NovelToon NovelToon

Istri Rahasia Tuan Muda

Episode 01.

..._💕💕_Happy Reading_💕💕_...

''Assalamu'alaikum kak?'' Ucap Keysha ketika masuk ke dalam kelas, dan menyapa semua santriwati yang akan menerima pelajaran dari nya.

Ya, di dalam sana kebanyakan lebih tua dari Keysha, karena kelas yang di ajar sekarang ini adalah kelas tingkat tinggi dari tadi sore.

MADRASAH DINIYAH TINGKAT ULYA

Madrasah diniyah tingkat ULYA adalah jenjang pendidikan di Pondok Pesantren yang setara dengan tingkat Aliyah yang ada di dalamnya. santri-santri mengenyam pelajaran-pelajaran Diniyah guna untuk melanjutkan pelajaran-pelajaran yang ada di tingkat WUSTHO. Dengan? di tambahkan pengetahuan tentang Ilmu Hisab, Ilmu Falakiyah, Ilmu Aurud dan Mantiq Balaghoh, agar santriwati dapat lebih memperluas pengetahuan nya, yang didapat pada jenjang tingkat ULA dan WUSTHO.

Madrasah Diniyah tingkat ULYA dibagi menjadi dua kelas :

ULYA AWAL

ULYA TSANI

Yang ke semua nya itu diharapkan dapat membekali santri-santri, supaya menjadi generasi penerus yang mampu syi’ar Dinul Islam yang ber Ahlakul karimah, yang mencerminkan Ahlussunnah Waljama’ah.

''Waalaikum salam ustadzah,'' jawab semua santriwati yang ada di sana hampir bersama'an.

''Maaf kak, kalau harus menunggu lama,'' Ucap Keysha lagi, karena merasa tak enak hati, karena dirinya selalu telat mengajar? Keysha dari dulu memang di didik dengan keras oleh sang pemilik Pondok Pesantren, lebih tepat nya oleh ustadz Haikal yang sudah menganggap Keysha sebagai adik nya sendiri.

Tapi semua itu tak lepas dari kemauan Keysha juga, yang menginginkan agar dirinya mendapatkan didikan keras selama belajar di dalam Pondok Pesantren.

''Nggak apa apa kok ustadzah,'' sahut salah satu kakak yang ada di dalam kelas tersebut, dia mewakili semua santriwati, yang masih diam memandangi kecantikan ustadzah nya

''Kalau gitu? lebih baik langsung saja ya kak, dan maaf sekali lagi? karena Keysha nggak bisa lama lama ada di kelas ini, dan mungkin Keysha akan memanggil ustadzah lain nya untuk melanjutkan pelajaran malam ini.'' papar nya dengan mengulas senyuman di bibir nya.

''Iya nggak apa apa kok ustadzah,'' jawab santriwati hampir bersama'an.

''Sekarang? kita buka kitab nya ya kak?'' kata Keysha, seraya menaruh sebagian kitab nya di atas meja yang ada di samping nya.

Keysha mengambil kitab Qurrotul Uyun, dan membuka kitab tersebut(Qurrotul uyun).

Di dalam kitab tersebut menjelaskan tentang rukun nikah, ''Kita belajar tentang rukun nikah dulu, bagaimana kak?'' Tanya Keysha, yang langsung di angguki semua nya.

''Ustadzah, kan belum nikah? kenapa malah bahas rukun nikah,'' tanya salah satu kakak kakak yang ada di dalam kelas.

''Kan semua nya, sudah ada di dalam kitab ini kak, kita belajar dulu saja lalu nikah nya belakangan oke,'' jawab nya dengan santai seraya menunjukkan kitab di tangan nya.

Rukun Menikah

2 Orang sebagai pengakad, yakni mempelai lelaki dan seorang wali.

Dan 2 yg di akadi yakni perempuan dan mahar (maskawin). Baik maskawin jelas atau maskawin yang di tetapkan secara hukum, seperti contoh menikah dengan menyerahkan mahar.

Serta Yang 5 adalah Sighat

و المهر والصيغة والزوجان ، ثم الولي جملة الا ركان

Maskawin, shiigat dan kedua mempelai serta wali adalah jumlah rukun nikah

Al khathab berkata : Kedua mempelai yakni suami dan istri adalah rukun nikah, karena nikah dapat terwujud sebab keduanya, sedangkan wali dan shighat merupakan syarat, yakni kedua berada di luar nikah, adapun maskawin dan 2 orang saksi tidak termasuk rukun dan tidak termasuk syarat karena nikah bisa terwujud tanpa keduanya dengan catatan perkara yang berbahaya dan mudarat bisa menggugurkan maskawin. Sedangkan dukhul (atau jima’) itu tanpa saksi.

Allalamah Al Muhaqqiq Abu Abdilah Sayid Muhammad Al faqih Al allamah Abu Qosim bin saudan RH membuat nazham terformat bahar rajaz dalam mejelaskan ucapan Al khathab :

انِ النحاح حكمه الندب على # ما صح مِن مذ هبنا ونقلا

Sesungguhnya nikah itu hukumnya sunah, Backrut pendapat yang shahih dari madzhab kami yg

telah di tetapkan,

ركناهُ زوجانِ و شرطهُ وليٌ # وصيغة لا غير في المحُصَلِ

Kedua rukun nikah adalah kedua mempelai, hanya wali dan shigat sebagai syaratnya, tak ada masalah yang di dapat

والشاهدان الشرط في الدخول # والمهر طردي على المقول

Kedua orang saksi merupakan syarat dukhul (jima’) . Maskawin Backrut sebagian pendapat adalah syarat.

و شرط أسقاط الصداق يجري # على فساد المهر دون حجر

Syarat pengguguran mahar bisa karena kerusakan mahar, hal demikian tidak ada yang mencegahnya.

هذا الذي صححه النقاد # وكل ذي حجر له مُنقاد

Inilah pendapat yang di benarkan oleh ulama, dan setiap orang cerdas menggunakan ini sebagai pedoman.

Setelah Keysha menjelaskan beberapa, ada salah satu yang mengangkat tangan nya.

''Ustadzah? bolehkah kita meminta mahar yang kita mau kepada calon suami kita, kan di atas tidak di sebutkan mahar apa yang boleh kita minta, dan ada pengguguran mahar juga,'' tanyanya dengan lugas.

''Mahar itu sendiri adalah hak dari seorang wanita kepada calon suami nya, tapi lebih baik tidak memberatkan calon suami nya, dengan meminta mahar yang aneh aneh juga sich kak? kita menikah hanya mencari ridho dari Allah dan juga menghindari dari zina dan juga maksiat,'' jelas Keysha yang langsung di angguki oleh semua nya.

''Banyak orang yang menekan calon suami nya dengan meminta berbagai mahar, namun apa? tak lama kemudian mereka pisah juga kan kak, jadi Keysha harap kakak di sini, jangan seperti itu ya? terutama untuk kakak yang bulan depan mau meryd,'' tambah nya lagi, mengarah ke salah satu kakak yang sudah malu di buat nya.

''Maaf ustadzah, kalau ustadzah menikah bakalan meminta mahar seperti apa?'' tanya santri lain yang juga penasaran dengan mahar ustadzah nya.

''Ustadzah? bolehkah kita meminta bunga kepada calon suami kita,'' sambung yang lain nya.

''Bunga Bank?!'' seru lain nya yang juga ikut menimpali.

''Kok lho tau sich,'' sahut nya dengan kesal.

''Ya taulah, lagian mana ada mahar dengan bunga gitu aja, kalau bukan bunga Bank,'' jawab yang lain nya, yang membuat Keysha menggelengkan kepalanya pelan.

Karena Keysha belum menjawab sebuah pertanya'an dari santriwati yang bertanya tadi kepada nya, tapi sudah heboh di buat nya dengan gabungan gabungan yang membuat susana kelas semakin riuh dengan pertanya'an pertanya' konyol mereka semua.

''Kalau cuma bunganya saja tidak bakalan enak kak? yang enak tuh induk nya,'' balas Keysha dengan kekehan kecil, yang sukses membuat semuanya tertawa terbahak bahak.

''Ada apa rame banget!!'' kata seseorang dari luar kelas, yang langsung membuat semua yang ada di dalam nya menghentikan tawanya.

.

.

.

BERSAMBUNG

Terima kasih buat yang sudah mampir dan selalu dukung karya receh Almahyra.

Jangan lupa like, komen dan favorit kan ya kak, Terima kasih 😘💕😘💕😘💕

Episode 02.

..._💕💕_ Happy Reading _💕💕_...

Suara itu sungguh membuat yang mendengar merasa takut dan segera menundukkan kepalanya, karena saking takut nya, siapa lagi kalau bukan ustadz Haikal.

''Ustadz,'' gumam Keysha pelan, namun masih bisa di dengar oleh sang ustadz. ''Ada apa ustadz?'' tanya Keysha dengan menghampiri sang ustadz.

''Kalian sedang belajar apa? sampai berisik seperti barusan,'' tanya ustadz Haikal kepada semua santriwati.

''Kita, sedang bahas rukun nikah ustadz,'' jawab Keysha, tanpa ragu sama sekali.

''Bahas rukun nikah, tapi pada berisik!'' ustadz Haikal mengernyitkan dahinya, karena heran dengan pengajaran Keysha swlama ini di Pondok Pesantren nya.

''Maaf ustadz, kalau sudah mengganggu kelas lain nya,'' lagi lagi Keysha yang menjawab, semua perkata'an ustadz Haikal.

''Ya sudah, kamu cepat selesaikan pelajaran ini? setelah itu cepat temui tunangan kamu di dalam,'' titah nya yang di angguki Keysha.

Semua santriwati yang ada di dalam kelas tersebut mendengus, karena Keysha di suruh cepat pergi dari kelas ini.

Sepeninggal sang Ustad santriwati menggerutu karena Keysha sangat nisa di ajak bercanda di kelas nya, selain dia juga mengajar Keysha juga banyak belajar dari santriwati lain nya juga yang lebih tinggi usia darinya.

''Ustadz kok gitu sich Ustadzah, kita masih belum selesai belajar nya,'' seru santriwati lain nya cemberut.

''Insya Allah kita lanjut besok lagi ya kak, maaf tidak bisa lama di kelas ini, karena di dalam sedang ada tamu,'' jawab Keysha dengan mengulas senyuman nya.

''Tamu, tamu calon suami??'' seru salah satu santriwati yang selalu bertingkah konyol ketika Keysha yang mengajar di kelas nya.

''Huss, nanti kedengeran Ustad, kita kena lagi kayak tadi,'' santriwati lainnya mengingat kan teman nya.

''Kalau gitu, pelajaran hari ini, kita tutup sampai bab nikah ya kak, besok di lanjut lagi,'' sambung Keysha kepada semua nya.

''Ustazah, besok di sambung ke bab malam pertama oke,'' teriak nya lagi dengan mendapatkan tonyoran dari yang sebangku nya.

''Bisa bisa nya kamu berteriak seperti itu, kalau kamu sudah kebelet ajak yuh tunangan kamu untuk segera menikah,'' tandas nya dengan kesal.

Semua yang ada di kelas tersebut hanya tertawa dengan kelakuan salah satu teman nya, karena sebagian yang menjadi santriwati di Pondok Pesantren sudah memiliki tunangan.

Hal hal seperti ini, yang membuat Keysha tidak mau di ajak pulang ketika dia sudah lulus sekolah menengah atas (SMA), banyak teman yang juga bisa di ajak bercanda tawa di kala waktu senggang mereka, terutama hati jum'at dan hati minggu, kegiatan di Pondok Pesantren tidak lah padat seperti hari hari biasa nya, yang sangat menguras energi.

Perdebatan kecil masih berlangsung di kelas tersebut, tapi Keysha sudah keluar dari kelas, setelah berpamitan lebih dulu pada santriwati yang baru di ajarnya.

Keysha berjalan menuju rumah yang selama ini di tempati oleh Keysha selama berada di Pondok Pesantren.

Laki-laki tampan sudah menunggu di sana dengan teh hangat dan juga camilan sebagai teman di kala sedang menunggu.

''Assalamu'alaikum,'' ucap Keysha ketika membuka pintu rumah nya.

''Waalaikum salam,'' jawab sang tunangan dengan menatap wajah Keysha.

Keysha mengulurkan tangan nya dan mencium punggung tangan sang tunangan dengan khidmat.

''Sudah selesai?'' tanya Ivander ketika melihat tunangan nya sudah kembali dari kelas nya.

''Iya Bang, Ustad menyuruh Key untuk segera menemui Abang di sini,'' sahut nya dengan duduk di seberang. Keysha tidak berani menatap wajah tampan tunangan nya begitu intens, karena dia juga malu dan juga tidak terlalu kenal, tapi Ivander selalu datang setiap bulan ke Pondok Pesantren, hanya sekedar bertemu dengan tunangan nya di sana. Yah bisa di bilang pertemuan singkat, dan siapa tau cinta itu datang tiba-tiba, dengan seiringnya pertemuan mereka di sana.

...****************...

Pagi hari nya, setelah melakukan sholat subuh dan mengikuti ngaji kitab kuning bersama kyai di rumah utama, Keysha segera pergi ke dapur setelah menaruh semua kitab dan bukunya di dalam rumah, Keysha berjalan menuju ke dapur umum untuk membantu Bibi di sana.

Sebelum berangkat ke kampus nya, Itu adalah rutinitas yang selalu di lakukan Keysha setiap paginya.

Namun pagi ini sangatlah berbeda? karena kedatangan sang tunangan, yang mengharuskan Keysha membuatkan kopi di pagi hari untuk Ivander sang tunangan, tak mungkin juga kan kalau Keysha menyuruh Bibi Bibi yang bekerja di sana.

''Bi, Keysha butuh kopi,'' pintanya, ketika berada di samping sang Bibi, Keysha baru sadar kalau sang tunangan sudah menunggu kopinya sedari tadi.

''Biasanya, kopinya selalu ada di dalam toples ini Bi?'' tambah nya lagi seraya mencari cari kopi yang selalu di letakkan di atas meja.

''Biar Bibi saja yang bikinin neng,'' jawab sang Bibi lembut, yang mengira Keysha akan membuatkan kopi untuk ustadz Haikal.

''Biar saya saja Bi, Bibi kasih tau Keysha saja kopinya di taruh di mana?'' tolak nya, dan bertanya lagi pada sang Bibi.

''Tadi toples kopinya di pegang Bi Patmi kayaknya neng? coba tanya sama dia,'' jawab nya menunjuk ke arah seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di depan pintu masuk dapur.

''Maaf Bi, apa kopinya sudah selesai?'' tanya Keysha pelan, sembari membungkuk kan badan nya di depan Bi Patmi.

''Sudah neng, maaf sudah bikin neng nyari,'' jawab nya dengan menyunggingkan senyuman nya.

''Nggak apa apa kok Bi, kalau githu Keysha bawa dulu ya, habis ini Keysha balikin ke sini lagi,'' janji Keysha.

Sepeninggal Keysha, Bi Patmi hanya menggelengkan kepala nya pelan, seraya bergumam kecil, ''Pantesan den Ivan cinta banget sama neng Keysha, selain cantik? dia juga sangat baik dan juga sopan kepada semua orang, dia juga tidak pernah pilih pilih dalam berbuat kebaikan,''

Keysha mulai menuangkan satu sendok kopi dan juga satu sendok gula ke dalam gelas, lalu kemudian Keysha menuangkan air mendidih. Dan yang terakhir Keysha mengaduk nya dengan perlahan agar tidak tumpah ke bawah.

''Sudah selesai neng?'' tanya Bi Sarmi saat Keysha membawa nampan yang hanya berisi satu gelas kopi saja.

''Iya Bi,'' jawab nya. ''Oiya Bi, di atas masih ada camilan kah?'' tanya Keysha ketika mengingat tak ada camilan di atas nampan nya.

''Biar Bibi lihat dulu neng?'' Bi Sarmi pun langsung melangkah menuju rak paling atas, dan segera mengambil nya dan di taruh di atas nampan yang masih Keysha pegang.

''Makasih Bibi cantik?'' Ucap nya dengan memuji Bibi yang sudah ia anggap sebagai Ibu kandung nya sendiri di dalam Pondok Pesantren, tempat ia mencari ilmu.

.

.

.

BERSAMBUNG

Terima kasih buat yang sudah mampir dan selalu dukung karya receh Almahyra.

Jangan lupa like, komen dan favorit kan ya kak, Terima kasih 💕😘💕😘💕😘💕😘.

Episode 03.

..._💕💕_ Happy Reading _💕💕💕_...

''Jangan centil centil di depan den Ivan neng,'' ledek Bi Sarmi dengan kekehan kecil.

Keysha hanya memonyongkan bibir nya menghadapi celotehan Bi Sarmi barusan, sebelum benar-benar pergi dari dapur menuju ruang tamu, di mana di sana hanya ada Ivan seorang.

Ya maklumlah, rumah yang di tempati Ivan saat ini, adalah rumah yang di tempati Keysha seorang diri, jadi emang hanya Ivan dan Keysha saja yang ada di dalam nya.

''Sudah lama nungguin nya,'' kata Keysha, ketika melihat sang tunangan sibuk dengan ponsel nya.

''Nggak juga kok, lagian memang kamu tidak tau ya, kalau Abang mu ini tidak pernah minum kopi hitam,'' jawab Ivan, seraya mengingat kan sang tunangan yang sudah membawa kopi hitam di atas nampan.

Keysha mengetuk dahinya, karena dia melupakan itu, bulan bulan lalu Bibi dapur lah yang selalu bikinin Ivan minuman.

''Och maaf, Key tidak tau kalau Bang Ivan tidak minum kopi hitam, Keysha bikinin lagi saja ya,'' ucap nya, Keysha beranjak dari duduk nya dan sekarang sudah berdiri di depan Ivan sang tunangan, Keysha merasa tak enak hati kepada Ivan tunangan nya.

Krena Keysha benar-benar tidak mengetahui, kalau sang tunangan tidak pernah meminum kopi hitam.

''Nggak usah, sudah jadi juga kan? biar aku minum sedikit saja, untuk menghargai buatan calon istri ku,'' sahut nya, dengan kekehan dan segera menyambar gelas yang berisi kopi, yang masih berada di atas nampan nya.

''Ternyata bikinan calon istri ku sangat enak? jadi pengen habisin kopinya dech,'' goda Ivan kepada sang tunangan, agar Keysha tersenyum dan tidak merasa kecewa, karena kopi buatan nya sudah di minum habis.

'Perut, kamu harus ngerti situasi saat ini ya, jadi- kamu tidak boleh sakit sekarang, aku harap kamu bisa menahan nya sampai kita balik ke Jakarta,' Gumam Ivander di dalam hatinya, seraya mengelus pelan perut nya tanpa sepengetahuan Keysha.

''Memang nya kamu tidak mau berangkat ke kampus?'' tanya Ivander, memutus pandangan nya, karena perut nya sudah mulai bereaksi.

Ivander sendiri bukan tidak suka dengan kopi hitam? tapi perut nya yang mungkin bermasalah, karena setelah minum kopi hitam perut nya akan terasa kembung dan tidak enak rasanya, bahkan Ivander juga sudah merasa mual dan ingin memuntahkan isi perut nya.

''Bang Ivan kenapa?'' tanya Keysha, yang tidak menjawab pertanya'an dari Ivander tunangan nya, malah Keysha bertanya balik kepada sang tunangan.

Karena Keysha melihat Ivander yang sudah menutup mulut nya dengan satu tangan nya, dan segera melangkah pergi menuju ke kamar mandi yang berada tak jauh dari tempat yang ia duduki.

Ivander memuntahkan isi perut nya di sana, dan yang membuat Keysha heran, kenapa Ivander bisa muntah seperti itu, pikir nya.

''Kayak orang hamil saja dech,'' bisik nya pada diri sendiri.

Keysha menghampiri sang tunangan, dan dia juga memijit punggung Ivander sang tunangan, karena dia juga nggak tau harus berbuat apalagi selain memijit punggung nya.

''Sudah, aku nggak apa apa kok?'' kata Ivander, yang membasuh bibir nya, dan dia juga sudah mengelap bibir nya dengan tisu.

''Aku antar kamu ke kampus sekarang? setelah itu aku mau menemui orang di dekat kampus kamu dek,'' lanjut nya seraya melangkah menghampiri kursi yang tadi ia duduki, dan segera mengambil jaket yang ada di sana.

Keysha sendiri hanya mengangguk, dan segera masuk ke dalam kamar nya, untuk mengambil tas dan juga tugas tugas yang sudah ia kerjakan semalam bersama dengan Ivander.

Tak lupa juga Keysha berpamitan kepada sang Kyai, dan juga keluarga yang ada di sana saat itu.

''Kyai, kayak nya Keysha? nanti pulang dari kampus, akan ikut Bang Ivan pulang?'' pamit Keysha, yang langsung di angguki oleh semuanya.

''Ya sudah, kamu hati hati di jalan ya,'' pesan Kyai dengan ulasan senyum, yang selalu membuat hati Keysha nyaman tinggal di dalam Pondok Pesantren ini.

''Terima kasih Kyai,'' ucap Keysha, sembari mencium punggung tangan sang Kyai dan juga yang lain nya.

''Mbak Keysha jangan lama lama berada di rumah nya ya, Kaila tidak ada yang nemenin di sini?'' kata Kaila mendramatisir, karena melihat Keysha yang ingin pulang bareng dengan tunangan nya, yang sudah pasti sangat lama sekali di sana.

''Lagian ngapain juga sich, Mbak Keysha harus pulang segala, kan? sudah bertemu di sini sama Om Ivander kan?'' tambah nya lagi yang tak ingin di tinggal pergi oleh Keysha.

Kaila memang sangat dekat dengan Keysha, sejak dia masih berumur beberapa bulan.

''Nanti Mbak pasti balik ke sini lagi kok, kamu tidak boleh sedih gitu dong? kan Mbak nggak bawa baju dari sini juga kan,'' sahut nya dengan mencubit pipi Kaila.

Kaila masih cemberut, ketika melihat Keysha sudah masuk ke dalam mobil Ivander, Keysha hanya mengulas senyum dan melambaikan tangan ke arah Kaila dan juga keluarga Kyai yang lain nya.

Sepanjang perjalan menuju kampus nya, Keysha sama sekali tidak membuka suara nya, dia fokus dengan jalanan yang padat dengan beberapa mobil yang berlalu lalang di sebelah nya, sampai akhirnya Ivander yang membuka obrolan nya lebih dulu.

''Kenapa kamu mau ikut aku pulang, bukan nya kamu bilang bulan lalu sudah pulang,'' tanya Ivander tiba-tiba, membuat Keysha terbelalak kaget dengan pertanya'an sang tunangan.

''Nggak apa apa, aku juga ingin tau keada'an nenek juga, kalau misalkan tidak boleh? ya Keysha tidak akan ikut kok,'' jawab nya, tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalanan.

''Kuliah kamu bagaimana, kalau kamu ikut pulang aku sekarang?'' tanya Ivander yang masih fokus dengan jalanan.

''Aku bisa mengambil cuti beberapa hari kok, kalau Abang tidak mengijinkan aku ikut, ya tidak akan mengambil cuti,'' balas nya dengan menatap wajah Ivander sejenak.

Ivander hanya bisa menghela nafas, sebisa mungkin dia bersikap seperti biasa saja dengan Keysha, yang notabene nya adalah tunangan nya, namun dalam Agama mereka berdua sudah sahut menjadi suami istri, tapi baik Keysha dan Ivander memilih untuk hidup di kota nya masing-masing.

Mereka berdua masih tahap pengenalan satu sama lain, ''Setelah ini, aku akan bertemu teman di dekat kampus kamu, kalau misalkan kamu juga sudah selesai, kamu bisa hubungi aku,'' kata Ivander, yang langsung di angguki oleh Keysha.

Mobil sudah sampai di depan gerbang kampus, di mana Keysha mengenyam pendidikan di sana. Keysha berpamitan kepada sang tunangan, dia tak lupa mencium punggung tangan Ivander, yang kini akan menjadi kegiatan baru bagi Keysha.

.

.

.

BERSAMBUNG

Terima kasih buat yang sudah mampir dan selalu dukung karya receh Almahyra.

Jangan lupa like, komen dan favorit kan ya kak, Terima kasih 💕😘💕😘💕😘💕😘.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!