NovelToon NovelToon

Struggle With You

Bertemu dengan mantan

Bunyi dering ponsel sontak membangunkan Karina yang sedang tertidur nyenyak, ''Kenapa ada telepon sepagi ini!'' Ucap Karina yang merasa kesal. Karina yang tidak tahan dengan bunyi ponselnya yang berisik sontak mengambil ponselnya dan mengangkat telepon tersebut. "Halo???''

"Selamat pagi, apakah ini dengar ibu Karina? saya dari perusahan kantor xx bermaksud untuk mengundang anda kemari, Apakah anda bisa?'' Suara wanita.

Karina yang merasa kaget karena baru kemarin dirinya mengajukan lamaran kerja dan dalam satu hari perusahaan tersebut menghubunginya, ''Ya, dengan saya sendiri, Oh iya Bu saya akan segera kesana'' Ucap Karina.

''Baik, kami tunggu kedatangan anda."

Karina yang masih tidak percaya itu mencubit tangannya dan bertanya benar-benar tidak mimpi, Karina dengan perasaan senangnya sontak bergegas mandi. Setelah semua beres Karina pun berlari dari kamar dan menuruni anak tangga untuk turun kebawah.

Ibu Karina yang sedang menyiapkan makanan dibuat kaget dengan suara langkah kaki dari lantai atas, Ibu Karina sontak melihat ke arah tangga "Karina! Pelan-pelan kenapa kau berlari, Apakah dikamar mu ada tikus?" Ucap ibu Karina yang menengok ke arah tangga.

''Ahhh ibu aku sedang terburu-buru, perusahaan yang kemarin Karina datangi tadi pagi menghubungi Karina untuk datang"

Ibu Karina yang tercengang melihat putrinya yang cantik dan mengenakan pakaian layaknya seorang putri membuat dirinya tidak bisa memalingkan pandangannya. ''Astaga apakah ini anak kesayangan ku?'' Ucap ibu sambil menutup mulutnya dengan tangan kedua tangannya." Tanya ibu Karina.

Karina yang merasa aneh dengan ibunya sontak duduk dan memakan dua potong roti bakar yang sudah disiapkan ibunya. ''Ibu apa ayah sudah berangkat? Karina tidak bisa lama-lama lagi Karina juga berangkat dulu ya, ibu jangan lupa doakan Karina semoga hari ini Karina diterima di kantor'' Ucap Karina yang sedang berjabat tangan dengan ibunya.

"Iya nak, Ibu pasti mendoakan apa yang terbaik untuk kamu'' Jawab ibu Karina.

Karina yang senang dan sudah berpamitan dengan Ibunya sontak berangkat dengan penuh semangat.

***

Sesampainya di kantor X, Karina langsung mengambil antrian tempat duduk untuk menunggu panggilan. Karina dengan rasa panas dingin karena gugup itu tidak lupa selalu berdoa agar dirinya bisa melewatinya dengan mudah.

''Saudari Karina apakah sudah datang'' Ucap pegawai yang memanggilnya.

Karina yang kaget sontak berdiri dan menjawab ''Ya saya.'' Karina pun masuk dengan rasa gugup yang bercampur aduk.

suara buka pintu

"Hai, lama tidak bertemu'' Tanya Rio mantan Karina.

Rio adalah mantan Karina ketika masih sekolah. karena Rio pindah keluar negeri mereka berdua pun setuju untuk mengakhiri hubungannya tetapi tidak disangka tiba-tiba berada didepan Karina.

Karina yang merasa kaget membantin sembari bertanya-tanya sendiri. ''Anjir kenapa tiba-tiba ada dia disini apa mungkin dia bos disini?'' Karina yang sudah terlanjur masuk merasa tidak enak kalau tidak menyapanya, "Hai lama tidak bertemu'' Jawab Karina yang sedang menggaruk-garuk kepalanya.

Rio yang menatap Karina dari atas rambut sampai ujung kaki sembari memperhatikan tingkah lakunya yang Karina yang aneh membuat Rio tersenyum kecil dan berbicara dalam hati. "tidak menyangka ternyata dia lebih cantik sekarang"

"Silahkan duduk, Karina apakah kamu sudah mempunyai pacar lagi?'' Tanya Rio yang sedang menatap wajah Karina.

Karina yang merasa bingung dengan apa yang sedang diucapkan oleh Rio, '' Maaf pak, saya kesini untuk melamar pekerjaan kenapa bapak menanyakan hal pribadi saya?''

''Hal pribadi juga harus saya ketahui. Karena disini saya terapkan terutama untuk kamu tidak boleh memiliki pacar karena bisa menggangu konsentrasi kamu saat bekerja.'' Jawab Rio yang memalingkan kepala.

Selama hubungan Karina dan Rio berakhir, Rio juga tidak pernah berpacaran lagi karena ia masih belum bisa melupakan Karina.Tapi tidak disangka wanita yang selalu dipikirkannya sedang ada dihadapannya.

"Apakah ada peraturan perusahaan seperti itu pak?'' Ucap Karina dengan mimik wajah kebingungan. Karina yang kesal itu tidak berhenti bergumam ''Apakah orang ini gila sekarang, sejak kapan ada peraturan kerja begitu?'' Dengan raut wajah kesal Karina langsung berfikir karena dia juga tidak mempunyai pasangan sontak menjawab dengan lantang ''Oke saya setuju.'' Ucap Karina dengan mimik wajah berani.

''Baik, mulai saat ini kamu saya terima dan kamu saya putuskan untuk menjadi sekertaris saya bagaimana?'' Ucap Rio.

'' Haaa??''

Dengan wajah yang bingung, Karina sontak belajar membiasakan dirinya untuk bertemu dengan mantannya setiap hari.

Sore hari

Hari yang sudah sore dan sudah tepat jam pulang kerja, Karina sontak membereskan semua yang ada di mejanya dan bersiap-siap untuk pulang. Karina yang tidak membawa mobil harus berjalan menuju halte bus. Sesampainya di halte Karina pun duduk dan menatap langit yang semakin lama semakin gelap karena akan turun hujan.

Saat Karina sedang menunggu bus datang, Karina meraih ponsel dan memainkannya, Saat tengah memainkan ponsel tiba-tiba ada satu mobil mewah berwarna hitam yang berhenti tepat di depan Karina.

Bunyi klakson.

'' Hei, cepat masuk sebentar lagi akan turun hujan'' Ucap Rio yang memerintahkan Karina untuk masuk ke dalam mobil.

Karina merasa tidak enak sontak memilih untuk menunggu bus datang. ''Saya tunggu bus saja Pak, sebentar lagi juga pasti datang'' Ucap Karina yang tersenyum ke Rio.

''Cepat naik selagi suasana hati saya sedang baik jangan menyia-nyiakan kebaikan saya yang jarang dilihat orang.'' Ucap Rio dengan mimik wajah sombong.

Melihat langit yang semakin lama semakin gelap dan turun gerimis, Karina tanpa berpikir panjang langsung jalan memasuki mobil Rio dengan rasa malu dan tidak nyaman. ''Bapak masih ingat alamat rumah saya kan?'' Tanya Karina dengan ragu-ragu.

"Bapak, Bapak kamu kira saya Bapak kamu! Panggil saya bos. Kita ini sedang diluar kantor kenapa masih memanggil saya bapak!'' Ucap Rio dengan wajah kesal.

"Iya maaf bos, saya tidak akan memanggil bapak lagi." Ucap Karian sembari menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

Rio sontak terdiam dan langsung mengemudikan mobilnya dan menunju rumah Karina. Sesampainya di rumah Karina sebelum Rio dan Karina turun secara tidak sengaja Rio melihat ibu Karina yang sudah lama tidak ditemuinya sedang menyapu halaman rumah. "Apa saya boleh mampir sebentar?'' Tanya Rio.

Karina yang merasa tidak enak jika menolaknya, hanya bisa mengiyakan Rio untuk mampir ke rumah Karina.

Ibu Karina yang sedang menyapu halaman rumahnya sontak dibuat berhenti karena ada mobil yang berhenti didepan rumahnya, ibu Karina yang terus menerus memperhatikan orang yang keluar dari mobil tersebut tidak disangka adalah putrinya sendiri yang turun dengan seorang pria dengan wajah tidak asing.

''Karina? Apakah kamu Rio yang waktu itu pernah Karina kenalkan ke Ibu?'' Ucap Ibu Karina sembari menatap wajah pria yang bersama Karina.

''Iya betul Tante saya Rio. Tante apa kabar?'' Ucap Rio dengan wajah yang mengeluarkan senyum.

''Ibu lebih baik kita masuk dulu tidak enak jika dilihat tetangga kalau mengobral diluar'' Ucap Karina sembari mengandeng tangan ibunya.

Sembari menunjukan wajah ramah ibu Karina pun mempersilahkan Rio masuk. Karina yang melihat ibunya begitu senang hanya bisa terdiam. "Ayah coba lihat ini siapa!'' Ucap ibu Karina yang sedang meneriaki ayah Karina.

Ayah Karina yang sedang dikamar mandi dan mendengar istrinya berteriak sontak langsung keluar dan menghampirinya. ''Karina kamu sudah pulang, ahh siapa ini kenapa wajahnya begitu tidak asing?'' Ucap ayah Karina yang sedang memperhatikan wajah pria yang datang bersama putrinya.

"Hai om, saya Rio sebelumnya memegang kita sudah pernah bertemu'' Ucap Rio yang sembari berjabat tangan dengan ayah Karina.

"Pantas saja kalau tidak asing hahaha, ayo duduk nak.''

***

Setelah sekian lama berbincang Rio yang melihat yang sudah semakin malam, Rio sontak berpamitan untuk pulang. ''Karina, Om, Tante, Rio pamit pulang dulu ya, besok kalau ada waktu pasti Rio main lagi''

"Ya mari kami antar'' Ucap ayah Karina.

Karina dan orang taunya sontak berjalan keluar untuk mengantar Rio sampai depan rumah. Setelah Rio pergi Karina dan orang tua nya pun masuk kedalam rumah. "Wah Karina, kenapa bisa kebetulan sekali kamu bekerja di sana? Ayah rasa dari dulu Rio adalah orang yang tidak pernah berubah, dia sopan dan baik, ayah perhatikan juga sepertinya dia masih menyimpan rasa terhadapmu'' Ucap ayah Karina yang sedang meledek putrinya.

Karina yang mendengarkan perkataan ayahnya itu menjadi bingung dan tidak bisa berkata-kata. "Hustt ayah tidak mungkin begitu, hubungan ku yang dulu sudah berbeda, sekarang kami hanya ada hubungan kerja saja.''

"Ayah, ibu Karina masuk ke dalam kamar dulu ya, badan Karina sudah lengket'' Karina pun langsung menaiki anak tangga dan menuju kamar dengan kaki lemas, sesampainya Karina di kamar, Karina langsung membaringkan tubuhnya ke tempat tidur sembari menatap atap.

Bersambung.

Kesempatan kedua kalinya

Pagi hari

Karina yang sudah bersiap-siap berangkat ke kantor memutuskan untuk membawa mobil sendiri karena takut merepotkan Rio lagi. Karina yang sedang tidak napsu untuk makan pun langsung berpamitan dengan kedua orang tuanya dan langsung bergegas berangkat ke kantor.

Sesampainya di kantor, Karina memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk ke dalam kantor. Hari pertama Karina masuk kerja, Karina dengan wajah cantiknya pun menjadi sorotan semua karyawan.

''Selamat pagi sekertaris Karina'' Ucap semua karyawan yang sedang meminum kopi.

''Pagi semua.'' Jawab Karina dengan wajah ramahnya.

Karina yang malu karena semua karyawan lain menatapnya dengan percaya diri Karina sontak masuk ke ruangannya, ketika Karina membuka pintu Karina pun kaget Karena bos yang biasanya berangkat lebih pagi darinya.

''Wah sekertaris ku ini sangat cantik dan hari ini apa kamu habis di antar oleh kekasihmu?'' Ucap Rio yang berbicara sembari memutari Karina karena merasa tidak suka dengan cara berpakaian Karina yang terlihat menarik. ''Saya harap besok kamu bisa datang lebih pagi dengan tampilan yang biasa saja jangan terlalu menebarkan pesona mu.''

''Bos tapi kan aku tidak terlambat?'' Tanya Karina yang bingung dengan bosnya.

''Tapi mulai besok kamu harus berangkat lebih pagi dari bos mu ini, apa kamu sudah makan? Tolong pesankan saya makanan 2 bungkus'' Ucap Rio sembari berjalan kembali ke tempat duduknya.

Karina tanpa basa-basi sontak mengiyakan dan langsung memesan makanan online. Sembari menunggu pesan dari pengantar makanan, Karina juga memulai bekerja.

30 menit kemudian.

Bunyi notifikasi dari pengantar makanan sontak menghentikan Karina yang sedang bekerja dan berjalan keluar untuk mengambil makanan yang dipesannya, Karina dengan tidak sengaja menabrak karyawan yang membawa secangkir kopi panas sehingga mengenai tangan Karina dan rok karyawan wanita yang bernama Mega menjadi kotor.

"Sial! apa kamu tidak punya mata!'' Ucap Mega yang menatap Karina dengan tatapan marah.

''Maaf aku tidak sengaja, sini biar aku bantu membersihkan rok mu.'' Ucap Karina dengan rasa bersalahnya.

''Maaf, maaf segampang itu kamu bilang maaf, asal kamu tahu ini adalah rok mahal!" Ucap Mega sembari menunjuk Karina.

Rio yang mendengar keributan di depan pintu ruangannya langsung keluar dan saat melihat siapa yang sedang marah-marah ternyata ada Karina dan Mega. ''Ada apa ini? kenapa sepagi ini sudah bikin ribut.'' Ucap Rio dengan wajah kesal.

''Maaf bos, Karina tadi menabrak ku dan membuat kopi yang aku buatkan untuk bos menjadi tumpah mengenai rok ku'' Jawab Mega.

Karina yang sudah meminta maaf tetapi tidak di respon oleh Mega itu mengulanginya lagi. ''Maaf tapi aku tadi sungguh benar-benar tidak sengaja'' Ucap Karina dengan wajah serius.

''Alasan busuk apa kamu ini, apa kamu takut aku minta ganti rugi pasti ya haha tampang sepertimu memang tidak mampu mengganti nya.'' Ucap Mega dengan mimik wajah yang sinis.

Rio yang melihat Karina sedang menahan sakit tangganya dan melihat Karina yang dicaci maki oleh Mega sontak membuat Rio menjadi marah dan langsung menarik Karina.

''Mega kamu sudah dengarkan, Karina tidak sengaja. Masalah rok mu nanti saya ganti. Kamu panggil Ob untuk membersihkan ini dan saya minta tolong ambilkan makanan yang saya pesan dibawah." Ucap Rio yang dingin.

Mega pun langsung pergi dengan rasa kesalnya.

"Kenapa menarik ku? Tanya Karina.

''Sakit tidak? kenapa kamu tidak hati-hati, apa kamu tidak sayang dirimu'' Ucap Rio sembari meniup tangan Karina yang terkena air kopi panas.

''Tidak ini hanya memerah saja pasti akan segera membaik'' Jawab Karina dengan wajah senyum nya yang lucu.

Melihat Karina mengeluarkan senyum yang begitu manis Rio pun mendekat lalu kedua tangannya mencubit pipi Karina yang tembem itu.

''Ahh sakit tahu, apa kamu kira aku ini kucing''

''Dari dulu kamu memang seperti kucing bagiku'' Ucap Rio dengan raut wajah tertawa.

Bunyi ketuk pintu

''Pak ini pesanan mu'' Ucap Mega yang mengantarkan makanan dan langsung pergi ketika melihat bos nya sedang bermesraan dengan sekertaris itu.

Rio yang sudah lapar langsung menggendong Karina ke sofa untuk makan bersama. Ketika membuka makanan tersebut Rio pun menjadi kaku Karena makanan yang dipesan oleh Karina adalah makanan yang sering mereka makan ketika masih berpacaran yang sekarang menjadi makanan favorit Rio.

''Apa kamu sengaja membuatku terharu ya? Ini kan makanan yang sering kita makan dulu'' Ucap Rio sembari menatap Karina.

''Aku membelinya bukan untuk membuatmu terharu, tetapi untuk membuatmu kenyang, apakah kamu tidak mau memakannya? Ya sudah buat aku saja '' Ucap Karina dengan raut wajah meledek.

''Aku ingin makan jika kamu yang menyuapiku, bagaimana?''

''Tidak bos sepertinya ini berlebihan, aku tidak mau. Bos makan saja sendiri'' Ucap Karina.

Rio yang mendengar kan ucapan Karina sontak langsung menatap wajah Karina sembari tersenyum.

'' Karina, jika aku bilang aku masih menyukai mu sama seperti dulu apa kamu masih mau kembali lagi bersama ku?'' Ucap Rio dengan yang sedang memakan makanannya.

Karina yang sedang makan sontak tersedak karena kaget dengan apa yang diucapkan oleh Rio. ''Apa kamu bercanda?'' Ucap Karina.

Rio pun langsung bangun dari duduknya dan menggeser kursinya ''Coba lihat mataku ini, apakah kamu masih berpikir aku bercanda?''

Karina sontak menghentikan makannya dan beralih menatap mata Rio dengan tajam tetapi dalam waktu dua menit Karina pun tidak bisa menahan tawanya. ''Haha wajah mu bos membuatku tidak bisa berhenti tertawa''

Rio yang bingung kenapa Karina bisa tertawa setelah menatap wajahnya, Rio yang melihat Karina tertawa lepas sontak menarik tangan Karina dan mencium bibir Karina dengan lembut.

Karina yang dicium tiba-tiba oleh Rio pun terdiam dan merespon ciuman yang lembut dari Rio.

"Bagaimana? Apa kamu masih percaya kalau aku masih menyukai mu?'' Tanya Rio yang sedang menatap Karina dengan tangan yang sedang mengelus rambut Karina.

"Jika aku percaya lagi dengan mu apa kamu akan meninggalkan ku seperti dulu?'' Tanya Karina dengan mimik wajah memelas.

"Tidak, aku akan selalu ada untukmu'' Jawab Rio yang sedang mencubit hidung Karina.

Karina sontak menatap Rio sembari tersenyum, "Baik lah aku akan memberi mu kesempatan lagi''

Saat tengah Rio dan karina berbincang, Mega tiba-tiba kembali lagi membawakan secangkir kopi. ''Permisi bos'' Mega pun masuk ke ruangan bosnya, tetapi Mega pun kaget karena melihat bos yang disukainya sedang makan bersama dengan wanita yang menghalangi jalannya.

"Bos ini kopi mu yang baru'' Ucap Mega yang sehabis menatap Rio lalu berpindah arah menatap Karina dengan mimik wajah dendam.

"Terimakasih Mega" Ucap Rio.

Mie cinta?

Pukul 3 sore

Karina yang sudah kelelahan dengan pekerjaannya, Karina yang merasa badannya pegal sontak menyenderkan badannya ke kursi dan memijat pinggangnya dengan mata terpejam, Karina yang lama kelamaan Karina menjadi tertidur tidak tahu kalau sudah waktu jam pulang kerja.

Selesai Rio rapat, Rio yang bergegas pulang dengan tidak sengaja teringat kalau handphonenya tertinggal di atas meja ruangannya. Rio sontak jalan menuju ruangannya, ketika membuka pintu Rio sontak dibuat kaget Karena melihat Karina yang tertidur, Rio yang melihat Karina tertidur itu langsung menghampiri Karina.

''Dasar bodoh, kenapa bisa sampai tertidur."

Rio yang tidak tega membangunkan Karina sontak memilih untuk menunggu Karina bangun, baru pulang bersama. Saat Rio ingin mengambil ponsel dimeja tidak sengaja Rio melihat ponsel Karina yang tergelatak di meja Karina, Rio yang penasaran dengan isi ponsel Karina dan diam-diam mengambilnya.

'' Anj*** banyak sekali lelaki yang mengincar wanitaku ini!'' Ucap Rio yang emosi melihat isi ponsel Karina, Rio dengan tidak sadar mengepalkan tangan dan menjatuhkan tangganya dimeja.

Karina yang tadinya tertidur pulas menjadi kaget dan terbangun, saat Karina membuka mata Karina menjadi bingung karena melihat Rio yang duduk didekatnya sembari memegang ponselnya.

'' Bos, kenapa kamu disini bukannya tadi rapat?''

Rio yang menyadari Karina bangun, Rio langsung meletakkan kembali ponsel Karina dimeja dan menjawab dengan berbagai alasan. ''Sudah selesai, kenapa kamu bisa tertidur disini. Aku tadi hanya mengambil ponselku yang tergelatak dimeja tapi tidak disangka melihat kamu tertidur dan tanganmu menyenggol ponselmu sehingga terjatuh kelantai tapi saat aku mengambilnya justrumembangunkan mu'' Ucap Rio sembari menggaruk kepala.

''Benarkah?Aku tadi hanya merasa pinggangku pegal saja tapi malah jadi ketiduran''

''Dasar bodoh.'' Ucap Rio yang sedang mengetuk jidat Karina

''Sakit tahu. Apakah ini sudah jam pulang?Ayo kita pulang kenapa masih disini'' Ketika Karina sedang membereskan barangnya yang akan dimasukan kedalam tas, tiba-tiba Rio menggendong Karina dan meletakan Karina di atas meja.

''Ayo pulang ini sudah sore''

''Karina putri? Apa kamu senang ada banyak pria yang sering menghubungi mu?

Karina yang bingung menjawab pertanyaan Rio, sontak melompat dari meja dan pergi.

Rio yang terlambat menahan Karina sontak menjadi kesal dengan Karina yang tidak menjawab pertanyaannya.

'' Sial!'' Ucap Rio sembari menendang meja.

***

Keesokan pagi

Karina dengan wajah bingungnya tetap berangkat ke kantor dengan mobilnya sendiri. Karina yang tidak mengerti dengan apa yang Rio katakan kemarin hanya berpikir "Apa dia kemarin membuka ponselku?''

Sesampainya Karina di kantor, Karina sontak memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk ke dalam kantor.

''Pagi sekertaris Karina'' Ucap karyawan

Karina yang sedang tidak memiliki mood baik itu hanya membalas ucapan karyawan lainnya dengan senyumnya.

Karina yang masuk kedalam ruangan, kali ini Karina beruntung karena Rio yang biasanya berangkat lebih awal darinya ternyata belum datang. Karina tanpa berpikir panjang sontak memegang komputer yang ada didepannya, tetapi karena Karina pikirannya sedang kemana mana Karina menjadi tidak fokus dengan apa yang mau dirinya kerjakan. Karina yang merasa sedikit pusing dengan kepalanya memutuskan untuk membuat kopi di pantry.

Saat tengah berjalan ke pantry, Karina tidak sengaja berpapasan dengan Mega. Mata Mega yang melotot seram sontak menyorot Karina dengan wajah yang tidak suka.

Karina tanpa menghiraukan Mega, langsung melanjutkan membuat kopi, setelah kopi yang dibuatnya jadi Karina yang sedang berjalan untuk kembali ke ruangannya tidak sengaja berpapasan dengan Rio yang baru datang.

''Pagi bos'' Ucap semua karyawan kantor.

Rio yang disapa oleh semua karyawannya hanya menundukkan kepala dan membalas dengan senyum. Ketika berjalan menuju depan ruangan, Melihat Karina yang sedang membawa kopi, Rio sontak menyerobot dan mengambil kopi dari tangan Karina.

''Terimakasih'' Ucap Rio yang langsung meminum kopinya sembari mengeriyitkan alis.

Rio yang tahu dari awal Karina melamar kerja di kantornya sontak menyiapkan rencana supaya dirinya dan Karina satu ruangan. Rio yang sudah masuk kedalam ruangan dengan sengaja duduk di kursi Karina agar Karina mau berbicara dengannya.

Melihat kopi yang dipegangnya diambil oleh bosnya, Karina kembali ke pantry dan membuat nya lagi. Saat berjalan dia mengeluarkan senyum karena melihat bos sekaligus pacarnya yang barusan berperilaku seperti orang gila.

Selesai membuat kopi, Karina yang sudah berinisiatif akan kerja dengan fokus lagi-lagi terhalang oleh bosnya. ''Bos, apakah kamu salah duduk? Tempatmu di sana dan ini tempatku'' Ucap Karina sembari menunjuk tempat duduk bos nya.

''Tidak aku tidak salah, aku sengaja duduk disini supaya kamu mau bicara dengan ku'' Ucap Rio.

''Permisi, pekerjaan ku masih banyak'' Ucap Karina dengan wajah senyum.

''Tidak, kalau kamu mau duduk aku masih bisa memangku mu'' Ucap Rio yang sedang menggoda.

''Memangku pala mu itu'' Karina yang keceplosan berbicara kasar pada bosnya langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

Rio yang sudah lama tidak melihat Karina marah sampai berkata kasar ke dirinya membuat Rio tertawa terbahak-bahak.

''Maaf pak, saya tidak akan mengulanginya''

''Ulang pala mu'' Ucap Rio masih tertawa sampai mukanya memerah.

Karina yang mendengarkan perkataan bosnya hanya menghela nafas dan duduk di sofa dan mengambil dokumen dan meneliti laporan yang akan digunakan untuk meeting.

Rio yang melihat Karina berpindah tempat duduk pun tidak tinggal diam. Rio langsung menghampiri Karina dan menggoda agar tidak marah padanya lagi.

''Astaga, sejak kapan ada seorang bos membujuk sekertaris nya yang sedang marah''

Dengan perkataan yang dilontarkan Rio, Karina yang tadinya tidak memiliki mood baik jadi tidak bisa menahan ketawa '' Hahaha, Aku tidak marah denganmu, aku hanya sedikit kesal hahaha'' Ucap Karina.

Rio yang melihat Karina tertawa lepas juga sedikit kesal karena sudah membujuk Karina yang dikiranya sedang marah dengannya.

Bunyi ketukan pintu

'' Permisi pak, tamu kita sudah menunggu di ruangan selama 10 menit'' Ucap karyawan.

'' Ya tunggu sebentar 2 menit lagi saya jalan'' Ucap Rio

Setelah karyawan tersebut pergi Rio pun kembali menatap Karina dan menggandeng tangan Karina untuk pergi ke ruang meeting bersama.

''Lepas dengan begini tidak nyaman bukan'' Ucap Karina sembari memisahkan melepaskan tangan Rio.

2 jam kemudian

Setelah meeting selesai, semua karyawan langsung makan siang. Karina yang merasa dirinya lapar dan belum sarapan dari pagi pun pergi ke kantin untuk membeli mie instan. Karena Kirana tidak suka makan di keramaian Karina memilih untuk makan di ruangan kerjanya. Sewaktu Karina membayar Karina teringat kalau bos nya sering tidak makan tidak tepat waktu alhasil Kirana jadi membeli satu lagi untuk bosnya.

'' Bos, kamu belum makan bukan'' Ucap Karina sembari meletakkan mie yang dibelinya tadi.

'' Aku tidak lapar , makan kamu saja'' Ucap Rio yang sedang fokus melihat laptop didepannya.

'' Padahal niatku sangat baik tapi kamu tidak mau yasudah lah aku berikan ke karyawan lain saja'' Karina dengan mata melirik.

Rio yang mendengarkan nya pun langsung mengambil mie tersebut dan memakannya sampai habis.'' Sudah bukan? Lalu apa yang akan kamu kasih ke yang lain?'' Dengan wajah jahat sambil penahan pedas."

'' Hahaha, wajahmu memerah apa kamu sedang jatuh cinta pada mie yang aku bawakan." Ucap Karina

'' Ya kamu benar, aku memang sedang jatuh cinta pada dirimu dan mie yang barusan kamu bawa.''

Karina yang melihat Rio lagi-lagi gila pun hanya diam dan menyiapkan minum Rio.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!