NovelToon NovelToon

Please Marry Me My Handsome CEO

Episode 1

“Hei! Lihat CEO kita yang sedang berjalan itu. AAH! Bagaimana seseorang bisa terlahir sempurna seperti itu?!” Teriak Zoey Everleigh dari meja kerjanya saat melihat CEO perusahaan mereka melewati tempat mereka bekerja.

“Shh! Jangan berteriak seperti itu! Bagaimana jika terdengar olehnya dan kamu dipecat dari perusahaan ini?!” Sahabat Zoey yang bernama Maria Parker mencoba untuk menenangkan temannya yang terlihat sangat bersemangat saat melihat CEO mereka berjalan di depan mereka.

“Saat itu aku akan menyerahkan tugasku untuk mengawasi CEO Adriel Wilder kepadamu.” Zoey mengacungkan jempolnya kepada Maria.

“Kamu…” Maria terlihat sangat lelah untuk menghadapi sahabatnya yang sudah bersamanya sejak kecil itu.

Zoey langsung tertawa saat melihat ekspresi wajah sahabatnya itu. “Bukankah itu adalah tugas yang mulia, Maria Parker?” Ucap Zoey dengan ekspresi yang serius.

“Apa yang kamu maksud dengan tugas muli-“ Sebelum Maria dapat menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba seorang laki-laki tampan sedang berdiri di depan mereka.

“Benar. Apa yang kamu maksud dengan tugas yang lebih mulia daripada mengerjakan pekerjaan kalian sekarang?” Tanya Adriel Wilder yang sekarang berdiri di depan mereka dengan tatapan yang dingin.

“T-Tentu saja tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada mengerjakan pekerjaan kami.” Jawab Maria dengan sangat gugup saat melihat Adriel sekarang berdiri di depannya.

Zoey terlihat senang bercampur takut saat melihat CEO yang sangat ia sukai sekarang berada di depannya. “K-Kami akan segera melanjutkan pekerjaan kami, hehehe.” Zoey memaksakan dirinya untuk tersenyum senatural mungkin kepada Adriel.

“Lebih baik kalian mengurangi berbicara saat bekerja, mengerti?” Adriel menatap ke arah Zoey dengan tatapan yang sangat dingin.

“Kami mengerti!” Zoey dan Maria menjawab Adriel bersama-sama dengan suara yang ketakutan.

Setelah mereka menjawab, Adriel pun langsung berjalan pergi dari meja kerja mereka dan menuju ke ruangannya.

Saat melihat Adriel yang sudah menghilang dari pandangan mereka. Zoey dan Maria bersamaan menghembuskan napas lega. “Lihat saja saat sudah pulang kerja, aku akan mencekik lehermu itu.” Ucap Maria sambil melihat ke arah Zoey dengan tatapan yang seakan ingin membunuhnya.

“Tolong maafkan aku!” Zoey menepuk kedua tangannya dan meminta maaf kepada Maria dalam hatinya.

Waktupun berlalu dan semua karyawan di perusahaan bersiap-siap untuk pulang. Setelah selesai bersiap-siap, Zoey berdiri dari kursinya dan berjalan ke sampingnya yang merupakan meja kerja Maria.

“Maria! Maafkan aku! Sebagai permintaan maaf aku akan mentraktirmu makan, bagaimana?” Zoey terlihat merasa bersalah atas perbuatannya tadi.

“Hah… Baiklah, traktir aku pizza dan bir kesukaanku saja.” Ucap Maria yang masih sibuk membereskan barang-barangnya.

“Hanya itu saja? Apakah kamu tidak mau makan di restoran?” Zoey terlihat tidak percaya karena sahabatnya itu lebih memilih untuk makan pizza dan bir di apartemen mereka saja.

“Jangan bercanda. Apa kamu pikir kamu mempunyai begitu banyak uang untuk mentraktirku makan di tempat-tempat seperti itu?” Maria melihat ke wajah sahabatnya itu dengan sedikit kesal.

“Maaf…aku akan mentraktirmu pizza dan bir kesukaan mu itu, tapi jangan marah lagi ya.” Zoey menatap Maria dengan tatapan memohon.

“Hah… baiklah, aku akan menyusulmu nanti.” Maria tidak bisa menghindari tatapan memohon Zoey.

“Okay, aku akan pulang lebih dulu dan membelikanmu pizza dan bir kesukaanmu itu!” Zoey terlihat gembira saat Maria mau memaafkannya. Ia segera berlari ke lift dengan senyuman di wajahnya.

“Jangan berlari seperti atau kamu akan tersandung!” Teriak Maria saat melihat Zoey yang berlari ke arah lift, tetapi Zoey tidak memperdulikan ucapan Maria sama sekali dan tetap berlari ke lift itu.

Setelah sampai di lift itu, Zoey segera memencet tombol untuk menutup pintu lift dan memencet tombol lantai satu. Saat Zoey sampai di lantai satu, ia segera berlari keluar dari lift itu.

bruk

Zoey menabrak seseorang di depannya dan saat ia hampir terjatuh, orang yang ditabraknya menangkapnya dan menariknya ke pelukannya. Zoey tiba-tiba tersadar dan ia segera melihat wajah orang itu dan saat ia hendak meminta maaf. Zoey terlihat sangat terkejut saat orang yang menangkapnya itu adalah Adriel Wilder, CEO yang sangat ia sukai itu. 

Episode 2

“Mau berapa lama kamu menatapku seperti itu?” Tanya Adriel dengan ekspresi kesal saat Zoey hanya terdiam sambil melihat ke wajahnya itu.

Ucapan Adriel membangunkan Zoey yang terpesona dengan ketampanan Adriel. Ia segera mundur dan meminta maaf kepada Adriel. “Tolong maafkan ketidaksopanan saya Mr. Wilder.”

Adriel hanya menghela napas saat mendengar permintaan maaf Zoey. “Lain kali jangan berlari saat berada di tempat kerja.” Adriel pun pergi meninggalkan Zoey yang terlihat masih tercengang dengan apa yang terjadi.

“Aku dan dia baru saja berpelukan? Aku…?” Zoey yang masih tercengang dengan apa yang terjadi berjalan keluar dari kantor tempat ia bekerja, membeli pizza, dan membeli bir kemudian kembali ke apartemennya tanpa disadari.

“Loh?” Zoey terkejut saat ia sudah berdiri di depan pintu masuk tempatnya tinggal.

“Zoey.” Panggil Maria yang baru saja sampai dan berdiri tak jauh dari Zoey.

“Maria…” Zoey tiba-tiba berjalan cepat ke depan Maria dan memegang kedua bahunya dengan kedua tangannya dan wajahnya menunduk ke bawah.

“A-Ada apa?” Maria terlihat sedikit ketakutan saat melihat ekspresi Zoey yang tidak seperti biasanya. “A-Ayo kita masuk dulu, nanti kita akan mengganggu orang lain jika kamu menggila disini.” Maria segera mengambil kartu kamar apartemennya dan menariknya ke dalam.

“Jadi… Apa yang terjadi…?” Tanya Maria dengan ragu-ragu sambil meminum bir kaleng yang sudah dibelikan Zoey.

“Aku dan CEO kita baru saja berpelukan…” Ucap Zoey yang masih tercengang.

Maria terkejut dengan ucapan Zoey, tetapi tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak. Maria tertawa selama beberapa menit hingga membuat Zoey sedikit kesal.

“Aku mengatakan yang sesungguhnya!” Teriak Zoey dengan kesal.

“Hahahaha…Apa kamu terlalu menyukai Mr. Wilder sampai membuatmu halusinasi?!” Maria tertawa sampai perutnya terasa sakit. “A-Aku… hahahaha.”

“Mungkin kamu benar…” Zoey tiba-tiba merasa sedih.

“Minumlah bir ini dan mungkin kamu bisa kembali bermimpi indah bersama dengan Mr. Wilder lagi, hahahaha.” Maria memberikan bir kalengnya kepada Zoey sambil mencoba menahan tawanya, tetapi itu tidak berhasil, saat Zoey mengambil birnya ia langsung kembali tertawa dengan keras lagi.

Zoey terlihat kesal saat melihat Maria yang tidak bisa berhenti tertawa, ia langsung meneguk bir kaleng yang diberikan Maria. “CEO kita itu memang tampan dan kaya, tapi…” Zoey menatap bir kaleng itu dengan sedih.

“Kepribadiannya benar-benar buruk. Dia orang yang dingin yang hanya memperdulikan pekerjaannya saja.” Ucap Maria yang baru saja dapat berhenti tertawa dan sedang berusaha untuk mengatur napasnya. “Kamu kenapa sampai bisa suka pada orang seperti itu?” Maria mengambil sepotong pizza yang ada di meja dan memakannya dengan lahap.

“Aku terlalu banyak melihat orang tampan di drama dan saat aku melihat dia, aku pikir dia adalah orang yang baru saja keluar dari drama seperti itu dan tadi aku baru saja mengalami hal yang seperti di drama dan kamu menganggapku sedang bermimpi. Tidak… mungkin aku memang sedang bermimpi, lagi pula bagaimana bisa orang normal sepertiku dapat berpelukan dengan orang yang luar biasa seperti itu…” Zoey terus bergumam dengan ekspresi yang gelap.

“H-Hei, tenanglah walaupun itu adalah mimpi setidaknya kamu pernah berpelukan dengan orang luar biasa itu bukan?” Maria terlihat sedikit ketakutan saat melihat Zoey yang terus bergumam.

“Kamu benar juga. Walaupun itu hanyalah mimpi… setidaknya aku sudah pernah berpelukan dengan orang seperti itu walaupun itu hanyalah suatu ketidaksengajaan.” Zoey melihat ke langit-langit ruang apartemen nya dengan perasaan yang sangat bersyukur.

“Sebaiknya aku membiarkannya seperti ini untuk beberapa saat…” Maria memalingkan matanya dari Zoey dan kembali meminum bir kalengnya dengan sedikit gelisah.

Episode 3

Zoey berlari ke kantor nya dengan sangat panik. “Maria sialan itu! Kenapa dia tidak membangunkanku?!”

Zoey melihat jam tangan yang di pakainya. “Masih ada dua menit lagi! Aku pasti bisa!” Teriak Zoey dalam hatinya saat melihat kantornya yang sudah sangat dekat.

Saat Zoey sudah masuk ke kantornya suasananya sudah terlihat sepi karena semua orang sudah mulai bekerja, ia segera pergi ke lift di depannya dan memencet tombolnya dengan sangat cepat. “Ayolah kumohon!” Zoey terlihat sangat panik saat pintu lift belum terbuka.

Zoey terlihat sangat senang saat pintu lift itu terbuka dengan perlahan, ia segera bergerak dengan cepat dan memasuki lift itu, tetapi ia malah tersandung lagi dan ia tiba-tiba merasa dirinya menabrak seseorang lagi. Zoey segera mundur dan saat ia hendak meminta maaf, ia kembali melihat orang yang berdiri di depannya adalah orang yang ia sukai itu yaitu Adriel Wilder.

“Kamu mau pergi ke lantai berapa?” Tanya Adriel dengan dinginnya.

“Oh… eh… L-Lantai 3.” Zoey kembali tercengang dengan apa yang terjadi barusan.

“Ini… bukan mimpi kan?” Zoey mencubit pipinya sendiri dan ia merasakan sakit yang membuktikan bahwa apa yang dialaminya sekarang adalah nyata. 

“Aku rasa aku sudah bilang padamu kemarin untuk tidak berlari di kantor.” Adriel menatap Zoey dengan tatapan yang menyeramkan. 

Zoey yang mendengar itu terdiam untuk beberapa saat, kemudian ia tiba-tiba tersenyum manis kepada Adriel. Adriel yang melihat itu tiba-tiba sedikit tersipu malu saat melihat senyuman Zoey. 

“Kenapa aku tersenyum? Aku tidak tahu, pasti ada yang salah dengan otakku…” Zoey terus menatap Adriel dengan senyuman manisnya, ia tidak bergerak sama sekali, otaknya tiba-tiba berhenti bergerak.

“Ehem, s-siapa nama-“ Sebelum Adriel dapat menyelesaikan perkataannya, pintu lift tiba-tiba terbuka dan Zoey segera berlari keluar dari lift itu tanpa memperdulikan Adriel yang seperti ingin bertanya kepadanya.

Adriel terlihat sedikit kecewa saat ia tidak berhasil menanyakan namanya dan pintu lift pun tertutup.

Zoey dimarahi oleh ketua mereka karena telat selama beberapa menit. Dengan perasaan yang lelah ia kembali ke meja kerjanya dan menghela napas berat. “Maria…” Zoey mencoba untuk memanggil Maria dengan suara yang lelah.

“Ada apa?” Maria tidak melihat ke arah Zoey dan tetap fokus pada pekerjaannya.

“Kenapa kamu tidak membangunkanku…?” Zoey terlihat sangat putus asa karena dimarahi oleh ketua mereka.

“Aku sudah mencoba untuk membangunkanmu. Tetapi kamu sama sekali tidak bangun, jadi aku meninggalkanmu begitu saja.” Maria mengambil kopi yang disampingnya dan meminumnya sambil melihat ke komputer.

“Jahat…Maria…” Zoey sekarang menutup kedua wajahnya dengan tangannya.

“Ada apa lagi?” Maria terlihat kesal dengan kelakuan sahabatnya itu, ia langsung melihat ke Zoey dan memarahinya. “Daripada kamu seperti itu lebih baik kamu segera menyelesaikan pekerjaanmu itu.”

“Itu ternyata bukan mimpi… aku benar-benar berpelukan dengan Mr. Wilder.” Zoey tiba-tiba membenturkan kepalanya ke meja kerjanya hingga terdengar oleh orang-orang disekitarnya.

“Iya iya aku percaya, sekarang berhentilah berbuat bodoh dan kerjakan tugas mu itu.” Maria kembali mengerjakan pekerjaannya dan mengabaikan Zoey. “Kalau tidak kamu akan lembur.”

“Lembur?” Zoey tersadar kembali dan segera mengerjakan pekerjaannya dengan sangat cepat.

Maria yang melihat itu terlihat sangat senang, ia kemudian menatap Zoey yang sangat bersemangat itu sebentar, kemudian ia segera kembali mengerjakan pekerjaannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!