NovelToon NovelToon

CINTA INDONESIA & ISTRI

Deenra

Saya Deenra dan saya berasal dari salah satu negara yang berada di luar Indonesia lebih tepatnya Turki.

Dari lahir hingga remaja saya tinggal di negara ini, saya memiliki satu orang kakak laki-laki dan satu adik perempuan.

Adik saya terlahir di Indonesia, darah yang mengalir di dirinya bendera merah putih asli, kenapa dia bisa lahir di Indonesia jawabannya karena orangtua saya sedang bertugas di sana selama 2 tahun.

Usia saya dan kakak saya berbeda 6 tahun begitu juga jarak usia antara saya dengan adik saya berbeda 4 tahun.

Saya masih remaja dan baru saja masuk sekolah, bisa disebut saya baru mau masuk SMA.

Tiba-tiba saat ini orangtua saya mengajak saya dan adik saya untuk kembali ke Indonesia dengan alasan tugas atau ada pekerjaan.

Saya sangat menolak untuk pindah ke Indonesia, saya memaksa untuk tetap tinggal di negara saya bersama kakak dan kakak ipar.

Tetapi orangtua saya tetap memaksa untuk ikut pindah ke negara tersebut hingga tugasnya selesai, dan itu tidak tau kapan selesainya.

Setelah perdebatan kecil dengan berat hati saya mengikuti keinginan orangtua untuk pindah negara, dan akan menetap sementara di Indonesia.

"Baba, oraya taşınmak zorunda mıyız?" ucap Deenra

(Papa apa kita harus pindah ke sana)

"Evet, çünkü babamın orada bir işi var" jawab ayah Deenra

(Iya, karena papa ada pekerjaan disana)

"Disana tidak terlalu buruk, kakak" sahut Maudy adik dari Deenra, dia selalu menggunakan bahasa Indonesia saat sedang bersama keluarga, dan hampir semua keluarga Deenra pun bisa berbahasa Indonesia.

"Cesaretlendirdiğin için teşekkürler" ucap Deenra malas

(Terima kasih sudah menyemangati)

"Kakak itu harus belajar menerima keadaan" jawab Maudy santai

"Tembel" ucap Deenra masuk ke dalam kamarnya

(Malas)

"Babamın sakin olması için Deenra'yı cesaretlendirin" timpal ayah Deenra

(Kasih Deenra semangat, supaya ayah tenang)

"Kenapa kakak seperti enggan jika kita pindah ke Indonesia?" tanya Maudy bingung

"Karena kakak mu selalu beranggapan Indonesia itu panas dan butuh kesabaran tingkat tinggi, disana hari biasa selalu macet, itu yang kakak mu tidak suka" jawab mama

Orangtua Deenra sudah fasih berbahasa Indonesia, pekerjaannya selalu bersangkutpaut dengan orang-orang Indonesia.

"Bujuk kakak mu, dan tenangkan pikiran dia" ucap papa

"Dengan senang hati" jawab Maudy senyum meninggalkan orangtuanya yang sedang packing dan dia menuju ke kamar kakaknya.

Tok... Tok... Suara ketukan pintu

"Girmek" teriak Deenra

(masuk)

"Burada baska ne istiyorsun?" tanya Deenra kesal

(Mau apa lagi ke sini?)

"Sabar, nanti ketampanan kakak hilang bila marah-marah" jawab Maudy senyum

"Disari Cikmak" ucap Deenra

(Keluar)

"Kakak sayang, adikmu ini lahir di Indonesia, dan aku mau pulang kampung ke tanah kelahiranku, anggap saja kakak sedang menemani ku, dan aku jamin kakak akan nyaman disana setelah kita traveling di Indonesia" jawab Maudy tenang dan mencoba merayu kakaknya

"Hala burada okumak istiyorum" ucap Deenra

(Aku tetap mau sekolah disini)

"Kakak kan bisa bicara pakai bahasa Indonesia, jadi kalau bicara sama aku tolong dong jawabnya pakai bahasa Indonesia, aku pegal tau" jawab Maudy pura-pura sedih

Deenra hanya bernafas dengan berat dengan permintaan adiknya.

"Kakak tidak suka tinggal disana" ucap Deenra pelan

Maudy senang kakaknya berbicara bahasa Indonesia.

"Tapi kakak belum merasakan tinggal lama disana, kan kakak juga belum berkeliling Indonesia, disana banyak sekali wisata-wisata yang Indah dan keren, tidak kalah keren dari negara-negara lain" jawab Maudy semangat

"Kakak akan berusaha mencoba dan membiasakan diri tinggal disana, tetapi jika kakak tidak kuat maka kakak akan memaksa untuk kembali ke sini" ucap Deenra

"Oke deal, aku akan bilang pada papa dan mama" jawab Maudy meninggalkan kakaknya

Deenra hanya pasrah dengan keadaan saat ini, dia hanya bisa mengikuti keinginan orangtuanya untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.

Pagi hari keluarga Deenra sudah berkumpul di meja makan, disana sudah ada sanak saudara yang datang hanya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Deenra.

"Deenra Uçağımız ne zaman uçuyor?" tanya papa

(Deenra, jam berapa pesawat kita terbang?)

"Sadece Maudy'ye sor" jawab Deenra

(Tanyakan saja pada Maudy)

"Kita take off jam sekitar jam 01.50 dini hari, dan penerbangan kita juga direct, tanpa transit" sahut Maudy sambil makan

"Pakai pesawat apa, sayang" tanya mama

"Garuda Indonesia, kakak Zayn tuh sengaja memilihkan direct supaya kita tidak repot transit" jawab Maudy

"Supaya papa dan mama lelahnya hanya sekali, kemungkinan mama tiba di Indonesia jam 6 sore waktu sana" timpal Zayn kakak pertama Deenra dan Maudy

"Deenra, karena kamu anak laki yang ikut papa dan mama ke Indonesia, maka kamu wajib menjaga mereka dan juga adik perempuan mu, jangan sampai dia salah pergaulan" ucap Zayn tegas

"Hmmm" sahut Deenra

"Lalu bagaimana kalau aku yang salah pergaulan?" tanya Deenra serius

"Maka kakak tidak akan segan menempatkan mu seumur hidup di Indonesia, tepatnya daerah terpencil yang ada disana" jawab Zayn emosi

"Kakak tidak mengerti perasaan ku, aku ingin melanjutkan pendidikan ku disini bukan disana, tempat tidak jelas" ucap Deenra kesal

"DEENRA" tegur papa penuh ketegasan

"Deenra, alasan pertama kami mengajak mu pindah, agar Maudy ada yang menjaga dan melindungi" ucap mama lembut

"Bisa pakai pengawal atau penjaga untuk Maudy, kenapa harus Deenra" jawab Deenra

"Karena kamu kakaknya Maudy yang belum berkeluarga" ucap papa menatap tajam Deenra

"Ternyata kakak tidak sayang pada Maudy" sahut Maudy sedih

"Bukan kakak tidak sayang pada mu, hanya saja kakak ingin sekolah disini dulu, setelah lulus kakak akan menemui mu di Indonesia kan bisa" jawab Deenra tidak tega melihat adiknya sedih

"Keputusan papa sudah bulat dan tidak bisa di bantah" ucap papa tegas

"Deenra percaya lah kami membawa mu ikut pindah ini semua juga terbaik untuk mu" timpal Zayn

Deenra kembali diam, melihat adiknya semakin bersedih dia juga merasa bersalah, selama ini yang memberikan kasih sayang lebih banyak pada Maudy adalah Deenra.

Deenra selalu ada untuk Maudy, jika Maudy lagi ada kesusahan dalam dari pendidikan maupun hal lain.

"Papa, izinkan saja kakak Enra tetap sekolah disini, Maudy janji selama di Indonesia akan menjadi anak yang baik pada papa dan mama, Maudy juga akan patuh pada kalian" ucap Maudy sedih

"Tidak bisa sayang, surat kepindahan kakak mu juga sudah selesai semua, termasuk urusan pendidikan, dia akan mulai bersekolah lagi 3 hari kedepan" jawab mama memeluk anaknya

Deenra bangun dari duduknya dan mendekati Maudy, lalu Deenra memeluk adiknya penuh kasih sayang, agar Maudy tenang.

"Kakak akan selalu menjaga kamu" ucap Deenra pelan di telinga adiknya.

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏🏻😊...

Hari Pertama Di Indonesia

"Papa, izinkan saja kakak Enra tetap sekolah disini, Maudy janji selama di Indonesia akan menjadi anak yang baik pada papa dan mama, Maudy juga akan patuh pada kalian" ucap Maudy sedih

"Tidak bisa sayang, surat kepindahan kakak mu juga sudah selesai semua, termasuk urusan pendidikan, dia akan mulai bersekolah lagi 3 hari kedepan" jawab mama memeluk anaknya

Deenra bangun dari duduknya dan mendekati Maudy, lalu Deenra memeluk adiknya penuh kasih sayang, agar Maudy tenang.

"Kakak akan selalu menjaga kamu" ucap Deenra pelan di telinga adiknya.

......*****☟☟☟*****......

Waktu semakin malam, keluarga Deenra sudah berada di airport, mereka hanya menghitung menit untuk meninggalkan negara tersebut.

"Apa kakak menyesal ikut ke Indonesia?" tanya Maudy yang duduk di samping Deenra

Deenra membelai wajah adiknya dengan lembut.

"Insyaa Allah tidak" jawab Deenra menenangkan pikiran adiknya

"Kenapa kakak berbohong" tanya Maudy lagi

"Berbohong? Tentang apa?" tanya balik Deenra

"Raga kakak sedang di sampingku, tetapi tidak dengan hati dan pikiran kakak" jawab Maudy

"Kakak hanya belum terbiasa hidup di Indonesia, setelah ini kakak akan lebih berusaha dan menciptakan kenyaman untuk kakak sendiri" ucap Deenra

"Sudah, kamu jangan memikirkan kakak, saat ini kita sama-sama fokus untuk pendidikan kita, kakak juga akan terus belajar sampai menyelesaikan sekolah kakak dan lanjut ke universitas" ucap Deenra lagi

"Setelah kakak lulus, kakak akan kuliah dimana?" tanya Maudy serius

"Yang pasti kakak tidak akan kuliah di Indonesia maupun Turki, kakak akan mencari negara lain" jawab Deenra yakin

"Semoga cita-cita kakak terwujud" ucap Maudy

"Aamiin, teşekkür ederim" jawab Deenra senyum

(Aamiin, terima kasih)

Pesawat yang mereka tumpangi segera lepas landas dengan tujuan Istanbul - Jakarta.

Hampir seharian mereka di dalam pesawat, dan mereka juga sibuk masing-masing selama pesawat berada di udara.

Sekitar pukul 17.15, Deenra dan keluarganya landing di Airport International Soekarno Hatta.

Jemputan mereka juga sudah datang untuk membawa keluarga tersebut.

"Kimin evinde yaşıyoruz?" tanya Deenra yang sudah berada di dalam mobil

(Kita tinggal dirumah siapa?)

"Babanın evi ve kız kardeşinin çocukluk evi, kız kardeşinin doğduğu yer orası" jawab papa Deenra dengan santai

(Rumah papa, dan rumah masa kecil adikmu, disanalah adikmu lahir)

Deenra kembali diam dan menikmati perjalanan dari airport menuju rumah yang akan menjadi tempat singgahnya.

"Papa, kalau boleh Maudy tau, kita berapa tahun di Indonesia?" tanya Maudy penasaran dan itu pertanyaan yang ingin Deenra tanyakan tapi dia enggan

"Papa belum tau sayang, tapi sepertinya kali ini cukup lama dari yang biasanya" jawab papa

"Semoga kakak nyaman ya" ucap Maudy melihat kakaknya

Deenra hanya tersenyum, mendengar ucapan adiknya

Sekitar 45 menit mereka semua tiba di rumah yang akan di singgahi, Deenra melihat rumah itu dengan perasaan yang sulit di tebak.

"Hoşuna gitti mi?" ucap Maudy menepuk pelan bahu kakaknya

(Apa kakak suka?)

"Bilmiyorum tatlım" jawab Deenra senyum

(Belum tau, sayang)

"İçeri gel, evi gördükten sonra soruma cevap verebilecek misin?" ucap Maudy ikut tersenyum

(Mari masuk, setelah lihat dalam rumahnya, apa kakak akan bisa menjawab pertanyaan ku)

Deenra mengelus kepala adiknya yang terbalut hijab.

"Adik nakal" ucap Deenra masuk ke dalam rumah lebih dulu

Deenra setelah diberitahu kamarnya dia langsung naik ke lantai 2 menuju kamarnya.

"Hufftt" helaan nafas Deenra duduk disisi tempat tidur

"Welcome Indonesia" ucap Deenra sendiri merentangkan tangannya dan tiduran di atas tempat tidur

"Apa papa memasukan ku ke SMA International, atau SMA yang biasa-biasa saja" pikir Deenra

"Biarkan saja, pusing kepala ku memikirkan sekolah" ucap Deenra lagi

Dia merapihkan pakaiannya yang berada di dalam koper lalu di pindahkan ke lemari yang tersedia, selesai membereskan pakaian dan beberapa buku, Deenra segera membersihkan dirinya yang seharian di pesawat.

"Besar juga nih kamar mandi, berbeda sama di Turki" ucap Deenra mulai berendam dengan aroma therapy yang di sediakan

"Beban pergilah jauh dari kepala ku yang mulai penuh asap" gumam Deenra yang memejamkan matanya di dalam bathup

Dimeja makan.

"Mana kakakmu, apa dia tidak mau ikut makan malam?" tanya mama

"Maudy belum lihat kakak lagi, mungkin masih di dalam kamar" jawab Maudy

"Apa kamu bersedia memanggil kakak mu" tanya papa sambil mengunyah makanan

"Bersedia pa" jawab Maudy menuju kamar Deenra

Tok... Tok... Suara ketukan hingga 5x

"Kakak, apa kakak sudah tidur?" teriak Maudy dari balik pintu

"Kemana ini orang, hingga tidak ada suaranya, apa benar-benar sudah tidur" pikir Maudy

Lelah memanggil kakaknya yang tak kunjung membukakan pintu, Maudy kembali ke meja makan untuk melanjutkan makan malamnya.

"Bagaimana, sayang" tanya mama

"Sepertinya tidur, aku panggil tidak ada jawaban dari dalam kamar, tetapi lampu kamar menyala" jawab Maudy melanjutkan makan

"Apa sedang mandi" pikir papa

"Itu lebih masuk akal, karena kalau tidur Deenra pasti mematikan lampu kamar" sahut mama

"Jika lapar dia pasti akan turun dan mencari makanan" ucap papa

"Habis makan, Maudy mau langsung ke kamar ya pa, ma" timpal Maudy

"Iya sayang, kamu istirahat tapi jangan langsung tidur ya, ingat kamu habis makan" jawab papa

"Siap pa, Maudy juga mau merapihkan buku-buku yang dibawa" ucap Maudy senyum

Orangtua dan adik Deenra selesai makan malam, rumah tampak sepi dan sudah gelap karena beberapa lampu di matikan.

Deenra terbangun dan melanjutkan mandinya, selesai mandi dia langsung ke lantai bawah, perutnya sudah terasa sangat lapar.

"Çok karanlık" ucap Deenra melihat seisi rumah

(Gelap sekali)

"Malam, Den" sapa salah satu pekerja dirumahnya

"Astagfirullah, mengagetkan saja, kamu siapa?" tanya Deenra kaget

"Maaf aden, saya salah satu pekerja dirumah ini, apa aden ingin makan malam?" tanya bibi

"Iya saya lapar, mana keluarga saya yang lain" jawab Deenra mengikuti langkah bibi

"Sudah masuk kamar kembali setelah tadi makan bersama" ucap bibi ramah

"Kenapa tidak ada yang memanggil saya untuk makan malam?" tanya Deenra

"Maaf den, tadi nona Maudy sudah mengetuk kamar aden, tetapi tidak ada jawaban, non Maudy juga sampai teriak-teriak mengetuk pintu kamar aden" jawab bibi menjelaskan

Pasti karena aku tertidur di kamar mandi. Batin Deenra

"Silahkan duduk den, bibi akan siapkan makanannya" ucap bibi meninggalkan Deenra

"Semoga makanannya enak dan cocok dengan perut ku" sahut Deenra pelan

Bibi menyiapkan makanan dengan khas timur tengah, sengaja di hari pertama menyediakan itu.

"Untung makan nasi mandi khas arab, kalau bukan mungkin aku sudah tidak nafsu duluan" ucap Deenra

Deenra menikmati makanan khas timur tengah, dia menambah lauk dan lain-lain, perutnya dari tadi menahan lapar dan ngantuk.

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏🏻😊...

Indonesia 2

"Silahkan duduk den, bibi akan siapkan makanannya" ucap bibi meninggalkan Deenra

"Semoga makanannya enak dan cocok dengan perut ku" sahut Deenra pelan

Bibi menyiapkan makanan dengan khas timur tengah, sengaja di hari pertama menyediakan itu.

"Untung makan nasi mandi khas arab, kalau bukan mungkin aku sudah tidak nafsu duluan" ucap Deenra

Deenra menikmati makanan khas timur tengah, dia menambah lauk dan lain-lain, perutnya dari tadi menahan lapar dan ngantuk.

......*****☟☟☟*****......

Pagi harinya orangtua Deenra sudah pada rapih, dan siap untuk bekerja, berbeda dengan Maudy dan Deenra masih memakai pakaian tidur.

Sebelum bekerja mereka sarapan bersama, ini sudah menjadi kebiasaan keluarga tersebut.

"Papa dan mama pagi-pagi sudah rapih saja" ucap Maudy masih mengantuk

"Hari ini papa kan tugas dan memperkenalkan pada karyawan lainnya" jawab mama

"Mama harus ikut?" tanya Maudy

"Iya sayang, ini perintah dari atasannya papa" jawab mama

"Semalem kamu makan?" tanya mama pada Deenra

"Makan mam, sendirian hanya di temani kegelapan Indonesia" jawab Deenra

"Aku panggilin kakak, tapi tidak ada jawaban, sampai suara ku habis teriak-teriak" ucap Maudy

"Harusnya kamu hubungi kakak pakai ponsel, jika kamar kakak di ketuk tapi tidak ada yang buka" jawab Deenra

"Mana kepikiran aku, lagian kan aku niatnya makan malam jadi tidak bawa ponsel" ucap Maudy cemberut

"Kalian jangan berdebat terus, papa sudah menyiapkan sekolah yang baik untuk kalian" sahut papa

"International bukan?" tanya Deenra

"Bukan, hanya sekolah biasa" jawab papa santai

"Hufftt" hembusan nafas Deenra

"International sama yang bukan sama saja, tergantung otak kalian" timpal mama

"Emang kakak maunya sekolah International ya?" tanya Maudy

"Tidak, apa saja akan kakak jalankan" jawab Deenra

"Kapan mulai sekolahnya?" tanya Deenra

"Minggu depan" jawab papa

"Lama sekali, apa tidak bisa di percepat?" tanya Deenra

"Tidak bisa, itu sudah keputusan dari pihak sekolah" jawab papa

"Aku seneng sekolahnya minggu depan" timpal Maudy senyum

"Karena kamu malas" sahut Deenra

"Ih bukan begitu, setidaknya aku dan kakak bisa jalan-jalan dulu mengenal Indonesia" jawab Maudy

"Tidak mau, kesabaran kakak itu tipis, Indonesia ini tempatnya macet" ucap Deenra

"Justru itu keseruannya tinggal di Indonesia, bermacet ria" jawab Maudy

"Kamu saja yang jalan-jalan" ucap Deenra

"Kakak tidak asik" jawab Maudy cemberut

"Jangan cemberut gitu, kamu semakin jelek" ledek Deenra

"Mama, kakak tuh jahat" ucap Maudy kesal

"Kalian selalu saja berantem" sahut papa hanya menggelengkan kepalanya

"Selesaikan sarapan kalian, papa dan mama akan segera berangkat" ucap mama

Orangtua Deenra sudah pada berangkat bertugas, sedangkan Deenra memilih untuk berenang.

Maudy hanya melihat kakaknya yang asik berenang, sambil menikmati cemilan dan jus yang disediakan oleh bibi.

"Kardeşinle yüzmeye gitmek istemiyorsun" tanya Deenra

(Kamu tidak mau ikut berenang sama kakak?)

"Tidak, aku lagi malas" jawab Maudy

"Setiap hari dirimu selalu malas" ucap Deenra keluar dari kolam renang dan meminum jus Maudy

"Apa yang kakak rasakan sekarang?" tanya Maudy serius

"Biasa saja, tidak ada yang menarik" jawab Deenra kembali menyebur kedalam kolam

"Ya jelas tidak ada yang menarik, karena kita masih di area rumah, coba kalau kita keluar jalan-jalan" ucap Maudy

"Indonesia macet, panas, kakak tidak mau keluar" jawab Deenra

"Macet hanya di jam-jam tertentu saja kak" ucap Maudy

"Sama saja macet" jawab Deenra

Maudy meninggalkan kakaknya yang masih berenang, dia masuk ke dalam kamar untuk berpikir agar kakaknya mau diajak main keluar rumah.

"Maaf aden" panggil bibi

"Ada apa" jawab Deenra tanpa melihat bibi

"Apa aden mau jus lagi?" tanya bibi melihat jus Deenra habis tak tersisa

"Ya, jus mangga" jawab Deenra

"Bibi" panggil Deenra saat melihat bibi ingin kembali masuk

"Iya aden" jawab bibi

"Saya ingin mencoba makanan ringan yang ada di Indonesia" ucap Deenra

"Makanan ringan seperti apa den" jawab bibi bingung

"Justru saya tidak tau makanan Indonesia" ucap Deenra kesal

"Gimana kalau kita beli langsung saja kak" sahut Maudy tiba-tiba muncul di area kolam

"Kakak maunya dibuatkan dirumah, bukan di luar" jawab Deenra

"Huft, kakak mau apa, supaya bibi tidak bingung" ucap Maudy kesal

"Berapa kali kakak harus bilang, jika kakak tidak tau makanan Indonesia" jawab Deenra

"Bi, tolong buatkan Dimsum saja ya" ucap Maudy pada bibi

"Baik non, akan bibi buatkan sekarang" jawab bibi

"Bibi, lebih baik beli saja di luar" ucap Maudy pelan

"Saya tidak berani non, takut aden marah, lagi pula bibi bisa kok buat dimsum" jawab bibi ramah

"Baiklah, terserah bibi saja" ucap Maudy

"Masuk sana ke kamar, jangan ganggu kakak" sahut Deenra kembali berenang

"Menyebalkan sekali" jawab Maudy kesal

Maudy mencoba menelpon mama nya, dia ingin meminta izin untuk keluar rumah.

📱Maudy

Mam, aku mau ke mall boleh?

📱Mama

Kakak mu ikut tidak?

📱Maudy

Kakak lagi berenang, dia tidak menemaniku, aku hanya mau lihat-lihat buku

📱Mama

Ajak bibi jika kamu mau ke mall

📱Maudy

Bibi lagi membuat dimsum untuk kakak

📱Mama

Ya sudah ajak pak supir dan dia di mall harus ada di belakang kamu

📱Maudy

Ok siap mama, terima kasih

📱Mama

Jika mama sudah selesai, maka mama akan menyusul kamu di mall

📱Maudy

Oke mam

Maudy bersiap, saat keluar dari kamar Maudy bertemu dengan Deenra yang baru saja selesai berenang.

"Nereye gidiyorsun?" ucap Deenra

(Mau kemana?)

"Yürüyüşe çıkmak" jawab Maudy santai

(Jalan-jalan)

"Kiminle?" ucap Deenra

(Sama siapa?)

"Yalnız, ayrıca kardeşim bana eşlik etmek istemedi" jawab Maudy meninggalkan kakaknya

(Sendiri, lagi pula kakak tidak mau menemaniku)

"Hey tunggu" teriak Deenra

"Apa?" jawab Maudy menoleh ke kakaknya

"Siapa yang mengizinkan mu pergi sendiri?" tanya Deenra

"Ya jelas saja mama, kalau tidak ada izin dari mama, aku mana berani keluar" jawab Maudy kembali melanjutkan langkahnya

"Maudyyyy" teriak Deenra mengejar adiknya lalu memegang tangan adiknya

"Apa sih kak" sahut Maudy kesal

"Kamu tidak bohong jika mama mengizinkanmu pergi?" tanya Deenra penasaran

"Tidak kak, mama juga akan menyusul apabila tugas dengan papa selesai" jawab Maudy menarik tangannya yang dipegang Deenra

"Tunggu kakak, kakak akan ikut sama kamu ke mall" ucap Deenra

"Nunggu kakak lama, belum mandi dan merapihkan rambut" jawab Maudy

"Hanya sebentar, kakak janji" ucap Deenra

"Baiklah, aku tunggu kakak di bawah" jawab Maudy

"Awas sampai kamu kabur lebih dulu" ucap Deenra mengancam

"Tidak akan, mana berani aku kabur" teriak Maudy yang sudah turun ke lantai bawah

Deenra segera membersihkan diri, supaya dia tidak ditinggal adiknya itu.

Maudy juga dengan setia menunggu kakaknya diruang tv.

...*****☛☛☛*****...

...Bersambung🙏🏻😊...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!