NovelToon NovelToon

Menikah Dengan Pria Yang Kejam

Episode 1

Di sebuah perusahaan besar semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.

Wanita yang berpakaian hitam menarik alat-alat pembersih lantai, kaca dan meja baru saja menyelesaikan pekerjaan nya.

Dia masuk ke toilet umum untuk merapikan semua peralatan nya.

Nama nya Bela. wanita yang berumur 20 tahun dia baru saja bekerja satu bulan di perusahaan itu menjadi OB.

Bela anak yatim-piatu yang dari bayi tinggal di Panti asuhan. Namun saat umur 12 tahun dia di adopsi oleh orang tua angkat nya.

Namun ternyata mereka menyiksa Bela. mereka mengusir Bela dan memaksa Bela memberikan uang kepada mereka.

Bela menghela nafas panjang sambil duduk di kursi membuka masker dan juga sarung tangan nya.

"Kamu ternyata di sini, dari tadi kamu di cariin." Ucap Teman nya.

"di cariin siapa?" Tanya Bela langsung berdiri.

"Di cariin kepala OB." Ucap teman nya.

"Ada apa?" Tanya Bela kaget karena tidak biasanya.

"Kamu lupa hari ini adalah tanggal gajian kamu?" Ucap teman nya.

Bela Mencoba untuk mengingat nya lagi.

Dia memasang masker nya dan langsung keluar dari sana. Dia berlari ke ruangan OB sangat bersemangat.

Sampai tidak sengaja dia menabrak Pria yang berbadan kekar, berpakaian rapi.

"Maaf-maaf Pak, saya minta maaf. saya tidak sengaja." Ucap Bela.

Bela langsung pergi dari sana tampa melihat siapa yang dia tabrak.

"TOk!! TOk!!" Ketukan pintu.

"masuk." Ucap Kepala Ob.

"Kamu ingin hari ini hari apa?"

"Hari gajian saya Kan Bu?"

"Iya betul sekali, tapi kamu harus ikut saya terlebih dahulu menghadap kepada bos." Ucap kepala OB.

"loh kenapa Bu?" Tanya Bela.

"kamu tidak sadar dengan kesalahan kamu?" Tanya kepala OB sambil menunjuk kan Video kepada Bela.

Bela sangat kaget dia menabrak Bos nya. pemilik perusahaan. Dan di situ dia Sam sekali tidak sadar dan seperti orang yang tidak tau sopan santun.

"Bu.. saya mohon jangan bawa saya bertemu bos, saya takut."

"berapa kali Kamu sudah melakukan kesalahan Bela? Kali ini saya benar-benar tidak bis mentoleransi kamu lagi." Ucap Kepala Ob.

Bela menghela nafas panjang di tidak tau harus apa lagi sekarang. Akhirnya dia menemui Bos nya.

Sampai di sana untuk pertama kalinya dia melihat wajah bos nya secara langsung, selama ini dia hanya bisa melihat dari poster wajah yang ada di tempel di dinding saja.

"Selamat siang Bos. ini OB yang baru saja menabrak bapak." Ucap kepala OB.

"Kamu. Tidak becus menjadi kepala pelayan! Bagaimana bisa kamu tidak mengajarkan Sopan Santun kepada orang yang bekerja dengan mu!" Ucap Pria itu.

"Maaf kan saya Bos, saya minta maaf." kepala OB tidak kalah takut nya dengan Bela.

"Saya akan memberikan surat teguran kepada kamu." Ucap bos itu kepada kepala OB.

Tidak bisa protes.. masih untung di kasih surat teguran dari pada di turunkan dari jabatan nya.

"Kalau begitu kami permisi Bos, sekali lagi saya minta maaf." Ucap kepala OB.

"saya belum selesai. kamu Seperti nya OB baru di sini." Ucap Pria itu kepada Bela.

"Iyah Bos dia baru saja bekerja satu bulan di sini."

"buka masker kamu." Ucap Pria itu. Bela membuka masker nya. Bos nya terdiam sejenak melihat wajah Bela.

"Saya minta maaf Bos, saya benar-benar sangat ceroboh, saya tidak sengaja saya minta maaf." Ucap Bela.

"kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi, saya akan memberikan peringatan kepada kamu, saya akan memotong gaji kamu." Ucap Bos nya.

"Boss..." Ucap Bela namun Bos nya langsung menahan nya.

"Tapi Pak saya sangat butuh uang, saya bahkan belum gajian sudah mau di potong." Ucap Bela.

"Itu sudah keputusan saya."

"saya minta maaf pak, saya tidak terima kalau gaji saya di potong." Ucap Bela.

Kepala OB sudah sangat takut karena Bela melawan bos nya.

"Kalau hanya sekedar tidak sengaja kenapa harus potong gaji? Saya berjanji tidak akan mengulangi nya." Ucap Bela.

"berani-beraninya kamu melawan saya. saya akan memecat kamu!" Ucap Bos nya.

Bela terdiam kaget dan bingung harus bagaimana.

"Bos..."

"Sudah tidak ada toleransi untuk kamu, berikan gaji dia dan pasti kan besok dia tidak bekerja di sini lagi." Ucap bos nya.

Bela dan Kepala Ob keluar dari sana.

"Bela....." Ucap kepala OB nya marah.

"maaf Bu."

"kamu membuat performa saya buruk. Saya hanya bisa memberikan gaji kamu 80% saja. besok tidak perlu kembali." Ucap Kepala OB.

Bela tidak bisa mengatakan apapun akhirnya dia pulang.

Di perjalanan pulang dia melihat tangan nya yang sudah sangat kasar karena banyak luka, dan tangan serta badan nya sangat lelah.

"Aku tidak tahan bekerja di sana, jadi di pecat tidak membuat ku sedih." Ucap Bela.

Dia mengingat semua teman-teman bahkan orang perusahaan banyak yang membuly dan juga mengejek serta mengerjai dia tampa henti. Dia sudah tidak tahan.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah.

"Akhirnya kamu pulang juga, mana gajian kamu?" Tanya Mamah tiri nya.

Bela mengeluarkan uang dari sakunya. orang tua nya langsung mengambil semua nya.

"Hanya ini saja?" Tanya Mamah nya.

"maafkan aku mah, gaji ku di potong karena aku melakukan kesalahan. Dan aku juga sudah di pecat dari pekerjaan ku."

"lagi dan lagi kamu keluar dari pekerjaan kamu! Kamu sama sekali tidak bisa di andalkan." Ucap mamah nya memukul Bela.

Hampir setiap hari orang nya melakukan hal kekerasan kepada Bela.

Namun Bela tidak bisa mengatakan apapun dan tidak bisa membela diri.

"ampun mah.. sakit.. aku berjanji akan mencari pekerjaan baru." Ucap Bela.

"Mah sudah mah." Ucap Papah nya baru saja datang.

"Kenapa papah menghentikan ku? Anak ini harus di berikan pelajaran." Ucap istri nya.

"lihat deh ini mah." Ucap suami nya sambil menunjuk kan. Layar handphone nya.

Tiba-tiba orang nya menoleh ke arah Bela.

"Sebaiknya kamu pergi dari hadapan saya!" Ucap orang tua nya.

Bela pergi ke kamar nya, di kamar nya dia mengobati lukanya.

"Ya Allah kuatkan lah hamba. Kuat kan hamba ya Allah." Bela menangis tersedu-sedu di tempat tidur nya.

Setiap malam dia menangis karena meratapi kehidupan nya yang begitu sangat pahit, sangat sulit dari bayi.

Keesokan harinya...

"kamu mau kemana?" Tanya orang tua nya melihat Bela sudah rapi mau berangkat entah kemana.

"Mau mencari pekerjaan baru Mah."

"Mana mungkin ada yang menerima kamu bekerja di luar sana. Mamah mau kamu tanda tangani surat ini." Ucap mamah nya.

"ini surat apa mah?"

"hanya surat kontrak pekerjaan kamu dengan majikan baru kamu."

"aku mendapatkan pekerjaan baru Mah?" Tanya Bela sangat senang.

Episode 2

"ini surat apa mah?"

"hanya surat kontrak pekerjaan kamu dengan majikan baru kamu

"aku mendapatkan pekerjaan baru Mah?" Tanya Bela sangat senang.." g

"Iyah, kamu tanda tangan saja." Ucap Mamah nya sambil memasang wajah jutek.

"kenapa sangat lama? Ayo langsung di tandatangani saja." Ucap mamah nya.

"tapi mah aku mau baca dulu, untuk apa di baca? Langsung saja. kamu tidak akan mengerti itu." Ucap mamah nya.

Bela tidak berani untuk membantah dengan cepat dia langsung tanda tangangi

"sudah mah."

"Bagus deh, kalau begitu kamu masak, bersihkan Piring, rumah dan juga cuci pakaian kotor." Ucap Mamah nya.

"kapan aku akan mulai bekerja mah? Dan aku akan bekerja di mana?" Tanya Bela.

"kamu tunggu saja." Ucap Mamah nya.

"Iyah mah, kalau begitu aku ke belakang dulu." Ucap Bela.

Hari berganti hari. Bela melihat orang tua nya akhir-akhir ini sangat banyak uang bahkan mereka tidak pernah di rumah sangat jarang.

Bela juga cukup penasaran namun dia tidak ingin bertanya pada akhirnya dia memilih diam karena ini adalah saat nya dia untuk bersantai tidak takut apapun.

Namun walaupun orang tua nya tidak marah-marah kepada nya tetap saja dia tidak bisa tenang, dia tidak tenang sama sekali.

"Huff kenapa sih aku tidak bisa tidur dengan tenang? Makan dan beristirahat dengan tenang?" Ucap nya kepada diri nya sendiri.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah nya.

"Itu seperti nya mamah sama Papah." Ucap Bela dia pun pergi melihat keluar namun ternyata bukan.

Dia kaget melihat dua Pria berbadan kekar berdiri di depan rumah nya.

"Ma-maaf ada yang bisa saya bantu?" Tanya Bela.

"Kamu yang bernama Bela kan?" Tanya wanita yang mendekati dia.

Bela mengangguk. dia sangat heran dan juga bingung.

"kalau boleh tau ada apa yah Bu?" Tanya Bela.

Wanita berpakaian rapi berkacamata hitam tersenyum dia membuka kaca mata nya sambil melihat badan Bela.

"Saya adalah sekertaris Pak Dimas." Ucap perempuan itu sambil menjulurkan tangan nya.

"Saya tidak tau dan tidak kenal siapa itu pak Dimas." Ucap Bela.

Sekertaris itu menghela nafas panjang.

"Apa sebelum nya kamu benar-benar gak tau siapa pak Dimas?"

"saya tidak tau." Ucap Bela.

"Apa kamu yang tanda tangan di Surat perjanjian ini?" Tanya perempuan itu sambil menunjuk kan kepada Bela.

Bela melihat nya. Dia mengangguk.

"Iyah Bu, saya tanda tangan kontrak kerja saya dua Minggu yang lalu."

"Kalau begitu kamu ikut kami."

"kemana Bu? Saya tidak mau, bagaimana kalau orang tua saya pulang?" Tanya Bela.

Mereka memaksa membawa Bela. Bela sudah berusaha untuk melawan namun kekuatan nya tidak seberapa.

"Pak perempuan itu sudah datang." Ucap Bodyguard yang baru saja masuk ke ruangan pria yang berpakaian hitam dan duduk di kursi kekuasaan nya.

Pria itu tertawa. "Bagus sekali. Saya akan keluar." Ucap pria itu dengan suara yang sangat berat terdengar sangat menakutkan.

"lepaskan aku! lepaskan! kenapa kalian menangkap ku? Aku tidak salah apa-apa." Ucap Bela.

"kamu bisa diam tidak? Kalau tidak saya akan menutup mulut mu!" Ucap perempuan yang menjemput nya.

"Aku mau pulang, aku tidak mau ikut kalian. Polisi akan Datang menangkap kalian semua." Ucap Bela.

Tiba-tiba semua orang menoleh ke arah Pria yang baru saja datang.

Bela menoleh ke arah pandangan semua orang.

Mendadak semua orang memberikan hormat kepada pria itu.

Pria itu melihat Bela dari atas sampai bawah dia tersenyum licik. "Perempuan yang sangat manis dan juga cantik, badan mungil dan juga watak yang sangat keras sama seperti orang itu." Ucap Pria itu.

"Siapa kamu? Kenapa kamu membawa ku ke sini ?" Tanya Bela.

"Sebelum nya perkenalan nama Saya Dimas." Ucap Pria itu.

"Oohh ternyata anda yang bernama Dimas itu? yang memberikan surat perjanjian untuk kerja namun ternyata malah menangkap ku seperti ini." Ucap Bela.

"Harap sopan dengan bos kami." Ucap body goard nya. namun Dimas menahan nya dia tersenyum.

Dimas mengambil surat yang ada tanda tangan Bela.

"Apa kamu tidak membaca perjanjian ini?" Tanya Dimas sambil menunjuk kan ke hadapan Bela.

Bela Mencoba membaca nya. Dan ternyata itu adalah surat perjanjian penyerahan diri kepada Dimas karena sudah di bayar mahal.

"ini pasti bohong. tidak mungkin, ini tidak mungkin, anda telah membohongi aku dengan keluarga ku." Ucap Bela.

"Orang tua mu sangat tau tentang ini, dan saya juga sudah membayar semua nya kepada mereka." Ucap Dimas.

"Apa maksud anda?"

"Saya sudah membeli kamu untuk menjadi pelacur saya." Ucap Dimas mendekati Bela.

Bela sangat kaget mendengar itu.

"Ini tidak mungkin, ini tidak mungkin!" Ucap Bela.

"Aku tidak mau, aku tidak mau menjadi pelacur Pria seperti anda." Ucap Bela.

Dimas tertawa kecil dia menatap wajah Bela.

"Saya sangat suka dengan kamu ini, kamu benar-benar tipe saya." Ucap Dimas.

"menjauh dari ku! menjauh dari ku pria tua!" Ucap Bela berteriak karena diam mau menyentuh nya.

Namun Dimas sangat emosi mendengar itu dia langsung mencekam wajah Bela dengan sangat kuat Menatap nya dengan tatapan tajam.

"tidak ada satu pun orang yang berani berbicara tidak sopan kepada saya.. Jangan coba-coba untuk berbicara sesuka hati kamu karena sekarang kamu adalah budak saya."

"Selamat datang di kediaman Saya, selamat menikmati penderitaan kamu." Ucap Dimas dengan sangat kejam dia mendorong Bela dan jatuh ke lantai.

Bela sangat takut karena tatapan Dimas. dia tidak menyangka pria itu sangat menakutkan sekali.

"Oh iya bawa dia dan kurung dia untuk satu malam di kamar yang sudah di sediakan." Ucap Dimas.

"Baik pak."

"lepaskan aku! lepaskan aku, aku tidak mau di sini." Ucap Bela.

Di malam hari nya...

Bela sedang menangis di ruangan gelap dan dingin.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dia langsung bangun dan melihat ternyata orang itu adalah Dimas.

"Bawa dia dan bersihkan tubuh nya." Ucap Dimas dengan Suara lantam nya.

Semua orang membawa Bela.

"Apa yang akan kalian lakukan kepada aku? aku mohon lepas kan aku." Ucap Bela karena dia di suruh bersih-bersih.

"Bela kamu percuma saja melakukan apapun. Kamu tidak akan pernah lepas dari sini, kamu sudah di beli kamu sudah menjadi milik pak Dimas. Sebaik nya kamu menurut saja apa kemauan pak Bagas kalau kamu masih pengen hidup." Ucap salah satu pekerja perawatan.

"aku tidak mau di sini, aku tidak mau menjadi pelacur Pria tua itu." Ucap Bela

"Pak Dimas orang yang sangat kejam, dia tidak segan-segan membunuh orang yang menolak atau menentang nya." Ucap mereka membuat Bela merinding.

Episode 3

"aku tidak mau di sini, aku tidak mau menjadi pelacur Pria tua itu." Ucap Dimas.

"Pak Dimas orang yang sangat kejam, dia tidak segan-segan membunuh orang yang menolak atau menentang nya." Ucap mereka membuat Bela merinding.

Bela diam dia terlihat sangat tegang.

"Ya Allah apa yang harus aku lakukan? Kenapa mamah sama papah sangat tega kepada ku?" Ucap Bela dalam hati.

Tidak bisa berkata-kata lagi akhirnya dia memilih nurut saja apa yang di katakan oleh semua yang mau merawat nya.

Tidak terasa akhirnya selesai. Bela melihat diri nya di pantulan cermin.

Yang dia lihat di sana tidak seperti dirinya sebelum nya, dia terlihat sangat cantik, wangi, bersih dan juga bersinar.

"ini seriusan aku mbak?" Tanya Bela. mereka tersenyum.

"mbak ini sangat cantik sekali, aku saja sangat pangling melihat wajah ku dan penampilan ku."

"Kami di sini bertugas untuk merawat semua wanita Pak Dimas dengan baik agar pak Dimas tidak kecewa." Ucap perempuan perias itu.

"jadi aku cantik seperti ini hanya untuk pak Dimas?" Batin Bela.

"sekarang kamu harus ke kamar pak Dimas, anggota kami akan mengantar kan nya."

Bela menggeleng kan kepala nya.

"saya mohon jangan bawa aku ke sana, aku takut aku belum siap aku sangat takut sekali." Ucap Bela.

"Tapi semua nya sudah keputusan kamu. kamu tidak boleh mengingkari perjanjian itu." Ucap mereka.

"Aku tidak tau tentang ini, kalau aku tau lebih baik aku mati di luar sana dari pada harus menjadi pelacur pak Dimas.

Salah satu anggota mereka mendengar pembicaraan Bela. mereka melaporkan ke pada Dimas.

Di malam hari nya.. Dimas baru saja selesai bekerja dia berjalan ke arah kamar nya.

"Apa perempuan itu sudah di dalam sini?" Batin Dimas. Dia membuka pintu dan ternyata Bela sudah di sana menunggu di atas sofa.

Dimas tersenyum melihat Bela. Sementara Bela ketakutan sekali. Dimas menutup pintu dan menguncinya.

"Ya Allah lindungilah hamba, semua nya aku serah kan kepada mu." Ucap Bela berdoa meminta pertolongan.

"Kamu cantik sekali, tidak salah saya membeli kamu mahal-mahal." Ucap Dimas.

Bela diam. Dimas duduk di samping Bela. Namun Bela langsung menghindar bergeser sedikit agar tidak berdekatan dengan Dimas.

"kamu sudah tau kan tugas kamu malam ini apa?" Ucap Dimas. Bela menggeleng kan kepala nya.

"Aku tidak mau memberi kan tubuh ku kepada bapak, aku tidak menerima uang dari bapak. Bapak memberikan nya kepada orang tua ku kenapa Bapak malah melibatkan aku?" Ucap Bela.

Dimas tersenyum dia menatap wajah Bela yang sudah sangat takut namun berpura-pura tidak takut.

"Kamu sungguh perempuan yang sangat keras kepala, bodoh!" Ucap Dimas.

"Aku tidak pernah mau memberikan tubuh ku kepada laki-laki penjahat perempuan seperti bapak, aku tidak akan pernah memberikan nya, lebih baik aku mati!" Ucap Bela.

"PLAKKK!!!!" Tamparan keras di wajah Bela oleh tangan Dimas.

"Saya sangat membenci orang yang menentang, melawan dan menjawab perkataan saya! kamu pikir kamu siapa?" Ucap Dimas sangat marah.

Lagi-lagi dia mencekam wajah Bela dengan sangat kuat sekali.

"Ingat yah, kamu di sini karena saya beli, semua tubuh kamu ini sudah miliki saya, hidup kamu sudah milik saya dan jangan berharap bisa keluar dari sini." Ucap Dimas.

Bela sudah kesakitan dia sudah takut hanya bisa meneteskan air mata nya yang sudah di bendung dari tadi. Walaupun tidak terdengar suara isakan namun air mat nya tidak berhenti keluar sehingga membasahi tangan Dimas.

Dimas langsung mendorong nya dan meminta nya berlutut meminta maaf di kaki nya. dia juga meminta mencium kaki nya.

Bela harus melakukan nya tidak ada pilihan lain dari pada dia di hajar oleh Dimas.

Keesokan harinya...

"Ya Allah Bela... Sudah kami bilang kamu jangan mencoba melawan pak Dimas, dia tidak akan pernah memberikan ampunan kepada mu." Ucap wanita yang mengobati pipi nya.

Bela tidak bisa mengatakan apapun mulut nya sangat sakit sekali.

"Kalau non masih ingin sehat, selamat jangan menentang pak Dimas." Ucap mereka.

Bela hanya diam saja.

Di malam hari nya.

"Dimas apa kabar?" Tanya teman MB yang yang bernama Gaga."

Dimas yang sedang minum di salah satu club milik nya sendirian karena Dimas tidak mempunyai teman yang benar-benar akrab sehingga bisa di ajak minum bersama selain Gaga.

"Apa kabar bro?" Tanya Gaga sambil berpelukan dengan Dimas karena sudah satu bulan tidak bertemu.

"Baik." Jawab Dimas. Dimas melihat perempuan yang di bawa oleh Gaga.

Dia terpesona kepada perempuan itu karena terlihat sangat cantik. Dan perempuan itu juga cari perhatian kepada Dimas.

"Nama kamu siapa?" Tanya dimas langsung.

"Aku Tia."

"Oohh kenal kan nama saya Dimas, senang bertemu dengan kamu." Ucap Dimas.

"Aku sudah tau kok. Dari Gaga." Ucap perempuan itu. Dimas tersenyum.

Karena sudah sama-sama mabuk. Dimas membawa Tia ke kamar yang sudah ada di club itu.

Mereka sangat bergairah satu sama lain. Dimas sangat bersemangat sekali dan seperti biasa dia akan melakukan hal yang kasar kepada lawan main nya sampai dia puas.

Namun saat bermain dia membayangkan wajah Bela. Tidak tau apa yang membuat dia kefikiran dan membayangkan wajah Bela.

Namun dia mencoba untuk melanjutkan permainan sampai puas. Sampai Tia mengeluh. Ketika dia mengelus Dimas Akan sangat marah dan menghajar nya lagi.

Setelah puas dia memakai pakaian nya meninggal kan uang kepada Tia yang banyak dan juga meninggal kan Tia tergeletak lemah di tempat tidur yang sangat dingin itu.

Sementara di kediaman Dimas. Rumah yang besar mewah itu yang biasa sangat ramai orang mondar-mandir sekarang sudah sangat sepi karena sudah tengah malam mereka semua sudah istirahat.

Sementara Bela tidak bisa tidur karena tidak nyaman, dia takut ketiduran kalau Dimas belum pulang.

Namun tiba-tiba ada suara mobil, pintu besar terbuka. Dimas masuk ke dalam rumah di gotong dua pengawal.

Bela melihat mereka.

"Bela Bawa dia masuk." Ucap pengawal.

"kemana aku harus membawa nya? Aku tidak bisa." Ucap Bela karena takut.

Mereka akhirnya mengantarkan ke kamar.

"Karena sudah ada kamu, kamu yang bertanggung jawab membersihkan pak Dimas dan menukar pakaian nya." Ucap mereka dan langsung pergi.

Bela kebingungan dia melihat Dimas sudah seperti orang mati yang tidak akan bangun lagi.

Bau yang sangat menyengat membuat Bela mau muntah.

Akhirnya dia memberanikan diri untuk membersihkan badan Dimas.

"Ternyata kata orang itu benar. Pria tua ini sangat suka mabuk sehingga tidak sadar." Batin Bela.

"Bagus deh Kalau pak Dimas mabuk, aku bisa tidur dengan tenang." Ucap nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!