NovelToon NovelToon

Skandal Sang CEO

Skandal

Happy Reading.

Andara celingukan mencari kendaraan untuknya pulang, akhirnya kakinya melangkah ke depan lebih jauh dari restoran sambil mengotak atik ponselnya.

"Sial, kenapa pesanan Gocar gue nggak ada yang nerima sih!" Gerutu Andara kesal.

"Nggak mungkin kan gue pesen gojek dengan baju seperti ini!" Andara memang memakai dress diatas lutut, kalau naik motor pasti dress itu bisa tersingkap karena ujungnya agak ketat meskipun melar.

"Ck, semuanya gara-gara emak!"

Akhirnya Andara memesan Gojek yang dirasa lebih mudah daripada Gocar yang lemot.

"Uughh...!"

"Baby, I love you, hmmm!"

Andara mempertajam pendengarannya, "itu apaan ya?" Jiwa keponya meronta ketika mendengar suara decapan yang sedikit keras, kepalanya menoleh ke kanan dan matanya melihat adegan tidak patut dicontoh.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada dua sejoli sedang berciuman diparkiran.

Sial!

'Gue jomblo woy, kenapa harus berciuman ditempat sepi dan gelap seperti itu!' jerit Andara namun hanya bisa dalam hati.

Saat sedang asyik memperhatikan, tiba-tiba sang pemeran Pria menatapnya dengan tatapan tajam seperti bibir mereka saling terlepas.

Deg!

Andara membelalakkan matanya saat melihat siapa pria itu meskipun remang-remang tapi masih bisa terlihat begitu jelas karena tempat itu tidak redup-redup amat dan sedetik kemudian dia pun juga mengenali si pemeran wanitanya.

"Itu kan Pak Axelo dan Bu Laura?"

Andara panik ketika melihat Axelo yang sepertinya tidak mengalihkan pandangannya terhadap dirinya.

Entah kenapa dia merasa seperti maling yang ketahuan, Andara langsung lari begitu saja padahal tidak ada yang mengejar.

"Anjir! Yang selingkuh mereka kenapa gue yang deg-degan!"

Andara berusaha berlari sejauh mungkin, meskipun wanita itu merasa jika Axelo tidak mungkin mengejarnya tapi dia tidak mau lelaki itu mengenalinya.

"Halo, Vit jemput gue ya, plis, gue kirim alamatnya sekarang!"

Akhirnya malam itu Andara pulang di antar oleh Vita, teman satu divisinya yang dia sogok pakai traktiran di restoran mahal.

Andara tidak menceritakan apapun dengan apa yang dia lihat tadi diparkiran restoran itu. Sebuah skandal yang pastinya akan menjadi trending topik kalau dia menyebarkan lewat sosmed dengan judul :

'Perselingkuhan CEO AA Corporation dengan kakak iparnya sendiri yang tidak lain adalah istri dari kakak Axelo Airlangga, Arsya Airlangga yang bernama Laura Putri. Keduanya kepergok berciuman diparkiran.'

*****

"Dara!! Gimana .... !" Andara memutar bola matanya malas. Dia sudah tahu kalau sang Mama pasti menunggu di ruang tamu seperti ini. Mengorek informasi dari putri satu-satunya dan anak kedua dari dua bersaudara tapi yang satu sudah sold out.

Adik Andara yang bernama Aninda sudah menikah setahun yang lalu di usianya yang ke 23 tahun dan sudah di karuniai 1 putra yang baru berumur 1 bulan.

Jadi jangan salah kalau Andara selalu dikatakan sebagai perawan tua disaat usianya yang menginjak 27 tahun.

"Not successful! Ma, Dara capek, ngatuk! Besok udah hari senin dan Dara mau tidur lebih cepat, oke!" Jurus satu-satunya agar tidak diberondong banyak pertanyaan oleh Mamanya adalah kabur dan bilang capek.

Setelah mengatakan itu Andara langsung berjalan masuk lebih dalam untuk menuju kamarnya yang ada di belakang, samping ruang televisi.

*****

Pagi ini entah mengapa begitu berat untuk Andara, dalam 4 tahun terakhir dia bekerja AA Corporation, hari ini adalah waktu termalas sepanjang sejarah untuk masuk kerja.

Masalahnya adalah kejadian semalam, dimana saat dia sedang bertemu dengan teman kencan buta nya yang dipilihkan oleh sang Mama dan berakhir mengenaskan, Andara tidak sengaja melihat orang nomor satu dikantor nya yang bernama Axelo tengah berselingkuh dengan kakak iparnya sendiri yang tidak lain adalah sekretaris Axelo dikantor yaitu Laura Putri.

"Dasar cowok brengsek, udah tau Bu Laura itu istri dari kakaknya tapi di embat juga! apa nggak ada cewek lain, astaghfirullah!! sabar Dara!! kenapa kamu jadi emosi sendiri!"

Huft, huft!

Andara merapikan penampilannya di kaca spion motor maticnya. Dia hanya berharap jika selama bekerja di perusahaan itu, Andara tidak akan pernah bertemu dengan Axelo dan Laura.

Tentu saja Andara sangat tidak menyukai tindakan keduanya dan itu sukses membuat Andara jadi badmood untuk bekerja. Helo,, gimana perasaan kalian saat tahu sesuatu yang di mana itu adalah atasan kalian sendiri meskipun bukan atasan langsung sedang berselingkuh dengan wanita yang sudah memiliki suami dan seorang putri kecil yang cantik.

Itu urusan memang mereka, Andara juka tidak akan ikut campur. Tapi seharusnya Andara bisa membongkar skandal itu dan menyelamatkan Arsya dari perempuan medusa seperti Laura, yang dengan teganya menyelingkuhi suaminya yang super tampan itu dengan adik suaminya sendiri.

'Huh, lupakan semua itu, anggap nggak pernah lihat apa-apa dan semoga lo nggak dipecat dari perusahaan!'

Mungkin karena pengalaman hidup Andara mengenai pelakor yang membuat hidupnya hancur sampai sekarang. Ayahnya pergi dan memilih menikahi wanita lain. Menelantarkan dia, adiknya dan juga sang ibu yang kini sudah semakin tua.

Meskipun kasus Axelo adalah sebaliknya yaitu 'Pebinor' tapi tetap saja yang menjadi korban adalah anaknya Arsya dan Laura yang saat ini berusia 4 tahun.

'Ah, berdoa saja semoga Pak Axel dan Bu Laura tidak mengenali gue!'

Ya betul, mana mungkin Axelo akan mengenali nya yang hanya staff biasa yang tidak berinteraksi dengan sang CEO.

Andara melangkah masuk ke dalam kantor dan sedang menunggu lift untuk naik ke lantai 5 dimana divisinya berada. Hatinya mulai sedikit tenang dan moodnya kembali membaik.

Namun, tidak sampai lima menit ketika mood Andara lebih baik harus sirna ketika Axelo tiba-tiba berdiri disampingnya. Tidak, maksudnya berdiri di lift khusus yang ada disampingnya.

'Kenapa liftnya lama banget bukanya!'

Bersambung.

Perasaan Axelo

Happy Reading.

Axelo memijit keningnya, banyak sekali permasalahan yang menimpa hidupnya sekarang. Dua hari yang lalu ayahnya menyuruh dia untuk segera mencari calon istri jika tidak mau dijodohkan. Axelo tidak bisa, dia sudah mencintai seorang wanita, tapi orang yang dicintainya tidak bisa dia miliki.

Sungguh Axelo tidak bisa terus-terusan memiliki hubungan terlarang dengan kakak iparnya, apalagi dia begitu menyayangi Arsya sang kakak. Bagaimana kalau sampai Arsya tahu kelakuannya yang memacari istrinya itu.

Laura wanita yang baik, dia pintar dan sangat cantik. Jujur Axelo tertarik pada Laura ketika Arsya mengenalkan perempuan itu pada keluarga besarnya Lima tahun yang lalu.

Saat itu Axelo tidak bisa berbuat apa-apa selain memendam rasa yang aneh dihatinya untuk sang calon kakak ipar sampai Laura bekerja menjadi sekretaris nya setahun yang lalu, Axelo masih saja mengagumi wanita itu. Laura begitu setia, dia tidak pernah tergoda dengan lelaki manapun selama ini. Sampai beberapa bulan belakangan ini Laura merasa begitu kesepian dan disitulah Axelo masuk diantara kesepian hatinya.

Yang pasti, Axel belum pernah meniduri kakak iparnya itu. Mereka memang melakukan skinship hanya sebatas ciuman dan pelukan, tidak lebih.

Tok, tok, tok.

"Masuk!"

Laura membuka pintu dan menutupnya kembali. Axel bisa melihat wanita itu berjalan begitu anggun menuju ke arahnya.

Sial, sepertinya dia harus segera menghilangkan perasaan cintanya ini untuk wanita itu. Axelo tidak bisa melangkah lebih jauh atau dia akan sangat dibenci oleh kakaknya sendiri karena telah menghancurkan hubungan persaudaraan mereka dengan memacari istri kakaknya sendiri.

"Dokumen ini sebaiknya kamu periksa lagi dan setelah itu kamu tanda tangani," ujar Laura menyerahkan map berwarna biru donker itu pada Axelo.

"Baik, apakah setelah ini aku masih ada meeting?" Tanya Axel tanpa menatap Laura.

Axelo memutuskan untuk menatap kertas-kertas yang hanya dia bolak-balik tanpa membacanya, dia hanya berusaha agar tidak menatap Laura dan menariknya ke dalam pelukannya.

Axel sadar jika yang dia lakukan itu sangat tercela dan tidak baik. Laura adalah kakak iparnya dan seharusnya dia menghormati wanita itu.

"Axel," bisik Laura yang entah sejak kapan ada di samping Axelo.

Tangan wanita itu mengelus bahu Axel dan mengelus rahangnya, sungguh ini adalah godaan terbesar bagi Axel, karena sejak semalam Laura telah berubah pikiran dan ingin menyerahkan tubuhnya.

"Laura, jangan. Kita sedang berada dikantor," ujar Axel berusaha tenang.

Tubuh Laura tiba-tiba menegang, mungkin dia terkejut karena selama hampir delapan bulan mereka bersama, hari ini adalah penolakan Axelo untuk yang pertama kalinya.

Biasanya Laura yang selalu menolak jika Axel ingin menyentuhnya lebih, tapi kenapa sekarang pria itu malah menolak ketika Laura sudah siap dimiliki raga dan hatinya.

"Kenapa? Bukankah biasanya kamu tidak pernah peduli? Biasanya kamu yang menggoda ku, aku tahu kamu menginginkan tubuhku, dan sekarang aku sudah siap Axel!" Laura masih berusaha menggoda pria itu dengan sentuhan lembut di dada bidangnya.

Axel menggeram, entah kenapa dia tiba-tiba berubah pikiran sekarang. Dulu dia yang begitu menginginkan Laura, tapi setelah semalam dia mendapatkan telepon dari Arsya yang sedang berada di Dubai dan menanyakan istri dan putrinya, hati Axel menciut. Bahkan Arsya memintanya untuk menjaga kedua orang yang begitu berharga di dalam hidupnya.

Bukankah dia akan menjadi pria brengsek kalau sampai meniduri kakak iparnya sendiri. Sepertinya dia harus segera mencari wanita lain yang siap dia nikahi tanpa syarat berat dan langsung mau.

Ah, Axel lupa kalau banyak wanita yang mau dengan nya, tapi Axel hanya ingin wanita yang tidak tertarik dengannya.

"Tidak Laura, aku tidak akan meminta tubuhmu lagi, aku tidak mau, tolong jangan ganggu aku sekarang, tolong keluarlah!" Tangan Laura yang akan mengelus dagu Axelo menggantung di udara.

Entah kenapa dia merasa begitu sakit saat mendapatkan penolakan seperti ini dari Axelo, pria yang selama ini mengagumkan nya, bahkan dengan terang-terangan mengaku cinta padanya.

Lalu apa maksud pria itu kemarin-kemarin yang selalu ingin minta tidur dengan nya?

Laura menghentakkan kakinya meninggalkan ruangan itu, hatinya begitu kecewa dengan penolakan Axelo terhadapnya.

BRAK!!

Axelo menutup matanya ketika mendengar suara pintu yang dibanting begitu keras oleh Laura.

"Sial! Kenapa sekarang jadi tambah runyam!"

Bersambung.

Ketemu Bos

Happy Reading.

"Dara, tolong berikan ini pada Pak Andre ya, saya sangat sibuk," Andara mendongak menatap wanita paruh baya yang menyerahkan mam coklat padanya.

Bu Lidia adalah manager nya. Wanita berusia 40 tahun dan sudah memiliki dua orang anak dan Pak Andre adalah General manager di bagian keuangan.

"Baik bu," tanpa ba bi bu Andara langsung mengambil map coklat itu dan langsung berdiri menuju ruangan pak Andre yang ada di lantai yang sama. Ruangan Andre ada di bagian pojok dengan dinding kaca yang membuat ruangan terlihat dari luar maupun dalam.

Andre sendiri usianya sudah 33 tahun, masih single dan belum memikirkan jodoh.

"Permisi pak, saya disuruh bu Lidia mengantarkan laporan keuangan langsung pada Bapak," ujar Andara meletakkan map yang berisi laporan keuangan itu diatas meja kerja Andre.

Andre menghela nafas, dia disibukkan dengan banyaknya kecurangan dalam masuknya uang di perusahaan. Dia sendiri sekarang tengah memeriksa laporan dua bulan lalu yang menurut CEO mereka ada yang tidak beres.

Jadi Andre benar-benar sibuk dan diberi tugas oleh Axelo untuk mengusut tuntas semuanya bersama Lidia tentunya.

"Dara, saya sangat sibuk, tolong berikan ini pada Pak Axelo, beliau membutuhkan laporan dari Lidia, bilang saja ini dari saya," ujar Andre memberitahu laporan keuangan itu kembali pada Andara.

"Loh, Pak, kok saya!" Entah karena apa, Andara yang mendengar nama Axelo membuatnya jadi meneriaki Andre, atasannya itu.

Andre tentu saja terkejut dengan teriakan Andara yang memang tidak terlalu keras tapi cukup memekakkan telinga.

"Kenapa kamu jadi berteriak?" Seru Andre tidak kalah garang. Kepalanya sudah cukup pusing, dia tidak mau dilawan kali ini.

Andara yang melihat Andre melototkan matanya menjadi ciut seketika. "Ma-maaf pak, saya tidak bermaksud begitu, baiklah saya akan antarkan langsung ke CEO," ujar Andara takut.

Sungguh Andre memang menyeramkan ketika tengah marah, meskipun Andre termasuk dalam jajaran cowok tampan di kantor, tapi pria itu sangat sulit untuk di dekati atau dilawan seperti ini.

Akhirnya Andara pasrah saja, dia adalah bawahan dan harus nurut sama atasan. Andara tidak pernah bertemu langsung dengan Axelo selama ini. Andara pernah melihat CEO perusahaan mereka pada waktu Axelo berjalan dilobi atau pas ulang tahun perusahaan. Tentu saja bersama dengan Laura disampingnya.

Ya, meskipun dia hanya karyawan biasa, tapi seluruh perusahaan pasti tahu dan kenal wajah petinggi perusahaan dengan baik.

Berbeda dengan para orang-orang tinggi itu, mereka belum tentu mengenal satu persatu karyawannya bukan?

Mengingat hal itu membuat perasaan Andara senang, dia jadi merasa lega karena mungkin Axelo tidak mengenal nya. Meskipun malam itu Axelo melihat nya dan menatap Andara dengan lekat, tapi mungkin Axelo pikir itu orang lain dan bukan salah satu dari karyawannya.

Akhirnya Andara masuk ke dalam lift dan membawanya ke lantai di mana ruang CEO berada.

Tidak butuh waktu lama, hingga pintu lift itu terbuka dan dia sudah sampai dimana ruangan Axelo, orang nomor satu di perusahaannya yang skandalnya diketahui oleh Andara.

Ah, tapi Andara akan diam saja. Dia berharap Axelo tidak mengingatnya.

Andara melangkah keluar dari dalam lift dan menuju ruangan yang tertuliskan Chief executive officer di atas pintu. Wanita berusia 27 tahun itu bisa melihat Laura yang duduk di meja kerjanya yang ada dihadapan pintu CEO itu.

Andara memperhatikan Laura, ibu satu anak itu masih tampak begitu cantik, diperkirakan usianya sudah 28 tahun dan lihatlah badannya yang tetap langsing meskipun sudah pernah melahirkannya.

'Pantas saja Axelo tergila-gila padanya, dia memang cantik, sampai-sampai diperebutkan oleh dia kakak beradik yang sama-sama tampan!' batin Andara menatap Laura.

"Selama siang Bu, saya di suruh Pak Andre manager keuangan untuk memberikan laporan ini pada Pak Axel," ucap Andara ketika sudah berada di depan meja Laura.

Andara bisa melihat wanita itu tersenyum manis, senyum yang begitu cantik dan tidak membosankan. Tapi sayangnya wanita ini tukang selingkuh dan mengkhianati suaminya sendiri dengan adik iparnya.

"Langsung kamu bawa masuk ke ruangan pak Axel, dan serahkan langsung pada beliau," jawab Laura dengan nada sopan.

Andara sempat terpesona dengan wanita didepannya ini. Kalau saja dia laki-laki pasti Andara juga akan jatuh cinta pada Laura, pantas saja Axelo tergila-gila.

"Tapi Bu,,"

"Biasanya Pak Andre juga begitu, nggak apa-apa kamu ketok pintunya dulu ya," setelah mengucapkan itu Laura kembali fokus ke layar komputernya sehingga membuat Andara mau tidak mau harus berjalan ke arah pintu berwarna coklat tua itu.

Tok, tok, tok!

"Masuk!"

Andara sedikit tersentak ketika mendengar suara Axelo yang menyuruh nya masuk.

'Huff, mudah-mudahan Pak Axelo tidak mengingat aku yang tadi malam memergokinya berciuman dengan Bu Laura.'

Andara masuk dengan dada yang berdegup kencang, dia bisa melihat jika ruangan Axelo begitu luas.

Kemudian matanya beralih menatap seorang pria yang fokus memandang laptopnya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya itu.

Andara memang percaya jika Axelo itu adalah pria tampan paripurna. 'Cih, tapi tetap saja dia seorang pebinor!'

"Ada perlu apa kamu kemari?" Andara tersentak ketika mendengar suara Axelo dan tatapan matanya yang tajam ke arahnya.

"Eh, ini pak, saya mau memberikan laporan ini, pak Andre yang mengutus saya untuk memberikannya kepada bapak," ujar Andara kaku.

Axelo masih belum mengalihkan pandangannya ke arah lain, pria itu masih menatap Andara dengan lekat.

"Kalau begitu saya permisi dulu," Andara langsung berpamitan pergi karena merasa tidak ada hal lagi yang perlu disampaikan.

"Tunggu!"

Deg!

Jantung Andara seperti lepas dari tempatnya mendengar bariton keras itu memanggilnya.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!