NovelToon NovelToon

One Night Bersama Sahabat

Rencana Melamar

Jangan lupa tap Fav, like dan komentar nya😘sebab itu sangat berarti buat author🙏Semoga kalian suka ya dears, dan selamat membaca.

"Kak Gaviin!'' Teriak Aurel dengan kesal sambil berlari mengejar seorang pria tampan yang ternyata adalah Gavin Arganendra.

Aurel berlari mengejar sang Kaka sampai ke bawah, dia hendak mengambil earphone nya yang di ambil oleh Gavin.

"Duh, kalian ini kenapa sih? Sehari saja gak buat ribut bisa gak?" Ucap Tania sambil menggelengkan kepala nya dengan heran.

"Mom, bukan Aurel yang mulai Mom. Tapi Kak Gavin nih, dia ngambil earphone Aurel Mom." adu Aurel pada Tania, mama nya.

Tania menatap Gavin dengan tatapan tajam, lalu memberikan kode pada anak sulung nya itu untuk mengembalikan Earphone milik Aurel.

Cup!

Gavin memberikan Earphone itu pada adiknya setelah mengecup pipi sang Mama. "Mom, nanti malam Gavin mau melamar Rista Mom. Menurut Momy gimana?" Tanya Gavin.

"Ya, menurut Momy sih fine fine saja. Toh pacaran lama lama juga gak baik kan?" Ujar Tania sambil menyiapkan sarapan untuk kedua anak nya.

Tania mempunyai 2 anak, yang pertama adalah Gavin Arganendra yg berusia 22 tahun, yang sebentar lagi akan lulus dan wisuda. Dan yang kedua adalah Aurelie Arganendra berusia 18 tahun, dan sedang mendaftar kuliah di London.

Gavin sendiri mempunyai Kekasih bernama Rista yang bekerja sebagai sekertaris nya di kantor. Mereka pacaran sudah 1 tahun, dan rencana nya malam ini Gavin akan melamar Rista, sebab Gavin tidak mau terlalu lama menjalin hubungan.

🌹

🌹

🌹

Gavin menggantikan sang Mama mengurus restoran milik nya, sekaligus menggantikan sang Papa mengurus beberapa usaha milik Papa nya.

Gavin sudah siap dengan setelan Casual nya, dia akan ke apartemen Rista untuk memberikan nya kejutan. Satu buket bunga dengan cincin berlian sudah ia siapkan.

Gavin memang bukanlah orang yang romantis, sehingga dia tidak menyiapkan untuk acara lamaran nya.

Ting

Pintu lift terbuka dan Gavin pun keluar menuju kamar sang kekasih. Dia memencet tombol apartemen itu, sebab Gavin lah yang membelikan nya untuk Rista.

Suasana sedikit gelap, tapi Gavin melihat sendal Rista ada di lantai. Tapi ada yang aneh, disana juga ada sepatu pria. Tiba tiba perasaan Gavin menjadi tak enak, dia melangkah ke arah kamar Rista.

Saat langkahnya semakin dekat, Gavin seketika mematung di tempat saat mendengar suara lucknut yang menggelora dari arah kamar Rista, dan Gavin hafal betul jika itu suara kekasih nya.

Dengan dada berdebar dan amarah yang tertahan, Gavin membuka pintu itu. Dan seketika netra nya membulat dengan wajah yang merah padam menahan amarah.

Prok

Prok

Prok

Gavin bertepuk tangan saat melihat adegan yang membakar amarah nya itu, bagaimana tidak. Saat ini Gavin melihat Rista tengah di hentak oleh seorang pria di atas tubuh nya, sungguh menjijikan.

"Bagus, bagus! Ternyata kau wanita jal*ng." Ucap Gavin dengan nada sinis dan tatapan dingin nya.

Rista dan pria itu kaget saat melihat Gavin berada di sana, Rista langsung membalut tubuhnya dengan selimut setelah mendorong tubuh pria tampan di hadapan nya.

"Sayang, aku bisa jela--"

"Tidak ada yang perlu di jelaskan. Semua sudah jelas. Tak ku sangka, jika kau begitu sangat murah dan menjijikkan! Aku selama ini menjagamu dan tak menyentuhmu, hanya untuk melindungimu. Tapi apa? Barang yang ku jaga ternyata tak ubah nya dengan sebuah sampah busuk." Tutur Gavin sambil melempar buket bunga ke wajah Rista.

Setelah mengatakan itu, Gavin pergi dari sana tapi Rista menahan tangan nya. Gavin yang melihat itu, segera menghempaskan tangan Rista dengan kasar dan kuat, hingga membuat wanita itu tersungkur.

"Jangan pernah menyentuhku dengan tubuh kotormu itu! Dan kau ... Lihat saja! Aku akan buat kau dan kau hancur!" Ancam Gavin dengan amarah membuncah sambil menunjuk Rista dan kekasihnya yang bernama Viki.

Brak!

Pintu apartemen di banting dengan kuat oleh Gavin, lalu ia turun menuju mobil nya. Setelah itu Gavin melakukan mobil nya kedalam club malam.

Sepanjang jalan Gavin terus memukul setir nya dengan emosi. Bukan ia tak mau menghajar pria itu, tapi Gavin hanya tak mau mengotori tangan nya hanya untuk pria seperti dia.

"Aaaghh! Kenapa kau setega itu padaku Rista, kenapa?! Apa kurang nya aku padamu? Semua ku berikan untukmu, tapi apa balasan mu padaku? Kau malah menduakan ku dan bermain dengan pria lain? Sungguh menjijikkan! Lihat saja, aku akan membuatmu hancur wanita jal*ng!" Teriak Gavin dengan marah.

Bahkan urat urat lehernya sampai terlihat. Sesampainya di Club malam, Gavin segera memesan minuman dan menegak habis minuman itu.

Dia tak perduli berapa banyak yang sudah ia habiskan, karena yang saat ini Gavin perlukan adalah sebuah ketenangan pikiran.

Bersambung........

Salah Orang

Happy Reading

"Bu, Gavin kemana? Kok belum pulang udah jam segini?" Tanya Lian pada Tania.

"Gak tahu Pu. Katanya sih mau melamar Rista Pu! Tapi kok berangkat dari jam 7 sampai sekarang belum pulang juga? Padahal Bubu itu kepo loh sama lamaran nya! Di Terima apa nggak ya?" Ujar Tania.

Lian mencubit gemas hidung sang istri, dia tak habis pikir dengan istrinya itu. Padahal mereka sudah mempunyai dua anak yang sudah dewasa. Tapi Tania masih saja seperti anak Abg.

Tok

Tok

Tok

"Ya, masuk!" Ucap Tania setengah teriak.

Pintu kamar pun terbuka, dan nampak kau pelayan Mansion. "Maaf Nyonya Besar, Tuan besar. Di luar ada Nona Shiena, beliau ingin bertemu dengan Nyonya," Ucap pelayan itu.

Tania mengangguk, lalu berdiri dan hendak keluar kamar, tapi Lian menarik tangan nya hingga jatuh dalam pelukan nya.

"Pu, di luar ada Shiena. Gak enak kalau di nunggu,'' Ucap Tania dengan kesal.

Lian menunjuk bibir nya dan meminta Tania untuk meng-ecup nya. Dengan cepat Tania pun menge-cup bibir Lian, tapi saat akan melepaskan nya. Lian malah menahan tengkuk nya dan memper-dalam ciu-man nya.

Nafas keduanya terengah saat ciu-man itu terlepas, umur mereka mungkin sudah tak muda lagi. Tapi tenaga Lian untuk memadu kasih, masih sangat kuat.

"Shiena, ada apa sayang?" Tanya Tania saat sampai di ruang tamu.

Shiena Alexander adalah anak Juwi dan Jojo, sahabat dari Tania. Shiena sendiri berumur 21 tahun, hampir sama dengan Gavin, hanya beda beberapa bulan saja.

"Ini Tante, aku mau kasih oleh oleh Mama dari Turki. Semoga Tante suka ya," Ucap Shiena sambil menyerahkan paperback pada Tania.

"Waah! Makasih sayang. Nanti biar Tante telfon langsung Mama kamu ya,'' Ujar Tania, dan di jawab anggukan oleh Shiena.

Mata Shiena menelusuri ke arah tangga atas, dia seperti sedang mencari seseorang. "Kamu cari Gavin?" Tanya Tania yang sudah hafal dengan sifat Shiena.

"Iya Tan, Gavin kemana?"

"Katanya dia mau melamar Rista. Tapi entah kenapa jam segini belum pulang? Nomor nya juga gak aktif. Jujur Shi, Tante itu khawatir sekali dengan Gavin,'' Jelas Tania

Shiena yang mendengar itu, merasakan sebuah sakit dan perih di hati nya yang terdalam. Entah kenapa rasanya begitu amat sesak.

"Shi ... kamu gak papa kan?" Tanya Tania saat Shiena melamun.

"Nggak papa Tan, kalau gitu Shiena pulang dulu ya, Tan. Salam buat Om Lian dan Aurel. Assalamu'alaikum," Ucap Shiena sambil mencium tangan Tania.

"Waalaikumsalam."

Shiena keluar dan masuk kedalam mobil nya, airmata yang sejak tadi ia tahan kini jatuh dengan deras saat Shiena di dalam mobil.

Mendengar Gavin akan melamar kekasihnya, membuat Shiena merasakan sakit dan sesak.

Selama ini Shiena mencintai Gavin, tapi dia tak berani mengungkapkan nya pada Pria itu. Shiena hanya mencintainya dalam diam saja. Karena dia tahu jika Gavin hanya menganggapnya sebagai adik.

Jadi Shiena membiarkan cinta dan perasaan itu di pendam nya. Biarlah dia saja yang tahu tentang isi hatinya selama dari SMP.

"Apa ini waktunya aku melepaskan kamu, Vin?" Gumam Shiena sambil terus mengelap air mata nya.

Mobil Shiena menuju apartemen milik nya, dia tak mah pulang kerumah dulu. Dia ingin menenangkan dirinya dahulu walau sejenak.

Sesampainya di apartemen, Shiena mengerutkan dahinya saat melihat Gavin berjalan sempoyongan dan mencoba memencet tombol apartemen milik nya.

Memang apartemen milik Shiena dan Gavin itu sebelahan, sebab itu adalah hadiah dari Lian.

"Gavin, apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu jadi begini?" Ucap Shi dengan wajah cemas.

Bagaimana tidak, saat ini dia melihat Gavin dengan pakaian berantakan dan bau alkohol yang begitu menyengat. Dengan cepat Shiena menekan tombol apartemen milik Gavin, dan membopong nya masuk kedalam.

"Kenapa kau begitu jahat Ris? Apa karena aku tak pernah menyentuhmu hem?" Rancau Gavin sambil menarik pinggang Shiena.

Shiena yang belum ada persiapan seketika ambruk di atas ranjang, dan posisi mereka begitu intim dengan Shiena di atas tubuh Gavin.

"Kalau gara gara aku tak pernah menyentuhmu, maka hari ini akan ku kabulkan keinginan mu wanita jal*ng." Rancau Gavin sambil menarik leher Shiena.

"Gavin, sadarlah. Ini aku Shiena. Gavin lepas!'' Berontak Shiena saat Gavin ingin mencium nya.

Dia tak tahu apa yang terjadi pada Gavin, tapi yang Shiena pahami jika Gavin tengah patah hati dan kecewa yang begitu dalam.

Setelah pelukan terlepas, Shiena segera bangkit dan berlari menuju pintu kamar. Tapi Gavin dengan cepat menarik tangan Shiena dan membuat wanita itu jatuh ke atas kasur.

"Gavin, kamu mau apa!" Teriak Shiena saat melihat Gavin menindih tubuh nya.

"Kau suka kan di jam-ah? Kau suka jika tubuh kotormu itu di sentuh kan? Maka, aku akan kabulkan." Rancau Gavin.

Mata Gavin seakan telah buta, dia melihat jika yang di bawah kungkungan nya adalah Rista dan bukan Shiena. Mata hatinya sudah tertutup api amarah dan juga kecewa, hingga Gavin tak bisa membedakan mana Rista dan mana Shiena.

Waduh Gavin, kasih Shiena Vin. kamu harus sadar......

Bersambung.....

Jangan lupa dong like dan komentar nya😘😘

Jangan Vin!

Happy Reading 😘😘

Tubuh Shiena di hempaskan ke atas kasur, lalu kedua tangan nya sudah di kunci oleh Gavin dengan satu tangan Gavin memegang nya. Sedangkan satu tangan nya mencengkram rahang Shiena.

Gavin tak sadar jika yang di bawah tubuh nya bukanlah Rista, melainkan Shiena. Wanita yang selama ini mencintai nya dalam diam.

Shiena terus berontak, tapi tenaga nya kalah jauh di bandingkan Gavin.

"Hey wanita jal*ng! Berani berani nya kau menduakan ku hah! Apa kurang nya aku padamu? Semua ku berikan untukmu, tapi apa balasan nya untuku. Kau malah tidur dengan pria bere-ngsek itu?"

Gavin kembali merancau, mata nya mulai memerah lalu dengan cepat dia menutup mulut Shiena dengan bibir nya, lalu dengan naf-su Gavin mel-umat habis bibir Shiena, dia tak memberikan Shiena nafas walau sedetikpun.

Shiena memukul dada bidang Gavin, tapi sayang itu tak berdampak apapun bagi Gavin. Tenaga Shiena kalah jauh di bandingkan Gavin, dia berusaha berontak dari kungkungan Gavin.

"Eeeummmpp, eeuummmpp."

Shiena hanya bisa bergumam tak jelas sebab bibirnya di tutup oleh bibir Gavin. Dia tak menyangka jika Gavin akan memperlakukan nya dengan kasar.

'Kenapa kamu begini Vin? Tidak kah kamu sadar jika ini adalah aku! Kamu mabuk hanya demi wanita itu? Apa aku harus menyerahkan nya sama kamu!' batin Shiena dengan tatapan yang lurus menatap kedua mata merah Gavin.

Shiena mulai menangis, bulir bulir bening mulai jatuh di sudut mata Shiena Saat Gavin menc-ium nya dengan brutal, bahkan Gavin sampai menggigit bibir bawah Shiena dengan penuh amarah.

Tangan Gavin mulai menjelajah menarik paksa baju ShienaShiena, sehingga membuat kancing kemeja Shiena terlepas dan berserakan.

Gluk

Gavin menatap dua gun-dukan di hadapan nya dengan penuh naf-su. Pancaran api gairah dan kemarahan sangat terlihat jelas di mata Gavin, dengan secepat kilat Gavin menerkam tubuh Shiena.

"Toooloong jangan Vin, sadarlah Vin. Ini aku Shiena aahhh... " Melas Shiena, tapi naas sepertinya Gavin tak mengindahkan permintaan nya.

Gavin sudah di selimuti kabut gair-ah dan juga amarah, hingga ia tak sadar jika itu adalah Shiena.

Shiena merasa jika hal yang buruk yg dipikirkan nya akan terjadi. Dengan tak sabar Gavin melepas pakaian Shiena dengan paksa, setelah semua pakaian Shiena terlepas, Gavin melepaskan kungkungan nya sebentar untuk membuka baju nya.

Shiena mencoba untuk lari, dia mencoba menyadarkan Gavin, tapi sayang Gavin terlebih dulu menarik tangan nya dan kembali mengungkung nya.

"Vin, sadar Vin. Ku mohon jangan perkosa aku Vin! Lepaskan aku, sebelum kamu menyesal Vin." Pinta Shiena dengan mengiba.

Tapi sayang, Gavin seolah tuli. Fikiran dan mata nya sudah tertutup oleh naf-su gairah. Saat ini dalam pikiran Gavin hanya ingin menyiksa wanita di bawah tubuh nya, membuatnya tunduk. Agar wanita itu tahu bagaimana rasanya di sakiti.

"Diam kamu wanita jal*ng! Bukankah ini yang kamu mau? Hah! Sekarang rasakan akibatnya, kau dengar ya! Tidak ada yang bisa menyakitiku di muka bumi ini." Geram Gavin.

Dia kembali menc-umbu Shiena, melu-mat bibir Shiena dengan penuh gair-ah. Dia tak membiarkan Shiena untuk melawan dan memberontak. Sedangkan satu tangan Gavin sudah menjelajah kesana sini, lalu Gavin mulai memposisikan dirinya.

"Vin, kumohon jangan Vin!" Pinta Shiena lagi, berharap Gavin sadar.

Tapi Gavin tetap tak menghiraukan ucapan Shiena. Mata nya sudah tertutup oleh kabur na-fsu, dia gak perduli lagi dengan siapa dia bercinta.

Saat ini yang Gavin butuhkan adalah sebuah pelepasan has-rat dalam tubuh nya. Akhirnya dengan satu hentakan Gavin menguasai tubuh Shiena.

Shiena menangis saat merasakan sesuatu yang robek dalam tubuh nya. Shiena menatap Gavin dengan air mata yang sudah mengalir, dia sudah pasrah sebab sekarang dia benar benar sudah ternoda.

'Aku bahagia Vin, bisa memeberikannya untukmu! Tapi aku juga kecewa, sebab di matamu aku bukanlah Shiena, tapi Rista. Setelah ini aku harap kau tak akan menyesalinya Vin, sebab aku akan pergi darimu!' batin Shiena.

Bersambung......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!