahu malu sekali kau ini angel! Mana ada perempuan memaksa pria menikah jika tidak terdesak karena hamil." Rutuk anzel.
"Maka hamili lah aku." Tantang angel.
"Astaga!"
Anzel memegang aset nya secara spontan mendengar tantangan angel, Sedang kan angel tersenyum tanpa dosa.
"Aku walau pun seperti ini juga punya selera, Bentuk mu saja seperti itu." Cemoh anzel sinis.
"Yah! Memang nya standar mu yang seperti apa?" Sentak angel tersinggung.
"Seperti lalisa gadis korea." Jawab anzel mengingat idola nya.
"Tapi lalila orang thailand." Ujar angela pelan.
"Maka seperti IU." Ujar anzel lagi.
Angel menunduk sedih karena standar pria yang ia cintai sangat tinggi, Bagai mana mungkin pembunuh bayaran seperti nya bisa bersaing dengan IU.
"Kau mau kemana?" Teriak anzel ketika angel pergi.
"Kekorea." Ketus angel.
"Ngapain?!"
"Operasi plastik biar mirip IU." Jawab angel pula.
"Heh bentuk mu saja barangasan begitu, Mana mungkin bisa mirip IU." Ejek anzel berlari.
"Dasar sialan! Bentuk nya saja kalem begitu, Tapi sekali ngomong nyakitin banget." Rutuk angel sendirian.
Dengan langkah lemas angel naik kemotor nya, Kesal dan juga cemburu karena anzel mengagumi wanita lain walau pun hanya di layar televisi.
"Non angel di panggil tuan jasson." Beritahu maid.
"Haissh!"
Mau tak mau angel turun lagi dari motor dan masuk lagi, Saat berpapasan dengan anzel ia membuang muka karena kesal.
...****************...
Jasson menatap putri angkat nya yang masuk dengan wajah kesal, Entah apa yang membuat nya jadi demikian.
"Ada apa dad?" Tanya angel langsung.
"Enggak, Cuma pengen ngobrol sama kamu." Jawab jasson menepuk sofa sebelah nya.
"Angel lagi ada urusan nih." Ujar angel memberi alasan.
"Sebentar saja." Paksa jasson.
Tidak enak jika menolak, Maka angel pun duduk di samping jasson. Dari lantai atas anzel melihat mereka sekilas.
"Kamu udah ajak anzel ngomong tentang nikah?" Tanya jasson agak berbisik.
"Udah, Dia nolak karena angel bukan standar nya dia." Jawab angel jutek.
"Emang standar nya anzel yang kayak gimana?" Tanya jasson penasaran.
"Lalisa atau IU." Jawab angel malas.
"Siapa sih mereka?" Tanya jasson lagi.
"Idol korea."
"Buseet, Tinggi sekali selera anak ku." Gumam jasson tidak percaya.
"Udah deh, Angel males ngomongi itu." Kesal angela.
"Kamu tadi gimana ngomongin masalah nikah nya?" Selidik jasson lagi.
"Ya langsung saja angel ajak dia nikah." Sahut angel.
Jasson menepuk jidat nya karena merasa dua bocah ini sangat rumit, Yang satu tanpa bas basi. Sedang kan yang satu nya standar terlalu tinggi.
"Inti nya dia nolak kamu?!" Tanya jasson memastikan.
"Iya daddy." Angel menangis memeluk jasson.
"Loh kok jadi nangis." Jasson gelagapan bingung.
"Huaaaaa! Angel mau operasi biar mirip IU." Ujar angel sambil menangis.
"Udah jangan nangis dong, Masa pembunuh bayaran nangis karena cowok." Hibur jasson.
"Dia kan cinta pertama ku dad." Isak angel.
"Ingus tuh di elap ngel." Seru jasson.
Srrroot.
"Angela!"
Jasson berdiri menjauh sambil berseru jijik karena angel mengelap ingus dengan kemeja milik nya, Memang tingkah bocah ini sangat random.
"Angel mau pulang saja lah." Ujar angel mengelap air mata.
"Hati hati di jalan." Teriak jasson.
"Iya."
"Haish, Kemeja ku baru beli padahal." Rutuk jasson melepas kemeja nya.
Usai melepas kemeja nya, Jasson kembali duduk sambil memikir kan rencana yang matang untuk anak mereka.
"Shiit!"
Akhir nya hanya umpatan saja yang keluar karena otak jasson tidak mau di ajak bekerja sama, Bingung harus pakai cara apa untuk menyatukan mereka.
Sedang kan menurut nya hanya angel yang bisa menerima kekurangan putra nya, Karena gadis lain belum tentu tulus dalam mencintai anzel.
"Daddy kenapa?" Tanya anzel melintas dengan stelan gym.
"Mau kemana kamu nzel?" Jasson malah bertanya.
"Kalau di tanya tuh di jawab dad! Bukan nya malah balik nanya." Rutuk anzel.
"Ooh ini daddy lagi pusing mikirin kerjaan." Jawab jasson akhir nya.
"Anzel mau olah raga dulu." Pamit anzel.
Meski anzel anak rumahan, Namun ia tetap berolah raga. Tentu nya di rumah juga, Karena jasson membelikan semua alat yang di perlukan untuk gym.
"Haissh, Masa aku di lamar." Anzel menggeleng kan kepala teringat ajakan angel tadi.
"Kenapa anda tuan muda?" Tanya deprian mendekat.
"Mau tau saja kau urusan orang." Ketus anzel.
"Barang kali anda butuh teman untuk bercerita." Ujar deprian yang sudah hapal sifat anzel.
"Aku habis di lamar sama gadis." Ucap anzel pelan.
Deprian langsung menoleh karena mendengar tuan nya di lamar, Apa lagi oleh seorang gadis pula.
"Apa anda menerima nya?" Tanya deprian.
"Kau itu kalau di ajak cerita jangan banyak tanya! Dengar kan saja dulu." Rutuk anzel manyun.
"Aakh iya maaf kan saya."
Deprian baru sadar jika tuan muda nya ini agak lain, Jika bicara dengan nya hanya butuh iya dan iya saja.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!