NovelToon NovelToon

Birahi Terlarang Suamiku

1. Emosi Edward

"Edward... Edward... Edward! " sorak para mahasiswa itu begitu keras menyemangati Edward yang tengah menghimpit tubuh seorang wanita dengan tatapan seolah ingin menerkam.

"Kau mau apa Edward! " sentak perempuan yang tengah di himpit di dinding itu dengan penuh ketakutan.

"Masih berani bertanya?" jawab Edward singkat.

"Mana mungkin Edward tidak tau apa yang aku lakukan semalam, bodoh nya!! Kenapa gagal sih! " batin Bella.

Bella adalah satu dari sekian mahasiswi yang ada di Washington tekhnologi university yang berambisi memiliki pria konglomerat yang keluarganya terkenal se antero Amerika dengan pengaruh yang tak terelakkan oleh semua pebisnis, kepolisian, dan pejabat di Washington maupun di seluruh Amerika.

Tidak akan ada yang merani menyinggung keluarga Robinson, dan bahkan menunjukkan diri nya di depan keluarga itu pun tidak akan berani.

Keluarga Robinson sangat terkenal bengis saat berurusan dengan mereka.

"JAWAB! " teriak Edward di depan wajah gadis itu.

"Apa yang ha harus aku jawab Ed! " jawab pelan Bella dengan tersendat, sungguh saat ini ingin rasanya Bella pipis di celana saking takut nya di telan hidup- hidup oleh Edward.

"Mampus aku! Bagaimana ini! " batin Bella terus mencari alasan atau perlindungan agar terlepas dari intimidasi Edward.

"Jangan pura pura polos dan baik, Bit*ch! " pekik Edward di depan mata Bella.

"Kau mencampur obat perangsang pada gelas brandy ku kan? " teriak Edward lagi.

"Sabar Ed, bukan aku yang melakukan itu. Aku tidak ta tahu apa apa! " elak Bella sambil gemetar takut.

"Apa lagi bit*ch? Masih mau beralasan? Untung saja aku menemukan gadis yang tepat semalam, kalau tidak sudah ku cincang gunung mungil mu itu, dan aku berikan pada buaya ku untuk camilan! " jawab Edward dengan tatapan tajam dan menakutkan nya.

"No.. No... Aku tidak akan mengulangi nya lagi Ed. Sorry! " kata Bella.

"Jala*ng murahan, awas sampai aku tau kau melakukan cara kotor itu lagi, dalam keadaan bernafsu pun aku tidak akan pernah menyentuh ular berbisa seperti mu! " teriak Edward sambil memukulkan tinju nya pada tembok di belakang kepala nya.

Bella bergetar ketakutan, ditambah lagi punggung tangan Edward yang berdarah karena aksi nya barusan.

Edward kemudian pergi meninggalkan Bella yang bergetar karena takut gertakan nya barusan dan memilih menelusuri lorong menuju parkiran.

Semua mahasiswa maupun mahasiswi yang melihat kejadian tersebut menggerombol di lorong segera menyingkirkan melihat tuan muda dari keluarga Robinson akan lewat.

Bella yang gemetar ditinggal oleh Edward segera mengendalikan diri dan menatap kumpulan manusia yang tengah menatap nya dengan tatapan merendahkan.

"Apa kalian lihat lihat! " sentak Bella pada mereka dan menghentak kan kaki pergi meninggal kan lorong itu.

Sorakan kumpulan manusia itu terdengar riuh dan tak banyak yang mengumpat, atau mencibir Bella dengan berbagai ucapan yang sangat tidak enak di dengar.

Bella yang tengah diliputi amarah kini mengurung diri nya di dalam kamar mandi sambil menangis karena merasa sangat di permalukan oleh Edward, akan tetapi dia tidak akan mungkin berani menyinggung Ed sekali lagi, atau dia akan hancur dan tidak timbul di permukaan lagi, terlebih usaha orang tua nya pun akan dipastikan hancur. Lagipula dia memang salah telah berani berfikir untuk menjebak Edward tadi malam dengan obat perangsang.

Perusahaan ayah nya Bella juga sangat besar dan bisa diperhitungkan, akan tetapi sudah pasti di bawah Robinson grup, Perusahaan raksasa yang terus Menggurita ke berbagai negara, Perusahaan Robinson merupakan perusahaan terbesar di Amerika.

Bella melakukan rencana nya semalam karena emosi nya terpacu oleh ciuman panas penuh gaira*h yang dilakukan Edward dengan wanita yang di bayar nya di tengah hamparan manusia yang bergoyang melepaskan beban dengan suara DJ menggema di ruangan itu.

Bella yang begitu frustasi karena menggilai Edward, dan sangat ingin memiliki nya. Akan tetapi Edward selalu menolak Bella terang - terangan walaupun ditawari tubuh nya dengan gratis.

Bella yang tengah menangis di dalam kamar mandi seorang diri itu, bukan nya pergi dan tidak mengejar Edward lagi, malah dia semakin berambisi mendapatkan Edward. Jiwa nya sangat tertantang dan sangat ingin memiliki Edward apapun caranya.

...*******...

Edward yang merasakan emosi nya meningkat karena mengingat kejadian kemarin yang hampir saja dia terjerat akal bulus Bella, melangkah lebar menuju mobil Lamborghini nya dengan di ekori dia laki laki di belakang nya.

"Mau kemana bray? " tanya salah satu teman yang mengikuti langkah kaki nya.

"Cabut! " jawab singkat Edward.

"Kan ada kelas! " sahut teman satu nya lagi.

"Bodo amat! " jawab Edward masih dengan langkah lebar nya.

"Tumben! "

"Bisa diem gak John! Gue lagi kesel banget! " jawab Edward sambil berhenti dan melihat sahabat nya itu dengan tatapan tajam.

Ya mereka adalah John dan Rocky, sahabat Edward dari kecil. Mansion milik John dan Rocky satu kawasan Mansion Elit dengan Mansion keluarga Robinson.

"Gue tau Ed, makanya jangan cabut sendiri, kita temenin ya? " jawab John santai sambil mengikuti Edward yang kembali melangkah mendekati mobil nya dan memasuki mobil nya.

"No. Aku mau cabut sendirian John! " sentak Edward kemudian menjalankan mobil nya.

Sedangkan John dan Rocky hanya bisa melihat mobil sport itu perlahan meninggalkan mereka berdua.

Edward yang emosi itu pun, melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi untuk melampiaskan perasaan nya.

Melewati jalan yang sepi tak tau arah mau kemanan. Yang Edward tau dia hanya ingin melonggarkan emosi di dada nya.

"Huh Huh huh dasar jala*ng Murah*an, berani berani nya dia! " teriak Edward sambil menambah kecepatan mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata.

"Sekali lagi kau berulah, aku akan benar-benar memotong kedua balon udara nya dan memberikan ke sebagai cemilan untuk si Roy! " gumam Edward sendiri an sambil terus menyetir memutar arah menuju club kesukaan nya.

Roy adalah nama buaya putih perempuan yang ada di kandang kini zoo Edward.

Dengan kecepatan tinggi Edward langsung memutar balik arah melewati jalan untuk putar balik.

Karena Edward dalam keadaan emosi, dan mobil yang dalam kecepatan tinggi itu pun tiba tiba kehilangan kendali diri dan berlenggak lenggok seperti belum ganti pembal*ut saat siang hari.

Edward yang refleks langsung memutar setir nya untuk membuang setir ke tepi agar tidak terjadi kecelakaan dengan pengendara lain.

Namun otak Edward bekerja terlambat sedikit, sehingga depan mobil Edward yang tengah melaju kencang itu menyenggol dan menarik mobil di depan nya yang searah dengan jalan Edward.

Seletah menyeret mobil itu sejauh 10 meter karena sepion mobil depan nya itu masuk ke celah kaca mobil lambo Edward.

"Sreeeeeetttt Bruakk tinnn tinnn tinnn! "

.

.

.

Happy reading semuanya.

Ketemu lagi di karya ke empat emak ya☺

Ikutin terus lanjut an cerita Edward si fuckboy kualitas super💅💅

Jangan lupa like komen, vote dan favorit😍💕

2. Hari mencekam

Seletah menyeret mobil itu sejauh 10 meter karena sepion mobil depan nya itu masuk ke celah kaca mobil lambo Edward beserta dorongan dari kecepatan mobil Edward.

"Sreeeeeetttt Bruakk tinnn tinnn tinnn! "

Suara benturan beserta klakson yang sangat nyaring hingga laju beberapa kendaraan di sekitar berhenti dan berusaha menghindari percikan kejadian.

Kecelakaan pun tak terelakkan. Edward yang melajukan mobil sport nya dengan kecepatan tinggi menyerempet dan mendorong mobil itu ke sebelah selatan, hingga diapit antara mobil sport nya dengan sebuah pagar kokoh bangunan.

Edward yang bisa mengendalikan mobilnya aman dengan nafas terengah -engah juga sangat shock dan melihat mobil yang di tabrak nya itu ringsek sampai body mobil sebelah kiri tidak lagi berbentuk.

Kemudian di pandangan nya menghitam beriringan dengan sirine ambulace mendekat. Edward pun pingsan di dalam mobil sport nya.

...*******...

tulilit tulilit tulilit

"Hallo! " jawab Exie saat mengangkat panggilan dari nomer yang tidak di kenal nya.

"Hallo selamat siang nona, bisa bicara dengan nona Exie Flyta Draniela? " tanya seorang perempuan dengan suara harus di ujung telepon.

"Ya, dengan saya sendiri! " jawab Exie dengan mengeryitkan dahi nya.

"Maaf nona, apakah sekarang nona bisa ke Barnes-Jewish Hospital? "

"Ada apa ya? " tanya Exie menjadi berdebar.

"Maaf sebelum nya nona, ayah anda mengalami kecelakaan dalam berkendara, beliau sampai 30 menit yang lalu, dan saya baru berhasil mengkonfirmasi identitas beliau juga nomer anda nona! " jawab suster itu dengan sangat hati hati namun Exie merasa kata kata tersebut seperti petir yang memekakkan telinga nya hingga dia hanya diam tanpa bergerak sedikit pun dengan mata yang mulai berair.

"nona! "panggil suster itu sekali lagi saat tidak mendengar jawaban apapun dari Exie.

"Ahh. ya! apa kondisi papa saya baik baik saja sus? apa kakak saya sudah di hubungi? " tanya Exie dengan suara bergetar. Exie menahan air mata nya karena saat ini tengah berada di food court kampus untuk makan siang sebelum lanjut masuk kelas lagi.

"Sebaiknya anda langsung kesini saja nona, iya kakak anda sudah dalam perjalanan kemari! "

"Baik Sus, terimakasih banyak! " jawab Exie langsung beranjak dari tempat nya bergegas berlari menuju mobil nya yang terparkir di parkiran kampus nya.

Exie berlari tanpa memedulikan apapun, yang ada di kepala nya saat ini adalah sang papa.

"Ex, sini in kunci nya! " kata Bella yang tiba-tiba ada di belakang tubuh Exie.

"Ha! "

"Ha he ha he, sini. Kamu gabisa bawa mobil dalam keadaan panik." jawab Bella kemudian meraih kunci di tangan sahabat nya itu dan memasuki kemudi.

Bella yang sudah selesai di tenangkan oleh Exie di kamar mandi tadi akirnya keluar karena mata nya sudah tidak bengkak lagi, kemudian menuju food court karena Bella lapar setelah menangis.

"Aku yakin om Draniel baik baik aja! " tenang Bella sambil menyetir dan memegang tangan sahabat nya yang gemetaran itu.

"Aku takut Bel, Papa gak papa kan ya? " jawab Exie dengan suara parau dan menghilang.

Bella hanya tersenyum menganggapi ketakutan sahabat nya itu, jujur saja Bella juga sangat khawatir dan takut sesuatu terjadi pada om Draniel.

Setelah 20 menit mereka sampai di Barnes- Jewish Hospital dan Exie langsung meloncat dari mobil bahkan mobil belum benar benar berhenti. Exie berlari melewati lobi dan menanyakan kamar atau keberadaan papa nya di rawat.

Setelah mengetahui jika papa nya masih ada di UGD, Exie berlari kencang menuju UGD. Berharap dengan penuh keyakinan jika sang papa tidak kenapa- kenapa.

Setelah hampir sampai Exie melihat kakak laki-laki nya tengah duduk di kursi panjang dengan pandangan kosong.

"Ethan! " panggil Exie dengan nada sedikit meninggi.

"Huh huh huh, bagaimana kondisi papa Ethan? " tanya Exie saat sampi di depan kakak nya dengan nafas yang tidak teratur.

Tanpa menjawab pertanyaan adik nya, Ethan memeluk tubuh Exie sedemikian erat nya, menyandarkan dagu di pundak sang adik.

"Ethan, jawab pertanyaan Exie! " kejar Exie karena sangat ingin tau keadaan papa nya.

"Maaf dek, papa sudah meninggal saat di tempat kejadian! "

JEDAAARR

Tubuh Exie lemas seketika mendengar jawaban dan sang kakak. Otak nya tak mampu lagi berfikir. Tulang nya serasa lepas dari tubuh nya. Kekuatan nya hilang entah kemana.

"Dek. Exie. Exie. Exie bangun! "

Exie masih mendengar teriakan kakak nya sedikit menjauh saat gelap mulai menyapa mata nya. Semua nya menjadi gelap dan tak ada cahaya untuk Exie. Seolah dunia nya telah runtuh hanya dengan mendengar jawaban sang kakak.

Ethan langsung mengangkat tubuh Exie dan membawa nya masuk ke UGD. Belum selesai shock nya, Ethan harus ditampar kenyataan yang mengharus kan dia kuat dan menjadi pelindung adik satu satu nya.

Ethan melihat pemuda yang ada di sebelah papa nya yang sudah ditutup kain putih itu dengan ekor mata nya sambil menaruh adik nya di ranjang yang hanya di sekat oleh kelambu putih itu.

Ethan menunggu di dalam UGD itu sambil melihat adik nya di periksa oleh dokter.

"Apakah ini adik anda tuan? " tanya dokter.

"Iya dok! "

"Adik anda hanya shock karena kabar yang mengejutkan, beri dia kenyamanan dan kuat kan dia tuan! " jawab dokter itu.

"Baik dok, adik saya akan sadar kapan? "

"Mungkin cukup lama, Sebaik nya anda urus terlebih dahulu jenazah papa anda, sambil menunggu adik anda bangun! " jelas dokter cantik itu.

"Baik dok! "

Ethan kemudian berbalik dan melihat ada keluarga fenomal, keluarga yang selalu berkeliaran di televisi itu memasuki UGD dan menanyakan anak nya kepada dokter yang baru saja berbicara dengan Ethan.

Keluarga itu pun mendekat dan melirik anak semata wayang nya masih damai dalam buaian mimpi di sebelah jasad, yang tak lain adalah papa Ethan dan Exie.

"Maafkan anak kami, saya rasa dia tidak sengaja melakukan ini! " kata wanita paruh baya itu.

"Sana biar dad yang bicara, mom lihat anak mom itu! " kata laki laki paruh baya di sebelah nya.

Ethan terus bergeming dan melihat kedua orang itu bergantian dan melihat wanita paruh baya berlari menuju anak nya.

"Perkenalkan saya Erza graha Robinson, dan itu istri saya Felis Robinson, atas nama Edward saya sebagai orang tua nya meminta maaf atas kecerobohan anak kami, saya akan bertanggung jawab atas semua kerugian yang anda tanggung beserta adik anda! " kata Erza

"Dengan apa tuan yang terhormat akan mengganti nyawa papa kami? " tanya Ethan sinis tapi sopan karena tidak ingin menyinggung keluarga yang paling disegani di Amerika ini tapi dia juga ingin menunjukkan kemarahan nya.

"Bahkan seluruh kekayaan keluarga kalian yang terhormat tidak akan menghidupkan nyawa papa saya yang menurut kalian tidak berharga itu! " jawab Ethan sinis sambil melirik adik nya yang menutup mata.

"Edward akan menikahi adik mu! "

.

.

.

.

Happy Reading semua nya

stay tune ya ikutin kisah Ed dan Ex😍

Apakah mereka akan menikah?

seperti apa rumah tangga yang mereka jalani?

3. Penolakan

"Bahkan seluruh kekayaan keluarga kalian, tuan yang terhormat. Tidak akan menghidupkan nyawa papa saya yang menurut kalian tidak berharga itu! " jawab Ethan sinis sambil melirik adik nya yang menutup mata.

"Edward akan menikahi adik mu, biar Edward yang bertugas menjaga dan menyayangi adik mu sebagai tanggung jawab akan perbuatan nya! "

Deg

"Hah, tuan Erza graha Robinson yang terhormat. Apakah setelah saya kehilangan papa saya kemudian saya harus melihat adik saya menderita dengan menikahi pria yang tidak dia cintai? Apa ini yang Anda maksud membayar semua kerugian kami? " tanya Ethan yang masih menahan amarah nya yang bergejolak.

"Saya yang akan menjamin adik anda bahagia menjadi calon nyonya Robinson! " jawab Erza dengan berani dan penuh keyakinan.

Erza yang sangat menginginkan anak perempuan, melihat gadis lemah di bangkar tempat tidur itu menjadi iba dan ingin membahagiakan gadis yang kehilangan ayah nya itu. Ingin menggantikan posisi papa untuk nya.

"Saya tidak percaya dengan keluarga kaya raya seperti anda! Permisi. " jawab Ethan ketus dan pergi meninggalkan Erza untuk mengurus biaya dan meminta rumah sakit mengurus jenazah papa nya.

Erza yang ditinggal pergi oleh Ethan hanya menghela nafas panjang dan menuju bangkar seorang gadis yang tengah tertidur damai dan terlihat sangat cantik tanpa polesan apapun.

"Aku akan memastikan kebahagiaan mu anak cantik, Edward akan membahagiakan mu! " gumam Erza sambil mengelus pelan rambut Exie.

Kemudian Erza beranjak dari bangkar Exie dan menghampiri istri nya yang tengah melihat putra nya.

"Dad, Edward kapan bangun? katanya gak papa kok gak bangun bangun dad? " tanya Felis dengan ekspresi yang khawatir.

"Tenang aja mom, anak berandal itu hanya tidur! " jawab Erza malas.

"Dad, dia itu anak mu! " rengek Felis karena tidak terima.

"Iya, anak ku yang berandalan ini! " kelas Erza sambil menepuk kencang kaki Edward.

Erza kesal dengan kelakuan anak nya selama ini tapi juga lega karena putra semata wayang nya baik-baik saja.

Erza tidak pernah menyalahkan semua yang dilakukan Edward diluar rumah walaupun tau semua kebejat an putra nya, karena semua ini adalah bentuk protes dan juga akibat dari kesalahan nya.

"Dad, jangan di pukul anak ku! " pekik Felis sambil melotot pada Erza.

"Hisss, kau selalu membela putra mu! " goda Erza pura pura marah agak Felis rilex dan tidak terlalu khawatir.

"Dad, bukan begitu tapi......."

"Aku memang putra mu mom, bukan putra daddy! " potong Edward yang bangun karena mommy dan daddy nya sedang persiapan perang dunia ke tiga.

"Edward! " pekik Erza dan Felis bersamaan.

Edward hanya tersenyum dan menerima pelukan dari Felis. Felis memeluk putra nya dengan erat dan penuh kasih sayang. Erza melihat nya dengan tatapan haru dan sangat senang.

"Ishh, sudah sudah lepas kan pelukan nya Ed, jangan peluk peluk istri ku! " kata Erza berniat mencairkan suasana.

"Ish Daddy! " rengek Felis saat pelukan nya sudah di lepas oleh Edward.

"Hahaha, sini peluk daddy aja mom! " jawab Erza sambil menarik Felis ke dalam dekapan nya.

Edward hanya mencebikkan bibir nya.

"Mom, bagaimana orang yang Ed tabrak? " tanya Edward tiba-tiba terduduk karena teringat kejadian tadi.

Felis hanya saling tatap dengan Erza.

"Ada apa mom, dad? " tanya Edward penasaran.

"Hmm. Beliau ada di balik tirai sebelah kanan mu Ed! " jawab Erza.

Sontak Edward menghadap selambu kanan nya dan menarik tirai tersebut.

Jedaar

"Haah! " kaget Edward saat melihat seseorang yang tertutup kain putih dengan bercak darah di kain itu sedikit.

"Ap Apa mak maksudnya ini dad? " tanya Edward tersendat-sendat karena begitu terkejut.

"Beliau adalah tuan Draniel, pemilik Draniel Corp, perusahan keramik yang beberapa bulan lalu melakukan launching produk baru dan langsung melejit karena permintaan pasar yang naik pesat! " jawab Erza.

"Dad! " pekik Edward setelah mengetahui kebenarannya.

"Dad sudah mencari tau saat perjalanan kemari, tapi daddy sudah ketemu dengan Ethan Niel Draniela, anak pertama dari tuan Draniel dan dia kelihatan sangat marah pada mu! " jeda Erza untuk mengetahui reaksi dari sanga putra.

"Huh! " hembusan nafas berat yang hanya Edward keluarkan.

"Daddy telah menjamin kebahagiaan dan memastikan kehidupan adik nya sebagai tanggung jawab yang harus kamu bayar! " kata Erza.

"Maksud daddy? " tanya Edward sambil mengeryitkan dahi nya.

"Menikahlah dengan nya Ed, pertanggung jawabkan perbuatan mu! " jawab Erza santai.

"Daddy! " pekik Edward.

"Apa kamu ingin menyanggah? " tanya daddy dengan suara tegas nya.

"Dad, mana bisa seperti ini. Daddy tau bukan jika aku tidak akan menikah!" jawab Edward sambil menutup kembali tirai nya.

"Keputusan daddy sudah final! "

"Daddy kan bisa tanggung jawab berupa uang, kesepakatan kerja, atau aset kita? " sanggah Edward.

"Apa itu semua bisa mengembalikan nyawa yang sudah hilang? apa itu bisa menghilangkan luka untuk Ethan dan adik nya? " jawab Erza mulai tegas dengan Edward.

Sungguh selama ini Erza tau apa alasan untuk kelakuan bejat anak nya itu, Erza tau jika trauma itu membuat Edward menjadi bajingan tengik yang tidak menghargai wanita dan menyukai segala bentuk lobang tersembunyi itu dan Edward membenci sebuah ikatan pernikahan.

Edward hanya terdiam.

"Daddy sangat kecewa jika kamu lari dari tanggung jawab mu, dan jangan menjadi Robinson lagi Edward. Menikahlah dengan nya dan semua warisan akan tetap untuk mu, daddy dan mommy tidak akan membuat pewaris lain lahir ke dunia ini! " jawab Erza dengan suara tegas nya.

"Dad, kenapa harus menikah dad, aku bukan menghamili seorang perempuan! " jawab Edward pelan tapi dengan tatapan menolak.

"Lalu seorang putri yang kehilangan cinta pertama nya bagaimana? akan ikut siapa? kakaknya sudah punya keluarga sendiri, dia hanya seorang gadis yang menggantungkan seluruh harapan nya pada papa nya! " jawab Erza tak mau kalah.

"Aku tetap tidak mau dad! " jawab Edward.

"Maka keluarlah dari Robinson, dan gadis itu yang daddy angkat menjadi putri daddy dan akan menjadi pewaris Robinson group! "

"Dad! " pekik Edward dan Felis bersamaan.

"Daddy serius Ed! "

Edward terdiam dan menimbang keputusan yang harus dia ambil. Sejujurnya Edward sangat tidak ingin menikah karena kejadian kelam belasan tahun silam.

Edward tidak lagi percaya ketulusan seorang wanita, Edward benci membahas kejadian itu, emosi nya selalu memuncak ketika pembahasan itu diulang lagi.

"Ed, daddy tau kamu masih trauma.. "

belum sempat Erza melanjutkan kata kata nya, Edward sudah menyela ucapan Erza, karena Edward tidak ingin emosi nya memuncak pada daddy nya sendiri.

"Stop dad! "

"Kenapa? kita harus melanjutkan hidup, daddy saja bisa Ed, kamu pasti bisa! " kata Erza pelan.

"Dad, please! " jawab Edward dengan tatapan memohon nya.

Erza pun diam di tempat nya sambil memandang tatapan terluka milik sang putra. Tatapan yang selalu melumpuhkan pergerakan nya.

"Ed gak bisa menikah dengan gadis itu dad! "

.

.

.

.

.

Happy Reading semuanya

buah salak, buah kedondong

salam kenal kak, jangan lupa like komen dong☺

Yah, ternyata Ed menolak Exie🥺

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!