...****************...
"Awasss!!"
"Hei berhenti kau dasar penguntit!"
"Sial, kenapa mereka tak berhenti mengejarku. Ayolahh bisa mati jika tertangkap mereka. Ahhh iya lewat tangga."
Kaki jenjang nya terus berlari menuju tangga, berusaha menghindari kejaran mereka.
...----------------...
Klek, pintu kamar VIP terbuka, seorang pria keluar dengan pakaian penuh muntah alkohol.
"Sudah begini masih sempat minta carikan wanita. Hotel yang hanya diisi orang penting ini, dimana aku bisa mendapatkan nya?" ungkap Pria itu sembari membersihkan jas sambil berjalan menuju lift, tanpa sadar pintu kamar masih terbuka.
...----------------...
Dengan nafas terengah-engah Wanita itu terus menuruni anak tangga, "Yang benar saja aku bahkan belum mencapai seperempat lantai dari hotel ini. Mereka masih juga mengejar ku."
Dari arah depan, "Mau lari kemana kau gadis nakal!"
"Apa-apaan ini... Bahkan sekarang mengepung ku. Baiklah jika begitu tidak ada pilihan lain," klekk, wartawan itu keluar dari pintu darurat tepat di lantai 30 dan terus melanjutkan pelariannya.
Langkah nya berhenti di depan kamar dengan nomor 202 yang terbuka lebar. Tanpa fikir panjang Ia langsung masuk kedalam kamar tersebut dan tentu saja pintu kamar terkunci secara otomatis sebab ini kan hotelnya para bangsawan hihii...
"Tuhan apa ini batuan dari Mu, syukurlah kau menolong ku disaat-saat seperti ini terimakasih-terimakasih..."
Dia adalah Ming ke seorang wartawan cantik rupa dan polos. Berita yang diliput dirinya sudah sering menjadi pencarian terkini oleh masyarakat, namun seperti biasa karena kepolosan nya pula semua berita maupun bonus tahunan yang dia dapatkan dengan kerja keras nya selama ini juga diambil alih oleh mereka para senior.
Tapi kali ini berbeda keke berusaha agar berita yang di dapatkan nya bisa dirilis atas nama dirinya sendiri. Hal ini dilakukannya karena perusahaan tempat nya bekerja mengadakan adu banding untuk karyawan junior, dari 20 orang junior keke termasuk didalam nya. Siapa yang berhasil membawakan berita terhits dan menjadi pencarian terpanas, berkesempatan untuk menandatangi kontrak selama 6 tahun dengan Perusahaan Aon News yahh ini adalah perusahaan berita terbesar di dunia
...----------------...
"Jejak nya hilang..."
"Kita cari disebelah sana."
"Huh akhirnya mereka pergi." Keke tersenyum lebar. Tek Tek... Tangannya berusaha membuka pintu namun tak berhasil.
"Apalagi ini mengapa pintunya terkunci. Astaga kenapa aku bisa lupa, ini kan hotel yang hanya bisa dimasuki orang-orang penting, pasti keamanannya juga tak main-main,"
"Duhh bagaimana ini.." Keke panik, sebab dirinya terkunci dikamar yang gelap. Keke punya fobia kegelapan, dan itu dimulai saat dirinya berumur 10 tahun.
...----------------...
Flashback On
Ming ke dan keluarga pergi menjemput kembarannya Ai Ki dan nenek yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis di bandara, namun nasib naas menimpa mereka, ditengah perjalan tiba-tiba saja mobil dihimpit sebuah mobil box besar dan mengakibatkan mereka terjun ke jurang, mobil tergelincir lurus ke arah pohon besar dengan ranting nya yang tajam, melihat itu sontak sang kakek demi menyelamatkan cucu kesayangan nya ia rela memeluk erat Keke sampai pada akhirnya tubuh kakek lah yang tertusuk hingga tembus ke jantung nya. Saat itu juga kakek menghembuskan nafas terakhirnya dengan tangan yang masih memeluk erat Keke. Meski terselamatkan namun Keke juga mengalami Buta karena benturan dahsyat antara kepala nya dengan kepala kakek.
Dalam rumah sakit dokter menyarankan untuk menukarkan bola mata milik kakek dengan milik putri mereka, awalnya Ibu tidak setuju namun dengan perjanjian yang dibuat oleh ayah nya ibu akhirnya setuju. Sejak saat itulah Ming Ke mulai tidak dianggap oleh Ibu, Nenek, dan juga Adik nya Ai ki.
"Ini semua karena kau! Kita semua harus kehilangan Kakek," ungkap Ai Ki
"Jika bukan karena melindungi mu bukankah keluarga ku masih lengkap!" pekik nya.
"Lebih baik kau saja yang mati, sudah mengambil nyawa nya kini kau juga ingin mengambil kornea miliknya, apakah kau masi pantas ku sebut cucu!" timpah Nenek.
"I... Ib... ibu..." Ming Ke meraba-raba mencari dimana sang Ibu.
"Masih bisa kau panggil aku Ibu Hah...!! Aku akan tetap menjadi Ibumu kalau kau bisa mengembalikan Ayah ku." Emosi Ai Ning meluap hingga ingin melayangkan tangan nya ke arah anak yang biasa sangat disayangi nya ini.
"Ning-ning apa yang kau lakukan!!" Ming Lan mendekati istri nya yang tengah dilanda amarah tersebut.
"Bukankah kita sudah sepakat, kau akan mendapatkan semua saham yang diberikan Ayah mu untuk ku, tapi jangan pernah memberikan amarah mu untuk Ming Ke. Dia juga anak kita! Seharusnya kita lah yang memberikan semangat dukungan untuk nya saat ini." cetusnya.
"Kita?...."
"Benar katamu, selama hampir 2 tahun ini dia terbaring disini tak sadarkan diri dia memang masih anak ku tapi ketika operasi mata esok selesai dia bukan lagi anak ku!"
"Masih bagus waktu itu dia mengikuti Marga mu, jika tidak mungkin cucuku Ai Ki juga akan seperti dia yang hanya bisa membawa kesialan didalam keluarga." ucap sang nenek tanpa memikirkan perasaan cucunya.
"Kakek sudah tidak ada namun kornea milik nya masih tersimpan hingga saat ini, bukankah itu juga akan mempengaruhi tingkat keberhasilan operasi nya?,"
"Ayah.. Keke kan sudah terbiasa dengan pemandangan yang gelap ini selama beberapa bulan terakhir, tak bisakah kita biarkan seperti itu saja." lanjut Kiki dengan santainya.
"Jika kalian terus saja menyudutkan Keke, jangan salahkan aku jika urusan yang ditinggalkan ayah mertua juga hutang-hutang nya yang masih melunjak ini aku serahkan semua ketangan kalian."
Mendengar hal tersebut mereka memperlakukan Keke bak nya kesayangan dihadapan Ming Lan namun saat dirinya tidak berada dalam jangkauan Keke mereka akan memperlakukan Keke bak nya pesuruh atau pelayan.
Flashback Off
...----------------...
...****************...
Vote
Vote
Vote guys📌
...****************...
"Ayah tolongg...!! Disini sangat gelap, aku takut ayahh... Aku tak dapat melihat apa-apa..." rintih nya. Keke terduduk menutup wajahnya di antara kedua kaki nya.
Keke terus saja merintih ketakutan sampai tak mendengar suara langkah kaki seseorang yang datang menghampiri dirinya.
"Ah Kau sudah datang baby, ayo lakukan tugasmu dengan benar, jika aku merasa puas tentu saja akan ada bonus untuk mu"
Pria tersebut mengangkat dan membaringkan tubuh gadis itu di atas ranjang miliknya. Yap, benar. ini adalah kamar milik pria yang baru saja ditinggalkan asisten itu. Dengan pengaruh minuman tersebut pria ini tak dapat lagi menahan diri, sekuat apapun perlawanan keke tetap saja tak dapat melepaskan diri.
"Tidak lepaskan aku, jangan ahh sialan kau, aku akan menuntut mu ahh"
Pagi menjelang, Keke mengalami sakit pinggang yang teramat sakitnya.
Keke sengaja menunggu pria ini bangun, ya dirinya sudah bangun sejak tadi namun tetap diam juga berpura-pura tidur dengan sedikit menutup wajahnya dibalik bantal agar tak terlihat.
Dari novel yang sering dibaca nya setelah melakukan hubungan keesokan harinya mereka akan mandi bersama, dan yah... tebakan yang benar setelah pria itu terbangun ia langsung membersihkan diri.
Keke merasa inilah kesempatan untuk dirinya melarikan diri dari kamar dan pria sialan tersebut. "Bagus ini lah saatnya"
Dengan hati-hati keke mengemasi semua barang miliknya lalu pergi tanpa sepengetahuan pria itu ataupun pelayan yang baru saja membuka pintu untuk mengantarkan sarapan pagi mereka.
"Oh tidak! Dimana gelang ku, apa tertinggal, aih sudah lah yang terpenting adalah berita ini harus segera dirilis sekarang juga." Keke langsung pergi menuju perusahaan tanpa mandi terlebih dahulu. Dia sangat antusias ingin segera merilis nya.
Kamar 202
Setelah selesai mandi pria itu kembali, melihat sekeliling kamar. Namun dia hanya melihat seorang pelayan di dalam sana.
"Dimana dia?." Pria itu bertanya pada pelayan hotel.
"Ah.. itu.. Tuan Yu, tadi saya hanya melihat seorang wanita melarikan diri dari sini tepat saat pelayan makanan masuk"
Xi Yuan seorang CEO pilihan yang ditunjuk langsung oleh direktur utama yang tak lain adalah sang kakek. Yuan handal dalam menjalankan tugas apapun karena itu setelah kakek tiada Yuan lah yang memegang seluruh aset perusahaan.
Dengan menggabungkan seluruh saham yang dimilikinya Yuan menjadi CEO terkaya, dan juga karena parasnya yang tampan sering kali Yuan dapat tawaran wanita secara cuma-cuma.
"Tunggu, apa ini." Matanya terfokus pada kotoran yang tadinya terlihat kecil namun setelah selimut ditarik, barulah terlihat bercak merah yang sudah mengering.
"Maaf, Tuan, sepertinya wanita itu masih gadis...." cetus pelayan wanita tersebut
"Apa..!" tatapnya geram sambil menggenggam erat kasur kotor itu ditangannya.
Seorang asisten yang merupakan sahabatnya masuk kedalam kamar. "Ck.. Kau terlihat kesal.. gimana malam percintaannya apa wanita itu kembali memuaskan mu?."
"Dimana kau mendapatkan nya." Tanya Yu dingin dengan tatapan kosong melihat arah gedung-gedung pencakar langit.
"Astaga Tuan Yu dia itu Miya, jangan pura-pura lupa dong, kau baru saja meminta jasanya minggu lalu, saat itu kau terlihat puas, jadi aku sengaja memesannya lagi khusus untuk mu dan aku bahkan memberikan harga mahal lohh..."
"Kau bisa lihat kesana, apa kau yakin wanita itu Miya..?" tangannya menunjuk ke arah kasur.
"Hah!... Siapa dia dan kenapa di.. dia ma.. ma.. masih gadis."
Bo Gum sangat memahami Yuan meski dirinya sering bermain dengan wanita tapi Yu tidak pernah sekalipun meniduri wanita lajang, ini disebabkan oleh pengalaman pribadi ibu nya. Seorang pria merenggut kehormatan ibunya secara sengaja. Ibu Yu meminta pertanggung jawaban pria tersebut tepat setelah Yuan lahir, namun bukan hanya tak di akui bahkan nyawa sang ibu juga dihabisi pria itu.
Yuan sadar dirinya mewarisi sifat ayah sialan tersebut yaitu tidak mau bertanggung jawab. Hingga saat ini Yu selalu bermain aman, juga tak pernah bermain dengan seorang gadis. Dia hanya tak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan ayah nya.
"Yu aku sama sekali tidak tahu siapa dia..." ungkap Ri Rey berusaha meyakinkan Yu.
"Cari dia sekarang juga!" Yu pergi meninggalkan Rey dengan tatapan yang tidak pernah dilihatnya. Hal ini membuat Rey merinding sekujur tubuh.
"Ahh kenapa bisa begini, jika tidak menemukan nya bisa saja aku yang akan dicincang habis oleh Yu"
"Wanita... dimana aku bisa mencari muu..." Rey merintih kacau mengingat di wilayah sebesar ini... mencari seorang wanita kemarin malam... bagaikan mencari jarum di dalam lautan lepas.
Sehari setelah kejadian
Ting...
"Hah!.. Apa!... Ayahhh lihat ini, lihatlah ini" Ming Ke berlari kearah ayah nya dan menunjukkan pesan masuk bahwa dirinya memenangkan adu banding berita terhits itu dan akan segera menandatangani kontrak selama 6 tahun dengan perusahaan Aon News.
"Wahh... keke anak ayah akhirnya kerja keras mu membuahkan hasil sayang." Ming Lan Memeluk erat tubuh Keke.
"Tapi ini juga akan menjadi awal perpisahan kita" Keke murung manja dipelukan ayah tercinta yang selama ini selalu mendukungnya
"Sayangg... ingat ini baik-baik kau adalah putri ku yang akan selalu berada di hatiku. Jadi tak perduli seberapa jauh kau pergi, ayah akan selalu merasa kau berada disamping ku, memeluk ku seperti ini selamanya."
Setelah urusan terselesaikan Keke mulai mengemasi barang yang akan dibawa, tak lupa sebelum beranjak pergi dirinya memberikan ucapan perpisahan kepada ibu dan yang lainnya namun sama seperti biasa mereka tetap acuh terhadap Keke.
"Huh... Baguslah, akhirnya kau pergi juga dari rumah ini, aku sudah bosan melihat wajah mu itu" ungkap Ai Ling ibu Ming Ke
"Pergilah sejauh yang kau bisa, akan lebih baik jika itu pergi selamanya. Hahahaa..." Kiki tertawa lepas dan seketika berhenti saat mengetahui Ayah nya keluar dari dalam kamar.
"Sayang bekerjalah dengan giat, jangan dengarkan ucapan mereka. Yang harus kau ingat adalah Ayah akan merindukan gadis kecil ini." Lan Mengelus rambut Ming Ke dengan belaian kasih sayang nya.
Ming Ke sudah terbiasa dengan cacian mereka sampai-sampai dirinya menganggap itu adalah sarapan setiap hari, Keke tetap tersenyum karena Ayah selalu berada disamping nya.
...----------------...
Ming Ke dan Ai Ki mereka saudara kembar tapi Keke mengikuti marga Ayah nya sedangkan Kiki sendiri mengikuti Marga ibunya. Jika dibandingkan dengan Keke, Kiki lebih genius dan berbakat, dia mulai mengikuti dunia Fashion saat berusia 17 Tahun dan di awal tahun ini dirinya dinobatkan sebagai Model papan atas. Dengan ini Keke bertekat untuk mengikuti jejak adiknya dan ingin membanggakan orang tua. Keke kadang berfikir hal yang dapat membuat nya insecure sendiri, apakah Wartawan bisa mengimbangi seorang Model?...
...----------------...
Setelah sampai di bandara mereka saling melepaskan diri satu sama lain.
"Jaga kesehatan mu Yah"
"Kau juga, sering-sering lah memberi kabar"
"Aku akan sangat merindukan mu." Air mata nya kembali menitik.
"Sudah lah kau terlihat jelek jika terus begini. Ayah pergi, masih banyak pekerjaan yang menunggu ku, kau pergilah dengan selamat..."
Ming Ke pergi ke toilet untuk membersihkan bekas tangis nya.
...----------------...
lanjut yuk👇
Jangan lupa Vote ya guys...
...****************...
Penerbangan akan segera lepas landas membuat Keke terburu-buru, dan tidak sengaja menabrak seorang pria ber jas hitam dengan kopi ditangannya.
"Ah!... Oh tidak, maaf Tuan ak... aku sedang terburu-buru penerbangan ku akan segera lepas landas. maaf tuan Maafkanlah aku benar-benar tidak sengaja" Keke membungkukkan badannya berkali-kali tanda dirinya sangat menyesali perbuatannya.
Pria itu adalah Yuan, CEO terkaya dan tertampan Xi Yuan. Rey yang melihat hal tersebut merasa ingin pergi melarikan diri.
'Matilah kau wahai Anak muda' batin Rey.
"Pergilah, kau akan tertinggal pesawat jika terus membungkuk disini"
Mata Rey terbelalak lebar mendengar respon Yu barusan, pemandangan tak biasa lagi-lagi didapatkan nya. Biasanya jika terjadi seperti ini Yu akan marah besar.
"Terimakasih Tuan Yuan, maksudnya CEO Xi Yuan bukan, ah.. Benar aku akan mengingat mu, sampai jumpa." Ming Ke berlari meninggalkan mereka.
"Tu... Tuan Yu, Jas mu..."
"Tak apa. Kenapa aku merasa wajahnya terlihat tidak asing"
"Kau mengenalnya?"
"Entahlah. Kau sendiri bagaimana dengan pencariannya?"
"Belum ada kemajuan"
"Perhatikan gambar yang ku kirim, ini mungkin bisa membantu,"
"Oh ya tadi dia menyebutkan nama ku tanpa ada kesalahan, bagaimana dia bisa tahu nama lengkap ku?" tanya Yu merasa heran darimana gadis yang baru saja ditemui ini bisa mengenal nya dengan jelas.
"Ahh... kau sudah terlalu tua rupanya, disini bukankah ini nama mu." Rey menunjuk ke arah bad name Jas yang dikenakan Yuan.
"Oh astaga, ternyata dia sangat teliti, menarik," Yu tersenyum sembari melanjutkan jalan nya.
'Tadi apa aku tidak salah lihat, Yu tersenyum hanya karena gadis itu menyebut namanya. Sepertinya dia perlu perawatan otak.' Bo terpekik ringan dibelakang punggung Yu.
"Yu gambar yang kau kirim inii...." Bo melihat gambar yang dikirimkan oleh Yu tadi, tapi dirinya merasa ada yang ganjal dan berhenti berkata begitupun juga dengan langkahnya.
"Iya aku yang menggambarkan ciri wajahnya, semoga membantu," cetus nya
"Hhhh.... Yu apa kau bercanda Hhhh....." Tiba-tiba saja tawa Bo pecah ditengah keramaian orang.
Hal itu sontak membuat Yu berhenti dan memutar kepala kearah ny, "Apa kau sakit"
"Kau lihat ini apakah menurut mu ini seorang wanita, aku lebih melihat nya seperti kuntilanak berambut keriting. Hahaha....." Lagi-lagi tawa Bo pecah hingga membuat perutnya keram.
Sambil terus melihat gambar asal yang dibuat Yu berjalan mendekati nya. "Kau lihat ini.. ini.. dan ini..." Tawa Bo tak terkendali lagi, sebab gambar yang dibuat Yu sama sekali tidak ada miripnya dengan wajah Ming Ke, hal itu membuatnya terus tertawa.
"Boo... Katakan sekali lagi kau melihat apa disana?" Yu tersenyum tipis dengan tatapan ingin memakan manusia kepada Bo.
"Emmm.. Itu gambarnya cantik kok, aku akan berusaha mencari yang persis seperti ini." Bo menahan tawanya.
"Pergi Cuci ini, aku mau malam ini wanita itu ditemukan jika tidak kau akan ku kirim ke Afrika selama 5 tahun kedepan." Yu melemparkan Jas miliknya kepada Bo lalu meninggalkan nya.
"Heii!... Tuan Yu aku kan cuma bercanda, Afrika?.. 5 tahun?... Apa kau gila?... bagaimana aku akan menemukan nya?... Bukankah ini juga sudah senja?... jangan tinggalkan aku. Yuannn.!!" Bo berlari mengejar langkah Yuan.
................
Bandara ini dibangun Yuan secara pribadi dengan alasan agar ketika melakukan perjalanan bisnis dirinya dapat leluasa menggunakan jalur udara untuk mempercepat dan mempersingkat waktu kerja mereka.
................
Ming Ke baru saja sampai, pihak perusahaan berkata mereka akan mengirim orang untuk menjemputnya, namun sedaritadi Ming Ke menunggu tak ada satupun orang yang datang mencari nya. Setelah menunggu hingga 3 jam lamanya akhirnya ada seorang pria membentang spanduk atas nama dirinya.
"Disini..." Ming Ke melambaikan tangan, lalu berlari mendekati mereka.
Pria tersebut terdiam seketika setelah bertatapan dengan Ming Ke. "Mi.. Ming Ke," ucap nya,
"Ternyata benar dirimu, Ming Ke aku merindukan mu." Sambil membuka kacamata hitam dan topi yang dikenakan nya Pria itu mendekap tubuh Keke.
"Mm... Liu Fei ya..." tanya nya balik setelah dekapan terlepas, guna memastikan bahwa ini benar-benar Pria yang dikenalnya. Tepatnya pria yang pernah mengencani dirinya ketika duduk dibangku Menengah Atas.
Liu Fei dan Ming Ke pernah bersama selama 5 tahun, namun mereka terpisah diakhir semester. Ayah Liu Fei ingin dirinya melanjutkan pendidikan di Inggris. Awalnya Fei menolak kerena tak ingin meninggalkan Keke, tapi Keke juga mendukung niat Ayah nya dan meyakinkan Fei kalau dirinya akan baik-baik saja disini. Melihat permohonan Keke akhirnya Fei mengikuti kemauan sang Ayah dengan syarat akan mempertemukan mereka kembali.
"Benar... Keke aku benar-benar merindukan mu" Fei memeluk erat Keke melepaskan kerinduan yang selama ini menyelimuti nya.
"Hentikan Fei, kau tak bisa begini, lihat banyak mata yang melihat mu..."
"Aku masih merindukan mu Keke..." melepas pelukannya.
"Fei kenapa bisa kau?"
"Tadinya pak sun seorang lah yang diperintahkan untuk menjemput mu, tapi Mobil yang ku kenakan tiba-tiba saja rusak saat dalam perjalanan pulang dan aku hanya bisa menumpang dengannya"
"Jadi... Aon News adalah perusahaan ayah mu yang pernah kau ceritakan saat itu,"
"Emm," Liu Fei menganggukkan kepala nya.
"Presdir kita harus bergegas... Pimpinan sedang menunggu mu" ucap seorang pria yang berdiri dibelakang mereka.
Fei sampai tak sadar bahwa dia membawa asisten pribadi Ayah nya. "Ah iya kau benar"
"Ayo aku akan mengantarmu terlebih dahulu." Mobil melaju menuju perumahan kota yang sebelumnya sudah di sewa Ming Ke.
Fei melambaikan tangannya, "Sudah larut kau pulang lah... sampai jumpa lagi Ming Ke"
Keke masuk kedalam rumah, membersihkan diri juga membereskan pakaian dan beberapa bekal makanan yang dibawanya.
Setelah mengetahui kebenaran bahwa ini memang rencana ayah nya untuk mempertemukan mereka kembali, Fei merasa sangat gembira. Mulai hari itu Fei menjemput dan mengantar Ming Ke ke perusahaan setiap harinya. Untuk menghindari rekan kerja Keke, Fei membeli mobil kelas rendah agar dirinya merasa lebih aman dan tenang saat membawa Ming Ke bersamanya.
Hari demi hari berlalu, Keke merasa bahagia karena perlakuan Fei sama sekali tidak berubah meski mereka sudah lama tak bersama. Hari ini Keke pergi bekerja dengan taksi karena Fei sedang melakukan perjalanan bisnis selama 3 hari kedepan.
"Ming Ke tolong rapikan berita ini dan segera liput di pencarian terkini keseluruh kota, pastikan semua orang dapat melihat nya." Pinta Redaktur.
Selama bekerja Ming Ke selalu bisa mengerjakan tugas yang diberikan maka dari itu jabatan yang dimilikinya juga naik dengan gesit membuat para wartawan lainnya merasa iri dengannya.
"Inii... bukan kah ini Ai Ki..." lirih nya.
Ming Ke menatap sendu rangkaian berita yang akan di kirim nya. Disana disebutkan Ai Ki akan menikah dengan seorang CEO kaya raya bernama Xi Yuan. Pernikahan itu akan diadakan minggu depan.
#BERITA TERKINI DUNIA MODELING.
Artis Cantik Terkenal Ai Ki akan mengadakan pernikahannya dengan seorang CEO tampan dan Terkaya dipenjuru dunia bernama Xi Yuan. Pernikahan akan digelar pada 15 Maret. Bukan hanya diisi para artis besar bahkan para kolektor kaya lainnya akan ikut serta dalam resepsi ini.
"Ayah, bagaimana kabarmu?" Keke menelepon disaat waktu istirahat nya.
"Ayah baik-baik saja, bagaimana dengan pekerjaan mu?"
"Semua lancar, berkat doa Ayah."
"Syukur lah, kau menelpon ada apa sayang? Apa uang mu sudah habis? Nanti Ayah akan kirimkan lebih banyak dari minggu lalu ya.."
"Bukan Ayah, aku hanya ingin menanyakan soal perni..."
"Pernikahan Ai Ki?" sahut Ming Lan memutus omongan anak nya dengan cepat.
"Ayah rasa lebih baik kau tetap disana dan bekerja dengan baik saja"
"Kenapa begitu?
"Itu terjadi begitu saja, bahkan pernikahan ini juga diadakan secara mendadak, karena..."
"Karena apa Yah?"
"Ai Ki tengah mengandung anak pria tersebut."
"Hamil!... Bagaimana bisa terjadi?.."
Keke terkejut mendengar penjelasan Ming Lan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!