NovelToon NovelToon

The Sun Warrior

Ramalan Kehancuran 3 Dunia

Sebuah peperangan maha dasyat telah diramalkan akan mengguncang bumi pertiwi dan menghancurkan ketiga alam. Yaitu alam manusia, alam langit, dan alam binatang. Debu dan asap pekat akibat dari ledakan-ledakan dari senjata dewa, ksatria yang saling berhantaman mulai bermunculan.

Goncangan dasyat membuat bangunan-bangunan runtuh dan tanah terpecahkan dan longsor begitu saja. Kabut asap dan hawa iblis yang begitu pekat memenuhi seluruh dunia ketiga alam, terutama di dunia fana ini sebagai tempat terjadinya peperangan itu.

BOOM ....

DUARR ...

Seorang wanita paruh baya tertimpa oleh reruntuhan tanah, namun dia berhasil keluar kembali. Namun seakan-akan dia telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga di dalam hidupnya.

"Putri Saika ... pangeran Kenshin ... aku mohon ... berhentilah ...." ucapnya mulai kebingungan karena putra dan putrinya ternyata sudah tidak seperti yang dia bayangkan selama ini.

"Tidak! Putri saika ... pangeran Kenshin ... hiks ... kembalilah padaku. Hiks ..." wanita paruh baya yang sudah penuh luka itu kembali terisak dan berusaha untuk merangkak mencari sosok yang dipanggilnya itu.

Sementara di tempat lain terlihat seorang pemuda dengan pakaian zirah gelapnya sudah membawa pedang besarnya yang sudah berlumuran dengan darah. Tubuhnya dipenuhi dengan hawa iblis yang begitu pekat dan beraura kelam. Dia adalah Kenshin, seorang pemuda yang diyakini oleh semua orang sebagai putra dari keturunan iblis.

Sementara di sampingnya sudah ada seorang gadis yang juga mengenakan pakaian zirah gelapnya dan juga sudah bersiap dengan naginata bilah gandanya yang juga sudah berlumuran dengan darah, menandakan sudah cukup banyak digunakan untuk membantai orang. Tubuhnya juga diselimuti dengan hawa iblis. Dia adalah Saika. Seorang gadis yang dipercayai orang-orang sebagai putri dari seorang pelayan yang selama ini selalu membersamai Kenshin

.

.

.

Di dalam pavilliun Asatsuyu di alam langit, hal tersebut dilihat oleh sang Kaisar Langit yang tak lain adalah Dewa Kagutsuchi, bersama dengan beberapa grandmaster melalui sebuah bola ramalan yang akan terjadi di masa depan pavilliun Asatsuyu.

Pria tua dengan balutan jubah kebanggaannya berwarna putih keemasan itu terlihat sedang menatap lekat bola ramalan itu dan mulai menghela nafas.

"Bagaimana kita bisa menghentikan peperangan dan kekacauan yang akan terjadi di saat itu? Tiga dunia akan hancur begitu saja jika hawa iblis itu menguasai 3 dunia ini. Aku sebagai kaisar langit, bahkan bisa melihat hawa iblis itu sangat kuat. Dan aku merasakan jika hawa iblis itu lebih kuat dari teknik wujud jiwa emasku dan teknik halilintar emasku." ucap sang Dewa Kagutsuchi kembali menghela nafas.

Mereka kembali menatap bola ramalan itu dan akhirnya melihat seorang anak laki-laki tampan dengan sebuah simbol matahari pada keningnya.

"Akan ada seorang anak yang terlahir di alam manusia, Yang Mulia Kaisar Langit. Anak itu memiliki kekuatan yang sangat luar biasa dan bisa mengendalikan segala jenis api. Dia terlahir dengan sebuah simbol matahari pada keningnya." ucap salah satu grandmaster yang sudah berjenggot panjang dan putih.

Sang kaisar langit akhirnya memberikan titahnya untuk cucunya yang saat ini menjadi seorang kaisar di dunia manusia, tepatnya di kekaisaran Fumio, untuk mencari anak yang berada di dalam ramalan tersebut.

Dia adalah Zhou, Zhou adalah cucu dari kaisar langit dan merupakan putra dari kaisar Fumio bersama Dewi Amaterasu, yaitu sang Dewi Matahari yang berasal dari ras langit. Maka tak heran jika Zhou juga dinobatkan sebagai seorang Dewa Perang yang juga memiliki kekuatan yang luar biasa, karena mewarisi darah dari ras langit.

Zhou bahkan pernah mengalahkan seorang iblis kuat yang memiliki tubuh abadi serta senjata yang tak terkalahkan. Zhou berhasil memecahkan jiwa-jiwanya dan menyegelnya saat itu hingga 3 dunia selamat dari kehancuran.

Dan kini Zhou mendapatkan sebuah tugas untuk menemukan, melatih dan mempersiapkan anak tersebut untuk ramalan itu. Dan sebenarnya anak itu adalah putranya sendiri yang bernama Fujin. Putra pertamanya yang sejak kecil sudah memiliki kekuatan yang luar biasa dan berbeda dari bayi-bayi lain pada umumnya.

...⚜⚜⚜...

Lima belas tahun kemudian ...

Seorang anak remaja terlihat sedang berlatih keras di ruang pelatihan terbuka. Sementara seorang pria yang berusia sekitar 50 tahun terlihat sedang memantaunya dari kejauhan. Kali ini remaja itu sedang berlatih untuk teknik jiwa emas. Sebuah teknik yang cukup kuat dan juga memiliki kekuatan sama seperti dirinya.

Sebuah wujud jiwa berwarna keemasan dan cukup besar terlihat sangat sempurna tepat di belakang anak remaja itu. Dia mulai menggunakan kekuatan wujud jiwanya yang juga bisa mengendalikan api seperti dirinya.

Lalu anak remaja itu mulai menggunakannya untuk menyerang beberapa musuh ilusi di hadapannya yang dikeluarkan oleh pria yang sedang mengamatinya.

Setiap serangannya cukup sempurna mengenai target-target itu, meskipun pergerakannya masih sedikit kurang cepat. Namun sebenarnya hal ini sudah sangat luar biasa untuk anak seumurannya yang sudah bisa menguasai teknik wujud jiwa emas yang sebenarnya cukup rumit untuk dipelajari.

Dia adalah Fujin, seorang anak dengan bakat genius dan terlahir dengan sebuah anugrah dari Dewi Matahari yang tak lain adalah neneknya sendiri.

Setelah beberapa saat, terlihat seorang pria yang berusia sekitar 40 tahun dengan jubah keemasan kebanggannya berlambang naga mulai memasuki ruang pelatihan terbuka itu.

"Salam hormat, Yang Mulia Kaisar Zhou." ucap pria paruh baya itu memberikakan salam penghormatan untuknya.

"Ayahanda ..." ucap anak remaja itu berhamburan berlarian untuk mendekati kaisar Zhou.

"Hhm. Bagaimana dengan latihan hari ini, Fujin?" tanya kaisar Zhou yang tak lain adalah ayahandanya sendiri.

"Aku masih belum bisa membuat wujud jiwa yang sempurna, Ayahanda. Maafkan aku ..." ucap Fujin memperlihatkan rait wajah penuh penyesalan.

"Pangeran Fujin, sebenarnya itu sudah sangat luar biasa. Di usia yang masih semuda ini, tapi pangeran Fujin sudah bisa menguasai teknik wujud jiwa emas ini dengan cukup baik. Bahkan pangeran menguasainya dengan sangat cepat. Ini benar-benar sangat menakjubkan." ucap pria paruh baya yang biasanya akan selalu menemani Fujin berlatih.

Fujin yang menerima pujian itu mulai tersenyum penuh binar karena merasa senang.

"Jangan berlebihan dan jangan terlalu memujinya, guru Kojuro." sela kaisar Zhou yang sukses membuat senyuman Fujij mulai membeku dan perlahan memudar.

"Kamu tidak boleh terlalu cepat merasa puas, Fujin. Di dunia ini kekuatan adalah yang paling utama. Dan seseorang yang kuat akan berdiri di puncak tertinggi. Namun jangan lupa untuk tetap selalu menjaga hatimu agar selalu tetap rendah. Dengan kerendahan hati serta kekuatan yang luar biasa, kita bisa menjadi pelindung untuk orang-orang yang kita sayangi. Apa kamu mengerti, Putraku Fujin?"

Ucap kaisar Zhou menatap lekat sang putra.

Fujin mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Zhou.

...⚜⚜⚜...

Kehadiran Siluman Jorogumo

Kaisar Zhou memiliki 3 orang putra dan dua 2 orang putri. Pangeran pertama yang tak lain adalah pangeran Fujin, pangeran kedua Azai, pangeran ketiga Hanbei, putri keempat Yona , dan putri kelima Shirayuki.

Hampir di setiap harinya, Fujin selalu menghabiskan waktunya untuk berlatih dan berlatih. Karena biar bagaimanapun dia harus menjadi seorang ksatria yang kuat yang akan menyelamatkan kehancuran 3 dunia dari ancaman iblis di masa depan. Kaisar Zhou bahkan sangat jarang untuk memanjakannya.

Karena sebuah tugas yang sudah dia emban sejak dia terlahir di dunia fana ini, membuat Fujin tidak memiliki waktu bermain yang cukup seperti kebanyakan anak-anak lain pada umumnya. Bahkan sejak kecil, hanya untuk bermain bersama keempat adik-adiknya saja dia tidak bisa.

Di dalam hari-harinya adalah berlatih dan berlatih untuk menjadi kuat dan menguasai teknik-teknik kuat yang telah diajarkan oleh ayahandanya, maupun kakek dan neneknya.

Suatu ketika kaisar Zhou bersama dengan sang kaisar terdahulu, panglima perang, penasehat istana Fumio, kepala pengintai istana Fumio, beberapa daimyo dan beberapa orang kepercayaannya sedang melakukan sebuah pertemuan di aula utama. Dan mereka sedang membahas tentang sesuatu yang cukup genting.

"Siluman itu telah berulah kembali. Dan kini dia telah menangkap beberapa warga di pedesaan Asuka." ucap seorang daimyo dengan mimik wajah serius.

"Apakah masih siluman yang sama seperti saat itu? Seperti apa wujudnya dan bagaimana cara dia menjerat mangsanya?" tanya senior prajurit yang ikut menghadiri rapat ini.

"Benar. Siluman yang sama. Akhir-akhir ini pedesaan Asuka yang menjadi sasarannya. Dan digemparkan oleh ulah seekor siluman Jorogumo. Jorogumo adalah siluman atau monster hybrid yang memiliki tubuh dengan bagian atas wanita dan tubuh bagian bawah laba-laba. Ada beberapa yang mengatakan bahwa dia adalah laba-laba ajaib yang dapat mengubah dirinya menjadi seorang wanita yang sangat cantik jelita. Siluman ini sering menggoda para pria penduduk kota ini untuk kemudian dimangsa." ucap salah satu kepala pengintai yang mendapatkan informasi itu.

"Bahkan kadang-kadang siluman Jorogumo muncul dengan membawa bayi yang terbuat dari ribuan telur laba-laba, kemudian bayi tersebut akan diberikan kepada korbannya untuk iming-iming. Terutama bagi keluarga yang belum memiliki seorang anak. Dan setelah korban menerima bayi tersebut, seketika bayi berubah menjadi laba-laba dan menyengat sang korban hingga pingsan. Lalu dia akan membungkus mangsanya dengan jaring dan kemudian melahapnya. Akhir-akhir ini udah cukup banyak korbannya. Dan para penduduk pedesaan Asuka sangat merasa tidak tenang." imbuh kepala pengintai itu kembali.

Kaisar Zhou terdiam dan mulai memikirkan sebuah cara untuk menghadapi masalah ini. Jika dia turun tangan sendiri untuk melenyapkan siluman Jorogumo, itu adalah hal yang sangat mudah. Namun kali ini dia memiliki pemikiran lain dan tidak ingin turun tangan sendiri untuk mengatasinya.

"Zhou, bagaimana jika kita mengutus panglima Hideyoshi untuk mengatasi siluman Jorogumo? Atau kamu juga bisa melakukannya sendiri? Sebelum siluman Jorogumo itu semakin memakan banyak korban lagi. Dengan kemampuanmu dan panglima Hideyoshi, pasti siluman Jorogumo bisa dilenyapkan dengan cepat." ucap Takenaka Fumio-ayahanda Zhou menyarankan.

"Tidak, Ayahanda. Kali ini aku ingin mengutus Fujin putraku, untuk mengatasi siluman Jorogumo itu." ucap kaisar Zhou tanpa ada keraguan saat mengucapkannya.

Ucapan dari kaisar Zhou tentu saja membuat semua orang yang sedang berada di dalam aula utama terkejut bukan main. Saat ini usia Fujin adalah masih cukup muda, tapi kaisar Zhou malah berniat untuk mengutus Fujin menghadapi moster Jorogumo yang setara dengan makhluk spiritual tingkat tinggi?

"Yang mulia kaisar Zhou, maaf jika hamba sudah lancang. Tapi pangeran pertama Fujin masih cukup muda dan kecil untuk berhadapan dengan siluman Jorogumo. Bagaimana jika nanti akan terjadi sesuatu dengannya?" sanggah guru besar Kojuro yang merangkap menjadi kepala akademi, yang selama ini selalu memantau Fujin saat berlatih.

"Itu benar, Putraku. Cucuku Fujin masih terlalu muda dan kecil untuk berhadapan dengan siluman Jorogumo. Itu akan sangat berbahaya." imbuh Takenaka Fumio yang tentunya sangat mengkhawatirkan cucu pertamanya.

"Tidak, Ayahanda. Kali ini aku sudah memikirkannya dengan baik. Fujin adalah anak yang berada di dalam ramalan itu. Dia akan mengalahkan siluman Jorogumo dengan sangat baik. Aku percaya padanya!" tandas kaisar Zhou dengan tegas tanpa ada keraguan dalam ucapannya.

"Baik, Yang mulia Kaisar Zhou yang bijaksana." sahut semua orang yang berada di aula utama ini, kecuali Takenaka Fumio yang sebenarnya masih saja sangat mengkhawatirkan cucu pertamanya.

"Perintahkan kepada pangeran pertama Fujin untuk menghadapku!" titah kaisar Zhou dengan tegas dan bijak.

"Baik, Yang mulia kaisar." sahut salah satu dari mereka lalu segera berlalu untuk menjalankan titah dari sang kaisar.

Hingga akhirnya setelah beberapa saat menunggu, pria berpakaian zirah itu sudah datang kembali bersama dengan Fujin.

"Aku Fujin, menghadap Yang Mulia Kaisar!" ucap Fujin sambil menautkan kedua tangannya untuk memberikan salam penghormatan.

"Pangeran pertama Fujin! Pergilah ke pedesaan Asuka dan kalahkan siluman Jorogumo yang sudah mengacaukan pedesaan Asuka! Jangan pernah kembali sebelum tugas ini bisa diselesaikan dengan baik! Apa kamu mengerti, Pangeran pertama Fujin?" ucap kaisar Zhou menatap lekat putranya dari singga sananya.

"Baik. Aku mengerti, Yang mulia kaisar. Hari ini juga aku akan langsung berangkat ke pedesaan Asuka!" sahut Fujin kembali menautkan kedua tangannya untuk memberikan salam penghormatan sebelum dia meninggalkan aula utama.

.

.

.

"Fujin putraku ..."

Tepat saat Fujin hendak meninggalkan gerbang utama istana Fumio, tiba-tiba saja seorang wanita yang masih berusia sekitar 35 tahun berlarian untuk menghampiri Fujin.

Raut wajahnya yang masih terlihat ayu, kini sangat terlihat dipenuhi dengan kecemasan. Ibu mana yang tidak akan merasa cemas dan sedih disaat putranya harus bepergian untuk menghadapi sebuah bahaya?

Yeap, wanita itu adalah Lily. Ibunda Fujin, yang merupakan ibu suri dari kekaisaran Fumio.

Fujin yang melihat kegundahan dan kesedihan sang ibunda kini mulai meraih jemari hangat sang ibunda dan tersenyum teduh.

"Ibunda. Aku hanya akan bergi untuk sebentar. Setelah aku menyelesaikan tugas dari ayahanda untuk melenyapkan siluman Jorogumo, aku berjanji ... aku pasti akan segera kembali. Ibunda jangan bersedih dan khawatir seperti ini."

Ucap Fujin berusaha untuk menghibur Lily dan menyeka air mata hangatnya yang sudah membasahi pipi Lily.

Lily mengangguk dengan sangat berat. Dia juga mengusap lembut sisi samping wajah sang putra yang sangat disayanginya itu. Lalu wanita yang masih terlihat cantik itu mulai mengeluarkan sesuatu di dalam sebuah kantong kain kecil, dan memberikannya untuk Fujin.

"Apa ini, Ibunda?"

"Ini adalah artefak pelindung tingkat tinggi. Kamu akan aman jika menyimpan ini, Putraku." ucap Lily dengan hangat.

Sebenarnya Fujin merasa cukup berat untuk menerima benda berharga itu. Karena jika sang ibunda menyimpan artefak pelimdung tingkat tinggi itu, maka ibundanya akan selalu aman. Tetapi Fujin tak kuasa untuk menolak pemberian sang ibunda yang tentunya pasti akan membuatnya merasa semakin khawatir.

Hingga akhirnya Fujin menerimanya dan segera berpamitan untuk menuju ke pedesaan Asuka dengan menggunakan kuda dan ditemani oleh 2 orang prajurit istana.

Menyelamatkan Seorang Gadis

Setelah menempuh perjalanan kira-kira 500 mil dengan berkuda, akhirnya Fujin dan kedua prajurit telah sampai di pedesaan Asuka. Pedesaan itu terlihat seperti pedesaan pada umumnya.

Hanya saja pedesaan Asuka terlihat lebih sepi karena saat ini langit sudah berubah menjadi jingga, menandakan senja telah tiba. Sehingga hampir semua penduduk mulai berada di dalam rumah dan menguncinya rapat-rapat.

Tidak ada satupun dari mereka yang berani untuk tetap beraktifitas di luar rumah semenjak siluman Jorogumo mulai menyerang pedesaan Asuka dam menelan beberapa korban.

Setelah menyambut kedatangan Fujin di aula utama pedesaan Asuka, para penduduk benar-benar kembali ke rumah masing-masing. Dan kini Fujin hanya bersama dengan beberapa penduduk dan tetua yang kebetulan juga sedang memantau pedesaan Asuka yang akhir-akhir ini sedang mendapatkan serangan dari monster Jorogumo.

"Siluman Jorogumo sering mengubah penampilannya menjadi seorang wanita untuk menggoda para pria di desa Asuka kemudian memakannya. Banyak yang mengatakan jika ingin melihat wujud asli dari siluman Jorogumo ketika menyamar adalah dengan menampilkannya dalam sebuah cermin, karena pantulan wujud aslinya akan terlihat di dalam cermin tersebut." ucap salah satu tetua disaat mereka sedang berbincang bersama.

"Siluman Jorogumo sangat kuat dan kebal terhadap racun apapun. Kekuatanya sungguh sangat menakjubkan. Sebenarnya siluman Jorogumo memiliki warna yang indah dan jaring-jaringnya yang besar dan kuat. Nama mereka bahkan memiliki arti yang unik ketika ditulis dalam huruf Kanji yang memiliki arti perempuan penjerat." imbuh pria tua itu lagi menjelaskan.

"Siluman Jorogumo selalu hidup menyendiri. Namun usia siluman ini seharusnya sudah mencapai 400 tahun. Karena ketika siluman Jorogumo ini dapat mencapai usia 400 tahun, maka mereka dikatakan akan memiliki kekuatan gaib dan mulai turun ke kota untuk memangsa manusia, seperti yang telah dia lakukan saat ini. Biasanya siluman itu akan membuat sarang di gua, hutan atau bahkan di rumah-rumah kosong yang tidak jauh dari kota. Mereka memiliki kecerdasan yang licik dan hati yang dingin, dan mereka melihat manusia hanya sebagai mangsa. Namun tidak ada satupun dari kami yang berani untuk memeriksa gua dan hutan yang berada di dekat lembah bunga itu." ucap salah satu tetua lainnya.

"Mereka dikenal sebagai penipu ulung dan dapat berubah wujud dengan sempurna untuk mengelabuhi mangsanya. Dan biasanya mereka akan tampil sebagai wanita muda, seksi dan cantik yang luar biasa. Mangsa yang menjadi incarannya adalah pria muda dan tampan yang sedang mencari cinta. Ketika siluman Jorogumo melihat seorang pria yang diinginkannya, dia akan mengundang pria tersebut ke rumahnya dan bila pria tersebut tergoda dan pergi maka pria tersebut tidak akan pernah terlihat lagi." ucap salah satu penduduk desa Asuka yang masih ada bersama mereka.

"Mereka bahkan dapat mengeluarkan benang sutra tanpa terlihat untuk menjerat para pria dewasa sehingga tidak akan dapat lagi melarikan diri darinya. mereka juga memiliki racun kuat yang perlahan-lahan dapat melemahkan mangsanya. Siluman ini juga bisa mengendalikan laba-laba kecil untuk membantunya. Mereka menggoda pada samurai dan membuatnya tak bisa kembali lagi." imbuh salah satu penduduk pria paruh baya yang tak lain adalah pemimpin dari desa Asuka.

"Apakah tidak ada saksi hidup yang pernah melihatnya secara langsung?" tanya Fujin mulai bertanya.

"Ada, Pangeran pertama Fujin. Aku pernah melihatnya beberapa hari yang lalu. Ketika aku pulang dari desa seberang. Aku tak sengaja melihat siluman itu sedang membawa seorang pemuda di dalam goa di belakang lembah bunga. Ukuran tubuh siluman itu hampir tiga meter. Tetapi ada yang mengatakan jika mereka dapat tumbuh menjadi jauh lebih besar dengan bertambahnya usia mereka." ucap seorang pria paruh baya lirih dan merinding ketika kembali mengingat wujud siluman itu.

"Begitu ya. Jadi target mereka adalah para pemuda. Baiklah. Itu artinya aku harus pergi ke lembah bunga untuk memeriksa goa dan hutan itu." ucap Fujin berniat untuk segera meninggalkan tempat ini dan pergi ke lembah bunga.

"Tapi, Pangeran pertama Fujin ... hari sudah mulai gelap. Dan pangeran juga baru saja tiba di pedesaan Asuka. Apakah tidak lebih baik kita memeriksanya eaok saja? Setidaknya pangeran pertama Fujin bisa beristirahat dulu." ucap salah satu prajurit yang pergi bersama dengan dirinya.

"Tidak bisa. Lebih cepat ditangani maka akan lebih baik. Kita tak bisa membiarkannya lebih lama lagi. Bagaimana jika malam ini dia kembali mengincar pemuda pedesaan Asuka lagi? Aku harys segera bergerak!" ucap Fujin kekeh untuk segera pergi.

"Tetua, kepala desa, aku akan segera pergi saat ini juga. Permisi." Fujin memberikan salam perpisahan dan segera meninggalkan tempat itu.

.

.

.

Lembah bunga, pedesaan Asuka.

Di bawah temaram sinar rembulan, akhirnya Fujin dan kedua prajurit yang membersamainya telah sampai di sebuah lembah yang dipenuhi dengan hamparan bunga yang indah seperti namanya, lembah bunga.

Dan sebenarnya tujuan mereka adalah untuk memeriksa sebuah goa besar atau hutan yang berada di balik lembah bunga ini.

Namun tiba-tiba saja bunga-bunga di sekitar mereka memancarkan cahaya yang berkilauan serta harum yang semerbak. Dan disaat Fujin menoleh ke belakang, dia sudah tidak melihat keberadaan dari kedua prajurit istana yang sedari tadi membersamainya.

"Ieyasu!! Hidemitsu!!" Fujin berusaha untuk memanggil kedua prajurit itu hingga suaranya menggaung memenuhi seluruh lembah bunga itu, namun dia tak mendengarkan jawaban dari mereka.

"Sial! Aku lengah! Jangan sampai mereka tertangkap oleh siluman Jorogumo! Dan semoga mereka menyadari akan ilusi ini!" gumam Fujin berusaha untuk menyisiri tempat ini kembali.

Namun tiba-tiba saja samar-samar Fujin mulai mendengar suara seorang gadis yang meminta tolong.

Tolong ... seseorang tolong aku ... tolong ...

Kening Fujin mengerut untuk beberapa detik dan dia kembali memfokuskan pendengarannya kembali untuk mencari sumber suara itu berasal. Lalu dia segera melesat cepat mendatangi sumber suara itu berasal, dan menemukan seorang gadis yang hampir terjatuh di jurang.

Dengan cepat Fujin mendatanginya untuk segera menolongnya. Dia mengulurkan tangannya tanpa ragu untuk menolong gadis itu naik kembali, hingga akhirnya gadis itu terselamatkan.

"Apa nona baik-baik saja? Mengapa nona bisa ada di tempat ini dan hampir terjatuh seperti itu?" tanya Fujin dengan ekspresi datar.

Gadis yang sebenarnya sangat cantik itu terlihat murung dan bersedih. Dia memandangi lembah bunga di hadapannya dengan tatapan nanar lalu mulai bercerita.

"Aku datang untuk mencari kakakku yang menghilang 2 hari yang lalu. Dia tidak kembali sejak saat itu. Para penduduk juga sedang digemparkan oleh siluman Jorogumo. Mereka mengatakan mungkin saja kakakku sudah terjerat oleh siluman itu. Tapi aku tidak percaya! Kakak pasti masih hidup! Makanya aku datang untuk mencari kakak dan berharap aku bisa menemukannya. Tapi aku malah terpeleset dan hampir saja terjatuh di jurang. Terima kasih, Tuan." ucap gadis cantik itu membungkukkan badannya menghadap Fujin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!