Perempuan Yang Menikahi Rembulan (The Series)
Apa yang Terjadi?
Malam itu suara sirine mobil pemadam kebakaran membising di jalan komplek Perumahan Semanggi.
Kali ini suara toa surau yang mengumandangkan adzan isya itu kalah kuat.
Orang-orang
KEBAKARAAAN! KEBAKARAAAN!
Para pejalan kaki yang berniat sembahyang di surau pun berbelok arah.
Orang-orang
ADA YANG MAU BUNUH DIRI! ADA YANG MAU BUNUH DIRI!
Langkah kaki para pejalan itu pun terhenti di depan sebuah rumah berlantai tiga yang sudah ramai dikerumuni warga.
Para warga sibuk bolak-balik berusaha memadamkan api dengan alat-alat seadanya, seperti ember dan aliran air dari selang dari kran tetangga.
Tim Damkar
Permisi-permisi!
Tim Damkar berjalan membelah kerumunan.
Alika
Tolong kakak saya, Om!
Personel Damkar
Iya, kamu yang tenang ya.
Dengan sigap para petugas Damkar menyiapkan peralatan. Selain untuk memadamkan api juga untuk menyelamatkan seseorang di ujung balkon lantai teratas.
Alika menunjuk ke arah lantai tiga.
Helen
RATNAAA... NGAPAIN LU DI SANA RATNA!
Helen pun memeluk Alika dan mencoba menenangkannya.
Alika
Aku ga nyangka bisa kejadian seperti ini.
Alika
Kak Ratna itu orang waras, Kak.
Alika
Dia ga mungkin ngelakuin hal konyol kaya gini.
Helen
/Menurutku, kejadian seperti ini sangat mungkin terjadi pada Ratna./ ~membatin
Helen
/Selama aku sekelas dengannya dia ga pernah mau aku ajak bicara. Dia paling ga suka kalau ada yang mendekatinya. Dia ga suka berteman dengan siapapun./ ~membatin
Helen
/Padahal rumah kami bertetangga./ ~membatin
[Flashback di dalam ingatan Helen]
Saat itu sedang jam belajar.
Semua orang berada di kelas. Lorong, lapangan, dan semua lingkungan sekitar begitu sepi.
Helen menoleh ke bangku Ratna yang kosong.
Helen
/Kok Ratna ga masuk-masuk kelas ya?/
Helen melihat jam di tangannya.
Helen
/Masa dia ketiduran di toilet?/
Helen
/Sudah hampir satu jam Ratna ga balik-balik ke sini./
Helen pun mengangkat tangan untuk meminta izin kepada guru.
Pak Guru
Iya, Helen? Ada apa?
Helen
Pak, saya izin ke toilet.
Pak Guru
Sekalian kalau ketemu Ratna, suruh dia cepat kembali ke sini.
Helen berjalan ke toilet.
Sesampainya di depan pintu utama toilet putri...
Helen berteriak histeris.
Darah berceceran di lantai dan sebagian dinding terkena percikannya.
Tubuh seorang siswi terkulai di lantai dengan kaki bersimbah darah keluar dari dalam roknya.
Helen berlarian mencari pertolongan.
Helen
Rat... Rat... Ratna!
Pak Guru
Bicara yang jelas!
Dengan bicaranya yang tergagap-gagap, Helen menunjuk ke arah toilet.
Orang-orang itu pun bergegas berlarian ke toilet.
Benar saja, mereka menemukan Ratna dalam keadaan pingsan dan begitu tragis.
Pak Guru
Ayo, bantu! Bantu! Kita bawa Ratna ke UKS!
Teman-teman
Iya Pak. Iya Pak.
Orang-orang itu pun membawa Ratna ke UKS.
Setelah sampai di UKS, Ratna dibaringkan di tempat tidur. Kondisinya masih sangat berantakan.
Pak Guru
Sudah, kalian semua kembali saja ke kelas.
Pak Guru
Nah, ini Bu Tiwi sudah datang.
Teman-teman
Ayo kita ke kelas.
Teman-teman
Iya, saya pun ogah berurusan dengan brrrrr… *merinding
Helen dan beberapa siswa itu berjalan menuju kelas.
Helen
Kasihan, Ratna ga ada yang nemenin.
Teman-teman
Sudahlah. Kan sudah ada Bu Tiwi dan Pak Handoko di sana.
Teman-teman
Lagipula buat apa kita peduli dengan cewek aneh itu?
Helen
Bagaimanapun juga itu teman kita!
Teman-teman
Apa selama ini dia pernah menganggap kita sebagai temannya?
Teman-teman
Bahkan menganggap kita ada pun enggak!
Teman-teman
Eh, tapi tahu ga guys… gue dengar-dengar…
Teman-teman
Dengar-dengar apa Bro?
Teman-teman
Si Ratna suka jalan sama om-om.
Teman-teman
Bisa aja kan tadi itu cara dia buat ngebuang hasil wikwik haramnya itu.
Helen
Menurutlu Ratna baru aja melakukan aborsi?
Helen
Jangan sembarangan lu!
Jadi Ratna...
Helen dan teman-temannya baru saja kembali dari UKS.
Dalam perjalanannya di lorong, mereka pun berseteru.
Helen
Menurutlu Ratna baru aja melakukan aborsi?
Helen
Jangan sembarangan lu!
Teman-teman
Kita sama-sama di sana tadi!
Teman-teman
Monyet juga bisa nebak apa yang terjadi tadi.
Helen
Heh! Gue peringatin kalian ya!
Helen
Jaga tuh mulut kalau ga mau gue tabok!
Helen
Masalah belum jelas udah bikin hoax aja.
Helen
Harusnya kalian iba dengan kondisi Ratna yang kaya tadi!
Helen
Dimana sisi kemanusiaan kalian?
Helen
Lagian kalian itu cowok kan!
Helen
Kenapa bacot kalian lebih parah daripada lambe turah!
Helen
Gue ingatkan sekali lagi...
Helen menarik ke atas kerah-kerah baju teman-temannya itu.
Teman-teman
Iya, iya, Helen.
Teman-teman
Ampun, Len. Ampun.
Kembali ke kondisi di mana orang-orang sedang sibuk dan histeris dalam kerumunan di depan rumah Ratna yang kebakaran.
Helen
Kita ga tahu kan beban seberat apa yang sedang Ratna pikul sendirian.
Alika
Kak Ratna ga sedang depresi.
Alika
Kak Ratna itu dekat banget sama aku.
Alika
Kalau ada apa-apa dia pasti akan cerita sama aku!
Helen
Ratna suka cerita ke kamu soal masalah-masalahnya?
Alika
Dan Kak Ratna sedang ga punya masalah.
Alika
Justru dia seharusnya lagi bahagia-bahagianya.
Alika
Yang aku tahu terakhir kali dia selalu happy. Dia itu lagi jatuh cinta Kak.
Helen
Sebentar, Dik. Saya bingung.
Helen
Kalau dia lagi baik-baik aja bahkan happy, terus kenapa hal ini bisa terjadi?
Johan
Hal ini terjadi karena dia setres!
Johan
Loh? Memang benar kok!
Johan
Saya tahu betul dia pasti setres.
Johan
Perempuan mana yang tidak setres kalau keperawanannya direnggut.
Alika mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia berniat untuk menghajar pemuda desa yang bernama Johan itu.
Helen menahan tangan Alika. Ia mengantisipasi agar tidak terjadi keributan di tengah kondisi yang kacau ini.
Helen
Maksud Abang ini apa?
Johan
Jadi begini ceritanya...
Alika
Jangan percaya sama cowok brengsek ini Kak.
Alika
Pemabuk dan pembuat onar seperti dia ga perlu didengarkan.
Helen
Dik, kita dengarkan dulu cerita abang ini ya...
Johan
Iya lu Bocah! Dengerin gue dulu ngapa!
Helen
Oke Bang. Oke Bang. Gimana itu ceritanya?
Johan
Malam itu, beberapa minggu yang lalu saya memergoki Ratna sedang diperkosa di belakang ladang sana.
Johan
Bukan hanya saya, tapi Soni dan Untung juga ada di sana.
Johan
Waktu itu kami sedang kebagian giliran ronda.
Alika
Kenapa kalian tidak mengabari kami keluarganya?
Johan
Pelaku pemerkosaan itu keburu kabur.
Johan
Soni dan Untung mengejarnya tapi ga dapat.
Johan
Sementara kakaklu itu menangis memohon-mohon di kaki gue.
Johan
Dia minta agar gue merahasiakan hal ini.
Helen
/Berarti benar tebakan teman-teman di sekolah waktu itu./ ~membatin
Johan
Kalau lu ga percaya, tanyakan sama Soni dan Untung!
Johan
Kan udah gue bilang, gue ga sendirian di sana!
Alika
Siapa yang bisa percaya dengan brandal seperti kau, Bang?!
Alika
Ditambah lagi dengan Bang Seno dan Bang Untung.
Alika
Bukan rahasia umum lagi kalau ada yang heboh-heboh kemalingan, tersangkanya ga jauh-jauh dari kalian!
Johan mengangkat tangannya tinggi-tinggi sebagai ancang-ancang hendak memukul Alika.
Helen
Hei Bang! Benar kata Alika!
Helen
Setahu gue pun ronda itu tugas Pak Selamet dan Pak Muhajirin.
Helen
Mereka yang jelas-jelas hansip yang gantian berjaga.
Helen
Dan semua orang tahu riwayat hidup Abang dan teman-temanlu itu.
Kalian mantan narapidana.
Johan tidak jadi mengayunkan tangannya. Dia menariknya dan menjatuhkannya begitu saja.
Paman Husein berteriak memanggil perempuan di lantai tiga itu dengan menggunakan toa.
Melahirkan Siluman Harimau?
Di tengah cerita yabg simpang siur tentang kondisi Ratna, tiba-tiba pamannya datang.
Lelaki itu meneriaki Ratna dengan Toa.
Tapi anehnya lelaki itu memanggilnya dengan nama Sa'adah.
Alika
Apa yang Paman lakukan?
Lelaki itu tidak mempedulikan Alika. Ia terus saja meneriaki Ratna.
Paman Husein
SA'AADAAAH… LEPASKAN ANAK ITU SA'ADAH!
Alika merebut toa itu dari tangan pamannya.
Lelaki yang bernama Husein itu balas menarik toa dari tangan Alika.
Paman Husein
Kakakmu itu sedang ga sadar dengan yang dilakukannya, Nak!
Tim Damkar
Tenang, Pak. Tenang.
Tim Damkar
Tim kami sudah ada di atas, Bapak lihat?
Tim Damkar menenangkan Paman Husein agar tidak semakin menambah keadaan semakin kacau.
Suara toa itu justru menambah kebisingan dan sangat mengganggu
Tim Damkar
Biarkan kami membantu.
Tim Damkar
Bapak tidak perlu teriak-teriak begini.
Paman Husein
Apa yang kalian lakukan di atas itu percuma.
Tim Damkar
Tim kami sedang ada di atas.
Tim Damkar
Kami jamin, kami bisa membujuk dan menyelamatkan gadis itu.
Helen
Kita serahkan saja masalah ini kepada mereka, Om.
Paman Husein
Kalian tahu apa soal anak itu?
Paman Husein
Sekalipun profesional apapun itu kalian bilang!
Paman Husein
Dia itu sedang dikuasai siluman harimau!
Alika
Paman, jangan ngawur!
Paman Husein
Alika, kamu ga tahu kan kalau warisan keluarga kita baru saja masuk ke tubuh kakakmu?
Alika
Jangan meracau, Paman!
Helen
A-apa... apa maksud Paman dengan warisan keluarga? Siluman harimau?
Tim Damkar
Zrzxzxzzzz… *suara handy talky
Tim Damkar
Ya, merah dua masuk.
Personel Damkar
Korban sulit dikendalikan. *suara melalui handy talky
Personel Damkar
Siapkan ekstra holding dan julurkan tangga juga pengaman landing. Ganti. *suara melalui handy talky
Tim Damkar
Pengaman landing? Tidakkah sebaiknya ada tambahan personil menyusul?
Personel Damkar
Tidak akan sempat. *suara melalui handy talky
Personel Damkar
Korban sulit dikendalikan. *suara melalui handy talky
Personel Damkar
Saya ulangi, korban sulit dikendalikan. *suara melalui handy talky
Personel Damkar
Sikapnya buas dan kekuatannya melampaui tenaga remaja perempuan normal. *suara melalui handy talky
Tim Damkar
Baik disiapkan. Ganti.
Tim Damkar pun kembali berkutat dengan peralatannya dan mengakhiri pembicaraannya dengan Paman Husein.
Paman Husein
Apa saya bilang!
Paman Husein
Kalian dengar kan tadi?
Paman Husein
Kemarikan toa itu, Alika!
Alika
Tidak, sebelum Paman katakan apa yang terjadi.
Paman Husein
Dia dikuasai siluman harimau putih, Alika.
Paman Husein
Keluarga kita sebelumnya memang bersih dari urusan Nini Juhe, tapi tidak sekarang.
Alika
Nini Juhe? Nenek buyut Alika?
Paman Husein
Ya, Nini Juhe dulu punya peliharaan yang sejak sepeninggalnya peliharaan itu ikut pergi bersama beliau.
Paman Husein
Ternyata kenyataannya tidak demikian. Peliharaan itu tidak benar-benar pergi.
Paman Husein
Siluman itu bersarang di tubuh kakakmu.
Paman Husein
Makhluk itu terlahir kembali minggu lalu.
Paman Husein
Ya. Saya bisa melihatnya.
Paman Husein
Siang itu, saya dapat penglihatan kalau Ratna telah melahirkan seekor harimau putih dari rahimnya.
Helen
Apakah itu terjadi pada hari kamis?
Paman Husein
Kamu teman sekelas Ratna kan?
Paman Husein
Pasti kamu tahu ada yang tidak beres saat itu kan?
Alika
Siluman harimau segala.
Alika
Hentikan pembicaraan ngawur ini!
Helen
Coba kita dengarkan dulu cerita Paman Husein.
Helen
Lagipula kamu juga pasti tahu kan hari itu Ratna pulang lebih awal dari sekolah?
Alika
Kak Ratna memang pulang karena sakit.
Alika
Tapi guru yang nganterin pun bilang kalau itu hanya… hanya…
Helen
Katakan apa yang kamu dengar dari mereka!
Alika
Intinya ga ada kejadian apapun yang aneh-aneh!
Alika
Itu hanya karena menstruasi biasa.
Alika
Oh iya, Kak Ratna sedang kelelahan waktu itu. Ga lebih.
Alika
Aku pastikan, ga ada melahirkan-melahirkan apalah itu.
Paman Husein
Itu benar-benar terjadi, Alika!
Paman Husein
Orang lain bisa bilang itu hanya menstruasi, tapi kenyataannya itu adalah aktivitas gaib.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!