Untuk kesekian kalinya asisten rumah tangga yang baru di pekerjakan ayahnya di pecat karna terlambat membawakan tas milik gadis cantik bernama Carrisa Delvina..ia terlihat begitu marah karna asisten itu terlambat memberikan tasnya 5 menit...tak ada toleransi apalagi rasa kasihan...Carissa bahkan tidak perduli wajah iba yang di tunjukan oleh sang asisten kepadanya..
Carrisa memang terkenal sebagai seorang gadis yang manja, moodian dan tak suka di bantah atau telat mengerjakan sesuatu...Carrisa akan sangat marah jika ada orang yang membantah perintahnya..
''Nona Carrisa aku mohon....ampuni aku nona...''
Sementara dua pelayannya di belakang Carissa yang sedang membawakan tas dan sarapan miliknya hanya melirik iba...mau bagaimana nasib mereka juga berada di dalam genggaman tangan sang nona muda yang egois..
''Aku tidak perduli..ketika aku pulang nanti aku tak ingin melihat wajahmu lagi okey...dan untuk semua yang melayaniku jika kalian masih ingin bekerja disini maka kalian harus berhati-hati..
''Nona Carissa..tolonglah....aku butuh uang untuk biaya pengobatan adikku..''
Sang asisten tersungkur di hadapan Carissa sampai wajahnya tertunduk di lantai..namun dengan enggan Carrisa menjauh.
''Aku benci seorang yang meng-iba...dengarkan ini...aku tak perduli mengapa kau bekerja, aku bukan pemerhati sosial disini jadi jangan jual cerita sedihmu karna aku tak akan pernah memberi maaf..sekarang pergi dari sini..atau pengawalku akan menyeretmu keluar dengan penuh rasa malu..''desis Carissa tajam..
Gadis itu membalikan tubuhnya lalu melangkah tak perduli meski sang asisten mulai menangis dan memanggil namanya..namun Carissa sudah masuk ke dalam mobilnya...dan pergi menuju kampus elit di kotanya,
Carissa Delvina adalah gadis yang pintar di usianya yang 17 tahun dia sudah mulai kuliah mengambil jurusan bisnis di sebuah universitas elit tempat anak pejabat dan artis ternama berkuliah..dia anak tunggal dari seorang pengusaha bernama Albert Moses 47 tahun, ibunya bernama Delvina namun sudah meninggalkan Carissa karna perceraian dengan sang ayah ketika Carissa berusia dua tahun, ia pun harus pasrah tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu membuat Carissa hidup semaunya....dia punya uang dan akan melakukan semua yang dia mau..
*************
Carissa turun dari mobil lalu di sambut oleh beberapa teman sekaligus anak buahnya di kampus..dua orang gadis sebaya dengan dirinya...Faya dan Lidya
''Apa kalian sudah menemukan informasi tentang gadis itu..''
Faya..salah seorang temannya mendekat dan berbisik..
''Carissa.....dia adalah mahasiswi jurusan yang sama dengan kita, namanya Lea...dia masuk melalui jalur beasiswa..dia berasal dari panti asuhan dan berita buruknya adalah dia telah mendapatkan perhatian dari Dava..pria yang kau sukai..''
''Dava....'' ucap Carissa dengan mata berbinar...gadis itu lalu menoleh tajam...
Tak ada seorang pun yang boleh mengambil miliknya atau Carissa tidak akan segan-segan untuk memberi hukuman..
''Baiklah...kalau begitu...aku ingin berkenalan dengannya...''
Carisa melangkah menuju perpustakaan...di kampus elit ini dialah yang paling terkenal, paling kaya raya, paling cantik dan modis..semua barang branded terbaru pasti dia miliki dengan mudah..puja puji adalah makanannya...hingga menjadikan Carisaa seolah tidak akan terkalahkan..namun meski dia punya semuanya namun Dava satu-satunya pria yang dia sukai sama sekali tidak menyukainya...padahal mereka sama-sama kaya raya bagai Pangeran dan putri mereka cocok untuk di satukan..
Namun seperti kisah di film atau drama..sang pangeran jatuh cinta pada pelayan dan menolak sang putri..bukankah sangat menyakitkan...tak boleh ada yang menolaknya itu adalah kamus Carissa sekarang..
Ketika akan memasuki perpustakaan, pintu di buka oleh kedua asistennya...
''Dia berada di tempat paling sudut, haruskah kami menemanimu..''
''Tidak.....aku tidak mau..kalian pergilah aku akan menelfon jika sudah selesai..''
''Baiklah...''
Carissa sedikit berdehem sebelum memulai sandiwaranya, dari jauh dia bisa melihat sosok gadis lugu dalam tampilan cantik alami yang tiada tara..bahkan Carrisa cukup terpesona..segala kemewahannya seolah tidak bisa di sandingkan dengan Lea..dia terlalu cantik dan polos walau tanpa satu barang branded pun di tubuhnya..dan satu hal lagi yang cukup membuatnya terpaku adalah...mereka mirip....
''Hai......''
Carisaa terkejut ketika ia di sapa duluan oleh gadis yang dia benci..yaitu Lea...dia sangat lembut ketika menyapa...
''Hai...boleh aku duduk..''
''Yah...silahkan...''balas Lea penuh senyum..
Carissa lalu duduk di depan Lea masih takjup dengan gadis di depannya..
''Mengapa kau menatapku begitu Carisa..''
''Kau tau namaku..''
''Yah..tentu saja...siapa yang tidak tau seorang Carissa Delvina...gadis tercantik di kampus ini..''Lea pandai memuji..
Cariisa meletakan tas mahalnya di atas meja sambil meneliti wajah Lea...
''Apa kau butuh sesuatu katakan saja..meski aku hanya seorang gadis miskin namun...aku bisa membantumu sesuatu..''
Carissa tersenyum lalu mengambil bukunya..
''Aku sedikit kesulitan di bagian ini apakah kau bisa membantuku..''tanya Carissa penuh senyum..sambil meletakan sebuah buku tentang bisnis di depan Lea sekaligus ingin membuktikannya apakah gadis ini pintar seperti yang terlihat karna jika dia berbohong maka Carissa akan menghancurkannya dengan mudah..
Lea menyipitkan matanya dengan tajam, meneliti angka di dalam buku lalu tersenyum..
''Aku sudah menyelesaikan belajarku melewati halaman 20 ini..sekarang aku sudah sampai di halaman 150..''
''Apa....halaman 150..''jerit Carisa tercengang..
Hingga beberapa mahasiswa yang lain menatap kepada mereka, beberapa dari mereka cukup terkejut ketika si kaya dan si miskin bersatu.....
''Yah....jika kau mau aku akan mengajarkanmu segalanya...''
Carissa mengangguk, lalu menggenggam tangan Lea...keduanya bertatapan..
''Kau sangat baik dan cantik...jadi mulai hari ini kau akan menjadi temanku..''ucap Carisa dengan mata berbinar..
''Seorang teman...''ulang Lea menaikan sudut bibirnya..
Apakah ini mimpi...seorang gadis cantik dan kaya mau berteman dengannya....Lea menatap Carissa dengan penuh senyum..
*******************
''Untuk sementara kalian tidak boleh berteman denganku karna aku hanya akan bersama Lea...tapi kalian berdua tetap akan melakukan sesuatu untukku apa kalian mengerti..''
''Yah....Carissa..apapun permintaanmu akan kami lakukan..''
Carissa mengangguk puas...dengan penuh amarah...Carisa merobek buku tentang bisnis dan membakarnya di depan matanya..
hingga...Faya dan Lydia sedikit takut...mereka memang sudah biasa melihat kemarahan Carissa namun kali ini tampaknya Carissa lebih terbakar amarah karna Lea..
''Beraninya dia menyombongkan kepintaran kepadaku..beraninya dia....''jerit Carissa dengan teriakan histeris...
Hening..
Kedua temannya hanya menundukan kepala, tidak berani mendekati Carissa yang terlalu marah...bahkan tak bisa menghentikan gadis itu..
Carissa bangkit berdiri dan mengambil foto milik Lea dan melemparkannya ke dalam api...dia lalu tertawa dengan suara lantang..
''Kau akan hancur Lea....kau akan hancur...lihat saja...''desis Carissa dengan gertakan gigi.
Ketika jam pelajaran menunjukan waktu pulang, Lea bangkit dari tempat duduk dia masih berada di perpustakaan bersama Carissa...
''Aku harus pulang Carissa....bagaimana denganmu..''
Carissa juga bangkit berdiri dan menatap mata Lea yang begitu bening, mengapa mereka begitu mirip...?
''Aku juga akan pulang....''balas Carissa mengambil bukunya..
''Baiklah...sampai bertemu besok Carissa..''
''Yah...Lea....tunggu..''
Lea menghentikan langkahnya....ia menoleh...
''Yah....''
''Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang..''
''Tidak usah Carissa...aku akan langsung ke tempat kerja ku..jadi kau tak perlu ikut..''
''Baiklah..sampai jumpa..'' Carissa melambaikan tangannya...senyum Caris menguap..
Ia harus mencari tau pekerjaan apa yang di lakukan Lea...mungkinkan pekerjaan kotor...yah mungkin saja..bagaimana pun Lea sangat misterius dan Carissa harus mencari kelemahannya..
Gadis itu sudah berada di sebuah mobil mewah miliknya..dia mengikuti buss yang membawa Lea pergi..cukup jauh hingga buss itu berhenti di sebuah lokasi Club malam yang cukup terkenal..pemilik Club ini adalah seorang mafia yang kejam bernama Darrell Dark...membayangkan saja membuat tubuh Carissa merinding..lalu apa hubungannya dengan Lea..
'Hoh...apakah gadis itu datang menjadi simpanannya..'' jerit Carissa di dalam mobilnya..
Gadis itu mencengkram stir mobil dan menyipitkan matanya tajam..sekarang tinggal mencari bukti agar Carissa bisa mempermalukan gadis miskin dan sok pintar itu..
Cih...dia tak akan kalah...sebenarnya Carissa sudah menyimpan dendam sendiri, karna wajah mereka mirip kecantikannya sering di sandingkan dengan Lea...tentu saja mereka berbeda bukan...jadi tidak beralasan kalau mereka menyamakan dirinya dan gadis miskin itu..
Di kampus hanya ada satu wajah dan itu adalah milik Carissa....
gadis itu memundurkan mobilnya dan segera pergi dari sana...
********
Lea memasuki ruang kerja milik Derrell Dark yang memang tak boleh di masuki sembarang orang...terkecuali Lea..
Darrell Dark di kenal sangat kejam, dan awal pertemuannya dengan Lea terjadi 7 tahun lalu ketika itu Lea di buang ibunya di pinggir jalan dan menangis sendirian..Derrel yang kala itu berusia 17 tahun dia sudah menjadi mafia..mengangkat Lea sebagai adik angkatnya..memberinya tumpangan dan lalu berniat menyekolahkannya namun...Lea menolak semua itu untuk pedidikannya dia melalui jalur beasiswa yang cukup ketat di seleksi..sementara untuk biaya hidup lain dia memilih bekerja pada club besar milik Darrell dengan membersihkan kamar Derrell setiap hari....meski dengan menggunakan statusnya sebagai adik angkat mafia...Lea sudah bisa bersenang-senang..namun dia tidak mau melakukanya...
Lea mulai membersihkan ruang kerja Derrel karna dia tau di kamar Derrel pasti sedang ada orang lain dalam hal ini wanita dan Lea cukup takut untuk masuk ke dalam sebelum Derrel keluar...
Tak berapa lama kemudian seorang gadis keluar dari sana dengan setengah merintih..ketika Lea melihatnya dia langsung mengalihkan pandangannya...entah..sudah berapa banyak gadis perawan yang.......
Langkah kaki Derrel mendekat...ia tersenyum hangat melihat sosok Lea sedang mengelap meja kerja miliknya..
''Selamat...''
''Malam maksud kakak...''
Derrell tersenyum hangat dengan langkah santainya dia mendekati sofa dan berbaring disana..
''Apakah kakak mau minum..''
''Yah....Lea tolonglah..''
Lea melangkah ke arah kulkas dan mengambil minuman bir dingin dan memberikannya pada Derrell..mereka saling menatap sebentar...
''Bagaimana kuliahmu..apakah kau sudah mendapat teman..''
Ketika bicara tentang teman wajah Lea bersinar..dia menarik kursi dan duduk di hadapan Derrel mengabaikan pria itu yang tidak memakai baju karna di antara mereka tidak ada kecanggungan apapun....murni perasaan dekat seperti adik dan kakak kandung..usia Lea 17 tahun sementara Derrell 27 tahun....
''Matamu berbinar setelah sekian lama...aku tak pernah melihat wajahmu cerah seperti ini..''
''Kakak...untuk pertama kalinya aku mendapatkan teman baru..namanya Carrissa...''
''Carissa...apa kau punya fotonya..''
''Yah tentu saja...''
Lea mengambil ponselnya dan menunjukan fotonya dengan sosok Carissa yang di ambil tadi siang...Derrell membeku...
''Kalian mirip..''
''Hampir satu kampus bilang kami mirip tapi dia gadis kaya raya yang baik..hanya dia yang ingin berteman denganku kak..''
Derrell mengangguk...sambil membayangkan Carissa...gadis itu harus segera di awasi..dia sangat menyayangi Lea dan tak ingin ada orang lain menyakiti adik angkatnya...karna Derrel sayang sekali seperti adik kandungnya sendiri,....siapa yang melukai Lea itu artinya melukai dirinya dan dia tak akan memberi ampun...
''Bagus,.....bertemanlah dengannya asal hati-hati..''
''Baiklah kak....''
Derrel lalu bangkit berdiri..saatnya dia bekerja..pekerjaan Derrell di dunia mafia...malam adalah siang baginya dan siang adalah malam baginya..pria itu melangkah mendekati toilet...namun dia menoleh..
''Jangan membersihkan kamarku Lea....ada pelayan khusus yang akan membersihkannya..setelah ini pulanglah ke apartemenmu dan belajarlah disana..''
''Baiklah kak...kak Derrell juga berhati-hatilah...''
''Tentu saja Lea...oya...berikan aku informasi tentang teman barumu itu..siapa namanya...''
''Carissa...''
''Yah...''
''Tapi untuk apa...please jangan menyentuhnya atau menjadikan dia korbanmu kak....aku sayang padanya..''
Derrell tertawa lucu...
''Aku hanya akan mengawasinya adikku sayang...jadi jangan khawatir..''
''Baiklah kalau begitu...aku akan mengirimkan semua data miliknya pada kakak.''
''Aku tunggu sayangku....pulanglah dan jangan menyentuh area terlarang..''
''Yah...aku mengerti kakak..''jerit Lea..
Gadis itu lalu segera menyelesaikan pekerjaan ringannya lalu dia keluar lewat pintu samping, anak buah Derrell yang sudah mengenalnya memberi hormat kepadanya..
''Nona Lea....aku akan mengantar...''
''Tidak usah.....aku akan pulang sendiri....''ucap Lea tersenyum lalu melangkah pergi...
Gadis itu lalu kembali ke apartemennya..
**********
Sementara itu....
Mobil milik Carissa memasuki halaman luas miliknya gadis itu segera keluar dari mobil dan di sambut banyak pelayan pribadinya...wajah Carissa sangat marah karna...pagi ini dia melihat Dava mendekati Lea dan menyatakan cinta di hadapannya..
Carissa begitu murka namun dia tak bisa mengatakan apapun...sakit sekali hatinya karna gadis miskin itu...
''Pergi kalian semua dari hadapanku.'' teriak Carrissa histeris..
Semua diam..tak berani bersuara dan ketika gadis itu melangkah, tas miliknya jatuh dari bahunya dan membentur lantai...tas limitid edition yang hanya ada dua di dunia,....beraninya pelayan itu tidak menangkap tasnya..
Wajah sang pelayan pucat pasi...
''Nona Carissa...''
Plak..........
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah pelayan itu dengan keras..cukup keras hingga berdarah...sinar mata Carissa membara karna amarah yang memuncak..
''Nona....''
Plak...
Sekali lagi Carissa menampar gadis pelayan itu,....
''Gadis hina...bahkan di dalam mimpi pun kau tak bisa membeli tas ini...''teriak Carissa cukup keras..
''Maafkan aku nona...''
''Diam...pilih sebuah hukuman kalian yaitu kau akan seret dan di rendam di dalam kolam berlumpur sampai besok pagi atau kau memilik di pecat...''
Airmata sang pelayan menetes...
''Nona....jangan pecat aku..baik..aku akan menjalani hukumannya..''
Carissa tersenyum dingin..
''Bagus.....pastikan kau tidak boleh keluar dari sana sampai besok pagi...mengerti..''
''Yah...aku mengerti...''balas pelayan itu pasrah.
Carissa lalu melangkah memasuki ruang tamu dan masuk ke dalam lift..
Pagi ini Lea di kejutkan dengan kenyataan seseorang mengerjainya di toilet kampus, ketika dia membuka pintu untuk toilet ada air dalam ember jatuh dari atas dan membasahi tubuhnya hingga basah kuyup..Lea mengigil seketika karna dia di siram dengan air dingin bahkan masih ada sisa gumpalan es yang berserakan di lantai..
Lea gemetar dan memeluk tubuhnya sendiri, dia kedinginan dan tak bisa melakukan apapun selain meneteskan airmata..siapa yang tega melakukannya, mengapa mereka jahat sekali...??
Lea melangkah keluar dari toilet dengan tubuh basah kuyup dan semua orang memandangnya,....karna hanya dirinya yang masuk melalui jalur beasiswa semua orang memandang dirinya dengan sebelah mata...bahkan ada yang tertawa di depan matanya terang-terangan...
''Lihatlah gadis miskin itu...terlalu sok pintar sih...aku yakin kalau dia sebenarnya hanya beruntung bisa masuk ke kampus ini tapi gayanya selangit....astaga,..''
''Kau benar...lihatlah wajah lugunya...aku membencinya,..''
Suara beberapa mahasiswi membuat Lea menundukan kepala dengan kesedihan yang mengganjal di dadanya....apa salahnya kalau masuk dengan beasiswa...mengapa mereka jahat sekali...bahkan aku tidak bersalah...isak Lea menangis..
Semua mahasiswa mengelilinginya seakan ingin menertawai kecerobohannya..
''Astaga Lea...apa tadi pagi kau datang ke kampus tidak mandi yah...mengapa kau malah basah begini..'' terdengar salah satu cibiran gadis kaya yang menatapnya dengan pandangan yang meremehkan..
Namun Lea memilih tidak ingin menanggapi mereka dan mengalah..dia harus pulang sekarang...
''Lea.....''
Lea mengangkat wajahnya dan terkejut melihat Carissa mendekatinya dengan setengah berlari..wajah Carrisa sangat marah menyadari Lea basah kuyup sementara banyak mahasiswa yang menonton Lea tadi langsung menunduk takut..
''Siapa yang berani melakukan ini pada Lea..''jerit Carissa cukup keras...
Lea mendekati Carissa dan berbisik....
''Carissa...aku mohon kepadamu..aku baik-baik saja...''ucap Lea tidak enak..
Carissa menggeleng..
''Tidak bisa Lea....siapa yang berani melakukannya akan berhadapan denganku...katakan siapa pelakunya...atau aku akan mencari tau sendiri...''
Tak berapa lama kemudian seorang gadis keluar dari kerumunan...dia adalah Faya kaki tangan Carissa..gadis itu menundukan kepala di hadapan Carissa dan Lea,..
''Faya...''desis Carissa menatapnya tajam..
Faya menyipitkan matanya dengan tajam...
''Yah...aku yang melakukannya..''
''Mengapa kau melakukannya Faya...''
Faya tertawa sinis....
''Carissa....kau tau sendiri kalau kampus ini adalah kampus elit dimana semua yang berkumpul disini berasal dari kelas atas...tapi lihatlah dia...Lea tidak sederajat dengan kita,..pakaiannya, asesoris murahannya...apa kau tidak malu berteman dengannya..aku benci orang miskin dan aku akan selalu membuatnya tidak nyaman.''
Lea menggeleng dengan airmata yang menetes....tak pernah dia bayangkan betapa dia di benci oleh semua mahasiswa disini hanya karna statusnya...Lea menudukan kepalanya dalam-dalam....ia sangat malu saat ini apalagi dia menjadi pusat perhatian...
''Minta maaf padanya Faya...''
''Aku tidak mau..bukan salahku Cariisa...''jerit Faya tak terima..
Carissa mendekati Faya...dan sesaat kemudian
Plakkk
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Faya hingga meninggalkan tanda merah..wajah gadis itu bahkan terlempar ke belakang saking kerasnya Carissa menampar..
''Kau menamparku...''
''Biar aku peringatkan pada kalian semua kalau aku tak akan pernah memaafkan siapapun yang berani menyakiti Lea...jika kalian mengabaikannya maka aku tidak akan segan menghancurkan hidup kalian..termasuk kau Faya...''
Hening........
Tak ada yang berani menyela ucapan sang nona muda yang kaya raya..Carissa membalikan tubuhnya membuka jaketnya menutup tubuh Lea yang gemetar karna kedinginan dan menatap Lea..
''Ayo kita ke butik sahabatku dan kita akan mengganti baju disana..''
Sambil menggenggam tangan Lea, Carissa menariknya menjauh menuju mobil miliknya dan segera pergi meninggalkan kampus..
Sementara itu...Faya mengelap pipinya bekas tamparan, tak lama kemudian terdengar bunyi tepuk tangan sahabatnya...Faya menoleh kesal...
''Kau adalah pemenang aktris terbaik Faya..astaga kau sangat keren..bahkan di miskin itu tidak menyadarinya kalau ternyata Carissa lah yang meminta kita melakukannya..''
''Tapi sakit sekali tamparan Carissa..oh...dia harus memberiku lebih Lydia...''
Lydia memeluk sahabatnya menuju mobil...
''Kau tau sendiri kan kalau nona muda kita royal jika pekerjaan kita bagus..''
''Yah...aku tau...''
''Sudahlah bagaimana kalau kita makan eskrim saja...untuk meredakan rasa sakitmu...''
''Baiklah....''
Keduanya melangkah menuju mobil...
***********
Lea memandang sebuah dress yang mahal yang di pakaikan seorang pelayan kepadanya, dres berpita biru itu sangat manis membungkus tubuhnya hingga Lea terlihat semakin cantik...
''Aku merasa ini mahal sekali..tak ada dres lainnya..yang lebih murah dari ini...''tanya Lea masih berusaha menolak..
''Kau sangat cantik..dan pesan nona Carissa aku harus memakaikan yang ini agar kau terlihat cantik tapi jika kau tak ingin memakainya kau bisa katakan langsung pada nona Carissa..tapi aku yakin dia akan tersinggung.''
''Begitukah...tapi gaun bernilai 50 juta terlalu mahal bagiku..''
''Sstt....pakai saja..kau harus bersyukur kau berteman dengan gadis kaya raya...''
''Yah aku tau Carissa kaya raya..''ucap Lea memuji..
''Nona Carissa adalah langganan di butik ini pakaiannya di atas 50 juta dari ujung rambut sampai ujung kaki nonya Carissa selalu memakai barang bermerk..''
Lea mengangguk....uang sebanyak itu sangat gampang bagi Carissa bahkan Lea tidak pernah melihat uang sebanyak itu...beruntungnya Carissa lahir dari orang tua yang kaya..
Namun berbeda dengan Lea...ibunya adalah wanita yang bebas..berpesta dari satu Club malam ke Club malam lainnya,...sedangkan ayahnya dia tak pernah tau siapa ayah kandungnya..entahlah ketika dia mencoba bertanya...Lea malah di buang di pinggir jalan dan di temukan oleh kak Derrel..sungguh malang nasibnya karna kini dia benar-benar sebatang kara...
''Sudah selesai..ayo keluar sekarang...''
''Baiklah...''
Lea tersenyum lalu melangkah keluar dari ruang ganti dan menemui Carissa yang sedang berbincang dengan sahabatnya pemilik butik..dan ketika Lea keluar dari sana...
sahabat Carissa dan juga Carissa sendiri membeku menatap Lea tanpa berkedip...sinar mata Carissa membara...jika seperti ini dia dan Lea tak ada bedanya...
Lea sangat cantik dan anggun..dia sungguh cantik dan hal itu membuat Carissa panas...
''Wooww...wajah polos yang menganggumkan kau seperti malaikat yang suci...ini benar-benar sempurna...kau setuju pendapatku Carissa.''puji sahabatnya Tari..
''Yah...Lea cantik sekali...''bisik Carissa dengan terpaksa..
Lea mendekati Carissa...
''Carissa terimakasih gaun ini indah sekali..''
Carissa tersenyum lembut....
''Aku menganggapmu seperti adikku sendiri..jadi jangan sungkan....''bisik Carissa dengan ramah..
''Baiklah,.....ayo kita pulang..''
Carissa lalu pamit kepada sahabatnya lalu mereka keluar dari butik..
''Ayo....aku akan mengantarmu sampai dirumah..''ucap Carissa melangkah menuju mobil...
''Ehem,.....Carissa...ada yang ingin aku sampaikan padamu..''
''Yah..katakan...''
Carissa mendekatinya..Lea tersenyum malu...
''Aku tak bisa ikut denganmu karna Dava baru saja menelfonku dia akan menjemputku disini..''
''Disini...''ulang Carissa sungguh terkejut..
Hatinya hancur berkeping-keping..apalagi ia mendengar sebuah mobil berhenti dan seorang pria yang di cintai Carissa turun dari dalam mobil dan mendekati Lea...Dava bahkan melangkah melewati Carissa begitu saja hingga rasanya seribu duri menikam hati Carissa...
Mengapa sesakit ini...sudah lama dia menyukai Dava..dan pria ini malah menyukai Lea..
''Hai Lea kau cantik sekali.''bisik Dava salah tingkah...
Lea tersenyum malu...
''Carissa membelikan aku baju ini..dia gadis yang baik...dia bahkan membelaku tadi..''
''Benarkah..kalau begitu terimakasih Carissa,..''tatap Dava sopan.
Carissa mengangguk cepat dengan airmata yang menumpuk di matanya..
''Aku harus pergi sekarang....'' suara Carissa terputus..
''Kami juga akan pergi kencan pertama...sekali lagi terimakasih Carissa..''ucap Dava menggenggam tangan Lea di depan mata Carissa..
Gadis itu teramat marah menyadari kalau Lea benar-benar telah melukainya dengan merebut pria yang dia suka..
Airmata Carissa menetes dalam kegeramannya..
''Lea...Lea....saatmu akan tiba...''desis Carissa dingin...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!