NovelToon NovelToon

Problem With Playboy President

Episode 1

"*Author kembali lagi dengan Cerita yang baru. Dan semoga para pembaca menyukai cerita nya".

"problem with the playboy president"

Seorang gadis berumur 22 tahun bernama Anna Jasmine yang berasal dari keluarga yang tak mampu walaupun ekonomi keluarga sangat kurang tetapi keluarga nya sangat harmonis. Ayah Anna lumpuh karena kecelakaan. Jadi p sebagai anak sulung menjadi tulang punggung keluarga untuk kebutuhan sehari hari keluarga nya serta untuk membayar sekolah kedua adik nya .

Anna yang memiliki otak cerdas mendapatkan beasiswa di universitas favorit di kota nya dan juga melarang mahasiswa/i nya untuk bekerja. Tapi Anna harus membantu orang tua nya dan Anna mengajukan permohonan agar di setujui untuk bekerja sambilan.

Tok . . . !

Tok . . . !

Tok . . . !

“ Permisi. ” ucap yang masih balik pintu ruangan Rektor.

“ Masuklah. ” jawab Rektor yang berumur seperti ayahanda Anna.

Anna pun masuk ke ruangan tersebut sambil membawa wadah persegi transparan dan membuat lembaran kertas terlihat saat Anna memegang wadah persegi di dekapannya.

“ Ada apa? Anna. ” tanya lembut Rektor karena Anna adalah mahasiswi yang terkenal dengan kecerdasan nya melebihi mahasiswi di kampus.

“ Saya kesini untuk meminta persetujan agar di bolehkan bekerja sambilan. ” jawab Anna yang menyerahkan berkas nya kepada Rektor

Dan Rektor pun melihat nya dengan penuh ekspresi wajah yang sedikit kecewa.

“ Apakah siswi Anna belum tahu? Tentang peraturan yang di buat Universitas, bahwa Universitas di sini tidak memperbolehkan mahasiswi nya untuk bekerja sambilan!. ” bentak sang Rektor dan memukul kertas di meja.

“ Saya tahu, saya mohon izinkan saya bekerja sambilan. ” ucap Anna yang memohon kepada Rektorat (pemimpin University) agar di perbolehkan untuk bekerja.

“ Baiklah. . .! ”

“ Tapi ada 3 syarat nya, walaupun siswi Anna merupakan mahasiswi yang terbaik di Universitas. ” jawab Rektor yang sebenarnya memiliki hati yang baik kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berperilaku baik.

“ Apa Prof. Syarat nya?. ” tanya Anna yang merasa lega sudah di izin kan untuk bekerja.

“ Syarat nya adalah . . . .

IPK mu tidak boleh sampai turun hingga ke angka 3

Kamu harus masuk kuliah tanpa bolos karena pekerjaanmu. Kecuali ada alasan tertentu.

Tidak boleh terlambat masuk kuliah

itu syarat nya. ” jawab Rektor yang menyebutkan syarat kepada Anna. Dan tentu saja syarat yang di berikan Rektor tidak boleh di langgar nya, dan yang bersangkutan tetap harus mematuhi syarat yang di berikan dari seorang yang membuat syarat.

“ Baik Prof. Saya akan mengingat nya dan akan melaksanakan nya. ”sahut Anna yang merasa senang karena sudah di perbolehkan untuk bekerja sambilan.

“ Tunggu! Tapi kamu harus ingat, kalau kamu langgar syarat dan IPK mu turun kamu akan di keluarkan secara tidak hormat di Universitas ini. Paham!. ” lanjut Rektor yang memberitahukan Anna apabila ia melanggar syarat nya maka Anna akan di langsung keluarkan dari National University.

“ Oke kamu boleh keluar sekarang. ” lanjut Profesor, sembari menyimpan berkas milik Anna.

“ Baik Prof! Terima kasih banyak sudah menyetujui nya. ” ucap Anna yang bersalaman dengan Prof secara berulang-ulang.

“ Iya sama – sama. ” jawab Prof yang juga ikut berempati karena keadaan keluarga Anna.

Anna pun segera meninggalkan ruangan Profesor. Dengan wajah yang ceria dan diri nya tak lupa menyemangati diri.

“ Ayo!! Semangat kamu pasti bisa . Anna!. ” Kata Anna yang menyemangati diri nya dengan suara keras.

Di dalam ruangan Profesor. Profesor masih aja memikirkan kondisi keluarga Anna karena ia juga memiliki seorang anak laki - laki walaupun usia nya tidaak berbeda jauh dari Anna, anak Profesor memiliki sifat yang sangat sombong dan angkuh juga memandang orang dengan status sosial yang berbeda.

“ Anna ... Anna, semoga kamu dapat memenuhi syarat itu. Walaupun tak tega untuk memberi syarat nya kepadanya, tapi sebagai pimpinan kampus aku juga harus adil kepada mahasiswa lainnya. Seandainya anak ku memiliki sifat seperti Anna yang sangat baik kepada siapa pun, walaupun dia masih di ejek oleh teman kampus nya. ” ucap Profesor yang umur nya sudah tak muda lagi

“ Dan tetap mau menghormati orang tua nya! Haiizz . . . Anak itu sifat nya masih saja tidak tahu di untung!. ” Lanjut Profesor yang meletakkan kembali bingkai foto nya di dalam laci meja.

Setelah pelajaran kampus sudah selesai dan hari sudah siang. Anna kemudian mengobrol dengan teman kampus nya yang juga dapat selalu membantu nya di kampus. Karena di kampus rata - rata tidak ada yang mau berteman dengan nya selain dia.

Teman nya Anna adalah seorang pria, walaupun penampilan nya menjadi pusat perhatian. Karena dia selalu berpenampilan nyentrik seperti anak gangster, walaupun dia adalah anak dari keluarga terpandang. Ayah nya seorang pengusaha Restoran yang sudah terkenal di seluruh negara.

“ Hei!! Victor bangun! Kelas sudah selesai. ” Anna membangunkan teman nya yang sedang tertidur dengan penampilan seperti seorang gangster yang membuat seluruh cewek di kampus nya sangat takut untuk mendekati nya. Walaupun wajah nya tampan tapi sikap nya sangat menakutkan dan jika Victor menatap, pasti semua orang yang berada di kampus akan langsung lari terbirit-birit.

“Ada apa sihh! Aku masih ngantuk tau!! Jangan ganggu dulu. ” bentak Victor yang masih dalam keadaan mata tertutup dan tak ingin bangun.

“ Aku butuh bantuan mu . . Oppa ini penting!!. ” pinta Anna karena ia harus mencari pekerjaan sambilan.

Victor pun akhir nya membuka mata nya karena mendengar perkataan dari teman nya itu yang memanggil nya Oppa.

“Ada apa sih? Butuh bantuan apa?. ” tanya Victor .

“Hm.. Tolong nanti kalo ada Dosen di jam berikut nya tolong kamu jangan lupa beritahu kepada Dosen bahwa aku izin karena keluarga ku ada yang sakit. ” Anna berbohong kepada teman nya dengan alasan keluarga nya ada yang sakit dan masuk ke rumah sakit.

Victor yang mendengar nya sedikit kaget

“ Siapa yang sakit? Apa harus aku antar kau ke rumah sakit?. ” jawab Victor yang nada nya keras dan menjadi lirikan orang orang di kelas.

“ Ssstt!! Bisakah kamu pelan kan suaramu? Ayah ku dia harus kontrol lagi. Tidak usah antarkan aku, aku bisa sendiri tenang saja!. ” sahut Anna karena ia tak mau di ketahui oleh teman nya bahwa ia akan mencari pekerjaan sambilan.

“ Baik lah.. Titip buat ayahmu ya!.” Victor yang sudah mengenal baik dengan keluarga Anna dan juga seperti nya dia memiliki perasaan suka terhadap teman wanita berpakaian sederhana itu.

Karena menurut nya Anna berbeda dengan perempuan lainnya, Anna sangat baik, tulus dan ramah tanpa memandang rendah orang lain seperti diri nya. Karena selain Anna tidak ada yang mau mengajak nya mengobrol karena penampilan nya yang menakutkan.

“ Baiklah . . Hati - hati! Nanti akan aku akan kasih tau ke dosen nya. Tenang saja!. ” ucap Victor sembari menepuk - nepuk bahu Anna.

“ Ya! Makasih Victor. Tapi kamu jangan tertidur lagi ya! Nanti bisa bisa bukan nya malah kasih tau bahwa aku izin. Karena kamu malah tidur lagi. ” jawab ragu Anna karena ia sudah mengenal sikap dan perilaku Victor.

“ Tenang saja! Kalau aku tidak bisa di percaya nanti kau, aku akan mentraktirmu deh!. ” sahut Victor .

“ Oke! Pegang perkataanmu itu! Kalau begitu aku pergi dulu. Bye!!. ” jawab Anna yang meninggalkan kelas dan juga segera meninggalkan kampus nya untuk mulai mencari pekerjaan yang jarak nya lumayan jauh dari tempat kampus nya. Karena rata - rata mereka akan memperkerjakan seorang yang sudah profesional atau sudah memiliki keahlian yang sudah di akui oleh negara nya.

Bersambung . . . .

Episode 2

Tolong saran nya juga agar Author bisa memperbaiki. dan juga bantuan nya untuk membantu dalam menulisan Novel Author . Untuk membuat Author semangat!!!

😍😍😍😍

Setelah Anna berkeliling selama 3 jam waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Anna mencari pekerjaan selalu saja ia di tolak karena mereka tak mau memperkerjakan seorang karena setelah mereka melihat bahwa Anna kuliah di Universitas yang biaya nya paling mahal. Karena itu Anna tidak di terima di tempat yang sudah Anna kunjungi.

“ Huuft!! Cari dimana lagi ya!. ” ucap Anna yang mulai kehilangan tenaga. Dia pun mengelap keringat di kening nya, dan tentu saja tenggorokan nya sudah mulai kering seperti hutan sabana.

Anna melihat Restoran Titanic yang terlihat mewah dan besar juga tertulis membutuhkan Waiter. Anna segera masuk ke Restoran itu. Dan segera menanyakan kepada manajer Restoran Titanic.

“ Saya ingin menyerahkan berkas untuk bekerja sebagai Waiter di Restoran ini. ” tanya Anna yang menyerahkan berkas nya kepada manajer Restoran .

“Kau masih sangat lah muda. Baiklah kalau begitu saya akan melihat berkasmu terlebih dahulu.” Jawab Manajer Restoran Titanic.

Setelah manajer membaca meneliti berkas yang di sudah berada ditangan nya, lalu dia terkejut saat melihat bahwa Anna adalah merupakan mahasiswa dari National University. Manajer tersebut bingung kenapa seorang mahasiswa dari kampus favorit dan juga kampus yang tidak pernah mengizinkan mahasiswa nya untuk bekerja.

Dan juga kebanyakan mahasiswa/i National University dari keluarga Pengusaha, Artis, Pejabat. Setelah manajer melihat lagi lembaran kertas berikutnya milik Anna, ia terkejut bahwa Anna mendapat beasiswa dan persetujuan dari pemilik kampus nya untuk di perbolehkan bekerja. Tapi manajer itu juga heran kenapa gadis ini ingin bekerja, dan sangat jarang sekali seorang gadis muda mau bekerja sebagai Waiter. Dan manajer pun mulai melakukan interview nya untuk Anna.

“ Kenapa kamu mau ingin sekali bekerja?. ” tanya manajer.

“ Karena aku harus membantu orang tua dan juga adik saya untuk membayar kebutuhan sehari hari. ” jawab Anna singkat, padat, dan jelas.

“ Bukannya kamu masih memiliki seorang ayah? Seharusnya dia yang menjadi tanggung jawab keluarga. ” tanya lagi manajer tatapan nya mulai serius.

“ Iya saya masih memiliki ayah, tapi ayah saya lumpuh dan dia tidak bisa mencari pekerjaan lagi. Dan saya ingin membantu kedua orang tua saya. ” jawab Anna.

“ Oh seperti itu. Saya akan ingin mengetes keahlian dan kemampuan yang kamu miliki terlebih dahulu, setelah lulus kamu akan di terima di Restoran ini. Jadi besok kamu harus datang dengan berpakaian rapih dan juga kamu harus memakai make up. Biar tidak terlihat seperti orang sakit. Mengerti!. ” perintah manajer kepada Anna dan juga menyuruh Anna untuk memakai make up. Sebab, tidak mungkin jika ada seorang Waiter berwajah pucat seperti Anna. Karena Restoran ini memiliki pelayan yang sangat cantik dan juga ganteng seperti seorang model.

“ Mengerti, baik pak manajer. Terimakasih untuk memberi saya tes. ” Anna membungkukkan badan nya terus - menerus.

“ Sudah. . . Sudah, besok jam 7 pagi kamu harus ada di sini. Jangan telat!. ” perintah sang manajer.

“ Baik Pak. ” jawab Anna dan kemudian meninggalkan ruangan manajer dan juga pergi dari Restoran tersebut. Karena Anna yang tidak tahu-menahu tentang keluarga Victor setelah beberapa menit Anna keluar dari Restoran tersebut.

Anna sedikit familiar dengan wajah manajer Restoran tadi. Seperti nya pernah merasa ada seorang yang memiliki wajah yang sama seperti manajer Restoran Titanic .

“ Pak manajer tadi seperti mengingatkanku pada seseorang. . . tapi siapa ya?. ” Anna berbicara sendiri. Tak ada angin dan hujan pun Victor bersin. Untung karena jarak nya dengan Anna yang lumayan jauh jadi tak terdengar suara bersin Victor.

“ Achooo! ”

“ Apa aku Flu? Perasaan sekarang masih musim panas. ” batin Victor yang masih dalam perjalanan pulang menuju Restoran Titanic dan tak sengaja dia langsung bersembunyi ketika dia melihat Anna yang terlihat baru keluar dari Restoran tersebut.

“ Mengapa aku bersembunyi?. ” batin Victor. Victor yang mengintip - intip Anna dari jauh tampak bingung kenapa teman nya bisa ada di Restoran itu.

“ Bukannya itu Anna? Kenapa dia ada di sini? Seharusnya kan di rumah sakit?. ” batin Victor yang kepala nya penuh dengan tanda tanya daripada Victor melamun dan seperti orang penguntit. Victor pun masuk ke Restoran milik keluarga nya.

“ Selamat datang. ” sambut manajer yang masih memegang berkas lamaran pekerjaan Anna.

“ Oh ternyata anakku. ” lanjut manajer yang ternyata ayah nya Victor teman Anna.

“ Ayah seperti nya tidak suka dengan kedatangan ku?. ” Victor langsung menyuruh pelayan untuk mengambilkan makanan dan minuman.

“ Kamu dari tadi kemana saja? Jam pulang kampus juga tak pernah sampai larut malam?. ” tanya Ayah Victor. Sekarang sudah jam 7 malam.

“ Kau main bersama dengan geng motormu yang tidak jelas lagi!!. ” bentak sang ayah .

“ Tidak yah! Bisa tidak, ayah jangan mengaturku lagi?. ” jawab Victor yang sangat sebal di atur oleh ayah nya dan tak sengaja ia melihat amplop coklat di tangan ayah nya dan segera menanyakan kepada sang ayah.

“ Oh iya apa ada karyawan baru lagi yah?. ” tanya Victor. Dan ayah nya langsung mengerti kenapa anak nya menanyakan itu karena di sendiri sedang memegang berkas Anna.

“ Oh iya. Ada yang karyawan baru, tapi ayah mau mengetes dia dulu. ” jawab Ayah dan jawaban dari ayah nya membuat Victor bingung.

“ Mengetes? Maksud ayah?. ” tanya Victor lagi

“ Iya soal nya. Karyawan baru dia kuliah di tempat kampus mu, apa sekarang kampusmu sudah memperbolehkan mahasiswa nya untuk bekerja?. ” tanya Ayah Victor karena ayah nya tahu kalo di kampus itu tidak memperbolehkan mahasiswa nya untuk bekerja dulu.

“ Apa ayah bilang? Kampusku?. ” teriak Victor dan langsung mengambil berkas yang dari tadi di pegang oleh ayah nya.

“ Hey! Kamu mau ngapain?. ” tanya Ayah Victor dan Victor mulai membuka amplop itu dan dia kaget karena. Karyawan baru nya adalah teman kampus nya, sekaligus orang yang dia sukai.

“ Anna Jasmine? Dia melamar kerja? Apa karena Ayah nya yang masih sakit?. ” ucap Victor yang menyebut nama Anna dan membaca berkas nya.

“ Apa kamu mengenal nya nak?. ” tanya Ayah yang tidak seperti biasa nya Victor menyebut nama orang dan memperdulikan nya seseorang dan membuat hati seorang Ayah yang umur nya sudah tidak muda lagi senang karena seperti nya anak nya sudah mempunyai teman di kampus nya.

“ Iya yah! Aku mengenal nya, di teman yang tidak menjauhiku. Dan sangat baik kepadaku, Dia memang bukan dari keluarga terpandang. Dan juga selalu di jauhi oleh teman - teman nya, Tapi dia tak pernah menyerah. Untuk mengajak mengobrol dengan mahasiswa lain nya, dia juga membantuku dan menyemangatiku agar aku tidak malas. ” Victor mulai menceritakan Anna karena nya dia tidak drop out dari kampus nya itu.

Setelah ayah nya mendengar cerita dari Victor, ayah nya berpikir kenapa akhir - akhir ini Victor jadi rajin kuliah. Dan mulai tertarik dengan gadis itu yang bisa membuat Victor berubah dan mendengar kata - kata nya dari yang di ceritakan Victor. Padahal dia sendiri sudah menasihati Victor selama puluhan tahun tapi sikap anak nya tak pernah berubah, tapi semenjak kehadiran Anna sikap Victor mulai berubah.

“ Sepertinya dia gadis yang baik. Baiklah, tapi dia harus lulus dari tes nya dulu. Baru ayah akan terima menjadi waiter, walaupun dia temanmu tapi kita tidak bisa membedakan setiap orang. ” Pemikiran Ayah Victor yang tidak memilih orang sembarangan dia harus melihat nya dengan mata kepala nya sendiri baru dia percaya.

“ Aku sudah tau ayah akan menjawab seperti itu. Ya sudah lah, terserah Ayah. Aku mau pulang dulu. ” sahut Victor dan pergi meninggalkan Restoran Titanic.

Dalam perjalanan pulang Anna. Dia membeli perlengkapan make up yang harga nya murah, soal nya dia tidak pernah menggunakan banyak make up, hanya menggunakan bedak dia pun tak pernah menggunakan lipstik karena bibir nya yang sudah bagus tanpa memakai lipstik dan dia juga suka berdandan natural.

“ Aku harus membeli apa aja ya yang di butuhkan untuk besok, karena pak manajer menyuruh untuk memakai make up. Apa lebih aku harus tanya kepada penjual nya saja. ” Anna yang berdiri di depan toko kosmetik murah dan dia pun mulai nanya kepada penjual nya.

“ Permisi bu. ” ucap Anna yang mulai menanyakan kepada penjual nya.

"Iya mba? Mba mau beli apa? Bedak, lipstik? . ” jawab ibu penjual kosmetik.

“ Hmm . . . Sebetulnya saya mau nanya biasa nya apa aja make up yang di gunakan untuk bekerja ya? . ” tanya Anna yang kurang update tentang kosmetik.

Bersambung . . . .

"JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORIT KAN AGAR ADA NOTIF KETIKA UPDATE DAN TERUS DUKUNG AUTHOR ❤❤"

^^^Thank You^^^ 🥰🥰

Episode 3

Tolong saran nya juga agar Author bisa memperbaiki. dan juga bantuan nya untuk membantu dalam menulisan Novel Author . Untuk membuat Author semangat!!!

Ibu penjual nya pun bingung karena ada seorang gadis yang tak tahu tentang make up. Dan ibu nya tersebut memilihkan kosmetik seperti Foundation, bedak, lipstik, maskara dan eye shadow, eyeliner dan juga blush on serta peralatan make up.

Anna yang kaget karena banyak sekali make up yang harus dia beli. Takut uang nya tak cukup.

“ Banyak sekali, apakah uangku akan cukup. ” batin Anna yang menelan ludah nya karena saking banyak nya dan juga ribet.

Victor yang melihat Anna dari kejauhan pun segera memarkirkan motor sport nya dan berjalan menuju ke tempat Anna.

Pengunjung di tempat itu pun mulai ramai karena wajah Victor yang ganteng seperti model dan penampilannya yang seperti seorang pembalap motor.

“ Hey! Lihatlah pria itu ganteng dan tinggi, dia seorang model? Jarang sekali ada pria ganteng yang kemari. ” teriak penjual wanita dan pembeli.

Anna yang mulai terganggu karena di belakang nya terlalu berisik. Tapi Anna tidak tahu dengan kehadiran Victor di tengah pasar menjadi pusat perhatian. Akhirnya Victor berhasil melarikan diri dari kerumunan wanita itu dan sekarang ia tepat di belakang Anna.

"Apa yang bisa saya bantu? . ” tanya ibu penjual Kosmetik. Wajah ibu penjual kosmetik itu terlihat bercahaya. Sebab, ada seorang pria tampan yang mampir ke toko milik nya.

“ Tidak saya hanya kesini karena dia. ” jawab Victor dan menunjuk Anna dengan jari telunjuk di atas yang tertuju tepat di kepala Anna.

Anna yang kenal suara Victor langsung melihat menengok ke belakang, dan tentu saja Anna sangat terkejut karena kehadiran Victor. Di atas kepala Anna terdapat simbol tanda tanya yang sangat besar, dan dia terheran-heran kenapa Victor bisa ada disini?.

“ Kenapa kamu ada disini? . ” tanya Anna yang bingung seharusnya Victor sudah pulang ke rumah nya, tapi kenapa Victor sudah ada di sini padahal jam kampus sudah selesai 4 jam yang lalu sekarang sudah jam 8 malam.

“ Apakah gadis ini pacarmu? Kalian tampak serasi, aku jarang melihat pengunjung pria yang sangat tampan, tinggi sepertimu. Ahh! Begitu indah nya masa muda. ” kata ibu penjual nya yang salah paham terhadap Victor dan Anna.

Victor yang sedikit senang karena ibu penjual nya bilang dia dan Anna couple. Anna pun langsung menjawab

“ Dia bukan pacar saya bu, dia hanya teman kampus. ” jawab Anna walaupun Victor cukup ganteng tapi dia merasa tak selevel dengan Victor karena Victor sangat keren tidak seperti diri nya berpenampilan ala kadar nya.

“ Sayang sekali! Padahal kalian terlihat sangat serasi. ” sahut ibu penjual nya. Sembari mengusap pipi kanan nya.

Anna pun langsung bilang kepada penjual nya itu total harga dari semua kosmetik yang ia beli berapa.

“ Bu semua nya jadi berapa? . ” tanya Anna yang mulai mengambil uang di dalam dompet nya.

“ Semua nya 200ribu. ” jawab penjual nya dan membuat Anna terkejut karena ternyata akan habis sebanyak itu dia sudah tahu kalau uang nya tidak cukup kemudian ia mencoba melakukan tawar menawar.

“ Bu harga nya bisa kurang tidak? . ” tawar Anna. Namun di tolak oleh penjual nya. Victor yang melihat nya pun langsung mengambil uang di dompet nya dan langsung membayar nya kosmetik itu.

“ Ini! Semua nya 200ribu kan? Kembalian nya buat Anda saja. ” Ucap Victor memberi uang lembaran 4. 1 berwarna hijau dan 3 berwarna merah (uang dalam korea), lalu memberi nya kepada sang ibu penjual.

“ Iya! Terima kasih! Silahkan datang kembali. ” ucap penjual itu yang tersenyum - senyum ternyata pria itu langsung membayar nya untuk gadis itu.

“ Kamu kenapa kamu membayar nya? . ” tanya Anna. Dia tiba-tiba terkejut Victor malah mengeluarkan uang nya sendiri, dan membayarkan semua perlengkapan dan peralatan make up.

“ Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena sudah membantuku selama kuliah. ” jawab Victor dan mengusap kepala Anna.

“ Tapi aku tidak membantumu, tapi aku akan ganti ketika aku sudah dapat pekerj-. ” jawab Anna yang hampir keceplosan. Tapi Victor yang sudah tahu, dia pun berpura - pura tidak tahu.

“ Pekerj? Apa? . ” tanya Victor yang berpura - pura tidak tahu dan bertanya kepada Anna, agar Anna tidak curiga kalau sebenarnya Restoran Titanic itu merupakan Restoran cabang ke tiga milik Keluarga Victor.

“ Uh?! Tidak! Maksudku kalau sudah lulus pasti aku akan menganti nya! Pokok nya aku akan ganti di lain waktu. Oke, terima kasih kamu sudah membantuku. Tapi aku bayar setengah nya dulu. ” jawab Anna yang mengeluarkan uang 75 ribu di dalam dompet nya.

Victor pun kembali berpura - pura mengangkat telepon dan langsung memberitahu Anna.

“ Maaf aku angkat telepon dulu. Bye! . ” Victor langsung pergi tanpa memberi kesempatan Anna untuk memberi uang nya.

“ Tapi. . . ?. ” jawab Anna dan Victor pun sudah pergi meninggalkan Anna.

Di jalan Victor pun merasa senang karena dia selalu bisa membantu orang yang ia sukai. Walaupun Anna hanya menganggapnya sebagai teman.

Anna sudah sampai rumah walaupun tidak terlalu besar. Tapi Anna selalu bersyukur dan berterima kasih karena memiliki keluarga yang sangat peduli terhadap nya.

“ Aku pulang! . ” ucap Anna membuka pintu rumah nya dan bapak dan ibu Anna menunggu kepulangan Anna.

“ Anna akhir nya kamu pulang, ibu sama bapak mu khawatir. Tak biasa nya kamu pulang sampai jam segini, ada apa sebenarnya sayangku? . ” jawab ibu yang mengkhawatirkan anak perempuan satu - satu nya.

“ Iya bapak juga khawatir, kamu baik -baik saja kan di kampus? Soal nya aku meneleponmu. Tapi tidak di angkat. ” sahut bapak yang duduk di kursi roda yang sangat mengkhawatirkan anak nya.

“ Anna baik - baik saja. Tadi Anna pulang telat karena ada tugas kampus yang harus di selesai kan hari ini, maaf membuat ibu dan bapak khawatir dan maaf Hape Anna mati. ” jawab Anna yang mengecek HP nya ternyata sudah mati karena kehabisan baterai.

“ Haru dan Hiro sudah tertidur? . ” tanya Anna yang melihat kedua adik nya tertidur di sofa terlihat pulas sekali

“ Iya mereka terus menanyakanmu, dan menunggumu sampai kamu pulang. ” jawab Ibu yang menjelaskan bahwa Haru dan Hiro menunggu kakak nya pulang sampai tertidur di sofa.

“ Ibu akan bangunkan mereka untuk pindah ke tempat tidur mereka. ” lanjut ibu dan mulai membangunkan Haru dan Hiro dengan lembut.

“ Haru . . . Hiro bangun, kakakmu sudah pulang dan juga kamu jangan tidur di sini pindah ke kamarmu. Nanti masuk angin. ” pinta ibu yang membangunkan dengan kasih sayang agar tidak membuat kaget Haru dan Hiro.

“ Uhhmm.... Baiklah. ” jawab Haru. Hiro yang masih merasa sangat mengantuk sembari mengucek mata nya

“ Mana kakak? . ” tanya Hiro yang sudah menunggu kakak nya.

“ Kakakmu sedang makan, kamu lebih baik tidur saja. Besok telat sekolah. ” perintah ibu agar Haru dan Hiro segera tidur di tempat tidur mereka dan jangan tidur terlalu malam agar mereka tidak telat sekolah.

“ Baiklah. . . Ayo Hiro! . ” jawab Haru yang menarik Hiro menuju kamar mereka berdua. Hiro yang merasa masih linglung menabrak pintu kamar.

“ Aduuuh!! Sakit. ” teriak Hiro mengusap - usap kepala nya

“ Kamu sih! Aku udah nuntun. Tapi kamu malah masih memejam kan matamu, Hiro. ” kata Haru yang menyalahkan kembaran nya yang selisih 8 menit.

“ Maaf Haru. aku yang tidak hati-hati. ” sahut Hiro. Anna yang mendengar suara Hiro yang menabrak pintu langsung segera ke tempat mereka.

“ Aduh adik - adik yang paling ganteng dan paling kakak sayangi. Hiro pasti menabrak pintu lagi ya? . ” canda Anna karena sudah mengetahui sifat kedua adik kembar nya itu.

“ Kakak kok bisa tahu. Kalau aku yang menabrak pintu? . ” tanya Hiro yang menyembunyikan rasa sakit nya karena dia menabrak pintu.

“ Pasti dong! Kakak tahu soal nya tidak mungkin Haru seceroboh itu, dan suaramu terdengar sampai ke tempat dapur. ” jawab detektif Anna.

“ Mana yang sakit? Sini kakak obati! . ” lanjut Anna yang mulai mengobati bekas yang di kepala Hiro.

"Aduh. . . Sakit kak! . ” teriak Hiro yang mulai mengeluarkan air mata.

“ Kamu anak cowok! Tidak boleh cengeng! Ini hanya luka kecil saja. ” ucap tegas Anna untuk mengajari kepada adik adik nya bahwa jadi cowok itu harus kuat.

Dan Hiro pun menghapus air mata nya dan menahan rasa sakit nya.

“ Sudah selesai. ” Anna sudah selesai mengobati luka di dahi Hiro.

“ Cepat tidur, Besok harus sekolah. Selamat malam adikku tersayang. ” ucap Anna dan mengecup dahi kedua adik nya tersebut.

“ Makasih kak. ” sahut Hiro yang tersenyum.

“ Iya sama - sama. ” jawab Anna dan mematikan lampu kamar adik nya.

“ Selamat malam kak. ” ucap kompak Haru dan Hiro.

Bersambung . . . . .

"JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORIT KAN AGAR ADA NOTIF KETIKA UPDATE DAN TERUS DUKUNG AUTHOR ❤❤"

^^^Thank You^^^ 🥰🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!