Satu pilihan yang mengubah hidup Kim Chul. First Love Story adalah game yang dia mainkan setelah pulang kerja dan sebelum tidur ketika dia menyelesaikan game dengan bad ending sebanyak 99 kali muncul opsi dengan dua pilihan. Sebuah sistem yang akan membayarnya sejumlah uang ketika dia mendapatkan wanita yang disukainya.
Dia sebagai seseorang yang tidak ada dalam cerita aslinya di dalam game. Sebagai Nakajima Yusuke. Dari beberapa gambar terlihat bahwa sosok tersebut merupakan bagian dari permainan, anggap saja itu hanya seorang siswa yang terlihat dari gambar yang namanya tidak diketahui; Kim Chul merasa sangat frustasi membacanya.
⟨Hashimoto Rena⟩
"Nakajima-san, apa yang sedang kamu lakukan?!"
"Tolong jadilah pacarku!"
Dengan gaya Kabedon, Yusuke memojokkan Rena ke tembok belakang sekolah.
***
> Terjemahan otomatis, bahasa telah diterjemahkan. Apa yang ingin Anda tulis akan difasilitasi oleh sistem.
> Kim Chul kini dikonfirmasi sebagai tambahan bernama Nakajima Yusuke.
> Target utama Hashimoto Rena.
Yusuke membaca yang dilihatnya, layar itu melayang tepat di depan wajahnya. Dia masuk ke dalam permainan yang dia mainkan, dan memiliki tujuan untuk membuat Hashimoto Rena mencintainya.
[Anda mati di dunia asli, Anda dipindahkan karena kamu memilih dari opsi yang ditawarkan]
"Aku mati ...?"
Sistem yang mengontrol segalanya; tinggal di apartemen murah yang hanya ada kamar mandi dan ruang utama sebagai kamar tidur dan ruang tamu. Yusuke melihat yang ada hanya tempat tidur, meja belajar dan lemari pakaian.
Kenyataannya orang tidak akan masuk akal sebagai yatim piatu yang tinggal di tempat seperti ini, uang hanya sebesar satu juta sebagai pegangan.
> Anda harus pergi ke sekolah, ikuti petunjuk dari sistem.
[Hadiah yang akan diberikan adalah 100.000 Yen!]
Dia tidak perlu khawatir kekurangan uang saat menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Yusuke mengutamakan perubahan cerita aslinya.
Sekarang dia menjalani cerita dengan karakter 2D yang menjadi hidup. Yusuke mengutak-atik petunjuk dan mengikutinya.
Dia pergi ke halte bus sesuai dengan perintah sistem, seorang gadis remaja SMA, yang dilihatnya adalah target yang ditentukan.
Hashimoto Rena; dalam cerita aslinya, dia adalah seorang gadis remaja yang sangat lugu, dia bodoh mengambil tindakan pada pemeran utama pria, sang pemain.
'Dia terlalu cantik untuk menjadi kenyataan... aku harus membuatnya mencintaiku? Sangat tidak mungkin, dalam hidupku sendiri aku selalu ditolak oleh wanita.'
Yusuke dan Rena saling berpandangan tanpa sengaja, dia terlihat terkejut dan tersenyum. Yusuke membalas senyuman dan semuanya seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Mereka berjalan ke arah yang sama tetapi insiden yang tidak menyenangkan terjadi ketika dua pria menghentikan mereka.
Orang dewasa meninggalkan mereka, mereka semua tampak acuh tak acuh. Yusuke menyadari bahwa satu hal yang tidak seharusnya ia anggap biasa adalah di dalam game R-19 banyak hal yang tidak seharusnya terjadi.
"Wow, bukankah kita sangat beruntung hari ini?"
"Kekeke, sudah lama kita tidak menikmati daun muda."
> Tolong Hashimoto Rena!
[Gagal menolong, Anda mati.]
Dalam cerita asli dari game tersebut, ada hal yang menyakitkan dalam dialog ketika Kim Chul menjadi pemainnya: sebuah kejadian di masa lalu Rena ketika dia pergi ke sekolah saat melewati jalan perumahan.
'Dia tidak menjelaskan secara rinci, tapi aku percaya semuanya dimulai dari sini.'
"Rena, kamu tetap di belakangku."
"Ya...?!"
Kim Chul tetap orang yang sama meski sudah berada di tubuh orang asing, ia tidak melupakan kebiasaan lamanya meski sudah lama berhenti berkelahi.
Tindakan cepat yang dia ambil untuk menghajar mereka berdua. Hashimoto Rena terdiam tanpa bisa menghentikan tindakan orang asing yang seragam sekolahnya sama dengannya.
Kedua pria yang jatuh ke tanah, mereka pergi setelah Yusuke mengancam. Rena menatap Yusuke dengan tatapan waspada.
"Jika saya tidak memukul mereka, kita akan mendapat masalah nanti."
"... Iya," jawab Rena.
'Apakah dia takut padaku?'
Rena membungkuk untuk berterima kasih padanya, dia buru-buru pergi seperti ketakutan.
[Hashimoto Rena mewaspadaimu; dia menilaimu sebagai berandalan sekolah]
"..."
***
Sistem mengatur Kim Chul sebagai murid pindahan bernama Nakajima Yusuke, banyak yang melihatnya sebagai murid baru yang cukup menarik. Hashimoto Rena tampak canggung dengan senyum gugup. Dengan bantuan sistem, ia mengetahui bahwa yang dicari Yusuke adalah karakter utama yang sering digunakan pemain: ⟨Yamazaki Takeru⟩
Tempat duduknya ada di paling belakang, di dekat jendela, sosok yang tampak ramah dan senyum tipis yang polos. Yusuke duduk tidak jauh dari Takeru, yang sangat tidak disukai oleh Yusuke meskipun dia adalah pemain yang menggunakan Takeru sebagai karakter utama.
Tidak jauh berbeda dengan dunia aslinya; Kim Chul di dunia aslinya, dia tidak bodoh untuk pelajaran matematika dan bahasa Inggris.
Ia mulai berinisiatif untuk mengikuti alur yang tidak jauh dari cerita aslinya di dalam game. Hashimoto Rena dengan sangat jelas menunjukkan keterikatan pada Yamazaki Takeru.
Hashimoto Rena semakin aktif didekati, semakin mudah pemain mendapatkannya. Kisah cinta yang terlalu aneh jika dibandingkan dengan dunia nyata, Yusuke melihat itu semua sebagai hiburan yang menyenangkan.
[Hadiah 100.000 Yen, akan dikirim besok pagi, selamat untukmu sebagai pemain]
Yusuke tersenyum pahit, ia ingat dengan ancaman mati jika gagal, namun hadiah dikirim terlambat.
"Takeru-kun, apakah kamu pergi ke kafetaria juga?"
"Ya. Aku mau ke kafetaria."
'Wow, jadi dia memang seperti itu?'
Yusuke berjalan mendekat, niatnya untuk ikut dan memperkenalkan dirinya. Hashimoto Rena merasa risih karena Yusuke menyebut nama belakangnya.
"Rena, bisakah kita bicara sebentar, aku ingin bicara denganmu, ini sangat penting."
"Bicara denganku?"
"Ya."
Rena bicara dengan Takeru, yang membalas dengan anggukan kepala.
"Kalau begitu aku pergi dulu, Takeru-kun."
***
Hashimoto Rena kaget dengan tindakan murid pindahan yang belum lama memperkenalkan diri. 'Tolong jadilah pacarku!' Rena mengedipkan mata, dia tersipu dan marah tetapi tidak bisa menjauh darinya.
"Nakajima-san tidak masuk akal bagaimana kamu bisa mencintaiku, kita bahkan tidak mengenal satu sama lain."
Dengan nada meyakinkan dia berbicara.
"Aku jatuh cinta padamu, dulu sekali, dan aku pindah sekolah karenamu."
[Selamat! Anda mendapat 1000 Yen dari misi!]
'Kalau tidak, aku akan mati, Rena!'
"Nakajima-san, untuk sebelumnya, aku berterima kasih padamu...,"
Rena mengalihkan pembicaraan dan pandangannya.
"Seperti yang kamu bilang kalau akan berbahaya—"
"Rena-chan, please…”
“K-kenapa kamu memanggilku seperti itu ?!”
"Tidak apa-apa, kan? Aku memanggil kamu seperti itu?"
'Sungguh ini hanya caraku, sistemku sangat kejam!'
> 1. Tembak Hashimoto Rena dengan cinta, panggil dia Rena-chan.
> 2. Peluk dia selama 10 menit.
[Diterima dengan tulus; mendapatkan 100.000.000 Yen. Menolak pilihan berarti Anda mati]
Hashimoto Rena berbicara dengan sopan.
"Tolong jangan panggil saya seperti itu, kita tidak saling mengenal. Saya tidak bisa membalas perasaanmu ... ... Maaf..."
[Anda tidak menerima hukuman dan hadiah]
Takeru menatap Rena dengan tatapan gelisah. Gadis remaja yang ceria itu masih bisa tersenyum meski lawan bicaranya tidak terlalu peduli. Tatapannya beralih ke Yusuke yang telah menatapnya sejak tadi. Teman sekelas seperti orang buta yang tidak bisa melihat—, mereka tidak peduli karena semua orang sudah tahu bahwa Rena menyukai Takeru yang pendiam.
Gadis-gadis di kelas mulai bergosip tentang Yusuke yang menyukai Rena. Yusuke dari sudut pandang mereka, Yusuke bukanlah orang jahat biarpun penampilannya yang tinggi dan otot lengan yang jelas luar biasa tidak berlebihan dengan wajahnya yang tampan. Nakajima Yusuke seorang siswa pindahan yang populer bahkan belum genap sehari.
"Rena-chan."
"Ya ...?" Rena tersentak saat dia berbalik.
Di perpustakaan ketika Rena sedang berbicara dengan dua teman sekelasnya. Dia dipanggil oleh Yusuke. Semuanya semakin jelas dan jelas untuk melihat itu bukan gosip yang dibesar-besarkan sebagai kesalahpahaman. Dua gadis teman sekelas Rena pergi meninggalkan Rena sendirian untuk berbicara dengan Yusuke.
"Nakajima-san, ada, ada apa?"
"Apakah kamu sudah memikirkannya?"
Yusuke meletakkan buku sejarah, dan duduk. Dia meminta Rena untuk duduk. Yusuke tersenyum. Rena duduk dengan patuh. Yusuke memperhatikan dengan penuh minat. Seorang gadis SMA yang cantik, dia yang awalnya hanya karakter dalam sebuah game begitu nyata. Wajah cantik dengan mata polos, bulu mata berkedip sesaat seperti sayap kupu-kupu bergerak.
“Nakajima-san, sekali lagi maafkan aku, aku tidak bisa pergi denganmu, kita masih pelajar.”
“Aku menyukaimu, dan ingin menjadi pacarmu? Apa yang harus kulakukan jika aku jadikan kamu menjadi wanitaku."
Rena yang terkejut langsung tersipu malu, ucapan Yusuke terlalu jelas menunjukkan bahwa dia adalah seorang playboy.
"Aku tidak bisa berkencan," kata Rena.
"Huh... Takeru. Bagaimana jika Takeru menanyakan pertanyaan sepertiku?"
"Apa yang kamu katakan, mengapa kamu membawa Takeru-kun dalam pembicaraan ini?"
"Jelas kamu menyukai Takeru, yang bahkan tidak peduli padamu. Aku lebih baik darinya."
"Kamu tidak sopan, kamu berbicara seperti preman. Takeru-kun seperti itu karena dia pendiam, dia tidak mengabaikanku."
"Kamu bodoh."
"Permisi...?"
"Jelas jika kamu dimainkan, dia senang kamu mendekatinya, dia suka setiap kali kamu mudah didekati."
Penilaian Rena terhadap Yusuke semakin buruk. Nakajima Yusuke seperti pengganggu sekolah, dengan cara bicara yang kasar dan blak-blakan. Memanggil nama 'Rena-chan' lebih seperti lelucon untuk didengar. Hashimoto Rena berbalik untuk pergi, dia merasa tidak nyaman untuk berbicara tetapi dia ditarik untuk berhenti.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Kita belum selesai bicara, kamu juga harus menemaniku istirahat."
'Dia sangat menakutkan!'
Pinggang rampingnya dipegang oleh tangan, dia dipaksa mendekat. Yusuke yang sangat pemberani lebih terlihat seperti pemuda yang melakukan sesuatu yang buruk daripada menyukai gadis yang baru ditemuinya.
"Diam selama lima menit."
"..."
Rena gemetar dalam pelukannya, dia berharap seseorang akan membantunya.
'Takeru-kun...'
Rena ingin melawan dan pergi tetapi dia takut dia akan diganggu dan dipukuli. Yusuke tersenyum dan mempersempit jarak.
[Selamat kepada Kim Chul karena membuatnya! Anda tidak mendapatkan hukuman mati!]
'Sistem, Anda memberi terlalu banyak masalah, bukan hadiah, kematian jika aku menolak.'
Permintaan konyol seperti itu, Yusuke harus melakukannya. Rena terkejut dengan jarak yang keterlaluan.
"Tolong..."
"Suaramu terlalu rendah untuk didengar siapa pun."
'Jika ini seperti dunia nyata, aku akan ditampar. Hashimoto Rena adalah karakter dengan kebodohan yang mudah digunakan sebagai alat.'
***
Rena dengan perasaan was-was ia menghitung waktu yang telah berlalu begitu lama selama lima menit. Dengan rasa sedih karena yang memeluknya bukanlah Takeru, membuat Rena sedih dan miris mempercayai kenyataan yang terjadi. Lengan yang kuat untuk siswa SMA biasa, Rena tidak bergerak dan berharap waktu akan segera berbalik untuk mengakhiri apa yang telah terjadi.
'Mengapa tidak ada yang datang ke sini, pustakawan harusnya melihat kami?'
"Kamu tidak perlu takut, aku hanya akan memelukmu selama lima menit. Aku bukan orang yang melakukan kejahatan terhadap wanita yang aku suka."
'Bahkan aku masih seorang gadis belum seorang wanita, dia menakutkan.'
"Apakah kamu selalu dekat dengannya karena dia adalah cinta pada pandangan pertamamu?"
"Bagaimana—"
Yusuke langsung menjawab.
"Aku hanya menebak dan sepertinya benar. Aku sama sepertimu. Aku mencintaimu pada pandangan pertama."
'Ya, semuanya tidak salah karena aku menyukainya saat pertama kali melihatnya.'
"Sudah lima menit..."
Yusuke mengehentikan pelukannya.
Plak—!
"..."
"Kamu wanita pertama yang menamparku, Rena-chan."
Yusuke melihat dengan tegas, perintah sistem baginya untuk menjadi ancaman untuk memikat wanita.
Yusuke mengutuk sistem dalam pikirannya.
"Nakajima-san, aku akan melaporkanmu!"
"..."
"Kalian berdua berisik sejak tadi, tolong jangan berisik di perpustakaan!"
Pustakawan datang memarahi keduanya yang langsung dilaporkan ke wali kelasnya.
***
Guru wali kelas mereka hanya mengembuskan napas, hanya hukuman membersihkan toilet yang harus mereka lakukan di akhir pekan. Hashimoto Rena melaporkan apa yang terjadi, tapi ini aneh karena Yusuke tidak mendapatkan hukuman yang berat.
"Cih, kalian anak muda. Kalian harus lebih terkendali."
Guru wali kelas berbalik. Rena tersipu dengan kepanikan di benaknya.
Sistem dapat menanganinya dengan aman, Yusuke menghela napas lega. Sistem memberi perintah tanpa hadiah, ancaman yang sulit ditolak oleh Yusuke.
"Sepertinya kita harus pelan-pelan dan menggunakan pengaman."
"Eh...?!"
Yusuke bergegas masuk ke kelas saat bel berbunyi. Rena menatap sedih ke arah Takeru yang menatapnya tanpa berkata apa-apa.
'Takeru-kun...'
Yusuke menatap murid-murid yang mengamati Rena secara diam-diam. Dengan suara yang ditekankan, Yusuke mengumumkan.
"Mulai hari ini, Hashimoto Rena dan aku berkencan!"
Takeru yang awalnya kalem berubah menjadi ekspresi kaget dan kelam. Sosok yang menjadi karakter utama yang digerakkan oleh pemain kini menjadi yang paling panik dalam diam.
"TIDAK. Dia berbohong!"
Gadis-gadis berteriak dengan cara yang unik sementara anak laki-laki frustrasi karena kehilangan aksi. Hashimoto Rena duduk dan membenamkan wajahnya di tangannya. Sejak saat itu Rena dan Yusuke menjadi pasangan mata semua siswa sekolah.
Keesokan harinya, kedua siswi yang berteman dengan Rena, mereka menggoda dengan kata-kata yang berhubungan dengan pacaran.
Keiko Minami menggoda dengan kata-kata tumpul.
"Kupikir itu kuda suci, ternyata kuda liar."
Fumiko Ayumi menertawakannya.
"Hahaha, jangan menggodanya dengan cara yang aneh, Minami."
Yusuke yang mendekati tempat duduk mereka; Yusuke berbicara.
"Kuda liar sangat melelahkan."
Minami menelan ludah, dia mendengarkan kata-kata yang tidak kalah jeleknya.
"Berhenti!"
Rena berdiri sambil menekan meja dengan kedua tangannya.
Yusuke hanya tersenyum, hanya Rena yang masih polos. ⟨ First Love Story ⟩ adalah game R-19, game yang tidak direkomendasikan untuk anak di bawah umur ternyata ada sisi negatif dari cerita di dalam game tersebut. Romansa remaja dengan tambahan yang sangat mengejutkan jika mengikuti alur cerita kelam yang bisa dipilih. Namun, Yusuke tahu mana pembuat onar cerita kelam.
Hashimoto Rena merasa malu dengan gosip yang beredar, dia meyakinkan Yamazaki Takeru bahwa semua itu hanyalah kebodohan dari Nakajima Yusuke.
Yusuke selalu ikut campur saat Rena bersama Takeru. Hal yang tidak menyenangkan menjadi lebih buruk ketika Rena harus bekerja piket sore bersama Yusuke.
"Rena-chan selalu cantik, hari ini sama saja."
"Tolong jangan bicara seperti itu."
[Goda Rena dengan ucapan Anda. Menolak | Hukuman mati]
'Bukankah aku harusnya mendapatkan hadiah uang?'
Saling membantu di piket sore, mereka hanya berbicara untuk saling meminta bantuan dan sesuai kebutuhan.
"Kenapa kamu melakukannya?"
"Apa?"
"Tentang kita pacaran, aku tidak suka itu."
Rena menurunkan pandangannya.
"Karena aku mencintaimu, aku sudah memberitahumu, kan?"
"Aku... aku mencintai Takeru-kun."
Rena tersentak melihat mata Yusuke yang seperti sedang marah. Rena berbalik untuk mengambil air bersih.
'Bodoh. Saya berbicara seperti orang bodoh, mengapa saya mengatakan kepadanya seperti itu? Tidak apa-apa Rena, dia harus tahu yang sebenarnya.'
"Rena-chan."
"Kyaa—! Kamu mengagetkanku."
"Akhir pekan ini kita akan membersihkan toilet, bisakah kamu memberiku nomor ponselmu?"
"U-untuk apa?"
"Aku akan menjemputmu."
"Maaf... Aku tidak bisa memberikan nomor kontak kepada sembarang orang."
"Bukankah kita pasangan sekarang?"
"Itu tidak resmi, kamu yang menyebarkannya."
"Apa yang tidak resmi, semua orang sudah tahu dan jangan keras kepala."
Rena menggertakkan giginya.
"Nakajima-san, kamu sudah keterlaluan."
"Lafalkan namaku dengan benar. Kamu memanggilku Yusuke-kun, bagaimana?"
Rena mengambil ember itu dan membawanya ke kelas. Yusuke, yang mencoba membantu, ditolak dengan sopan. Rena menyeka keringat dengan tangannya, dia melihat pekerjaan sudah selesai dan sudah waktunya pulang.
"Sudah mulai gelap..."
"Aku akan mengantarmu pulang, kita akan pulang bersama."
"..."
Dalam hati dia bersyukur, tapi dia pikir dia akan sangat senang jika orang yang mengantarnya pulang adalah Takeru. Yusuke berbicara dengan penjaga sekolah. Mereka berdua meninggalkan sekolah untuk pulang.
"Apakah kamu kecewa karena Takeru tidak mengantarmu pulang?"
Rena tersentak, pipinya memanas.
'Bisakah dia membaca pikiranku?'
Di jalan perumahan yang sepi hanya ada mereka berdua, jalan pintas menuju halte bus.
"Kenapa kamu begitu gugup?"
"Aku biasanya mengambil jalan yang lebih ramai. Aku tidak pernah melalui jalan ini ketika pulang pada malam hari."
"Bagus sekali, kamu tidak bodoh."
"Eh, kenapa kamu bilang aku bodoh...?"
"Aku tidak bisa membayangkan kamu berjalan seperti ini pada jam seperti ini. Menurutku, kamu adalah gadis yang mudah tertipu."
"Kamu berbicara sangat kasar, Nakajima-san."
"Aku seperti ini, tapi aku baik, bukan?"
"Hah, kamu baik?"
"Ayolah, bukankah aku benar-benar baik?"
"..."
"Sepertinya kamu pikir aku jahat, ya?"
"...TIDAK."
"Jangan bohong, sudah jelas kamu berpikir begitu."
***
Tempat yang ramai dengan banyak penumpang. Yusuke berinisiatif mendekati Rena yang malu karena terlalu dekat.
"Apa yang salah denganmu?"
Rena tidak menjawab pertanyaan Yusuke.
Dengan suara rendah dia berbicara.
"Tolong menjauhlah, kamu terlalu dekat, Nakajima-san."
Alasan Yusuke melakukan hal seperti itu adalah karena dunianya saat ini adalah Game R-19. Di dunia yang menurutnya banyak terjadi hal buruk yang merugikan wanita.
'Jika dunia ini sudah ada sebelum aku datang, apakah dia juga mengalaminya?'
Banyak tatapan buruk dari beberapa pria, Yusuke melihat mereka dengan tatapan mengancam. Rena yang terperanjat kaget, namun ia pura-pura diam.
Jarak yang mereka tempuh semakin jauh karena rumah Rena lebih jauh dari Yusuke.
Sesampainya di tempat tujuan, selama perjalanan mereka hanya diam. Rena yang berdiri di gerbang, dia berbicara dengan rendah hati.
"Terima kasih, Nakajima-san."
"Panggil Yusuke-kun?"
{Heart Points: 1/10}
'Huh? Bukankah itu?'
Rumah dengan dinding yang cukup tinggi dan gerbang kayu dengan gaya klasik.
Setelah memastikan tidak ada orang yang lewat. Yusuke melangkah maju dan menarik Rena mendekat. Rena melotot kaget, dengan berani itu adalah ciuman pertama yang dilakukan secara sepihak.
[Anda mendapatkan 100.000.000 Yen!]
Plak—!
{Heart Points: 1 › 0/10}
Yusuke tidak punya pilihan lain selain mengikuti permintaan sistem. Dia tidak ingin mati konyol, dan memilih sesuatu yang sangat kurang ajar.
'Sistem sialan...!'
[Jika nilainya menjadi 10 poin, itu akan menjadi permanen ∞!]
'Apanya yang permanen! Dia membenciku sekarang!'
Heart Points adalah sesuatu yang sulit didapat, menurut penjelasan sistem, membutuhkan kerja keras. Nilai 1 poin adalah sesuatu yang standar, nilai seseorang pada orang lain, jika berubah 0 poin sama dengan dianggap sebagai ancaman, orang yang dibenci.
Simbol tak terhingga ∞ adalah bentuk cinta, dan akan mendapatkan sasaran penurut. Yusuke membaca dengan seksama sampai lupa, Rena menatapnya marah dengan mata berkaca-kaca.
"Rena-chan, kita sudah pacaran, dan itu pertanda kita sudah jadian secara resmi."
"Jahat..."
"..."
Rena meninggalkan Yusuke, dan menutup gerbang.
***
"Sob... sob... Takeru-kun, hiks...."
"Sayang, kamu baik-baik saja?"
Seorang wanita dari balik pintu kamar, wanita itu bertanya pada Rena.
"Ya ..."
"Setelah mandi, kamu turun untuk makan malam."
"Mama ... saya akan turun setelah mandi."
Hashimoto Hikari melihat putrinya begitu tidak bersemangat untuk makan malam. Rena merenung seperti sedang dalam banyak masalah; itulah yang dilihatnya.
"Apakah ada yang menyakitimu di sekolah?"
"Tidak Ma... Papa? Apa lembur lagi?"
"Ya, dia bekerja lembur karena dia harus menyelesaikan banyak hal sebelum liburan musim panas."
Rena tidak menceritakan yang telah terjadi. Dia tidur setelah belajar, dan memikirkan Takeru. Teringat apa yang Yusuke lakukan, Rena kembali sedih dan frustasi.
Pagi harinya. Dia berpikir positif lagi dan melupakan semuanya, dia harus melupakan itu untuk bisa menjaga moodnya saat bertemu Takeru. Suara bel berbunyi saat sarapan.
Ibunya buru-buru bangun dan keluar dari rumah. Saat ibunya kembali bersama seseorang yang tak lain adalah Nakajima Yusuke.
"Kenapa kamu tidak bilang ke Mama kalau kamu sudah punya pacar, Rena?"
"Mama seben—"
"Ya ampun, aku tidak menyangka kamu tumbuh secepat ini?"
Rena terdiam dengan wajah bahagia ibunya.
Yusuke ikut sarapan, dan setelah itu dia pergi ke sekolah bersama Rena. Ibu Rena menyambutnya dengan baik dan berharap agar Yusuke sering menjemput Rena untuk berangkat sekolah bersama.
"Aku bangun sangat pagi untuk menjemputmu."
Rena mengatupkan bibirnya, dia masih marah dan sedih atas kejadian tadi malam.
"Apakah kamu masih marah tentang itu?"
Nada suaranya yang terdengar seperti bajingan. Rena hanya diam dan mempercepat langkah yang Yusuke ikuti.
"Aku sangat marah. Aku membencimu, dan tolong jangan pernah datang ke rumahku."
"Dari caramu berbicara, kamu benar-benar marah. Itu salahku karena aku tidak bisa menahan diri karena aku mencintaimu."
Perasaan Rena menjadi tidak jelas secara emosional berubah dari marah menjadi sangat malu. Dia berbalik dan terus berjalan.
"Hari ini kamu cantik sekali, Rena-chan."
"Kamu, kamu! Aku tidak suka apa yang kamu katakan!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!