NovelToon NovelToon

LOVE BETWEEN LAND AND SEA ( Cinta Diantara Darat Dan Laut )

1. DILEMPAR KE DARATAN

Di bawah laut, semua mermaid berkumpul atas perintah yang mulia raja, kecuali Lucia yang tak di panggil.

"Kenapa yang mulia mengumpulkan kami di sini? " tanya Ratu Cordelia.

"Hari saya akan mengirimkan Lucia ke daratan untuk mencari Helena Nadish" ucap Raja Aegir yang membuat semua mermaid terkejut.

"Maaf yang mulia, bukankah itu akan membahayakan putri Lucia" ucap Sean yang merupakan penasehat mermaid yang dipercayai oleh raja.

"Aku tidak peduli, dialah yang menyebabkan Helena harus hidup di daratan" ucap Raja Aegir dengan tegas.

"Saya tidak setuju yang mulia, putri Lucia tidak bersalah. Semua sudah menjadi takdir, dan perlu di ingat bahwa putri Lucia juga anak yang mulia" ucap Ratu Cordelia

"Ratu, saya harap kamu tidak terlalu membantah perkataan dari saya, atau putri mu akan saya kurung di penjara laut terdalam" ucap Raja Aegir dengan marah.

"Pengawal panggil putri Lucia kemari" teriak Raja dengan tegas.

Para pengawal langsung memanggil putri Lucia yang sedang bermain dengan mermaid lainnya yang menjadi temannya di laut.

"Maaf tuan putri, anda di panggil oleh yang mulia" ucap Pengawal.

Mendengar hal tersebut Lucia dan sahabat mermaid nya langsung menuju ke aula istana.

"Ada apa Ayahanda memanggil saya? " tanya Lucia dengan sopan.

"Lihatlah putri ini tidak ada rasa sopan nya sekalipun, panggil aku yang mulia Raja" teriak Raja Aegir yang membuat semua mermaid menatap Lucia dengan penuh iba.

"Maafkan saya yang mulia" ucap Lucia yang menundukkan kepalanya.

"Sekarang saya akan mengirimkan kamu ke daratan untuk mencari anak pertama ku yang bernama Helena Nadish" ucap Raja Aegir yang membuat sang putri terkejut.

"Tapi yang mulia, bukankah di daratan sangat berbahaya, mana mungkin saya ke sana" ucap Lucia

Blurrrrrrshh ssshhrrringg Raja Aegir mengeluarkan kekuatannya untuk mengikat tubuh Lucia.

"Jangan pernah membantah ku" ucap Raja Aegir

"Yang mulia lepaskan putri Lucia" teriak Ratu Cordelia

"Yang mulia, saya mohon lepaskan tuan putri Lucia. Kekuatan yang mulia akan membuat tuan putri terluka" ucap Sean.

"Lepaskan saya yang mulia, kenapa anda begitu membenci saya, padahal saya juga anak anda sendiri. Saya hanya ingin mendapatkan kasih sayang yang sama seperti kakak yang begitu anda sayang" ucap Lucia yang menahan sakit dan mengeluarkan air mata.

Blurrrrrrshhuhhsss Raja Aegir melemparkan tubuh Lucia menuju ke darat.

"Aaaaaaaa, ibunda" teriak Lucia

"Lucia" teriak Ratu Cordelia.

Saat melihat tubuh Lucia terlempar, Sean melemparkan sebuah kalung mutiara kepada Lucia.

"Yang mulia sudah keterlaluan" ucap Ratu Cordelia yang marah.

"Kita harus menemukan Helena, putri pertama kita" ucap Raja Aegir

"Tapi kita bisa mengutuskan mermaid lainnya untuk menemukan Helena" ucap Ratu Cordelia.

"Tidak Ratu, Lucia lah yang menyebabkan putri Helena harus hidup di daratan, jadi Lucia juga yang harus membawa Putri Helena kembali ke lautan" ucap Raja Aegir dengan tegas

"Anda sendiri yang membawa Helena ke daratan, anda tak mau mendengar ucapan dari Sean untuk menyembunyikan Helena dibawah laut terdalam, anda tidak pernah mendengarkan siapapun" ucap Ratu Cordelia yang marah.

"Berani sekali kau berkata seperti itu" ucap Raja yang ingin menyerang Ratu.

"Tunggu yang mulia, lihat ini. Ini adalah mutiara ketulusan yang jatuh dari mata putri Lucia" ucap Sean yang menunjukkan mutiara putih berkilau

"Lucia, putriku sudah sangat menderita" ucap Ratu Cordelia yang mengambil mutiara tersebut.

Di sisi lain tubuh Lucia terlempar jauh sampai terjatuh ke sebuah kolam yang ada pada rumah yang sangat mewah.

BYUUURRRRRR tubuh Lucia terjatuh ke dalam kolam dalam keadaan pingsan. Pengawal yang sedang berjaga dan dua pria yang sedang berenang di kolam terkejut mendengar suara tersebut.

"Waaaaa" teriak mereka barengan.

"Yaaaaakkk apa itu" teriak salah seorang pria yang ada di kolam yang bernama Dikey

"Monster" teriak Seungkwan yang langsung naik ke atas kolam.

"Ada apa tuan? " tanya pengawal

"Li.. lihat dia jatuh dari atas langit" ucap Dikey yang yang menunjuk ke dalam kolam.

"Ada apa ini" tanya seseorang yang baru datang.

"Tuan muda, tuan Seungkwan dan tuan Dikey melihat seseorang jatuh dari atas ke kolam" ucap pengawal.

"Wahhh Dikey, Seungkwan kalian membawa gadis untuk berenang" ucap Wozzi yang kaget.

"Wah dia pingsan, jangan bilang karena permainan kasar kalian berdua" ucap The8 yang memang otak ************.

(FYI : The8 dibaca atau di panggil Dieit)

"Apa kau gila" ucap Seungkwan yang memukul kepala The8.

"Biarkan saja dia disitu" ucap Wonwoo si pemilik rumah yang sering di sebut ice prince sekaligus tuan muda.

"Jangan tega begitu Won" ucap Scoups

"Angkat gadis itu" ucap Jeonghan.

Pengawal mengangkat tubuh Lucia yang berbalut gaun berwana peach. Tubuh Lucia di bawa ke kamar tamu dan para pelayan mengantikan baju Lucia yang basah kuyup.

"Ya ya ya ya.. siapa gadis tadi, dia monster, alien" ucap Dikey yang bolak balik

"Ya aku sangat terkejut saat dia jatuh, aku sangat kaget. Oh jantung ku" ucap Seungkwan yang juga mondar mandir.

"gimana bisa gadis itu di kolam?" tanya Scoups

"Yak dia jatuh dari atas, dari langit" ucap Dikey yang kemudian duduk di samping Scoups.

"Hahahha itu cuma karangan kalian, paling kalian yang membawa gadis itu dan bermain di kolam" ucap The8

"bhukkkk otak kotor" ucap Seungkwan yang melemparkan bantal sofa kearah The8.

"Kami bukan tipikal yang suka masuk lubang sana sini kayak kamu" sahut Dikey.

Disaat mereka sedang berpikir tentang Lucia, Tiba-tiba datang teman-teman Wonwoo yang lainnya.

"Halooo guysss" ucap Dino dengan keras.

"Guyssss, ayo kita party ini libur sekolah terakhir" teriak Hoshi

"Ouwuuhhh otak party" ucap Mingyu yang memukul kepala Hoshi

"Kalian tau, aku dan Seungkwan sedang berenang, tiba-tiba jatuh seorang gadis ke kolam" ucap Dikey

"Apa? " tanya Vernon, Joshua, Dino, Hoshi dan Jun yang kaget.

"Gadis?, jatuh ke kolam? " tanya Jun

"Heeyyyh sejak kapan ada gadis yang bisa masuk ke istana es ini" ucap Dino.

"iya, itu mustahil" ucap Mingyu yang keheranan.

"Sebaiknya kita melihat gadis itu" ucap Jeonghan

"Ya aku setuju" sahut Scoups

"Jika dia sudah sadar, bawa gadis itu pergi dari rumah ku" ucap Wonwoo yang duduk santai sambil main game di ponselnya.

"Heuhhh ice prince ini" ucap Seungkwan dengan wajah julidnya.

"Udahlah sebaiknya kita lihat dulu, lalu kita tanya alasan dia kenapa bisa berada di dalam kolam rumah kamu" ucap Jeonghan.

"Yups aku setuju" Sahut Scoups.

Merekapun menuju ke kamar tamu yang ada Lucia, Dikey menarik tangan Wonwoo untuk ikut dengan mereka. Saat sampai di kamar tersebut, mereka kagum melihat kecantikan dari Lucia, kecuali Wonwoo yang tak peduli sama sekali.

Mereka semua bertingkat di tempat tidur Lucia dan mengamati wajah cantik Lucia.

"Wahhhh, dia sangat cantik" ucap Dino yang menowel pipi Lucia.

"Jangan pegang-pegang" ucap Hoshi.

"Dia sangat cantik, tapi kenapa dia bisa jatuh ke kolam, jatuh dari mana" ucap Seungkwan yang kebingungan.

"Mungkin ini kiriman dari Tuhan buat aku" sahut Dikey sambil tersenyum

"Pukkk, COD dengan nyawa mu" ucap The8 yang memukul Kepala Dikey.

"Shuuttt jangan berisik" ucap Scoups

Disaat mereka sedang menatap wajah Lucia lebih dalam, Lucia yang membuka matanya langsung kaget dan berteriak.

"Aaaaaaaaaa.....

...****************...

...****************...

...****************...

Hai guys masuk ke cerita baru lagi, terus dan terus dukung terus author ya.

jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.

maaf jika ada kata-kata yang typo

byebye....

...----------------...

...----------------...

2. TINGGAL DI RUMAHKU SAJA

Disaat mereka sedang menatap wajah Lucia lebih dalam, Lucia yang membuka matanya langsung kaget dan berteriak.

"Aaaaaaaaaa" teriak Lucia yang langsung bangkit dari tempat tidur.

"Aaaaaa" teriak Dikey, Dino Hoshi dan Seungkwan yang ikut kaget.

"Yakk jangan berteriak" ucap Seungkwan yang kesal.

"Ka.. kalian siapa? " ucap Lucia yang kaget.

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya pada mu, siapa kamu?, ngapain berada di kolam rumah ku? " tanya Wonwoo dengan tatapan dingin dan cuek

"Sebaiknya kita bawa dia dulu untuk makan, kasian sepertinya dia kelaparan" ucap Joshua.

"Wahhh Joshua, kau mulai mengeluarkan taktik busuk mu lagi" ucap Dino yang tersenyum menggoda Joshua.

"Diamlah" ucap Joshua.

"Ayo makan dulu" ucap Jun ramah

"A... aku tidak lapar" ucap Lucia yang masih gugup.

"Sebaiknya kita bicara di ruang tamu" ucap Wonwoo yang keluar dari kamar itu.

"Ayo, jangan terlalu memikirkan sikap dinginnya" ucap Seungkwan yang berusaha akrab dengan Lucia.

Mereka pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

Wonwoo duduk dengan menyilang tangannya di dada dan menunggu penjelasan dari Lucia.

"Siapa nama kamu? " tanya Dikey

"Aku Luciana Eartha" ucap Lucia yang menundukkan kepalanya.

"Nama mu sangat bagus" puji Joshua yang tersenyum.

"Ke poinnya saja?, kenapa kau ada di kolam rumah ku" ucap Wonwoo dengan tatapan dingin.

"A... aku.. " ucap Lucia yang kebingungan ingin menjelaskannya.

"Wonu~ya~~ kau membuat dia takut" ucap Jeonghan yang memanggil Wonwoo dengan nama akrab mereka.

"Sekarang kamu jelaskan pelan-pelan pada kami, kenapa kamu bisa berada di kolam berenang dan pingsan di sana" tanya Jeonghan dengan lembut.

"Aku juga bingung harus menjelaskan semuanya gimana?, yang jelas aku.. aku loncat ke area rumah ini dan jatuh ke kolam kemudian aku tidak tau apa-apa lagi" ucap Lucia yang berbohong.

"Wow loncatan mu begitu jauh dan tinggi, apa kau seorang atlet loncat jarak jauh? " tanya Wonwoo.

"Tidak mungkin sekali kau loncat dari luar rumah ini, jelas-jelas kami melihatmu jatuh dari langit ke kolam" ucap Seungkwan

"Apa kau..." ucap Dikey yang membuat Lucia panik.

"Alien atau sejenis lainnya? " sambung Dikey

"Haha, itu.. itu tidak mungkin, a.. aku juga sama seperti kalian. Mana mungkin di dunia ini ada Alien atupun sejenis itu" ucap Lucia sambil tersenyum palsu dan terus berusaha berbohong.

"Baiklah sebaiknya kau pergi dari sini" ucap Wonwoo yang membuat semua teman Wonwoo menatap Wonwoo.

"Tidak-tidak" ucap Lucia yang kembali membuat mereka semua menatap Lucia.

"Ah maksudku tolong izinkan aku untuk tinggal di sini, sampai aku menemukan tempat yang baru" ucap Lucia

"Mereka akan mencari tempat baru untuk mu, jadi kamu bisa pergi" ucap Wonwoo lagi

"Aduh manusia satu ini kenapa kaya batu, keras sekali" ucap Lucia pelan dan masih bisa di dengar oleh Jeonghan dan Scoups, lalu membuat mereka berdua tersenyum.

"Aku, jadi pelayan di sini juga gak apa-apa. Tolonglah izinkan aku untuk tinggal di sini" ucap Lucia yang memohon.

"Segitu besarnya keinginan mu untuk tinggal bersama ku, sehingga kau rela jadi pelayan" ucap Wonwoo sambil smirk.

"Wonu~ya~ jangan terlalu kejam pada gadis ini" ucap Jeonghan

"Kau tau kan, aku tidak pernah memasukkan gadis manapun ke sini" ucap Wonwoo

"Hufhhh" Jeonghan menarik nafas dengan kasar dan menatap Scoups.

"Baiklah begini saja, Lucia kamu boleh tinggal bersama ku untuk sementara waktu" ucap Jeonghan yang membuat Lucia menatapnya dengan mata yang berbinar.

"Benarkah? " tanya Lucia yang menatap Jeonghan dengan matanya yang bersinar.

"Ya tentu saja" ucap Jeonghan yang tersenyum.

"Aaa terimakasih, dan kau manusia batu, lihat saja akan ku buat kau jatuh cinta pada ku" ucap Lucia yang memeluk Jeonghan lalu menatap Wonwoo.

"Hah jangan mimpi terlalu jauh, kau bukan seleraku" ucap Wonwoo.

"Yakk jangan sampai kau menelan ludah mu sendiri" ucap Woozi.

"Aku juga penasaran" ucap Vernon

"Sudah-sudah, aku dan Scoups akan pergi dulu, sampai jumpa di sekolah" ucap Jeonghan.

"Baiklah, hati-hati jangan sampai barang-barang di rumah mu hilang" ucap Wonwoo.

"Kau pikir aku pencuri" ucap Lucia

"Kau langsung berani melawan ku saat sudah mendapatkan tempat lain yang akan menampung mu" ucap Wonwoo

"Sudah hentikan" ucap Scoups

"Berhenti bertengkar, aku tidak tanggung jawab jika nanti kalian berjodoh" ucap Scoups.

"Kami duluan" ucap Jeonghan yang menarik Lucia.

"Wleekkkkkk" ejek Lucia.

"Dia sangat lucu" ucap Seungkwan yang tersenyum

"Jika kalian memuji gadis itu di depan ku lagi, maka sana pergi" ucap Wonwoo.

"Maaf tuan muda Jeon Wonwoo" ucap Dino dengan nada mengejek.

Di mobil Lucia duduk di belakang, sedangkan Scoups yang menyetir dan Jeonghan duduk di depan satu lagi. Lucia terus berpikir, apakah harus menceritakan semuanya pada Jeonghan dan Scoups, karena mereka berdua lah yang dapat dipercaya menurut Lucia.

("apa aku cerita saja pada mereka berdua, dengan begitu akan mudah bagiku mencari kak Helena "batin Lucia yang kacau.

" Aku tidak mau ayah mengurungku di laut paling dalam dan gelap. Lagi pula mereka orang baik kan "sambung Lucia).

" Lucia kamu kenapa? "tanya Jeonghan yang membuat Lucia terkejut.

" Eh,, tidak kenapa-kenapa"ucap Lucia sambil nyengir.

"Oh ya jangan terlalu pikirkan sikap dan ucapan dari Wonwoo, dia memang begitu, tapi selebihnya dia orang baik" ucap Scoups.

"Hehe iya, aku tidak akan memasukkan ucapan dia ke hatiku, ucapannya hanya akan masuk telinga ini dan keluar ke telinga ini" ucap Lucia yang menunjukkan telinga kanan dan telinga kirinya.

"Hahahaha" Scoups dan Jeonghan tertawa mendengar ucapan Lucia.

"Oh ya Lucia, apa kau lupa asal mu? " tanya Scoups yang membuat Lucia terdiam.

"Tidak perlu di jawab, aku bertanya seperti itu bukan berarti aku tidak suka kamu tinggal bersama kami" ucap Scoups.

"Kami?" tanya Lucia

"Iya kami tinggal di satu rumah, lebih tepatnya aku juga numpang di rumah Jeonghan" ucap Scoups.

"Kamu juga gak punya rumah? " tanya Lucia

"Rumah ku sangat jauh, karena aku sudah berteman lama dengan Jeonghan dan keluarga kami juga merupakan rekan bisnis, jadi aku menginap di rumah Jeonghan" jelas Scoups.

"Eummmm... oh ya jika aku menceritakan sebuah rahasia besar pada kalian berdua, apakah kalian akan menjaga rahasia tersebut? " tanya Lucia dengan ragu.

"Tentu, kami orang yang bisa di percaya" ucap Jeonghan.

"Memangnya rahasia apa? " tanya Scoups namun tak ada jawaban dari Lucia

"Jika rahasia itu sangat besar, sebaiknya kamu tidak perlu menceritakannya" ucap Jeonghan yang tersenyum.

"Eummmmm bukan begitu, aku ingin menceritakan sesuatu pada kalian, tapi aku gak yakin kalian akan mempercayainya atau engga" ucap Lucia ragu.

"Sepertinya ini rahasia yang sangat besar" ucap Scoups yang tersenyum.

"Sangat besar, bahkan ini merupakan alasan kenapa aku di buang ke sini" ucap Lucia

"Hah?, di buang? " tanya Jeonghan yang kebingungan.

"Iya bisa dibilang aku di buang" ucap Lucia yang sedih

"Cepat kita segera ke rumah kalian, biar aku dapat menjelaskan semuanya sekaligus membuktikannya" ucap Lucia lagi dengan cepat

...****************...

...****************...

Hai guys dukung terus author ya

jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.

maaf jika ada kata-kata yang typo

byebye....

...****************...

...****************...

3. SOSOK ASLI LUCIA (LUCIANA EARTHA CHOIYOON)

"Sepertinya ini rahasia yang sangat besar" ucap Scoups yang tersenyum.

"Sangat besar, bahkan ini merupakan alasan kenapa aku di buang ke sini" ucap Lucia

"Hah?, di buang? " tanya Jeonghan yang kebingungan.

"Iya bisa dibilang aku di buang" ucap Lucia

"Cepat kita segera ke rumah kalian, biar aku dapat menjelaskan semuanya sekaligus membuktikannya" ucap Lucia

Karena penasaran Scoups pun menambah kecepatan dalam menyetir dan tak sampai lima belas menit mereka pun sampai di rumah Jeonghan.

"Ayo masuk" ucap Jeonghan yang memasukkan password di pintu rumahnya.

"Rumah ku tidak ada pengawal ataupun pelayan, karena kami dapat melakukan semuanya sendiri" jelas Jeonghan.

"Sekali-kali anak-anak bakal nginap di sini juga, karena rumah kami markas keduanya" ucap Scoups.

"Anak-anak?, maksudnya? " tanya Lucia

"Teman-teman kami tadi" Sahut Scoups

"Oh ya kamu ingin menjelaskan apa pada kami? " tanya Scoups.

"Kalian punya kolam renang? " tanya Lucia

"Ada, dihalaman belakang, kamu begitu menyukai kolam berenang" ucap Jeonghan yang melirik Scoups sekilas.

"Ayo kita ke sana" ucap Lucia yang membuat Jeonghan dan Scoups saling tatap.

"Ayo" ajak Lucia.

Mereka pun pergi ke halaman belakang, Lucia sudah berdiri di pinggir Kolam dan menatap air yang ada di kolam tersebut.

"Apa kalian percaya tentang mermaid? " tanya Lucia yang menatap Scoups dan Jeonghan.

"Mermaid atau yang di kenal juga sebagai siren merupakan mahkluk mitologi yang berbentuk seperti manusia namun memiliki ekor ikan" sahut Jeonghan.

"Aku sering mendengar tentang mermaid tapi aku tidak yakin mahkluk itu ada" sambung Jeonghan.

"Bagaimana jika mermaid ada dan itu di sekitar kalian?, apa kalian akan menyiksanya" ucap Lucia

"Selama itu tidak menganggu kami, maka kami tidak akan menganggunya, apalagi sampai menyiksa nya" sahut Scoups.

"Ya, kita hanya perlu menjalankan hidup sendiri, bukan mengurusi hidup orang lain ataupun mahkluk lainnya" sambung Jeonghan.

Lucia yang mendengarkan hal tersebut, tiba-tiba loncat ke kolam yang membuat Jeonghan dan Scoups terkejut.

"Lucia" teriak Jeonghan dan Scoups bersama.

Kemudian Lucia memperlihatkan wujudnya yang berubah menjadi mermaid dengan ekor besar yang mengembang berwarna biru dan bercampur warna pink.

(Illusionnya begini)

Saat Lucia naik ke atas kolam sontak Scoups dan Jeonghan terkejut dan memundurkan tubuh mereka.

"Aku mohon jangan takut, kalian boleh mengusirku setelah kalian mengetahui sosok asli aku, tapi aku mohon rahasiakan ini" ucap Lucia yang khawatir melihat Jeonghan dan Scoups menjauh darinya.

"Aku tau kalian orang baik" sambung Lucia.

"Yak, Scoups apa kita tidak salah lihat? " tanya Jeonghan yang kaget.

"Tidak mungkin kita sama-sama salah lihat kan" ucap Scoups yang juga kaget.

"Apa kau berbahaya? " tanya Jeonghan

"Aku tidak akan menyakiti kalian dan tentu saja aku tidak berbahaya" ucap Lucia yang berusaha meyakinkan Scoups dan Jeonghan.

Scoups dan Jeonghan saling bertatap, kemudian keduanya mendekati Lucia yang masih duduk di pinggir kolam dengan ekornya yang sangat indah. Mereka mendekati Lucia dan menyentuh ekor Lucia.

"Apa kita mimpi? " tanya Scoups sambil menyentuh ekor Lucia.

"Kalian tidak bermimpi" sahut Lucia yang tersenyum.

"Eheummm, oke kami akan menjaga rahasia ini, tapi bisakah kamu menjelaskan semuanya pada kami? " tanya Jeonghan yang mencoba untuk tenang.

"Aku merupakan putri mermaid dari laut tengah. Aku merupakan putri mermaid kedua, yang artinya aku adalah anak kedua dari Raja dan ratu mermaid" jelas Lucia.

"Ayah ku sekaligus Raja mermaid yang melemparkan aku ke sini" ucap Lucia yang menjadi murung.

"Kenapa?, kenapa ayahmu melempar mu ke daratan, inikan berbahaya bagi kaum kalian" ucap Scoups.

"Ayah tak menyayangi aku seperti dia menyayangi kakak ku. 17 tahun yang lalu, saat aku lahir cahaya terang keluar dari tubuh ku yang membuat keberadaan kami diketahui oleh manusia" Jelas Lucia.

"Ayah menyelamatkan kakak ku dengan membawa dia ke daratan di usianya yang masih 17 tahun, dan ayah memberikan kakak ku kekuatan yang abadi, sehingga dia akan terus muda" Jelas Lucia yang mengeluarkan air mata dan tentu saja air mata itu berubah menjadi mutiara yang indah dan kembali membuat Scoups dan Jeonghan terkejut.

"Jadi benar air mata mermaid bisa menjadi mutiara? " tanya Scoups dan mendapatkan anggukan dari Lucia.

"Karena tragedi itu terjadi saat kakak ku masih berumur 17 tahun, makanya ayah melemparkan aku ke daratan untuk mencari kakak dan itu juga karena usia ku sekarang yang baru masuk 17 tahun. Aku harus mencari kakak dan menemukannya, jika tidak... " ucap Lucia yang terhenti

"Jika tidak apa? " tanya Scoups

"Jika tidak ayah akan menghukum aku dengan mengurung aku di lautan terdalam sampai aku tidak bisa hidup lagi" ucap Lucia

"Maafkan kami" ucap Jeonghan yang merasa bersalah.

"Kenapa minta maaf? " tanya Lucia

"Karena keserakahan kaum kami, kamu di benci oleh ayah mu sendiri" ucap Jeonghan yang merasa iba.

"Ini bukan salah kalian, aku yakin tidak semua manusia seperti itu" ucap Lucia.

"Tapi apakah kalian akan menjaga rahasia ku?" Tanya Lucia

"Tentu saja, oppa akan menjaga rahasia mu? " ucap Jeonghan yang mengelus rambut Lucia.

"Oppa juga akan menjaga mu" sahut Scoups

"O.. oppa?" tanya Lucia

"Iya, kami adalah Oppa mu sekarang" ucap Scoups

"Siapa nama kakak mu? " tanya Scoups

"Helena Nadish, Nadish merupakan nama belakang Raja mermaid yaitu Aegir Nadish. Namun aku tidak mendapatkan nama belakang ayah ku" ucap Lucia yang tersenyum paksa.

"Baiklah kita akan mencarinya bersama, tenang saja" ucap Jeonghan yang mengusap kepala Lucia

"Soal nama kamu tenang saja, mulai sekarang nama kamu Luciana Eartha ChoiYoon" ucap Scoups

"Itu gabungan marga dari keluarga kami" ucap Scoups

"Terimakasih karena telah membantu dan menerima ku" ucap Lucia yang terharu.

"Oh ya apakah mermaid ada kekuatan? " tanya Scoups yang eksaited

"Tentu saja ada" ucap Lucia.

Lucia kemudian menunjukkan kekuatannya pada Scoups dan Jeonghan. Dia mengendalikan air di dalam kolam kemudian menjadikan air tersebut seperti hujan, Lucia juga menunjukkan beberapa kekuatannya yang membuat Scoups dan Jeonghan kagum.

Hari itu dilalui oleh Jeonghan dan Scoups dengan bermain dengan Lucia. Mereka juga menawarkan Lucia untuk bersekolah dan mencari tahu tentang keberadaan kakaknya di sekolah tersebut.

Dan tiba hari dimana merupakan hari pertama Lucia akan menjadi seorang siswi.Tentu saja hal ini menjadi hal pertama dalam hidupnya.

(Seragam sekolah)

"Wah Lucia kamu sangat cocok mengenakan seragam ini" ucap Jeonghan yang memuji Lucia

"Terimakasih aku sangat menyukainya" ucap Lucia yang duduk di kursi meja makan.

"Lucia kamu makan apa? " tanya Scoups

"Rumput laut" ucap Lucia

"Wah nori?, pas sekali itu banyak di sini" ucap Jeonghan yang mengambil nori.

"Ini makanlah" ucap Jeonghan yang memberikan nori pada Lucia.

"Apa ini? " tanya Lucia yang kebingungan

"Ini nori, rumput laut" sahut Scoups

"Perasaan di laut tidak seperti ini" ucap Lucia yang menatap nori tersebut dengan intens.

"Hahahaha, ini sudah di olah. tunggu aku akan mengambil nasi panas biar lebih enak" ucap Jeonghan yang pergi mengambil semangkuk nasi.

"Ini cobalah" ucap Jeonghan.

"Begini cara makannya" ucap Scoups yang mengambil nori dengan sumpit dan membungkus nasi.

"Bagaimana cara memegang ini" ucap Lucia yang berusaha memegang sumpit.

"Nih, pakai ini saja" ucap Scoups yang memberikan sendok.

"Terimakasih" ucap Lucia

"Wah ini sangat enak" ucap Lucia setelah mencoba nori dengan nasi.

"Heummm di laut tidak ada butiran lengket yang putih ini, yang ada hanya buih mana bisa di makan dengan rumput laut" ucap Lucia yang cemberut dan mengemaskan.

"Itu namanya nasi dan hanya ada di daratan" ucap Scoups yang tersenyum gemas melihat Lucia.

"Oh ya, Lucia kamu harus ingat jangan menggunakan kekuatan mu sembarangan, mengerti" ucap Jeonghan.

"mengerti Oppa" Sahut Lucia.

Setelah sarapan mereka pun berangkat ke sekolah.....

...****************...

...****************...

Hai guys dukung terus author ya

jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.

maaf jika ada kata-kata yang typo

byebye....

...****************...

...****************...

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!