NovelToon NovelToon

SHE ( My Friend Is Ghost )

Bab 1

Hai assalamualaikum,izinkan Author menulis karya horor dulu ya,sebelum ke cerita Author mau memperkenalkan dulu tokoh tokoh yang ada di novel ini.

1.Sherin Abraham

Sherin Abraham adalah anak seorang pengusaha yang sangat kaya Raya bernama RENO ABRAHAM dan SHERLY LAURA. Sherin sebenarnya memiliki saudara kembar bernama Airin Abraham ,namun ada sesuatu yang membuat Airin tidak di publish dan menjadi misteri di keluarga itu.

Sherin anaknya peringan dan menjadi sulit mencari teman karena dia menjadi pendiam setelah orang tuanya meninggal.

2.Geger abiyan Sugara.

Geger adalah teman semasa SMP Sherin yang sampai saat ini masih menjadi sabahatnya,mengenal Sherin tanpa sengaja di gudang sekolah membuat Geger yang awalnya kasihan dan akhirnya menjadi sahabat. Geger sifatnya dewasa dan dia suka sesuatu berbau horor ,dia juga suka traveling.

3.Daffa Banny

Daffa juga sahabat Sherin ,mengenal Daffa karena aksi Gila nya melawan lima anak brandal dan akhirnya dia kalah ,saat itu Geger dan Sherin yang menyelamatkan nya dari pengeroyokan.

Daffa sifatnya emosian dan suka bikin ribut namun bisa bikin Susana jadi ramai dengan sipat pecicilan nya.

4.Mika Maurice.

Mika si gadis biasa yang paling sering di bully,mengenal Mika karena di bully habis habisan oleh kakak kelas mereka dan mereka bertiga menyelamatkannya dari aksi pembullyan.

Mereka berkumpul memiliki sifat dan karakter masing masing namun saling membutuhkan,mereka saat ini memiliki kegiatan yaitu ,berburu hantu. Tepatnya sih berburu hantu hantuan ,mereka mendatangi tempat tempat yang terbilang horor dengan membawa camera juga alat yang lain untuk mendokumentasikan apa yang mereka jalani dah menguploadnya di sosial media mereka sebagai konten.

Pelan tapi pasti ada saja orang yang menyuruh mereka untuk mendatangi tempat yang belum ada yang berani masuk ke sana,namun bagi mereka tidak ada tempat yang membuat mereka takut,untuk itu mereka di juluki " She penakluk hantu ( my friend is Gosh)."

****

Gemuruh suara burung hantu begitu nyaring di telinga seorang anak kecil berusia 10 tahun yang bernama SHERIN yang kini sedang berjalan di sebuah pekarangan rumah baru yang akan mereka tempati,ia berjalan pelan sambil mengendong sebuah boneka kecil yang sangat lusuh namun sangat berarti buatnya,pandangannya mengedar kesana kemari terlihat ketakutan,terlebih suasana sore itu sangat mendung bahkan angin kencang pun tak tau dari mana datang seolah menyambut kedatangan mereka.

Rumah yang akan mereka tempati sangatlah jauh dari keramaian,tepatnya di sebuah perumahan yang di kelilingi hutan pinus,rumah yang sangat indah dan juga asri itu sengaja di pilih RENO,papa sherin untuk mereka tempati sementara waktu sampai proyek yang di pegang Reno dari perusahaan tempat dia bekerja selesai di kerjakan.

"Sherin!." Panggil seorang wanita muda yang bernama Sherly ,mama Sherin . Sambil membawa sebuah kotak besar yang berisi berbagai mainan buat sherin agar dia tidak bosan.

"Iya ma!." Jawab Sherin sambil menoleh.

Degh!

Sherin terkejut saat menoleh kebelakang,di mana tepat di belakang sang mama ada seorang wanita tua berambut putih ,berpakaian lusuh berdiri sambil menunduk.

Sherly yang melihat anaknya ketakutan pun langsung mendekat dan bertanya .

"Kamu kenapa sayang?. " Tanya Sherly sambil menaruh box mainan itu di tanah dan memegang kedua bahu Sherin sambil berjongkok.

Sherin perlahan membuka matanya dan menatap ke Arah wanita tua yang tadi sambil menunjuk ke arahnya yang masih berdiri di sana.

Pandangan mata Sherly pun mengikuti kemana arah telunjuk Sherin .

"Iii-tuu sii-siapa maa?." Tanya Sherin tercekat.

"Ooh itu,dia bibik minah sayang,dia yang akan menjaga dan juga menemani kamu di sini nanti selama papa sama mama berangkat kerja ,ayo sini kenalan." Ajak Sherly sambil berdiri dan mengajak Sherin berkenalan dengan bik Minah.

Sherin pun perlahan sudah tidak takut lagi dan kini malah asik bermain di halaman dengan mainan mainan yang tadi di bawakan oleh Sherly.

Di tengah asyik bermain ,tiba tiba terdengar suara teriakan dari dalam rumah , minah pun segera berdiri dan menarik tangan Sherin untuk berlari meninggalkan rumah itu namun Sherin yang begitu sangat mencintai dan juga menyayangi orang tuanya tak ingin meninggalkan mereka di sana ,Sherin dengan spontan menepis tangan Minah dan berlari ke dalam untuk menyelamatkan kedua orang tuanya.

"Jagaaaaan." Teriak minah melarang namun apalah daya tubuh renta Minah tak bisa menahan kecepatan Sherin untuk berlari masuk ke dalam rumah.

"Mama Papa !." Teriak Sherin langsung memasuki rumah nya.

Langkah Sherin tiba tiba terhenti saat melihat darah di lantai berserakan dan juga mayat papanya tergeletak di lantai .

"Mama Papaaaaaa" Teriak Sherin ketakutan ,tangannya terangkat ke atas dengan mata yang masih tertutup.

Sherin terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal seperti habis lari maraton ,dadanya naik turun dan tak lama terdengar suara pintu terbuka ,di balik pintu berlari seorang gadis manis berambut ikal datang menghampiri nya dengan wajah khawatir.

"Rin, loe mimpi lagi?." Tanya Mika sahabat Sherin sejak SMP,dia dengan cepat mengambil air di dekat nya lalu memberikannya pada Sherin .

Peluh keringat membasahi wajah cantik dan imut sherin saat ini

"Huh huuh huuuh,iya mik, gue mimpi itu lagi. " Jawab Sherin sambil mengambil air yang di berikan oleh sahabatnya itu lalu meminumnya.

Glek

Glek

Glek

"Loe terlalu kepikiran mungkin sama bonyok loe ,mau kita datang ke makam mereka?" Tanya Mika

Sherin mengangguk.

****

Beberapa hari kemudian.

Sebuah mobil melintas di jalan yang begitu sepi dan juga sangat indah,hanya beberapa kendaraan yang melewati jalan itu,dari dalam mobil terdengar suara musik DJ membuat seisi mobil itu berjoget mengikuti alur musik yang di putar.

Namun tidak bagi Sherin,dia hanya diam sambil menatap ke depan melihat jalanan yang terlihat masih sama seperti belasan tahun yang lalu saat dia masih kecil.

Sherin mengambil tas ransel nya dah mengeluarkan Boneka kesayangan nya sejak kecil,dia menatap boneka itu dan entah mengapa pandangannya kini fokus pada mata boneka itu,seakan ada yang menarik alam bawah sadarnya untuk tetap fokus dan melihat perubahan pada mata boneka itu ,namun belum sempat melihat apapun seseorang tengah mengambil boneka itu dari tangannya.

"Astaga,nih anak di tanya dari tadi malah melamun dan malah menatap boneka ini lagi." Kesal Mika sambil menaruh boneka itu ke dalam tas Sherin lagi.

Sherin yang di marahi temannya pun hanya cengengesan

"Hehehe maaf,ada apa?. " Tanya Sherin.

"Astaga Rin, loe dari tadi gak denger apa yang kita bicarakan hah? sahut Daffa dari jok depan mereka.

" Sorry sorry,gue cuma inget aja kenangan gue di sini. " Jawab Sherin.

"Sudah sudah jangan ribut,sekarang kita kemana Rin? itu pertanyaan gue dari tadi." Sambung Geger yang kini sedang mengemudi.

"Oh. " Jawab Sherin sambil menatap ke jalan ,di depannya ada persimpangan jalan , Sherin sambil mengingat ingat jalan menuju rumah nya dan menunjuk ke Arah kiri.

Selang beberapa menit tibalah mereka di sebuah gerbang mewah yang menjulang tinggi.

"Kita sudah sampai. " Ucap Sherin dan Geger menepikan mobil mendekati gerbang itu.

Sherin melihat seorang laki laki seumuran nya sedang menatap mereka di dekat gerbang itu ,dia pun turun dan menghampiri nya ,laki laki itu terlihat culun dan hanya menunduk saat Sherin mendekat.

"Permisi,saya Sherin pemilik rumah ini,bisa minta tolong kamu panggilkan anak bik Minah ke sini?." Sapa Sherin dengan pelan pelan dan sopan.

Laki laki itu hanya diam dan mengangguk ,lalu berlari entah kemana.

"Loh kok pergi " ucap Sherin sambil menunjuk ke arah laki laki itu dengan wajah mengerutkan keningnya.

Ketiga teman Sherin pun turun dan menanyakan apa yang terjadi .

"Ada apa Rin?." Tanya Mika yang di ikuti oleh Daffa dan juga Geger di belakang.

"Gue juga gak tau Mik,gue tanya Malah mengangguk dan pergi. " Jawab Sherin kebingungan.

"Terus kita masuk gimana? mana tinggi banget lagi gerbangnya." Sahut Daffa sambil menoleh ke dalam dengan melompat lompat.

Sementara itu Geger berjalan mendekati gerbang dan mengintip di balik celah celah gerbang yang berlubang .

Geger melihat sebuah rumah berbentuk vila namun memiliki halaman dan juga taman yang begitu luas dan sangat bersih namun tak terawat.

"Ini sudah bukan kaya rumah atau villa lagi, udh kaya hutan di dalam. " Ujar Geger sambil masih mengamatinya.

"Masa sih?." Sahut Sherin ,kemudian berjalan dan mengintip ke dalam sama seperti yang di lakukan oleh Geger.

Di pandangan Sherin entah mengapa tampak berbeda,dia begitu kebingungan dengan apa yang di katakan geger dan apa yang di lihat Sherin Sangat berbanding terbalik dengan nya.

"Aneh!." Gumam Sherin sambil mengucek matanya

"Aneh apanya Rin?" Tanya Mika.

Mika pun menarik pundak Sherin dan dia pun mengintip dari celah yang sama ,karena gerbang itu di tutup sama sekali.

"Aneh apanya sih,gak ada yang aneh,coba loe fikir Gimana gak kaya hutan belantara rumah loe, orang sudah puluhan tahun loe gak ke sini dan gak pernah di bersihkan." Jelas Mika membuat Sherin tambah kebingungan.

"Siapa kalian !."

"Astaga!" Kaget mereka semua sambil menoleh .

******

Bab 2

Hening ....

hanya suara burung berkicau serta angin yang sedikit kencang juga suasana yang mencekam membuat bulu kuduk mereka merinding,terlebih kini mereka berada di dalam rumah keluarga Sherin , mereka duduk di ruang tamu rumah itu sambil menunggu orang yang telah membawanya ke dalam rumah itu .

"Rin,Kok rumah loe seram amat sih " ujar mika sambil mengusap kedua lengannya seraya pandangan mengedar kesana kemari.

Sherin yang mendengar itu pun menoleh.

"Aneh apanya,biasa aja.malah smuanya masih terlihat sama seperti puluhan tahun lalu saat gue masih kecil ."Jawab sherin sambil kembali berjalan pelan melihat hiasan demi hiasan yang ada di rumah itu.

Geger dan Daffa yang mendengar itu pun sontak saling tatap merasa ada yang tidak beres dengan Sherin.

"Rin, loe gak apa apa kan ?m " Tannya Daffa mendekat dan memegang pundak Sherin.

Degh!

"Ini minumannya." Ucap seseorang yang tadi membawanya ke rumah itu dengan suara serak dan pelan.

Sherin yang mendapat sentuhan itu seketika terkejut bersaman dengan datangnya pak Usman anak dari almarhumah Minah.

Mereka semua menerima minuman yang di suguhkan oleh Usman dan meminumnya.

"Terimakasih paman. " Ujar Sherin sambil menyeruput minuman nya.

Usman hanya mengangguk kecil ,wajah nya yang sedikit rusak akibat luka sayatan membuatnya sedikit menyeramkan,hal itu membuat mika sedikit tidak nyaman berada di sana,terlebih ada seorang anak muda seumuran mereka yang terlihat tidak begitu normal membuat mika semakin ketakutan.

"Jadi kamu anak nya pak Reno?. "Tanya Usman sambil mengamati mereka semua.

"Iya paman,saya anaknya pak Reno dan buk Sherly." Jawab Sherin sambil menatap anak laki laki yang sejak tadi membuat mereka berempat penasaran.

"Dia ridho,anak saya, jika dia normal dia akan seumuran sama kalian tapi dia sedikit berbeda,tidak bisa bicara" jelas Usman yang begitu mengerti arah tatapan sherin dan teman temannya.

"Ooh begitu,pantas saja "

Greek

Greek

Belum selesai Sherin berbicara mereka di kejutkan oleh suara kayu bergoyang.

"apa Itu?" Tanya Daffa sambil menoleh ke atas.

Daffa merasa seperti berada di sebuah rumah pohon yang pohonnya bergoyang akibat angin kencang.

Tiupan angin kembali menyapu tubuh mereka,

"Itu hanya suara pohon bergerak tertiup angin saja" ujarnya lagi kembali menenangkan mereka.

"Oh ya ,tujuan kalian ke sini mau apa? apa nak Sherin mau menginap?." Tanya Usman.

"Oh tidak paman, kami ke sini hanya ingin mampir,sudah lama sekali saya tidak ke sini,dan kebetulan saya juga mau mengunjungi makam orang tua saya." Jelas Sherin.

"Ooh saya kira nak Sherin mau liburan di sini bersama teman temannya." Jelasnya lagi.

"Wih ide bagus itu ,kita liburan di sini saja nanti, bagaimana?." Usul Geger yang begitu antusias jika tentang traveling.

"Hush,jangan gak gak deh,loe kan tahu si Sherin sangat terpukul jika mengingat rumah dan kejadian itu ,malah ngusulin buat liburan di sini lagi." Kesal Daffa mengingat kisah kelam kehidupan Sherin dari cerita Sherin

"tlatau nih ,loe kaya kenal sama kita kemarin aja ,lupa apa gimana sih loe ? " Sambung Mika dengan sedikit berbisik takut Sherin mendengar.

"Gak apa apa guys,gue juga kepikiran begitu sih

" Jawab Sherin.

Mendengar jawaban itu Geger semakin antusias " Nah kan apa yang gue bilang,kita liburan di sini aja nanti,kalian setuju kan?." Usulnya lagi.

"Rin,loe yakin? " Tanya Mika memastikan,dia tahu jika sahabatnya itu sangat tidak mau mengingat masa lalunya yang merenggut nyawa kedua orang tuanya itu.

Sherin terlihat berfikir sejenak kemudian mengangguk.

" Iya ,kalau kalian setuju,lagian itu kejadian sudah sangat lama dan juga gue gak mungkin kan selamanya akan terjebak dalam bayang bayang masa lalu gue,gue juga mau hidup tenang dan tetap fokus kedepan meraih cita cita gue." Jelas Sherinm

Dia sedikit mengerti dan paham akan hidupnya,dan kini dia ingin melawan rasa trauma itu agar dia bisa dengan tenang menjalani kehidupan nya untuk kedepannya.

"Jiika kalian ingin liburan dan menginap,silahkan.

kasi tahu paman biar paman bersihkan tempat ini." Jelas Usman.

"Iya paman,soalnya di luar juga udh kaya hutan ,rumput liar Dimana mana." Jelas geger.

"Hehe iya,saya minta maaf,karena saya jarang ke sini,sekali pun datang saya hanya membersihkan debu debu di dalam saja." Jelas Usman.

Sherin kembali menatap sekitar ,pandangan di matanya begitu berbanding terbalik dengan apa yang di katakan oleh geger dan juga yang lainnya.

"Ada apa dengan mataku?" Gumam Sherin.

Dalam penglihatan nya ,rumah yang sekarang meraka tempati sama persis seperti puluhan tahun yang lalu,begitu bersih dan juga indah sama seperti pertama kali dia datang ke rumah itu,terlebih di luar ,taman yang begitu indah dan hijau akan rumput rumput yang di jaga pertumbuhan nya juga bunga bunga yang begitu indah bermekaran di sana.

Sherin sejenak meninggalkan mereka yang masih berbincang dengan Usman,dia berjalan pelan ke halaman rumah yang begitu luas,di mana bayangan ia bermain terlihat jelas di matanya ,membuatnya kembali melihat sosok seorang ibu yang sudah melahirkan nya ke dunia menyambutnya dengan senyuman manis yang mengembang di bibirnya juga rentangan tangan yang siap mendekapnya.

Tak terasa senyuman dan air mata Sherin menetes begitu saja membasahi pipinya,bayangan itu terlalu indah sampai ia tak bisa membendung tangisnya mengingat senyuman indah sang mama.

"Maa" Panggil Sherin pelan.

Panggilan itu membuat bayangan Sherly di matanya terdiam dan menoleh,seketika mata Sherly yang menatap Sherin berubah menjadi hitam dan menyeramkan.

Degh!.

Sherin sangat terkejut dan hendak berteriak,namun mika datang dan menyapanya membuatnya bisa mengendalikan keterkejutan nya itu.

"Hei ,loe ngapain di sini, ayo balik udh mau sore,kita belum ke makam ke dua orang tua Lo kan?." Ujar Mika sambil menarik tangan Sherin.

Bayangan itu masih diam di tempat ,semakin jauh Sherin berjalan bayangan Sherly semakin menghilang.

**

Di perjalanan pulang ,Sherin hanya diam tak mengeluarkan sepatah katapun,geger melihat itu dari kaca spion tengah menyapa Sherin.

"Rin? apa ada yang tidak beres? biasanya loe gak kaya gini?."Tanya geger.

Daffa dan juga mika pun memikirkan hal yang sama ,mereka pun merasakan perbedaan terhadap sikap Sherin sejak pergi kerumah itu.

"aeeh gak kok,gue gak apa apa." Jawab Sherin tak ingin memberitahu mereka apa yang sebenarnya terjadi.

"Yakin gak ada apa apa? sebab loe itu beda banget sejak tadi pas kita ke sini,! apa loe melihat penampakan?." Tanya Daffa sedikit bercanda sambil memperagakan hantu dengan kedua tangannya.

"Iiiih loe ya jangan ngomong macam macam." Kesal mika.

" lya kan siapa tahu." Sambung Daffa.

"Daffaaaaa.." Kesal Mika.

"Awaaaaassss." Teriak Sherin..

ckiiiitttttt.........

Bab 3

ckiiiitttttt...

Geger segera menginjak rem dengan mendadak membuat mereka sedikit berguncang.

Sherin tanpa pikir panjang langsung turun dan berlari kedepan ,menatap ke samping maupun ke bawah .

ketiga temannya pun sangat kebingungan melihat tingkah Sherin.

Geger dan yang lainpun lngsung keluar menemui Sherin.

"Rin loe liat apa?." Tanya geger sambil mendekat .

Daffa dan juga Mika ikut melihat situasi di dekat mobil dan tidak ada tanda tanda apapun.

"kalian gak liat apa ada kucing hitam yang kita tabrak tadi." Ujar Sherin dengan wajah cemas ,dia khawatir kucing itu akan mati.

"Tapi Rin,gak ada apa apa di sini,dan gue juga gak liat apapun di jalan tadi." Jawab geger di angguki Daffa dan juga mika.

"iya gue juga gak liat apapun."Sahut mika.

"loe kurang enak badan mungkin Rin,mending Ayo kita masuk biar cepat balik ,udah mau malem ini." Ajak Daffa

"iya bener ,mending sekarang kita masuk dan cepat pulang sebelum terlalu sore." Sambung Geger.

Sherin pun mengangguk ,dan mereka pun masuk ke dalam mobil ,namun saat hendak masuk Sherin melihat kucing hitam itu berjalan ke belakang,Sherin hanya memandang dan mengikuti kemana jalannya kucing itu .

" Kucing itu. " Gumam Sherin.

"Ayo Rin,cepat." Tegur Mika ,Sherin mau tau mau harus naik dan menutup pintu mobil lalu Geger menyalakan mobilnya dan langsung melaju.

Pandangan Sherin terus kebelakang melihat kucing itu melompat ke seorang anak kecil yang berpakaian serba putih ,lalu menggendong kucing itu dan mengelusnya.

pandangan anak kecil itu menatap Sherin lalu tersenyum manis,Sherin pun kebingungan mengapa anak kecil itu tersenyum padanya.

"Sssh,sudahlah gak usah di pikirkan." gumam Sherin kemudian kembali menatap ke depan dan bercengkrama dengan teman temannya lagi.

****

Di kampus

Mereka kini tengah berada di sebuah ruangan yang meraka gunakan untuk berkumpul membahas tentang sesuatu yang akan mereka kerjakan.

Mika dan Sherin pun datang dengan membawa makanan dan juga minuman buat mereka.

"oh ya Ger,target kali ini kita Kemana?." tanya Sherin.

"Hmm,gue masih memikirkan nya, dan coba loe lihat ini." Ujar Geger memberikan sebuah foto pada Sherin.

"Apa sih." Sahut Daffa yang penasaran begitu juga dengan Mika.

"Kalian ingat pas kita ke kolam yang katanya angker itu?" Tanya Geger.

"Iya ,itu 3 bulan yang lalu kan? terus kenapa dengan foto nya?."Tanya Mika merasa tidak ada yang aneh.

"Gue baru ngeh di sini. "Jelas Geger sambil menunjuk ke arah foto itu .

Di dalam foto terlihat sebuah kolam renang yang sangat kotor bahkan airnya sudah berlumpur, sampah di mana mana,namun di sudut kolam jika di perhatikan ada sebuah penampakan yang menyerupai anak kecil yang sedang berdiri dengan tatapan kosong,jika tidak di perhatikan gambar itu tidak akan jelas dan malah tidak terlihat sama skali karena tumpukan sampah di mana mana.

"Iya loe benar Ger." Kaget Mika ,dia yang paling penakut kini tambah takut untuk ikut untuk berburu hantu.

"Cemen loe Mik,gitu aja takut, selama kita tidak menggangu mereka kenapa juga mesti takut,bener gak guys?" Ujar geger sangat percaya diri.

"Tapi selama kita pergi dan mengamati tempat tempat horor ,baru kali ini loh kita menemukan hal hal seperti ini,bahkan ini perjalanan terakhir kita setelah kita memutuskan untuk berhenti bukan?, " sambung Daffa.

"Apa ini sebuah petunjuk buat kita agar tetap membantu orang orang?" Tanya geger lagi.

"Haaaah,jadi kalian mau berburu lagi? " tanya Mika.

Geger dan Daffa mengangguk.

"No!. Gue gak mau, kemarin kemarin cukup ya buat gue jantungan,ketemu kuntilanak rambut pendek,pocong kecebur got,bahkan tuyul lupa pake Pampers." Celetuk Mika tidak menerima usulan.

"Loe kurang jelas Mik,ada juga tuh hantu jadi jadian yang sengaja jadi hantu demi nafsu." Sambung Sherin mengingat betul perjalanan mereka selama berburu hantu.

"Dan juga gue gak mau ya liat loe ngompol di celana lagi pas ketemu suster ngesot si lorong rumah sakit kosong. " ucap Mika lagi sambil mengarah ke Daffa.

"Hahahaha." Tawa Sherin dan juga Geger

"Aah elu mah ,itu jangan di ungkit ungkit." Sahut Daffa merasa itu sebuah aib.

"Siapa suruh loe setuju." Mika kembali mencela ucapan Daffa.

"Sudah sudah,masalah itu kita pikirkan nanti saja,dan yang mau gue bahas di sini sebenernya adalah rencana liburan kita ke rumah Sherin ,jadi kita ke sana?." Tanya Geger membahas kembali rencana liburan mereka yang akan berlangsung seminggu kedepan.

"Gue sih tergantung Sherin aja,loe gimana Rin?." Tanya Mika yang masih terlihat tidak nyaman membahas itu .

Namun siapa sangka Sherin malah setuju dan mengangguk untuk liburan ke sana.

"Lo yakin?." Tanya Mika lagi,ia ingin memastikan bahwa Sherin benar benar ingin kesana tanpa terpaksa.

"Loe gak usah khawatir Mik,gue yakin seyakin yakinnya dan gue juga gak mau kali gini terus selamanya,gue mau belajar buat menerima kenyataan dan harus fokus pada hidup gue kedepannya." Jelas Sherin meyakinkan teman temanya bahwa dia ingin mengubur dalam dalam masa lalunya dan membuka lembaran baru buat hidup barunya.

Ia akan memulai semua itu dengan mengikhlaskan semua yang telah terjadi ,dan berusaha melupakan kejadian itu dengan tinggal beberapa hari di sana untuk menghilangkan trauma nya.

"Baiklah kalau begitu kita mulai rencana kita." Jelas Geger yang mulai membuka suara untuk membahas persiapan mereka selama liburan.

****

Hari liburan pun telah tiba.

Kini mereka tengah siap siap untuk berangkat,Sherin berdiri di depan cermin memantapkan hati untuk memulai semuanya mulai hari ini,di genggamnya erat sebuah liontin yang di dalamnya terdapat foto orang tuanya.

"Ma,Pa, doakan Sherin ya." Ucap Sherin dalam hati.

Tiinnn...tiiiinnnn

"Rin,,ayo cepat." teriak Geger dari luar menunggu Sherin keluar dari rumahnya.

"Ia ,ya , sebentar." Teriak Sherin, dia dengan cepat menutup Liontin itu dan langsung memakainya kemudian mengambil tas nya dan langsung keluar.

"Gimana? semuanya sudah siap?." Tanya Geger.

"Siaaaap." Jawab mereka serempak.

"Baiklah kalau begitu,let's goooo. " Ucap Geger langsung menyalakan mobil dan mengemudi.

Di perjalanan mereka sangat antusias dan juga senang bahkan musik mereka nyalakan seolah olah mereka sedang berada di sebuah diskotik.

"Eeh kalian ada yang mau beli sesuatu gak di Alfa?. " Tanya Geger.

"Belikan cemilan gih sana." Ucap Daffa menyuruh Mika dan juga Sherin

"Baiklah,ayo Rin." Ajak Mika.

Geger pun menepikan mobilnya ,Sherin dan juga Mika segera turun dan berjalan menuju Alfa untuk berbelanja.

"Kita mau beli apa?." Tanya Mika

"Beli cemilan dulu aja ayok." Ajak Sherin.

Mika dan Sherin memilih makanan ringan dan masukannya ke dalam keranjang belanjaan.

Namun saat hendak ingin berjalan lagi Sherin yang memegang keranjang belanjaan tak sengaja menabrak seseorang sampai keranjang nya jatuh ke lantai.

"Astaga maaf maaf,saya minta maa. " Ucapan Sherin terhenti saat menoleh ke atas tidak menemukan siapapun di sana.

"Rin, loe kenapa? loe ngobrol sama siapa?." Tanya Mika yang baru saja datang menghampiri Sherin

........

Jangan lupa tinggalkan komentar ya...!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!