NovelToon NovelToon

YULIA

RATU YULIA

Seorang wanita muda dengan baju dan tubuh penuh luka , sedang berlari bersama dua anak umur enam tahun yang juga sudah berlumuran darah . Karena sudah terlalu banyak mengeluarkan darah akhirnya kekuatan lari merekapun lemah. Terutama kedua anak umur enam tahun itu . Melihat kedua anak itu terjatuh, akhirnya wanita itu menggendong keduanya dan segrra berlari. dan di belakang mereka terlihat beberapa prajurit sedang mengejar mereka. Akhirnya merekapun tertangkap dan di kepung para prajurit . Terlihat tatapan tajam dan marah di wajah Cantik wanita itu. sedangkan. kedua anak umur enam tahun itu terlihat sudah terkulai lemah . Melihat keduannya tak bergerak terlihat Wanita itu menangis tanpa suara. tak lama terlihat senyum sinis di wajah cantiknya .

"Ternyata kalian sama seperti si brengsek itu.."ucapnya dengan dingin.

"Maaf Yang Mulia Ratu.. kami hanya menjalankan perintah saja. Kalau tidak , nyawa keluarga kami yang menjadi taruhannya..." ucap salah satu dari mereka dengan wajah sedih. Mendengar ucapkan mereka terlihat wanita yang di panggil Ratu terdiam Dia sadar apa yang di ucapkan prajurit tadi. Mereka bukan hanya memiliki nyawa mereka sendiri , tapi juga nyawa keluarga mereka . Ayah , ibu , adik ataupun saudara lainnya. Mereka tak ounta piliha. Lagi. Dan dia juga melihat kalau wajah- wajah dari mereka terlihat sedih. Dia juga sadar kalau mereka tadi hanya mengejar tanpa melukai mereka bertiga. Luka di tubuh Dia dan kedua Putranya , mereka dapatkan dari para prajurit Jendral Wang Sao. Adik dari selir Chunya yang merupakan selir kesayangan Kaisar Chan Yu dan juga cinta masa kecil Kaisar Chan Yu . Dan Dia sendiri adalah Ratu Kerajaan Tanlua. kerajaan terbesar nomer dua setelah kerajaan Dongsan di masa Dinasti Joseon . Kerajaan terbesar seluruh wilaya Benua itu. Seluruh kerajaan tunduk dan takut pada kerajaan Dongsan Tak terkecuali kerajaan Tanlua sendiri . Apalagi sekarang di tangan sang Kaisar baru , yang baru saja di angkat dua tahun yang lalu . yang terkenal dengan kekejaman dan ketegasannya. serta wajah Dinginnya. Kaisar baru itu terkenal dengan sifat dingin, angkuh dan tidak banyak bicara. Semua itu menambah keseramannya di depan siapapun. Walaupun begitu Kaisar Dongsan terkenal dengan ketampanannya . Tidak ada pria satupun yang bisa mengalahakan ketampanan si Kaisar Dongsan itu.

Kita kembali pada Ratu Yulia . Saat prajurit menatap dengan wajah sedih dan serba salah. Tiba - tiba sekelompok prajurit datang bersama tiga perwira utama mereka . Mereka segera melompat dari kuda mereka dan segera berlutut menghormat pada sang Ratu.

"Salam yang Mulia Ratu....!" seru Mereka bersamaan .

"Sudah...bangunlah...kalian...aku bukan Ratu.. kalian..." ucapnya dengan terbatah dan senyuman miris di bibirnya .

"Tidak Yang Mulia...Yang Mulia tetaplah Ratu kami..." ucap salah satu perwira yang ada di antara mereka .

"Benar yang Mulia...!" ucap Mereka serempak.

Terlihat sang Ratu tersenyum dengan tulus.

"Trimakasih...sekarang kalian bangunlah..." ucapnya pelan . mereka segera kembali berdiri . dan Ketiga perwira mendatangi sang Ratu .

"Yang Mulia...! Maaf kami datang terlambat yang Mulia..." ucap salah satu dari mereka .

"Tidak apa - apa perwira Yung... Aku juga sudah tidak tahan lagi...mungkin hidupku hanya sampai di sini..." ucapnya sambil berdiri dengan susah payah setelah menaruh kedua putranya yang terlihat diam tak bergerak lagi di tanah dengan perlahan .

"Tidak Yang Mulia...Kenapa bisa seperti ini..." ucap salah satu dari mereka yang berdiri tegak di depan Ratu Yulia . Saat Dia ingin memapah sang Ratu, wanita itu melambaikan tangannya memberi tanda tak usah . Melihat penderitaah sang Ratu Mereka tak dapat menahan air mata yang jatuh saat melihat Ratu sekaligus pemimpin mereka menderita seperti itu . Memang Ratu Yulia merupakan pemimpin terkuat di kerajaan Tanlua. Ratu Yulia merupakan jendral perang terkuat kerajaan Tanlua. Wanita kuat dan tegas saat di medan pertempuran . Dan juga wanita lemah lembut dan sangat cerdas saat di Istananya . Dia tak memandang Rakyat kecil ataupun pembesar kerajaan. Dia memperlakukan mereka sama . Selain sebagai Ratu istri dari Kaisar Chan Yu , Ratu Yulia juga sebagai jendral perang yang sangat kuat , cerdas dan di takuti . Di bawa kepemimpinannya kerajaan Tanlua mampu menaklukan beberapa kerajaan . dan kekuatan tempur para prajurit Kerajaan Tanlua sangat Di takuti oleh beberapa kerajaan.

Karena cintanya yang sangat besar pada Kaisar ChanYu , Dia berada di medan peperangan untuk berperang dengan segala kemapuannya dan kecerdasannya. Hingga akhirnya Kerajaan Tanlua menjadi kerajaan terkuat dan terbesar Nomer dua di Dinasti Jaseon . Namun setelah kedatangan Selir Sanly tuju tahun lalu. Sang Kaisar berubah sangat jauh dengan Ratu Yulia . Dia hanya memperhatikan sang selir saja. Sikapnya semakin hari semakin dingin dan cuek pada Ratu .

Kejadian itu bermula pada tuju tahun Yang lalu , Saat Kaisar tiba- tiba memanggilnya untuk menghadap di ruang pertemuan . Saat itu Kaisar mengatakan kalau dia akan mengambil seorang selir. Pada Saat itu Ratu Yulia tidak mau. Tapi karena ancaman Kasar yang akan membuang Dia dan keluarganya , Ratu Yulia menyetuji niat Kaisar mengambil selir. Dua tak mau kedua orang tuanya dan sang Kakak yang juga seorang Jendral akan ikut menderita . Dan akhirnya putri She Sanly putri mentri She yang baru kembali dari pendidikannya di perguruan yang ada di Kerajaan Mensa ,akhirnya menjadi selir Kaisar Chan Yu. Mereka memang memiliki hubungan dekat. Dan saat Sanly pergi menempuh pendidikan di Kerajaan Mansa ,Kasar Tua menjodohkan Kaisar Chan Yu yang saat itu masih seorang Putra mahkota dengan Yulia yang saat itu sudah menjadi perwira utama. Setelah itu Putra mahkota di angkat menjadi Kaisar kerajaan Tanlua. Di dalam kepemimpinan Kasar Chan Yu yang Di dampingi Ratu Yulia, Kerajaan Tanlua semakin kuat dan mampu menaklukan beberapa kerajaan. Strategi perang Ratu Yulia mampuh membawa kerajaan Tanlua yang saat dia baru menjadi Ratu merupakan kerajaan terkuat keempat , menjadi Kerajaan terkuat kedua setelah kerajaan Dongsan . setelah tuju tahun menikah dan belum di karunia seorang Putra, Kaisar meminta Dia menyetujui penikahannya dengan Putri Sanly yang baru pulang dari perguruannya untuk di jadikan selir. Setahun setelah Selir Sanly masuk ke istana , lahirlah si kembar , namun cinta Kaisar tetaplah lebih besar pada Selir Sanly . Malahan semenjak menikah dengan Selir Sanly, Kaisar tidak pernah perduli atau tidak memperhatikan Ratu dan Kedua Putranya .

Melihat kasih sayang Kaisar padanya begitu besar, sifat sirik Selir Sanly mulai nampak, Dia mulai sering memfitnah Ratu dan Putranya. Dan pada enam bulan yang lalu ketika terdengar kabar kalau Selir Sanly mulai mengandung , Ratu Yulia mulai waspada . dan puncaknya satu minggu yang lalu tiba- tiba saja dia datang ke istana Ratu . Dia datang untuk mencari keributan dengan Ratu Yulia. Namun sayang sekali Walaupun Selir Sanly berusaha memancing keributan ,Ratu Yulia tetap berusaha bersabar dan tak terpancing . mungkin karena melihat ketenangan Ratu Yulia, Selir Sanly marah dia ingin menyakiti Ratu Yulia. namun naas sekali baginya ,dia tergelincir karena menginjak baju yang dia pakai. Akhirnya dia jatuh terjerembab di depan Ratu Yulia. Dan saat itulah dia merasa malu dan marah. Dia segera kembali keistana, dan melaporkan kalau dia telah di dorong dan di aniaya serta di hina oleh Ratu Yulia. Mendengar semua itu, Kaisar Chan Yu sangat marah . Dia yang memang sudah membenci Ratu Yulia dengan segera dia pergi ke istana Ratu. Namun sebelum langkahnya keluar dari istana, Selir Sanly mengadu kalau dia merasakan sakit di perutnya. Dan tak lama terlihat darah mengalir di kaki cantiknya. Melihat darah mengalir, Dia segera berteriak ketakutan .

Melihat semua itu, Raja segera mengangkat Selir Sanly ke atas pembaringan dan segera memanggil tabib. Dan segera tabib istana datang dan segera memeriksa . Dan ternyata Selir Sanly keguguran. Semua itu membuat Dia merasa sedih dan marah . Dia menangis dwngan wajah sedih dan terluka . Melihat kejadian itu Kaisar sangat marah. Dia segera memerintahkan Ratu segera di tangkap . mendengar ucapan sang Kaisar , terlihat senyuman licik di wajah dan bibir merahnya.

Segera beberapa rajurit mendatangi istana Ratu Yulia. Tapi bukan beberapa prajurit namun Satu pasukan prajurit pilihan milik Jendral She Sao lah yang mendatangi Ratu Yulia. mereka bukan menangkap secara baik - baik tapi menyerang Ratu Yulia dan kedua Putranya Melihat kejadian itu, Akhirnya demi keselamatan Dua putra kembarnya, Ratu dan kedua Putranya melarikan Diri dari kerajaan. Dan semua itu membuat mereka semakin memfitnah Ratu Yulia. Mereka mengabarkan pada Kaisar kalau Ratu Yulia sebenarnya ingin memberontak. Dengan sengaja mereka menaruh bahan- bahan peledak dan berpuluh senjata di gudang istana Ratu. Dan juga beberapa lembar surat yang memiliki setempel pasukan penjahat yang memang menjadi buronan kerajaan. Melihat itu keluarga Ratu Ayah , Ibu dan Kakak satu- satunya di tangkap. Dan mereka di jatuhi hukuman mati keesokan harinya . Ratu Yulia yang sedang melarikan diri dan mendengar kejadian itu merasa marah. dan lebih parah lagi tempat persembunyianya di pinggir hutan di ketahui. Mereka kembali di kejar . dan saat inilah Akhir perlawanannya melawan Kaisar telah berakhir . Dia berdiri di depan prajurit miliknya dengan tubuh penuh luka . dan kedua putranya pun sudah terluka parah. Dan sepertinya sudah meninggal . Perasaan Marah dan putus asa menyerang dirinya . penyesalan yang cukup menyakitkan membuat airmatanya jatuh . Dia menyesal, Kenapa Dia harus jatuh Cinta pada Kaisar .

Kenapa Dia tidak menolak perjodohan itu.. Kenapa dia mau...kenapa seribu Kenapa ada di dalam hatinya .

Saat prajurit kepercayaan datang , Saat itu juga Kaisar juga datang bersama sang selir yang menatapnya dengan Sinis.

"Yang Mulia ...mengapa seperti ini... ?" ucap Jendral Muda Can mempertanyakan Keadaan Ratu mereka ..

"Diam kalian...apakah kalian mau membela penghianat itu...!" seru Kaisar dengan marah dari atas kudanya.

"Penghianat....apa salah Ratu hingga di anggap penghianat...?" tanya Jendral Cun dengan wajah penuh tanya .

"Jendral Cun...jangan membela orang yang telah terbukti salah. Kau akan menerima akibat nya nanti..." ucap Selir Sanly Sinis .

"Tap..." ucapan Jendral muda Cun belum selesai, tiba - tiba terdengar suara Ratu Yulia .

"Diam Jendral... Tidak ada gunanya lagi kau membelaku. Jagalah kerajaan semampu kalian, aku sudah tidak tahan lagi. Kedua Putraku pun telah pergi menyusul kedua orang tuaku dan Kakaku. Hanya satu pintaku. Jagalah Kerajaan ini setelah aku pergi...." ucap Ratu Yulia dengan tubuh yang mulai bergetar tak mampu untuk menahan berat badannya. Tubuh Ratu Yulia ambruk . namun masih mampu berdiri dengan bertumpuh pada kedua lututnya , dan dengan sanggahan pedang di tangan kananannya yang menancap di tanah. Dia kembali melirik pada kedua punyanya yang sudah diam tak bergerak lagi. Terlihat para Prajurit yang menatap pada sang Ratu, menangis melihat tubuh wanita perkasa itu. Mereka terlihat sedih dan Marah .

Melihat keadaan seperti itu, Selir Yulia takut Kaisar terpengaruh Dan menolong Ratu Yulia .

"Tapi Ratu..." seru Perwira Yung tak terima.

"Tak Apa Yung....kau harus lebih kuat lagi.." ucap Ratu dengan menatap Wajah ketiga bawahannya satu persatu .

"Yang Mulia...untuk apalagi kita mendengar kan dia banyak bicara. ..kenapa tidak segera menjatuhkan hukumannya..." ucap Selir Sanly dengan wajah kesal . Dia cepat - cepat mengatakan itu , agar Ratu Yulia cepat mati .

Mendengar ucapan Selir Sanly , para perwira saling berpandangan . Perwira Tanglu masih berusaha menolong Ratu .

. "Tapi yang Mulia...!" seru Perwira Tanglu .

"Cukup...! Kalau kau masih teguh membela dia bukan hanya kau yang aku bunuh, tapi semua prajurit inti...!" seru Kaisar marah. Sebab Kaisat tidak bisa menekan ketiga perwira itu. Sebab ketiganya adalah perwira tangguh pilihan Ratu Yulia sendiri . Mereka adalah tiga Pria yang sudah tidak memiliki keluarga lagi. namun ketiganya adalah pemuda tangkas dan memiliki ilmu yang sangat tinggi .

"Cu..cukup Tang... Biarkan aku pergi ...aku..." belum selesai ucapan Ratu Yulia , tiba- tiba terdengar suara seruan Kaisar Chan Yu.

"Bunuh Pemberontak itu...!" dan berpuluh panah menghujam tubuh Ratu Yulia dan kedua Putra kembarnya. terdengar jerit tertahan Ratu Yulia saat beberapa panah menghujam tubuhnya. Dan dia masih sempat melihat tubuh kedua putranya yang sudah meninggal , tertembus beberapa anak panah dari Prajurit panah anak buah Jendral She Sao. Dan itu membuat hatinya semakin terluka. Namun Dia sangat terkejut . Bersamaan dengan jatunya dia ke tanah . Dia juga melihat berpuluh prajurit di bawah kekuasaan , tiba- tiba berjatuhan di depan matanya. Juga ketiga perwira bawahannya. Saat dalam keadaan Sekarat. Ratu Yulia melihat kalau mereka melakukan bunuh diri masal mengikuti dirinya. Melihat semua itu, Dia menjerit dalam hati.

"YA DEWA...APA INI... APA YANG TERJADI.. DI MANA KEKUASAANMU... KAU BIARAKAN KEJAHATAN MENGALAHKAN KEBENARAN... TOLONG BIARKAN TANGAN INI MENCARI KEADILAN BAGI MEREKA...TOLONG YA DEWA.. !!! ucapnya dalam hati sebelum dirinya jatuh dan mati. Saat Ratu Yulia ambruk ke bumi. Tiba- tiba terdengar petir menyambar di angkasa bersautan. Dan tak lama hujan deras mengguyur Kerajaan itu. Alam bagai menjadi saksi kematian seorang Ratu sekaligus pemimpin yang terbaik yang telah di zolimi oleh sang suami.

Sedangkan Kasar Chan Yu tertegun melihat para prajurit terkuatnya bunuh diri di depannya. berpuluh prajurit mati bersama sang Istri. Rasa kecewa melanda dirinya. Dia merasakan ada sedikit penyesalan di dalam hatinya .

Sedangkan Selir Sanly terlihat semakin geram melihat para prajurit yang mati di depannya .

Udahan dulu ya....aku lanjut pada episode selanjutnya .

jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu .

Bersambung .

TERLAHIR KEMBALI .

Yulia perlahan membuka matanya. Saat netrannya melihat sekitarnya, Dia heran. karena Dia merasa tempat ini seperti dia kenal... Sebab tempat ini seperti kamarnya Kamar istana Ratu .

"Lo...ini kan kamarku...? Bukannya aku sudah mati ya...? Kok aku ada di kamarku sendiri..? apa ini yang namanya di alam lain..?"" ucap Yulia heran. Dia melihat kanan dan kiri . Memang benar itu kamarnya. Tak lama mata lentiknya melihat ada seorang wanita yang sedang tertidur di sebelah Kakinya dengan kepala bertumpuh di kasur dekat Kakinya .

"Canlu... Dia Canlu kan...? Kalau Canlu masih hidup Lalu tadi itu...? apakah aku hanya bermimpi...tapi perasaan itu nyata... Dan putraku...? Kalau aku masih hidup apakah Putraku juga masih hidup...?" kata Yulia dalam hati. Perlahan dia bangun , Merasa ada gerakan di atas ranjang, wanita yang tertidur terlihat bangun. dan membuka matanya yang terlihat masih ngantuk . Namun saat matanya melihat Yulia sudah duduk, diapun berseru .

"Yang Mulia....!" serunya dengan cepat. Dia segera bangun dan menatap yulia dengan wajah gembira.

"Ada apa Canlu..?sepertinya kau habis menangis.. ?" ucap Yulia sambil menatap pelayan setianya dengan wajah tanya.

"Mana mungkin hamba tidak menangis saat melihat yang Mulia pingsan tadi...!" ucapnya dengan wajah cemberut. Dia pelayan Yulia yang umurnya setahun lebih muda darinya. Namun Dia wanita yang sangat Dewasa . Gadis ini ikut menjadi pelayanan Yulia sejak Yulia masih berumur delapan tahun. Dia dan sang Ibu adalah pelayan di rumah keluarga Perdana Mentri Wang Yu Ran .

Keluarga Perdana mentri Wang Yu Ran tidak melihat orang dari pangkat dan derajat. Mereka keluarga Yang Ramah , baik dan berjiwa sosial tinggi . karena itu banyak penduduk yang sangat menghormati mereka dengan tulus. Canlu dan Yulia bersahabat sejak kecil. Dan saat Yulia menikah, Canlu memilih mengikuti Yulia dan menjadi Pelayan pribadinya. Saat di istana , sudah beberapa kali Yulia meminta Canlu untuk menikah , Namun gadis cantik itu tidak mau. Dia hanya berkata ingin mengabdi pada Yulia sampai tua. Dan di dalam kisahnya yang dia fikir hanya dalam mimpinya, Canlu mati saat melindungi kedua putranya yang sedang bertempur melawan prajurit jendral She Sao.

"Aku pingsan...?" ucap Yulia kaget sekaligus heran .

"Benar yang Mulia...anda Pingsan saat anda akan keluar ruangan ini ..." ucap Canlu dengan wajah sedih .

"Tapi kau tidak memanggil tabib kemari kan...?" tanya Yulia agak cemas.

"Mana mungkin mengundang tabib... bukankah yang Mulia tidak suka ada tabib yang memeriksa tubuh anda.. dan anda belajar dengan tekun soal pengobatan agar jika anda salit, tidak harus Tabib yang akan memeriksa anda...." ucap Canlu lagi. Yulia terlihat bernafas lega.

"Lalu siapa yang mengangkat tubuhku naik keatas Ranjang...?" tanya Yulia lagi.

"Kebetulan tadi ada Jendral Cun yang datang kemari, dan Dia melihat hamba yang kebingungan, maaf yang Mulia...Jendral Cun yang mengangkat Anda..." ucap Canlu dengan wajah takut.

"Ya Sudah ndak masalah. Tapi sekarang Cun Ma ada di mana...?" tanya Yulia sambil menatap Canlu dengan wajah tanya. Dia tak marah karena Jendral Cun Ma adalah anak buahnya yang sudah dia anggap sebagai Kakak . karena umur Jendral Cun Ma lebih tua dua tahun .

"Beliau kembali dulu karena akan menghadap Kaisar ...katanya nanti akan kemari lagi sepulang dari istana.. Oh ya yang Mulia Ratu.. Yang Mulia Kasar meminta anda menghadap padanya. Tadi kasim kemari saat anda masih pingsan, dan hamba hanya berkata pada dia kalau anda sedang istirahat. Jadi beliau memberi pesan pada hamba agar memberitahukan pada anda , jika anda sudah bangun untuk menghadap yang mulia..." mendengar ucapan Canlu perasaan Yulia sedikit Femiliar .

"Kenapa aku merasakan Femiliar dengan keadaan seperti ini, aku merasa seperti pernah mengalami.. " ucap Yulia dalam hati. Terlihat Yulia berfikir keras. Dia terdiam cukup lama . Namu. usahanya malah membuat kepalanya sakit. akhirnya diapun tidak berani berfikir terlalu keras .

"Baik kita akan kesana...Oh ya Canlu...di mana Putraku...?" tanya Yulia pada wanita setia itu.

"Putra..? Maksud yang mulia..?" tanya Canlu heran. Melihat keheranan di wajah Canlu, Yulia kaget.

"Ada apa ini...kenapa Canlu heran dengan pertanyaanku...? apakah aku tadi tidak bermimpi...?apakah aku kembali kemasan lalu...? dan kalimat tadi yang di ucapkan Canlu adalah kalimat setelah aku bangun dari pingsan sebelum mendengar perkataan Kaisar yang ingin mengambil Sanly sebagai Selirnya ..." batin Yulia. Dia merasakan kenarahan dalam hatinya. Akhirnya Yulia diam sejenak . setelah cukup merendahkan emosinya dia bertanya.

"Tahun dan bulan berapa sekarang,..." tanya Yulia sambil menatap Canlu dengan hati berdebat. Dengan mantap Canlu mengatakan tahun bulan dan hari apa sekarang. Yulia pun tertegun mendengar perkataan Canlu. Karena hari itulah benar - benar hari di mana Kaisar Chan Yu meminta Dia untuk menerima pernikahannya dengan selir Sanly . jadi benar sekali kalau Dia sekarang kembali ke masa lalu di mana dia belum memiliki putra kembarnya . dan saat ini dia sedang mengandung buah hatinya.

Mendengar ucapan Canlu, tanpa terasa air mata kebahagiaan mengalir di wajahnya. Ya...pada saat itu setelah dia siuman dari pingsannya seperti yang Canlu katakan, Dia menghadap perintah dari Kaisar untuk menghadap Dia do ruang pertemuan yang ternyata di hadiri Ayah, sang Kakak tiga bawahannya yang setia , juga Jendral She Sao , Ayah dan juga Adiknya Sanly . dan Di sanalah Kaisar mengancam dia akan menceraikan dan membuang dia keluar dari kerajaan Tanlua. Dan saat itu karena Cintanya dia ketakutan dan memilih menerima Selir Sanly. Dan keputusan itulah yang membuat dia menyesali keputusannya sendiri.

Melihat Yulia menangis, Canlu kaget dan berkata.

"Yang Mulia...!mengapa menangis...?apakah ada ucapan hamba yang salah...?" ucap Canlu dengan wajah kaget .

" Tidak Canlu...aku tidak apa- apa..dan sekarang kau kemasi semua perhiasan dan barang berharga milikku, Sebab kita berdua akan segera pergi dari sini . ambil baju dan barangmu yang penting - penting sajadan bawa kemari... Begitu juga milikku..semua perhiasan kau masukkan kedalam peti. Sisahkan saja beberapa perhiasan yang sering aku pakai pemberian dari Kaisar di dalam kotak perhiasanku . Sedang dari ibuku dan perhiasan yang aku beli sendiri . bisa kau masukkan kedalam kotak lain . Juga semua uang yang kita punya, kalau uang jangan kau Sisahkan , bawa semuanya..." ucap Yulia sambil mulai mengambil barang yang akan mereka bawa.

" Tapi..tapi ada apa ini yang Mulia.." tanya Canlu keheranan.

" Jangan banyak tanya Canlu...waktu kita hanya sedikit...bersalah kau kerjakan perintahku, " ucap Yulia dengan cepat .

"Baik Ratu..." ucap Canlu .

Dia segera pergi kekamarnya . Sedangkan Yulia segera mengambil kain agak lebar untuk membungkus benda yang akan mereka bawa . setelah mengambil kain, Dia mengambil alat tulus. Tak lama terlihat Canlu masuk kedalam kamar Yulia kembali . Saat itu dia merlihat sang junjungan sedang menulis di nakas dekat ranjangnya. Dia tak berani mengganggu , Dia mulai melakukan perintah sang Junjungan . Canlu mulai memasukkan barang dan keping emas dan perak yang mereka simpan selama ini. Terlihat beberapa kotak yang berisi uang dan perhiasan sudah berada di atas ranjang sang Ratu . Tak lama Yulia berhenti menulis dan berdiri serta berjalan kearahnya . Dia memberikan sebuah Surat kepada Canlu.

"Canlu...tolong Kau cari seseorang yang dapat kau percaya. Suruh dia memberikan surat ini pada Bunda. Karena aku Yakin kalau Ayah saat ini sedang berjalan menuju istana ini... dan beri dia beberapa keping perak ..." ucap Yulia pada Canlu .

"Baik yang Mulia... kalau begitu hamba akan pergi dulu..." ucap Canlu .

"Pergilah...ingat...orang yang sangat kau percaya..." ucap Yulia lagi .

"Hamba mengerti Yang Mulia...hamba mohon diri..."Lalu dia segera keluar dari kamar sang Ratu.

Sedangkan Yulia sendiri menatap kepergian sang pelayan dengan wajah terlihat sedih . Dia yakin sang Ayah sedang pergi ke istana, karena saat dia menghadap pada Kaisar Saat itu , Di sana sidah ada Ayahnya juga sang Kakak yaitu Jendral Wang Yau Ran .

Dia ingat saat dia memutuskan menerima Selir Sanly sebagai selir Kaisar , Ayah dan sang Kakak terlihat menatap dengan wajah kecewa kepadanya . Namun saat setelah keluar dari ruangan itu , Yulia bertemu dengan Ayah dan sang Kakak . Mereka menatap Yulis dengan wajah terlihat terlihat tersenyum, walaupun Yulia tahu senyum mereka palsu . Namun sang Ayah tetap bertanya.

"Kau tidak apa- apa kalau Raja mengambil selir...?" ucap Perdana mentri Wang Yu Han . Dan jawaban Yulia saat itu

"Tidak Ayah...tak masalah, bukanya dengan kehadiran Selir Sanly, ada yang membantuku merawat Raja..." ucap Yulia dengan senyum yang dia paksakan semanis dan secerah mungkin. Walaupun di dalam hati dia menangisi kesedihan .

"Baguslah...tapi ingat kau harus tetap bahagia . dan kalau ada apapun, kau harus mengatakan pada Ayah atau Kakakmu . Apapun yang terjadi , Kami akan selalu mendukung keputusanmu. Jangan takut mengambil keputusan . Kita adalah satu keluarga, apapun itu Kami akan selalu berpihak padamu...ingat itu..." kata sang Ayah sambil mengusap kepala Yulia .

"Benar dek...kau adalah adikku satu- satunya, kalau kau menderita, akupun akan dua kali lebih menderita jika melihat kau menderita, jadi apapun yang terjadi, beritahukan pada kami. Kami akan selalu mendukung keputusanmu..." ucap sang Kakak. Lalu Pria tampan dan gagah itu memeluk erat sang adik. Dan sejak saat itulah semua yang terjadi padanya, Yulia tak mampuh mengatakan pada kedua orang tua dan Kakaknya. Hingga akhirnya mereka di tangkap dengan tuduhan pemberontak dan mendapatkan hukuman mati .

Sekarang semua itu tak akan pernah terjadi lagi. Karena doa tahu, apa yang harus dia lakukan . dia sudah mempunyai keputusan, dan keputusan itu akan dia lajukan sebentar lagi. Tak terasa air matanya mengalir di plpi cantiknya. Terlihat senyum Sinis dan penuh kebencian terlihat di wajahnya . tak lama dia segera berbalik serta menatap barang yang ada di atas Ranjang nya . Dia melihat barang yang sudah ada di atas Ranjangnya . Dia menghela nafasnya dengan berat . lalu segera mengambil Cincin ruang yang tidak pernah dia pakai dan tidak pernah dia perlihatkan pada siapapun termasuk pada sang suami. Dia mendapatkan Cincin itu dari sang sahabat yang telah gugur di medan pertempuran saat merebut kekuasaan dari Kerajaan Jurghi . Dan Dia tak pernah menyangka kalau sekarang dia harus memakai cincin ini untuk menyimpan barang yang akan dia bawa untuk kehidupan Dia dan Putra kembarnya . perlahan dia memakai Cincin itu. Dan dengan kekuatannya dia berusaha melihat kekuatan dan luas tempat Cincin ruang miliknya. Dan benar apa yang di katakan sang sahabat dulu saat dia memberikan Cincin ruang itu padanya . Saat itu Sang sahabat mengatakan ,

"Jangankan cuma satu atau dua barang yang akan kau masukkan, Rumah peristirahatanmu bisa kau masukkan kedalam Cincin ini..." ucapnya smbil tertawa. Saat itu Dia hanya ikut tertawa. Dia lalu memasukkan Cincin itu kedalam Cincin ruang miliknya sendiri yang selalu dia pakai . Dan kini Cincin itu merupakan benda yang sangat dia perlukan . Dia memakai Cincin itu, dan teenyata pas sekali di tangannya . Yulia segera memasukkan semua barang yang ada di atas pembaringan kedalam cincin ruang yang dari sang sahabat. Saat itu Canlu masuk. Dia kaget saat melihat barang di atas pembaringan telah hilang.

" Yang Mulia...di mana barang yang ada di atas pembaringan...?" ucapnya heran.

"Aku sudah menyimpannya. Dan sekarang mana barang milikmu..." ucap Yulia dengan lembut. Canlu segera memberikan buntalan yang dia bawa.

"Sekarang kau siapkan sedikit pakaianmu agar mereka tak curiga. Juga persiapkan barang milikku yang akan kita bawa. Jangan terlalu banyak, secukupnya saja. Karena akan mejadi masalah buat kita, Kasar rak akan membiarkan kita membawa barang dari istana ini..." ucap Yulia lembut.

"Baik Yang Mulia..." ucap pelayan Canlu dengan cepat. Walaupun di dalam hati dia tidak tahu apa yang terjadi , tapi dia tetap melaksanakan semua perintah sang Ratu.

Karena dia merasa kalau mereka akan bepergian, Dia meminta pada pelayan dapur, beberapa makanan yang akan dia bawa nanti.

"Yang Mulia kita makan...?" tanya Canlu.

"Baik...ayo..." ucap Siyue sambil beranjak meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju ruang makan. Sebab dia tahu. Mereka pergi ke istana nanti tidak dalam keadaan gembira. Tidak seperti tahun itu. Dia yang di panggil ke istana oleh Kasian, merasa kalau akan mendapatkan kabar gembira, dan mereka akan makan siang bersama. Hingga dia tidak ingin makan di istananya sendiri . Tapi sesampainya di istana, dia harus mendapatkan kenyataan, bukan berita gembira tapi ternyata kedukaan yang dia dapatkan, Setelah kembali dari istana, saat itu Yulia tidak mau makan sampai dua hari . Tapi tidak untuk sekarang. Dia akan makan terlebih dahulu. Malah nanti Dia akan menyuruh Canlu untuk membungkus Sisa makanan yang mereka makan, untuk bekal perjalanan mereka.

Setelah selesai makan , Yulia menyuruh membungkus makanan itu. Dan dengan Sigap Canlu membungkus makanan dan memasukkan kedalam buntalan untuk di makan mereka nanti. Setelah selesai makan barulah mereka berdua segera pergi ke istana. Ketika sampai Di istana, Siyue yang tahu di mana mereka harus bertemu dengan Kaisar, segera melangkahkan kakinya ke ruang pertemuan . benar saja, ternyata di sana telah ada Kasim yang telah menunggu kedatangannya.

"Aaah...ternyata ini benar- benar terjadi...aku bukan sedang bermimpi.. Kalau begitu aku sekarang sedang mengandung putra si keparat itu... Maaf sayang ...ibu tidak membencimu. Karena hidup ibu hanya untuk dirimu . maaf jika kita harus menjauh dari Ayahmu. Karena jika kita ada di sini, Ayahmulah yang akan membunuhmu. Lebih baik kita pergi sejauh - jauhnya dari dia...!" ucap Siyue dalam hati . Tanpa sadar dia menfusap perutnya yang datar .

Melihat kedatangan Siyue, Kasim segera memberi salam dan memberitahukan pada Raja atas kedatangan Siyue.

"Yang Mulia Ratu Yulia telah datang..." seru kasim dengan lantang.

Yulia segera masuk kedalam ruang istana pertemuan . Saat Siyue masuk, Dia melihat sang Ayah juga sang Kakak berada di sana, juga Mentri She dan Putrinya Sanly juga berada di sana . Dan di baris belakang mereka , duduk dua perwira kepercayaan Yulia yaitu Perwira Yung dan perwira Tanglu . dan dua jendral kerajaan Tanlua selain sang Kakak. Yaitu Jendral Muda Cun, dan Jendral Muda She Sao Putra pertama Mentri She . Melihat kedatangan Yulia , terlihat senyum Sinis di wajah Sanly. sedangkan sang Kasar terlihat agak marah.

Namun Siyue masuk dengan wajah tenang. tidak ada kekagetan atau cenas di wajah cantiknya. Karena dia sudah tahu apa yang akan terjadi. saat ini persis apa yang terjadi di masa lalu itu. jadi perkataan apapun yang pasti akan keluar dari mulut sang Suami . Yulia sudah tahu .

"Salam Yang Mulia ... Semoga berkah dan panjang umur selalu berlimpah untuk Yang Mulia..." ucap Yulia dengan wajah lembut.

"Sudahlah cepat kau duduk...kenapa kau sangat lambat untuk datang kemari...!" serunya dengan wajah marah.

.

Udahan dulu ya...aku lanjut episode selanjutnya.

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu .

BERSAMBUNG .

KEPERGIAN YULIA .

Yulia segera masuk kedalam ruang istana pertemuan . Saat Siyue masuk, Dia melihat sang Ayah juga sang Kakak berada di sana, juga Mentri She dan Putrinya Sanly juga berada di sana . Dan di baris belakang mereka , duduk dua perwira kepercayaan Yulia yaitu Perwira Yung dan perwira Tanglu . dan dua jendral kerajaan Tanlua selain sang Kakak. Yaitu Jendral Muda Cun, dan Jendral Muda She Sao Putra pertama Mentri She .

Melihat kedatangan Yulia , terlihat senyum Sinis di wajah Sanly. sedangkan sang Kasar terlihat agak marah. Namun Siyue masuk dengan wajah tenang. tidak ada kekagetan atau kecenasan di wajah cantiknya. Karena dia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya . Keadaan saat ini persis sekali dengan apa yang terjadi di masa lalu . jadi perkataan apapun yang pasti akan keluar dari mulut sang Suami . Yulia sudah tahu .

"Salam Yang Mulia ... Semoga berkah dan panjang umur selalu berlimpah untuk Yang Mulia..." ucap Yulia dengan wajah lembut.

"Sudahlah cepat kau duduk...kenapa kau sangat lambat untuk datang kemari...!" serunya dengan wajah marah.

"Maafkan hamba Yang Mulia...hamba sedang istirahat saat Canlu mengatakan kalau Yang Mulia memanggil hamba. dan hamba merasa tidaklah pantas jika hamba langsung datang kemari jika hamba tidak mandi dulu..." ucap Yulia dengan wajah polosnya. Terlihat kekesalan di wajah Raja Chan Yu semakin ketara .

."Kau ini... jangan memberi contoh yang tidak baik pada anggota kerajaan . Kau itu Ratu.. segala tingkah lakumu harus menjadi Contoh baik untuk Rakyatmu...! bukan bertindak seenaknya sendiri. ..!" ucap Kaisar dengan nada marah.

"Maafkan hamba Yang Mulia..." ucap Yulia lembut. Namun wajah ya terlihat tenang . Ketenangan itu sedikit mengusik Kaisar .

"Ya sudah, jangan kau ulang lagi... kau kupanggil kemari karena aku ada perlu denganmu..." ucap Raja dengan nada datar.

"Trimakasih yang Mulia... Kalau hamba boleh tahu , gerangan apa yang akan Yang Mulia sampaikan pada hamba. hamba pasti akan mendengarnya dengan baik..." ucap Yulia dengan wajah tenang.

"Aku akan mengambil Putri Mentri She untuk menjadi Selirku ...bagaimana pendapatmu...?" ucap Kasar setelah menghembuskan nafas dengan berat.

Mendengar ucapan Kaisar Chan Yu yang memang sudah di ketahui Yulia membuat wanita itu tersenyum tipis walaupun sekilas saja. Namun tidak bagi Kakak dan sang Ayah Ratu Yulia serta dua perwira dan Jendral Cun bawahan Siyue, mereka terkejut bukan main. Mereka tidak menyangka kalau kedatangan mereka ke ruang pertemuan hanya untuk mendengar permintaan Kaisar yang tentu saja sangat menyakitkan untuk Ratu mereka . Mereka berlima kompak menatap Yulia . Namun ternyata , mereka melihat Yulia berwajah tenang . Semua itu membuat semua orang yang ada di sana kaget . Tak terkecuali Raja .

" Apakah pendapat hamba penting yang Mulia..?" tanya Yulia dengan wajah setenang saat dia masuk keruangan itu .

"Katakan saja pendapatmu itu..." ucap Kaisar dengan wajah terlihat tegang.

"Jika hamba mengatakan tidak setuju, apa yang akan Kaisar lakukan...?" tanya Yulia dengan tenang. walaupun jawabannya Yulia sudah tahu, tapi Dia ingin meyakinkan kebenaran itu .

"Aku akan membuang dan menceraikanmu. seorang wanita bekas seorang Kaisar , tidak akan ada yang Mau dan berani mengambil dia menjadi istri ..." ucap Kaisar dengan tatapan tajam.

"Begitukah...? Tapi Maaf yang Mulia.. bukanya hamba pernah berkata kalau hamba tidak ingin memiliki saingan cinta dari gadis manapun...dan saat di depan Kaisar Tua, yang Mulia telah menyanggupinya..." ucap Yulia dengan wajah tenang. jawaban Yulia beda dengan Jawabannya saat itu. kalau saat itu dia sangat marah, Saat itu Dia meradamg dan berkata tidak setuju. tapi sekarang sangatlah beda dengan dahulu . Yang ada sekarang ini , Dia hanya ingin segera pergi dari tempat itu . Kini dengan lembut dia mengucapkan setiap kata yang terucap dari bibirnya .

"Apakah itu artinya kau tidak setuju...?" tanya Kasian dengan menatap Yulia dengan tatapan tajamnya .

"Benar Yang Mulia..." ucapnya dengan wajah setenang mungkin .

"Kalau begitu kau sudah siap pergi dari istana dan Kerajaan ini...?" ucap Kaisar lagi. Terdengar nada dingin yang terucap dari mulut Kaisar Chan Yu .

"Kalau itu pilihan yang harus hamba pilih , hamba Siap Yang Mulia..." Jawab Yulia. Mendengar ucapan Yulia terlihat wajah Kaisar memerah.

"Kau... kau berani pergi dari kerajaan ini...kau tahu apa yang akan aku lakukan...?" kata Raja dengan nada marah.

"Hamba tahu yang Mulia... Hamba harus pergi dari istana ini tanpa membawa barang berharga sedukitpun milik kerajaan ini . semua itu sudah hamba ketahui..." ucap Siyue dengan wajah tenang. Sang Ayah terlihat berwajah merah. namun tak lama terlihat senyum tipis terlihat di wajah tuanya.

"Bagus kalau kau tahu itu... mulai sekarang gelar Ratu mu terlepas darimu dan mulai sekarang kau bukan lagi istri Kaisar ini... karena itu kau tidak di perbolehkan berada di wilayah kerajaan Tanlua ...." ucap Kaisar Dingin .

"Trimakasih Yang Mulia...kalau begitu hamba mohon Diri..." ucap Yulia dengan wajah tenang . Kejadian itu membuat semua orang yang ada di ruangan itu terlihat Kaget dan heran , melihat Sikap Yulia yang dingin . Dia memberi salam dan hormat lalu beranjak pergi dari ruangan itu.

"Tunggu Pitriku....!" terdengar seruan sang Ayah menghentikan langkah Yulia. dia membalikkan badannya. terlihat lima orang berdiri dan berjalan kearah Kaisar.

"Salam hormat yang Mulia..." ucap Mereka bersamaan.

"Ada apa kalian menghadapku...? jangan memintaku untuk mengembalikan kedudukan Yulia...karena itu keputusan yang dia pilih sendiri....." ucap Kaisar dengan wajah dingin .

"Tidak Yang Mulia...hamba tahu itu keputusan dari Putri hamba sendiri . Hamba sebagai orang tua Yulia juga mohon pamit untuk mengikuti Putri Hamba . Karena itu , saat ini hamba menyerahkan jabatan hamba sebagai perdana Mentri Kerajaan Tanlua kembali ketangan yang Mulia..." ucap Perdana Mentri Wang Yu Ran dengan wajah tenang .

"Maaf yang Mulia...hamba juga menyerahkan jabatan hamba sebagai Jendral Kerajaan Tanlua kepada Yang Mulia Kaisar kembali...." ucap Jendar Yao Han.

"Bagus ..jika itu pilihan kalian...jadi aku tidak perlu meminta kalian undur diri. mendengar ucapan pria nomer satu di kerajaan Tanlua itu, rasanya Perdana Mentri Yu Ran dan Jendral Yao Han ingin menampar mulut pria itu . Kenapa mereka yang begitu besar membela kerajaan Tanlua , bisa mendengar omongan seperti itu dari Raja yang telah mereka bela dengan sungguh- sungguh . Namun Demi keselamatan putri , adik mereka. mereka menahan kemarahan yang menekan dada mereka.

"Trimakasih Yang Mulia..." Mereka berdua segera mencopot lencana kebesaran mereka. Dan menyerahkan pada sang Raja. Setelah itu keduanya segera berdiri dan berjalan keluar bersama Putri Yulia .

"Maaf Yang Mulia...kami bertiga juga memberikan ini pada Yang Mulia.. Kami bertiga Mohon pamit dan undur diri..." ucap Jendral Cun mewakili kedua temannya .

"Apa maksud kalian...!" seru Kaisar dengan wajah kaget. sebab mereka berdua adalah tombak kebesaran kerajaan Tanlua.

"Kami datang kemari bersama Ratu Yulia . jika yang Mulia Ratu Yulia bukan lagi panutan dan Pimpinan kami, kami juga bukan lagi Prajurit kerajaan ini. nyawa dan raga kami adalah Milik Ratu Yulia. jadi karena Ratu kami sudah pergi , kami juga undur diri. " ucap Jendral Cun dengan tegas . Terlihat kemarahan di wajah Kaisar Chan Yu . tak lama dia menatap ketiga perwiranya .

"Aku tidak mau mendengar pengunduran diri kalian, jadi kalian bisa memikirkan ini lagi. aku beri dua pilihan, Kalian pikirkan baik- baik. kalian kembali menjadi prajurit kerajaan Tanlua atau kalian aku anggap sebagai Pemberontak..." seru Kaisar dengan marah.

Mendengar ucapan Kaisar mereka terkejut.

terlihat mereka saling menatap.

"Baiklah yang Mulia...kami akan menghadap kembali besok . kalau begitu kami mohon diri.

"Baik...kalian aku tunggu besok..." Ucap Kaisar dengan wajah marah .Mana mungkin dia membiarkan tiga perwira terbaiknya keluar dari kerajaannya Setelah kepergian sang istri yang merupakan kekuatan kerajaan Tanlua. Sebenarnya Dia tidak menyangka kalau sang istri menolak permintaannya walaupun Dia sudah mengancam tadi. Apalagi sekarang Bersama Mentri Wang dan putranya juga meletakkan jabatannya. Sebenarnya dia melakukan itu hanya ingin menggertak sang istri. Karena Cinta lamanya tekah kembali. Dan dia ingin menikahi gadisnya .

"Aah...sudahlah...Sanly juga pintar dan kuat, Dia akan menggantikan keterampilan Yulia di medan pertemouran..." batin Kaisar Chan Yu.

Sedangkan Yulia yang sedang berjalan Kembali ke istananya , terlihat berjalan bersama Ayah dan sang Kakak .

"Sayang...kau tidak apa- apa kan...?" tanya Perdana mentri Wang khawatir .

"Tidak Ayah...Yulia malah sangat bahagia lepas dari Dia...sekarang Yulia akan pergi dari Kerajaan ini...apakah Ayah dan Kakak akan bersama Yulia...?" tanys Yulia dengan wajah sedih.

" Tentu saja kita pergi bersama dek...kita akan keluar dari kerajaan ini dan berkelana mencari tempat tinggal yang baru dan baik untuk kita..." ucap sang Kakak dengan wajah bahagia. Tapi Siyue tahu kalau sang Kakak berusaja menghiburnya.

"Baiklah kita akan segera pergi...oh ya Ayah... semoga Ibu tau maksud surat Yulia tadi..." ucap Yulia dengan wajah serius.

"apa maksudmu..?" tanya sang Ayah sambil melihat Yulia dengan wajah tak mengerti.

"Yulia tadi meminta ibu untuk merapikan barang berharga milik Ayah dam ibu ... Jadi Yulia harap ibu mengerti maksud Yulia..." ucap Siyue.

"Tunggu...maksudmu, apakah kau tahu apa yang bakal terjadi tadi...?" tanya Wang Yau Ran tak percaya.

" Bukan begitu Kak...sejak semalam aku merasa tidak enak, perasaanku was- was jadi aku meminta ibu untuk bersiap, semalam aku takut akan terjadi sesuatu pada kita. Dan ternyaya benar firasatku..." kata Yulia berbohong. Terlihat Ayah dan sang Kakak menatap Yulia dengan wajah tak dapat di gambarkan .

"Dek...apa kau tidak menyesal dengan segala keputusanmu..?" tanya Wang Yao Han .

"Tidak Kak... Aku lebih baik pergi dari Kaisar dari pada aku harus hidup dan merasa sakit hati melihat suamiku di pelukan wanita lain..." ucap Yulia dengan wajah tegas.

"Syukurlah kalau itu sudah keputusanmu, Ayah akan selalu mendukung keputusan yang kau buat..." ucap Tuan Wang Yu Ran.

"Ya sudah lebih baik kita segera pergi dari tempat ini . Semoga sebelum malam kita sudah keluar dari Kerajaan ini ..." ucap Tuan Wang Yu Ran .

"Benar Ayah... Kita harus cepat pergi.. aku merasa tidak aman di sini..." ucap Yao Han .

Tanpa terasa mereka telah sampai di istana milik Yulia. mereka segera masuk kedalam istana untuk membereskan barang yang akan mereka bawa. Sesampainya di dalam kamar , Yulia segera memasukkan barang berharga ke dalam cincin ruangnya yang terlihat sangat sederhana dan seperti tak berharga. Bentuk Cincin itu hanya seperti bentuk Cincin biasa yang di kenakan Rakyat miskin. Tapi seandainya mereka tahu, Cincin itu adalah Cincin artefak kuno yang sangat di cari orang. Satu keistimewaan cincin itu. jika sudah berjodoh dengan seseorang, Cincin itu tidak bisa lepas dari jari si pemilik. Bisa terlepas jika jari itu di potong.

Dia memasukkan barang berharga yang memang miliknya kedalam cincin ruang . Setelah itu mereka keluar hanya dengan membawa buntalan berisi baju milik Canlu. Dan dua baju sederhana milik Yulia. Yang ada di bahu Canlu . Yulia mengambil mahkota Ratu dan baju kebesaran seorang ratu serta beberapa perhiasan yang di berikan istana padanya. Setelah itu Dia keluar dari istananya. Dan ketika mereka keluar, kebetulan rombongan Kaisar dan beberapa prajurit datang.

"Salam sejahtera Yang Mulia..." ucap mereka bersama .

"Bangunkah...." ucap Kaisar .

Mereka segera bangun. Dan Yulia segera memberikan perhiasan dan mahkota Ratu pada Kaisar.

"Semua yang ada di kotak ini adalah baju dan mahkota kebesaran seorang Ratu , dan juga beberapa perhiasan milikku pemberian dari yang Mulia Kaisar Tua . Semua hamba serahkan pada anda Yang mulia...hamba hanya membawa dua baju sederhana milik hamba sendiri..Canlu tunjukkan pada tang Mulia Kaisar..." ucap Yulia dengan wajah tenang. terlihat Canlu menunjukkan isi buntalan yang dia bawa yang berisi baju Canlu dan dua baju milik Yulia. Setelah itu Canlu kembali membungkus baju mereka itu .

"Apakah kau tetap dengan keputisanmu Yulia...?" tanya Kaisat dengan Wajah terlihat tidak percaya dan kesal .

"Benar yang mulia...Maaf...kami mohon pamit..." ucap Yulia yang tak ingin lama- lama nenatap suaminya . Mereka segera membungkuk memberi hormat setelah kotak perhiasan Yulia serahkan pada dan berlalu bersama keluarganya meninggalkan Kasar yang terbengong melihat sikap Yulia yang terlihat sangat tenang saat melangkah meninggalkan dirinya. Dia tidak lagi melihat pancaran cinta dan kasih sayang pada mata sang istri . malah dia melihat sekilas tatapan benci terpancar dari wajah cantik itu. Sebenarnya dia bisa menilai, kecantikan Yulia jau lebih cantik dari pada Sanly . tapi gadis itu cinta pertamanya yang dulu ingin dia nikahi. Dengan menghela nafas berat Kasar menatap kepergian Yulia dan keluarga keluar dari pintu gerbang istananya. Tiba- tiba dia merasakan kekosongan di dalam hatinya . setelah bayangan Yulia tak terlihat lagi, dia melangkah masuk kedalam istana Ratu. dan dia bisa melihat kalau tempat dan barang di sana tetap sama seperti saat dia sering masuk kedalam istana itu. perlahan langkahnya masuk kedalam kamar pribadi Yulia. dan saat pintu terbuka, Dia bisa mencium. harum tubuh sang istri. dan dia semakin masuk kedalam ruangan itu. terlihat semua barang yang ada di kamar itu tetap pada posisi yang sama. tidak ada satupun barang yang hilang maupun pindah tempatnya. perlahan dia membuka pintu almari Ratu. terlihat bertumpuk baju , baju yang tergantung dalam almari pakaian Yulia terlihat tetap sama . seperti sang pemilik tidak pergi dari sana . melihat semua itu dia merasakan ada luka yang dia rasakan di dalam hatinya. dengan cepat dia menutup kembali pintu almari dan segera berjalan keluar ruangan dengan kemarahan di dalam hatinya. ternyata sang Istri menepati janjinya tidak membawa baju satupun yang dia berikan, dia tahu baju yang di bawa Siyue tadi adalah baju yang dia bawa dari rumah perdana mentri. dan tanpa dia lihatpun, perhiasan yang dia berikan pada nya tadi pasti semua milik Yulia yang telah di beri oleh Ayah kaisar dan bundanya. Dia berjalan kembali ke istana dengan kemarahan di dalam hatinya.

Sedangkan Yulia sendiri kini sedang berjalan bersama sang Ayah menuju rumah kediaman Perdana Mentri. sampai di sana dia melihat sang bunda sedang mondar- mandir di depan rumah besar mereka. saat melihat Suami dan putranya datang. dan melihat dua wanita yang berpakaian sederhana berjalan bersama sang Suami, hati wanita paruh baya itu mendadak merasa sakit sekali. dia segera berlari dan memeluk sang Putri yang berjalan dengan tenang di disi sang Suami.

"Li'er...ada apa nak...? apa yang terjadi..?" ucap sang Ibu dengan wajah khawatir dan tak terasa air mata mengalir di pipinya . Melihat keadaan sang Bunda, Yulia teringat akan kematian mereka saat dia salah memilih pilihannya .

"Lebih baik kita masuk kedalam bu...aku cerirakan nanti, dan kita harus cepat pergi sekarang dari kerajaan ini..." ucap Tuan Wang Yu Ran dengan lembut.

"Pergi...? maksud Ayah...?" tanya nyonya Lin Sawli sambil melepas kelukannya dan menatap Sang Suami.

"Ayo kita masuk kedalam rumah, akan kuceritakan sambil merapikan barang yang akan kita bawa..." ucap tuan Wang Yu Ran dengan nada lembut. Akhirnya mereka masuk kedalam rumah. setelah sampai di dalam rumah Siyue berkata pada Sang Ayah.

"Yah...untuk barang berharga berikan pada Yulia agar aku bisa menyimpannya di Cincin ruangku..." ucap Yulia dengan lembut. Sedangkan sang Kakak sudah pergi ke kamarnya untuk berbenah .

"Apakah Cincin Ruangmu tidak penuh nak...?" tanya sang Ayah yang tahu Cincin ruang milik Yulia .

"Bukan Cincin yang ini Yah... tapi ini..." ucap Yulia sambil menunjukkan Cincin ruang dari sang sahabat. saat melihat Cincin itu, betapa kagetnya Tuan Wang Yu Ran. sebab dia tahu Cincin apa yang ada di tangan Yulia.

" Cincin Monak...dari mana kau dapatkan Cincin ini nak...!" seru tuan Wang Yu Ran dengan wajah kaget.

"Memang Kenapa Yah...?" tanya Yulia tak mengerti.

"Ini Cincin yang merupakan Artefak kuno yang sangat di cari para kultivator nak...dari mana kau dapatkan Cincin ini...?" ucap sang Ayah dengan wajah kaget dan kagum jadi satu

"Cincin ini pemberian sahabatku Dong Yu yang telah tiada Ayah..." ucap Yulia dengan wajah sedih.

"Ya Dewa...betapa baiknya sahabatmu itu... apakah dia tidak tahu kalau cincin ini artefak yang sangat di inginkan banyak orang..." ucap sang Ayah bagai tak percaya.

"Entahlah Yah.... tiba- tiba saja dia memberikan cincin ini padaku, katanya Cincin ini bukan jodohnya. dan dia memberikan padaku..." ucap Yulia dengan wajah juga heran .

"Kapan itu..." tanya sang Ayah penasaran.

"Sudah beberapa tahun Yang lalu Yah... sebelum dia mati di medan perang..." ucap Yulia lagi.

"Ayah...lebih baik kita lanjutkan ceritanya nanti, kita harus cepat pergi dari sini sebelum Kaisar mencari kita dan menambah hujannya padaku..." ucap Yulia dengan wajah sedikit cemas.

"Baiklah , ayo bu..kita membereskan bekal dan barang kita. kita akan pergi dari kerajaan ini, dan tak akan kembali lagi..." ucap tuan Yu Ran sambil membawa sang Istri masuk kedalam kamarnya. walau dengan perasaan penuh tanda tanya Nyonya Lin Sawli segera mengikuti sang Suami.

Sambil mempersiapkan barang yang akan mereka bawa, tuan Wang Yu Ran menjelaskan apa yang terjadi dengan sang Putri. mendengar semua itu, terlihat kemarahan di wajah nyonya Lin Sawli.

"Dasar Pria bajingan...Dia berani melakukan itu pada putri kita..apakah dia tidak ingat dengan segala pengorbanan Li'er padanya. apakah dia sadar kalau kekuasaannya itu hasil dari jerih payah Putri dan Putra Kita...!" serunya dengan marah.

"Sudah , sudah Bun...ayo kita selesaikan pekerjaan kita, agar kita segera pergi dari kerajaan ini..." ucap ruan Wang Yu Ran dengan lembut.

Setelah mendengar cerita dari dang Suami , nyonya Lin Sawli segera mengambil semua perhiasan serta harta miliknya yang memang sejak tadi setelah Yulia memberi surat ,sudah dia perseiapkan walaupun dia tidak tahu apa yang terjadi . setelah terkumpul semua di atas ranjang miliknya , Dia memanggil Yulia untuk menyimpan barang itu. Yulia Segera memasukkan semua barang berharga milik sang Bunda kedalam Cincin artefaknya. Namun Dia juga menyisahkan beberapa keping uang emas dan perak kedalam Cincin ruang yang biasa dia pakai. sedangkan sang tuan Wang Yu Ran sedang berbicara dengan orang- orang kepercayaannya . Setelah semua urusan selesai, Tuan Wang Yu Ran bersama istri dan putra, putrinya berangkat menggunakan dua kereta sederhana yag baru di beli oleh orang kepercayaannya. mereka pergi dengan membawa barang seadanya karena barang berharga mereka telah berada di dalam Cincin artefak milik Yulia . mereka menggunakan kereta sederhana agar tidak membahayakan jiwa mereka semua.

Sedangkan ketiga orang Kepercayaan Yulia yaitu Perwira Yung , Perwira Tanglu dan Jendral Cun terlihat sedang menunggu kedatangan rombongan Yulia di luar perbatasan Kerajaan Tanlua . Mereka bersembunyo bersama kuda mereka di hutan perbatasan. Masih teringat di benak mereka. saat keluar istana tadi, mereka berjalan dengan penuh kemarahan ke barak prajurit milik Siyue . Barak rahasia mereka tidak ada yang tahu , hanya kelompok prajurit khusus yang bisa sampai di sana. ada seribu prajurit khusus yang bebar- benar milik Siyue. Raja tidak mengetahui itu. Siyue akan menggunakan mereka saat mereka ada di dalam pertempuran melawan musuh atau mempertahankan kerajaan. tapi mereka akan segera pergi saat keadaan sudah aman atau normal kembali. Jangankan Raja, Ayah dan sang Kakak tidak mengetahui Prajurit itu. sesampainya Di barak, para satria atau prajurit milik Siyue itu kaget melihat kedukaan di wajah tiga pimpinan mereka.

"Ada apa kak...?" tanya salah satu prajurit pada ketiga petinggi mereka.

"Yang Mulia Ratu pergi dari kerajaan ini..." ucap Perwira Yung dengan nada marah.

"Apaaa...!" seru mereka dengan wajah kaget.

Akhirnya Jendral Cun menceritakan masalah yang terjadi pada Siyue. mendengar semua itu terlihat kemarahan di wajah mereka.

Maaf udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi.

Jangan lupa Like, Vote dan komennya aku tunggu. maaf jika merasa di gantung, habis ceritanya panjang...jadi aku lanjut besok lagi ya...🙏🙏🙏👌

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!