Perkenalkan namaku Rara Aprilia, Aku biasa di panggil Rara, Usia ku saat ini 19 tahun, disaat usiaku 10 tahun ibuku meninggal dunia, Tepat setelah melahirkan Lili Adik ku yang paling kecil, Rasanya dunia ku terasa hancur. Dan saat usiaku menginjak 16 tahun, semangkin lengkap penderitaan ku, usia yang masih belia sudah harus menjadi anak yatim-piatu dan tulang punggung untuk kedua adikku. Ayahku meninggal dunia karena penyakit diabetes yang menggerogoti tubuh ayahku, ayah yang menjadi tumpuan harapan kami, pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Lulu adik ke 2 ku yang saat ini berusia 15 tahun, Tak terasa sekarang sudah kelas 3 SMP. Sedangkan Lili adikku yang paling kecil, sudah kelas 3 SD.
Aku berharap, semoga aku bisa menyekolahkan mereka hingga sampai ke perguruan tinggi. Walaupun aku harus pontang-panting mencari biaya, Tapi tak masalah bagiku. Besar harapan ku, Semoga adik-adik ku kelak bisa meraih kesuksesan.
Zaman sekarang, Mencari pekerjaan sangat lah sulit, Apa lagi dengan tamatan ku yang hanya sampai SMA saja. Aku bekerja sebagai pelayan di sebuah cafe, Dan malam harinya, Aku juga bekerja di sebuah Bar terkenal di kota J. Apapun ku lakukan asalkan aku bisa mencukupi kebutuhan ke dua adikku.
"Ra gue minta tolong dong!. Tolong Antarin pesanan ini ke meja paling pojokan itu ya, Soalnya perut gue mules banget''. Ucap Lea sahabat dekat ku.
"Ya uda sini biar gue yang antar"...
"Makasih ya Ra, Elo memang yang terbaik pokoknya muuuaach"..
"HHMM dasar Lo ya Lea, Kalau ada mau nya aja omongan Lo manis, Dasar. Cepetan gih elo ke kamar mandi!, takutnya nanti keluar di sini kan enggak lucu". Sungut Rara...
"Ckckck... Iya deh iya gue ke kamar mandi dulu ya, Rasanya Uda di ujung nih"...
"Haaiiss kelakuan tu anak ada-ada saja".
Rara pun bergegas untuk mengantar pesanan sebelum pembeli komplain. Bisa berabe urusannya kalau pembeli komplain kepada atasan mereka, Bisa-bisa nanti buk bos enggak kelar-kelar ceramahnya.
Hari ini sangat ramai pengunjung, Berhubung hari ini hari weekend.
Rasanya Rara sangat ingin seperti mereka, bisa menikmati waktu weekend bareng dengan temen-temen atau keluarga. Tapi rasanya tidak mungkin, Tidak ada waktu berleha-leha untuk Rara, Karena bagi Rara Time is money. Rara menggelengkan kepalanya, Rara merasa geli sendiri, sok-sokan bilang time is money. Rara bisa menyebut time is money, kalau yang Rara kumpulkan mencapai ratusan Ribu, Lah ini yang ku kumpulkan saja recehan. Tapi sok gaya-gayaan Time is money. Rara pun tersenyum geli sendiri.
"Lo kenapa si Ra senyum-senyum sendiri?, Ngeri gue Lihat nya tau enggak".
"Is apaan si Le, Lo ganggu aja tau enggak? gue lagi berkhayal tau"...
"Idih ni anak, Lagi banyak kerjaan koq Mala sempat-sempatnya berkhayal, Gimana kalau ketahuan bos, Bisa habis Lo kenak kultum Ra".
"Sekali-kali enggak papa si Le berkhayal, Siapa tau jadi kenyataan", Sungut ku.
"Lagian apa se Ra yang Lo khayalin, Berharap ada pangeran turun dari langit , Terus nikahin Lo gitu?".
"Kalau beneran ada pangeran turun dari langit gue si mau-mau aja si Le, Hehehe"
Pletak...
"Apaan si Lo pecel lele, Main tonyor-tonyor aja nanti kalau otak aku gengser gimana coba?".
"Karena otak Lo Uda gengser Ra, Makanya aku tonyor biar bener lagi fungsi nya. Elo mau gue tonyor lagi ya Ra, Nama gue bagus-bagus Lo ganti jadi pecel lele, memang dasar sahabat enggak ada akhlak Lo ya"..
Rara hanya cengengesan, melihat Lea yang mengomel layaknya seorang ibu yang mamarahi anaknya.
To be continue....
Akhirnya sudah jam 5 sore, Waktunya kami pulang. Aku dan Lea hanya bekerja part time. Malam hari nya kami menjadi pelayan di sebuah Bar, Walaupun banyak resiko yang kami hadapi, Tapi setidaknya gajinya lumayan menjanjikan. Kalau hanya kerja di cafe saja, Tidak akan cukup menopang kehidupan kami, Apalagi Lulu Sudah kelas 3 SMP, membutuhkan banyak biaya yang tak terduga yang harus Rara bayar.
Aku dan Lea sudah bersahabat sejak SMP, Lea seorang anak broken home, Dari SMP Lea sudah ikut dengan sang nenek. Bisa di bilang nasib kami hampir sama, Kalau aku, kedua orang tuaku sudah meninggal dunia, Sedangkan Lea orang tua nya masih hidup, Tapi berasa seperti tidak mempunya orang tua, Sebab selepas mereka berpisah, Tidak ada yang menanggung jawabin kehidupan Lea. Hanya sang nenek lah yang masih berada di samping nya hingga saat ini.
"Ra, elo mau pulang ke rumah atau mau langsung berangkat ke bar nih?"..
"Gue pulang ke rumah dulu deh, Buat mastiin kondisi adek-adek di rumah. Lagian, kalau gue berangkat sekarang kecepatan pecel lele. Aturan gue bisa istirahat walaupun hanya setengah jam, Tapikan lumayan lah dari pada enggak sama sekali".
"Gue kepret juga entar mulut lu ya Ra. Nama gue bagus-bagus, Lo ganti pulak jadi pecel lele. Dasar markona".
"Iya Lea iya, Ya udah deh Rara minta maaf. Enggak usah marah-marah juga kali. Lo itu Uda jelek, takut nya nanti jadi tambah jelek. hahaha''
Sebelum si pecel lele ngamuk, aku harus Kabur nih. Lari!..
Duuaakk...
"Aduuhh ya Allah. Pala gue benjol nih, Siapa si yang masang tiang listrik di sini". Sungut Rara...
Rara menabrak Tiang listrik di pinggir jalan, Karena pandangannya yang tidak fokus depan.
"hahahaha...Rasain Lo Rara, Itu lah akibat nya kalau elo durhaka sama gue. Hahahaha. Sampai sakit perut gue, Hahahaha. Makanya Ra punya mata itu lihatnya ke depan, Jangan kebelakang. Hahahaha
Lo itu pikun atau gimana si. Lagian kan, emang letak tiang listrik nya dari dulu di situ".
"Ya kan, seharusnya ni tiang listrik minggir dulu, Guenya kan mau kabur. Eh malah ni tiang enggak mau minggir. Lo ya Lea, Bukan nolongin gua, Malah ngetawai gue, Sakit banget ni Pala gue. sampek benjol begitu. Aduhhh"...
"Lagian ya Ra, Bukan tiangnya yang enggak mau minggir, Tapi otak Lo itu yang Uda geser. Hahahha... Lagian kan Emang uda dari jaman dahulu, itu tiang letakkan nya Uda di situ. Kalau lo sakit kepala karena ke pentok tiang listrik, kalau gue sakit perut kebanyakan ngetawain lo". hahahaha
"Lo tu ya Lea, bukannya nolongin gue"....
"Maaf deh Ra maaf, Sini gue periksa kepala lu, Takutnya nanti bocor gua juga yang repot.
Oh, ini si enggak papa Ra, Uda enggak usah takut cuman benjol doang koq belum sampai bocor". Ujar Lea.
pletak...
"Sakit tau Rara".sungut lea
"Habis elo, Pala gue Benjol gini loh bilang cuman Le, Rasa nya kepala gua sampai pusing 7 keliling gini".
"Makanya Ra, lain kali itu lebih hati!!"...
Setelah kejadian ke pentok tiang listrik, Akhirnya Rara sampai di rumah.
"Assalamualaikum"....
"Wa'alakum Salam kak, Tumben jam segini baru sampai rumah kak?"...
"Oh biasa lah, Tadi kakak ada urusan sedikit sama kak Lea Lu".
"Lili kemana Lu?, koq kakak enggak ada nampak"..
"Lili di kamar kak, Tidur"...
"Tumben jam segini Lili tidur?"...
"Mungkin kecapekan mainan kak"...
"Oh ya udah, Kakak cuma takut aja Lili enggak enak badan, Soal kan dia enggak pernah tu tidur jam segini. Kakak mau ke kamar dulu ya Lu, mau meluruskan pinggang bentar. Oh iya, ini tadi kakak belik KFC, Untuk makan malam kamu sama Lili".
"Oh ya kak, Lili simpan di dapur dulu ya kak, Nanti habis magrib kita makan sama-sama". Lulu, meraih kantong plastik yang di letakkan di atas lantai oleh sang kakak.
"Kakak tadi Uda makan, Itu tinggal bagian kamu sama Lili". Ucap Rara, Dan lagi-lagi ia harus berbohong kepada Lulu. Jarang-jarang, Rara bisa membelikan makanan enak, Walaupun ia bekerja dari pagi sampai malam, Tapi terkadang penghasilan yang Rara dapat, masih kurang untuk mencukupi kebutuhan mereka. Mana lagi, Rara harus membayar uang kontrakan rumah setiap bulan nya, Jadi ia harus pandai memutar otak. Gimana cara nya, agar Rara bisa mencukupi kebutuhan adik-adiknya. Dan juga, sedikit-sedikit harus bisa menyisihkan uang untuk keperluan-keperluan yang tak terduga.
To Be Continue.....
Di sebuah perusahaan, Real estate terbesar di kota J, Yang di pimpin oleh Alexander D'lemos. Pria dingin yang berusia 30 tahun Berwajah tampan, Alis tebal, hidung mancung, bibir tipis serta memiliki rahang tegas. Paket komplit, untuk pria keturunan Amerika dan Indonesia.
D'lemos sendiri, adalah perusahaan sang papa Graham D'lemos. Yang telah di wariskan oleh Alexander, Dan di bawah naungan Alexander perusahaan D'lemos berkembang secara pesat.
Alex, terkenal sebagai seorang pemimpin yang dingin dan kejam. Tak pernah memandang bulu jika ada karyawan yang mengkhianati nya, Itu sama saja dengan mereka, menggali lubang kubur nya sendiri.
Jika di luaran sana Alex terkenal dingin dan kejam, Berbanding balik dengan sifat nya ketika di rumah, Hangat dan penuh kasih. Tentu saja, sifat hangat dan penuh kasihnya hanya untuk sang istri Bella Antonio. Wanita berusia 28 tahun berparas cantik, Dan memiliki bentuk tubuh proporsional. Sudah 3 tahun Bella menjadi nyonya D'lemos, Banyak yang menjuluki mereka pasangan best couple.
Pranggg...
''Bedebah-bedebah ini, ternyata ingin bermain-main dengan ku".
Alex menekan tombol interkom di hadapannya.
"Max, Keruangan saya. segera!"..
"Baik tuan"...
Tok...tok..tok.
''Masuk''...
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"...
"Kau, urus Bedebah-bedebah yang sudah berani bermain-main dengan seorang Alex D'lemos. Aku menunggu hasilnya dalam 1 x 24 jam. Kau harus bisa menyingkirkan Meraka, Aku tidak ingin memelihara sampah di perusahaan ku".
"Baik tuan, Sebelum 1 x 24 jam masalah ini pasti sudah clear tuan".
"Bagus, Kau memang selalu bisa ku andalkan Max".
"Kalau tidak ada hal lain lagi, Saya pamit undur diri tuan".
"hmm"...
"Permisi tuan". Max menunduk hormat, sebelum berlalu pergi.
Dreet..Dreet.. Dreet
My Wife Is Calling...
📞Hallo Sayang
📞Hallo yank, Ada apa?...
📞HM aku mau izin jalan sama temen-temen, Bolehkan sayang?.
📞 Emangnya, kamu mau pery jalan-jalan ke mana yank?. Terus rencananya pergi berapa hari?...
📞Kalau pergi ke mana nya si belum pasti sayang, Kemungkinan 1 Minggu. Bolehkan yank?
📞Hhmm pergi lah!!. Tapi dengan syarat, harus sering kasih kabar!!..
📞Oke sayang. Makasih, Love you muuaaachh
📞 Love you too, Muuaaachh
Tut...Tut..Tut...
3 tahun sudah, usia pernikahan Alex dan Bella. Tapi mereka belum memiliki anak, Lebih tepat nya sang istri belum ingin mempunyai anak. Dengan alasan belum siap repot, Dan lagi takut badannya menjadi rusak. Itulah, yang membuat hubungan Bella dan Mama Risa mulai merenggang. Mama Risa sudah sangat mengharapkan kehadiran seorang cucu. Tapi sampai sekarang, Alex dan Bella belum bisa mengabulkan keinginan nya.
"Haduh, gimana si kok gue bisa ketiduran?, Padahal kan tadi niat nya cuma lurusin pinggang doang, Eh malah bablas sampai alam mimpi". Tak henti-hentinya rara bergumam, Karena Sekarang sudah jam 7 lewat.
"Lulu, Kakak berangkat dulu ya".
"Iya kak, hati-hati".
"Jangan lupa kunci pintu ya Lu!, Kalau ada orang enggak kenal jangan di buka pintunya". Pesan yang setiap hampir setiap hari, Rara ucapkan untuk sang adik.
"Iya Kak".
"Assalamualaikum".
"Wa'alakum Salam kak".
Rara pun berlalu pergi, Dengan tergesa-gesa, Rara melangkahkan kakinya. Rara memang selalu berjalan kaki saat berangkat kerja ke sebuah Bar. Karena, tempat kerjanya tidak terlalu jauh dari rumah kontrakan Rara. Biasanya, Rara hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit. Selain untuk menghemat ongkos, Sekalian juga hitung-hitungan olahraga malam.
"Kok tumben, Lo telat Ra?. Biasanya, jam setengah delapan elo Uda Standby". ucap Lea
To Be Continue.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!