NovelToon NovelToon

Mendadak Menikah

part 1

Luna seorang gadis yang berparas cantik, berusia 19 tahun harus menjadi tulang punggung untuk keluarga nya, Luna berkerja di sebuah cafe kecil dekat rumah nya setiap hari dia berangkat menggunakan motor metik kesayangan nya, Luna gadis yang sangat ceria dan polos, Luna mampu menyembunyikan kesedihan nya dengan tertawa dan tersenyum manis di depan orang lain dan keluarga nya tapi tidak dengan sahabat nya yang bernama Vina yang selalu ada di saat Luna senang dan sedih begitu pun sebaliknya.

mereka bersahabat sejak masih duduk di bangku SD hingga sekarang, walaupun Vina seorang gadis yang kaya raya tapi dia tidak sombong dan angkuh seperti orang kaya lain nya dan cafe yang di tempati Naura berkerja itu milik keluarga Vina.

Luna memiliki seorang adik cowok berumur 18 tahun bernama Arka, hanya Arka yang baik dan sayang dengan Luna sedangkan papa Luna hanya  bisa mabuk" kan dan mama Luna yang mempunyai gaya selangit dengan cara berhutang kiri kanan.

dan kini Luna harus membayar semua utang orang tua nya dengan berkerja siang malam, sebelum berangkat ke cafe Luna berkerja sebagai pengantar koran setiap pagi, walaupun Luna banting tulang demi orang tua nya tetap saja Luna selalu di marahin dan di pukul, bahkan ngak di kasi makan seharian.

"Dasar anak sialan kamu" kata Anton dengan sangat marah karena Luna belum memberikan uang yang di minta nya kemarin malam.

"Maaf pa bukan nya Luna ngak mau ngasi tapi uang ini buat Arka pa, dia butuh uang" jawab Luna dengan lirih

"mana uang nya biar papa yang kasi ke Arka" tanya Anton sambil mengeledah kamar Luna "kamu taruh di mana uang nya" bentak Anton karena iya tak dapat menemukan uang itu

"uang nya ada di dalam tas Luna pa"

kini Anton langsung mencari uang itu kedalam tas tapi Anton tidak menemukan uang itu "dasar anak sialan, berani kamu berbohong ya" ucap Anton dengan melayang kan tamparan di pipi kanan Luna.

"Luna ngak bohong pa, Luna bersumpah tadi uang nya Luna simpan di tas ini" ucap Luna  dengan menunjuk tas yang iya pakai sehari hari

"Terus mana uang nya kalo emang ada di sini, hah" ucap Anton yang sangat emosi dan melayangkan satu tamparan di pipi kiri Luna "kalo kamu Masi bohong, saya bakal ngelakuin hal yang ngak pernah kamu pikir kan" senyum licik terukir di bibir Anton

"Luna ngak bohong pa, uang nya beneran ada di sini tadi" ucap Luna sambil mengelus ke dua pipi nya yang panas akibat tamparan tadi

"DASAR ANAK SIALAN" bentak Anton ke Luna

"kak Luna" ucap Arka  yang baru pulang sekolah dan mendengar ada keributan di kamar Luna  "kak Luna kenapa" tanyak Arka sambil memeluk Luna

"heh bocah ngak usah ikut campur kamu" ucap Anton

"kenapa papa nyiksa kak Luna lagi"

"kakak ngak papa dek, kamu pergi mandi gih abis itu makan" senyum manis terukir di bibir Luna, ya Naura ngak mau adik kesayangannya ikut dalam masalah ini.

"LUNA cepat katakan di mana uang itu" bentak Anton

"uang, jadi cuman gara gara uang papa mukul kak Luna lagi" kini Arka tersenyum sinis melihat Anton yang tergila gila uang hanya untuk mabuk mabukan "tadi pagi Arka liat mama ambil uang di tas kak Luna, kata mama uang itu untuk ujian Arka nanti" jawab Arka

"aaarrrgghh, dimana mama kamu sekarang" tanya Anton

"ke salon pa" Jawab Luna

Tring tring tring di sela pembicaraan mereka tiba tiba saja ponsel Arka berdering dan dengan cepat Arka menjawab panggilan tersebut

"Assalamualaikum apa benar ini Arka anak nya buk Amel" tanya seorang wanita si sebrang telpon

"Ya saya sendiri, anda siapa dan ada apa anda menelfon saya"

"maaf dek kami dari rumah sakit Medika ingin memberikan kabar bahwa ibu Amel mengalami kecelakaan dan sekarang berada di ruangan UGD" ucap seorang suster

"Hah, jadi gimana keadaan mama saya dok" tanyak Arka dengan sangat terkejut

"ada apa dek, mama kenapa" tanyak Luna yang sangat khawatir

"Untuk sementara ibu Amel Masi di tangani oleh dokter" jawab suster

"saya akan ke sana sekarang juga dok" jawab Arka dan Langsung mematikan telfon nya

"papa dan kak Luna ikut Arka sekarang" kata Arka

"kemana" Ar

"ke rumah sakit pa, mama kecelakaan"

"apa, terus gimana keadaan mama dek" ucap Luna yang mulai menitik kan air mata

"untuk sekarang mama Masi di tangani dokter kak" jawab Arka sambil berjalan keluar kamar "ayo kita ke rumah sakit kak"  ucap Arka lagi.

Kini Luna, Arka dan pak Anton sudah berada di sebuah rumah sakit, mereka bertiga bergegas mencari ruangan UGD dan ternyata buk Amel sudah di pindahkan di kamar rawat inap VIP.

"Mama" teriak Luna saat melihat buk Amel terbaring lemah "mama kenapa bisa kek gini" ucap Luna lagi sambil memeluk buk Amel

"permisi apakah anda ada hubungan keluarga dengan dia" ucap Megha dan membuat luna terkejut karena Luna ngak sadar sedari tadi ibu Megha memperhatikan nya

"saya anak nya" ucap Naura "Anda siapa" tanya Luna

"Nama saya Megha" ucap ibu Mega sambil mengulurkan tangannya "maaf, saya benar benar tidak sengaja  menabrak ibu ini tapi tenang saja saya akan bertanggung jawab" ucap Mega

"ngak papa buk, saya ngerti kok" ucap Luna dengan pasrah, menurut Luna buat apa marah kan udah terlanjur, mau marah pun ngak membalikkan keadaan "oh iya apa kata dokter" tanya Luna lagi

"kata dokter untuk sementara tangan mama kamu ngak bisa di gerakan" ucap Mega sambil menunduk dan merasa bersalah karena telah ceroboh dalam berkendara "saya berjanji akan memberikan perawatan terbaik untuk mama kamu dan ini kartu nama saya" ucap ibu Mega  dan memberikan kartu nama nya ke Luna tapi langsung di rampas oleh Anton

"Biar saya yang urus nak, kamu jaga mama kamu aja" ucap Anton dan tersenyum manis di hadapan orang lain

"kalau begitu saya permisi karena ada urusan penting, kalo ada apa apa silahkan hub saya pak atau langsung datang ke perusahaan itu aja" ucap ibu Mega sambil mengulurkan tangan dan di balas senyum kemenangan oleh Anton

"kek nya dia orang kaya deh, bisa gue manfaatin nih" batin Anton dan tersenyum licik.

beberapa menit kemudian Amel pun sadar dan betapa terkejut nya Amel saat mendengar berita bahwa untuk sementara tangan nya tidak bisa di gerak kan

"Mama ngak mau cacat pa" ucap Amel sambil menangis histeris "apa kata teman teman mama nanti kalo mama cacat, mereka pasti jauhin mama" ucap Amel lagi

"mama tenang dulu" ucap Arka menenangkan Amel

"iya ma kata dokter kan hanya Sementara" lanjut Luna

"apa kamu bilang, hanya sementara" ucap Amel dengan sangat jutek dan sinis "kenapa bukan kamu aja yang kecelakaan, kenapa mesti mama Hah ," kata Amel lagi sambil terisak

"bukan gitu ma maksud luna" ucap Luna dan ingin memeluk Amel

"mau apa kamu" ucap Amel saat melihat Luna mendekati nya "jangan pernah kamu sentuh saya" ucap Amel lagi

"emang apa salah nya kak Naura peluk mama"

"Mama nggak mau di peluk sama dia" ucap Amel dengan jutek

"kak Luna kan anak mama juga"

"siapa bilang dia anak mama" ucap Amel membuat Arka begitu terkejut hingga diam membisu

bagaikan petir di malam hari Luna mendengar ucapan Amel yang sangat menusuk hati tapi Luna tetap berusaha tenang dan tersenyum.

"Aku memang bukan anak mama tapi aku anak papa, iya kan pa" ucap luna dengan senyum manis nya dan melihat ke arah Anton yang sedang tertidur pulas.

"Cih, dasar ngak tau diri" lirih amel tapi Masi bisa di dengar oleh Luna karena jarak mereka hanya 1 meter

"dek kaka ke luar dulu ya, kamu jagain mama di sini" ucap Luna sambil berjalan menuju pintu

"kak luna"

"Kenapa dek"

"Arka temani yah, Arka malas di sini"

"kalo kamu ikut siapa yang jagain mama dek, kamu di sini aja" ucap Luna dan pergi meninggal Arka

alasan luna tidak mau di temani oleh Arka karena luna ingin berjalan sendiri dengan tujuan yang entah kemana kaki nya melangkah, di sepanjang jalan Luna terus berfikir apakah dia memang bukan anak kandung amel, tampa terasa Luna terus berjalan menuju sungai yang sangat sepi dan duduk di pinggir sungai sambil menangis meratapi nasibnya.

beberapa menit kemudian Luna melihat ada seorang gadis yang dikejar oleh 2 preman, gadis itu terus berlari dan berteriak minta tolong Tampa pikir panjang luna langsung menolong gadis tersebut dengan menelfon polisi setelah menelfon polisi Luna menghampiri gadis tersebut yang sedang di kepung oleh preman tadi

"lepaskan gadis itu" ucap Luna

"Cih, ternyata ada pahlawan kemalaman di sini" ucap preman itu sambil tertawa mengejek

"ini mah beli satu gratis satu bos" ucap preman yang lain nya dengan tersenyum licik

"kalian jangan macam macam ya, saya sudah menelfon polisi dan dalam 5 menit mereka akan tiba" ucap Luna

"kamu pikir kita bodoh ya, jalanan sepi kek gini mana mau polisi ke sini" ucap preman itu

dan tiba tiba saja suara ponsel Luna berbunyi dengan nada dering cekikikan kuntilanak dan membuat preman itu lari ketakutan mendengar suara ketawa kuntilanak bahkan gadis itu pun ikut berlari karena ketakutan.

Ya Luna sengaja memberikan nada dering cekikikan kuntilanak karena ingin menakuti Arka, bagaimana tidak Arka suka meminjam hp Luna Tampa sepengetahuan Luna dan kini nada dering itu ternyata berguna untuk menyelamatkan hidup orang lain

"Astaga gue lupa ganti nada dering hp gue" ucap Luna "tapi bagus juga si karena mereka langsung lari terbirit birit" ucap Luna tertawa puas "tapi gadis itu juga ikutan lari, padahal belum kenalan tapi ngak papa lah yang penting dia selamat dari preman tadi" lanjut Luna dengan tertawa seperti kuntilanak.

kini Luna pun berjalan kembali menuju rumah sakit tapi sebelum pulang Luna membeli makan malam buat keluarga nya.

💕💕💕💕

BERSAMBUNG

Part 2

Sejak awal mereka menjalin kasi hubungan mereka sudah di tentang oleh keluarga mereka tapi Leon trus berusaha untuk bisa tetap bersama Linda, walaupun Leon berkali kali dapat masalah dia tetap bertahan untuk memperjuangkan Linda.

"kapan kamu pergi ke Paris" tanyak leon

"mungkin besok sayang" ucap Linda dengan menunduk

"kamu kenapa saya" kata Leon dan mengangkat dagu Linda. ternyata pipi Linda sudah di penuhi air mata "kenapa kamu menangis" tanya leon

"Ais emang salah ya jika aku menangis" ucap Linda dengan cemberut

"muka kamu tambah jelek tau" ucap Leon sambil mencubit hidung Linda

"Iss sakit yank" kata Linda dan memukul lengan Leon

"Linda"

"Hemm"

"mau ngak kamu habisin hari ini bersama aku"

"emang kamu ngak ke kantor ya"

"ngak, aku mau menghabiskan waktu dengan kamu"

"Ok baiklah kita akan bersenang senang untuk yang terakhir kali nya" ucap Linda

dan mereka pun menghabiskan waktu dengan berbelanja, ke bioskop, makan dan ke pasar malam.

Tampa terasa langit biru pun mulai gelap hingga membuat Leon dan Linda memutuskan untuk pulang bersama, setelah mengantar Linda pulang Leon pun melaju kan mobil nya ke sebuah bar milik teman nya.

Skip..

Saat pulang dari bekerja Luna di sambut hangat oleh Anton dan Amel, ada rasa curiga di hati Luna tapi Luna tetap positif thinking terhadap mereka.

"Luna sayang kamu mau makan apa" ucap Anton

"Luna sudah makan pa" ucap Luna begitu senang karena baru kali ini iya di perlakukan dengan sangat baik

"Luna mulai besok kamu ngak usah kerja lagi sayang" ucap Amel

"kenapa ma" ucap Luna kebingungan

"ada kabar baik untuk kamu"

"Apa" ucap Luna mengernyitkan dahi nya

"Besok Kaka anak di jodohkan" ucap Arka "perasaan ini udah jaman modern kenapa mesti menjodohkan kak Luna, kurang kerjaan banget" ceplos arka dan tersenyum sinis, ya cuman Arka yang tidak setuju dengan perjodohan ini Arka ngak rela Luna pergi meninggalkan nya karena cuman Luna yang sangat baik terhadap nya.

"Hus, diam kamu bocah ngak usah ikut campur" ucap Anton

"Hah, perjodohan? dengan siapa?" tanyak luna

"Dengan seorang CEO kak"

"What, jangan Ngadi Ngadi kamu dek" ucap Luna tidak percaya

"Emang bener yang di katakan Arka" ucap Anton

"kalau kalian nikah, kamu ngak usah kerja lagi dan kamu bakal berlinang harta" ucap Amel sangat bahagia

"tapi kamu ngak boleh lupa dengan kita" ucap Anton

"setiap bulan kamu harus kasi mama, papa dan Arka uang" ucap Amel

"Arka ngak butuh uang" ucap Arka dan pergi meninggalkan mereka di ruangan VIP rumah sakit

"kamu mau kan sayang liat mama dan papa bahagia" ucap Amel dan membuat Luna tersenyum sinis melihat tingkah mereka yang gila harta.

Kini Luna mengerti maksud perjodohan ini, luna hanya di jadikan kambing hitam buat mereka mendapatkan uang yang banyak dan satu hal yang Luna tau bahwa hanya Arka yang sayang kepada nya.

Luna hanya bisa pasrah akan keadaan, walaupun Luna memberontak Luna pasti akan di pukul dan di siksa oleh Anton.

"ma pa Luna mau kerumah Vina bentar"

"mau ngapain kamu ke sana" ucap Anton

"jangan jangan kamu mau kabur" ucap Amel

"awas saja kalau kamu berani kabur" ucap Anton senyum devil.

"Luna cuman mau minta izin kok" ucap Luna "sekalian Luna mau ngundur kan diri" ucap Luna dan di balas anggukan oleh Anton dan amel.

***

Kini Luna berjalan ke rumah Vina, ya setiap Luna bersedih dia akan berjalan kaki ke tujuan nya agar dia bisa menikmati kesendirian nya.

"Assalamualaikum" ucap Luna saat sudah berada di depan pintu rumah Vina dan tak lama kemudian seorang asisten rumah tangga pun membuka pintu.

"Waalaikumsalam, Eh ada neng geulis" ucap asisten rumah tangga itu "silahkan masuk, nona Vina ada di kamar nya" ucap bi Ijah

seluruh keluarga Vina sudah kenal dengan Luna sejak lama dan Luna di terima baik oleh mereka semua.

"Vinaa" ucap Luna saat Vina sudah membuka pintu kamar nya

"Lo kenapa Lun" ucap Vina "Yok masuk dulu" ucap Vina lagi

Luna pun duduk di sofa dekat jendela Vina dengan termenung.

"Lo ada masalah Lagi lun" ucap Vina dan duduk di samping Luna "Cerita aja klo Lo mau, biar beban Lo berkurang" ucap Vina

"Mungkin mulai besok gue ngak kerja di cafe Lo lagi" tutur Luna

"kenapa, apa gue punya salah ke Lo" ucap Vina

"ngak kok" ucap Luna dengan menundukkan kepalanya

"terus kenapa lun"

"gue di jodohkan dengan seseorang"

"What" ucap Vina dengan terkejut "Hello emang ini jaman Siti Nurbaya yang harus menjodohkan seseorang"

"Entahlah, gue ngak tau" ucap Luna mulai menitikkan air mata

"Orang tua Lo emang gila lun" ucap vina, "Oh iya Lo mau aja gitu terima perjodohan ini" tanya Vina

"ya jelas ngak mau lah, tapi mau gimana lagi Lo kan tau sifat orang tua gue gimana, walaupun gue memberontak dia pasti ngelakuin segala cara agar gue bisa nikah dengan CEO itu" jelas Luna

"Oh jadi yang mau nikahin Lo adalah seorang CEO" tanya Vina dan di balas anggukan oleh Luna

"tapi bagus juga si kalo dah nikah kan otomatis ada yang lindungi Lo" ucap Vina "dan yang paling penting lo ngak di siksa lagi dengan orang tua Lo, dan juga ngak usah kerja lagi kan ada suami Lo yang nafkahin lahir batin" tutur Vina panjang lebar

"yang Lo bilang ada bener nya juga vin" kini Luna mulai berfikir akan melanjutkan perjodohan ini karena iya ngak mau tinggal di neraka itu lagi.

"tapi bagaimana dengan Arka kalo gw pergi" tanyak Luna

"Lo ngak usah pikirin Arka dia kan anak cowok lagian dia juga di sayang kok sama mama dan papa Lo" ucap Vina

"Iya juga si" ucap Luna sambil tersenyum

"nah gitu dong, kan Lo jadi cantik klo senyum" kata Vina dan dibalas pelukan oleh Luna

"makasih karena Lo selalu ada di samping gue Vin, gue bersyukur banget bisa punya sahabat kek lo" ucap Luna sambil menangis haru

"Aahh jangan mewek dong, nanti gue ikut mewek nih" ucap Vina

"Iya iya"

"Lo nginap di sini aja yah"

"gue ngak bisa karena besok orang tua cowok itu mau Dateng dan sekaligus mama juga mau pulang ke rumah"

"Cieee yang mau nikah" ejek Vina

"Is apaan si Lo" ucap Luna malu malu

"Eh nanti Lo ceritain ya malam pertama Lo, gue penasaran banget" ucap Vina dan menyenggol lengan Luna

"Ih ogah, kepo amat lu" kata luna

"Pelit Lo lun" ucap vina dengan cemberut

"Dih Napa tuh bibir, pengen di cium ya" Luna terkekeh

"Ho'oh gue pengen di cium sama pangeran" ucap Vina sambil memegang dagu nya.

"pangeran kodok maksud Lo" ucap Luna dengan tertawa keras

"Ih ngak pangeran kodok juga Munaroh"

"Astaga sakit perut gw ketawa Mulu" ucap Luna "Oh iya gw plng dulu ya" pamit Luna

"bentar aja lah lun" ucap Vina  "gue kesepian di sini, mommy dan Daddy pergi antarin kak Linda ke bandara"

"ngapain kak Linda ke bandara"

"Biasalah ada syuting film"

"padahal kak Linda baru balik dari Amerika kok pergi lagi ya" ucap Luna

"nama nya juga orang sibuk, apa lagi dia kan artis yang sedang tenar tenar nya" ucap Vina

"iya juga si"

"Lo nginap aja ya, please, nanti biar gue yang telfon om dan Tante"

"Ok lah, terserah Lo aja" ucap Luna mengalah

Setelah Vina menelfon papa Luna dan mendapatkan izin oleh papa Luna, kini dua gadis itu pun bercerita dan bersendau gurau di balik selimut sampai mereka ketiduran.

part 3

Sejak awal mereka menjalin kasi hubungan mereka sudah di tentang oleh keluarga mereka tapi Leon trus berusaha untuk bisa tetap bersama Linda, walaupun Leon berkali kali dapat masalah dia tetap bertahan untuk memperjuangkan Linda.

"kapan kamu pergi ke Paris" tanyak leon

"mungkin besok sayang" ucap Linda dengan menunduk

"kamu kenapa saya" kata Leon dan mengangkat dagu Linda. ternyata pipi Linda sudah di penuhi air mata "kenapa kamu menangis" tanya leon

"Ais emang salah ya jika aku menangis" ucap Linda dengan cemberut

"muka kamu tambah jelek tau" ucap Leon sambil mencubit hidung Linda

"Iss sakit yank" kata Linda dan memukul lengan Leon

"Linda"

"Hemm"

"mau ngak kamu habisin hari ini bersama aku"

"emang kamu ngak ke kantor ya"

"ngak, aku mau menghabiskan waktu dengan kamu"

"Ok baiklah kita akan bersenang senang untuk yang terakhir kali nya" ucap Linda

dan mereka pun menghabiskan waktu dengan berbelanja, ke bioskop, makan dan ke pasar malam.

Tampa terasa langit biru pun mulai gelap hingga membuat Leon dan Linda memutuskan untuk pulang bersama, setelah mengantar Linda pulang Leon pun melaju kan mobil nya ke sebuah bar milik teman nya.

Skip..

Saat pulang dari bekerja Luna di sambut hangat oleh Anton dan Amel, ada rasa curiga di hati Luna tapi Luna tetap positif thinking terhadap mereka.

"Luna sayang kamu mau makan apa" ucap Anton

"Luna sudah makan pa" ucap Luna begitu senang karena baru kali ini iya di perlakukan dengan sangat baik

"Luna mulai besok kamu ngak usah kerja lagi sayang" ucap Amel

"kenapa ma" ucap Luna kebingungan

"ada kabar baik untuk kamu"

"Apa" ucap Luna mengernyitkan dahi nya

"Besok Kaka anak di jodohkan" ucap Arka "perasaan ini udah jaman modern kenapa mesti menjodohkan kak Luna, kurang kerjaan banget" ceplos arka dan tersenyum sinis, ya cuman Arka yang tidak setuju dengan perjodohan ini Arka ngak rela Luna pergi meninggalkan nya karena cuman Luna yang sangat baik terhadap nya.

"Hus, diam kamu bocah ngak usah ikut campur" ucap Anton

"Hah, perjodohan? dengan siapa?" tanyak luna

"Dengan seorang CEO kak"

"What, jangan Ngadi Ngadi kamu dek" ucap Luna tidak percaya

"Emang bener yang di katakan Arka" ucap Anton

"kalau kalian nikah, kamu ngak usah kerja lagi dan kamu bakal berlinang harta" ucap Amel sangat bahagia

"tapi kamu ngak boleh lupa dengan kita" ucap Anton

"setiap bulan kamu harus kasi mama, papa dan Arka uang" ucap Amel

"Arka ngak butuh uang" ucap Arka dan pergi meninggalkan mereka di ruangan VIP rumah sakit

"kamu mau kan sayang liat mama dan papa bahagia" ucap Amel dan membuat Luna tersenyum sinis melihat tingkah mereka yang gila harta.

Kini Luna mengerti maksud perjodohan ini, luna hanya di jadikan kambing hitam buat mereka mendapatkan uang yang banyak dan satu hal yang Luna tau bahwa hanya Arka yang sayang kepada nya.

Luna hanya bisa pasrah akan keadaan, walaupun Luna memberontak Luna pasti akan di pukul dan di siksa oleh Anton.

"ma pa Luna mau kerumah Vina bentar"

"mau ngapain kamu ke sana" ucap Anton

"jangan jangan kamu mau kabur" ucap Amel

"awas saja kalau kamu berani kabur" ucap Anton senyum devil.

"Luna cuman mau minta izin kok" ucap Luna "sekalian Luna mau ngundur kan diri" ucap Luna dan di balas anggukan oleh Anton dan amel.

💕💕💕💕

BersambungKini Luna berjalan ke rumah Vina, ya setiap Luna bersedih dia akan berjalan kaki ke tujuan nya agar dia bisa menikmati kesendirian nya.

"Assalamualaikum" ucap Luna saat sudah berada di depan pintu rumah Vina dan tak lama kemudian seorang asisten rumah tangga pun membuka pintu.

"Waalaikumsalam, Eh ada neng geulis" ucap asisten rumah tangga itu "silahkan masuk, nona Vina ada di kamar nya" ucap bi Ijah

seluruh keluarga Vina sudah kenal dengan Luna sejak lama dan Luna di terima baik oleh mereka semua.

"Vinaa" ucap Luna saat Vina sudah membuka pintu kamar nya

"Lo kenapa Lun" ucap Vina "Yok masuk dulu" ucap Vina lagi

Luna pun duduk di sofa dekat jendela Vina dengan termenung.

"Lo ada masalah Lagi lun" ucap Vina dan duduk di samping Luna "Cerita aja klo Lo mau, biar beban Lo berkurang" ucap Vina

"Mungkin mulai besok gue ngak kerja di cafe Lo lagi" tutur Luna

"kenapa, apa gue punya salah ke Lo" ucap Vina

"ngak kok" ucap Luna dengan menundukkan kepalanya

"terus kenapa lun"

"gue di jodohkan dengan seseorang"

"What" ucap Vina dengan terkejut "Hello emang ini jaman Siti Nurbaya yang harus menjodohkan seseorang"

"Entahlah, gue ngak tau" ucap Luna mulai menitikkan air mata

"Orang tua Lo emang gila lun" ucap vina, "Oh iya Lo mau aja gitu terima perjodohan ini" tanya Vina

"ya jelas ngak mau lah, tapi mau gimana lagi Lo kan tau sifat orang tua gue gimana, walaupun gue memberontak dia pasti ngelakuin segala cara agar gue bisa nikah dengan CEO itu" jelas Luna

"Oh jadi yang mau nikahin Lo adalah seorang CEO" tanya Vina dan di balas anggukan oleh Luna

"tapi bagus juga si kalo dah nikah kan otomatis ada yang lindungi Lo" ucap Vina "dan yang paling penting lo ngak di siksa lagi dengan orang tua Lo, dan juga ngak usah kerja lagi kan ada suami Lo yang nafkahin lahir batin" tutur Vina panjang lebar

"yang Lo bilang ada bener nya juga vin" kini Luna mulai berfikir akan melanjutkan perjodohan ini karena iya ngak mau tinggal di neraka itu lagi.

"tapi bagaimana dengan Arka kalo gw pergi" tanyak Luna

"Lo ngak usah pikirin Arka dia kan anak cowok lagian dia juga di sayang kok sama mama dan papa Lo" ucap Vina

"Iya juga si" ucap Luna sambil tersenyum

"nah gitu dong, kan Lo jadi cantik klo senyum" kata Vina dan dibalas pelukan oleh Luna

"makasih karena Lo selalu ada di samping gue Vin, gue bersyukur banget bisa punya sahabat kek lo" ucap Luna sambil menangis haru

"Aahh jangan mewek dong, nanti gue ikut mewek nih" ucap Vina

"Iya iya"

"Lo nginap di sini aja yah"

"gue ngak bisa karena besok orang tua cowok itu mau Dateng dan sekaligus mama juga mau pulang ke rumah"

"Cieee yang mau nikah" ejek Vina

"Is apaan si Lo" ucap Luna malu malu

"Eh nanti Lo ceritain ya malam pertama Lo, gue penasaran banget" ucap Vina dan menyenggol lengan Luna

"Ih ogah, kepo amat lu" kata luna

"Pelit Lo lun" ucap vina dengan cemberut

"Dih Napa tuh bibir, pengen di cium ya" Luna terkekeh

"Ho'oh gue pengen di cium sama pangeran" ucap Vina sambil memegang dagu nya.

"pangeran kodok maksud Lo" ucap Luna dengan tertawa keras

"Ih ngak pangeran kodok juga Munaroh"

"Astaga sakit perut gw ketawa Mulu" ucap Luna "Oh iya gw plng dulu ya" pamit Luna

"bentar aja lah lun" ucap Vina  "gue kesepian di sini, mommy dan Daddy pergi antarin kak Linda ke bandara"

"ngapain kak Linda ke bandara"

"Biasalah ada syuting film"

"padahal kak Linda baru balik dari Amerika kok pergi lagi ya" ucap Luna

"nama nya juga orang sibuk, apa lagi dia kan artis yang sedang tenar tenar nya" ucap Vina

"iya juga si"

"Lo nginap aja ya, please, nanti biar gue yang telfon om dan Tante"

"Ok lah, terserah Lo aja" ucap Luna mengalah

Setelah Vina menelfon papa Luna dan mendapatkan izin oleh papa Luna, kini dua gadis itu pun bercerita dan bersendau gurau di balik selimut sampai mereka ketiduran.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!