NovelToon NovelToon

ANUGERAH Yang Tak Dinanti

1. Testpack Garis Dua

Abeeya menghela napas kasar ketika dia berada di dalam kamar mandi. Perutnya yang sudah dia Minggu mual dan tubuhnya lemas. Tanpa sepengetahuan sang suami dia membeli testpack.

"Gua 'kan utin meminumnya, gak mungkin banget gua hamil."

Dia sangat yakin akan pikirannya. Walaupun dia malas minum pil penunda kehamilan, sang suami pasti akan memakai pengaman ketika ingin melakukannya. Beeya pun mulai menampung air seni. Kemudian, dia celupkan testpack tersebut. Namun, dia sembunyikan testpack tersebut agar suaminya tak tahu.

.

Iyan akan terus bermanja kepada sang istri sebelum dia berangkat kerja. Apalagi istrinya yang selalu memakai pakaian mini membuat dia tidak ingin jauh.

"Masih pusing?" Beeya mengangguk. Dia juga tak kalah manja.

"Nanti malam kita ke rumah sakit periksa kondisi kamu." Abeeya menggeleng dengan cepat.

"Aku gak apa-apa kok, Ay."

Sejujurnya dia sangat takut. Menurut artikel yang dia baca, gejala tersebut adalah gejala kehamilan. Namun, dia masih menepis bacaan tersebut. Memang, bulan ini dia sudah telah satu Minggu. Bulan-bulan sebelumnya pun dia sering begitu.

Helaan napas kasar keluar dari mulut Iyan. Dia tidak bisa memaksa sang istri, yang paling penting dia sudah menawari. Semakin istrinya dipaksa, watak keras istrinya akan muncul.

Setelah mengantar Iyan sampai teras, Beeya masuk kembali ke dalam rumah. Seperti biasa dia akan kembali ke kamarnya dan mengambil testpack yang dia sembunyikan. Hatunya bergemuruh hebat. Ada ketakutan di hatinya.

"Pasti garis satu."

Beeya meyakinkan hatinya. Hingga dia meraih testpack hasil dia celupkan ke air seninya dan hasilnya membuat testpack yang ada di tangannya terjatuh.

"Garis dua."

Tubuhnya limbung, untung saja dia berpegangan ke wastafel. Dia menggelengkan kepala dengan pelan. Dia tidak percaya.

"Pasti salah," gumamnya.

"Gua harus beli lagi."

Beeya membuang testpack itu dan segera berganti baju. Dia menuju apotek terdekat untuk membeli testpack lagi.

"Pasti testpack-nya jelek."

Tibanya di apotek, Beeya membeli hampir semua testpack. Dia masih penasaran dan tidak percaya pada hasil testpack pertama. Namun, dia harus menunggu hingga esok pagi untuk mencoba semua testpack-nya agar lebih akurat.

Ketika malam tiba, Iyan akan selalu meminta jatah. Jika, tidak ada halangan pasti tidak akan ada hari libur untuknya mencumbu sang istri. Baru saja kepala si junior masuk, Beeya mendorong tubuh suaminya dan berlari ke kamar mandi tanpa sehelai benang pun. Dia memuntahkan isi perutnya.

Iyan mengikuti istrinya dan memijat tengkuk leher Beeya dengan lembut. Wajah istrinya nampak pucat dan Iyan dengan sigap meraih tubuh Beeya.

"Chagiya, kita ke rumah sakit sekarang, ya."

Namun, Beeya tetap menolak. Dia hanya meminta dibuatkan teh hangat dan minta dikerok. Iyan pun harus menurutinya. Dengan sangat pelan Iyan mengerok tubuh sang istri. Kulit putihnya berubah menjadi merah. Iyan pun dapat bernapas lega. Ternyata istrinya hanya masuk angin biasa. Dia juga memberikan pijatan lembut yang membuat Beeya nyaman dan terlelap.

Iyan tersenyum dan membalikkan tubuh sang istri karena tidur dengan tengkurap. Dia mengecup kening Beeya dengan sangat lembut.

"Maaf, sudah membuat kamu begadang setiap malam."

Kata yang begitu lemah juga penuh penyesalan terucap dari mulut Iyan. Dia kasihan kepada sang istri, tapi juniornya tidak bisa diajak kompromi. Selalu berdiri tegap jika berada di samping sang istri.

.

Di lain tempat, seseorang tersenyum melihat benda putih yang menunjukkan garis merah berjumlah dua. Akhirnya, keinginannya terpenuhi. Cukup lama dia menunggu, lebih dari delapan bulan. Kecurigaan yang hadir di hatinya ternyata benar. Ada rencana yang tak diketahui. Untung saja otaknya cerdas, dan mampu mematahkan rencana tersebut. Kini, rencana itu berhasil.

"Di sana lu pasti bahagia melihat ini. Gua janji, gua akan jaga mereka."

...***To Be Continue***...

Komen dong ...

2. Jangan Melawan Takdir Tuhan

Beeya terus berpikiran positif jika testpack itu salah. Dia sudah membeli lebih dari sepuluh testpack dari berbagi merk.

"Besok kita coba lagi."

.

Senyum dari seseorang yang sangat tampan dapat Beeya lihat. Wajahnya sangat bersinar.

"A-ayah."

Rion merentangkan tangannya dan Beeya berlari memeluk tubuh sang ayah mertua. Air matanya menetes begitu saja di dalam pelukan sang ayah.

"Bee, rindu Ayah."

"Ayah pun merindukan kalian."

Rion mengusap lembut perut Beeya dengan senyum yang terukir begitu lebar. Pelukan yang Rion berikan sangat erat. Dia juga memberikan cinta yang begitu besar kepada menantunya tersebut.

"Bee, jangan pernah melawan takdir Tuhan."

Sebuah pesan yang membuat Beeya memundurkan tubuhnya dari pelukan sang ayah. Rion mengapa hangat ke arah putri tunggal sahabatnya, Arya Bhaskara.

"Rencana Tuhan lebih indah dari rencana yang kita buat. Maka, ikutilah rencana-Nya. Ayah yakin, kamu akan mendapatkan kebahagiaan setelahnya."

Beeya belum paham apa yang dikatakan oleh ayah mertuanya itu. Namun, dia melihat dengan begitu jelas wajah penuh kebahagiaan yang terpancar pada wajah sang ayah. Tidak seperti biasanya jika ayahnya hadir ke dalam mimpinya.

"Bee, buatlah Papa kamu bahagia karena bahagianya adalah bahagia Ayah juga."

Sahabat sejati adalah Rion dan Arya. Beeya dapat merasakan itu karena setiap Minggu sang papa selalu menyempatkan diri untuk ke makam ayah dari suaminya. Arya akan banyak bercerita di samping pusara Rion. Seperti layaknya Rion masih hidup. Dua tahun lebih ditinggalkan Rion, teman adu mulutnya masih selalu hidup di hatinya.

Beeya terbangun dan dia melihat sang suami tertidur dengan begitu lelap. Beeya menatap sedih ke arah Iyan.

"Ay, apa kamu mimpi Ayah juga?" ucap Beeya dengan begitu lemah.

Keesokan paginya, Beeya sudah menampung air seni. Dia juga sudah membuka testpack-tespack yang dia dia beli kemarin. Dia celupkan ke dalam wadah itu dan dia angkat lalu tinggalkan. Dia akan melihat hasilnya setelah sang suami berangkat.

Namun, rencana harus sedikit gagal karena pagi ini dia kedatangan tamu, yakni kedua orang tua Beeya.

"Kenapa datang ke sini gak bilang?"

"Sengaja," jawab Beby. "Mama ke sini pengen liat apa anak Mama jadi istri yang baik?" Beeya berdecak kesal sedangkan Iyan hanya tertawa.

Mereka menikmati sarapan berempat. Namun, Beeya malah asyik mengunyah buah strawberry yang cukup masam.

"Bee, nanti kamu sakit perut. Perut kamu belum keisi apapun." Beby menegur putrinya tersebut.

"Udah seminggu ini istri Iyan sarapannya buah-buahan, Ma. Katanya lebih segar dibandingkan makan nasi."

Arya yang mendengar itu hanya tersenyum kecil. Iya. ternyata sangat polos. Arya masih mendengarkan saja perdebatan istri dan anaknya itu perihal sarapan buah-buahan. Keanehan Beeya malah membuat Arya bahagia.

Belum juga Iyan selesai makan, Beeya sudah bergelayut manja di lengannya. Beby menggelengkan kepala dengan manjanya putrinya tersebut.

"Bee, biarkan Iyan makan dulu. Dia mau ke kantor." Lagi-lagi sang ibu mengomel.

"Gak apa-apa, Ma. Udah biasa kok." Iyan menjawab ya dengan santai. Beby malah berdecak kesal.

Beby menatap ke arah sang suami yang sedari tadi asyik memakan kerupuk udang. Biasanya Arya pun akan mengomel melihat tingkah laku anaknya itu.

"Ay."

"Hem."

"Ke Bangkok, yuk."

Ajakan Beeya kepada suaminya membuat Beby dan Arya saling pandang.

"Liburan?" Namun, Beeya menggeleng. "Lalu?"

"Aku pengen rujak Bangkok asli Thailand dan pengen makan di sana."

Beby dan Arya menganga tak percaya mendengar keinginan sang putri yang sangat aneh itu.

"Nanti malam kita berangkat."

Jawaban Iyan pun semakin membuat kedua mertuanya tak bisa berkata. Sungguh pasangan aneh yang menganggap Jakarta-Bangkok bagai Jakarta-Bogor.

...***To Be Continue***...

Komen atuh ...

3. Sedikit Curiga

Beeya tidak bisa langsung mengecek hasil testpack-nya karena sang ibu belum kuah pulang. Beeya masih bermanja dengan ibunya. Tidur di atas pangkuan Beby.

"Bee," panggil sang ibu.

"Hem."

"Mama kesepian di rumah. Mama rindu jeritan dan tangisan anak kecil."

Tubuh Beeya menegang mendengarnya. Dia menatap jelas raut wajah sang ibu yang sangat sedih.

"Mama ingin seperti ibu-ibu yang lain. Mengurus dan mengasuh cucu. Membawa cucu bermain dan memamerkan cucu kepada teman-teman Mama."

Rasanya sakit sekali ketika Beeya mendengar kalimat yang sudah sering Mamanya katakan. Namun, kali ini terasa sangat mengiris hati.

"Setiap malam, Papa hanya duduk sendiri di ruang keluarga. Menonton acara anak-anak. Hati Mama ngilu rasanya." Beeya semakin terdiam.

"Papa memang tidak mengatakan perasaannya, tapi Mama yakin Papa juga merasakan hal yang sama seperti yang Mama rasakan."

Tak ada satupun kata yang keluar dari mulut Beeya. Dia hanya terdiam dengan rasa yang bersalah luar biasa.

"Terkadang Mama ingin protes kepada Tuhan. Kenapa lama sekali memberikan anugerahnya kepada kamu dan Iyan? Mama ingin menggendong bayi lucu sebelum Mama pergi."

"Jangan bicara aneh, Ma." Beeya memeluk perut sang ibu.

"Umur tidak ada yang tahu, Bee."

Beeya menggelengkan kepala. Dia menutup telinganya karena tidak suka dengan ucapan sang mama..

"Mama akan selalu menemani Bee dan juga Iyan. Gak boleh ngomong macam-macam."

Setelah sang ibu pulang, Beeya hanya duduk di pinggiran tempat tidur. Dia merenungi ucapan sang ibu. Ada rasa takut di hatinya.

"Maafkan Bee, Ma, Pa."

Beeya beranjak dan menuju ke kamar mandi. Dia mengambil lebih dari sepuluh testpack yang tadi pagi dia celupkan ke dalam air seninya yang sudah ditampung. Ketika dia jejerkan, hasilnya sama semua.

"Ga-garis dua."

Wajah terkejutnya sangat terlihat jelas. Beeya menggelengkan kepala. Dia menolak untuk menerimanya.

"Ini bohong 'kan. Salah 'kan."

Dia menatap ke arah perutnya yang masih rara. Kepalanya menggeleng kembali. Menolak kenyataan yang ada. Di luar, ponselnya terus berdering. Beeya pun memilih untuk keluar dari kamar mandi dan mengambil ponselnya. Sang suamilah yang menghubunginya.

"Iya, Ay."

"Siap-siap ya, Chagiya. Jam lima kita berangkat."

Mendengar kalimat dari suaminya membuat Beeya melupakan ketakutannya. Dia pun tersenyum dengan begitu lebar.

"Aku gak mau bawa baju, ya. Sekalian shopping di sana."

"Iya."

Wanita akan melupakan semua maslahnya ketika keinginannya untuk shopping direstui oleh sang suami. Begitu juga terjadi pada Beeya. Dia segera ke kamar mandi dan membuang semua testpack ke tempat sampah.

"Lupakan sejenak tentang ini "

.

Iyan dah Beeya sudah tiba di Bandara. Mereka berpamitan kepada keluarga besar hanya melalui sambungan video ketika mereka di jalan menuju Bandara.

"Ay, foto dulu. Terus kirim ke Family grup."

Wajah tanpa make up serta wajah tampan sang suami mulai dia kirim ke grup keluarga dengan caption membagongkan.

"Ngabisin uang suami dulu ke Bangkok. Punya suami banyak duit sayang kalo gak dimanfaatin"

Beeya tertawa sendiri karena sudah pasti kedua kakak ipar serta lima keponakan Iyan akan protes. Benar saja, banyak sekali pesan yang masuk dan itu membuat Iyan menggelengkan kepala

"Kelakuan kamu itu, ya." Iyan pun mencubit gemas hidung sang istri hingga Beeya tersenyum dan bergelayut manja di lengan Iyan.

.

Tibanya di Bangkok, mereka langsung beristirahat di hotel mewah. Iyan tidak akan tanggung memberikan sesuatu kepada istrinya.

Keesokan paginya mereka baru berburu kuliner dan berbelanja. Iyan mengikuti ke mana sang istri ingini. Walaupun hanya sehari, tapi dia ingin memberikan yang tebaik untuk Beeya.

Memakan rujak Bangkok itulah yang Beeya inginkan. Iyan menggelengkan kepala melihat istrinya yang begitu lahap menyantap rujak tersebut. Namun, tiba-tiba Beeya merasa mual. Dia menutup mulutnya dan mencari toilet. Iyan mengikuti istrinya, dan apa yang Beeya makan dikeluarkan semua.

"Chagiya!" Iyan mulai panik.

"Kita ke dokter, ya. Sepertinya--"

"Kita kembali aja ke hotel, Ay."

Iyan sudah mulai sedikit curiga dengan sikap istrinya yang selalu menolak memeriksakan sakitnya. Semalam dia melihat sebuah artikel tentang kehamilan yang tak sengaja dia lihat di ponsel Beeya ketika istrinya ke kamar mandi.

"Apa istriku hamil?"

...***To Be Continue***...

Komen dong ...pppppp

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!