Suatu siang yang cerah, tepat nya di salah satu gedung pribadi milik seseorang, terdapat suatu pemuda yang pekerja keras dan baik hati, ia bernama Hiro. Dia adalah penikmat karya seni, Hiro mampu membeli gedung itu sendri berkat hasil menjual seni nya, dan dia juga merekrut beberapa orang di sana. Dia sedang duduk termenung, sambil berpikir.
"Jika memang seni sebagus yang mereka pikirkan, maka mengembangkannya juga tidak buruk" Fikir nya.
Tak lama kemudian, ada anak buahnya yang mengetuk pintu.
"Knock Knock Knock"
'"Ya? Silahkan masuk" ucap Hiro
Salah satu anak buah nya berupa gadis berparas cantik pun masuk
"Ketua! ada anggota pemerintah yang tertarik untuk melihat seni dari club kita! Dan jika mereka tertarik, kita bisa menenangkan uang senilai 50 juta rupiah!" ujar nya
Mendengar itu pun, Hiro jadi bersemangat dan senang, seolah ga percaya kalau sampai ada orang penting yang tertarik dengan seni buatan nya.
"Benarkah?! Itu bagus! Ayo kita persiapkan semua, kita buat mereka terpukau!" ucap Hiro
Hiro pergi untuk bersiap siap, sementara anak buah nya yang lain ikut mempersiapkan lapangan yang luas untuk pameran seni mereka. 2 Jam sudah berlalu, Hiro saat ini duduk menatap jendela dengan senyum di wajah nya.
Kemudian, ia melihat kedatangan seorang pemerintah dengan mobil limosin yang mewah dengan karpet merah yang sudah disiapkan.
Dan di waktu bersamaan, ada seorang pemulung berupa anak kecil yang sedang memungut sampah di sekitar area sana.Hiro melihat perbandingan diantara kedua orang itu, dia sangat heran... Apa yang di lakukan pemerintah adalah diam sambil berjalan di atas karpet merah yang megah.
Tak lama, anak pemerintah turun dari mobil sambil membawa coklat makanan, dan ia membuang bungkus itu sembarang layaknya menganggap sang anak pemulung itu sebagai hewan. Hal itu membuat geram Hiro, di saat ada seorang yang berkuasa dan kaya seperti pejabat itu, ia sama sekali tak peduli dengan rakyat yg tak mampu.
"Jika memang mereka tak mau membantu, setidaknya mereka peduli!" Ucap Hiro dengan raut wajah yang kesal
Orang dari Pemerintah itu melihat semua seni Hiro yang memang pada dasarnya sangat bagus dan menarik untuk, akan tetapi Hiro masih geram dengan menunjukan wajah datarnya. Seisi gedung pun langsung terkejut ketika sang pejabat mengatakan kalau mereka hendak membeli semua karya seni Hiro dengan harga 50.000.000 Rupiah. Alih alih menunjukan ekspresi senang, Hiro wajah nya masih saja datar dan terlihat suram. Salah satu bodyguard pejabat itu menghampiri Hiro dan merangkul nya.
"Hei nak, apa kamu ga senang dapet uang ini?" Ucap nya.
"Simpan uang kalian, Dan pergunakan itu untuk membantu, bukan melebih lebihkan" ucap Hiro sambil menunjukan ekspresi Kesal
Mendengar kata kata dari Hiro, tentu semua orang yang mendengar nya langsung kaget, siapa sih yang menolak uang senilai 50juta? Mungkin hanyalah Hiro seorang. Hiro pergi meninggalkan keramaian disana dan pergi menuju taman. Di taman, Hiro duduk termenung di kursi taman sembari menatap langit dan berfirkir...
"Apakah keadilan itu nyata?" ucap nya.
Tanpa Hiro sadari, ada seseorang yang menghampiri dirinya.
"Hei apa yang kau lakukan di luar sini?" Tanya orang asing.
"Eh! Kau siapa datang kesini!?" tanya Hiro yang terkejut.
Orang itu pun tertawa sedikit sampai kemudian mengeluarkan bungkus rokok dan menyalakan nya.
"Hahaha... Aku datang kesini dengan diam diam untuk melihat kepemerintahan, pada awalnya aku mau nyerang mereka sih, tapi aku melihat dirimu yang jauh mementingkan keadilan dibanding uang yang melimpah" ucap orang asing itu.
"Menyerang pemerintah? Tunggu... Apa kau udah gila!? Apa yang kau pikirkan?!" ucap Hiro.
"Aku ga bercanda, aku sudah lama kesal dengan pemerintah yang hanya bekerja di kantor tanpa memikirkan rakyat mereka yang kelaparan. Mereka bahkan memakan uang uang yang haram untuk keperluan mereka..." jawab orang itu.
Hiro tersentuh hati nya, seolah mengerti perasaan orang itu.
"Ya, aku juga berpikir begitu... Namun, aku tak tahu apa yang harus di lakukan" ucap Hiro.
"Apa lagi? Kita harus melawan itu dan memutar balikan dunia yang fanatik ini!" Ucap Orang itu.
Mendengar itu Hiro langsung shok karena mendengar sesuatu yang konyol.
"Yang bener aja woy! Kita cuma berdua masa mau lawan kepemerintahan!? Orang yang demo rame rame aja belum tentu nerobos ke kantor pemerintah!" ujar Hiro.
"Siapa bilang kita berdua? Dengar... Aku akan membantu mu mencari anggota... Rencana ku sederhana, membentuk sebuah organisasi anti pemerintah dan kita pergi menyergap kepemerintahan dengan usaha kita sendiri! Bagaimana? Menarik bukan??" ujar orang itu.
"Eee... Hmm... Hey, ide mu boleh juga!" jawab Hiro.
"Benarkan...? Bagaimana menurut mu?" tanya orang itu.
"Baiklah, aku setuju! Ayo runtuhkan kepemerintahan bersama sama!" ucap Hiro.
"Jika kau memang ikut, pastinya aku juga ikut. Aku akan berada di samping mu!" ucap orang itu.
"Ya, Kita akan membentuk organisasi kita sendiri, dan merebut kembali apa yang menjadi hak semua orang!" Ucap Hiro ambil berdiri!
"Oh ya, ngomong ngomong aku belum tahu namamu?" Tanya Hiro
"Panggil aku Zen, Dan kamu?"
"Aku Hiro! Mohon kerja sama nya ya! semoga kita dapat terus bersama sampai Akhir!" Ucap Hiro
"Pastinya!" jawab Zen.
Ini adalah awal mula petualangan Hiro dan Zen merebut kembali kepemerintahan. Akan kah Hiro dan Zen sukses besar? Atau malah mereka akan gagal dan terjatuh oleh pemerintah itu sendiri?
-bersambung
Waktu saat ini memperlihatkan tengah hari bolong, Hiro dan Zen saat ini berada di atas gedung milik Hiro.Hiro dan Zen masih memikirkan bagaimana cara mereka melakukan kudeta ke pemerintah. Mereka hanya berdua, yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana cara dapat anggota.
"Menurut mu, apakah kita bisa dapat anggota dalam jangka waktu dekat?" Ucap Hiro.
"Aku tak tahu pasti, kita hanya perlu ratusan member, dan kita dapat menyerbu kapan saja" jawab Zen.
Saat mereka sedang berdiskusi, ada seseorang yang bersender dan tertawa di depan pintu.
"Khufufu.... Nampaknya kalian membutuhkan persiapan yang matang untuk membentuk suatu organisasi yah... Aku memiliki sebuah ide yang bagus..." ucap orang yang tak dikenali.
"Lah lu siapa bejir" tanya Zen yang keheranan
Mereka berdua kebingungan dengan kemunculan sesosok orang itu. Namun seketika Hiro langsung sadar siapa beliau.
"Lah, lu kan Aartox? Orang di kelas seni gw yang sama sekali ga punya bakat seni dan cuma ngabisin kuas cat buat gambar anime?" ucap Hiro.
"Aaaa.... K-kesampingkan hal itu! Nama aku adalah Aartox! Dan yah, aku adalah anggota seni Hiro... Namun! Seni itu membosankan, aku lebih suka menggambar anime!" ucap Aartox.
"Psst, hey... Dimana kamu mungut orang ini?" tanya Zen.
"Ga tawu?" jawab Hiro.
"Ehhh, jadi apa yang kau mau?" Tanya Hiro
"Aku datang untuk bergabung dengan kalian, karena aku juga suka petualangan!" jawab Aartox
"Hufftt... Dengar bro, ini bukan lah mainan, kami akan melakukan sesuatu yang penting yang bahkan belum pernah kamu lakukan." ucap Hiro dengan niat menasehati.
"Aku ga peduli mainan atau bukan, aku juga mau petualangan!" Ucap Aartox sambil merengek.
Tiba tiba Zen berdiri dan melakukan sedikit peregangan.
"Ini bocah ngotot banget, mau ga mau aku harus keluarin sedikit kekuatan ku" ucap Zen.
"Wihh, ngajak Gelud!? Gasss!" ucap Aartox.
Aartox dan Zen mengambil ancang ancang untuk bertarung. Saat Zen maju untuk memulai serangan nya, mengejutkan sekali, Aartox dapat menumbangkan Zen hanya dengan memegang tangan nya lalu membanting nya.
Aartox menggunakan ilmu bela diri Judo yang memungkinkan nya untuk menjatuhkan lawan nya. Kemudian, Aartox menatap Hiro seolah dia bilang "Ini giliran mu".
Saat Aartox berlari dan hendak menyerang Hiro, Hiro bergerak kesamping sambil menyelengkat kaki Aartox dan membuat Aartox terjatuh. Hiro kemudian mengunci tangan Aartox, yang membuat dia langsung skakmat.
"Aaaa sakit ampun!" Ucap Aartox yang kesakitan.
Hiro pun melepaskann Aartox dan kemudian membantu nya untuk berdiri, disusul dengan Zen yang juga ikut berdiri.
"Aku ga tau ada bocah seperti ini di kelas seni ku, aku rasa kamu lumayan juga." ucap Hiro.
"Y-yahhh... Lumayan... T-tapi bukan berarti aku kalah dengan mu! Itu cuma... Cuma aku melamun aja..." ucap Zen.
"Bagaimana!? Dengan begini apakah aku diajak!?" tanya Aartox.
Hiro dan Zen saling bertatapan dan kemudian mengangguk, mengisyaratkan kalau mereka menerima orang modelan kaya Aartox ini.
"Selamat datang, Aartox." ucap Hiro.
Aartox pun kegirangan mendengar hal tersebut, dia sampe lompat tinggi dan bersuara keras.
"Hahaa! Jadi... Apa nama organisasi ini?" tanya Aartox.
Mendengar hal tersebut, Zen dan Hiro tiba tiba mematung... Mereka sama sekali ga memikirkan hal tersebut karena saking fokusnya sama nyari anggota.
........
"Oyy yang bener aje?" ucap Aartox.
"Y-yahhh... Kesampingkan hal itu... Mungkin itu tak terlalu penting-"
"Mata mu! Nama adalah penyanggah sebuah organisasi! Kalau tanpa nama, mana bisa tenar!" ucap Aartox yang ngomelin Hiro.
"Ghhh... iya iya... Yaudah ayo bikin nama..." ucap Hiro.
Kemudian, mereka berdiskusi soal nama, tapi ga ada yang cocok sama sekali. Hingga menghabiskan waktu 1 jam.
"Kalau semua ide ku ga diterima, gimana mau selesai?!" ucap Aartox.
"Mikir Goblok! Mana mungkin kita mau make nama 'Sepiteng Rangga'!" jawab Zen.
"Hmmm bagaimana ini saja... Aku akan menggunakan Nama Freedom Sekai! itu berarti Dunia dengan Kebebasan! Kebebasan untuk semua orang." ujar Hiro.
"Hmmm Boleh juga, aku Setuju!" Ucap Zen dan Aartox.
"Baiklah, mulai hari ini Freedom Sekai hidup!" Ucap Hiro.
Mereka pun berhasil menentukan nama organisasi, dengan begini, mereka tinggal mencari anggota nya saja.
"Oh ya... Ngomong ngomong tadi kamu mau ngomong apa sebelum nya, Aartox?" tanya Hiro.
"Oh ya... Aku punya usulan ide untuk anggota kita." jawab Aartox.
"Gini... Gunakan saja Anggota mu! Diliat kan banyak yang cowok nya kan??" ujar Aartox.
"Woy gila aja! Itu anggota ku 35% cowok, 65% nya Cewek! Kurang banyak cowok yang minat seni... Dan udah gitu... Gaya nya pada culun semua... Aku ga tau gimana" jawab Hiro.
"Inilah kamu! Don't book a judge by cover is!"
"Don't judge a book by is cover blokk" ucap Zen.
"Ahh iya apalah itu... Kalau kamu terus meremehkan anggota mu, gimana mau naik!? Selain itu, mengorbankan sesuatu untuk bisa bangkit adalah hal yang wajar. Jika kita sudah menang suatu saat, pengorbanan itu ga bakal sia sia." Ujar Aartox.
"Hmmm... Kau memang benar... Tapi.... Biarkan aku berfikir." ucap Hiro.
Hiro pun berfikir Hingga 30 menit, dia memikirkan seluruh konsekuensi club seni nya jika diganti dengan organisasi nya. itu berarti akan menghilangkan seluruh anggota wanita, dan menyisakan pria saja, dan itupun tak seberapa.
"Baiklah baiklah...! Aku akan mengikuti usulan Aartox..." ucap Hiro.
Dan tiba tiba, Zen menepuk pundak Hiro sembari berlinang air mata.
"Hiro... Tuhan Yesus akan bangga dengan mu... Hiks.." ucap Zen.
"Aku islam woy" jawab Hiro
"Nahh Kalau begitu sudah diputuskan langsung dari ketua nya! Ini berarti... Kita akan menggunakan gedung seni Hiro, sekaligus anggota nya sebagai tempat organisasi kita!" Ucap Aartox.
" Ya ya apalah itu... Mulai hari ini, mohon bantuan nya kalian berdua... Karena kalian adalah Wakil ketua. Bersama sama, kita akan bangkitkan organisasi kita!" Ucap Hiro.
"Ya!" jawab Aartox dan Zen.
Setelah itu, Hiro mengumumkan hal ini kepada seluruh anggota club seni nya. Dan sesuai dugaan, para anggota cewek harus kecewa dengan Hiro karena keputusan nya.
Dengan berat hati, Mereka semua mengemasi barang mereka dan angkat kaki dari tempat Hiro, begitu juga dengan asisten Hiro yang paling setia, dia pergi dengan isak tangis nya.
Sementara anggota laki laki nya dikumpulkan Hiro, mereka diberitahu tujuan Hiro dan yang lain nya. Awal nya, mereka semua geleng geleng dan merasa mustahil untuk hal itu.
Namun entah Aartox kerasukan apa, Dia ngomong di depan anggota Hiro dengan nada yang dramatis dan air mata yang berlinang, yang membuat anggota Hiro semuanya pada tersentuh.
Berkat Aartox, Hiro mendapat kepercayaan Anggota mereka dan sudah memiliki beberapa anggota yang hebat.
"Oy, kamu tadi kerasukan apa?" tanya Zen.
"Ayanokoji" jawab Aartox.
"Okee... Dengan begini, perjalanan kita benar benar dimulai!" Ucap Hiro dengan penuh semangat.
-bersambung
Beberapa Bulan sudah berlalu, kini organisasi kecil milik Hiro sudah menjadi besar perlahan lahan. Dengan disertai Hiro sebagai ketua, Zen sebagai wakil ketua, dan Aartox sebagai wakil ketua, mereka mencari anggota untuk direkrut dan hasil nya banyak yang minat.
Mereka memiliki 98 anggota yang hebat, bahkan ada beberapa preman yang ikut masuk ke dalam sana karena kalah gelud melawan Hiro dan kawan kawan nya. Hiro ga pernah menyadari hal ini, namun dia ternyata bisa berkelahi. Hiro bisa menumbangkan beberapa orang sendirian, yang membuat dia berfikir kalau dia lebih cocok daftar MMA Aja kali ya.
Selang beberapa hari kemudian, terjadi konflik antara Hiro dengan Aartox. Masalah nya tidak terlalu jelas, namun Aartox mengancam kepada Hiro untuk keluar dari organisasi mereka.
"Apa maksud mu Aartox? Kau yang bilang sendiri kalau kau tak akan keluar apapun alasannya kan?" Ucap Hiro.
"Sudahlah, Hiro. Aku sudah muak dengan semua yang udah kamu lakuin! Kamu masa bagi bagi sembako ke rumah orang orang!? Kita kan organisasi yang harusnya full gelud!" Jawab Aartox.
"Lu gila apa gimana sih??! Tujuan gw kan untuk menormalkan kesejahteraan negara ini, bukan memperburuk nya dengan gelud terus terusan. Selain itu, ingatlah kalau di atas langit masih ada langit!" ujar Hiro.
"Halah banyak nyocot lo! Mulai detik ini juga, aku akan keluar dari organisasi kamu! Aku udah ga mau merasa dikekang! Silahkan atur anggota kalian berdua" ucap Aartox.
Aartox pun keluar ruangan Hiro dan membanting pintu nya dengan keras. Hiro dan Zen yang ada di sana pun langsung pusing dengan tingkah Aartox yang terlalu ke anak anakan.
"Bagaimana menurut mu, Zen?" tanya Hiro.
"Lu serius nanya gw?" jawab nya.
"Arghhh! Ini semakin sulit...." ucap Hiro.
Hiro pun terdiam dan bersandar di kursinya sembari berfikir dan menatap langit langit....
"Kita ga punya banyak waktu dan pilihan. Ayo kita ramaikan orang orang kita berdua. Sialan lah sama Aartox" ucap Hiro.
"Ohhh, baiklah! Kalau begitu, aku ada rencana" ujar Zen.
Hiro dan Zen mencetak banyak poster dan menyebarkan nya ke seluruh kota, berharap ada yang bergabung dengan organisasi mereka. Namun hasil itu Tidak terlalu memuaskan. Mereka hanya dapat 34 anggota yang tertarik ikut, dan itu pun para petarung jalanan dan gembel jalanan.
"Huhhh... Mau gimana pun, mereka tetap manusia. Baiklah, kalian harus siap kapanpun ya" ucap Hiro.
Waktu pun berganti esok hari, tepat nya di siang hari. Hiro mulai merekrut anggotanya dengan penampilan yang nampaknya sedikit berpotensi. Saat Hiro mengecek anggota nya, Hiro kaget ada wanita yang masuk ke organisasi nya juga.
"Ehh.... yang bener aja??" ucap Hiro seakan tak percaya
"Ada apa? Jadi kau ketua nya ya?" ucap wanita itu.
Hiro melihat wanita itu sambil menilai nya, ia memiliki tubuh yang ramping dan otot yang lumayan berisi.
"Kamu bisa bertarung?" tanya Hiro.
"Tentu, aku menggunakan taekwondo dengan sabuk hitam" jawab wanita itu.
Mendengar itu, Hiro seolah makin dibuat kagum, karena ada wanita kuat juga yang masuk ke organisasi Hiro. Namun, entah apa yang merasuki nya, dia tiba tiba pengen ngetes wanita tersebut.
Ia langsung mencoba memukul nya. Hiro berdiri dan sontak ingin memukul wanita tersebut. Namun, wanita itu berhasil menangkis serangan Hiro. Wanita itu ingin memukul Hiro kembali, Hiro berhasil menghindar serta Ingin melontarkan tinju nya ke perut orang itu.
Serangan tersebut hampir kena telak, namun tak disangka wanita itu menggunakan dengkul nya menendang kepala Hiro, Hiro kaget kecepatannya dapat di tandingi dengan wanita itu.
"Aduhhh.... mau mukul ngotak dulu dongg, sakit tau!" ucap Hiro sambil kesakitan
"Kamu duluan tiba tiba nyerang" jawab wanita itu.
"Y-Yaudah lah... Aku niat nya ngetes kamu doang... Selamat kamu diterima di sini." Ucap Hiro
"Oh ya, nama mu siapa?" tanya Hiro
"Aku Silvi. Aku wanita terkuat di perguruan taekwondo ku. Aku sangat suka Bertarung, namun tak tahu harus dimana aku mendapatkannya. Kemudian aku menemukan organisasi ini, jadi senang bertemu dengan mu, ketua"
"(Eh buset, Psikopat banget ni cewek)" fikir Hiro.
"O-oke... Kalau begitu semoga beruntung..." ucap Hiro.
Hiro semakin optimis untuk kemenangan, karena dia sudah berhasil mendapatkan lumayan banyak anggota, dan beberapa orang yang kuat. Hiro ga takut dengan apapun yang dihadapi nya, selama sesuatu itu masih memiliki wujud.
-bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!