NovelToon NovelToon

Bukan Niatku Merebut Suamimu

Bunga Arabela

Di sebuah diskotik terdengar suara musik DJ yang mengalun dengan sangat merdu, membuat semua orang yang mendengarnya merasa ingin ikut bergoyang..

Dan diantara semua orang yang hadir di tempat itu, terdapat satu kelompok para gadis SMK jurusan kecantikan yang baru saja lulus dari study mereka. Mereka semua saat ini sedang berpesta menyambut hari kelulusan, selama 3 tahun menimba ilmu di sekolah menengah kejuruan, akhirnya mereka telah terlepas dari status menjadi seorang murid, dan bisa hidup bebas untuk mencari jati diri masing-masing.

Termasuk seorang gadis cantik bernama Bunga Arabella, wanita berparas cantik dan mempesona itu kini sudah menginjak usia 18 tahun.

Di usianya yang menuju ke masa dewasa, Bunga belum mempunyai tujuan apapun. Karena dirinya tidak terlahir dari keluarga kaya raya, hanya keluarga yang biasa biasa saja, bahkan keinginannya untuk membuka sebuah salon kecil kecilan pun tidak dapat Bunga wujudkan, karena ekonomi kedua orang tua yang tidak mendukung dirinya..

Dan saat ini Bunga sedang menyedot minuman jus jeruk yang terasa sangat menyegarkan ketika mengalir ke dalam tenggorokannya. Rasa lelah setelah berjoget mulai membuat Bunga ingin segera beristirahat.

"Jadi kamu mau kemana habis ini? " tanya salah satu temannya yang bernama Sindy.

Bunga menggelengkan kepalanya, karena dia belum tahu akan segera kemana setelah lulus dari sekolahnya.

"Aku gak tahu. Lagian aku gak punya modal buat buka usaha salon sendiri," jawab Bunga memasang ekspresi sedih...

"Sama dong! Aku juga gitu , tapi sayang banget lo kalau kita sampai gak manfaatin keahlian kita sebagai seorang ahli kecantikan,"

"Iya. Kamu bener sih, tapi nanti aja kita pikirkan, saat ini biarkan kita bersenang-senang sejenak." ujar Bunga tersenyum.

Hingga tak lama kemudian mereka kembali melanjutkan joget mereka di iringi lagu yang sangat membuat hati bersemangat..

Dan tepat pukul 12 malam, Bunga baru saja di antarkan pulang oleh kelima teman temannya. Tiga di antara teman sekolahnya itu adalah anak orang kaya, yang memiliki mobil dan selalu mengajak dirinya untuk berjalan jalan.

Tanpa Bunga sadari, jika kehidupan mereka yang mewah sudah membuat Bunga menjadi ikut ikutan, terkadang Bunga harus menipu kedua orang tuanya agar bisa mendapatkan uang jajan yang lebih, tapi jika kedua orangnya tampak sedang susah sekali barulah Bunga tidak berani meminta uang jajan kepada mereka berdua.

Dan ketika Bunga membuka pintu secara perlahan. Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya Bunga.

"Ibu! Kok ibu belum tidur? "tanya Bunga merasa terkejut.

"Kamu dari mana saja Bunga? Kenapa baru pulang jam segini? Kamu itu anak gadis lo nak, gak baik kalau pulang tengah malam seperti ini, apa kata orang nanti nak? " tanya ibu Bunga yang bernama ibu Laras.

"Yea, santai ajalah Buk. Bunga cuma duduk di cafe doang kok sama temen-temen. "

"Iya!Itapi pergaulan kamu itu sudah terlalu bebas Bunga! Ibu malu tahu gak sama para tetangga."

"Buk....! Jangan dengerin apa kata tetangga. Yang penting akukan gak macem macem di luar sana! Ya sudah aku mau tidur dulu ya buk. capek banget akunya." izin Bunga kepada ibunya.

Dan saat Bunga akan melewati kearah dapur. Tiba-tiba mata Bunga disuguhkan dengan pemandangan yang sangat memuakkan untuknya..

"Bapak! Lagi lagi bapak minum tuak. Apakah dia tidak bisa berubah sedikit pun?" tanya Bunga merasa jengah serta kecewa.

Bapak Bunga hanya seorang pekerja serabutan, dan juga peminum berat.Tapi pria itu lebih suka minum di rumahnya sendiri dari pada keluar bersama teman-temannya.

Setibanya di kamar, Bunga langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia berbaring sambil melihat langit-langit plafon yang sudah lusuh itu.

Ingin rasanya bisa merubah nasib, tapi Bunga tidak tahu bagaimana caranya, karena orang yang miskin seperti dirinya sangat tidak akan bisa mewujudkan cita-cita yang dia inginkan.

"Apa yang harus aku kerjakan? Aku tidak mau hidupku sama seperti bapak dan juga ibu. Aku ini cantik dan juga menarik, jadi sudah sepantasnya jika aku bisa merubah hidupku sendiri. Baiklah! Mulai saat ini aku akan berusaha keras. Jangan lemah Bunga, kau pasti bisa."gumam Bunga dengan penuh percaya diri...

****

Keesokan paginya, Bunga sudah bersiap siap untuk pergi melamar pekerjaan. Dia dan Sindy akan mencari peruntungan di sebuah salon ternama yang pernah menjadi tempatnya PKL.

Dengan mengenakan celana Jens ketat serta baju kaos berlengan pendek berwarna Putih, Bunga terlihat semakin cantik. Apalagi dia memiliki kulit yang putih bersih, entah keturunan dari mana dirinya sehingga mempunyai kecantikan alami seperti itu.

"Buk, aku pamit pergi dulu ya,do'akan aku agar bisa mendapatkan pekerjaan di salon tempat mbak Sofia"

"Iya, nak semoga kamu dapat pekerjaan ya nak, hati hati di jalan, oya kamu pergi nya sama siapa? " tanya ibu Laras kepada putri nya

"Sama Sindy Buk, itu dia sudah datang, aku pergi ya buk"

"Iya nak, semoga sukses ya nak" ucap Laras sambil mengantarkan Bunga sampai kedepan pintu rumah..

Bunga langsung naik keatas motor milik Sindy yang sudah terparkir didepan rumah milik nya, dan tentu saja para tetangga yang melihat kedatangan sahabat Bunga itu pun menatap dengan tatapan tak suka, karena penampilan Sindy yang tampak mencolok dan juga berambut pirang..

Hingga tak lama kemudian,mereka mulai pergi meninggalkan rumah Bunga, di iringi dengan tatapan mata para tetangga yang sangat tajam dan juga mengerikan..

Setelah mereka berdua pergi, ibu Laras pun beranjak masuk kedalam rumah, tapi belum sampai masuk kedalam ada seseorang yang memanggil nama nya dengan suara yang keras..

"Buk Laras, seperti nya putri anda bergaya sangat berlebihan, persis seperti anak orang kaya , apakah Bunga sudah bekerja? "

"Anak saya belum bekerja tapi akan segera mendapatkan pekerjaan bu" jawab bu Laras dengan sopan

"Pekerjaan apa bu? aku yakin jika putri anda pasti adalah seorang anak yang suka bergaul. dengan wanita yang bukan baik baik, lihat saja para teman yang menjemput nya, penampilan nya sangat terlihat mengerikan"

"Cukup buk..., saya harap kita bisa mengurus kehidupan masing-masing, saya permisi" jawab ibu Laras yang langsung masuk kedalam rumah nya,

Sedangkan para tetangga masih menggibahi tentang kehidupan putri ibu Laras.

"Aku yakin Bunga itu adalah calon dari para pelakor pelakor diluar sana, atau tidak dia akan menjadi seorang wanita tidak benar, yang rela menjual harga dirinya demi sebongkah uang"

"Ya kau benar, mana mungkin anak baik baik mau per penampilan seperti itu, dia bahkan mempunyai teman yang sangat mengerikan" ucap mereka saling bergosip...

Bunga yang mendapatkan pekerjaan

Setelah mengendarai motor hampir satu jam lama nya, akhirnya Bunga dan Sindy sudah tiba di depan sebuah salon terkenal yang ada dikota tersebut..

Bunga merasa nervous saat akan melanjutkan langkah nya , dan tentu saja hal itu membuat Sindy merasa heran dengan tingkah sahabat nya ..

"loe kenapa? kok diem aja? ayo kita masuk" ajak Sindy memegang tangan Bunga

"Eh, bentar Sin, emang nya Loe gak malu masuk kedalam, penampilan kita terlihat kampungan gak? " tanya Bunga memasang wajah tidak percaya diri

"Ya elah Nga, gue kira Loe ke kenapa, rupanya malu karena penampilan kita ya? pliss deh sobat ku sayang, penampilan kita ini udah kece badai banget, jadi lo harus percaya diri jika loe dan gue itu sama sama cantik, gue yakin Mbak Sofi bakal terima kita untuk jadi karyawan di salon milik nya"

"Ya udah, ayo kita masuk" ajak Bunga tersenyum manis..

Setelah itu mereka berdua mulai mendorong pintu kaca tersebut dengan perlahan.. hingga setiba nya didalam,

Terlihat para pekerja yang sedang melayani pelanggan mulai menatap kearah mereka berdua..

"Eh.. loe si Bunga kan, yang pernah PKL di mari? " tanya salah satu seorang wanita.

"Iya mbak, Gue Bunga , apa kabar mbak"ucap Bunga dengan ramah

" Kabar baik, loe kesini mau ngapain? ketemu sama mbak Sofi ya? " tanya Wanita itu yang bernama Nora

"Iya mbak, aku sama Sindy mau ketemu sama mbak Sofi, dia ada gak. di dalam ruangan nya? "

"Ada kok, ya udah loe sama Sindy langsung naik aja ke atas, pasti mbak Sofi senang karena ketemu loe lagi"

"Okey, makasih banyak ya mbak, kalau gitu aku pamit naik ke atas"

"Iya" jawab wanita itu tersenyum ramah..

Setelah nya Sindy bersama Bunga langsung naik keatas tangga untuk menuju ke lantai dua, hingga tak lama kemudian mereka sudah tiba di sebuah ruangan yang terlihat sangat mewah dan juga berkelas

Tok.. tok...

"Permisi mbak Sofi" ucap Bunga dengan nada yang sopan

"Masuk"

Terdengar suara wanita yang tak lain adalah mbak Sofi, dengan segera mereka berdua pun langsung masuk kedalam ruangan tersebut..

"Eh... kau Bunga kan? " tanya wanita itu ketika menatap kearah pintu yang sudah terbuka

"Iya mbak, ini aku Bunga, apa kabar mbak, lama udah gak bertemu dengan mbak " ucap Bunga tersenyum hormat

"Kabar mbak baik Bunga, ayo sini duduk, mbak seneng banget lo kamu akhirnya nongol lagi di salon aku, oya yang ada disamping kamu ini Sindy kan Ya? yang pernah magang di salon aku juga! "

"Iya mbak, sebenarnya kedatangan kita ketempat ini karena ingin melamar pekerjaan di salon nya mbak Sofi, kebetulan sekarang kita udah lulus sekolah mbak"

"Wah.... tentu saja aku akan menerima kalian berdua, jujur aja ya, jika aku juga sebenarnya menunggu kedatangan kalian berdua, karena kalian adalah pekerja yang sangat berbakat, terutama kamu Bunga, jadi kapan mau masuk kerja lagi di salon mbak? " tanya mbak Sofi tidak sabaran

"Jadi kami udah di Terima di salon mbak ya? " tanya Bunga memasang ekspresi bahagia

"Iya Bunga, aku suka dengan cara kerja kamu, dan bagaimana jika besok kalian berdua langsung masuk ke salon aku? "

"Iya mbak, aku dan Sindy mau,"

"Okey, selamat bergabung kembali ya di salon dan spa Mbak Sofia"

"Iya mbak, kami janji akan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para pelanggan mbak Sofi" jawab Bunga dan Sindy secara kompak,

Setelah itu mereka bertiga melanjutkan perbincangan karena sudah hampir satu tahun tidak pernah bersua kembali..

****

Sedangkan di tempat lain, tepat nya di sebuah kantor polisi yang ada dikota A tersebut, terlihat seorang pria tampan yang sedang menyelesaikan berkas berkas pekerjaan nya, hingga tak lama kemudian, pria itu di kejutkan oleh seseorang yang tak lain adalah teman kantor nya..

"Hei Bro....! serius amat kerja nya, udah jam makan siang ini, gimana kalau kita istirahat sebentar"ajak rekan pria itu bernama Riko

" Sebentar lah , lagi nanggung ini, sedikit lagi juga kelar"

"Ya elah, kau itu jangan terlalu serius sekali kerja nya, lagian kita juga punya anak buah, kenapa tidak kau suruh saja para anak buah mu yang menyelesaikan kan nya Dion"

"Jangan gitu lah Bro, aku gak. mau menipu seperti itu,. sebagai atasan kita harus memberikan contoh yang baik kepada adik adik kita"

"Iya memang benar sih, ya sudah sekarang kita cari makan di luar yuk, aku bosan dengan makanan kantin"

"Okey, aku beresin dulu semua berkas nya" jawab Dion sambil menyusun kembali berkas kasus yang masuk dalam minggu ini..

Setelah itu mereka berdua pun mulai naik kedalam mobil untuk menuju ke sebuah restoran yang ada di tengah kota..

Didalam mobil Dion tampak menekuk wajah nya tanpa tersenyum sedikit pun, dan tentu saja hal itu membuat Riko menjadi sangat penasaran

"Kau kenapa? apakah kau ada masalah lagi dengan istri mu? " tanya Riko kenapa Dion

"Iya, aku rasa hubungan ku dengan istri ku sudah semakin renggang di setiap hari nya, dan aku tidak tahu lagi bagaimana cara untuk memperbaiki semua nya Rik"

"Jangan pesimis seperti itu Dion, kau kan tahu jika istri mu adalah seorang dokter gigi, pasti dia memiliki banyak kesibukan dengan dunia nya sendiri"

"Tapi, aku gak bisa jika diperlakukan seperti ini selama lama ya Rik, aku juga seorang pria normal yang menginginkan istri yang bisaa mengerti tentang aku,ada disaat aku butuh kan dan tidak sibuk dengan pekerjaan nya sendiri, aku rasa gaji ku sebagai seorang polisi sangat mampu untuk memenuhi semua kebutuhan nya Rik"

"Ya coba saja kau bicarakan keinginan mu ini kepada istri mu, aku yakin pasti dia mau mengerti"

"Mengerti apa nya, aku sudah berkali-kali membahas keinginan ku ini, tapi selalu berujung dengan pertengkaran, aku rasa selama dia menjadi pegawai tetap, dan memiliki gaji yang sama besar nya seperti ku, Diana menjadi sosok wanita yang sedikit arogan, dia tidak pernah menuruti setiap perkataan ku kepada nya" jelas Dion meluapkan uneg uneg nya kepada sahabat nya Riko

Sedangkan Riko hanya bisa menjadi pendengar yang baik sambil memberikan saran agar Dion mau bersabar,

Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di sebuah restoran yang tampak tidak terlalu ramai, Riko mengurungkan niat nya untuk mengunjungi restoran yang paling top yang ada ditengah kota karena suasana disana pasti sangat ramai dan akan membuat mood Dion semakin parah

Dan akhirnya dia membawa Dion untuk makan di sebuah restoran yang sepi dari pengunjung..

"Kenapa kita disini? apakah makanan disini enak? " tanya Dion menatap ke arah kaca mobil

"Tentu saja enak, aku malas dengan keramaian, jadi kita makan disini saja" jawab Riko tersenyum

Setelah itu mereka pun mulai keluar dari dalam mobil setelah memarkirkan mobil ditempat parkiran, hingga tanpa di sengaja saat mereka berdua sedang berjalan melewati parkiran motor, Tiba-tiba saja ada sebuah motor matic yang melaju kerah mereka berdua..

"Sindy awas... " teriak Bunga histeris

Sindy yang merasa panik pun langsung membuang laju motor milik nya kearah samping kanan, agar tidak menabrak dua orang pak polisi yang berdiri didepan motor milik nya itu,

Brukkkkk......

Motor yang dibawa oleh Sindy pun terjatuh bersamaan dengan kedua penumpang nya..

"Sindy, sakit banget kaki gue" teriak Bunga meringis kesakitan

Dibantu oleh dua pak polisi tampan

Bunga berteriak histeris ketika merasakan sakit dibagian kaki sebelah kanan nya akibat tertimpa motor milik Sindy, dan tentu saja hal itu membuat Sindy langsung berteriak meminta tolong sambil berusaha mengangkat motor milik nya

Hingga tak lama kemudian, Tiba-tiba saja Bunga merasakan jika tubuh nya telah terangkat ke atas karena ditarik oleh seorang pria, sedangkan pria yang satu nya memindahkan motor yang menimpa kaki Bunga..

"Aduh, sakit Sindy" teriak Bunga histeris..

"Seperti nya kaki mu terluka, sebaik nya kita ke klinik sekarang juga" ucap pria tersebut yang telah menggendong tubuh Bunga sampai menyentuh dada bidang nya..

Bunga terdiam membisu ketika mendongakkan wajah nya keatas untuk melihat siapa gerangan yang sudah menolong dirinya

Dan betapa terkejut nya Bunga, ketika menyadari jika yang telah menggendong nya saat ini adalah seorang polisi tampan yang tadi sempat mereka lihat

Sungguh Bunga merasa terpesona dengan wajah dari pak polisi tersebut, bukan hanya gagah dan juga tampan tapi pak polisi itu mengeluarkan bau harum yang sangat memabukkan..

"Ya Tuhan, mimpi apa gue semalam, sehingga bisa ketemu dan di gendong sama pak polisi tampan dan gagah seperti ini, aduh rasanya jantung gue mau copot" gumam Bunga di dalam hati nya sambil menyentuh dada nya yang sudah berdetak hebat..

Sedangkan di belakang mereka, terdengar suara Sindy yang terus meminta maaf atas apa yang dia perbuat kepada dirinya..

"Maafin gue ya Nga, gue bener bener gak sengaja, habis tadi gara gara lihat dua pak polisi ini, gue jadi hilang fokus, maaf ya Nga" ucap nya tanpa tahu malu sedikit pun, membuat Bunga merasa malu terhadap perkataan dari sahabat nya tersebut..

"Sindy, bisa gak sih, jangan terlalu jujur seperti itu, dasar cewe lemes ,pantang banget lihat yang macho macho, langsung mulut nya gak bisa di rem" ujar Bunga didalam hati nya dengan perasaan yang menahan malu,

Sedangkan kedua pak polisi itu pun langsung tertawa lucu mendengar perkataan jujur yang dilontarkan oleh Sindy..

"Oh, jadi kamu langsung oleng karena melihat kami berdua ya"

"Eh, iya Pak, habis bapak berdua ganteng banget, "

"Hah...! hahahaha..... adik ini bisa saja, oya kita harus bawa temen nya ke klinik terdekat ya, agar kaki nya bisa di obati dengan cepat" ucap pak polisi yang sedang menggendong tubuh Bunga..

Bunga benar-benar merasa sangat malu, bahkan kedua pipi nya sudah bersemu merah akibat mulut lemes sahabat nya Sindy..

Sedangkan Dion, tentu saja menyadari hal tersebut, dan entah mengapa dia senang ketika melihat semu merah dari wajah wanita cantik tersebut..

Sesampainya di samping mobil, Riko langsung membuka mobil belakang agar Dion bisa meletakkan tubuh bunga di atas kursi, dan saat hal itu terjadi tanpa sadar jarak di antara wajah mereka berdua sangat lah berdekatan sehingga Dion bisa melihat wajah cantik dari gadis muda bernama Bunga itu..

"Cantik sekali gadis ini, aku yakin dia pasti masih sangat muda" gumam Dion di dalam hati nya sambil memperhatikan netra indah didalam kedua mata Bunga,

Bunga yang menyadari tatapan dari pak polisi tersebut pun, langsung memutus kan pandangan nya karena merasa malu jika harus saling membalas,

"Gila, pak polisi ini seperti nya mulai aneh ketika menatap ke arah mata ku, apakah dia seorang pria yang doyan dengan gadis gadis muda seperti ku, ya Tuhan, selamat kan aku " doa Bunga didalam hati sambil memejamkan kedua mata nya.

Hingga tak lama, Bunga pun dikejutkan oleh suara dari seorang pria yang ada disamping nya tersebut..

"Bisa geser dikit gak dek, saya mau duduk disamping adik" ucap nya dengan suara yang sangat lembut

Bunga terkejut setengah mati ketika mendengar panggilan dari pria tersebut, apakah mereka sudah seakrab itu, padahal mereka tidak saling kenal sedikit pun..

"Emm... maaf Pak, sebenarnya aku dan teman ku bisa pergi ke klinik sendiri aja, tidak perlu di antar seperti ini" ucap Bunga memberanikan diri..

"Gak apa, kami tak merasa keberatan kok, lagian sudah tugas kami untuk membantu orang yang sedang terluka"

"Tapi., apakah tidak akan merepot kan bapak berdua? " tanya Bunga merasa bingung harus memanggil apa..

"Hahaha..... tentu saja tidak, Riko cepat kau Jalan kan mobil nya, "

"Okey Bro" jawab pria itu tersenyum manis,

Begitu juga dengan Sindy yang berada di bangku depan tepat nya disamping tubuh pak polisi yang satu nya..

Kalau di perhatikan, saat ini mereka berempat tampak sudah saling berpasang pasangan, persis seperti orang yang mau doble date, dan tentu saja hal tersebut membuat Bunga merasa geli saat membayangkan nya..

"Oya, apakah kaki nya masih sakit? " tanya Dion menatap lembut

"Eh, iya Pak, masih sakit karena ada luka nya juga, tapi tenang aja aku adalah seorang gadis yang kuat, jadi sakit seperti ini bukan lah masalah yang serius"

"Benarkah...! tapi tetap saja luka nya harus di sembuh kan lo, nanti kalau sempat kami akan mengantarkan pulang kamu juga"

"Apa... !! tidak usah pak, saya bisa pulang bersama sahabat saya, bapak jangan seperti itu, " jawab Bunga merasa tidak enak, dia memasang wajah seperti orang bingung.

Sedangkan Dion yang melihat raut wajah polos dari gadis tersebut pun langsung menyunggingkan senyuman gemas nya.

"Gadis ini terlihat sangat menggemaskan, apakah aku mulai terpesona dengan nya, gila aja, mana mungkin itu terjadi " gumam Dion didalam hati nya, sambil terus menatap wajah Bunga dengan intens

Bunga yang menyadari hal itu pun langsung membuang wajah nya kearah Samping, hingga tak lama kemudian, Handphone yang ada di tas selempang Bunga mulai berdering, menandakan ada pesan masuk ..

"Akhirnya yang di tunggu kirim pesan juga" ucap Bunga dengan pelan tapi masih bisa didengar oleh Dion

Bunga tampak tersenyum manis saat sedang membalas pesan tersebut, dan hal itu tidak luput dari pandangan Dion

Hingga tak lama kemudian, mereka sudah tiba di depan klinik terdekat, dan lagi lagi Dion menggendong tubuh Bunga tanpa izin terlebih dahulu

Sesampainya di dalam ruangan Bunga mendapatkan perawatan dari dokter pemilik klinik tersebut, dan dokter itu mengatakan jika Bunga harus di rawat sebentar Sampai dua jam lama nya, agar obat yang mereka berikan bisa meresap sempurna..

"Pak, terimakasih ya karena sudah mengantarkan teman saya, dan sekarang bapak berdua boleh kembali kok" ucap Sindy memasang wajah tidak enak..

"Tapi nanti kami akan menjemput kalian berdua lagi, ya, sekalian untuk antar motor milik kamu" jawab Dion menunjuk ke arah Sindy

"Eh, gak usah pak, lagian nanti sudah ada pacar nya Bunga yang akan datang kesini,, nanti dia bersama teman nya yang membawa motor milik saya pak"

"Apa..! pacar Bunga? " tanya Dion sedikit terkejut

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!