NovelToon NovelToon

The Legendary Spearman

Volume 1 Prologue

Cess~

Suara resapan dari daging yang tengah digoreng terdengar begitu jelas di sebuah dapur. Bau harum dari rempah-rempah yang diberikan di daging tersebut tercium saat daging itu digoreng menggunakan margarin. Membuat perut siapapun yang menciumnya akan segera terhipnotis dan ingin memakan mereka.

Seorang pria yang tengah memasak daging tersebut, dengan segera meletakkan daging yang telah dimasaknya di sebuah piring dan meletakkan beberapa hiasan berupa dua buah bunga kemangi pada samping piring yang disirami dengan saus diatasnya.

Kring~

"Dua Chicken Steak dan dua Happy Soda! Pesanan untuk Meja Nomor 5!" ungkap pria tersebut.

"Baik~" sahut seorang gadis dengan rambut twintail yang datang menghampirinya.

"Senior, Meja Nomor 2 katanya meminta tambahan Tumis Ayam Jamurnya satu lagi!" panggil gadis lain dengan rambut pendek coklat.

"Maaf, Manajer! Bisakah kamu mengurusnya? Aku tengah menyiapkan hidangan lain saat ini!" ujar pria yang dimaksud.

"Oh, ya! Serahkan saja padaku!" sahut sang Manajer yang mengambil catatan dari gadis berambut coklat pendek tadi.

"Oy, Yudha! Pesanan Meja Nomor 3 dimana?" tanya pria berambut hitam.

"Tunggu sebentar! Aku tengah menghidangkannya saat ini!" jawab pria bernama Yudha tersebut.

Aktivitas tersebut terus berlanjut hingga Restoran mulai sedikit sepi. Membuat Yudha memutuskan untuk mengambil istirahat setelah izin ke Manajernya.

"Manajer, aku izin istirahat sebentar!" ucap Yudha yang berjalan menuju ruang istirahat karyawan.

"Oh, yah! 30 Menit saja lho!" ungkap Manajer.

"Tentu!" sahut Yudha.

Sesampainya di sana, dia dibuat terpesona oleh seorang wanita berambut hitam panjang dan mata merah miliknya. Menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri, Yudha lalu memberanikan diri untuk menyapa wanita tersebut.

"Sedang beristirahat juga, Senior Diana?" sapa Yudha.

"Oh, Yudha? Begitulah," sahut Diana yang kembali meminum minuman miliknya.

"Hari ini benar-benar sangat ramai yah!" ucap Yudha.

"Kamu benar, bahkan Rini yang selalu ceria sampai dibuat pusing karenanya," jelas Diana.

"Benarkah? Tapi itu tidak terlihat jelas diwajahnya," balas Yudha.

"Fufu, tentu saja kamu tidak menyadarinya. Lagipula gadis itu sangat pandai menyembunyikan ekspresinya!" ungkap Diana.

"Heh~" kagum Yudha.

Yudha mengeluarkan kotak makanan miliknya dan memakan apa yang ada di dalamnya. Diana yang melihat itu dengan tatapan serta senyuman miliknya, membuat Yudha sedikit risih tapi diabaikan.

"Jadi, sampai kapan kamu ingin menggantungku seperti ini?" celetuk Diana bertanya.

"Uhuk! Uhuk! Maaf?" ucap Yudha terbatuk-batuk.

"Sudah hampir seminggu aku mengungkapkan perasaanku kepadamu bukan?" jelas Diana.

"Tentu.. aku mengingatnya. Tapi, ini pertama kalinya ada seorang wanita yang mengungkapkan perasaannya kepadaku. Jadi aku hanya sedang bingung saat ini, mungkin?" balas Yudha sembari memakan makan siangnya.

"Lagipula, bukankah biasanya para pria yang mengungkapkan perasaannya?" lanjut Yudha.

"Hmm, aku tidak terlalu memikirkan gengsi seperti gadis-gadis lain sih?" ungkap Diana.

"Ngomong-ngomong, 3 hari lagi kita akan mendapatkan libur yang sama bukan?" tanya Diana memastikan.

"Yah, aku pikir begitu?" jawab Yudha ragu.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai saja dari dasarnya? Seperti, kencan?" ajak Diana.

Pfft!

Yudha menyemburkan air putih yang baru saja diminum olehnya. Dia menoleh bingung kearah Diana yang tersenyum manis dan santai setelah mengajaknya berkencan.

"Ada apa dengan wajah itu? Apa kamu tidak suka berkencan denganku?" tanya Diana yang mulai risih dengan wajah bingung Yudha.

"Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja aku.."

"Atau kamu memiliki hal lain yang harus dikerjakan pada hari itu?" lanjut Diana memotong perkataan Yudha yang belum selesai.

"Tidak ada.. sih," ujar Yudha.

"Kalau begitu, kita sepakat bukan? Sekarang, bisa serahkan ponselmu?" pinta Diana.

"Untuk apa?" tanya Yudha bingung sembari menyerahkan yang Diana inginkan.

Diana mengambil ponsel Yudha dan mulai mengetik sesuatu. Tidak lama setelahnya, ponsel Diana berdering. Membuat Yudha tahu apa yang dilakukan oleh Diana barusan.

"Menambahkan nomorku! Memangnya apa lagi?" jelas Diana.

"Ah! Sudah hampir waktunya, sebaiknya aku segera keluar untuk menggantikan Rini!" ungkap Diana yang segera berlari keluar dari sana.

Yudha terdiam membisu, dia sudah lama menginginkan nomor Diana. Tetapi karena malu, dia tidak bisa melakukannya. Yudha lalu mengambil ponselnya dan menggesekkan wajahnya di layar ponsel.

Tuk~

Mendengar suara yang terjatuh, Yudha melirik kearah pintu. Seorang gadis berambut hitam dengan gaya twintail tengah menatapnya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Yudha yang mengenali gadis tersebut sebagai Rini, hanya bisa tertawa hambar.

"Menjijikan," ujar Rini yang membanting pintu tersebut dan pergi dari sana.

***

Setelah menyelesaikan shift miliknya, Yudha segera berjalan pulang menuju rumahnya. Namun dia tidak pulang sendirian, melainkan ditemani oleh seorang pria yang juga bekerja bersamanya di restoran sebagai pelayan bernama Denis.

"Hahaha! Jadi itu yang terjadi di sana?" tawa Denis puas.

"Berisik! Lagipula aku tidak menduga kalau Rini akan langsung masuk setelah Diana keluar!" jelas Yudha.

"Maaf, bukan maksudku meledek dirimu. Tapi apa kau tidak masalah berkencan dengan Diana?" tanya Denis.

"Kenapa? Apa maksud pertanyaan itu?" balas Yudha penasaran.

"Tidak ada sih, tapi bukankah kau tidak punya baju bagus untuk kencan?" jelas Denis.

"Setelah dipikir-pikir, benar juga. Jadi aku harus bagaimana?" bingung Yudha.

"Tenang saja, besok aku akan meminjamkan baju yang bagus untuk kencan pertamamu!" ungkap Denis.

"Kau tidak akan meminjamkan baju yang aneh lagi padaku bukan?" tanya Yudha memastikan.

"Apa kau belum memaafkan kejadian waktu itu?" tanya Denis balik.

Yudha hanya diam memberikan tatapan kosong, mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya dulu. Denis yang melihat itu segera meminta maaf dan menjelaskan kalau itu sebuah kecelakaan dimana baju yang telah disiapkan oleh Denis sebelumnya malah tertukar dengan kostum badut.

"Aku benar-benar sangat menyesal kau tahu?" ungkap Denis.

"Yah, bukan berarti aku belum memaafkan dirimu. Tapi aku hanya trauma saat meminjam baju darimu," jelas Yudha.

"Tenang saja, kali ini akan berbeda! Lagipula besok kita masih satu shift bukan?" jelas Denis.

"Yah, terserah kau saja. Tapi kalau kali ini juga sama seperti sebelumnya, aku akan pergi sendiri untuk membeli baju!" sahut Yudha.

Mereka menghabiskan waktu cukup banyak dengan berbincang-bincang. Sebelum akhirnya berpisah di persimpangan jalan. Dimana Yudha belok untuk pergi ke sebuah kos-kosan yang ada di ujung jalan, sementara Denis sendiri masih lurus untuk mencapai sebuah halte bis.

Awalnya Yudha berjalan lurus terus menuju sebuah rumah besar yang dijadikan tempat kos. Tapi ditengah perjalanan, dia menemukan pria tua yang tengah tertidur di jalan.

Yudha melihat kalau ada beberapa orang yang mengabaikan pria tua tersebut. Dia juga ingin melakukan hal itu, tetapi setelah mendengar deruan keras dari perut pria tersebut, membuatnya memutuskan untuk mengulurkan bantuan.

"Permisi, pak!" panggil Yudha yang membuat pria tua tersebut menoleh kearah dirinya.

"Jika mau, bagaimana kalau datang ke tempatku untuk makan?" tawar Yudha yang disambut dengan tangis haru pria tua tersebut.

Yudha melihat itu segera teringat dengan keluarganya di tempat yang jauh. Dia hanya bisa tersenyum dan membantu pria tua tersebut berjalan ke tempatnya tinggal.

BAB I RYLO, Start!!

"Jadi kalau boleh tahu, kenapa bapak--"

"Tommy!" potong Tommy sembari melanjutkan makannya dengan lahap.

"Kenapa bapak Tommy bisa berakhir seperti itu?" tanya Yudha.

"Tersesat," lirih Tommy.

"Huh?"

"Aku bilang, aku tersesat!" ungkap Tommy.

"Begitu yah? Apa bapak tahu alamat tinggal bapak?" tanya Yudha.

"Maaf, bisa biarkan aku makan dengan tenang dulu?" jawab Tommy.

"Ah, maafkan aku," balas Yudha sedikit bersalah.

Setelah menghabiskan 2 porsi makan malam milik Yudha dan segelas bir yang diambil dari kulkas miliknya. Tommy akhirnya kenyang dan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Yudha.

"Aku tidak tahu dimana alamat tinggalku berada. Tapi setidaknya aku memiliki seseorang yang bisa membawaku pulang," ungkap Tommy mengulurkan tangannya.

Yudha meraihnya dan membuatnya menjadi jabat tangan. Tapi Tommy menghela nafas dan menjelaskan yang diinginkannya.

"Ponselmu!"

"Ah, baik!" sahut Yudha menyerahkan ponselnya.

"Bukankah ini sudah dua kali dalam satu hari aku menyerahkan ponselku pada orang lain?" pikir Yudha.

Tommy terlihat sedang menelepon seseorang. Karena tidak ingin mengganggu, Yudha lalu mengambil bekas makanan Tommy dan mencucinya kembali. Lalu saat dia selesai mencuci piring, Tommy juga telah menyelesaikan teleponnya. Tidak lama setelah itu, ada seseorang yang mengetuk-ngetuk pintu kos milik Yudha. Jadi mereka segera menghampiri depan pintu.

"Akhirnya saya menemukan Anda!" ungkap seorang gadis berkacamata.

"Maaf karena telah merepotkan Anda, Tuan Yudha! Perkenalkan, nama saya adalah Emily. Izinkan saya berterimakasih kepada Anda," lanjutnya.

"Ah, itu bukan masalah. Tapi darimana kamu tahu namaku?" tanya Yudha bingung.

"Huh? Apakah nametag yang ada di seragam koki Anda itu sebuah kesalahan?" tanya Emily bingung.

"Oh! Maaf, aku lupa mengganti pakaianku," jawab Yudha.

"Hey, Emily. Bisa kau berikan benda itu padanya?" pinta Tommy.

"Eh? Tapi bukankah itu agak--"

"Lakukan saja, ini perintah!!" potong Tommy dengan nada tinggi.

"Saya mengerti," balas Emily menghela nafas.

"Maaf mengejutkan dirimu yah, anak muda," ungkap Tommy.

Yudha bingung dengan apa yang dimaksud oleh Tommy. Tapi tidak lama setelahnya, Emily kembali dengan sebuah paket dan menyerahkannya ke Yudha sebagai bentuk terimakasih. Yudha sempat menolaknya, tapi dengan sedikit paksaan dari Tommy, dia pun akhirnya menerimanya.

Setelah melakukan pamitan, Yudha segera masuk dan membuka isi dari paket yang diterimanya. Alangkah terkejutnya dia, saat mengetahui isi dari paket itu ialah sebuah Perangkat VR Full Dive pertama di dunia, RISE.

"Ini serius?" tanya Yudha bingung.

Dia segera menutup kembali paket tersebut rapat-rapat dan menyimpannya di lemari yang ada di kamarnya. Kemudian pergi menyiapkan makan malam dan segera tidur setelahnya.

***

Matahari terbit di iringi dengan suara kicauan burung yang merdu, membuat siapapun yang bangun pagi, pasti akan memutuskan untuk menikmati Minggu pagi hari mereka dengan segelas kopi dan pisang goreng hangat. Namun berbeda dengan Yudha yang tengah bersiap untuk berangkat bekerja.

Meskipun jarak antara tempat tinggalnya dengan restoran hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai dengan jalan kaki, Yudha telah mengenakan seragamnya dengan sangat rapi. Dia melirik jam di ponselnya menunjukkan pukul 06:45 pagi. Masih ada waktu untuk menyiapkan sarapan sembari menyetel TV untuk berita pagi.

"Berita terkini, Game VRMMORPG Rise Your Life Online atau RYLO akan dibuka servernya jam 09:00 pagi hari nanti! Para Player yang telah mengikuti Beta Test game tersebut mengatakan kalau Game RYLO ini sangat realistis dan membuat siapapun akan memutuskan untuk tinggal di dunia tersebut,"

"Sepertinya banyak sekali peminatnya yah?" kagum Yudha saat mendengar berita tersebut.

"Mungkin aku akan mencoba memainkannya sepulang kerja?" ujarnya.

Sebenarnya saat bangun ketika memeriksa kotak tersebut, Yudha juga menemukan sebuah Chip Game Rise Your Life Online yang di bundel dengan perangkat RISE berupa Kacamata, sarung tangan dan Key Card berfungsi untuk menyimpan akun. Jika semuanya di total akan berjumlah sekitar 250.000 Kredit. (Note: 1 Kredit sekitar RP. 1000,00-).

"Aku tidak tahu seberapa kaya mereka sebenarnya? Tapi jujur saja semua itu terlalu mewah untuk aku gunakan!" ucap Yudha merasa tidak percaya diri untuk kesekian kalinya.

Setelah sarapan, Yudha segera berangkat ke Restoran tempatnya bekerja. Sesampainya disana, Denis telah tiba dan memintanya mengecek pakaian yang telah disiapkan untuk Yudha kenakan besok lusa dalam kencannya.

Beruntung, kali ini Denis membawakan pakaian dan bukan kostum. Membuat Yudha sedikit bernafas lega, sebelum memulai shift pagi miliknya bersama dengan Denis dan Rini. Mereka bekerja dari jam 8 pagi hingga 3 sore sebelum digantikan oleh Shift berikutnya.

Ting!

Suara ponsel tanda ada pesan yang masuk berbunyi. Yudha mengeceknya dan menemukan pesan dari Diana. Isinya menjelaskan kalau dia mencoba Game RYLO dan meminta Yudha untuk mencoba memainkan game tersebut.

"Aku baru tahu kalau Senior memainkan Game," ujar Yudha yang malah membuatnya semakin bersemangat untuk mencoba memainkannya.

***

"Hmm, kabel ini di colokkan ke CPU, ini ke monitor dan yang ini ke Wi-Fi? Pastikan ada lebih dari 800 GB di Komputer, pasang Chip Game disini, letakkan Key Card disini dan perangkat pun siap digunakan!" ungkap Yudha setelah melakukan pergelutan panjang dengan pemasangan perangkat RISE.

Semua yang ada di kamar Yudha seperti TV, Wi-Fi, Komputer, Kulkas dan lain sebagainya kecuali kasur adalah miliknya yang dibeli dari penghasilan bulanan selama menjadi Chef. Jadi tidak ada yang akan marah kalau Yudha memakai semuanya.

"Kalau tidak salah untuk masuk menggunakan Command Voice yah?" ucap Yudha setelah mengenakan Kacamata dan sarung tangan dari perangkat RISE.

"RISE On! RYLO Start!!"

"Suara Komando Dideteksi! Memulai Program! Program Selesai! Silahkan Pejamkan Mata Anda!!" pinta suara yang berasal dari perangkat RISE.

"Key Card Terdeteksi Masih Kosong! Ingin Membuat Character?"

"Yes!"

"Silahkan Tentukan Gender Anda!"

"Tentu saja, Male!"

"Silahkan Tentukan Ras Anda!"

"Berikutnya Ras kah? Terdapat 5 Ras yang bisa digunakan saat ini? Human, Elf, Dwarf, Demon dan Werebeast kah?" gumam Yudha.

HUMAN

Potency: 100 (Potensi akan dibagi secara acak ke Status!)

Superiority: Bisa menggunakan semua senjata dan sihir tanpa harus dibatasi.

Weakness: Tidak ada.

ELF

Potency: 200 (Potensi akan dibagi secara acak ke Status!)

Superiority: Bisa menggunakan Sihir Kuno dan Pemulihan MP super cepat!

Weakness: Hanya mampu menggunakan senjata ringan.

DWARF

Potency: 200 (Potensi akan dibagi secara acak ke Status!)

Superiority: Kualitas dari Perlengkapan yang dibuat meningkat 100%!

Weakness: Kecepatan berlari berkurang 80%!

DEMON

Potency: 200 (Potensi akan dibagi secara acak ke Status!)

Superiority: Ahli dalam sihir, kecepatan pelafalan sihir meningkat 50%!

Weakness: Lemah terhadap Sihir Cahaya, Suci dan Surgawi.

WEREBEAST

Potency: 200 (Potensi akan dibagi secara acak ke Status!)

Superiority: Ahli dalam mengintai dan melarikan diri.

Weakness: Durabilitas cukup rendah.

"Dari semua ras ini yang menarik minatku adalah Demon. Tapi ini membuatku akan rentan dengan Sihir Cahaya, Suci maupun Surgawi. Elf? Tidak menarik. Dwarf? Aku tidak minat menjadi Pandai Besi atau semacamnya. Sedangkan Werebeast? Tidak menyakinkan. Berarti hanya tersisa Human kah?" ungkap Yudha yang berakhir memilih Human sebagai ras miliknya.

"Silahkan Tentukan Avatar Anda! (Total Perubahan tidak lebih dari 30%!)"

Yudha kali ini dihadapkan dengan Avatar yang sangat mirip dengannya. Dia hanya merubah gaya rambut dan warnanya menjadi merah serta matanya menjadi hijau.

"Silahkan Tentukan Name Anda!"

"YUNO," ujarnya sembari mengetik dengan huruf kapital.

"Silahkan Tentukan 5 Skill Anda!"

"Kali ini skill kah? Ada cukup banyak dari mereka sih? Mungkin aku akan memilih Spear, Enhance Strength, Enhance Vitality, Enhance Agility dan Cooking?" ungkapnya menentukan.

"Anda akan di Kirim ke Benua Manusia! Silahkan Tentukan Satu dari Tiga Kota Berikut!"

Ethos City.

Sebuah Kota Perdagangan yang Dekat dengan Perbatasan Benua Utama.

Kwali City.

Sebuah Kota Tentara Bayaran yang Dekat dengan Perbatasan Benua Utama.

Efraim City.

Sebuah Kota Petualang yang Dekat dengan Perbatasan Benua Utama.

"Semuanya dekat dengan perbatasan Benua Utama? Mungkinkah fokus dari game ini ada di Benua Utama?" gumam Yudha yang kini telah menjadi Yuno.

Yuno tanpa ragu menekan Efraim City dan membuatnya perlahan di transfer ke tempat dimana dia tuju. Bersamaan dengan kesadarannya yang mulai menghilang dari tempat tersebut, suara ucapan perpisahan diberikan Sistem kepada Yuno.

"Selamat Menikmati Petualangan Anda di Rise Your Life Online!!"

BAB I RYLO, Start!

Hembusan angin yang menerpa wajah Yuno membuatnya segera membuka mata miliknya. Kebisingan yang dibuat oleh Player dan NPC di kota ini benar-benar membuat kota menjadi hidup. Bahkan Yuno sempat menampar wajahnya untuk mengetahui ini bukanlah mimpi.

"Sakit! Jadi ini benar-benar bukan mimpi yah?" ungkap Yuno.

"Status!"

Name: YUNO

Race: Human

R-Coin: 100 Perak

HP: 100%

MP: 100%

SP: 100%

HUN: 100%

STR: 24

INT: 12

VIT: 29

AGI: 18

DEX: 17

EXP: 0

Skill

Spear LV 0 (0/5)

Passive:

- Spearmanship (Low)

Pemahaman terhadap tombak rendah.

Arts:

(None)

Enhance Strength LV 0 (0/5)

Passive:

- Strengthening (Low)

Penguatan fisik rendah.

Arts:

(None)

Enhance Vitality LV 0 (0/5)

Passive:

- Endurance (Low)

Daya tahan rendah.

Arts:

(None)

Enhance Agility LV 0 (0/5)

Passive:

- Evasion (Low)

Penghindaran rendah.

Arts:

(None)

Cooking LV 0 (0/5)

Passive:

- Recipe (Low)

Resep yang dipelajari: 0/40

"Status milikku benar-benar ditumpukkan pada VIT yah?" gumam Yuno.

"Kalau begitu selanjutnya adalah, Inventory!" lanjutnya.

"Hanya ada Sebuah Tombak Pemula?" ungkap Yuno yang segera melakukan Equip pada Tombak di Inventory miliknya.

Newbie Spear (Common)

Require: -

Durability: 100/100

Sebuah Tombak yang dikhususkan untuk para pemula.

ATK +5 DEF +4

"Mungkin lebih baik aku mencoba berlatih di Training Ground?" ucap Yuno yang mengembalikan Newbie Spear ke Inventory.

Yuno segera bergegas menuju Training Ground untuk melatih kembali kemampuan tombak miliknya di dalam game. Benar, YUNO adalah Name yang sering digunakan oleh Yudha di setiap Game MMORPG entah di Mobile ataupun VR. Semua karakter yang dimainkan oleh Yudha selalu menggunakan Tombak sebagai senjata utamanya.

Bahkan dari beberapa Game, Yudha berhasil mencapai Rank 1 Pengguna Tombak Terbaik dengan akun name YUNO. Namun kali ini, Yudha tidak mau melakukannya. Karena dia telah memutuskan kalau Game RYLO ini akan menjadi pembunuh waktu luang miliknya saja atau bisa dibilang Hobi.

Sesampainya di Training Ground, Yuno dibuat kagum dengan suasana ramai di tempat tersebut. Dia bisa menemukan para Player tengah melatih kemampuan mereka dalam menggunakan senjata. Ada yang menggunakan pedang, kapak, belati, tombak, busur dan lain sebagainya. Bahkan beberapa dari mereka ada yang melatih sihir yang membuat Yuno menjadi lebih kagum lagi.

"Sihir yang dilepaskan benar-benar dibuat begitu realistis!" kagum Yuno.

Yuno kembali mengingat tujuannya ke tempat ini untuk berlatih atau menyesuaikan diri dengan tombak karena telah begitu lama tidak memegangnya. Jadi dia mengambil Training Spear yang telah disediakan oleh NPC disana.

"Baiklah, mari kita mulai!" ujar Yuno menarik nafas dan mulai berlatih.

Yuno mengayunkan dan menusukkan tombak miliknya beberapa kali, hingga membuatnya seolah-olah menari dengan irama dari suara benturan Training Spear dengan Boneka Kayu. Beberapa Player yang melihatnya menghentikan aktivitas mereka dan menonton tarian tombak milik Yuno.

"Hebat!"

"Dia terlihat seperti menari!"

"Apa aku bisa seperti itu nantinya?"

"Mungkin mustahil jika kau tidak bekerja keras!"

"Apa dia seorang Pro?"

"Bisa jadi!"

Yuno tidak mendengar semua komentar dari Player lain. Itu karena dia tengah fokus dengan tombak miliknya. Bahkan pemberitahuan Skill yang naik level pun diabaikan olehnya. Hingga saat Yuno menyelesaikan tarian tombaknya, dia baru menyadari kalau Training Ground telah hening karena para Player menonton dirinya.

"Ugh, sepertinya aku terlalu menarik perhatian disini?" pikir Yuno yang memutuskan untuk mengakhiri latihan miliknya dan pergi keluar dari sana.

Yuno memeriksa Statusnya dan dia menemukan Status miliknya telah berubah. Bahkan dia telah mendapatkan Arts di keempat Skill miliknya.

Name: YUNO

Race: Human

R-Coin: 100 Perak

HP: 100%

MP: 100%

SP: 72%

HUN: 92%

STR: 32

INT: 12

VIT: 35

AGI: 25

DEX: 17

EXP: 32

Skill

Spear LV 11 (28/110)

Passive:

- Spearmanship (Low)

Pemahaman terhadap tombak rendah.

Arts:

- Spear Strike

Melepaskan serangan menusuk ke depan dengan tombak yang setara 125% STR, mengonsumsi SP, Cooldown 5 Menit.

- Triple Strike

Melepaskan 3 buah tusukan yang tiap tusukannya setara 45% STR, mengonsumsi SP, Cooldown 10 Menit.

Enhance Strength LV 8 (48/80)

Passive:

- Strengthening (Low)

Penguatan fisik rendah.

Arts:

- Strength Up

Meningkatkan Status STR sebesar 20% selama 30 Detik, mengonsumsi MP, Cooldown 5 Menit.

Enhance Vitality LV 6 (43/60)

Passive:

- Endurance (Low)

Daya tahan rendah.

Arts:

- Vitality Up

Meningkatkan Status VIT sebesar 20% selama 30 Detik, mengonsumsi MP, Cooldown 5 Menit.

Enhance Agility LV 7 (56/70)

Passive:

- Evasion (Low)

Penghindaran rendah.

Arts:

- Agility Up

Meningkatkan Status AGI sebesar 20% selama 30 Detik, mengonsumsi MP, Cooldown 5 Menit.

Cooking LV 0 (0/5)

Passive:

- Recipe (Low)

Resep yang dipelajari: 0/40

"Oh, jadi begitu cara mendapatkan EXP? Dengan menaikkan level skill akan mendapatkan EXP sebanyak 1 per levelnya dan EXP ini bisa digunakan untuk mengambil Skill lain yah?" gumam Yuno yang mulai memahami sistem dari RYLO ini.

Memiliki banyak EXP, Yuno segera mengambil dua Skill yang mungkin akan mendukung kemampuan tombak miliknya. Yaitu Enhance Stamina dan Enhance Defense. Kedua Skill ini memerlukan 3 EXP untuk dipelajari, lalu untuk sisa EXP akan disimpan untuk keperluan Evolusi Skill.

Sesuai namanya, Skill di RYLO bisa berevolusi dan memerlukan banyak EXP agar bisa berevolusi. Meski begitu diperlukan level skill mencapai maksimal agar bisa melakukan evolusi. Untuk sementara baru ada 3 jenis Skill di RYLO yang diberitahukan oleh pihak pengembang. Yaitu Basic Skill, Advanced Skill dan Unique Skill. Level untuk Basic Skill adalah 30, Advanced Skill 50 dan Unique Skill 100.

Enhance Stamina LV 0 (0/5)

Passive:

- Energy (Low)

Stamina rendah.

Arts:

(None)

Enhance Defense LV 0 (0/5)

Passive:

- Defense (Low)

Pertahanan rendah.

Arts:

(None)

"Baiklah, persiapan Skill selesai. Sekarang ayo beli perlengkapan dan juga Potion!" ungkap Yuno pergi ke Toko Perlengkapan.

Saat memasukinya, Yuno melihat Pria Tua yang tengah menempa sebuah pedang. Merasa tidak ingin mengganggu, dia pun memutuskan untuk melihat-lihat seperti Player lainnya sembari menunggu antrian di kasir mereda.

Yuno memeriksa beberapa senjata seperti Pedang, Tombak, Busur dan berbagai senjata yang terbuat dari besi lainnya. Membuatnya kagum dengan berbagai status yang ada pada senjata-senjata tersebut.

"Semua senjata ini telah disusun rapi sesuai dengan jenis mereka dan kualitas mereka yah?" gumam Yuno.

Merasa telah puas, Yuno segera mengantri saat melihat antriannya sudah sedikit mereda. Beberapa Player ada yang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh NPC seorang gadis yang katanya anak dari pemilik Toko Perlengkapan ini.

"Totalnya jadi 45 Perak!" ungkap gadis tersebut.

"Terimakasih banyak!" lanjutnya setelah menerima pembayaran dari Player dihadapannya.

"Apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya gadis tersebut pada Yuno.

"Aku ingin set zirah kulit dan dana milikku segini," jawab Yuno membuat pola dengan kedua tangannya.

Merasa mengerti dengan yang Yuno lakukan, gadis tersebut mengambil satu set zirah kulit yang ada didekatnya. Yuno sedikit kagum dengan kecerdasan yang dimiliki NPC tersebut karena dapat memahami pola tangan yang dibuat olehnya.

"Kami memiliki Wolf Leather Armor Set yang memiliki pertahanan cukup bagus dan sangat direkomendasikan untuk pemula. Total harganya 35 Perak, tapi karena Tuan ingin membeli satu set, maka kami akan memberikannya dengan harga 28 Perak!" jelas gadis tersebut.

Wolf Leather Armor (Uncommon)

Require: -

Durability: 200/200

Sebuah Zirah Kulit Serigala yang bagus dan mampu melindungi pengguna.

DEF +8

Bonus: Mendapatkan tambahan DEF +15 saat set dikenakan.

Wolf Leather Armlet (Uncommon)

Require: -

Durability: 200/200

Sebuah Pelindung Tangan Kulit Serigala yang bagus, mampu melindungi pengguna dan sedikit meningkatkan serangan pengguna.

ATK +2 DEF +6

Bonus: Mendapatkan tambahan DEF +15 saat set dikenakan.

Wolf Leather Boots (Uncommon)

Require: -

Durability: 200/200

Sebuah Sepatu Kulit Serigala yang bagus, meningkatkan kecepatan pengguna dan sedikit pertahanan pengguna.

DEF +3 SPD +5

Bonus: Mendapatkan tambahan DEF +15 saat set dikenakan.

"Jika ingin mencobanya, ruang ganti ada disana," jelas gadis itu menunjuk sebuah ruang ganti.

"Ah, tidak perlu. Aku akan segera membayarnya," ungkap Yuno meletakkan pembayaran di atas meja.

"Terimakasih! Apa ada hal lain yang bisa dibantu?" tanya gadis tersebut dengan riang.

"Tidak ada," jawab Yuno yang langsung pergi keluar dari sana.

"Silahkan datang kembali!" sahut gadis tersebut.

Tanpa ragu, Yuno melakukan Equip pada perlengkapan yang baru dibelinya. Selesai dengan itu, dia menuju Toko Potion yang ada didepannya. Tapi saat masuk, dia terkejut dengan gadis yang sama yang ada di Toko Perlengkapan.

"Selamat datang!" sambut gadis tersebut.

"Aku.. ingin membeli beberapa Potion Kecil. Boleh tahu harganya?" tanya Yuno mengabaikan rasa penasaran miliknya.

"Baik! Kami memiliki Small HP Potion seharga 10 Perunggu per botol, Small MP Potion 15 Perunggu per botol dan Small SP Potion 20 Perunggu per botolnya! Tertarik?" tawar gadis tersebut.

"Kalau begitu aku beli 30 Small HP Potion, 20 Small MP Potion dan 30 Small SP Potion!" ungkap Yuno.

"Dimengerti! Akan segera saya siapkan, jadi tunggu sebentar yah!" jelas sang gadis.

"Apa mereka berdua merupakan saudari kembar dan bukan kloning di dunia ini?" pikir Yuno.

"Maaf menunggu! Totalnya jadi 12 Perak, tapi karena Tuan membeli banyak, kami akan menjualnya dengan 10 Perak!" jelas gadis itu.

"Aku mengerti, ini uangnya," ujar Yuno yang langsung pergi meninggalkan tempat tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!