NovelToon NovelToon

ABISATYA

Prolog + part 1

NovelToon
Prajurit
Prajurit
BUKA PINTU GERBANG!!
berlari kencang menuju sebuah gerbang yang amat tinggi dan besar serta berat hanya untuk di buka
seluruh pasukan bersenjata berbaris rapi tepat di samping gerbang depan dan belakang
menjaga keamanan begitu ketat, takut sesuatu terjadi yang tidak mengenakan hari yang di nanti ini
Human
Human
letakan ini di sana
Human
Human
*menunjuk
: di sini?
Human
Human
ya benar
: ibu kepala, makanan penutup sudah selesai
Human
Human
ya bagus!
Human
Human
semuanya letakan di meja utama, susun yang rapi ya!
: baik, Bu kepala
Human
Human
okay, semua sudah selesai..
Human
Human
tinggal satu masalah lagi yang belum terselesaikan
: Bu kepala, kita kehabisan sorbet!
Human
Human
oh astaga, aku datang!
Di sisi lain...
Human
Human
aku sudah rapi kan?
Human
Human
*melihat
Human
Human
hm! sudah..
Human
Human
jangan lupa tegakan kepala mu saat berbicara
Jeon Sean
Jeon Sean
aku tau..
Jeon Sean
Jeon Sean
aku hanya kelihatan gugup saja saat itu *menggaruk tengkuknya
: ibu...
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*menoleh
Jeon Justin
Jeon Justin
Justin haus
Jeon Justin
Jeon Justin
tolong ambilkan minum
Sean langsung menunduk melihat anak kecil itu dengan tatapan menyeramkan
Jeon Justin
Jeon Justin
😒
Jeon Justin
Jeon Justin
ada apa dengan wajahmu
Kim Jessiana
Kim Jessiana
tunggu sebentar disini ya
Kim Jessiana
Kim Jessiana
biar ibu ambilkan
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*pergi
Jessi pergi turun untuk ke ruang dapur mengambilkan Justin air
sementara Sean dan Justin...
Jeon Sean
Jeon Sean
*menghela nafas
oh ayolah Sean lagi tidak berminat ingin bertengkar
tetapi mengingat iblis kecil yang berada di antara kaki nya
Jeon Sean
Jeon Sean
*jongkok
Jeon Sean
Jeon Sean
hey iblis kecil!
Jeon Justin
Jeon Justin
🙄
Jeon Sean
Jeon Sean
disini aku berperan sebagai raja
Jeon Sean
Jeon Sean
dan kau sebagai pangeran anak dari seorang raja
Jeon Sean
Jeon Sean
aku sangat banyak memperkerjakan maid untuk di suruh
Jeon Sean
Jeon Sean
dan kau tau kenapa aku memperkerjakan mereka dengan sengaja?
Jeon Justin
Jeon Justin
tidak tau!😒
Jeon Sean
Jeon Sean
*menarik nafasnya dalam-dalam
okay... sekali lagi Sean menarik nafasnya untuk mengontrol emosi nya pada iblis kecilnya ini
Jeon Sean
Jeon Sean
itu karena kau!
Jeon Justin
Jeon Justin
??!
Jeon Justin
Jeon Justin
aku?
Jeon Sean
Jeon Sean
Ya!
Sean berdiri kembali dan menatap Jessi yang berjalan ke arah mereka
Jeon Sean
Jeon Sean
agar kau tidak terlalu sering menyuruh ibu mu
Jeon Sean
Jeon Sean
terkadang ayah juga heran kepada mu
Jeon Sean
Jeon Sean
kenapa kau akhir-akhir ini sangat manja kepada ibu?
Kim Jessiana
Kim Jessiana
ini
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*memberikan Justin air
Jeon Justin
Jeon Justin
*menerima
Kim Jessiana
Kim Jessiana
duduk justin...
Justin menurut dan duduk untuk meneguk air nya
Jeon Sean
Jeon Sean
para tamu sudah tiba sayang?
Kim Jessiana
Kim Jessiana
hanya beberapa kepala desa kecil
Kim Jessiana
Kim Jessiana
kita harus menunggu lebih lama lagi
Jeon Sean
Jeon Sean
yasudah, kau berdandan lah
Jeon Sean
Jeon Sean
aku akan disini bersama Justin
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*mengangguk
Jeon Sean
Jeon Sean
ingat!
Jeon Sean
Jeon Sean
jangan terlalu cantik *datar
Kim Jessiana
Kim Jessiana
iya!
Jeon Justin
Jeon Justin
AH!!
Jeon Justin
Jeon Justin
lega...
Jeon Sean
Jeon Sean
*melirik
Justin berdiri lagi dari duduknya dan berjalan menuju Sean yang menatapnya datar
Jeon Justin
Jeon Justin
*mendongak menatap Sean
Jeon Sean
Jeon Sean
*menatap nya juga
Justin mengangkat tangan kanannya setinggi mungkin kearah Sean dan..
Jeon Justin
Jeon Justin
*menyerahkan cangkir minumnya pada Sean
Jeon Justin
Jeon Justin
ini ambilah
Jeon Sean
Jeon Sean
*menerima
Sean begitu tercengang hingga tanpa sadar menerima cangkir dari Justin
Jeon Justin
Jeon Justin
terima kasih-
Jeon Justin
Jeon Justin
pesuruh!
Jeon Justin
Jeon Justin
Hahahah!!
Justin langsung berlari keluar kamar dengan gelak tawa menggema seluruh kamar itu
Jeon Sean
Jeon Sean
JUSTIN!!
________________________________
all: *bertepuk tangan
Jeon Sean
Jeon Sean
*membungkuk
Jeon Sean
Jeon Sean
terima kasih sudah mau datang untuk jamuan kami
Jeon Sean
Jeon Sean
saya harap kalian menikmati dengan nyaman
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*tersenyum
semua para tamu sudah datang dan mulai menikmati jamuan dari kerajaan jeon dalam rangka mengembangkan tali silahturahmi untuk para perbatasan raja dan kepala suku di pulau JUNA
Sean juga ingin memperkenalkan Justin anak bungsu nya yang baru beberapa tahun ini muncul di dunia
yup! Justin anak bungsu Sean setelah kakaknya yang bernama Victor
sayangnya anak sulungnya tak datang untuk ikut dalam perjamuan ini
Jessi sebenarnya sedih anak sulungnya tak ikut serta dalam acara ini tetapi mengingat pekerjaan anak sulungnya yang begitu berat ia harus mengizinkan nya secara tak rela
Kim Jessiana
Kim Jessiana
Justin duduk yang benar
Jeon Justin
Jeon Justin
*mengangguk
semua para tamu menatap Justin dengan tatapan berbinar. karena Justin itu benar benar lucu!!
: maaf ratu
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*menoleh
Kim Jessiana
Kim Jessiana
ya?
: apakah ini anak bungsu mu?
Justin menatap jijik orang yang berada di hadapannya
namun ibunda nya malah..
Kim Jessiana
Kim Jessiana
ah! hahah
Kim Jessiana
Kim Jessiana
iya benar
Kim Jessiana
Kim Jessiana
ini anak bungsu ku
: berapa umurnya ratu?
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*menatap Justin dengan terkekeh
Kim Jessiana
Kim Jessiana
5 tahun
: wah! sangat jauh sekali dengan kakak nya
Kim Jessiana
Kim Jessiana
*tersenyum
: Hay Justin...
Jeon Justin
Jeon Justin
*tersenyum terpaksa
: aigoo lucunya!!
Jeon Justin
Jeon Justin
( tolong Justin... )
Jeon Sean
Jeon Sean
*terkekeh
: wah Baginda sean..
: anda semakin terlihat gagah nya
Jeon Sean
Jeon Sean
ah! kau bisa saja
Jeon Sean
Jeon Sean
bagaimana pabrik pertambangan mu?
: semua berjalan dengan lancar
: aku harap Baginda datang dan melihat
Jeon Sean
Jeon Sean
aku pasti datang
Jeon Sean
Jeon Sean
oh ya!!
Jeon Sean
Jeon Sean
aku juga ingin memperkenalkan anak bungsu ku
: anda memiliki anak lagi?
: kapan Baginda?
: kok saya tidak tau?
Jeon Sean
Jeon Sean
*terkekeh
Jeon Sean
Jeon Sean
sudah lama
Jeon Sean
Jeon Sean
aku hanya menyembunyikan nya
Dan saat itu Justin langsung di kenal oleh banyak orang, Justin juga banyak tersenyum kepada semuanya
karena di ancam...
_______________________________
12.32 AM
: terima kasih sudah mau memberi kami tumpangan tidur Baginda Sean
Jeon Sean
Jeon Sean
ah tak masalah!
Jeon Sean
Jeon Sean
anggap saja seperti rumah sendiri
: saya jadi tidak enak tuanku
Jeon Sean
Jeon Sean
tidak apa-apa
Jeon Sean
Jeon Sean
beristirahat lah, istri dan anak mu pasti lelah
: sekali lagi terima kasih tuanku
Jeon Sean
Jeon Sean
*tersenyum
Jeon Sean
Jeon Sean
sama-sama
Jeon Sean. seorang Raja yang memegang peranan dalam pulau Juna, Dia seorang yang pundaknya di tangguhkan untuk memegang semua permasalahan yang ada di pulau Juna. Sean dulunya seorang Pekerja keras, siapa sangka yang dulunya pekerja keras sekarang ia menjadi seorang raja.
Sean mengerti kalau dunia itu berputar secara terus menerus. yang mana ada kesusahan pasti berakhir dengan kebahagiaan
Sean juga tau, letak derajat seseorang juga di pandang sebelah mata. banyak yang meremehkannya sewaktu ia masih pekerja keras di bawah naungan raja besar, Sean mengerti dari arah sini bahwa kedudukan juga perlu di perhatikan
Pahitnya masa Sean saat itu membuahkan hasil yang sangat memuaskan. hingga ia melamar seorang gadis dari anak raja dari pulau sebelah, sampai akhirnya Sean memilih jalur yang lebih serius lagi.
Gadis itu adalah Kim Jessi anak dari raja Kim Vincent. ya walau saat itu Sean juga agak takut melamar jessi tetapi setelah di pikir² Jessi harus segera di dapatkan kalau tidak ia akan terdahului
sampai bertahun-tahun lamanya lahirlah anak sulung Sean yang bernama Jeon Victor, Sean senang mendengar anak sulungnya adalah pria sehingga Sean bisa meletakan rasa percaya kepada anak nya itu
lalu... hingga 17 tahun kemudian lahir lah anak bungsu Sean yang bernama Jeon Justin!
Ya! si iblis kecil yang sering bertengkar dan membuat onar dengan ayahnya itu
tak heran kalau di kamar raja para maid sering mendengar teriakan tangis dari Justin sendiri.
itu kisah dari keluarga Jeon
_____________________________
: Hiks!
: hiks!!
: ayah😭😭
Human
Human
jangan menangis!
Human
Human
malu kalau di lihat orang
: ayah jahat!😭
: hiks!
: hiks! hiks!
Human
Human
Ayah bilang jangan menangis
Human
Human
ayolah tidur..
Human
Human
ini sudah tengah malam
Human
Human
nanti ayah cari ya
: *menggeleng
: mau sekalang!
: hiks!
Jeon Sean
Jeon Sean
Justin ayo tidur!
Jeon Justin
Jeon Justin
tunggu yah!
Jeon Justin
Jeon Justin
Justin mau lelah dulu
Jeon Justin
Jeon Justin
Justin belum bisa tidur
ucap Justin sembari berjalan kesana dan kemari guna untuk mencari lelah sendiri agar ia mengantuk dan bisa tidur
Jeon Sean
Jeon Sean
Justin!
Jeon Sean
Jeon Sean
ibu mu sudah tidur!
Jeon Sean
Jeon Sean
ayo sebelum ibu bangun dan marah kepada mu
Jeon Justin
Jeon Justin
ck!
Jeon Justin
Jeon Justin
iya! iya!
Justin langsung menggandeng tangan Sean dan berjalan menelusuri lorong untuk menuju kamar nya
sepanjang jalan Sean mengayun-ayunkan tangan nya yang berada di genggaman Sean.
: hiks!
Jeon Justin
Jeon Justin
*berhenti
Jeon Sean
Jeon Sean
kenapa berhenti?
Jeon Justin
Jeon Justin
*menoleh ke kanan dan ke kiri
Jeon Sean
Jeon Sean
Justin
Jeon Justin
Jeon Justin
ssstt!!
: hiks
Justin mendengar nya lagi
Jeon Justin
Jeon Justin
ayah tidak dengar sesuatu?
Jeon Sean
Jeon Sean
??
: hiks!
Jeon Sean
Jeon Sean
suara menangis?
Jeon Justin
Jeon Justin
ayo kita cari!!
Jeon Sean
Jeon Sean
tapi jus-
Justin langsung menarik tangan ayahnya untuk mencari asal suara itu yang terdengar cukup lumayan keras
: ayah😭😭
: hiks!
: hiks! ayah😭
Human
Human
*menghela nafas
Human
Human
besok pagi kita cari okay?..
Human
Human
sekarang kita tidur dulu
Human
Human
jangan menangis..
: hiks! tidak mau😭😭
Human
Human
kalau kamu menangis orang bisa terganggu nanti
Jeon Justin
Jeon Justin
*melihat
Jeon Justin
Jeon Justin
ayah!
Jeon Sean
Jeon Sean
*menoleh
Sean melihat seorang pria beserta anak kecil yang menangis sembari menarik tangan pria itu dengan tangan kecilnya
oke, Sean paham
Jeon Sean
Jeon Sean
hai gadis manis
Jeon Sean
Jeon Sean
*berjongkok
: *melihat
: hiks
Jeon Sean
Jeon Sean
kenapa menangis?
Jeon Sean
Jeon Sean
*mengusap pipi gadis kecil itu
Human
Human
tuan! *berdiri
Jeon Sean
Jeon Sean
ada apa ini?
Human
Human
maaf tuan sudah membuat keributan *membungkuk
Jeon Sean
Jeon Sean
Tidak masalah
Jeon Sean
Jeon Sean
kenapa dengan anak mu?
Human
Human
putri ku sejak tadi menangis karena boneka kesayangannya hilang saat jamuan tadi
Human
Human
aku lupa kalau benda itu bisa membuatnya tidur
Jeon Sean
Jeon Sean
*melihat gadis kecil itu
Jeon Justin
Jeon Justin
*duduk di hadapan gadis itu
: *menatap
gadis itu menatap Justin dengan sesenggukan serta hidung, mata yang memerah
Jeon Justin
Jeon Justin
sstt!!
: *terkejut
Jeon Justin
Jeon Justin
jangan menangis
Jeon Justin
Jeon Justin
apa benda itu berharga bagi mu?
: ibu😭
Jeon Justin
Jeon Justin
*menggaruk kepalanya
Justin bingung dengan gadis ini. ia tidak tau harus berbuat apa
Jeon Justin
Jeon Justin
aku ada yang lebih bagus dari pada yang kau punya
Jeon Justin
Jeon Justin
itu bisa membuatmu melupakannya
: *sesenggukan
Jeon Justin
Jeon Justin
kau mau tau?
: ayah😭
Jeon Justin
Jeon Justin
kalau begitu ikut aku
Justin berdiri dan langsung memegang tangan gadis kecil itu yang masih menangis keras.
Justin menarik nya hingga membuat gadis kecil itu tertarik dan berjalan mengikuti Justin
Jeon Sean
Jeon Sean
*menghela nafas
Jeon Sean
Jeon Sean
sepertinya Justin bisa menyelesaikan masalah dengan baik
Jeon Sean
Jeon Sean
Anda ikut lah
Human
Human
tapi tuan..
Jeon Sean
Jeon Sean
tenanglah..
Jeon Sean
Jeon Sean
anak mu di jamin bisa tenang
_______________________________

part 2

_______________________________
Saat itu juga Justin terus menarik gadis itu berjalan menelusuri lorong kerajaan dengan tangisan gadis kecil yang masih terdengar menggema sepanjang lorong
Justin menanggapinya hanya bisa berdesis karena ia juga tidak tau cara menenangkan seorang gadis
*Ceklek*
NovelToon
: hiks!
: ayah😭
Jeon Justin
Jeon Justin
Ayo masuk
Justin kembali menarik gadis kecil itu namun, gadis itu justru tak berani masuk kedalam kamar yang di buka olehnya
Justin terus menarik dengan lumayan paksa hingga akhirnya ia masuk kedalam kamar itu bersama Justin
Sean dan ayah dari gadis kecil itu turut mengikuti kemana arah Justin pergi sampai di depan kamar yang di masuki oleh Justin dan gadis kecil itu
: hiks! Tidak mau, tidak mau!!
: boneka ku😭
: ibu😭
Jeon Justin
Jeon Justin
Sst!🤫
Jeon Justin
Jeon Justin
tidak boleh menangis!
Jeon Justin
Jeon Justin
nanti kau di bawa nenek kempot mau?
:😖😣😭
Jeon Justin
Jeon Justin
🙄
Jeon Justin
Jeon Justin
Aku akan memberikan mu sesuatu
Jeon Justin
Jeon Justin
Tetapi kau tidak boleh menangis!
Jeon Justin
Jeon Justin
Kalau kau menangis maka semakin aku tidak akan memberikannya kepada mu!
Ucapan tersebut mampu sedikit meredakan tangisan gadis kecil itu eum! Sedikit🤪
Justin berjalan kearah lemari kayu berwarna putih dekat dengan kasur miliknya
Ia membuka laci lemari itu dan mencoba mencari sesuatu
Jeon Justin
Jeon Justin
Mana sih!
Jeon Justin
Jeon Justin
Ayah menyembunyikan boneka gajah ku?😬
Jeon Sean
Jeon Sean
Mana ayah tau!
Jeon Sean
Jeon Sean
*menaikan kedua bahu nya
Jeon Sean
Jeon Sean
Coba cari lagi
Justin kembali merogoh laci itu
Human
Human
Eum! Maaf tuan
Human
Human
Sebaiknya tidak usah kemungkinan putri ku akan tidur dan melupakan boneka nya
Jeon Sean
Jeon Sean
Mungkin🙄
Jeon Sean
Jeon Sean
Kau lihat dia
Jeon Sean
Jeon Sean
*menunjuk gadis itu
Ayah dari gadis itu melihat anaknya sendiri seperti apa keadaannya
Sesenggukan, mata merah, hidung merah, pakaian basah akibat air matanya sendiri, sesekali mengusap karena kebanyakan menangis
Jeon Sean
Jeon Sean
Kau yakin mau membiarkan dia dengan keadaan seperti ini?
Human
Human
*meringis
Jeon Sean
Jeon Sean
Justru dengan keadaan putri mu yang seperti ini harus segera di tangani
Jeon Sean
Jeon Sean
Kau mau anakmu kena anemia?
Human
Human
*sontak menggeleng
Jeon Sean
Jeon Sean
Maka dari itu kita diam dulu dan lihat apa yang akan di lakukan oleh anak ku
Human
Human
*terdiam
Kedua orang tua itu melihat apa yang akan di lakukan oleh Justin dengan terus merogoh laci-laci kamar miliknya sesekali menggerutu tidak menemukannya
DUGH!!
Jeon Sean
Jeon Sean
*terkejut
Human
Human
*khawatir
Jeon Justin
Jeon Justin
Aduh!!
Jeon Justin
Jeon Justin
Ini siapa sih yang meletakan lemari disini!!
Jeon Justin
Jeon Justin
Kau diam! *bicara dengan lemari
Jeon Justin
Jeon Justin
aku bakar kau baru tau rasa!!
ucapnya setelah itu ia kembali lagi mencari benda itu
Jeon Sean
Jeon Sean
*memijat pelipisnya
Human
Human
Tuan *meringis takut
Jeon Sean
Jeon Sean
Tenang...
Kembali lagi dengan Justin yang masih mencari benda yang ia cari hingga-
Jeon Justin
Jeon Justin
NAH!!
Jeon Justin
Jeon Justin
Ketemu!!
Ucap Justin langsung menghampiri gadis kecil yang masih menangis sesenggukan
Jeon Justin
Jeon Justin
*duduk di hadapan gadis itu
Jeon Justin
Jeon Justin
sekarang hapus air mata mu dulu
Jeon Justin
Jeon Justin
Habis itu aku akan memberikan mu sesuatu
ucapan Justin mampu membuat gadis itu langsung mengusap pipi dan hidungnya hingga tidak ada lagi air yang mengalir di sana
Jeon Justin
Jeon Justin
Nah.. Gitu dong
Jeon Justin
Jeon Justin
Nih!
Jeon Justin
Jeon Justin
*memberikan
Justin memberikan gadis kecil itu sebuah boneka gajah berukuran sedang dari ukuran tubuhnya yang kecil
Gadis itu menatap Justin, seolah ia tak paham apa maksudnya
Jeon Justin
Jeon Justin
Aku memberikan mu boneka gajah ku
Jeon Justin
Jeon Justin
anggap saja ini sebagai hadiah pertama dari pertemanan kita
: teman?
Jeon Justin
Jeon Justin
Ya!
Jeon Justin
Jeon Justin
Mulai sekarang kau teman ku
Justin menjulurkan tangan kanannya ke hadapan gadis itu
Jeon Justin
Jeon Justin
Aku Justin
Jeon Justin
Jeon Justin
Nama mu siapa?
: *menatap Justin
Gadis itu menatap tangan Justin yang menjulur kearahnya
: ??
Human
Human
Nak...
Human
Human
Ayo jabat tangan Justin
: *melihat ayahnya
Setelah itu gadis itu kembali menatap tangan Justin yang masih menjulur ke arahnya
: *membalas
Jeon Justin
Jeon Justin
*tersenyum
Lisa Bellina
Lisa Bellina
Aku Lisa
Jeon Justin
Jeon Justin
Kita teman?
Lisa Bellina
Lisa Bellina
Eum! *mengangguk
Lisa Bellina
Lisa Bellina
telima kasih boneka gajah nya
Lisa Bellina
Lisa Bellina
Lisa akan menjaganya dengan baik
Justin tertawa gemas melihat Lisa yang sudah tidak menangis kembali akibat boneka kesayangannya yang hilang dan telah tergantikan dengan boneka gajah milik Justin
Dan saat ini juga Mereka berteman
Jeon Sean
Jeon Sean
Nah.. Karena masalah utama sudah selesai
Jeon Sean
Jeon Sean
Bagaimana kalau kita tidur?
Human
Human
Benar...
Human
Human
Lisa.. Ayo ikut ayah
Human
Human
Kita harus tidur
Lisa Bellina
Lisa Bellina
tidul?
Human
Human
Ya!
Human
Human
soalnya ada hari esok yang harus kita jalani
Jeon Sean
Jeon Sean
Justin ayo naik ke kasur dan tidur
Sean berjalan menuju Justin yang linglung
Ia mengangkat tubuh Justin dan mendudukkannya di atas kasur
Sedangkan ayah Lisa mengangkat tubuh kecilnya dan menatap Sean dan Justin yang hendak akan tidur
Jeon Justin
Jeon Justin
Ayah, ayah!
Jeon Sean
Jeon Sean
hm?
Jeon Sean
Jeon Sean
apa lagi?
Jeon Justin
Jeon Justin
Apa Lisa boleh tidur di kamar Justin?
Jeon Justin
Jeon Justin
Justin mau punya teman tidur seperti ayah dan ibu
Jeon Sean
Jeon Sean
*tersenyum
Jeon Sean
Jeon Sean
Tidak boleh! *datar
Jeon Sean
Jeon Sean
Justin tidak boleh tidur dengan seorang gadis sebelum Justin menikahinya dengan persetujuan ayah dan ibu
Jeon Justin
Jeon Justin
tapi ayah...
Human
Human
kalau begitu saya permisi tuan
Human
Human
Terima kasih sudah mau menenangkan anak saya
Human
Human
*membungkuk
Jeon Sean
Jeon Sean
*tersenyum
Jeon Sean
Jeon Sean
Ya! Tidak apa
Jeon Sean
Jeon Sean
Besok jangan kembali dulu
Human
Human
ya?
Sean menyelimuti tubuh Justin yang masih menatap Lisa yang berada di gendongan ayahnya
Jeon Sean
Jeon Sean
Ikut lah sarapan dengan kami esok
Jeon Sean
Jeon Sean
Jangan pergi terlalu pagi
Jeon Sean
Jeon Sean
Saya tau kapal yang kau naiki harus pergi pagi buta
Jeon Sean
Jeon Sean
Tetapi kau membawa anak kecil
Jeon Sean
Jeon Sean
Di luar pasti sangat dingin kalau di pagi hari
Jeon Sean
Jeon Sean
kembali lah saat siang hari
Human
Human
Tapi tuan-
Jeon Sean
Jeon Sean
Saya yang akan menanggung kendaraan mu
Jeon Sean
Jeon Sean
Tenanglah
Ayah Lisa menatap Sean dengan tatapan tak percaya
Human
Human
T-terima kasih tuan
Human
Human
*membungkuk
Human
Human
Terima kasih banyak
Human
Human
Saya sangat berhutang Budi kepada anda
Jeon Sean
Jeon Sean
*terkekeh
Jeon Sean
Jeon Sean
anggap saja sebagai hadiah pertama pertemanan kita
Human
Human
??!
Ayah Lisa menatap Sean bingung apa yang di maksud oleh nya
Jeon Sean
Jeon Sean
Hais! Ayolah
Jeon Sean
Jeon Sean
tidur! Anak mu sudah menguap berulang kali
Human
Human
Eh? *menatap Lisa
Human
Human
B-baik tuan
Human
Human
Sekali lagi terima kasih!
ayah Lisa membungkuk setelah itu berjalan keluar dari kamar itu
Lisa Bellina
Lisa Bellina
Dadah Justin *melambai
Jeon Justin
Jeon Justin
*membalas
Justin menatap kepergian Lisa dari kamarnya
Jeon Sean
Jeon Sean
gimana jantungnya tuan?
Jeon Justin
Jeon Justin
*terkejut
Jeon Justin
Jeon Justin
Ayah!!
Jeon Sean
Jeon Sean
Aman?
Jeon Justin
Jeon Justin
Enggak! *menggeleng
ucap Justin dengan gelengan bengong yang masih menatap pintu kamar nya yang terbuka
Jeon Justin
Jeon Justin
Kenapa Lisa tidak boleh tidur di kamar ku?
Jeon Sean
Jeon Sean
*menghela nafas
Jeon Sean
Jeon Sean
Justin...
Jeon Sean
Jeon Sean
kau itu pria
Jeon Sean
Jeon Sean
Lisa itu wanita
Jeon Sean
Jeon Sean
Kalau pria dan wanita dalam satu kamar maka-
Jeon Sean
Jeon Sean
*menutup mulutnya
Jeon Justin
Jeon Justin
Kenapa yah?
Waduh! Sean kelepasan
Sean sekarang tidak tau mau berbuat apa setelah ia kelepasan berbicara soal orang dewasa kepada anaknya
Jeon Sean
Jeon Sean
Tidak apa-apa *datar
Jeon Sean
Jeon Sean
Sekarang tidur
Jeon Justin
Jeon Justin
kenapa ayah?
Jeon Justin
Jeon Justin
Apa yang terjadi kalau pria dan wanita dalam satu kamar?
Jeon Sean
Jeon Sean
Tidak ada!
Jeon Sean
Jeon Sean
Ayo tidur
Jeon Sean
Jeon Sean
Tidur! Sebelum ibu mu bangun
Jeon Justin
Jeon Justin
katakan dulu!
Jeon Sean
Jeon Sean
saat kau dewasa baru kau boleh tau
Sean mengusap rambut Justin dan mengecup dahi nya
Setelah itu ia berjalan menuju lampu kamar Justin
Jeon Justin
Jeon Justin
tapi Justin kan sudah dewasa?
Jeon Sean
Jeon Sean
Kau masih bocah
Jeon Sean
Jeon Sean
Berhenti bicara dan tidur
Sean mematikan lampu kamar Justin dan berjalan keluar
Jeon Justin
Jeon Justin
Tapi ayah...
Jeon Sean
Jeon Sean
Tidur!!
Jeon Sean
Jeon Sean
Atau kau tidak akan melihat Lisa lagi
Jeon Justin
Jeon Justin
Oke aku tidur!
Sean menutup pintu kamar Justin
Ia menghela nafas, baru kali ini anaknya mendapatkan teman dengan mudah
Padahal banyak anak-anak lain di dalam kerajaannya tetapi tidak ada yang mau berteman dengan anaknya karena tidak mau berurusan dengan raja
Semoga saja ini yang setia...
_______________________________

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!