Konser ke beberapa negara di dunia sudah tak bisa ditolak lagi oleh 7 pria asal Korea Selatan ini. Mereka sudah amat terkenal dengan nama grup yang sudah tak asing lagi. Walaupun mulai tersingkir sedikit oleh grup vokal laki-laki terbaru yang akhir-akhir ini dibicarakan atau populer di seluruh dunia. Termasuk juga di kota kembang ini.
Sudah belajar bahasa Indonesia selama satu tahun sebelum tur ke negara yang ada di Asia Tenggara ini. Biasanya hanya di ibukotanya saja, yakni Jakarta. Tapi ini sampai ke kota Bandung. Jarang sekali artis luar negeri bisa konser ke sini.
"Jadi, inikah yang namanya Bandung?" tanya salah satu member, Woo-hyun.
"Di sini enak juga. Sejuk, seperti musim semi saja," kata Sunggyu kagum.
"Kau benar. Ini seperti musim semi. Jadi bukan rahasia lagi mereka menyebutnya kota bunga kembang," tambah Myunsoo, member yang dikenal paling tampan dari yang lain.
"Tuan Myunsoo! Di Indonesia, kembang dan bunga sama saja. Tidak ada bedanya," kata penuntun tur itu.
Myunsoo terdiam. Ia hanya tersipu malu karena baru tahu hal itu. Teman-teman grupnya hanya bisa tertawa kecil.
"Maklum saja, Tuan! Bahasa Indonesia-nya masih harus ia pelajari banyak," ledek Dongwoo disusul dengan tawa puasnya.
"Kau meledekku?!" Myunsoo mulai tersinggung.
"Jangan marah, Bung! Ini Indonesia. Bahasanya mudah kita pelajari nanti," Sungyeol mencairkan suasana.
Setelah suasana tenang lagi, pemandu tur itu mengantarkan Infinite ke hotel tempat menginap mereka di Bandung ini. Konser ini diadakan untuk acara ulang tahun istri gubernur Jawa Barat. Karena ternyata istri gubernur ini suka sekali hal-hal yang berbau Korea. Namun, hanya satu boyband Korea yang diundang.
Mereka pun sampai di hotel yang cukup terkenal di Bandung. Sayangnya, hotel ini dikenal angker. Banyak kisah horor di sini. Di tambah lagi hotel ini sudah ada sejak jaman Belanda. Entah dijadikan apa gedung ini dulunya oleh Belanda saat itu sebelum jadi hotel.
"Ini kunci kamar kalian masing-masing! Kami sudah pesan dari resepsionisnya sendiri sebelum kalian ke sini. Paham, 'kan?" tanya pemandu tur itu.
Infinite hanya mengangguk, walau sebagian masih ada yang tak paham. Contohnya Sungjong dan Sunggyu. Mereka masih bertanya-tanya apa maksud pemandu tur itu. Tapi setelah melihat kunci yang diberikan pada keduanya, mereka pun mengerti.
"Baik, kalian sudah paham. Selanjutnya, tinggal petugas hotel yang sudah menunggu di dalam, yang akan mengantarkan kalian ke kamar kalian sendiri. Satu kamar diisi satu orang, kecuali member yang paling tua. Diisi dua dengan salah satu member lain," lanjut pemandu itu.
"Baik, kami sudah paham. Terima kasih atas bantuan tur anda pada kami," kata Myunsoo pada pemandu itu dengan sedikit membungkuk.
"Sama-sama. Semoga kalian nyaman di sini!"
Pemandu tur itu pergi dengan bus tur itu. Dan sekarang saatnya masuk ke hotel bersama teman-teman. Begitu masuk, mereka bertujuh sudah disambut dengan ramah. Para pelayan hotel sudah tahu siapa yang akan datang.
"Selamat datang, boyband Korea! Saya sebagai manajer hotel ini sangat bangga atas kedatangan kalian menginap di sini," kata manajer itu dengan senyum ramahnya.
"Terima kasih! Kami merasa terhormat bisa disambut hangat di sini. Semoga kami nyaman di sini," balas Myunsoo mewakili teman-teman boyband-nya.
"Sama-sama. Sekarang kami antarkan kalian ke kamar kalian masing-masing. Sudah kalian pegang kuncinya, 'kan?"
Para member memperlihatkan kunci kamar mereka. Dan sekarang saatnya diantar ke kamar yang lebih istimewa tentunya untuk tamu terkenal seperti mereka. Ada di lantai atas.
Semuanya diantar ke kamar menggunakan lift. Kamar mereka ada di lantai tiga. Semuanya bersebelahan kamarnya. Dan begitu sampai, mereka membuka kamar sesuai dengan nomor di kuncinya masing-masing.
Mereka mendapatkan kamar sendiri-sendiri. Dan Sungjong masuk ke kamarnya. Ia terduduk di kasur. Kopernya sudah disimpan oleh petugas hotel wanita itu di sebelah pintu. Koper itu disimpan ketika ia dan member lainnya masih di luar hotel barusan. Jadi yang masuk ke hotel duluan adalah barang-barang mereka sendiri, seperti koper dan jaket, yang dipakai oleh Woo-hyun dan Sunggyu.
Sungjong merebahkan dirinya ke kasur. Menurutnya, kasur hotel ini sangat empuk. Sehingga bisa membuat siapapun nyaman tertidur. Sampai ia merasa kalau udara di dalam kamar hotel ini sedikit panas.
Sungjong pun mencari-cari remote AC. Setelah ditemukan, ia nyalakan AC dan mengatur suhu dinginnya. Setelah dirasa cukup, ia pun simpan remote itu ke tempat asalnya.
Hingga tiba-tiba, ada sebuah bayangan hitam yang mau keluar dari kamar mandi di kamar Sungjong tersebut. Sekilas bayangan itu, seperti seorang wanita yang memakai jilbab. Ia seperti keluar dari kamar mandi itu, namun malah di lubang pintunya saja. Kemudian bayangan hitam itu kembali lagi ke kamar mandi.
Sungjong masih belum merasakan hal itu. Ia terlalu asyik dengan kenyamanan kasur hotel dan suhu dingin dari AC-nya.
...Siapa bayangan hitam wanita itu?...
...^^^...
Saat tengah makan malam di ruang makan hotel, semua membicarakan tentang hotel populer se-kota Bandung ini. Mereka mengatakan bahwa hotel ini angker dan menyimpan banyak cerita-cerita horor atau hantu.
"Apa maksudnya kata 'angker' itu?" tanya Sungjong polos.
"Angker itu, kata dalam bahasa Indonesia yang biasanya disebut untuk tempat yang dipercaya ada hantunya," jawab Dongwoo sambil menyuapi makanan ke mulutnya dengan sendok.
"Apa setiap tempat ada hantunya di negara ini, disebut 'angker' begitu?"
"Kurasa begitu," kini Sungyeol yang menjawab.
Sungjong mengangguk paham. Member termuda di boyband Korea ini hanya tahu saja maksudnya angker. Ia tak mengetahui hantu-hantu yang ada di Indonesia. Namun sebenarnya, tak hanya dia yang tak tahu. Member lainnya juga tak tahu nama hantu Indonesia.
Yang tidak mereka tahu, di Indonesia juga ada hantu yang tidak berwujud menyeramkan. Namun, apa untungnya mereka bicara begitu. Sekarang mereka harus makan dan beristirahat di kamar masing-masing. Mereka harus latihan besok pagi-pagi sekali di sebuah GOR yang sudah disewakan khusus untuk mereka latihan selama di Indonesia.
Konsernya diadakan bulan depan. Tapi latihan sudah harus dilaksanakan dari sekarang. Karena lagu yang mereka bawakan nanti dengan tarian mereka amat cukup rumit, walau tidak begitu ekstrim. Tempat konsernya pun diadakan di lapangan terbuka depan kantor gubernur, alias Gedung Sate (untuk Inspirit dari Bandung, pasti pada tahulah lapangan apa yang dimaksud).
...***...
Malam harinya, Sungjong tidur dengan posisi badannya memeluk guling. Ia tidur dengan badan menyamping ke arah kanan. Hingga tiba-tiba, ia merasa ingin ke kamar mandi. Tapi tak ada keinginan untuk buang air. Entah kenapa mood-nya ini menyuruhnya untuk ke toilet.
Awalnya ia tahan. Tapi akhirnya ia turuti saja apa yang diinginkan mood-nya. Sungjong pun segera beranjak dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi, sambil berjalan loyo dan menguap cukup lebar.
Saat menguap, ia tutup mulutnya yang terbuka itu dengan telapak tangan kanannya. Dilihat dulu jam wekernya, waktu masih menunjukkan tengah malam. Tidak tengah malam juga, sekarang sudah dini hari. Sekitar pukul 2 pagi.
Setelah melihat jam wekernya, Sungjong lanjut berjalan ke kamar mandi. Ia buka pintu dan nyalakan lampu toiletnya. Ia menuju ke arah westafel dan menyalakan keran. Kemudian mencuci mukanya. Wajahnya hanya sekedar diusap-usap dengan air keran itu tanpa memakai sabun krim khusus pencuci mukanya.
Walaupun sudah mencuci wajah, namun hal itu tetap saja membuatnya mengantuk. Kembali lagi mulutnya menguap besar, dan ia tutupi dengan telapak tangan. Gerak badannya pun tetap membuatnya loyo seperti zombie. Sungjong pun membalikkan badannya.
Dan ketika ia balik badan, tiba-tiba badannya membeku. Karena terkejut, tiba-tiba ada seorang gadis yang usianya sekitar 20 tahunan lebih. Hingga...
"AAAKH!!!"
"AAAKH!!!"
Keduanya menjerit bersamaan. Sama-sama terkejut. Sungjong segera lari keluar toilet, walau dengan wajah dan tangan yang masih basah. Belum sempat ia keringkan airnya dengan handuk kamar mandi hotel.
Sungjong menelepon teman-teman grupnya untuk menuju ke kamar mandi di kamarnya. Semuanya ia telepon. Setelah menghubungi teman-temannya, Sungjong melihat kembali ke toilet. Tapi hanya di lubang pintunya saja.
Tak ada siapapun yang keluar. Sungguh aneh, tapi mengerikan untuk orang yang masih sedikit polos seperti dirinya. Sepertinya, gadis tadi adalah hantu penunggu kamar mandi hotel ini. Karena itu kenapa hotel ini angker. Dan salah satu hantunya adalah gadis tadi.
Terdengar suara ketukkan pintu kamar. Disusul dengan suara tanya dari luarnya. Sungjong tahu, itu adalah suaranya Hoya. Karena sudah masuk Indonesia total, ia bertanya dengan bahasa Indonesia.
"Sungjong! Kau tak apa?"
Dengan badan yang masih gemetar takut, Sungjong membuka pintu. Terlihat 6 kakak di grupnya datang semua. Ia segera meminta mereka untuk masuk dan melihat ada apa di kamar mandinya.
"Ada apa, Sungjong? Kau mengganggu tidurku saja," tanya Dongwoo dengan sedikit kesal. Disusul dengan kantuk mulutnya yang terbuka lebar.
"Iya, kau mengganggu tidur kami saja. Besok kita ada latihan," tambah Woo-hyun yang juga dengan kantuknya.
"Ayo, ke kamar mandiku!" balas Sungjong dengan bisikan.
Dengan tanda tanya besar dari otak masing-masing, keenam pria Korea Selatan itu masuk ke kamarnya Sungjong. Mereka pun masuk ke kamar mandi dengan perlahan. Dengan sedikit mengendap-endap.
Hingga akhirnya ketika masuk...
"AAAKH!!!"
"AAAKH!!!"
Jerit bersamaan terdengar lagi. Jeritan lengkap semua anggota grup Infinite ini dengan gadis di kamar mandi itu. Ketujuh pria itu segera berlari meninggalkan toilet tersebut.
Namun, si gadis keluar kamar mandi itu dan mencegah mereka, "Tunggu! Aku nggak bermaksud menakut-nakuti kalian. Benar, percayalah!"
Sunggyu dan adik-adiknya di grup itu membatalkan niat mereka keluar kamar Sungjong. Mereka kembali menoleh ke arah gadis itu. Rupanya memang cantik dan kakinya menyentuh tanah.
Tapi jika memang dia manusia, bagaimana bisa ada di kamar mandinya Sungjong di tengah malam begini???
...^^^...
"Ayo, mendekatlah! Jangan takut!" ajak gadis misterius itu pada Sunggyu dan adik-adik grupnya.
Tujuh pria itu berjalan perlahan karena masih ada sedikit rasa takut. Takut, waspada, was-was, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Benarkah, kau gadis yang baik?" tanya Myunsoo masih tak yakin.
"Benar, percayalah! Aku ini baik," jawab gadis itu.
Mereka pun mendekati gadis misterius tersebut. Dan duduk di kasur. Sementara gadis itu duduk di lantai.
"Apa kau ini...hantu?" tanya Woo-hyun dengan sedikit takut merinding (dia 'kan takut sama yang namanya 'hantu').
Gadis itu tersenyum diam. Namun ia pun berdiri dan menjawab, "Ya, begitulah. Lebih tepatnya adalah 'arwah penasaran'. Aku dulunya manusia yang hidup seperti kalian."
Tak ada lagi pertanyaan. Sekarang, gadis arwah ini yang akan memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan, namaku adalah Agena Fristia. Orang-orang memanggilku Gena. Aku adalah gadis yang meninggal dunia di usia ke-22 tahun 2012 silam. Dan kamar mandi di kamar inilah tempat nyawaku melayang. Karena itu kenapa aku bersemayam di sana.".
Gadis yang bernama Gena itu tiba-tiba saja menjadi merasa sedih saat akan melanjutkan ceritanya.
"Mungkin, ini terdengar mengerikan bagi siapa saja yang mendengar cerita penyebab aku mati di sini. Termasuk kalian."
"Memangnya, kau meninggal karena apa? Dan kenapa, kau meninggal di kamar mandi hotel ini?" tanya Dongwoo.
Tiba-tiba Gena menangis. Ia pun menghapus air matanya, walau menetes tanpa henti. Bahkan sampai ada yang jatuh ke tanah langsung.
"Aku...aku dibunuh kekasihku," jawabnya di tengah tangisnya.
"Dibunuh?" tanya boyband Korea ini kompak bersamaan.
Gena menjawab dengan anggukkan. Ia masih menangis. Sementara grup vokal laki-laki ini saling beradu pandang. Bukannya karena tak tahu apa maksudnya kata 'dibunuh' itu. Mereka sudah tahu apa maksud kata itu.
Tapi yang mereka pertanyakan adalah, kenapa ia dibunuh. Siapa dan apa alasannya Gena tewas dengan cara mengenaskan seperti itu. Ini sudah tahun 2023, artinya Gena tewas 11 tahun yang lalu.
Kalau dipikir-pikir, sudah sangat lama juga usia kematiannya Gena. Tapi, arwahnya masih belum tenang juga. Ia masih bergentayangan di kamar hotel ini. Khususnya di bagian kamar mandinya. Yakin, pasti sebagian orang yang bisa melihat makhluk astral seperti Gena, kalau mereka menginap di kamar hotel yang satu ini, pernah juga melihat Gena.
"Sudah lama kau mati. Apa kau masih belum tahu, penyebab kau dibunuh?" tanya Hoya.
Sambil menghapus air matanya, Gena menjawab, "Tahu. Namun, pelakunya belum ditemukan hingga saat ini. Dan...jenazahku belum juga ditemukan."
"Sudah mati belasan tahun, tapi jenazah dan pelakunya belum ditemukan? Yang benar saja?" Sungyeol kaget tak percaya.
"Terkadang di negara ini begitu. Masalah satu belum selesai, malah sudah muncul masalah baru yang lebih viral. Pokoknya, yang lebih penting yang viral.".
Semua terdiam. Sampai akhirnya, Gena mendekati mereka bertujuh dan memohon, "Karena itu, sebagai penggemar berat kalian, tolong bantu aku mencari jenazahku! Dan bantu aku juga untuk balas dendam pada kekasih yang membunuhku itu!"
Sungguh, ini membuat ketujuhnya terkejut. Tujuan mereka ke Bandung atas undangan ulang tahun istri gubernur Jawa Barat. Tapi kalau ditambahkan dengan membantu mencari jenazah dan pelakunya?
Bantu memecahkan kasus yang belum terpecahkan hingga kini. Apalagi yang dibantu adalah hantu. Arwah, roh penasaran yang masih bergentayangan.
Namun, akhirnya Sunggyu dan adik-adik grupnya memutuskan untuk berdiskusi. Apakah mereka harus bantu memecahkan kasus seorang gadis yang tewas dibunuh di tahun 2012, berusia 22 tahun dan masih misterius hingga saat ini. Entah dimana jenazah dan pelaku pembunuh tersebut berada.
Ditambah lagi, gadis ini termasuk Inspirit juga. Namun, ia dibantu oleh sang idola saat sudah menjadi roh gentayangan. Tapi akhirnya, permintaan Gena terkabul juga. Infinite akan bantu Gena.
...^^^...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!