NovelToon NovelToon

Isekai Dinosaur

Berada di Situasi Tidak Terduga saat Pulang Kerja

"Julian! Jangan pulang sebelum kau menyelesaikan dokumen ini!" Seorang pria paruh baya yang gemuk membanting dokumen ke meja pria muda di depan nya.

"...Baik." Pria muda itu mengigit bibir nya dan menjawab dengan lemah.

Pria muda itu bernama Julien Roley, dia adalah seorang pekerja keras putih biasa yang bekerja di sebuah perusahaan hitam.

Julian adalah pria muda yang memiliki rambut pendek berwarna hitam dengan kedua bola mata nya yang berwarna hitam juga dan terlihat tajam.

Tubuh nya normal-normal saja, meskipun sebelumnya dia adalah orang yang atletis. Namun karena pekerjaan yang berlebihan, Julian tidak memiliki waktu untuk berolahraga.

Karena wajah nya yang tampan, manager gemuk menjadi iri dan selalu menargetkan Julian untuk mengerjakan pekerjaan yang berlebihan.

Atasan mengetahui hal ini karena ada seseorang yang melaporkan nya, namun mereka tidak peduli dengan tindakan manager gemuk.

Bahkan rekan-rekan kerja Julian juga hanya menatap Julian dengan tatapan kasihan dan tidak ada yang berniat untuk membantu nya.

...----------------...

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, ini sudah waktunya dunia untuk tidur. Namun tidak untuk Julian yang baru saja menyelesaikan pekerjaan nya.

Hanya meja kerja Julian yang masih terang di seluruh kantor, rekan-rekan lain nya sudah pulang tepat waktu karena mereka tidak lembur.

"Ha... Sampai kapan aku akan hidup dengan keadaan seperti ini..." Julian bersandar di kursi nya dan memikirkan hidupnya yang menyedihkan.

Karena pekerjaannya sudah selesai, Julian membereskan barang-barang nya. Setelah mematikan semua lampu yang masih menyala, Julian keluar dari kantor.

"Oh aku lupa." Julian masuk ke dalam kantor lagi dan mengambil suatu barang.

Barang itu adalah sebuah miniatur dinosaurus yang memiliki dua kaki dengan dua tangan kecil, yaitu Tyrannosaurus.

Seekor predator yang sangat mengerikan dan ditakuti oleh dinosaurus lain saat mereka masih hidup di zaman purba dahulu sekali.

Setelah itu Julian turun ke lantai satu menggunakan lift, sambil menunggu sampai ke lantai satu, Julian membaca berita di ponsel nya.

"Anak seorang gubernur diculik? Bukankah ini gawat?" Nilai menyipitkan matanya saat melihat berita di ponsel nya.

Berita mengatakan kalau putri dari gubernur di wilayah Julian diculik oleh sekelompok orang dan mereka meminta uang tebusan yang tidak masuk akal.

"Meskipun uang tebusan nya tidak masuk akal, namun gubernur pasti akan memberikan nya. Tidak mungkin seorang ayah akan membiarkan putri satu-satunya diculik." Julian berpikir sejenak.

*ding

Lift berbunyi tanda bahwa lift telah sampai di tujuan, pintu lift terbuka dan Julian memasukan ponsel nya ke saku nya lalu berjalan keluar.

"Sudah tidak ada taksi, bahkan transportasi online juga sudah tidak ada. Sepertinya aku akan pulang dengan jalan kaki lagi." Julian melihat sekeliling nya yang sudah sangat sepi dan sunyi.

Rumah Julian sedikit jauh dari perusahaan nya karena ia menyewa sebuah apartemen murah karena letaknya yang berada di pinggir kota.

Julian sudah berjalan selama beberapa menit, dan ia tiba-tiba menghentikan langkah nya karena mendengar sirine polisi dari kejauhan.

Julian berbalik dan melihat kalau ada banyak sekali mobil polisi yang sedang mengejar satu mobil berwarna hitam di depan nya.

Mobil hitam itu nampaknya sudah dirusak oleh polisi melihat kalau mobilnya berbelok-belok dan tidak bisa berjalan dengan stabil.

...----------------...

Di dalam mobil hitam yang sedang dikejar oleh para polisi.

"Bos! Mobil polisi nya malah bertambah!" Seorang pria yang duduk di belakang melapor kepada seorang pria kekar yang duduk di kursi penumpang di depan.

"Sial! Hey! Belok di tikungan sana lalu masuk ke dalam gang! Aku mengetahui jalan nya!" Pria yang sepertinya merupakan bos mereka berteriak kepada si supir.

"Baik bos!" Si supir mengangguk dan menambah kecepatan nya.

...----------------...

Julian tidak mengetahui apa yang sedang terjadi namun ia tahu kalau mobil yang sedang dikejar merupakan mobil penjahat.

Ia segera berlari ke depan dan berbelok di tikungan di depan nya kemudian saat ia melihat ada gang yang gelap, ia masuk ke sana.

"Apakah nasib ku sedang sial? Pulang setelah bekerja malah bertemu dengan polisi yang sedang mengejar penjahat." Julian mengenal napas panjang.

Saat Julian berpikir kalau ia akan selamat setelah berdiam diri di dalam gang, ia salah besar. Dua cahaya yang menyilaukan menerangi gang yang gelap itu.

"!! - Apa-apaan!" Julian menggunakan tangan nya untuk menutupi pandangan nya.

Lalu terdengar deru mesin yang liar, ternyata itu mobil hitam milik penjahat yang sedang dikejar oleh para polisi yang Julian lihat tadi.

Mobil itu masuk ke dalam gang dan menabrak apa yang ada di depan nya, beruntung posisi Julian berada di pinggir tembok jadi ia tidak tertabrak.

Mobil itu berhenti, lalu keluarlah empat orang berpakaian hitam dari mobil dan dua orang diantara mereka sedang membawa sebuah karung besar yang bergerak-gerak.

Merasa kalau cahaya nya sudah tidak ada, Julian membuka mata dan menyingkirkan tangan nya yang menghalangi pandangan nya.

"Bos! Ada seseorang disini!" Teriak pria yang merupakan supir mobil.

"Apa!? Cih, biarkan aku yang menangani orang itu! Kalian bertiga carilah tempat untuk menyembunyikan nya!" Pria kekar yang merupakan bos mereka memberi perintah.

"Baik bos!" Ketiga pria bawahan nya mulai mencari tempat untuk menyembunyikan karung yang mereka bawa.

"Nasib mu sungguh sial, tapi aku tidak akan meminta maaf. Salahmu sendiri yang berada disini." Bos penjahat mengeluarkan pisau tajam.

"Sial, apakah aku harus melawan dia!?" Julian berpikir keras antara harus lari atau melawan.

Saat Julian berpikir akan lari, ia menyadari kalau wajah orang di depan nya sedikit akrab seolah-olah ia pernah melihat sebelumnya.

"Tunggu sebentar, bukankah kau adalah bos dari penjahat yang menculik putri gubernur!?" Julian berteriak.

"Hah? Kau mengetahui itu ternyata, karena kau tahu, aku akan membunuh mu!" Bos penjahat maju ke depan.

"Tidak ada pilihan lain!" Julian melempar tas kerja nya dan maju ke arah bos penjahat.

Julian memang sudah jarang berolahraga, namun pada saat ia masih muda, dirinya adalah seorang yang sudah memenangkan kejuaraan beladiri.

Saat jarak mereka berdua sudah dekat, julian menghentikan langkah nya dan malah memutar tubuh nya. Kemudian Julian mengangkat kaki kanan nya dan menendang perut bos penjahat.

"Ugh!!" Bos penjahat membelalakkan matanya karena tidak menyangka Julian bisa beladiri.

Namun dia adalah seorang penjahat, ia segera pulih dari rasa sakit. Ia memegangi kaki kanan Julian dan mencoba untuk menusuk nya dengan pisau.

"!!" Julian menggunakan kaki kiri nya untuk menendang kepala bos penjahat yang membuat dia terjatuh karena bos penjahat melepaskan pegangan nya.

Kebetulan sekali pisau yang bos penjahat pegang terlepas, Julian maju ke depan dan melakukan gerakan yang sama seperti tadi.

Setelah berkali-kali menendang perut bos penjahat, Julian berhenti dan melihat kalau bos penjahat sudah pingsan sambil berdiri.

"Satu selesai." Julian pergi ke dalam gang dimana ketiga bawahan yang masih tersisa berada.

Julian menemukan ketiga orang itu dan mereka juga menyadari kalau orang yang bos mereka lawan malah berada di depan mereka.

"Orang itu ada disini!? Itu artinya bos kita kalah!?" Salah satu pria berteriak dns langsung maju ke arah Julian tanpa berpikir panjang.

"Dia langsung mendekati ku? Bagus." Julian menerjang ke depan dan melakukan sebuah tackle.

Julian menggunakan kedua tangan nya untuk menyapu orang di depan nya sampai jatuh ke tanah lalu ia memukul kepala orang itu dengan keras.

"Ugh!!" Orang itu tidak menyangka kalau dirinya akan langsung dikalahkan.

Setelah beberapa saat memukul, Julian segera menghentikan nya saat melihat kalau orang yang berada di bawah nya sudah pingsan.

Lalu Julian menangani dua orang yang tersisa dengan mudah karena mereka sudah ketakutan dan tidak bisa melawan dengan baik.

Julian membuka karung yang bergerak-gerak itu karena ia tahu kalau putri gubernur yang sedang diculik berada di dalam.

"Jangan khawatir, aku bukan bagian dari mereka. Sekarang kita tinggal menunggu polisi dan kau akan selamat." Julian melepas isolasi yang menutupi mulut putri gubernur.

"Terimakasih banyak..." Putri gubernur menangis tersedu-sedu karena akhirnya ia selamat.

Lalu, setelah menunggu beberapa menit, suara sirine polisi terdengar dari luar gang. Julian membawa putri gubernur keluar gang setelah mendengar suara sirine.

"Semuanya waspada!" Seorang polisi veteran menodongkan pistol nya ke arah gang begitu juga dengan polisi lain.

"Maaf, aku bukan bagian dari mereka. Aku kebetulan berada disini dan aku juga sudah membebaskan putri gubernur." Julian mengangkat kedua tangan nya saat melihat banyak sekali pistol yang mengarah ke dirinya.

"Nona muda! Kemari lah!" Polisi veteran itu melihat putri gubernur di sebelah Julian dan menyuruh nya untuk mendekat.

Putri gubernur langsung berlari ke arah polisi dan memberitahu kalau Julian bukanlah orang yang jahat dan justru dia yang menyelamatkan dirinya.

Setelah mendengar penjelasan putri gubernur, polisi veteran itu menyuruh yang lain untuk menyimpan kembali pistol mereka.

Saat polisi veteran itu berjalan mendekati Julian karena ingin berbicara, terdengar suara yang sangat amat keras dari dalam gang.

Lalu tiba-tiba saja Julian terjatuh ke depan dan berlutut di tanah. Polisi veteran dan yang lain sangat terkejut dengan peristiwa yang tiba-tiba terjadi.

Julian merasakan rasa yang sangat amat sakit di dada kiri nya. Ia menggerakkan tangan kanan nya dan menyentuh dada kirinya.

Lalu ia melihat kalau ada banyak darah yang mengalir dari dada kirinya dan membuat tangan kanan nya menjadi berwarna merah darah.

"Hey!" Polisi veteran melihat apa yang sedang terjadi dan berteriak memanggil Julian.

Polisi yang lain juga tahu situasi di depan mereka dan segera masuk ke dalam gang untuk menangkap para penjahat.

"Hey! Bertahanlah!" Polisi veteran memegangi tubuh Julian yang sudah lemas.

Namun Julian tidak bisa menjawab nya karena dirinya sudah terlalu lemas, ia sudah tahu kalau ia akan mati karena jantung nya tertembak.

Julian menunjuk ke arah tas kerja nya dan polisi veteran itu memahami keinginan Julian dan membawakan nya tas kerja itu.

Julian mengerahkan tenaga yang tersisa untuk membuka tas kerja nya dan mengambil miniatur dinosaurus yang ada di dalam tas nya.

Lalu, julian terjatuh ke tanah dan kehilangan nyawa nya. Julian meninggal dengan senyuman yang indah karena berpikir akhirnya dirinya bisa terbebas dari kehidupan yang menyedihkan.

Bertemu Dewa Tertinggi di Kehampaan

"Apakah aku sudah mati? Jika iya, mengapa aku masih bisa berpikir dengan jernih? Aku juga bisa merasakan sesuatu yang menenangkan."

"Seolah-olah aku sedang tenggelam di dalam lautan yang membuat tubuh ku dingin namun dilain sisi membuat ku tenang."

"Tapi.. kematian ini tidak buruk juga, setidaknya aku mati karena menyelamatkan seseorang, apalagi orang itu adalah anak orang penting."

Di dalam kehampaan yang tidak berujung yang mana semua sisinya berwarna hitam pekat sampai tidak bisa melihat apapun.

Sebuah jiwa transparan yang berbentuk manusia mengambang dan terombang-ambing di kehampaan tak berujung itu.

Jiwa transparan itu adalah Julian. Setelah ia mati, entah mengapa jiwa nya berada di sana dan tidak pergi ke alam baka.

"Hoho, awalnya aku tertarik dengan mu karena kebaikan mu dan masa lalu mu yang menyedihkan. Namun aku tidak menyangka kalau kau bisa memasuki tempat ini." Tiba-tiba saja terdengar suara seorang pria tua di kehampaan itu.

"Hm? Sebuah suara? Bagaimana bisa ada suara di alam baka?" Julian mendengar suara di sekitar nya.

"Kau bukan sedang berada di alam baka. Melainkan di sebuah kehampaan yang merupakan rumah ku." Suara itu terdengar lagi.

Sebelum Julian bisa membalas, cahaya yang sangat menyilaukan tiba-tiba muncul di dalam kehampaan meskipun Julian tidak bisa melihat nya.

Julian merasakan kalau perasaan dingin itu menghilang dan digantikan oleh perasaan hangat. Lalu, ia juga merasa kalau ia bisa menggerakkan tubuh nya.

Ia mencoba membuka matanya dan ternyata berhasil. Lalu ia melihat ke bawah dimana tubuh nya masih baik-baik saja bahkan ia masih mengenakan pakaian kerja.

"Apakah kau sudah bisa menggerakkan tubuh mu?" Kali ini suara pria tua itu terdengar di depan nya.

"Hm?" Julian mendongak dan melihat kalau di depan nya ada seorang pria tua yang memiliki rambut dan janggut putih yang sangat panjang.

"Siapa kau, kakek?" Julian memiringkan kepalanya dan bertanya siapa identitas pria tua itu.

"Sepertinya kau tidak bereaksi banyak setelah merasakan kematian." Pria tua itu menjentikkan jarinya dan muncul teko yang mengeluarkan uap dan dua cangkir.

"Yah, itu karena aku sudah menerima kematian ku sendiri. Jadi aku tidak terkejut atau bereaksi berlebihan." Julian menjawab dan tersenyum akan hal itu.

"Hoho, jarang sekali ada manusia muda yang menerima kematian nya. Kebanyakan dari mereka akan berteriak dengan putus asa dan tidak menerima kenyataan." Pria tua itu menuangkan teh dari teko.

"Lalu, siapa kau, kakek? Dari tadi kau berbicara seperti kau ini bukanlah manusia saja." Julian menanyakan identitas pria tua itu lagi.

"Benar juga. Aku adalah Dewa Tertinggi disini, aku tidak memiliki nama karena aku adalah entitas pertama yang tercipta." Pria tua itu mengeluarkan sebuah aura yang agung.

"Dewa? Jika itu benar, maka itu bisa menjelaskan mengapa aku masih hidup." Julian menyilangkan tangan nya di depan dada dan menganggukkan kepalanya.

"...Mengapa kau tidak terkejut?' Dewa tertinggi terdiam dengan reaksi Julian.

"Entahlah. Mungkin karena semasa aku hidup aku sangat menyukai cerita fantasi dimana ada banyak sekali makhluk selain manusia." Julian menyentuh dagunya dan menjawab.

"Hm, benar juga. Aku sudah memeriksa masa lalu mu tadi dan cerita-cerita fantasi itu adalah hal yang kau sukai." Dewa tertinggi mengangguk.

"Benar, bahkan bisa dikatakan kalau cerita-cerita fantasi adalah penyelamat hidup ku." Julian tersenyum namun itu adalah senyuman sedih.

"...Mari kita bicarakan hal yang lebih penting." Dewa tertinggi batuk dan mengubah topik karena ia tahu apa yang Julian maksud.

"Baiklah." Julian juga tidak ingin membicarakan masa lalu nya.

"Seperti yang aku katakan tadi, aku tertarik dengan mu karena kebaikan dan masa lalu mu. Namun kau ini ternyata spesial." Dewa tertinggi mengganti topik nya.

"Aku spesial? Bisakah kau menjelaskan nya lebih rinci kakek?" Julian menjadi penasaran.

"Kehampaan ini adalah tempat tinggal ku dan tidak ada yang bisa memasuki nya tanpa izin ku. Makhluk yang memasuki kehampaan ini akan terkoyak dan hilang."

"Namun kau datang kesini dan bahkan baik-baik saja. Selain itu kau juga masih bisa berpikir dengan jernih meskipun tidak bisa menggunakan indera mu."

"Oleh karena itu aku akan memberikan mu sebuah tawaran yang tidak akan kau tolak." Dewa tertinggi menjelaskan nya.

"Jadi begitu ya." Julian menganggukkan kepala nya meskipun ia tidak paham mengapa ia bisa masuk ke sini dan baik-baik saja.

"Lalu, tawaran apa yang akan kakek tawarkan?" Julian menatap dewa tertinggi dengan mata lebih harap.

"Aku akan memberimu kesempatan kedua untuk hidup. Namun aku tidak bisa menghidupkan mu kembali ke dunia asli mu karena itu akan melanggar aturan dunia yang sudah aku buat." Ucap Dewa tertinggi.

"Lalu apakah kau akan menghidupkan ku kembali ke dunia yang berbeda?" Julian paham dan bertanya.

"Ya, dan itu adalah dunia yang kau sukai." Dewa tertinggi mengangguk dan tersenyum.

"Dunia yang aku sukai? Jangan-jangan!? Itu adalah dunia fantasi!?" Julian berdiri dan menatap dewa tertinggi untuk mengonfirmasi hal itu.

"Ya, kau benar. Aku akan menghidupkan mu kembali ke dunia fantasi dimana ada sihir disana." Dewa tertinggi mengonfirmasi hal itu.

"Ya!!!" Julian berteriak dengan penuh semangat karena ia sangat gembira.

"Tapi pertama-tama, aku akan menanyakan sesuatu yang akan menentukan kekuatan apa yang akan kau terima yang akan dibawa ke dunia fantasi itu." Dewa tertinggi meminta Julian untuk duduk.

"Baiklah, aku akan menjawab pertanyaan itu dengan sungguh-sungguh." Julian duduk dengan serius.

"Bagus. Pertanyaan nya adalah, apa yang akan kau lakukan setelah kau hidup kembali?" Desa tertinggi mengajukan pertanyaan nya.

"Haha, aku tidak perlu berpikir keras. Aku akan menikmati hidup ku dan aku akan hidup dengan bahagia!" Julian langsung menjawab nya dan ia memasang ekspresi wajah yang sangat tulus.

"!! - Benar juga. Kurasa aku sia-sia menanyakan hal itu." Dewa tertinggi juga tersenyum.

"Bagus, sebelum kau meminta kekuatan, aku akan memberikan mu sebuah sistem yang akan memandu dan membantu mu di dunia fantasi sana." Dewa tertinggi menjentikkan jari nya.

"Sistem!? Apakah itu sama dengan apa yang aku baca di cerita-cerita fantasi itu!?" Julian tidak menyangka kalau ia akan mendapatkan sistem.

Karena saat ia masih hidup, Julian selalu membaca cerita fantasi dimana tokoh utama nya memiliki sebuah sistem yang sangat kuat.

Sistem itu membantu sang tokoh utama untuk bertambah kuat, bertambah kaya, bertambah pintar, dan masih banyak lagi.

"Ya, kau benar. Lalu sekarang, sistem nya telah terpasang." Dewa tertinggi mengangguk.

[ Pemasangan sistem sedang berlangsung ]

[ Pemasangan sistem telah selesai ]

[ Halo, Host Julian Roley ]

[ Aku adalah sistem yang diberikan oleh dewa tertinggi untuk membantu dan memandu mu ]

Sebuah suara mekanis yang dingin dan datar terdengar di benak Julian dan Julian tahu kalau itu adalah suara sistem yang telah terpasang.

"Halo sistem! Bisakah kau mengubah suara mu menjadi seorang wanita dewasa?" Julian tidak menyukai suara mekanis yang dingin dan datar itu.

[ Bisa ]

[ Halo, Host Julian ]

Suara sistem yang tadinya dingin dan datar sudah berubah menjadi suara wanita dewasa yang hangat dan seksi yang membuat hati Julian berbunga-bunga.

"Terimakasih kakek!" Julian bersujud di depan dewa tertinggi.

"Hoho, sama-sama." Dewa tertinggi mengelus-elus janggut nya.

"Lalu sekarang, katakan kekuatan apa yang kau mau." Dewa tertinggi bertanya.

"Aku ingin memiliki kekuatan untuk berubah menjadi semua jenis dinosaurus yang ada di bumi ku!" Julian mengatakan kekuatan yang ia inginkan.

Ada hal lain yang disukai oleh Julian selain cerita-cerita fantasi. Itu adalah dinosaurus, makhluk yang menghuni bumi pada zaman purba dahulu sekali.

Julian menyukai dinosaurus karena ia memiliki mainan dinosaurus yang ia temukan di sebelah tempat sampah pada saat dirinya berusia 3 tahun.

Saat Julian masih di umur segitu, ia tidak memiliki satupun mainan di rumah nya. Jadi dinosaurus yang ia temukan menjadi mainan kesukaan nya.

Lalu kesukaan nya dengan dinosaurus terbawa sampai ia dewasa. Ia sebenarnya ingin menjadi arkeolog yang akan menggali fosil namun ia tidak bisa.

Bukan karena ia tidak pintar, bahkan Julian adalah orang yang jenius. Itu karena dia tidak memiliki uang untuk membayar kuliah.

Meskipun ada beasiswa, namun tidak mencakup semua kebutuhan. Oleh karena itu Julian mengambil jurusan ekonomi yang murah.

"Kekuatan untuk berubah menjadi semua jenis dinosaurus ya... Baiklah, itu bisa saja." Dewa tertinggi berpikir sebentar lalu menyetujui nya.

"Terimakasih, kakek!" Julian bersujud lagi.

"Hoho, sama-sama. Lalu, aku akan mengirim kau ke dunia fantasi itu." Dewa tertinggi menjentikkan jari nya lalu tubuh Julian perlahan-lahan mulai menghilang.

"Baiklah, sampai jumpa di lain waktu, kek!" Julian melambai-lambaikan tangannya.

"Ya." Dewa tertinggi mengangguk dan melambai-lambaikan tangan nya juga.

Kemudian setelah beberapa detik, tubuh Julian telah menghilang sepenuhnya dan hanya tersisa dewa tertinggi saja disana.

"Pria yang menarik. Aku juga ingin melihat bagaimana dia akan menikmati hidup nya. Sangat jarang seorang manusia yang tidak memiliki ambisi untuk menaklukkan sesuatu."

"Kebanyakan manusia sangat egois dan hanya mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan kepentingan orang lain."

"Mereka akan menggunakan segala cara dan bahkan rela mengkhianati teman atau keluarga mereka demi tujuan mereka."

Dewa tertinggi mengelus-elus janggut nya yang panjang dan berpikir mengenai makhluk yang tidak akan habis keserakahan nya, yaitu manusia.

Sampai di Dunia Fantasi Unionia

"Uhm..." Julian membuka matanya dan menggunakan tangan nya untuk menghalangi cahaya matahari yang menyilaukan mata.

Ia mencoba untuk duduk, kemudian melihat sekeliling nya. Ternyata dia berada di sebuah padang rumput yang sangat indah.

"Apakah, ini adalah dunia fantasi?" Pikir Julian setelah ia sudah bisa berpikir jernih.

[ Jawab. Ya, sekarang host sedang berada di dunia fantasi yang bernama Unionia ]

"Unionia? Nama yang unik. Apakah dunia ini sama seperti yang ada di cerita-cerita fantasi yang aku baca?" Julian bertanya kepada sistem.

[ Ya ]

"Kalau begitu ini akan mudah. Tapi ngomong-ngomong, aku akan memberimu nama. Aku tidak ingin memanggil mu sistem saja." Julian memikirkan nama yang bagus.

[ Tentu ]

"Mindy yang memiliki arti cerdas. Bagaimana?" Julian sudah menemukan nama yang bagus untuk sistem.

[ Mindy, nama yang bagus ]

Tampaknya sistem menyukai nama Mindy yang diberikan oleh Julian.

"Bagus. Lalu Mindy, tolong jelaskan apa fungsi mu." Julian mulai serius.

[ Baik ]

...----------------...

Fungsi Mindy dibagi menjadi 3. Yang pertama tentu saja seperti sistem yang ada di cerita-cerita fantasi, yaitu layar status.

Yang kedua adalah sebuah fungsi yang bisa melihat status orang lain dengan lengkap kecuali target sesuatu yang menghalangi.

Yang ketiga adalah inventory yang memiliki kapasitas tidak terbatas namun hanya bisa menyimpan benda mati dan tidak bisa menyimpan makhluk hidup.

...----------------...

[ Satu fungsi lagi yang bukan fungsi asli Mindy. Itu adalah fungsi yang ditambahkan oleh Dewa Tertinggi yang bisa membuat mu berkomunikasi dengan nya ]

Mindy memberitahu kalau Julian bisa berkomunikasi dengan Dewa Tertinggi dengan bantuan fungsi yang baru saja ditambahkan.

"Hm, jadi begitu. Itu bagus kalau aku bisa berkomentar dengan kakek." Julian menganggukkan kepala nya.

"Lalu Mindy, tolong lihat status ku." Julian ingin melihat status nya.

[ Tentu ]

Layar transparan berbentuk persegi dan berwarna ungu muncul dari udara tipis dan berisi tulisan-tulisan mengenai informasi Julian.

[ Julian Roley

HP : 100%

MP : 100%

level kekuatan : 6

level mana : 3 ]

"Sedikit berbeda dengan sistem game ya. Aku paham dengan HP dan MP. Namun apa yang kau maksud dengan level kekuatan dan level mana?" Julian bertanya kepada Mindy.

[ Secara sederhana, level itu merupakan pengukur seberapa jauh host bisa mengendalikan kekuatan dan mana dan semakin tinggi level maka kapasitas kekuatan dan mana host akan menjadi lebih besar ]

"Jadi begitu, lalu dengan kedua level nya 3 apakah aku dianggap kuat?" Julian paham dengan penjelasan Mindy mengenai level kekuatan dan level mana.

[ Level 1 \= Lemah. Level 2-4 \= Normal. Level \= 5-6 \= Diatas normal. Level 7-8 \= Kuat. Level 9-10 \= Sangat kuat. Level 11 keatas \= Monster ]

[ Itu hanya berdasarkan klasifikasi level, jika berdasarkan kenyataan, maka Level 9 adalah seorang raja ]

"Baiklah, untuk informasi nya sudah aku pahami semua. Terimakasih Mindy." Julian sudah paham mengenai informasi dasar yang dibutuhkan.

[ Senang bisa membantu ]

*kring kring

Suara seperti nada dering telepon berbunyi dan Julian memeriksa nya kalau bunyi itu berasal dari Mindy atau lebih tepat nya fungsi baru yang ditambahkan oleh Dewa Tertinggi.

"Oh, halo Kakek!" Julian menjawab panggilan Dewa Tertinggi.

"Halo Julian, aku yakin kau sudah sampai disana. Aku lupa memberitahu tadi kalau aku sudah membuat tubuh mu memiliki afinitas dengan semua elemen yang ada." Dewa tertinggi melupakan sesuatu.

"Oh, apakah itu artinya aku bisa memakai semua jenis sihir?" Julian cukup terkejut kalau Dewa Tertinggi membuat tubuh nya menjadi kuat.

"Ya, bukan hanya itu. Kecepatan belajar mu juga meningkat berkali-kali lipat, hohoho." Dewa Tertinggi mengelus-elus janggut nya.

"Wah! Itu sangat membantu ku!" Julian sangat gembira dengan hal ini.

"Hoho, itu bagus. Lalu periksalah tubuh mu juga, kau pasti akan terkejut." Dewa Tertinggi kemudian memutus panggilan.

"Hm? Apa yang kakek maksudkan?" Julian tampak bingung.

[ Host, coba lihat diri anda di kubangan air disana ]

"Ah, baiklah." Meskipun masih bingung, Julian mengikuti ucapan Mindy.

"Apa!?" Julian berteriak saat melihat dirinya di kubangan air.

Betapa terkejutnya Julian saat melihat kalau penampilan nya berbeda, atau lebih tepatnya tubuh nya seperti kembali ke masa remaja.

Wajah nya terlihat bersih dan tampan, lalu tubuh yang atletis yang Julian banggakan selama masa muda nya karena ia selalu rajin berolahraga.

Dan sekarang sudah tidak ada kantung mata tebal dan hitam di kedua matanya akibat bekerja lembur secara berlebihan.

[ Dewa Tertinggi telah mengubah tubuh Host, jadi secara teknis saat ini Host berumur 18 tahun ]

"Uwah, ini gila sekaligus keren." Julian menyentuh wajah nya.

Julian saat ini mengenakan pakaian yang juga berbeda dari sebelumnya, saat ini ia mengenakan pakaian ala fantasi yang khas.

"Oh!" Tiba-tiba Julian mengangkat pakaian nya dan menghela napas lega saat melihat perut nya yang memiliki 8 pack.

Perut 8 pack itulah yang paling Julian banggakan karena ia sudah berolahraga dengan sangat serius demi mencapai nya.

"Tubuh muda ku kembali! Hahaha!" Julian tertawa terbahak-bahak dengan gembira karena bisa merasakan tubuh muda nya lagi.

"Mindy, bisakah kau memberitahu ku dimana aku berada sekarang?" Julian menghentikan tawa nya lalu bertanya dimana lokasinya berada sekarang.

[ Saat ini Host sedang berada di wilayah manusia, lebih tepatnya ada di Kerajaan Cruya ]

"Nama yang asing, namun aku juga tidak begitu peduli." Julian mengangkat bahu nya.

Kemudian dia berjalan mengikuti jalan yang ada karena di tengah-tengah padang rumput terdapat sebuah jalan yang lebar yang jika diukur dengan pengetahuan modern maka bisa menampung sekitar 6 mobil.

Julian berjalan-jalan dengan santai sambil menikmati pemandangan sekitar yang berupa padang rumput, gunung, dan langit biru yang cerah.

Telinga Julian bergerak karena mendengar suara dan ia menoleh ke belakang. Lalu ia melihat kalau ada kereta kuda yang ditarik oleh 4 kuda perkasa.

Kereta kuda itu juga memiliki desain yang elegan dan terlihat cantik meskipun hanya terbuat dari kayu tanpa hiasan-hiasan lain.

Orang-orang yang melihat kereta kuda ini pasti akan terpesona tidak terkecuali Julian yang kagum dengan desain kereta kuda itu.

"Karena ini di dunia fantasi, maka pasti yang memiliki kereta itu adalah seorang bangsawan." Julian berpikir setelah melihat kereta kuda itu.

Namun ia juga tidak terlalu peduli akan hal itu, Julian kembali berjalan menuju arah yang tadi karena Mindy memberitahu ada sebuah kota di depan sana.

Namun kereta kuda itu tiba-tiba berhenti di sebelah Julian dan pintu kereta kuda terbuka yang memperlihatkan seorang pria tua dengan wajah khawatir.

"Maaf atas kelancangan ku, aku bisa mengetahui kalau anda adalah orang yang kuat. Bisakah aku meminta bantuan mu?" Pria tua itu meminta bantuan Julian.

"Kereta yang terlihat mahal, seorang pria tua yang mengenakan setelan jas, pasti dia adalah seorang kepala pelayan." Pikir Julian saat melihat pria tua di depan nya.

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu, namun apa yang bisa kau berikan padaku sebagai imbalan nya?" Julian tersenyum.

Ia memutuskan untuk membantu pria tua itu meskipun tidak mengenal nya. Bukan berarti Julian naif dan bodoh, tapi ia berpikir untuk mencoba kekuatan yang diberikan oleh Dewa Tertinggi.

Julian sangat ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi sesuatu yang sangat dia inginkan sedari dulu, yaitu berubah menjadi dinosaurus.

"Saya tidak bisa memutuskan hal itu karena saya sendiri hanyalah seorang pelayan. Namun, keluarga yang saya layani adalah keluarga kerajaan."

"Mereka pasti akan memberikan anda imbalan yang sangat banyak bahkan anda juga bisa meminta imbalan yang anda inginkan."

"Saya bisa menjamin nya dengan nyawa saya." Pria tua itu membungkukkan badan nya dan berkata dengan sangat serius bahkan sampai menggunakan nyawanya sebagai jaminan.

"Aku sudah menduga kalau kereta kuda ini milik bangsawan, namun aku tidak menyangka itu akan menjadi milik keluarga kerajaan." Julian terkejut mendengar hal itu.

"Hm, kau pasti tidak akan berbohong karena ini ada kaitannya dengan keluarga kerajaan. Baiklah, bantuan apa yang kau perlukan dariku ini?" Tanya Julian.

"Terimakasih atas kebaikan anda. Pertama, nama saya adalah Albert, saya melayani pangeran pertama Conall von Cruya."

"Pangeran pertama saat ini sedang melawan sekelompok monster di sana, beliau mengulurkan waktu bagi kami untuk mencari bantuan."

"Itu karena kami tidak membawa banyak pengawal karena ini kami sedang melakukan kunjungan secara diam-diam." Albert menjelaskan situasi yang terjadi.

"Begitu, jadi, kau meminta ku untuk membantu Pangeran Conall melawan sekelompok monster?" Julian paham akan situasi nya.

"Ya, karena hanya Pangeran Conall yang bisa bertarung diantara kami bertiga. Saya sebenarnya bisa bertarung namun tidak jika saya melawan banyak musuh." Albert mengangguk.

"Baiklah. Beritahu aku lokasi nya." Julian menanyakan lokasi Conall.

"Beliau ada di belakang gunung itu, tolong masuk ke dalam kereta kuda, kusir akan membawa kita ke lokasi." Albert menunjuk ke arah gunung yang tadi Julian lihat.

"Hm, baiklah." Julian masuk ke dalam kereta kuda diikuti oleh Albert.

Lalu sang kusir memerintahkan keempat kuda untuk berputar arah dan berlari menuju lokasi tempat Conall sedang bertarung.

Kereta kuda melaju dengan kencang menuju lokasi yang disebutkan oleh Albert tadi dan betapa terkejutnya Julian saat melihat monster yang sedang dilawan oleh pangeran setelah sampai di lokasi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!