NovelToon NovelToon

GYRO AND THE ELEMENTS

Chapter 1 - Aku adalah Dia

Jaman dahulu kala, bencana melanda Marja Kingdom. Seekor Darkness Dragon mengamuk dan meluluhlantakan tempat tersebut. Seluruh pasukan kerajaan berusaha melawan amukan naga tersebut dengan segala yang mereka bisa.

Karena kekuatannya penghancurnya yang sangat besar, membuat para pasukan kerajaan kewalahan. Ditengah keputusasaan yang menerpa, datang bantuan para naga langit yang memberikan kekuatannya pada pasukan kerajaan yang tersisa.

Pada akhirnya pasukan kerajaan yang mendapat kekuatan dari para naga langit dapat menyegel Darkness Dragon. Kedamaian pun kembali di tanah tersebut.

***

Seratus tahun pun berlalu. Hidup seorang anak muda bernama Gyro yang tinggal di sebuah desa kecil bernama Aethernity Street yang letaknya di pinggiran Marja Kingdom.

“Gyro! Berhenti bermain-main dan lekas bantu kakek mu ini!”

Gyro yang sedang berlatih pun segera menuju ke arah kakeknya.

“Kek kira-kira kapan aku bisa menjadi Element King?”

“Ha? Apa kau bermimpi lagi? Kau bahkan belum menguasai Element dasar mu!”

“Jangan remehkan aku kakek tua! Latihanku sudah membuahkan hasil!”

“Perhatikan ini kakek tua!”

(Sambil mengambil kuda-kuda Gyro meregangkan tangan kanannya ke depan sambil berteriak sekencang mungkin)

Keluar asap dari telapak tangannya yang lebih mirip gas kentut ketimbang asap api. Kakek pun tertawa terbahak-bahak.

“Hanya itu hasil latihan mu? Kau bahkan tak mengeluarkan apapun!”

“Sialan kau kakek tua!”

“Perhatikan ini Gyro!”

Sudora Cast: Pyro Burning Bullet

(Kakek Gyro pun membentuk api di ujung jarinya dan mengarahkannya pada sebuah batu besar hingga hancur berkeping-keping)

Gyro pun tercengang dengan kemampuan element dari kakeknya dan tak dapat menutupi wajah kagumnya.

“Pelajarilah inti element mu Gyro, kakek yakin pada waktunya nanti kamu pasti akan menguasainya.”

“Inti element? Apa itu inti Element?”

“Itu adalah sesuatu yang kau harus temukan sendiri jawabannya.”

“Dasar kakek pelit!”

“Daripada kau terus merengek seperti itu, lebih baik cepat bantu aku angkat kayu-kayu bakar ini, hari sudah mulai gelap!”

Sambil menggerutu, Gyro pun mengangkat beberapa kayu bakar di pundaknya.

***

Hari pun berganti malam, para penduduk desa sedang berkumpul dalam perayaan seratus tahun serangan Darkness Dragon di Marja Kingdom.

“Kek, seberapa mengerikan sebenarnya Darkness Dragon itu?”

“Menurut legenda, kekuatannya setara dengan 8 Naga langit. Namun, pada akhirnya Darkness Dragon dapat disegel berkat kerja sama antara Naga Langit dengan para Bhayangkara.”

“Kek, kira-kira apakah dunia akan tetap se damai ini selamanya?”

“Entah lah, namun kita memiliki para Bhayangkara yang melindungi kerajaan ini dengan segenap hati mereka. Kakek yakin mereka bisa melindungi kerajaan ini. Daripada memikirkan itu, lebih baik kau makan yang banyak Gyro agar kau cepat besar dan bisa menjadi Element King seperti mimpimu itu!”

“Aku kan hanya bertanya kek, lagi pula apakah benar kakek ini dulunya salah satu dari Bhayangkara?”

“Kau meremehkan ku Gyro? Lihat ini, ini dan ini” (Sambil memamerkan otot-otot perut dan tangan yang lebih mirip disebut lemak)

“Aku semakin tak yakin soal itu.”

Kakek & Gyro pun tertawa terbahak-bahak menikmati malam itu dalam keceriaan.

***

Malam pun semakin larut, tiba-tiba terdengar suara sirine tanda bahaya yang dibunyikan oleh penjaga pos keamanan desa.

“Kita diserang!!!” Teriak seorang penjaga desa.

Pintu gerbang desa pun di jebol dengan ledakan Element Pyro yang sangat besar.

Bersamaan dengan itu, masuk juga para penunggang kuda yang menggunakan jubah hitam dengan topeng.

“Gyro! Tetap berada di belakang kakek!”

“Tapi aku juga bisa bertarung!”

Dengan tatapan yang belum pernah dilihat Gyro sebelumnya, Kakek pun seolah memberikan isyarat padanya agar menuruti perintahnya.

“Habisi semua penduduk desa ini!” Kata salah seorang pimpinan pasukan penyerang.

Serangan demi serangan dilancarkan oleh para orang-orang berjubah hitam dan membantai para penduduk desa. Kakek Gyro pun berjuang mati-matian melawan mereka semua dan akhirnya terpojok.

“Dasar kakek tua, bisa-bisanya kau menahan serangan kami.”

“Tak akan ku biarkan kalian seenaknya di tempat ini!” tegas kakek Gyro.

Kastaria Cast: Pyro Phoenix Eternal Feather Sword

Kakek pun mengeluarkan pedang bulu apinya dan bertarung melawan pimpinan pasukan berjubah hitam.

“Casting itu, kau pasti bukan orang biasa kan tua bangka?”

Kastaria Cast: Cryo Jörmungandr Fang Lance

Pertarungan sengit pun tak terelakan antara keduanya.

Sudora Cast: Pyro Phoenix Raising Slash

Weisaya Cast: Cryo Jörmungandr Skin Shield

Lawannya pun menangkis serangan tersebut dengan begitu mudahnya.

Sudora Cast: Cryo Jörmungandr Hundred Piercing

Sudora Cast: Pyro Phoenix Wing

Kakek pun menghindari serangan tersebut dengan terbang ke langit, kemudian membalasnya dengan serangan pamungkas.

Weisaya Cast: Pyro Phoenix Blazing Typhoon

Pusaran api dari hempasan sayap Kakek pun mengenai lawannya dan terpental cukup jauh. Karena merasa terlihat kesulitan melawan kakek Gyro, akhirnya pimpinan pasukan penyerang tersebut menggunakan cara licik dengan menyerang Gyro.

“Kau pasti takan bisa melindungi tempat ini sambil melindungi anak itu kan dasar tua bangka?”

Weisaya Cast: Cryo Jörmungandr Throwing Poison Lance

Sebuah tombak berkepala ular pun melesat menuju Gyro.

“Gyro! Lari!”

Kakek yang tidak dapat berkonsentrasi karena melihat Gyro diserang pun berusaha melindunginya. Serangan tersebut pun akhirnya mengenai sang kakek. Dengan luka di punggung yang tembus sampai ke depan, kakek menjadi tameng untuk melindungi Gyro.

“Ka…Kek!”

“Kenapa kakek melindungi ku?”

“Karena aku kakek mu dasar bodoh! Lari lah selamatkan dirimu..”

Kakek pun terjatuh tumbang karena tombak tersebut.

Melihat hal tersebut, Gyro yang ketakutan pun menangis. Dia pun terhuyung jatuh ke tanah.

“Tak ku sangka aku harus mengeluarkan element tingkat Kastaria untuk menghancurkan desa kecil ini.” Kata pemimpin pasukan penyerang.

Namun tiba-tiba…

Terlihat siluet seekor naga merah yang berbicara.

“Hei bocah! Akan ku berikan sedikit kekuatan ku, hancurkan mereka semua!”

Weisaya Cast: Pyro Doraig Tornado Roar

Pusaran api raksasa pun menerpa para pasukan penyerang dan membakar mereka tanpa sisa.

Pemimpin pasukan penyerang pun kaget melihat asal api tersebut. Dia pun tertuju pada orang yang mengeluarkan pusaran api itu. Ya, orang itu adalah Gyro, dengan api di mata kirinya yang menyala dan sambil terengah-engah. Tak lama Gyro pun tumbang.

“Do..Doo..raig? semuanya mundur!”

Melihat itu semua, para pasukan penyerang yang tersisa pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan Gyro pun pingsan setelahnya.

***

Gyro pun terbangun dengan banyak penduduk desa yang tersisa berada di sekelilingnya.

“Ka..kek?”

Para penduduk desa pun terlihat sedih dan memeluknya, mereka mengatakan bahwa kakek Gyro sudah tiada dan mereka sudah menguburkannya bersama para penduduk lainnya yang tidak selamat dari pembantaian itu.

Gyro pun menangis tersedu-sedu karena kehilangan satu-satunya orang yang tersisa dari keluarganya.

***

Sementara itu, di tempat lain…

“Lapor, kami telah berhasil menghancurkan sebagian desa di sisi selatan Marja Kingdom. Namun, kami sempat terhalang oleh Element Caster yang ada di salah satu desa tersebut.” Kata seorang Pimpinan pasukan yang melakukan penyerangan ke desa Gyro.

“Siapa yang berani menghalangi penyerbuan pasukan ku?” Tanya seseorang dengan jubah putih yang belum diketahui identitasnya

“Seorang Pyro Caster tuan.”

“Bagaimana bisa pasukan ku yang banyak bisa dipukul mundur oleh seorang Pyro Caster?”

“Namun, Pyro Caster ini merupakan pewaris kekuatan Doraig tuan.”

Orang tersebut pun terdiam sejenak.

“Hmmm menarik, masih ada pewaris kekuatan Doraig di masa sekarang.”

–To Be Continue–

Chapter 2 - Ujian

Gyro Berdiri di depan makam kakeknya. Air matanya pun tak henti-hentinya keluar, karena kakek yang sangat dia sayangi harus pergi dengan cara seperti itu. Gyro pun mengepalkan tangannya dan berjanji akan berjuang untuk mencapai impiannya.

“Aku akan berjuang dengan berlatih sampai bisa melampaui mu kek dan membalaskan kepergianmu serta seluruh penduduk desa yang menjadi korban!”

“Suatu saat nanti aku pasti akan menjadi Element King!”

Gyro pun berbalik dan berjalan menuju pintu gerbang desa, sambil mengusap air matanya, dia pun melangkahkan kakinya keluar dari desa dan perjalanan Gyro pun dimulai.

***

-2 Tahun Kemudian-

Hari itu adalah hari perekrutan Bhayangkara baru. Orang-orang dari desa Marja Kingdom berkumpul untuk ikut seleksi, tak terkecuali Gyro. Setelah berlatih selama 2 tahun, kini dia sudah bisa menggunakan Element Pyro miliknya demi mencapai mimpinya untuk menjadi Element King dan melindungi kerajaan.

Karna sibuk melihat brosur, tanpa disengaja Gyro menabrak seseorang yang berlarian dari ujung lorong.

“Awaaaasss!!!” Bug!

“Aduh!”

“Hei!, hati-hati jika berlari!” teriak Gyro pada orang tersebut.

Ternyata orang tersebut seorang gadis berambut hijau mengkilap.

Sambil menutupi roknya yang tersingkap, gadis tersebut menampar Gyro dan langsung kabur meninggalkan Gyro.

“Hei pencuri! berhenti!”

Segerombolan orang pun berlari mengejar gadis tersebut.

Ditengah kebingungannya, Gyro yang kelaparan pun ingin membeli makanan. Namun naas, kantong uang nya hilang dicuri.

“Siaaaallll!”

***

Tempat pendaftaran pun sudah dipenuhi banyak orang yang ingin mendaftar untuk menjadi kadet Bhayangkara. Gyro pun sampai di tempat pendaftaran untuk seleksi Bhayangkara. Dia pun mengisi formulir pendaftaran yang ada. Setelah mendaftar, para peserta lanjut ke sesi test yang pertama, yaitu test jenis element dan kekuatannya.

“Siapa namamu?”

“Aku adalah Gyro! Pyro Caster yang akan menjadi Element King!”

“Ya, ya, ya, tunjukan saja kemampuanmu…”

“Perhatikan baik-baik kemampuan ku ini paman!”

Gyro pun mengeluarkan api kecil di telapak tangannya.

“Hanya segini saja kemampuan mu nak?”

“Jangan remeh paman! aku hanya tidak mau terlalu pamer!”

“Bilang saja itu adalah kemampuan maksimal mu!”

Orang tersebut kemudian memberikan stempel huruf D pada berkas milik Gyro.

“Selanjutnya!”

Orang berikutnya mengeluarkan pusaran angin di tangan kirinya dan kristalisasi es di lengan kanannya.

“WHOOOOAAAA!! Dual Caster! Siapa namamu?!”

“Orthus”

Dual Caster merupakan orang-orang dengan garis keturunan spesial yang dianugerahi kekuatan element sejak lahir dan mampu memanipulasi dua Element sekaligus.

Seperti biasa, dimana ada orang spesial disitu para gadis-gadis mengikutinya dan memujanya.

“Selanjutnya!”

“Siapa namamu?”

“Gaia”

“Tunjukan kemampuanmu” Kata petugas

Gaia pun mengeluarkan tumbuhan rambat dari bawah lantai.

“Kau!” teriak Gyro

“Kau si pencuri itu!”

“Sssstttt! Kau bisa diam tidak?” Bisik Gaia

“Kembalikan kantong uang ku! Kau yang mencurinya kan?!”

“Enak saja sembarangan menuduh orang!”

“Kau kan pencuri, pasti kau yang mengambil kantong uang ku!”

Keributan dua orang ini pun sampai mendapat teguran dari para petugas.

“Kalian bisa diam tidak!” tegas petugas.

“Iya Paman!” Mereka pun kompak menjawab.

***

Tes berikutnya merupakan tes pengetahuan. Gyro tidak menduga bahwa bergabung dengan Bhayangkara perlu melalui tes pengetahuan. Karena Gyro minim pembelajaran sejak kecil, dia merasa kesulitan dalam hal ini. Sambil melirik kanan kiri Gyro berusaha menyelesaikan tes tersebut dan berharap semoga semua jawaban yang ia isi dapat meluluskannya pada test kali ini.

Tes selanjutnya merupakan sesi duel 1 vs 1 dan merupakan sesi tes terakhir dari rangkaian penerimaan kadet Bhayangkara baru.

Gyro pun mengambil lotre dan mendapat angka 10. Orthus mendapat angka 2. Gaia mendapat angka 3.

Dual Weisaya Cast: Cryonemo Blizzard of Hell

Orthus pun memulai pertarungan dengan langsung menyerang lawannya menggunakan gabungan dua Element sekaligus.

Dalam satu serangan, lawannya terpental dan K.O.

Pertandingan kemudian dilanjut antara Gaia dengan seorang Caster Element Electro. Dengan kontrol Element yang baik, Gaia dapat memenangkan pertandingan dengan mudah tanpa perlawanan yang berarti.

“Yayyy aku menang!!” teriak Gaia.

Pertandingan demi pertandingan pun berlalu. Gyro yang menonton sambil menunggu gilirannya pun merasa gugup. Namun dia yakin dengan kekuatan yang dimilikinya mampu membawanya melewati tes terakhir ini.

Akhirnya giliran Gyro pun tiba. Dia berhadapan dengan seorang pria besar dengan Element Hydro. Sungguh sangat tidak beruntungnya Gyro berhadapan dengan seorang pengguna Element Hydro yang merupakan lawan dari Pyro.

Pertarungan pun dimulai.

Gyro pun berteriak sambil berlari dan melancarkan serangan.

Sudora Cast: Pyro Burning Bullet

Gyro menembakan beberapa peluru api ke arah lawannya, namun dengan mudah dihalau oleh lawannya dengan menggunakan dinding air.

Sudora Cast: Hydro Liquid Wall

Gyro pun berlari sambil tetap menembakan beberapa peluru api dari arah samping, berharap mendapatkan titik buta dari lawannya.

Namun lawannya tersebut tetap menangkis dengan menggunakan tembok air ditambah menyerang dengan tembakan air.

Sudora Cast: Hydro Cannon Ball

Musuh pun melancarkan serangan dengan tetap sambil bertahan.

Gyro yang terdesak karena tidak bisa mengenai lawannya dengan serangannya dan tetap harus sambil menghindar terpental kesana kemari karena tembakan element  air dari lawannya.

Gyro yang sudah hampir kehabisan Aether pun terkapar tak berdaya.

Lawannya pun segera akan mengakhiri pertarungan dengan melancarkan serangan langsung ke arah Gyro yang sedang terkapar di tanah.

Weisaya Cast: Hydro Dual Cannon Ball

Ledakan air pun tak terelakan menabrak arena. Setelah uap air yang bertebangan disana menghilang, tak seorang pun terlihat disana.

“Lihat di atas sana” seorang penonton pun menunjuk ke arah langit.

Gyro terbang di atas arena menggunakan Element Pyro Doraig Wing. Sama seperti kejadian 2 tahun yang lalu, mata kirinya mengeluarkan api dan dia seperti kehilangan kesadarannya.

Sementara itu di sudut arena, terdapat salah satu penonton yang menyaksikan, terlihat seperti orang asing yang mencurigakan.

“Hmm, Element Pyro Doraig, tak ku sangka akan melihatnya disini” Ucap orang tersebut.

Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Meteor

Gyro pun melancarkan serangannya. Dengan kecepatan tinggi dari atas langit, Gyro menukik ke bawah dan langsung menghantam lawannya dan membuat lawannya K.O.

Dengan kondisi masih terengah-engah, kesadaran Gyro pun kembali. Api di matanya pun menghilang. Melihat lawannya terkapar, dia segera mengangkat tangannya ke atas tanda kemenangan, diiringi sorak sorai dari para penonton.

Orthus yang menyaksikan pertarungan Gyro pun berbalik dan meninggalkan arena sambil terkembang senyum di bibirnya.

***

Proses seleksi hari itu selesai dengan pengumuman hasil menunggu pada keesokan harinya.

Di tempat lain, para Bhayangkara Commander dan Element King sedang berkumpul melihat hasil dari para peserta yang nantinya akan bergabung sebagai kadet Bhayangkara. Orang mencurigakan yang berada di arena tadi juga berada ditempat itu.

“Anak ini memiliki hasil tes yang sempurna dibandingkan dengan para peserta lainnya pada setiap tahapan.”

“Selanjutnya anak ini memiliki hasil tes yang berimbang pada tiap tahapan tes, namun merupakan seorang anak bermasalah”

“Terakhir anak ini, anak yang memiliki nilai paling buruk pada tes pengetahuan. Namun, anak ini memiliki sesuatu yang mungkin tak terbayangkan oleh kita.”

“Saat ini aku memutuskan untuk memberikan ketiga anak ini di bawah naungan mu.”

“Herakles.”

“Baik yang mulia”

(Adegan diakhiri dengan tatapan mata dari orang asing yang mencurigakan di arena. Orang tersebut dikenal sebagai Herakles)

–To Be Continue–

Chapter 3 - Tembok Besar

Hari itu semua calon kadet Bhayangkara berkumpul di lapangan pelatihan. Mereka menunggu pengumuman kelulusan dan pembagian tim. Tak terkecuali Gyro. Meskipun kesiangan, dia masih tetap bisa sampai tepat waktu.

Tak lama datang beberapa petugas yang menempelkan beberapa lembar pengumuman. Orang-orang pun berkerumun untuk melihat hasilnya.

Peringkat 1: Orthus K. Arc

Anak dengan garis keturunan spesial yang dapat menggunakan dua Element sekaligus menempati posisi pertama pada hasil seleksi kali ini.

Gyro yang berusaha membaca dengan teliti namanya tidak menemukan ada namanya di urutan pertama maupun di urutan pertengahan.

“Ada!!!!”

Dengan bangganya Gyro berteriak!

“Aku lulus!! Aku lulus Kek!”

Gyro yang menempati posisi paling terakhir pada hasil seleksi kali ini bersyukur karena bisa masuk sebagai Kadet Bhayangkara. Mereka yang lulus diberikan sebuah surat yang berisikan lokasi berkumpul tim masing-masing.

Saking senangnnya, Gyro pun langsung menuju lokasi yang ada pada surat tersebut. Tidak mudah menuju lokasi tersebut, karena daerah tersebut masuk ke wilayah terbuka, dimana terdapat banyak monster agresif yang siap menyerang.

Setelah mengalahkan beberapa Vagabond Wolf, Gyro terus mengikuti Peta tersebut sampai mengarah ke sisi luar Marja Kingdom. Tak lama, Gyro pun sampai pada tempat yang dimaksud. Lokasinya tepat di depan mulut goa yang besar, tak lama Gaia pun juga tiba.

“Kau! Tukang Copet!”

“Hei jaga ucapanmu bocah api!”

“Kau masih belum mengembalikan kantong uangku!”

“Sudah aku bilang aku tak mengambil kantong uang mu!”

“Kau kan pencuri pasti kau yg mengambilnya!”

“Hei kalian bisa diam tidak?” ucap Orthus

“Lihat itu si nomor satu” ucap Gyro

“Ia, sedang apa dia disini?” tanya Gaia

“Wah kalian sudah sampai ya?”

Semuanya menengok ke arah lubang goa. Muncul seorang laki-laki tanpa baju yang terlihat memprihatinkan.

“Ho ho ho, Jadi kalian adalah tim baru ku ya!”

“Siapa orang ini?” Tanya Gyro

“Kau bertanya siapa aku? Perkenalkan aku adalah Herakles ketua tim kalian!”

Semua orang tercengang.

“Kau pasti berbohong!” teriak Gaia

“Iya tidak mungkin, tidak mungkin” Tegas Gyro

“Hmmm begini-begini aku seorang Commander loh!” jelas Herakles.

Gyro dan Gaia kompak berkata, “No No No lebih tidak mungkin lagi!”

“Ho ho ho, kalau kalian tidak percaya, baiklah. Sebagai bukti, kalian bertiga bisa menyerangku dengan seluruh kemampuan kalian secara bersamaan. Jika tim kalian bisa melukai ku, akan ku biarkan kalian lanjut menjadi seorang Kadet Bhayangkara, namun jika tidak bisa, akan aku batalkan kelulusan kalian untuk masuk sebagai seorang Bhayangkara. Bagaimana? menarik tidak?”

“Hei hei pak, nanti kau bisa terluka beneran loh! lagian mana bisa seperti itu!” tegas Gyro.

“Santai saja, lagian kalian butuh bukti kan? Biar ku permudah, aku hanya akan menggunakan satu tangan ku saja”

“Baik lah aku akan mulai!” Teriak Gyro.

Sudora Cast: Pyro Blazing Fist

Herakles menangkap pukulan Gyro dengan satu tangan dan menghempaskannya sangat jauh. Melihat hal tersebut Gaia dan Orthus pun kaget.

Tidak berhenti sampai disitu, Gyro yang posisinya masih berada di udara karena terlempar pun terus melancarkan serangan.

Sudora Cast: Pyro Burning Bullet

Herakles pun menghindari peluru-peluru api tersebut dengan begitu mudahnya.

“Hei kalian berdua, jika kalian hanya diam saja, kalian akan batal menjadi Bhayangkara loh!” Ucap Herakles.

“Bagaimana mungkin bisa seperti itu, hal yang sudah ku perjuangkan selama ini hanya akan berakhir disini?!” Tegas Gaia.

Sudora Cast: Dendro Vine Whip

Gaia pun mengeluarkan cambuk akarnya untuk menyerang Herakles, namun cambuk tersebut ditangkapnya dan digunakan untuk mencambuk balik Gaia hingga terjatuh.

“Hei hei, apa kalian serius mau menyerangku dengan teknik rendahan seperti itu? coba lah lebih serius lagi” tegas Herakles.

Gyro yang memanfaatkan momen saat Herakles berbicara, tiba-tiba sudah berada di samping Herakles.

“Berisik!!! Makan ini!”

Weisaya Cast: Pyro Breath of Death

Gyro mengeluarkan semburan api dari mulutnya dan tepat mengenai Herakles. Namun, Herakles menerjang api tersebut dan mencengkram mulut dan kepala Gyro, kemudian membenturkannya ke tanah. Gyro pun terlihat tidak berdaya.

Tanpa memberikan jeda Orthus pun ikut menyerang.

Dual Weisaya Cast: Cryonemo Blizzard of Hell

“Hohoho jadi ini kemampuan Dual Caster, baiklah”

Sudora Cast: Electro Lightning Step

Kaki Herakles pun diselimuti oleh listrik. Dengan secepat kilat menghindari serangan tersebut dengan kecepatan kilat yang dimilikinya yang kemudian bergerak menuju Orthus. Orthus yang menyadari itu pun langsung membentuk tembok es.

Sudora Cast: Cryo Glacier Wall

Herakles yang sudah mengantisipasi hal tersebut pun menghantam tembok tersebut dengan element Electronya.

Sudora Cast: Electro Lightning Stab

Terjadi ledakan yang sangat besar saat Herakles menghantam tembok es tebal tersebut. Orthus pun terkejut dan langsung mengeluarkan Element angin untuk mencoba menghempaskan yang ada di depannya.

Sudora Cast: Anemo Typhoon

Kabut uap yang ada disana seketika menghilang, namun tanpa Orthus sadari, Herakles sudah ada di belakangnya.

“Hohoho, Lumayan juga kau bocah”

Sudora Cast: Electro Lightning Strike

Herakles meninju perut Orthus sampai terhempas jauh.

Sepertinya pertarungan pun selesai. Terlihat Gyro yang terkapar, Gaia yang tak bisa bergerak, dan Orthus yang terengah-engah setelah menerima serangan telak dari Herakles.

“Ho ho ho, hanya segini sajakah kemampuan kalian? Kalian bahkan tak membuat ku berkeringat. Baiklah, aku beri kalian waktu istirahat!”

***

“Hei bangun bocah api!” Gaia sambil menampar-nampar pipi Gyro

“HA! Mati kau!" Gyro yang tiba-tiba terbangun langsung menerkam Gaia.

“Heh! Apa kau sudah gila?!” Teriak Gaia sambil menendang ************ Gyro.

“AAAAARGGG sakit!!!!”

“Hei kalian berdua, bisa berhenti bertingkah menyebalkan!” Tegas Orthus sambil membalut perutnya dengan perban.

“Kita harus fokus mengalahkan orang itu, kalau tidak kita akan berakhir dikeluarkan dari Bhayangkara sebelum masuk.” Jelas Orthus

“Kata-kata mu seperti orang sok belagu yang bahkan sepertinya kau pun habis dibuat babak belur oleh orang itu!” Tegas Gyro kesal

“Jaga omonganmu, kalau tidak mau berakhir tertimbun salju setebal 1 km bocah tengil!” Ucap Orthus

“Siapa yang kau sebut bocah tengil?! anak sok hebat!” Gyro pun membalas perkataan Orthus dengan nada kesal.

“Mau coba tanding?!” Orthus merespon dengan kesal

“Siapa takut anak sok hebat!” Respon Gyro

“Sudah hentikan kalian berdua!!!” Teriak Gaia

“Kita ini satu tim! yang seharusnya kalian lawan itu adalah dia (Sambil menunjuk Herakles yang merespon sambil dadah-dadah)”

“Kita semua sama-sama dibuat babak belur oleh orang aneh itu. Jadi lebih baik kita membuat rencana agar bisa melukainya!”

Mendengarkan ucapan Gaia, Orthus pun mulai tenang dan Gyro pun akhirnya mereda. Mereka pun akhirnya coba berdiskusi sambil coba memikirkan bagaimana caranya bisa melukai Herakles.

***

“Ho ho ho, ayo kita mulai kesempatan terakhirnya, silakan serang aku dari arah mana saja!”

Serangan pun dimulai dari Gyro yang langsung melancarkan serangan.

Weisaya Cast: Pyro Breath of Death

Semburan api besar datang menerjang Herakles. Terlihat Herakles berusaha menghindari serangan tersebut dengan kecepatan kilatnya.

Sudora Cast: Electro Lightning Step

Namun, dia tak bisa bergerak sebab Gaia sudah mengikat kakinya dengan akar yang muncul dari bawah tanah.

Sudora Cast: Dendro Vine Chain

"Tak akan ku biarkan kau melarikan diri!" Kata Gaia

“Ho Ho Ho, sepertinya kalian sudah mulai bekerja sama, baiklah.”

Weisaya Cast: Electro Discharge

Herakles pun mengeluarkan listrik di sekujur tubuhnya, rantai akar yang mengikat Herakles pun hancur, namun dia tetap terkena semburan api Gyro secara telak.

Herakles pun keluar dari semburan api itu dengan masih diselimuti listrik di seluruh tubuhnya, yang kemudian langsung menerjang Gyro dan memberinya sebuah pukulan telak. Gyro pun coba menahan serangan itu namun pukulan tersebut terlalu kuat. Herakles pun memberinya sebuah uppercut yang membuatnya terlempar ke udara.

“Tadi itu hampir saja!” ungkap Herakles

“Melihat kemana kau?” Tegas Orthus

Dual Weisaya Cast: Cryonemo Storm Sickle

Pusaran angin es yang tajam pun menerpa Herakles, dia terpental kesana kemari namun masih terselimuti aliran listrik.

“Ho ho ho, lumayan juga”

Herakles pun berusaha meloloskan diri dari serangan itu, namun Gaia tak membiarkannya lolos begitu saja.

“Jangan remehkan aku!”

Weisaya Cast: Dendro Venus Muscipula Trap

Muncul tumbuhan pemakan manusia dari bawah kaki Herakles yang mengurungnya dalam mulut tanaman tersebut.

Kemudian dari atas langit dengan kecepatan tinggi, Gyro melesat ke bawah menuju Herakles.

Weisaya Cast: Pyro Comet Strike

Tubuh Gyro pun diselimuti oleh Api yang meluncur dengan kecepatan sangat tinggi seperti sebuah komet yang turun dari langit menuju Herakles.

“Kalahkan dia Gyro!” Teriak Orthus dan Gaia

“Heeeeaaaaaaaaaaa!!” Sambil berteriak, Gyro pun menerjang ke arah Herakles.

Herakles yang terkurung dalam tanaman tersebut berusaha melarikan diri. Namun, serangan Gyro tak terelakan. Ledakan dari benturan tersebut membuat hempasan angin yang sangat besar.

–To Be Continue–

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!