NovelToon NovelToon

Wedding Agreement

Salah sasaran

" Apa? Delapan puluh juta? harus hari ini juga ya? "

Terasa runtuh jantung Elnara mendengar ucapan petugas rumah sakit soal biaya operasi ibunya malam nanti. Di depan ruang administrasi kini tubuh Elnara berdiri lemas. Pikirannya seolah buntu memikirkan penyakit sang ibu yang harus segera di operasi, sedang di sisi lain ia bingung harus mencari uang sebanyak itu kemana.

" Eemm, mbak . Bisa tidak biaya operasinya saya cicil? maksud saya ibu saya bisa ditangani dulu, sambil saya cari dananya. "

" Sesuai prosedur rumah sakit ini, biaya operasi paling lambat dibayar setelah tindakan dan itu belum termasuk obat. "

Elnara memejam sejenak untuk mengurai pikirannya yang kusut . Ia harus berpikir cepat agar ibunya bisa tertolong. Kemudian ia bergegas pergi ke restoran cepat saji tempat ia bekerja paruh waktu di siang hari. Namun karena gadis itu baru bekerja dua bulan di sana , pinjaman uang pun tak ia dapatkan.

Gadis itu tidak menyerah meski hari sudah pukul sembilan malam , ia terus melangkah. Kini menemui manajer tempat karaoke dimana ia bekerja sebagai cleaning service saat malam hari. Akhirnya dengan segala persyaratan dan perjanjian yang diberikan , Elnara mendapat pinjaman sejumlah uang yang sudah masuk dalam rekeningnya.

Dengan langkah cepat untuk memburu waktu , Nara ingin kembali ke rumah sakit tempat ibunya dirawat . Namun saat baru akan melangkah keluar dari tempat karaoke, Tiba-tiba ada seorang pria bertubuh besar dan tegap menghadangnya.

" Heh, Dasar perempuan ja*lang, sudah mendapat uang banyak mau kabur rupanya. "

Nara jelas mengerutkan dahinya , ia tak paham dengan kehadiran pria yang sama sekali tak dikenalnya.

" Siapa kalian? " Nara memeluk erat tas kecil berisi barang berharganya dengan perasaan was-was.

flashback

" Siallan! Dimana wanita yang ku sewa. Sudah satu jam tak datang juga. " oceh seorang pria yang kini sedang berada di kamar pribadinya. Ia yang lelah sepulang dari kantor berharap bisa langsung melepas penatnya dengan wanita yang ia sewa tapi lama ia menunggu wanita itu tak kunjung datang.

Ia mencoba menghubungi pemilik tempat karaoke yang juga menyewakan wanita malam. Tapi sayang, pria itu tak kunjung menjawab telponnya.

" Brengssek! Dimana Edo? lihat saja, ku ratakan bisnisnya kalau sampai berani bermain-main denganku. " gumam Aryan Maheswara. Seorang pengusaha yang dikenal dengan sifatnya yang dingin, arogan, dan juga kejam. Ia dan Edo sudah saling mengenal selama setahun karena saat itu teman Aryan membawanya ke tempat itu hingga akhirnya Aryan yang memang tidak dekat dengan siapapun saat itu menjadi pelanggan di tempat Edo.

Aryan juga sering meminta Edo untuk mencarikan wanita malam untuknya, karena menjalani sebuah hubungan tak pernah ada dalam pikiran seorang Aryan. Di usianya yang sudah tiga puluh tahun ia memilih mencari partner ranjang ketimbang harus menikah dan menjalani kehidupan berumah tangga.

Ia menghubungi anak buahnya untuk mencari wanita yang ia sewa dan juga mencari Edo di tempat karaoke.

" Jangan lupa saat ketemu langsung seret dia ke sini! " titah Aryan melalui sambungan telepon pada anak buahnya.

flashback off

" Banyak omong! Dasar wanita murahan.Seret dia!" perintahnya kemudian pada pria lain yang ternyata sudah berada di dekatnya.

" Awww! " Nara jelas berusaha meronta dan menarik tubuhnya dari cengkraman pria itu. Namun karena tubuhnya jauh lebih kecil , ia pun tak bisa melawan. " Tol...!" teriaknya. Tak sampai ujung kata karena mulutnya ke buru di sumpal oleh telapak tangan pria berbaju serba hitam itu.

Dimasukkan ke dalam mobil sedan dengan posisi kedua tangan terikat ke belakang . Nara masih berusaha memberontak dengan menggerakkan tubuhnya sebisa dan sekuat mungkin. Kakinya menendang bebas meski ruang geraknya sangat terbatas.

" Lepas! siapa kalian? " hardik Nara sebisanya dengan suara melengking.

" Diam! Berisik ! Kamu wanita murahan yang sudah di sewa boss Aryan, masih pura-pura bodoh? Kamu pasti ingin lari dari tanggung jawab dengan membawa uang boss Aryan kan? " pria yang ada di samping Nara kini semakin mengeratkan ikatan tangannya hingga membuat Nara semakin kesakitan.

" Aryan siapa? saya gak tau. " teriak Nara frustasi. Ia benar-benar tak mengerti apa yang dikatakan para pria yang menculiknya saat ini. Nara tidak berhenti ia masih terus berusaha melepaskan ikatan tangannya. Bahkan kakinya diikat hingga ruang geraknya semakin sempit.

Di dalam mobil dengan dua pria yang menghimpitnya , Nara tidak menyerah. Yang ada didalam pikirannya saat ini adalah kesembuhan sang ibu yang tergantung dengan dirinya seorang.

Plak

Pria di samping Nara tak tahan juga menampar gadis itu karena masih mengelak hingga ia terisak merasakan panas pada pipinya terlebih hatinya yang ikut sakit karena merasa putus asa, ujian selalu datang menghampiri nya tanpa kenal lelah. Belum selesai masalah sang ibu kini ia dihadapkan dengan masalah lain yang ia pun tak mengerti apa dan kenapa dirinya di perlakukan seperti ini .

" Kalian jahat, tolong lepaskan saya! " Nara kembali histeris lalu menendang seat di depannya dan meronta sebisanya. Hingga pria di sampingnya kemudian semakin tidak bisa menahan emosi karena menjadi korban tendangan Nara yang sudah tak karuan lagi.

" Dasar cewek brengssek! " sebuah tamparan dari tangan yang kekar kembali mendarat di pipi kiri Nara hingga gadis itu terkulai tak sadarkan diri.

Flashback

" Nara.. " panggil seorang wanita saat melihat Nara berjalan ingin menuju ruangan boss pemilik karaoke tempatnya bekerja.

Sontak Nara menoleh saat ada suara seorang wanita yang ia kenal memanggilnya. " Kak, Sofia?"

" Kamu mau kemana? bukannya hari ini sedang libur? " tanya wanita yang bernama sofia. Ia penasaran dengan kehadiran Nara di hari liburnya saat ini.

" Mau ketemu boss Edo kak. Aku mau pinjam uang. Malam ini ibu ku harus segera di operasi. " jawab Elnara lirih. Matanya bahkan sudah menggenang mengingat kondisi sang ibu saat ini.

" Semoga boss Edo mau membantu mu El, Oh iya baju mu basah. Kamu pasti kehujanan saat ke sini. Lebih baik kamu ganti pakai baju ku dulu dari pada nanti kamu masuk angin. " ucap Sofia. Dirinya sangat ingin membantu tapi ia pun tak bisa karena dirinya juga harus menjual diri demi memenuhi kebutuhan keluarganya yang menggantungkan hidupnya pada dirinya seorang, terutama sang adik yang juga sakit-sakitan dan butuh biaya besar untuk pengobatannya.

" Gak usah kak, gak apa kok. " sahut Elnara yang tak enak hati, melihat Sofia yang sudah cantik dan seksi, ia tau bahwa wanita itu harus bergegas untuk bertemu dengan klien nya.

" Ganti dulu Ra, ini baju ku. Pakai lah dulu agar kamu tak sakit dan kedinginan, Kamu harus kuat. Karena ibu mu sangat membutuhkan mu. " ucap Sofia yang kali ini memaksa Nara untuk mengganti bajunya yang basah kuyup karena kehujanan. Sofia bahkan sampai mengantar Nara ke toilet dan menunggunya karena ia ingin memastikan bahwa Nara benar-benar mengganti bajunya.

" Maaf ya Ra, baju dinas ku seperti ini semua. " ucap Sofia tak enak hati melihat Nara mengenakan bajunya yang cukup seksi dengan punggung terbuka, juga paha mulus Nara yang terekspos serta belahan dada yang cukup rendah hingga memperlihatkan payudaraa nya yang sedikit menyembul. Nara tak ada pilihan lain memakai baju seperti ini yang sebenarnya membuat dirinya tak nyaman. Tapi apa boleh buat benar apa kata sofia kalau sampai ia jatuh sakit siapa yang akan mengurus ibunya nanti.

" Tak apa kak, aku berterima kasih karena kamu sudah mau meminjamkan baju mu. Nanti akan ku kembalikan ya. "

Sofia hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum. " Oh iya ini jaket untuk menutupi punggungmu dan dadamu yang terbuka. Aku tak ingin para pria hidung belang menatap mu dengan tatapan lapar. " Sofia menyodorkan jaketnya untuk Elnara kenakan.

" Terima kasih banyak kak. "

" Sama-sama, Aku pergi dulu ya klien sudah menunggu ku sejak tadi dan aku sudah sangat terlambat. " pamit Sofia pada Elnara .

Setelah kepergian Sofia, Elnara ke ruang Edo dan bernegoisasi dengan bossnya itu agar mau meminjamkan sejumlah uang padanya. Dan dengan syarat yang diajukan Edo, akhirnya Nara mendapat pinjaman tersebut yang sudah Edo transfer ke rekeningnya.

" Mana tuh cewek, kata si boss pakai baju merah. "

kata salah seorang anak buah Aryan yang di tugaskan mencari wanita yang sudah bossnya bayar untuk melayaninya malam ini.

" Kita keruangan tuan Edo aja dulu, kita tanya kenapa wanita itu tak juga datang. " Baru juga melangkah Tiba-tiba anak buah Aryan melihat Elnara keluar dari ruangan Edo.

flashback off

.

...****************...

Hai guys, ketemu lagi sama novel baru aku. *semoga suka ya! Jangan lupa di subscribe, like setiap bab nya dan komen, jangan lupa vote dan hadiahnya juga ya. Terima kasih 🙏🙏, salam sayang dari akoh 😘😘 Saranghae

rate bintang 5 yaa kalo suka 😊😘🤗*

Kesucian yang terenggut

bruukkk

Tubuh Elnara yang tak berdaya di lempar dengan posisi meringkuk dengan tangan dan kaki masih terikat. Wajahnya tepat terbanting dilantai karpet tebal dengan luka di ujung bibir yang sudah mengering akibat tamparan yang diberikan oleh anak buah Aryan.

" Silahkan Boss Aryan. Dia tadi mau kabur jadi terpaksa kami mengikatnya. " ucap salah seorang pria yang melempar raga Elnara kemudian ia pergi dari kamar Aryan setelah mengantarkan Nara, hingga kemudian gadis itu tersadar dan membuka matanya yang terasa sangat berat .

Seorang pria berkemeja rapi dengan lengan yang tergulung hingga siku berdiri tegap menghadap jendela kamar penthouse pribadinya yang luas. Pandangan nya begitu tajam dengan mata memicing bak elang yang siap menerkam mangsanya.

Pria itu membalikkan tubuh dan menyaksikan seorang wanita tersungkur di lantai kamarnya yang mewah. Aryan mendekati wanita yang mencoba mengumpulkan kesadaran lalu melihat ada sosok pria dengan aura mencekam kini menatapnya nyalang.

" Jadi kau mau kabur dan ingin uang ku saja tanpa melayani ku begitu? Kau pikir kau siapa? Jangan pernah bermain-main denganku! wanita murahan. " Betapa kesal nya Aryan, ia merasa baru kali ini ada seorang wanita yang berani padanya.

Elnara yang terbungkam mulutnya dengan kain panjang yang diikat sampai ke belakang kepalanya itu jelas menatap Aryan dengan penuh ketakutan. Kedua bola matanya mengisyaratkan permohonan.

" Eeemmm.. " pekiknya tertahan saat Aryan menarik rambutnya ke belakang. Gadis itu menggeleng dengan wajah yang sudah basah penuh air mata.

Pria dengan perawakan atletis dan mata tajam itu kemudian mengambil sebuah botol minuman beralkohol , lalu membuka kain penutup mulut Elnara dan menenggakan minuman itu secara paksa ke mulut gadis yang sudah tidak bisa melarikan diri darinya.

" Uhukkk! "

Gadis itu terbatuk dan tak berdaya , Aryan tetap memaksakan cairan itu untuk masuk semua ke kerongkongannya. Dibukanya tali pengikat tangan dan kedua kaki gadis itu lalu dengan amarah yang bercampur dengan hasrat yang meninggi , Aryan membawa tubuh Elnara dan membantingnya ke atas tempat tidur.

Elnara menggeleng cepat saat Aryan sudah membuka kemejanya hingga memperlihatkan otot perut yang menggoda . " Tidak, ku mohon jangan! "

Gadis itu makin terguncang saat lengan kekar Aryan membuka paksa bajunya dengan merobek kasar lalu menampakkan tubuh putihnya yang begitu menggoda.

El refleks menutupi bagian atas dadanya dan menangis lemah. Raganya terlampau lelah untuk memberontak.

" Kamu cantik juga, tak salah Edo mengatakan bahwa kamu primadona di tempatnya. Selama ini bahkan aku penasaran denganmu, sulit sekali untuk memesanmu. Aku harus membayar mahal dan menunggu lama untuk itu." puji Aryan yang menatap lapar tubuh Elnara.

Melihat tubuh El yang molek, pria mana yang tidak terbakar hasratnya untuk segera mencumbu permukaan kulitnya yang mulus tanpa celah. Elnara hanya bisa menangis dan merasakan kepalanya yang berputar karena efek alkohol yang sudah merasuki tubuhnya.

" Aku bukan wanita bayaran, Jangan...." mohon Elnara dengan suara lemah dan tangan masih menutupi bagian sensitif nya.

" Cih, bukan wanita bayaran tapi pakaianmu seperti itu. " sindir Aryan. Dengan pakaian seperti itu dan berada di tempat karaoke milik Edo, ia yakin wanita itu adalah wanita bayaran yang ia sewa.

" Ibu..... " lirih nya kemudian mengingat bayangan sang ibu yang terbaring sakit menari di pelupuk matanya.

Namun permohonannya hanya dianggap angin lalu oleh Aryan yang kemudian melucuti pakaian bawahnya hingga memperlihatkan bagian intinya.Tak memberikan ampun , Aryan yang tengah diliputi gairah malah memasukkan senjata kelelakiannya ke lubang inti milik Elnara yang belum siap menerima serangan darinya tanpa pemanasan sama sekali hingga gadis itu mengernyit dan menjerit kesakitan.

" Kamu masih perawan? " gumam Aryan dengan perasaan curiga karena sejak tadi ia cukup sulit memasuki bagian inti Nara, tapi ia tak bisa menghentikan aksinya yang sudah kepalang tanggung.

Elnara terisak meski kini ia berada di alam antara sadar dan melayang ke neraka. Tak peduli gadis yang ada dibawahnya itu menangis, Aryan terus mendorong miliknya dengan kenikmatan yang ia rasakan sendiri.

Hingga di waktu tubuh Aryan tersengat aliran yang memuncak, pria itu dengan gairahnya menghentakkan dorongan terakhirnya semakin dalam hingga ia merasakan kelegaan yang luar biasa . Dengan napas terengah dan senyum kepuasan, pria itu sangat menikmati wanita yang ia sewa malam ini.

Dilihatnya gadis itu sudah terkapar tak berdaya dan tak sadarkan diri. Ia meraih ponselnya yang sejak tadi berdering di atas nakas , ia sengaja mengabaikan panggilan itu karena tak ingin aktivitasnya terganggu oleh siapapun.

" Ada apa? " jawabnya saat panggilan itu tersambung.

" Gue mau minta maaf, Ar. Wanita yang loe sewa untuk malam ini gak bisa dateng. Adiknya meninggal dunia. " ucap Edo.

" Lalu wanita ini siapa? " gumam Aryan yang masih terdengar jelas oleh Edo.

" Wanita yang mana? " tanya Edo yang bingung dengan perkataan Aryan.

" Wanita yang gue sewa masih perawan? " tanya Aryan penasaran.

" Udah gak lah Ar, dia itu primadona di tempat gue. udah berpengalaman dan banyak yang antri ingin memakai jasanya. "

" Kenapa loe baru hubungin gue sekarang, bodoh! " sentak Aryan . Kepalanya mendadak pusing dengan situasi saat ini.

" Gue juga baru dapet kabar tadi, itu cewek udah dalam perjalanan ke penthouse loe, tapi pas di tengah perjalanan orang tuanya ngabarin kalo adiknya meninggal, jadi dia langsung puter balik dan Loe juga dari tadi gue telpon gak loe angkat-angkat. "

" Jadi loe nyalahin gue? brengssek! " umpat Aryan yang langsung menutup sambungan telponnya begitu saja.

" Lalu kamu siapa? " gumamnya pelan sambil melihat ke arah wanita yang kini terkapar tak berdaya di atas ranjangnya.

" Heh, bangun! " Aryan menepuk pipi Nara yang masih tak sadarkan diri. Sekali, dua kali gadis itu masih belum sadar juga.

Sampai kemudian Aryan melihat ada bercak darah di permukaan seprei berasal dari inti gadis yang baru saja ia renggut kesuciannya. Kedua bola mata Aryan membelalak gugup. Terlebih ia baru tau kalau gadis yang ada dihadapannya saat ini bukanlah wanita yang ia sewa. Buru-buru ia mengenakan kembali pakaiannya lalu memanggil asisten rumah tangga.

" Maaf tuan muda. Nona ini sepertinya pendarahan. " ucapnya seorang asisten rumah tangganya yang melihat bagaimana keadaan Elnara saat ini.

" A-apa? " Aryan yang baru keluar dari kamar mandi bergegas menghampiri raga Elnara yang masih tergeletak tak sadarkan diri . Wajahnya nampak pucat hingga membuat Aryan panik . " Brengssek! " umpatnya kesal karena baru kali ini ia salah membawa wanita yang akan ia tiduri.

" Bagaimana tuan muda? " tanya asisten rumah tangga itu cemas lalu menepuk pipi Elnara yang masih belum mengenakan sehelai benang pun.

" Bawa dia ke rumah sakit. "

Aryan segera melebarkan langkahnya keluar kamar dan menuju anak buahnya yang ia suruh membawa wanita malam tadi.

" Bodoh! Kalian bisa kerja atau tidak, hah? " murka Aryan dengan wajah memerah menahan marah pada anak buahnya yang tadi membawa Elnara.

Anak buahnya yang bertubuh besar itu jelas saling pandang lantaran tak mengerti dimana letak kesalahan mereka. Sampai kemudian tim medis datang dan membawa raga Nara keluar dengan brankar dorong menuju ambulans.

.

...****************...

Hai guys, ketemu lagi sama novel baru aku. semoga suka ya! Jangan lupa di subscribe, like setiap bab nya dan komen, jangan lupa vote dan hadiahnya juga ya. Terima kasih 🙏🙏, salam sayang dari akoh 😘😘 Saranghae

rate bintang 5 yaa kalo suka 😊😘🤗

Kritis

" Kalian tau, siapa yang kalian bawa kesini? " tanya Aryan dengan wajah yang sudah sangat menyeramkan. Hingga membuat anak buahnya menelan salivanya susah payah. " Dia itu bukan wanita bayaran yang saya sewa. Kalian salah membawa wanita, Kalian bodoh atau bagaimana?"

" Maaf boss, bukannya tadi boss bilang wanita itu memakai gaun merah. Makanya kami membawa dia ke sini. " jawab salah seorang anak buahnya.

" Apa kalian bertemu Edo dan bertanya perihal wanita itu? " tanya Aryan yang semakin kesal dengan jawaban anak buahnya.

" Tidak boss, tapi kami melihat wanita itu keluar dari ruangan Tuan Edo. "

" Seharusnya kalian bertanya dulu pada Edo wanita yang aku sewa dia atau bukan! " hardik Aryan pada semua anak buahnya.

Aryan meminta anak buahnya mengambil tas dan dompet gadis yang salah sasaran itu di mobil yang tadi di pakai untuk membawa Elnara.

" Elnara adhizty ? " Aryan mengeja deretan nama yang tertera dalam ID card restoran cepat saji yang dipegangnya saat ini. Di dalam dompet milik gadis itu juga tidak ada sesuatu yang menarik selain kartu Identitas, Id card juga kartu ATM .

" Apa-apaan ini? " gumam Aryan seakan tak paham kenapa dirinya bisa salah meniduri seorang gadis. Bodohnya iya yang mempercayakan semuanya pada Edo tanpa bertanya lebih jauh nama atau foto wanita bayaran yang ia sewa. Yang ia tau ia meminta wanita dan Edo langsung memilihkannya karena tau seperti apa selera seorang Aryan, jadi Aryan pun tak banyak bertanya karena ia hanya terima beres seperti sebelum-sebelumnya.

Aryan kini berangkat bersama asisten pribadinya ke tempat karaoke , ia ingin menemui Edo dan bertanya pada pria itu siapa Elnara Adhizty.

Edo yang bingung dengan kedatangan Aryan dan asistennya Jonas mengerutkan dahinya. Ia bingung dengan Aryan yang tiba-tiba datang memintanya menjelaskan lebih detil apa yang sebenarnya terjadi pada wanita yang ia sewa.

" Tadi itu memang Sofia datang terlambat untuk menemui loe karena dia abis dari rumah sakit untuk melihat keadaan adiknya, setelah itu dia pamit sama gue mau jalan ke penthouse loe, tapi di pertengahan jalan ibunya telpon bilang bahwa adiknya sudah meninggal, dia yang panik dan bingung langsung putar balik, sampai akhirnya gak lama kemudian dia baru hubungin gue bilang kalau dia gak bisa dateng." jelas Edo panjang lebar.

" Tadi anak buah gue kesini, dan dia lihat cewek pake gaun merah keluar dari ruangan loe, maka dari itu anak buah gue langsung menyeret cewek itu ke mobil untuk dibawa ke penthouse gue. Karena gue pikir cewek yang loe janjiin itu gak datang- datang karena mau kabur gitu aja setelah gue bayar mahal tanpa melayani gue. Jadi gue suruh anak buah gue seret cewek itu kalau mereka ketemu di sini. Dan yang bodohnya ada seorang wanita yang keluar dari ruangan loe memakai gaun merah yang cukup seksi. Maka dari itu anak buah gue membawa itu cewek ke penthouse gue. "

" Apa? Siapa? " tanya Edo kaget. Karena baru kali ini ada kejadian seperti ini, salah sasaran.

Aryan menyodorkan kartu Identitas milik Elnara ke hadapan Edo dan tentu itu membuat Edo terbelalak. " Gila! sinting! itu cleaning service di sini, emang loe gak bisa lihat apa dia bukan wanita malam? Dia wanita baik-baik dan kemungkinan masih perawan , harusnya loe tau itu. "

" Heh, Brengssek! mana gue tau itu cewek masih perawan atau gak sebelum gue coba. Lagi juga gue pikir loe ganti cewek itu dengan yang masih perawan. Dari bajunya juga seksi kaya wanita bayaran gitu mana bisa gue bedain. Ya emang sih dia sempet nangis dan berontak gak mau melayani gue. Tapi kan gue pikir mungkin karena ini pertama kalinya buat dia atau emang di gak mau melayani gue cuma mau bawa kabur duitnya aja. Mana gue kepikiran itu cewek gak mau disentuh karena emang bukan wanita bayaran. " jelas Aryan yang sudah pasti tak ingin disalahkan.

" Terus gimana dia sekarang? " tanya Edo yang khawatir dengan keadaan Elnara.

" Di rumah sakit! " jawab Aryan, singkat, padat dan jelas.

" Kok bisa? Loe apain itu anak orang? "

" Pendarahan. "

" Sinting loe ya, Ar. anak orang sampai loe bikin begitu. " sentak Edo yang lupa siapa yang ia ajak bicara saat ini.

" Dari tadi gue diem ya loe mengumpat macam-macam di depan muka gue. Jangan sampai ini bisnis loe gue ratain sama tanah! " ancam Aryan yang kesal sejak tadi Edo selalu menyalahkan dan menyudutkannya."

" So-sorry, Ar gue cuma bingung aja harus gimana Nara it0u anak baik-baik. Gimana hidupnya setelah ini. Masa depannya hancur gitu aja. " ucap Edo yang mulai menurunkan nada bicara nya yang sejak tadi selalu ngegas pada Aryan. " Dia bahkan sampai kerja banting tulang kesana kesini untuk biaya rumah sakit ibunya, bahkan tadi dia habis pinjam uang sama gue. "

" Gue bakal tanggung jawab, gue akan ganti rugi berapa pun yang dia minta. Dan hutangnya sama loe biar gue yang bayar. " sahut Aryan dengan entengnya. Ia pikir uang bisa membeli apapun dan bisa menyelesaikan segala masalah.

Meskipun begitu , pikirannya tetap berkecamuk saat ini . Ini bukan pertama kalinya ia melakukan hubungan intim seperti itu. Namun entah mengapa ada rasa bersalah hinggap dalam diri Aryan yang malah kepikiran dengan nasib gadis yang telah salah menjadi sasarannya.

" Sekarang bagaimana tuan muda? " tanya sang asisten.

" Kita pulang saja! " titah Aryan yang merasa kepalanya sangat sakit karena masalah ini.

Baru juga beberapa langkah ponsel milik Aryan kemudian berdering di sakunya dan pria itu mengambilnya sambil terus melangkah.

" Tuan, nona ini mengalami pendarahan hebat dan harus di rawat beberapa hari di sini. Dan kita tidak tau identitasnya. " ucap salah seorang perawat dari seberang telpon.

" Jo, kita kerumah sakit tempat gadis itu dirawat. Bawa tasnya, mereka butuh Identitas gadis itu. " titah Aryan pada sang asisten yang hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah mengurus segala administrasi Elnara dan melihat keadaan gadis itu sebentar, Aryan dan jonas memutuskan untuk pulang. Dengan langkah besar Aryan menyusuri koridor rumah sakit menuju ke arah pintu keluar diikuti oleh jonas, sang asisten. Sampai di dalam lift yang akan membawa mereka turun, indera pendengaran pria itu terusik oleh percakapan petugas rumah sakit yang berada satu ruangan dengannya.

" Pasien atas nama Yunita kritis . Harus segera dilakukan tindakan operasi tapi anaknya dari tadi sore menghilang. Info bagian administrasi dia sedang mencari pinjaman dana. Namun susah sekali dihubungi sejak tadi. "

Seorang petugas satunya kemudian mencoba menghubungi nomer telepon Elnara yang memang sengaja gadis itu berikan pada perawat di sana. Agar bisa menghubunginya kapan saja kalau ada sesuatu terjadi pada ibunya disaat ia tak bisa menjaga sang ibu 24 jam karena harus bekerja untuk membayar biaya rumah sakit sang ibu.

" Sini aku coba hubungi lagi . Elnara adhizty, nama yang bagus. "

deg

.

...****************...

Hai guys, ketemu lagi sama novel baru aku. semoga suka ya! Jangan lupa di subscribe, like setiap bab nya dan komen, jangan lupa vote dan hadiahnya juga ya. Terima kasih 🙏🙏, salam sayang dari akoh 😘😘 Saranghae

rate bintang 5 yaa kalo suka 😊😘🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!