NovelToon NovelToon

Janda Kembang Kampoeng Pete

Drama Pagi

Ipeh POV.

.

.

🍀🍀🍀

Perjalanan hidup Ipeh dimulai

Cekidot...

Jangan lupa like dan komen.

.

.

Dottttt..dotttttt.!!!!

Bunyi alarm khas Babehku begitu memekik di telingaku, suaranya hampir sebelas dua belas seperti alarm miliknya spongebob, si warga Bikini Bottom. Terbukti terompet tanjidor tua milik Babeku sanggup membuat manusia paling kebluk di muka bumi terbangun hingga gelagapan," kata bang Dikky memberi gelar padaku.

"Ah Babeh sakit kuping Ipeh nih, kalo budeg emang Babeh mau tanggung jawab!!"gerutuku menatap kesal Babehku. Terompet tua berwarna emas milik Babehku mirip dengan terompet yang menjepit tubuh Atun di sebuah adegan sinetron favoritku.

"Makanye bangun..!!Malu noh sama si Jalu, "si Jalu adalah ayam bangkok pelihara Babehku.

"Ck,..kaga ada yang kerenan dikit apa Beh masa samain anaknya yang cakep dan imut ini sama Si Jalu!!Lagian ngapain mesti malu emang Ipeh nyolong apa!!!

Tuk!!!

"Ngejawab aja kalo di bilangin, "

"Awww sakit Beh!!"ringisku mengusap jidatku yang lolos terkena jitakan cincin batu akiknya segede gaban.

"Makenya bangun capetan..sholat subuh sono!!omel Babehku kembali."

"Iye ini juga udah bangun!! "cebikku merapikan rambutku yang seperti singa.

"Benjol kan!!Lagian sekalian aja tuh batu akiknya diganti ama batu kali, biar sekalinya ngejitak orang otw koit, "serolohku mengusap jidatku.

"Sebarangan, ini batu bisa bikin Enyak loe nemplok terus, "Babeh sambil mengusap cincin kesayangannya membelakangiku aku pun misuh-misuh mengikuti omelan babehku sepaket dengan bibir manyun.

"Cicek kali Beh, nemplok, "saut Bang Diky yang barusan lewat di kamarku.

"Sebarangan!! "saut Babehku sejurus kemudian keluar dari kamarku sambil membawa terompet durjananya peninggalan dari jaman jahiliyah.

Melihat cincin akik merah di jari Babehku membuatku bergidik, bukannya takut, tapi justru aneh saja, masa cincin sama jari gedean cincin bahkan lebih pas jika yang pake si mas Hulk. Tapi itulah ciri khas Babeh Gani jurangan kambing dari Kampung Pete yang paling nyohor dan gahar dengan sejuta pesona termasuk cincin akik yang selalu melingkar di kesepuluh jarinya. Katanya sih biar keren, keren dari Hongkong kali.

"Biarin aja ntar gue loakin juga tuh terompet durjana, "gerutuku menjatuhkan kembali kepalaku di bantal dengan bentuk love pemberian Bang Raditku tersayang.

.

.

*******

Di atas kasur dengan ukuran120x200 yang tidak begitu besar, sebesar kasur milik sultan di negara Dubai dan tak se'empuk kasur presidential suite di hotel namun menurutku gini aja udah nyaman banget buat rebahan tiap malam, pokoknya senyaman di roti Jepang tanpa sayap menurutku.

"Jam berapa sih ini? "tanganku meraba-raba meja mencari letak dimana ponselku berada. Bukannya ponsel yang di dapat, melainkan aku malah tidak sengaja menyenggol gelas yang berisi air hingga air tersebut tumpah tepat di wajahku.

Byurrrrr!!!! aku gelagapan auto beranjak mengusap-ngusap wajahku.

"Arrggghhhh siake!!!Siapa sih yang naro gelas disitu sih?" dumelku, air di gelas pun ampuh bikin kesadaranku full sefull hp yang di cas semalemam.

Padahal jelas-jelas semalem si empunya kamar sendiri yang meletaknya gelas itu di atas meja malah menyalahkan orang lain dasar Saonah binti Markonah.

******

Tok..tok. tok!!!

"Ipeh bangun!! katanya mau wisuda, tuh tukang dandan udah nungguin, cepetan bangun!!!

"Iye Nyak bentar, "aku langsung saja beranjak menyambar anduk sebelum terlambat.

Pagi-pagi udah dapet serangan fajar, tapi bukan kiss dari pangeran Radit seperti cerita di novel putri tidur yang membangunkan putri cantik dari tidur panjangnya, tapi melainkan kiss dari gelas yang berisi air terjatuh tepat di wajahku sepaket alunan sangkakala warisan jahiliyah milik Babeh Gani.

"Wah nasi goreng nih Nyak? "aku mendaratkan tangan usilku mengempok-empok bok*ng Enyakku yang paling aduhai, sambil cekikikan.

"Ihh apaan sih nih anak!! Itu jidat loe kenape? "Nyak menepak tangan usilku, lalu menunjuk jidatku yang sedikit benjol.

"Ah enyak kayak nggak tau aja, " aku menjatuhkan bokongku di kursi sambil melirik ke arah kamar mandi yang masih tertutup.

"Babeh lu emang kebiasaan, "omel Enyak membelaku.

"Nggak usah dibelain terus mangkak tuh anak yang ada!!!Gue bilangin itu buat dia-dia juga biar nggak tuman males kalo dia udeh rumah tangge, "saut Babehku keluar dari kamar mandi menatap ke arahku yang asik memakan tempe.

"Na'uzubillahiminzalik, anak perawan joroknya bukan maen, itu iler loe tuh elap, udah kaya jalanan bekicot!!!"omel Babeku yang paling gahar di kampung pete.

"Ya elah Babe namanya juga bangun tidur, wajarlah kalo ileran, kalo cakep terus mah namanya bukan bangun tidur Beh, tapi bangun rumah tangga," sautku sambil menggaruki kepalaku plus bibir manyun.

"Kalo di bilangin ngejawab terus!!" omel Babehku.

Melihat kamar mandi kosong aku dan Bang Diky saling melirik, langsung saja aku melangkah jurus seribu bayangan ala Naruto.

Mbrukkkk..!

"Gue dulu"

"Gue duluan,"

"Gue duluan Bang, gue buru-buru Bang!!Gue mau wisuda hari ini, ladies firstlah, "protesku tidak mau kalah dengan Bang Diky.

"Ladies first..ladies first loe modelan gini di bilang ladies, loe lebih mirip ceteng pasar!! Udah gue duluan, udah di ujung nih!! "ucap Bang Dikky dengan mulut ember tanpa filternya.

"Ihh ngalah napa si Bang sama ade, "cebikku membody badan Bang Dikky kesal.

"Ya udah mending suit ajalah, siapa yang menang dia yang masuk duluan, "ucapku sambil menjagal langkah Bang Dikky dengan kakiku.

Sudah sepuluh kali suit namun belum terlihat pemenangnya, aku dan Bang Diky bener-benar di posisi bertahan.

"Sekarang loe mending jawab tebak-tebak dari gue dah, kalo lu bisa jawab lu boleh mandi duluan, "ujar Bang Diky.

"Ya udah buru, gue udah kesiangan nih!!" ketusku menatap kesal Bang Diky.

"Bunga mekar pisang jatoh apa hayo? "tebakan dari Bang Diky cukup bikin otakku bekerja di pagi-pagi buta.

Aku mengaruk kepalaku frustasi jika belum terisi sarapan boro-boro bisa mikir, yang jelas keluarin gas beracun aja harus pake tenaga. Beneran drama menyebalkan di setiap hariku.

Aku menghembuskan nafas kasar bukan karena kesal tidak bisa menjawab, tetapi sampai kapan aku bisa mandi, dan bangun tidur tanda drama-drama menyebalkan di pagi hari.

"Nyerahlah gue!!

"Ckckckc!!! jawabanya orang lagi boker!!"jawab si manusia usil yang usianya terpaut 3 tahun lebih tua dariku.

"Dih apaan jaka sembung!!"Bang Diky menertawakan kekalahanku, saat melihatnya tertawa, tiba-tiba terbesit ide cemerlang dalam otakku. Walau belum sarapan tetapi otak kaum rakjel sepertiku harus dipacu untuk berpikir dengan keras demi kesempatan bertahan hidup itulah prinsip hidupku.

"Eh teh Salma, tumben loe teh pagi-pagi dateng!" mendengar nama Salma Bang Diky pun langsung celingukan mengalihkan pandangannya menengok ke belakang mencari si pemilik nama tersebut. Saat perhatian Bang Diky teralihkan aku langsung saja masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya dengan kencang lalu menguncinya.

"Siake, gue di kibulin!!!

Tok..tok..tokk!!!

"Buka Peh!! curang luh!!!"ku mendengar bang Diky menggedor-gedor pintu kamar mandi sambil memanggil-manggil namaku dengan kesal.

"Diky oh.... dikibulin mau aja...!! ini semua aku lakukan demi cinta cintaku kepadamu Diky...dikibulin" aku sengaja menyanyi lagu Rhoma Irama berjudul Ani namun aku mengganti Ani dengan nama Bang Diky menggoda Bang Diky. Sungguh lagu tersebut membuat Bang Diky semakin murka dan menggedor pintu kamar mandi dengan begitu tidak manusiawi sampai aku mendengar Babehku mengomeli Bang Diky dan menjitaknya dengan cincin akiknya kembali.

"Ckckckc!!!Sukurin!!! aku cekikikan sambil mengusap-ngusap rambutku yang sudah dipenuhi buih.

Pagi ini cincin tersebut sudah mendarat di kedua kepala, mungkin keseringan menjitak jidatku dan Bang Diky cincin itu semakin lama bisa semakin sakti dan keramat, mungkin bukan saja Enyakku yang jatuh cinta tapi juga kambing-kambing peliharaannya pun ikut-ikutan juga fallin in love sama Babeh Gani.

.

.

Hari ini aku sudah rapi dengan kebaya berwarna coklat susu yang di padukan dengan rok batik yang aku beli di situs jual beli online. Heels yang aku gumankan pun hanya 3 cm, karena aku tidak bisa berjalan jika menggunakan heel dengan hak yang terlalu tinggi.

Aku pernah membaca filosofi, ”sepatu cantik akan membawamu ke tempat cantik pula",dan semoga saja sendal dengan harga 35 an ini, dengan merk Nevada kw yang tercetak jelas di bagian dalam flatshoes, bisa membawaku ke LA yang sesungguhnya, bukan Lenteng Agung ya readers.

Aminnn!!!!!

"Aduhh cantiknya anaknya Mpok Leha, gimana Bang Radit nggak klepek-klepek sama gue," aku menatap diriku di cermin sambil cekikikan setelah selesai di make up.

"Nyak...gimana Nyak penampilan Ipeh? Ipeh cakep nggak Nyak? "ucapku pada Nyak Leha yang paling aduhai.

"Iyeh cakep!!!

"Wuih botoh juga ade gue, sini foto dulu, "datanglah lagi si biang usil siapa lagi kalo bukan Bang Diky Dikibulin. Bang Diky pun langsung mengarahkan ponselnya ke arahku.

Aku tersenyum sumringah menatap ke arah Bang Diky, "Lo baru nyadar Bang kalau punya adik botoh!!Gimana cantik kan gue Bang, cari pacar yang cakepnya kayak gue Bang biar nggak malu maluin kalo di ajak kondangan!! "ucapku dengan bangga sambil berpose dua jari mengangkat kedua alisku tersenyum. Kulihat Bang Diky mencebikkan bibirnya seolah ingin memuntahkan nasi goreng yang baru saja masuk ke dalam perutnya setelah mendengar ucapanku barusan.

"Nah ini nih baru pas buat di cetak di halaman kedua buku masa depan, "Bang Diky menatap ponselnya tersenyum.

"Buku apaan Bang emang?? "potongku menatap wajah Bang Diky sumbring, tumben- tumbenan makhluk usil ini memujiku.

"Buku yasin, ckckc!!!"

"Siake!!!aku langsung melempar sisir ke arah Bang Diky dan sisir tersebut pun tepat mendarat di kepala Bang Diky yang tertawa ngakak menatap kepolosanku.

"Luh berdua perang mulu heran gue, sehari akur aja ape nggak bisa!!!"ketus Babeh menatap ku dan Bang Diky secara bergantian.

"Nggak seru Beh, kalo nggak ngangguin si Paul!! "ucapan Bang Diky, dan Babeh pun langsung mendaratkan kembali cicin akiknya di jidat Bang Diky karna ucapannya tersebut, hingga membuatnya mengaduh sambil mengusap jidatnya. Aku hanya terkikik melihat Bang Diky, lalu menjulurkan lidahku ke arahnya.

Note : Jangan lupa dukungannya dengan like dan komen karya Mimin setiap harinya, supaya Mimin lebih bersemangat lagi dalam berkarya. Happy reading 😊

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Gang Senggol

"Assalamu'alaikum!!!"

"Waalaikumsalam!!!"jawab kami serempak.

Aku menengok ke arah ruang tamu, ternyata yang datang adalah Babang kesayangan ku yaitu Bang Radit. Bang Radit sedikit melongo melihat ke arahku.

"Kenapa Bang Radit terkesima ya lihat Ipeh, "tanyaku dengan pedeannya.

"Ganjen!!!, "ketus Babeh memukul angin menatap tajam ke arahku.

"Ih.. Babeh kaya kaga pernah muda aja, "sinisku menatap Babeh.

Bang Radit pun hanya tersenyum menggelengkan kepala menatap ke arahku. Mungkin karena hari ini aku berdandan cantik hingga membuatnya cukup terpesona menatap sang pujaan hati abang.

"Cih, cantik karna make up aja bangga, "saut Bang Diky tidak terima.

Aku mengabaikan ucapan Bang Diky dan menganggapnya seperti angin busuk yang biasa keluar dari TPA. Jika saja aku adalah si Aang seorang Avatar yang bisa mengendalikan 4 elemen, sudah aku pastikan mungkin saat ini aku sudah memakai jurus pengendalian bumi dan mengubur Bang Diky hidup-hidup.

*********

"Lo nggak kerja? "tanya Babeh meraih tangan Bang Radit.

"Aye ngambil cuti Ncang, "jawab bang Radit.

Aku tidak melepaskan pandanganku sampai Bang Radit bersalim takzim kepada kedua orang tuaku, bagaimana tidak melihat Bang Radit memakai setelan jeans dan juga kaos hitam yang dilapisi dengan jaket panel yang sukses membuat kadar ketampanannya meningkat.

"Mingkem!!Bisa bolong tuh kepalanya si Radit loe liatin terus" Bang Diky meraup wajahku.

"Ihhh..make up gue ntar rusak!!Makanya cari pacar sono biar nggak sirik terus!!Lo nggak tau yang Bang orang sirik kan cepet matinya!! "aku memukul tangan Bang Diky.

"Mulut lama-lama minta ditempelin koyo cabe, "saut Bang Diky kesal.

Dan bang Radit pun tertawa ringan melihat ke arahku dan juga Bang Diky, karena perang saudara antara aku dan Bang Diky adalah sudah menjadi hal biasa baginya.

"Udeh-udeh berantem mulu!!!omel Enyak.

"Mau sarapan dulu nggak Dit?? Encing udah masak nasi goreng tuh!! "tawar Enyakku.

"Nggak usah Cing, Radit udah sarapan tadi dirumah!!"tolak Bang Radit dengan ramah.

Aku menghampiri Bang Radit dan berjalan di sisinya, sontak membuat Babeh memberikan deheman peringatan karena melihatku mepet-mepet dengan Bang Radit. Sehingga Bang Radit langsung menjaga jarak agak jauh berjalan di depanku. Tapi itulah sikap otoriter Babehku dia sangat menjaga anak perempuannya agar terhindar dari pergaulan bebas seperti pergaulan remaja jaman sekarang yang bisa menjebloskan ku ke dalam jurang kemaksiatan.

"Ya udah Beh Ipeh jalan dulu yak!! "aku berpamitan bersalin takzim meraih tangan babehku, di ikuti dengan Enyak dan juga Bang Radit.

"Kalo udah kelar langsung pulang, jangan ngayab!! "ketus Babehku dengan nada penuh penekanan.

"Iye tau!! "sautku sepaket dengan bibir manyun.

Melihat babeku masuk ke dalam rumah sejurus kemudian aku mendekati Bang Radit, "Abang kok ganteng sih!!!" bisikku di telinga lelaki yang sudah aku cintai sejak SD, eh salah deng mungkin dari balita, karena aku dan Bang Radit adalah tetanggaan, bahkan rumah Bang Radit pun bisa terlihat saat aku berdiri di depan halaman rumahku.

"Masa!! " jawabnya begitu singkat jelas padat dan akurat. Itulah Bang Radit, manusia dengan predikat si irit bicara, ramah dan juga kalem sehingga kedua orang tuaku sangat menyukai sikap Bang Radit. Katanya Bang Diky sih aku dan Bang Radit itu pasangan balance, kelakuan si cewek barbar dan setengah saraf dan si cowoknya kalem.

"Yuk kita jalan udah jam setengah tujuh, "ucapku menatap Bang Radit.

.

.

*********

Mobil bang Radit terparkir di luar gang senggol, karna akses jalan masuk menuju gang rumahku dan Bang Radit memang tidak bisa di masuki mobil.

“Dit nebeng gue!!"Bang Diky menghampiri Bang Radit dengan mulut yang tersumpal tempe goreng, naas karena bicara tempe yang ada di mulutnya pun terjatuh.

“Dih apa-apan lu bang!!Enggak-enggak ntar yang ada gue telat, "protesku menatap tajam Bang Diky yang sedang mengambil tempe goreng nya kembali meniup-niup tempe goreng tersebut, katanya sih belum 5 menit. "Tak patut, mau dua apa lima menit tetap saja jorok ya readers."

"Emang motor lu kenape? "tanya Enyak.

"Mogok Nyak, businya soak!!

"Jelaslah motor lu mogok, kualat lu Bang kebanyakan ngeghostingin cewek sama ngezholimin gue"ketusku sinis.

"Dih yang punyanya aja ngangguk ngapa lu yang keberatan, "saut Bang Dicky tidak mau kalah.

"Kampus lu kan beda haluan Bang yang ada gua keburu telat, "sautku tidak mau kalah.

"Udeh deh mending lu pinjem motornya Miftah sono, "aku menjulurkan lidah penuh kemenangan ke arah Bang Diky saat Enyak menyuruhnya untuk memakai motor bang Miftah, kakak pertamaku.

“Dasar bogel!!!Gue sumpah lu nginjek ranjaunya si Grondrong,!! “Bang Diky menyumpahiku.

“Biar bogel tapi gue laku nggak kaya lu jones..ckckc!!!Tobat deh mending lu Bang, biar naek jabatan gitu jadi pria bucin!!“ tak lagi kudengar sahutan dari Bang Diky, ia hanya menatapku tajam sambil mengepalkan tangannya ke arahku.

"Udeh deh perang mulu, nggak malu tuh sama Radit!!"Enyak menarik tanganku, sedangkan Bang Radit si manusia kalem hanya tersenyum melihat aku yang terus saja melontarkan umpatan kepada Bang Diky. Aku tersenyum puas saat makhluk paling menyebalkan tidak jadi ikut nebeng bersama mobil Bang Radit, dan berjalan keluar gang senggol menuju mobil Bang Radit.

***********

"Eh Ipeh, pagi-pagi udah cakep aja lu? "kudengar Mpok Siti si miss keppo wanna be menyapaku dengan dandannya yang harus terlihat mencolok dan ceutar setiap keluar gerbang rumahnya.

Mpok Siti menatap Bang Radit sampai tidak berkedip sambil senyam-senyum kecentilan memainkan rambutnya pirang bin kuleuhenya. Ingin sekali aku mencongkel mata genitnya dan memberikannya kepada si Emon kucing kesayangan bang Gondrong.

"Ya salam itu muka sama leher udah kaya simbol yin dan yang!! Itu juga alis apa logo sepatu Nik3, nukik banget dah kayak cerulit begal? "batinnku menahan tawaku yang hampir pecah.

"Iya dong Mpok harus cakep tapi narutal, kan biar kalah saing sama ema-ema tua rasa abg!! "sautku sinis melirik Mpok Siti tidak mau kalah. Enyak menginjakan sendal selopnya ke kakiku, hingga membuatku meringis menepuk pantat Enyak.

"Eh ngapa lu Peh? "tanya Mpok Siti menatap ke arahku yang sedang meringis kesakitan.

"Kaga mpok perut saya kadang suka keram kalo liat orang-orang yang suka kecentilan gitu, "celetukku tanpa beban.

"Jangan kelamaan pacaran lu Peh, ntar jadi fitnah!! Ntar kaya si Sukma noh hamidun kaga tau siapa Bapaknya, "celetuk Mpok menatapku sinis.

"Lah mpok di sini yang paling sering di labrakin orang karna sering fitnah siapa lagi Mpok!! "saut menyindir Mpok Siti yang memang sering di labrak korban fitnahannya. Aku melirik Mpok Siti yang terlihat kesal karena ucapanku. Aku menatapnya dari atas sampai bahwa dan tersenyum remeh.

"Apa lu Mpok?Kaga bisa jawab kan lu? Ipeh di lawan, "batinku puas melihat Mpok Siti skakmat karena ucapanku. Ku lihat Mpok Siti sudah menatapku dengan tatapan sengit, sehingga Bang Radit buru-buru menarik tanganku setelah tersenyum menganggukan kepalanya ke arah Mpok Siti.

"Jangan gitu Peh,lo nambah-nambahin musuh aja, "Enyak memukul bahuku sambil berjalan.

"Bener kata Enyak, cuekin aja orang kaya gitu, "saut Bang Radit dengan wajah datar.

"Biarin ajalah Bang.. Nyak, tuman kalo nggak di gituin!!!Gitu tuh orang kaya kebanyakan ngaca di aer bilasan!!Mukanya doang yang di urus, tapi anaknya lehoan (ingusan), kalo kata teh Ai mah dekil bin kuleuhe, "saut Ipeh tertawa.

Inilah tempat tinggalku yang bernama Kampoeng Pete, tempat dimana masih bisa temui perhimpunan emak-emak ghibahholic bermulut pedas, emak-emak pake daster pendek di padukan kerudung bergo. Bahkan saat berjalan masuk ke gang pun masih banyak di jumpai bunga pasir di sisi jalan dengan aroma asem asem semerbak kecut buah karya si Emon kucing kesayangan Abang Gondorong  yang menemani di sepanjang perjalananku gang rumahku. Kini aku, Enyak dan Bang Radit sudah lewat di depan rumah Bang Radit.

"Sepi banget Bang rumah, "aku celingak-celinguk menatap teras rumah Bang Radit.

"Iya enyak sama babeh abang lagi liat kebon di Cipete, " saut Bang Radit.

"Fitri!! "tanya aku menanyakan adik Bang Radit.

"Sekolah atuh Neng, "saut Bang Radit memegang kepalaku.

"Eh iya ya, " saat ku menahan tawa menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Enyak hanya menggelengkan kepalanya melihat ke arahku.

**************

.

.

"Peh nanti Abang nggak bisa nemenin Ipeh ya, soalnya Abang hari ini mau ketemu dosen pembimbing Abang, "aku menatap Bang Radit dengan senyum walaupun sedikit kecewa karena Bang Radit tidak bisa menemaniku berfoto bersama mengabadikan moment penting di hari kelulusanku. Sejujurnya aku ingin sekali berfoto di hari kelulusanku dengan Bang Radit lalu memasangnya di status swku.

"Iye Bang gpp, ada Enyak kok, nanti di sono juga ada temen-temen Ipeh, " jawabku sambil memainkan jari tanganku.

"Dit ntar ac-nya matiin ya!!!Enyak suka mabok kalo pake AC apalagi kalo ada wangi-wangiannye, "

"Ah enyak mah norak, katanya mau jadi mau jadi orang gede, "sautku menahan tawa.

"Iya Ncing," saut Radit menganggukkan kepalanya patuh mengulum senyum mendengar ucapanku.

.

.

Mobil Radit telah sampai di depan Balai Komando tempat di mana acara wisuda di SMA Pelita Bangsa di selenggarakan. Aku dan Enyakku turun sambil menatap gedung dengan tinggi lantai 3 di hadapanku. Bang Radit memberikanku sebuket bunga bersama boneka teddy bear kecil sepaket tiga buah coklat terselip di dalam kartu ucapan yang ia sembunyikan di belakang bagasi mobil.Sungguh membuatku terharu ternyata manusia kalem dan irit bicara di hadapanku ini memiliki sisi romantis juga.

"Makasih Bang, "aku pun menghirup bau bunga yang Bang Radit berikan kepadaku sambil tersenyum.

"Ya udah.. Enyak.. Ipeh, Radit jalan dulu ya!! Bang Radit bersalin takzim kepada Nyakku

"Makasih ya Dit udeh nganterin Enyak sama Ipeh!! "ujar Enyak.

"Hati-hati di jalan ya Bang," Bang Radit pun tersenyum ke arahnya lalu pergi meninggalkan gedung tempat di mana acara wisudaku akan berlangsung.

Setelah kepergian Bang Radit aku dan Enyak pun masuk ke halaman gedung. Dari kejauhan aku melihat teman-teman seangkatanku sudah berkumpul.

"Ipeh!!" teriak Disty dan Hanum menghampiriku.

"Wuihh udah dapet bunga aja lu Peh!! " ujar Hanum.

"Yoi dong!! "saut sambil mengangkat kedua alisku sombong.

"Num doi kalo dandanin cakep juga ya, mirip si Anna sama si Bella!!  ujar Disty memperhatikan penampilanku menahan tawanya.

"Njirr kaga ada yang lebih serem lagi apa!! Gue dandan paripurna gini lu samain gue sama Annabelle!!Dasar demit bantar gebang lu !!" cebikku menatap sinis Disty yang mengacungkan kedua jarinya tersenyum ke arahku.

"Eh Enyak, sehat Nyak?sapa Disty di ikuti Hanum bersalim takzim.

"Alhamdulillah, sehat Neng, saut Enyakku tersenyum."

"Tumben, lu nggak sama Bang Radit Peh!!"Hanum celingak-celinguk mencari keberadaan bang Radit sepertinya.

"Kaga!!! Bang Radit mau ketemu dosen pembimbing katanya, tapi ini ajah udah cukup buat gue,"aku mengangkat satu buket bunga baby breath sepaket dengan boneka wisuda dan coklat pemberian Bang Radit.

"Cie-cie, wah seminggu kemudian auto langsung dapet seperangkat alat sholat nih kayanya ya Dis!!Hanum megangkat kedua alisnya sambil mencolek daguku.

"Nggak usah colek-colek bukan muhrim!!"sautku sinis.

"Udah yuk masuk, kasian nih Nyonya Leha bentar lagi lumer kelamaan di jemur, "ajakku sambil mengapit lengan Enyak.

"Pea lo Peh!! Enyak lo ngidam apa sih dulunya pas buntingin lo, "tanya Disty terkekeh.

"Yang jelas bukan ngidam bokap lu!! "sautku sambil berjalan masuk. Disty menonyor kepalaku karena ucapanku barusan.

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Wisuda

Seluruh tempat duduk di dalam gedung sudah terisi penuh oleh murid kelas Xll dan juga orang tua dan juga wali murid pendamping masing-masing.

"Peh gini kali ya rasanya jadi anggota depe'er yang Enyak sering liat di tv itu, berasa kaya orang penting Enyak, "ujar Enyakku ketawa ketiwi sendiri.

"Enaklah Nyak, tidur doang juga di gaji Nyak, " sautku sambil celingak-celinguk.

"Si Onta sama si Ojie dimana? "aku celingak-celinguk mencari keberadaan kedua sahabatku yang nyempil entah dimana.

"Noh ujung deket tiang, "tunjuk Disty ke arah Keenan dan Ojie.

"Wuihh..!!!Duo puppy senengnya emang deket tiang, kalo kebelet tinggal angkat kaki..ckckc, "sautku terkikik.

"Pea lu!!Hanum menoyor kepalaku, sedangkan Disty hanya terkikik."

"Peh ini ampe jem berapa sih??Enyak mau arisan ntar jam 1, di rumahnya Mpok Encum!! "tanya Enyak.

"Ya elah Nyak baru juga nempel nih pantat, heran dah ema-ema takut banget ke abisan bugis, "sautku.

"Emang acaranya ngapain aja sih ntar? "tanya Enyak penasaran.

"Tungguin aja Nyak, bentar lagi juga Ncang Bolot sama Ncang Malih mau ngelenong, "jawabku asal, aku melihat Enyak begitu antusias setelah mendengar ucapanku barusan.

"Pea luh Peh!!Dasar anak durhakim, "bisik Hanum di belakangku terkekeh.

.

.

Acara telah berlangsung dan di masih di isi dengan sambutan-sambutan dari Pak kepsek, wakil kurikulum serta komite sekolah. Acara sambutan tersebut cukup membuat mulutku terus saja menguap, pant4tku pun terasa kebas dan panas saking kelamaan menyatu dengan kursi.

Suasana kini sedikit gelap dan hening saat panitia pelaksana memutar video yang berdurasi 5 menit memperlihatkan moment-moment lucu di sekolah. Video tersebut berisi cuplikan-cuplikan kegiatan di sekolah, eskul, bela negara, hari guru, acara 17 agustusan, namun lebih banyak video berisi tentang kenakalan siswa kelas Xll yang sedang kena hukuman.

Melihat video tersebut sanggup membuat mahluk Tuhan yang berada di dalam gedung di buat tertawa, terutama aku, karena hampir semua isi video kenakalan tersebut, terisi oleh wajahku dan juga kelima sahabat sengkleku.

Walaupun genk kami terkenal dengan predikat murid terbadung di mipa 4, tapi aku dan para sahabatku paling anti melakukan tindak bullying di sekolah terkecuali jika ada siswa lain yang sengaja mencari masalah denganku dan para sahabatku.

"Jadi gitu Peh kelakuan luh kalo di sekolah!!!Lu bener-bener bangor yeh ternyata!!!Nyak bilangin Babeh lu baru tau rasa lu!! "omel Enyak sambil menjewer kupingku.

"Ihh Nyak jangan Nyak!!Bisa-bisa Ipeh di suruh tidur sama si Jalu!!Babeh kan kalo udah ngamuk lebih serem daripada macan beranak!! "aku menutupi kepalaku sedikit malu, saat orang melihat Enyak sedang mengomeliku dan menjewerku, lalu sekilas menengok ke arah Hanum dan Disty yang ternyata nasibnya pun sama seperti diriku. Mereka berdua pun mendapat peringatan dari orang tua mereka juga.

Video masih berputar, dan kali ini yang berisi video Keenan yang sedang tertidur pulas sepaket dengan alunan musik syaduh terdengar dari hidungnya, pada saat jamkos. Itu adalah video yang aku rekam dengan ponselku dan aku pun mengirim video tersebut ke anggota osis beberapa hari yang lalu.

"Ckckckc!!Njirrr si onta idungnya megar banget di situ, itu suara ngorok apa knalpot racing tuh! "aku tertawa cukup kencang hingga semua orang menatap ke arahku dan mereka pun semakin tertawa terbahak-bahak mendengar celetukanku barusan. Kulihat Keenan pun menatap tajam ke arahku, namun aku hanya tersenyum devil lalu menjulurkan lidah ke arah Keenan.

"Wuihh parah lu Peh, tuh anak kepalanya udah ngebul tuh..ckckc!!, "Disty cekikikan menunjuk ke arah Keenan.

"Abis gimana dong, sayang kalo punya aib nggak di umbar-umbar!!Biarin sih, aja itung-itung dia pemanasan otak sebelum masuk ke dunia perkuliahan, "sautku cengengesan. Itulah yang sering ku dengar dari sekian banyak orang tentang dunia perkuliahan tapi menurutku itu merupakan tantangan yang harus ku lalui dan ku jalani karena aku adalah Sabrina Afifah binti Abdul Gani si gesit irit lincah plus boncab penyuka tantangan dalam hidup "my life my adventure"

.

.

*******

Sabrina Afifah"

Ku dengar pak Bambang menyebut namaku, membuat ku sedikit terkejut tidak percaya. Apalagi saat Pak Bambang menyembut nilai ujian nasionalku merupakan peringkat satu di Jakarta tahun ini. Aku memang selalu mendapat poin tinggi setiap ulangan dan tugas harian ku di sekolah.

Nilai PTS dan ujian setiap semesterku juga selalu berada di atas KKM, hingga membuatku mendapat jalur undangan dari beberapa Universitas ternama di Indonesia, tapi aku benar-benar tidak menyangka saat nilai ujianku menyandang nilai tertinggi se DKI jakarta pada tahun ini.

Aku dan Reyhan melangkahkan kaki naik menuju podium sebagai penerima perhargaan untuk siswa berprestasi di SMA Pelita Bangsa

Kelima sahabatku pun bersorak sekencang mungkin, mereka saat ini lebih mirip penghuni RSJ, terutama teriakan Disty dan Hanum. Satu kata yang selalu mereka ucapakan untuk kelakuanku, "Bangor..!!Untung pinter jadi di maafin", itulah mengapa aku selalu lolos dari hukuman guru BK, ya dia adalah Pak Budi guru BK, alias Babeh keduaku yang paling sabar sesabar peran istri-istri terzholimi sinetron ikan bersayap.

Aku persembahan perhargaan di tanganku untuk Enyakku aduhai. Enyakku menatapku dengan bangga mencium kedua pipiku menitikkan air mata bangganya terhadap ku, bagaimana ia tidak bangga, karena anak betawi asli sepertiku berhasil mematahkan stigma buruk tentang anak betawi asli yang sering di cap buruk sebagai pemalas dan apa-apa ngandelin orang tua, tapi aku tidak  mau di cap seperti itu.

Aku harus berhasil dengan prestasiku dan membawa harum kampungku, membanggakan kedua orang tua. Aku mematahkan persepsi buruk tentang anak betawi asli, karena tidak semua anak betawi asli seperti itu. Istilahnya aku adalah next kedua setelah Bang Doel si anak betawi asli.

.

.

Sesudah berfoto denganku di luar gedung, Enyak dan juga Abang Miftah, kakak pertamaku sudah pulang terlebih dahulu, karena begitulah kegiatan ema-ema yang selalu di sibukan dengan perkaderan, pengajian, arisan dan juga kondangan. Sedangkan aku sendiri tidak buru-buru pulang karena aku masih ingin menghabiskan waktu bersama teman gesrekku dan juga para squad IPA Xll 4 , kapan lagi lagi bisa foto-foto dengan wajah-wajah freshlook plus fresh graduate kaya sekarang.

"Selamet ya Peh!!Bangga gue punya temen otaknya sebelas dua belas sama Bill Gates, walau kelakuan lu rada-rada mines,"ujar Hanum

"Iyalah, percuma tiap hari gue makan nasi di kuahin tolak angin," Hanum dan Disty sampai tertawa mendengar ucapan absurdku.

"Sini yuk, kita foto mumpung lagi geulis kita, "ajak Disty merangkul aku dan Hanum. Dan kami bertiga pun berfoto bersama dengan berbagai pose sampai foto-foto kami bertiga pun memenuhi galeri di ponsel Disty.

"Wuihh kamera lu bening banget Dis, jangankan kerutan dan bopeng, dosa-dosa gue aja ampe keliatan nih!!"aku melihat hasil jepretan di ponsel Disty bersama Hanum.

"Ckck!!Sadar lu selama ini bergelimang dosa, lu tuh harusnya taubatan nasuha dulu Peh sebelum cabut dari sekolah, sungkem lu sama Pak Budi, ''Disty terkikik menatapku.

"Lu nggak usah berlagak sok suci deh Dis, ber4k serawa lu!!! "ketusku menatap Disty yang tertawa tanpa dosa menatapku.

"Dasar sengklek!!saut Hanum"

"Sesama sengklek jangan saling menghina, harusnya lu tuh pada harus saling menguatkan satu sama lain!!"saut Ojie dari arah belakang.

"Ini dia si Boncab yang tadi ngatain gue tadi di dalem, "Keenan tiba-tiba saja muncul dari belakang mengapit kepalaku di ketiaknya. Itulah julukan Keenan yang di berikan kepadaku si manusia julid dengan kadar mulut pedas sepedeas boncap level 15. Aku memberontak memukul lengan Keenan karena tindakannya implusifnya tersebut.

"Onta lepasin gue nggak!! ntar make up gue ancur sebelum waktunya, "aku terus berusaha melepaskan tangan Keenan yang ukurannya dua kali lipat dari tanganku.

"Ken lepas gue belom foto di tugu itu, "aku menenunjuk patung prajuritnya batalion yang sedang hormat di depanku.

"Iya!!!Lu foto di atasnya aja, abis itu gue jorokin, "saut Keenan

"Ihhh teganya si Onta, "aku dengan puppy eyesku.

"Ckckck!!sukur loe Peh, "Hanum menertawakanku di timpalin Disty dan juga Ojie.

"Iya...iya sory dah!!Please Onta lepas nggak!!!Gue tusuk meledak luh!!, "Aku benar-benar menyerah apalagi jika aku dan Keenan berdiri kami lebih mirip si Masha dan beruang grizzly jelas tenagaku kalah jauh.

"Wah kode keras tuh Ken, Ipeh udah kebelet pengen maen tusuk-tusukan tuh!!!Bawa aja ke KUA langsung Ken!! "celetuk Ojie kompor.

"Lu kali-kali cemilin karbol deh Jie, biar kerak-kerak viktor di kepala lu ilang beserta dengan otak lu, "ketusku menatap Ojie.

"Wahahaha!!!Sukurrr, tawa Disty dan Hanum pecah."

Aku sebenarnya mengetahui jika Keenan menyukaiku selama ini. Bisa terlihat dari tatapan dan juga perlakuan Keenan terasa beda jika sedang bersamaku. Lain sekali saat Keenan sedang bersama Disty dan Hanum tapi aku hanya berpura-pura tidak peka. Aku selalu menghindar jika Keenan terkadang melibatkan perasaannya dalam obrolannya. Biasanya sih aku menghindar dengan cara mengalihkannya dengan cara celotehanku yang garing atau juga dengan kelakuan absurdku berharap agar Keenan ilfel melihat tingkahku, tapi sepertinya cara tersebut tidak pernah berhasil, malah justru membuat Keenan semakin gemas dengan sikap apa adanya aku.

Grekkkk!!

Argghhh!!!Keenan meringis kesakitan saat barisan gigiku menancap sempurna di dadanya.

"Allahu akbar ini manusia apa guguk sih, "ringis Keenan mengusap di area bekas gigitanku.

"Aing maung, ruarrrwww!!!ckckc "sautku menggeram lalu terkekeh. Disty, Hanum dan Ojie pun ikut tertawa melihat ke arah aku dan Keenan.

"Wah!!sekali gigit auto gagal move on sebelangga ini mah, "celetuk Ojie kembali ku dengar. Aku memelototi Ojie mendengar celetukannya barusan hingga Ojie mengangkat kedua jari ke arahku tersenyum.

"Dis fotoin gue dong sama si boncap, "Keanan menarik tanganku lalu merangkul pundakku tanpa permisi.

"Nggak usah nempel-nempel luh, takut nepa oonnya, "cebikku sedikit gugup. Keenan hanya tertawa sambil mencubit pipiku gemas mendengar ucapanku barusan.

"Dah diem ntar lu bakalah kangen sama gue, "aku sampai di buat menganga mendengar ucapan si Onta barusan, kangen dari Hongkong.

"Cih ngarep, "cebikku melirik sinis pria yang sudah berpose so imut di sampingku, hingga aku pun mengulum senyum melihat pose alay ala Keanan lelaki berbadan tambun pria blasteran Turki dan Indonesia di sampingku ini.

Aku memang nyaman bersahabat dengan Keenan selama ini, tapi aku hanya menganggap Keenan sebagai sahabatku sama seperti Ojie tidak lebih, karena bagaimana pun di hatiku sudah ada Bang Radit seorang.

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!