NovelToon NovelToon

Rindu Dalam Diam

Kenzi Aku Kenzi

Di sebuah kota kecil yang rata-rata penduduknya disibukkan dengan prestasi anak-anaknya di sekolah.

Ini disebabkan peraturan pemerintah Kota yang memicu persaingan peringkat di setiap sekolah.

Katanya, setiap siswa yang mampu meraih nilai sempurna akan di berikan kemapanan hidup selama dia bisa mempertahankan prestasinya di sekolah.

Tentu saja hal ini yang membuat para orang tua di kota kecil itu bersaing hebat agar anak-anak mereka mendapatkan nilai sempurna.

Namun tidak bagi kelurga kecil Hiroyuki. Seorang pria muda berprofesi sebagai Dosen di sebuah fakultas ternama di kota itu tidak menginginkan anak nya kelak hidup terkekang dan hilang kebahagian masa kecilnya.

Senada pula dengan istrinya Hiroyuki yang bernama Fumiko yang kini sedang mengandung anak pertamanya.

Melihat tingkat resiko Stres yang terjadi akibat para orang tua memaksakan anak untuk wajib mendapat nilai sempurna demi meraih kekayaan semata, membuat pasutri muda ini merasa khawatir.

" Sayang ku, kamu tumbuh lah dengan sehat tanpa harus mengkhawatirkan nilai sekolah mu, yang penting kamu bahagia!" Ucap Hiroyuki sembari mengelus-elus perut Fumiko yang bulat dan besar.

" memang nya anak kita nanti tidak sekolah?" Tanya Fumiko yang sedang memakan buah anggur kesukaannya.

"Ya sekolah dong, masa enggak!" Jawab Hiroyuki.

Setahun setelah melahirkan, Fumiko selalu sedih melihat putranya yang belum ada perkembangan.

Sebagai Ayah, Hiroyuki terus mencoba berbagai metode untuk menyembuhkan penyakit anak nya. Dari MRI, sampai tes genetik dia jalani.

Melalui terapi, bahkan sampai berobat dengan hal-hal berbau mistis. Saking putus asanya Hiroyuki mencari berbagai macam obat-obatan herbal di hutan yang katanya bisa menyembuhkan putranya.

Namun hasil dari semua usahanya adalah Nol. Fumiko dan Hiroyuki pasrah. Mereka hanya bisa berharap putra semata wayangnya mampu bertahan hidup meski keadaannya kurang sempurna.

Putra mereka lahir terlihat sempurna. Ketika usianya beranjak sepuluh bulan, mulai terlihat keterlambatan dalam motorik nya.

Bahkan kini sudah berusia satu tahun putranya tak mampu duduk bahkan membalikkan badan saja tidak sanggup.

Tahun-tahun berlalu, dengan sabar Hiroyuki dan Fumiko merawat anaknya penuh kasih sayang. Sedikit demi sedikit putranya meraih kemajuan dimotoriknya, syaraf nya mulai ada respon. Kini anak mereka bisa duduk tegak tanpa harus di bantu.

Tiap pagi Fumiko rajin mengajak anaknya berkeliling komplek perumahan untuk menghirup udara segar.

Sembari mendorong kursi roda Fumiko melihat ibu-ibu komplek yang sedang senam pagi.

Sudah biasa, Fumiko melihat tatapan mata mereka yang tajam. Sering kali terdengar juga cemoohan tetangga tentang anaknya.

"Ayahnya Dosen, Ibu nya wanita berpendidikan, eeh anaknya idiot!" Ucap tetangga yang asyik bergosip.

Kering sudah rasanya airmata Fumiko tersakiti oleh kata-kata keji mereka. Fumiko selalu berusaha sabar.

Sekarang adalah musim pendaftaran siswa baru untuk kelas pemula, bagi anak usia 6 tahun.

Dengan percaya diri Hiroyuki dan Fumiko mendaftarkan anaknya di sekolah umum.

"Heh, lihat masa anak kaya gitu mau di sekolahkan di sini!" Ucap mereka menatap sinis ke arah Fumiko yang mendorong kursi roda anaknya masuk ke gedung sekolah.

Dengan emosi Fumiko menghampiri mereka.

"Miko, jangan kau ladeni mereka!" Ucap Hiroyuki sembari mencegah, meminta Fumiko bersabar.

Namun Fumiko mengabaikan nasehat suaminya. Dan tetap berjalan menghampiri mereka.

"Nama anak ku Kenzi Hiroyuki, Panggil dia Kenzi, dan dia punya hak yang sama untuk bersekolah di sini!" Ucap Fumiko dengan suara tegas menjawab hinaan mereka yang dengki hatinya.

Enam tahun berlalu, Kenzi beranjak remaja. Kemajuannya sangat pesat setelah dia mulai sekolah.

Bahkan Hiroyuki dan Fumiko tidak menyangka bahwa Kenzi tumbuh menjadi anak yang kecerdasannya di atas rata-rata.

Kenzi yang dulu duduk di kursi roda kini sudah mampu berjalan, hanya saja dia harus fokus dengan langkah nya bila perhatiannya teralihkan kenzi bisa jatuh.

Siang itu Kenzi berjalan menyusuri trotoar, kebiasaannya berjalan sambil berhitung membuat gadis yang berjalan tidak jauh dari tempat kenzi merasa heran.

"Hey...kenapa kamu berhitung?" Tanya gadis manis itu pada kenzi.

Namun Kenzi mengabaikan dan malah mempercepat langkah nya.

"Loh ... iihh budek kali nih cowok, kenapa gak jawab!" Ucap gadis manis itu kesal.

Kenzi berlari menjauh, dia selalu takut bila berdekatan dengan orang, itu di sebabkan dari kecil dia sudah sering mendengar kata-kata keji dari mulut tetangganya yang selalu menghinanya.

Kepribadian Kenzi yang tertutup, sulit baginya bisa bergaul, bahkan sering dia di bully dan di panggil alien oleh anak-anak sebayanya.

Ke esokan harinya seperti biasa Kenzi berangkat sekolah pagi-pagi sekali.

"Kenzi! Ini bekalnya tertinggal!" Seru mama kenzi (Fumiko) mengejar anaknya yang lupa membawa kotak bekal.

Kenzi menoleh ke belakang, melihat mamanya yang berlari mendekatinya.

Dengan nafas tersengal-sengal Fumiko berhenti berlari.

"Ini bawa, baik-baik di sekolah ya! " Ucap Mama kenzi sambil memberikan kotak bekal makan siang kenzi.

Tanpa ekspresi atau pun ucapan terimakasih Kenzi mengambil kotak bekal nya lalu Langsung melanjutkan perjalanan.

"Heemmm.. Kenzi kenzi". Fumiko berucap sabar yang sudah biasa melihat prilaku kenzi seperti itu.

" 1. 2. 3. 4. 5.....!" Ucap Kenzi dia mulai berhitung setiap melangkahkan kaki.

"Woy...alien! dah dapet berapa juta hitungan nya, hahahaha!" Seru teman-teman sekelas Kenzi yang melihatnya lewat depan rumah mereka.

"Dia gila atau rajin, jam segini dah jalan ke sekolah, bis jemputan aja belum datang!" Ucap salah seorang teman sekelas Kenzi

"Dasar orang aneh!" Ucap salah seorang lagi.

Tiga sekawan ini adalah anak-anak yang sering membully kenzi di sekolah, mereka adalah tomy, rian dan jodi.

"Aku kenzi! Namaku kenzi!" Ucap Kenzi terlihat kesal mendengar dirinya di panggil Alien.

"Eh lihat, alien berhenti berhitung, kenapa coba?" Ucap jodi

"Mungkin kehabisan bensin, hahaha!" Jawab rian dan mereka tertawa bersama-sama.

"Hey, banci!" Tiba-tiba terdengar suara gadis membentak mereka yang sedang menertawakan kenzi.

"Kurang kerjaan lo ya!" Ucap gadis manis pemberani itu yang bernama Sakura.

Jodi rian dan tomy saling menatap heran, siapa gadis yang berteriak itu, tak satu pun dari mereka yang mengenalnya.

Ya tentu saja mereka belum kenal, Sakura adalah penghuni baru di perumahan mereka, dia pindahan dari Jakarta. Ayah nya seorang guru agama di islamic Boardingschool di kota itu.

Sedangkan Sakura adalah seorang Atlit Beladiri Karate.

"Ayo kita jalan bareng!" Ucap Sakura yang langsung menggandeng tangan Kenzi dan mengajak jalan bersama.

Sakura berjalan dan berhitung bersama Kenzi.

Kemudian Sakura berjalan sambil mempraktekkan jurus-jurus karatenya pada Kenzi.

"Ayo ikuti aku, syiat! syiat! 1...2..3 tendang!" Ucap Sakura semangat memberikan contoh gerakan pada Kenzi.

Tiba-tiba Sakura merangkul Kenzi dari belakang dan mengarahkan tangan Kenzi, mengikuti gerakan jurus yang tadi Sakura praktekkan.

Kenzi terkejut baru kali ini dirinya bersentuhan, berdekatan dengan perempuan.

Kenzi tidak sadar tubuh nya seakan menurut saja dengan kata-kata Sakura.

Kenzi merasa senang meski raut wajah sulit untuk mengekspresikannya.

Lalu kenzi berucap: "Kenzi aku Kenzi".

"apa, tadi kamu ngomong apa?" Tanya Sakura sambil pindah posisi berhadapan dengan Kenzi.

Kenzi tak berani menatap mata Sakura, dia tertunduk sambil *******-***** jari nya.

" Kenzi aku Kenzi !" Ucap Kenzi menyebutkan namanya lagi.

"oooo...namamu Kenzi, Hai...perkenalkan nama ku Sakura !" Jawab Sakura sembari tersenyum dan menjabat tangan Kenzi.

Bodyguard Cantik

Di sebuah lorong gedung sekolah yang sudah tidak terpakai, gelap dan kotor. Tempat beberapa anak pelajar putih biru biasa berkumpul. Mereka anak yang hidup dalam kepalsuan.

Tampak alim dan suci di depan orangtua dan guru, namun sebenarnya mereka anak-anak pemberontak dan suka membully teman sekelas mereka yang terlalu polos.

"Buk! buk!" pukulan keras terus di hantamkan ke perut seorang anak berkulit hitam.

"Ayo terus...kenapa berhenti, dasar tolol!" Ucap pemimpin mereka yaitu Jodi pada Rian si Algojo dan Tomy sebagai vloger.

"Aahh..lagi asyik nih, biar viral !" Jawab Tomy.

Begitulah aksi mereka di belakang. Meski prestasi mereka semua gemilang namun itu tidak mengubah tabiat buruk mereka yang suka menyiksa dan menghina.

Suasana di dalam kelas 7³

Wali kelas masuk ke dalam bersama dengan gadis cantik berkepang dua.

"Ssstt...ssstt.. perhatian sebentar, ayo semua duduk!" Ucap Ibu guru sambil memukulkan tongkat panjang nya di mimbar.

" Hari ini kita kedatangan kawan baru dari Jakarta!" Ucap Ibu guru memperkenalkan murid baru di depan kelas.

"Silahkan kamu perkenalkan diri!"

"eett...tunggu, Kenzi ayo masuk, kenapa berdiri di situ!" Ucap Ibu Guru yang melihat Kenzi terdiam di depan pintu.

"hahahaha, dasar alien!" teriak Jodi di ikuti suara tawa teman-teman sekelasnya.

"tok..tok..tok..sudah diam!" teriak Bu Guru menyuruh muridnya tenang.

"Ayo cepat duduk!" Ucap Guru meminta Kenzi untuk segera duduk.

Seperti biasa Kenzi melangkahkan kaki sembari berhitung, lalu tiba-tiba :

"Brak!" Kenzi terjatuh di selengkat kakinya oleh Tomy.

" Heemmm... Tomy!" Ucap Bu Guru geram melihat kejailanTomy.

Dengan sigap Sakura langsung membantu Kenzi berdiri.

Sakura dengan tatapan marah mengacungkan jari tengahnya pada Tomy.

"Ayo nak, perkenalkan dirimu!" Ucap Guru pada Sakura.

" Baik Bu!" Jawab Sakura sembari melototi Jodi dan Tomy dan menjulurkan lidahnya.

"Hai... namaku Sakura, aku atlit karate juara antar Sekolah Di jakarta!" Ucap Sakura lantang.

Ibu guru langsung bertepuk tangan menyambut murid baru lalu di iringi pula tepuk tangan murid-murid se isi kelas.

"Ya silahkan kamu duduk, mmm...nah itu disamping Kenzi!" Ucap Ibu guru menunjuk ke bangku kosong di sebelah Kenzi.

Sakura berjalan mendekati bangku itu, lalu berbisik pada Kenzi.

" Boleh aku duduk dekat jendela ?" Tanya Sakura sambil berbisik pada Kenzi.

Kenzi terlihat risih sampai dia meringis-ringis geli. Kemudian Kenzi berdiri dan pindah tempat duduk.

Sedangkan di depan kelas Ibu Guru memberikan pengumuman. "IBU sudah beri tahukan tgl Ujian tengah semester nya ya!"

"Belajar yang giat, dan Kepala sekolah sudah mempersiapkan hadiah jutaan rupiah bagi juara umum di sekolah ini!" Ungkap Bu Guru wali kelas 7³ memberikan semangat pada murid-muridnya.

"yaaa cuma jutaan, milyaran dong Bu!" Jawab Jodi dengan gaya tengilnya.

" Fokus belajar, itu saja pinta Ibu, oke !" Jawab Ibu guru sembari berjalan keluar kelas.

" Aaakh... soal kecil.. Awas kalau ada yang berani melangkahi nilai-nilai JODI!" Ucap Jodi sombong sembari menepuk dadanya.

Sakura segera mengeluarkan headset bluetooth dari tasnya.

"Kamu mau?" Tanya Sakura menawarkan Kenzi Headset yang sebelah kanan.

Kenzi menatap Headset itu lalu menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"hemm, ya sudah kalau gitu!" Ucap Sakura memahami kode Kenzi yang menolak ajakannya.

Sakura kemudian bersandar pada bangkunya dan mengangkat kaki ke bangku dan menyender ke dinding.

Sambil menatap awan biru Sakura menikmati irama musik yang terdengar lewat headset nya.

Namun kenikmatan nya terganggu oleh bisingnya suara hinaan Jodi dan Tomy yang mengganggu Kenzi.

"Eh alien, awas kalau sampai nilai lo lebih tinggi dari gue, END hidup lo, ngerti!"

Ucap Jodi sombong sembari mendorong tubuh Kenzi sampai membuat Sakura merasa terganggu.

Sedangkan Tomy duduk di atas meja.

"iihh.. rese banget sih jadi orang, eh bisa gak lo diem !" Ucap Sakura sembari melepas headset nya.

" waw bodyguard nya marah, hahaha!" Jawab Jodi meledek dan Tomy ikut tertawa.

" Eh banci, ini kelas ya, bukan pasar !" Jawab Sakura sambil melotot.

Jodi yang kesal karena di sebut banci oleh Sakura ingin segera menghantam mulut mungil ketus itu.

Namun Guru pelajaran selanjutnya segera masuk dan menghentikan pertikaian mereka.

"Hey, ada apa itu !?"

"Ayo duduk di tempat nya masing-masing!" Ucap Guru Biologi

"entar lo, krekk!" Ucap Jodi pelan sambil melotot ke arah Sakura dan mengancam.

Sakura lalu membalas santai sambil mengacungkan jari tengahnya pada Jodi.

Jodi yang melihat itu tambah kesal, segera ia ambil hp nya dari bawah meja, sebelum hp di kumpulkan dia segera mengirim pesan pada temannya.

"Kita seret tuh si kepang dua, Rian lo bantai jangan kasih ampun!" Ucap Jodi di dalam pesannya.

Rian hanya membalas dengan 👍

Sedangkan Tomy membalas dengan 👎.

"Ayo segera kumpulkan Handphone kalian, kita akan mulai belajar, buka halaman 34!" Ucap Guru Biologi.

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar kelas menuju kantin.

"Kenzi, ayo...aku lapar tadi aku gak sarapan!" Ucap Sakura manja.

Sakura menempel pada Kenzi sedang kan Kenzi berusaha melepaskan diri dari dekapan tangan Sakura.

"ssstt..dah diem aja, ayo kita makan!" Ucap Sakura yang tetap mendekap tangan Kenzi erat.

"aku...aku..bawa bekal!" Jawab Kenzi

"aaa..apa? kamu ngomong apa barusan?" Tanya Sakura sambil mendekatkan wajah nya ke muka Kenzi.

Kenzi meringis menjauhi wajah Sakura.

"aku bawa bekal!" Jawab Kenzi lebih keras.

"ooo bekal, wah enak dong, boleh bagi gak ?" Tanya Sakura tersenyum

Kenzi menganggukkan kepalanya.

Kemudian Kenzi mengajak Sakura ketempat rahasianya, tempat dimana Kenzi biasa makan bekalnya dengan tenang.

"Kita mau kemana, emang di atas ada apa?" Tanya Sakura heran, karena Kenzi terus berjalan menaiki tangga.

"1..2..3..4..5 !" Kenzi terus berhitung setiap menaiki anak tangga.

Sedangkan Sakura mengikuti dari belakang.

"Capek, masih jauh ya?" Tanya Sakura sambil terus mengikuti Kenzi yang dari tadi tidak menjawab pertanyaannya.

Sampailah mereka di atap gedung sekolah.

"Waaaaahhh...!" Ucap Sakura berlarian di atap gedung sekolah yang kosong dan luas.

Angin terasa sangat kencang menerpa wajah Sakura yang sengaja berdiri melawan arah angin.

Kenzi takjub, dia terus menatap wajah cantik Sakura yang diterpa angin.

Lalu tiba-tiba terdengar suara dari perut Sakura.

"hehehe, perut ku dah lapar, kapan makannya?" Tanya Sakura sembari memegang perutnya dan tersenyum malu pada Kenzi.

Kenzi lalu duduk di antara tumpukan bangku rusak. Sambil membuka kotak bekal nya lalu menepuk bangku memberi kode agar Sakura duduk di sampingnya.

Sakura pun segera mendekat, dan Kenzi memberikan sendok pada Sakura.

"Ini, buatan Mama ku!" Ucap Kenzi menawarkan Isi kotak bekal nya.

"yaaa ampun, ini makanan kesukaan aku...nyam nyam..nyam!" Jawab Sakura sembari memakan makanan itu.

Kenzi terlihat sangat senang melihat Sakura memakan makanannya.

"emmm..emmm ..enak banget!" Ucap Sakura sembari mengunyah makanan itu.

Tak sadar bekal makanan Kenzi habis ludes di makan Sakura.

"yaah,habis,Kenzi gak kebagian!" Ucap Sakura tersenyum malu merasa tidak enak karena sudah menghabiskan semuanya.

"Tidak apa-apa !" Jawab Kenzi senang.

"Sudah lama aku tidak makan masakan rumah, Ayahku selalu saja membeli lauk di warung!" Ucap Sakura bercerita.

" Mama?" Tanya Kenzi yang masih kaku dalam berkomunikasi.

"Mama ku maksud kamu?" Tanya Sakura menegaskan.

Lalu Kenzi menganggukkan kepalanya.

"Mama ku sudah gak ada, jadi korban kecelakaan, aku masih kecil waktu itu!" Jawab Sakura sembari tertunduk sedih mengenang Mama nya.

Kenzi lalu berdiri dan melakukan gerakan karate yang Sakura ajarkan. Mendadak Sakura yang melihat gerakan Kenzi langsung tertawa.

"Ngapain sih, ya ampun, Kenzi, itu bukan jurus karate, itu sih gaya kodok kecebur got!" Ucap Sakura sambil tertawa lepas.

Kenzi lalu duduk dan merasa lega melihat Sakura kembali tertawa.

Jodi dan Tomy berkeliling kantin mencari Sakura. Sedangkan Rian berdiri santai sambil merokok di pojok belakang kantin.

"Kemana tuh anak, aaakh!" Ucap Jodi kesal.

"Lu cari sono!" Ucap Jodi menyuruh Tomy bergerak, mencari Sakura ke tempat lain.

Sakura dan Kenzi menikmati jam istirahat nya sembari mendengar irama musik di headset.

"Nanti pulang sekolah, aku traktir kamu makan ya!" Ucap Sakura sembari mengoyang-goyangkan kaki mengikuti irama.

Kenzi hanya diam dan merasa nyaman bersama Sakura.

Jantungku berdegup kencang

Sudah waktunya pulang sekolah di gerbang depan Jodi, Tomy dan Rian sudah menantikan kedatangan Sakura.

"Kenzi kamu suka makan apa?" Tanya Sakura sembari berjalan mundur berhadapan dengan Kenzi.

"8.9.10.11.12...!" Kenzi hanya fokus berhitung tanpa menghiraukan pertanyaan Sakura.

"Ssssttt...berhenti sebentar, tatap mataku, kamu suka makan apa?" Tanya Sakura lagi sembari menghentikan langkah Kenzi.

"Aku suka Waffel madu!" Jawab Kenzi sambil menunduk.

Lalu Sakura mengangkat wajah Kenzi yang tertunduk dengan dua tangan nya.

"Kalau bicara lihat mataku!" Ucap Sakura.

Mereka pun akhirnya saling menatap.

"Gila, ternyata mata nya Kenzi cakep banget!" Bisik Sakura dalam hati mengagumi bola mata Kenzi yang berwarna hijau.

Sedangkan Kenzi sampai menggigil karena grogi menatap wajah cantik Sakura.

"Kamu baik-baik aja Kenzi ?" Tanya Sakura khawatir karena melihat kening Kenzi yang mulai berkeringat.

" Aku suka Sakura...!" Ucap Kenzi pelan.

"apa , kamu bilang apa?" Tanya Sakura

"Eh bukan, maksudku, aku suka Waffel!" Jawab Kenzi buru-buru mengalihkan pembicaraan.

" karena aku dah janji mau traktir kamu, jadi hari ini aku mau beliin Wafel madu buat Kenzi!" Ucap Sakura riang sambil berbalik dan mulai berjalan.

Kenzi pun mulai fokus lagi berjalan sambil berhitung dari awal.

Jodi dan teman-temannya mulai resah karena dia sudah menunggu lama di depan gerbang, namun Sakura tidak kunjung datang.

"Mana? dah laper nih perut gue Jod, kita balik aja yuk!" Ucap Tomy kesal karena kelamaan menunggu sedangkan perutnya mulai terasa lapar.

"Cerewet lu, bentar lagi juga dia keluar!" Jawab Jodi marah sambil memukul kepala Tomy.

"Kenapa kita gak cegat dia di jalanan menuju rumah?" Ucap Rian mengusulkan.

"Nah bener tuh !" Jawab Tomy.

"Oke guys, ayo jalan!" Jawab Jodi setuju dan mereka pun akhirnya pergi.

Tak lama Sakura dan Kenzi sampai di depan gerbang sekolah " ih cepetan jalannya, sini aku bantu ngitung!" Ucap Sakura yang tak sabar melihat Kenzi berjalan.

Sakura langsung menggandeng tangan Kenzi dan menghitung dengan cepat.

"99.100.101.102.103....! Ucap Sakura sambil melangkah bersama Kenzi lebih cepat.

Namun Kenzi terlihat panik, dia tidak bisa mengikuti langkah Sakura yang terlalu cepat. Kenzi berusaha menyamai langkah Sakura dan akhir nya.

"Braak!" Kenzi terjatuh tersungkur.

Sakura terkejut dan merasa bersalah.

" Ya ampun Kenzi!" Ucap Sakura langsung menolong Kenzi yang posisi keningnya membentur trotoar.

Kening Kenzi lecet dan mengeluarkan darah. Kenzi meringis kesakitan.

" Ayo berdiri, maafin aku ya Kenzi, ini semua salah ku!" Ucap Sakura sembari membantu Kenzi berjalan ke tepi.

Mereka duduk berdua di tepi jalan. Sakura mencari sesuatu di dalam tasnya.

"Aduh dimana kotak obat ku, biasanya aku bawa!" Ternyata Sakura mencari kotak P3K yang biasa dia bawa, karena setiap latihan karate terkadang Sakura mengalami cedera.

Sakura akhirnya hanya menemukan sapu tangan handuk warna kuning di tas nya.

"isssshh..!" Suara Kenzi meringis kesakitan ketika Sakura berusaha membersihkan luka di kening Kenzi dengan saputangannya.

"Maafin aku ya, kening mu jadi lecet gini deh!" Ucap Sakura menyesal.

Kenzi hanya terdiam memandangi mata Sakura yang berkaca-kaca terlihat sedih. Kenzi lalu bermaksud ingin membersihkan luka di keningnya sendiri, namun tak sengaja dia malah memegang tangan Sakura.

Sakura yang sedang membersihkan luka Kenzi, akhirnya ikut terdiam ketika tangannya di pegang erat oleh Kenzi.

Kenzi merasakan degup jantungnya seperti mau meledak.

Begitu pula sakura tak bisa berkata-kata.

Kemudian "kring...kring..kring!" suara bel sepeda yang lewat mengagetkan mereka berdua.

" biar, aku bisa sendiri!" Ucap Kenzi mengambil saputangan dari tangan Sakura.

Dan Sakura segera tersadar dan melepaskan sapu tangan itu.

Sakura merasa canggung dan salah tingkah.

Kenzi masih membersihkan lukanya, dan Sakura sesekali melirik melihat ke arah Kenzi.

"itu..di sebelah situ!" Ucap Sakura sembari menunjuk, memberitahukan masih ada bercak darah yang belum di bersihkan Kenzi.

"Mana, sebelah mana?" Tanya Kenzi malu-malu.

"Ini...ah sini biar aku saja!" Jawab Sakura sembari mengusap bercak darah di sisi kanan Kening Kenzi dengan tangannya.

"Sudah...Sudah bersih!" Ucap Sakura malu-malu.

Kenzi terdiam sesaat, lalu dia memasukkan saputangan Sakura ke dalam tasnya.

"Loh, itukan punya ku!" Ucap Sakura yang heran kenapa sapu tangannya malah di masukan ke tas Kenzi.

" Biar aku cuci dulu, nanti aku kembalikan!" Jawab Kenzi lalu berdiri dan mulai berjalan sambil berhitung lagi.

Sakura mendengar kata-kata Kenzi, tersenyum tersipu malu.

Sakura melanjutkan perjalanannya menuju Cafe wafel, dia berjalan mengikuti irama langkah Kenzi sambil bernyanyi.

Kenzi yang sedang berhitung, tersenyum simpul mendengar nyanyian Sakura.

Jodi, Tomy dan Rian mereka yang sedang makan di warung makan Ayam goreng di sebrang jalan, melihat Sakura dan Kenzi.

"Hey, lihat itu mereka!" Ucap Rian yang duduk di dekat jendela.

Jodi melihat Sakura dan Kenzi masuk ke dalam Cafe Wafel.

"Ketika keluar, kita cegat mereka !" Jawab Jodi sembari memakan ayam gorengnya.

"eemmm..eemmm, kita kunyah mereka ..emmm!" Ucap Tomy yang sedang menikmati ayam gorengnya.

"Selamat datang, mau pesan apa?" Tanya kakak pelayan Cafe Waffel.

" Waffel coklat satu,dan Waffel madu nya dua!" Jawab Sakura

Kenzi terdiam di depan pintu Cafe.

"Hey, sini...Ayo duduk!" teriak Sakura yang melihat Kenzi terdiam di depan pintu.

Kenzi lalu duduk berhadapan dengan Sakura.

"Aku dah pesan Waffel madu buat kamu, Dua!"ucap Sakura sembari tersenyum.

"Kenapa pesan dua!" Tanya Kenzi

" Satu, karena aku dah menghabiskan bekal kamu, dan satu lagi karena sudah bikin kamu jatuh!" Jawab Sakura.

Kenzi tersenyum malu.

Sakura merasa semakin melihat senyum Kenzi, makin terlihat nyata lesung pipi Kenzi.

" ini apa, iih bagus, kamu punya lesung pipi, aku gak punya!" Ucap Sakura sembari menempelkan jari telunjuknya di pipi Kenzi.

Kenzi wajah nya memerah tersipu malu. Sakura tertawa melihat raut wajah Kenzi.

"Kamu lucu banget si, hahaha!"

Mereka memakan Waffel itu dengan riang. Tak menyadari kalau di luar sana Jodi, Tomy dan Rian sudah menanti ingin mengerjai Sakura.

"aaahhh.. perutku dah kenyang!" Ucap Sakura setelah meminum milkshake coklat.

Kenzi tiba-tiba tersedak dan batuk, dia kaget karena melihat Sakura, ada busa-busa milkshake yang menempel di sekitar mulut Sakura.

Kenzi tersenyum, karena penyakitnya dia sulit untuk tertawa.

Kenzi kemudian memberikan kode pada Sakura, bahwa ada sesuatu di sekitar mulut Sakura.

"Apa?"Sakura tidak faham dengan kode isyarat Kenzi.

"Ih ..ada apa, aaaa... ada apa?" Tanya Sakura lagi penasaran.

Akhirnya Kenzi mengusap bibir Sakura, meski tangannya gemetaran dan malu-malu.

Sakura terdiam kaget dengan tindakan Kenzi yang tidak disangka-sangka.

Jodi yang melihat itu dari luar tersenyum sinis.

"Eh lihat, ternyata alien sudah punya pacar!" Ucap Jodi iri.

"hahaha, kalah dong loh Jod!" Jawab Tomy meledek.

"Rese' lo!" Ucap Jodi kesal sambil memukul kepala Tomy.

Rian hanya tertawa kecil melihat Jodi dan Tomy selalu beradu mulut.

Kenzi lalu tertunduk malu, dan meremas jarinya.

" terimakasih!" Ucap Sakura sembari mengambil tisyu di meja kemudian mengusap mulutnya dengan tisyu.

" Kenapa tidak di minum?" Tanya Sakura yang melihat minuman Kenzi masih utuh.

" Aku tidak suka, aku bawa air sendiri!" Jawab Kenzi yang kemudian mengeluarkan botol air minumnya dari tas.

"heemmm, kenapa tadi gak bilang, ya udah, sini buat aku aja!" Ucap Sakura sembari mengambil gelas minuman Kenzi.

Karena terburu-buru minuman itu tumpah di baju Sakura.

Kenzi dan Sakura sama-sama kaget.

"Aduh, baju ku!" teriak Sakura.

Kenzi ikut terkejut.

" Aku ke toilet dulu ya!" Ucap Sakura yang segera pergi ke toilet.

Kenzi mengangguk kan kepalanya.

Ketika Kenzi sedang minum dari botol minumannya. Kenzi melihat dari jendela ada Jodi dan teman-temannya.

Kenzi curiga kenapa mereka duduk di luar seperti itu.

"Apa mereka ingin ....?" Pikir Kenzi khawatir menerka maksud dan tujuan Jodi menunggu di luar Cafe Waffel.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!