NovelToon NovelToon

Gigoloku Suamiku

Diabaikan

Derap langkah memenuhi aula sebuah ruangan menuju sebuah bundaran meja yang sudah dipenuhi oleh tiga wanita berkelas

" Hei Yuna, kamu terlambat!" seru sebuah suara pada wanita yang baru saja sampai dalam kumpulan

" Maaf...jalanan macet" hanya itu yang dapat disampaikan oleh wanita yang dipanggil Yuna

Yuna azara weston, seorang wanita berumur 23 tahun yang sudah menikah selama hampir dua tahun dengan pria paling berkuasa di kotanya. Kini dia sedang berkumpul dengan para sahabatnya yang sudah menjadi bagian dari kebiasaan mereka berkumpul seperti sekarang.

" Jalanan macet akan segera menjadi lapang jika kamu mengatakan nama suamimu. Dia bagai rajanya kota ini. Semua orang menghormatinya" timpal sebuah suara dengan nada menggoda. Berpikir betapa bahagianya seorang Yuna bersuamikan seorang pria paling berpengaruh di kota itu. Padahal nyatanya mereka tidaklah tahu apa-apa tentang pernikahannya Yuna dengan suaminya

Yuna hanya menampilkan senyumnya menanggapi perkataan salah satu temannya itu. Andai mereka tahu bagaimana kehidupan pernikahannya, maka dapat Yuna pastikan. Tidak ada yang menginginkan untuk berada di posisinya

" Peraturan tetaplah peraturan bukan?" imbuh Yuna sembari menggapai gelas didepannya. Semua yang mendengarnya tertawa. Mereka semua melihat Yuna sebagai wanita sederhana dalam tumpukan emas. Wanita itu tidak pernah memakai perhiasan mewah dan berlebihan. Dia bahkan terlihat seperti wanita dengan perekonomian pertengahan. Padahal faktanya, dia adalah istri dari pria paling kaya di kota itu

Mereka mulai berbincang-bincang membahas berbagai hal, termasuk juga didalamnya tentang bahasan ranjang, membanggakan kemampuan suami masing-masing

" Aku sempat dibuat pingsan berkali-kali ketika melayani suamiku. Bisa kalian bayangkan staminanya?" oceh Mery, wanita yang selalu ceplas-ceplos anti munafik. Dia memang terlihat begitu bahagia hidup bersama suaminya

" Aku bahkan harus merangkak dari ranjang saking brutalnya permainan suamiku" timpal Elvi, tidak mau kalah

" Suamiku juga patut ku banggakan. Dia adalah laki-laki paling perkasa yang pernah ku temui" imbuh Risa juga tidak mau ketinggalan dalam berbagi pengalaman ranjang mereka bersama dengan suami masing-masing. Sedang Yuna hanya mampu terdiam, tidak tahu harus membanggakan pengalaman apa.

Selama dua tahun pernikahannya, suaminya belum pernah sekalipun menyentuhnya dan mereka juga sangat jarang bertemu. Yuna memakluminya karena tahu apa yang dirasa oleh suaminya. Mereka tidak menikah karena dasar cinta. Pernikahan mereka terjadi karena permintaan dari mertuanya dan Yuna menerimanya dengan begitu senang karena ada cinta dihatinya untuk sang suami, tapi tidak dengan suaminya yang dari awal menatapnya dengan pandangan penuh kebencian dan jijik

Ketiga wanita itu menatap pada Yuna yang hanya tersenyum bodoh tanpa ikut menimpali bahasan mereka.

" Yun, bagaimana dengan pengalamanmu? Pasti lebih menyenangkan dari kami kan? Secara kan...suamimu itu memiliki segala aspek sempurna yang di miliki para pria" tanya Mery tanpa malu-malu

" Iya! Suamimu itu selalu mengungguli suami kami. Dia akan terlihat paling menonjol jika bersama dengan para suami kami. Dia tampan dan juga menawan" ujar Alvi dengan mata berbinar

" Jika kita hidup di zaman kerajaan. Suamimu itu sangatlah cocok menjadi raja" tambah Risa juga sama berbinarnya

" Iya! Aku tahu. Tapi...aku tidak suka mengumbar kegiatan ranjang kami" jawab Yuna dengan bijak. Apa yang mau diumbar? Tidak ada apapun kegiatan romantis yang pernah terjadi antara dirinya dengan sang suami. Skinship yang terjadi antara mereka hanyalah pegangan tangan selebihnya nothing. Bisa bayangkan, bagaimana frustasinya dirinya selama dua tahun pernikahannya

" Ah! Kamu ternyata pelit pengalaman juga ya?" seru Mery

" Biarkan saja Mer! Yuna mungkin ingin tetap menjaga privasinya" ucap Alvi dengan bijak sedang Yuna hanya mampu mengumbar senyum

🍀🍀🍀

Dalam perjalanan pulang menuju mansion yang seperti penjara baginya, Yuna membayangkan segala apa yang telah dilewatinya selama pernikahan. Setiap kali para sahabatnya membahas tentang hubungan ranjang, Yuna selalu penasaran bagaimana rasanya kegiatan itu hingga para sahabatnya selalu mengatakan betapa nikmatnya kegiatan ranjang yang mereka lakukan dengan suami mereka masing-masing. Dan Yuna tidak pernah membayangkan kalau suaminya mau melakukan hal itu dengannya

" Hahaha" Yuna tertawa bodoh membayangkan pernikahannya yang sangatlah jauh dari kata harmonis walau orang-orang mengetahui pernikahan mereka adalah yang terbaik.

Supir yang sedang menyetir jadi meremang saat mendengar tawa nyonyanya yang tiba-tiba. Tapi, dia tidak ingin menanyakan penyebabnya, kenapa Yuna tertawa sendiri tiba-tiba begitu.

Memandang keluar jendela mobil. Yuna mulai membayangkan awal mula pernikahannya dengan sang suami bernama Aaron Nelson. Pria yang terlihat begitu sempurna dan mampu membuat seorang Yuna azara jatuh pada pesona pria itu. Yuna begitu bahagia ketika mengetahui kalau tuan besar Nelson menjodohkan mereka berdua dan Yuna langsung menerima perjodohan itu dengan antusias. Tapi ternyata, pernikahan yang dibayangkannya akan sangat indah tidaklah seperti itu. Realita yang terjadi tidaklah seindah ekspentasinya

Dimalam pernikahan mereka Yuna sudah ditinggalkan oleh suaminya dengan tatapan jijik dan penuh kebencian. Yuna bahkan tidak tahu apa penyebab Aaron menatapnya begitu dan apa alasan pria itu membencinya? Seingatnya, dirinya tidak pernah membuat kesalahan dengan suaminya itu

Lalu hari-hari berlalu tanpa ada penjelasan apapun. Suaminya sering sekali tidak pulang kerumah dan sering pergi dinas keluar daerah dan keluar negeri. Karena itulah, membuat dirinya tidak pernah punya waktu yang lebih untuk bersama-sama dengan suaminya. Tapi Yuna tidak dapat memungkiri rasa cinta yang telah tertanam di hatinya untuk sang suami dan karena itulah yang membuatnya bertahan menjalani pernikahan tidak normal ini selama dua tahun ini. Tapi ujaran suaminya dua hari lalu mampu meruntuhkan segala keyakinannya yang dibangun dengan kesabaran

" Aku akan menceraikanmu segera setelah papa sudah tidak ada" kata-kata kejam itu semakin menyakitkan ketika dibarengi dengan surat cerai yang sudah disiapkan oleh suaminya. Yuna tidak pernah menyangka! kehidupan pernikahannya ternyata setragis ini

Tawa yang tadi terdengar kini telah berganti dengan air bening yang turun dari matanya. Yuna sudah memantapkan hati untuk menerima semuanya. Dia akan menerima keputusan suaminya dan akan meminta beberapa syarat agar dirinya mau tanda-tangani surat cerai itu. Jika suaminya tidak dapat menghargai dirinya maka Yuna akan menghargai dirinya sendiri, walau jalan yang akan diambilnya sangatlah salah. Dia ingin merasakan bagaimana itu dicintai, disayangi dan diperhatikan serta bagaimana rasanya melakukan hubungan intim yang dikatakan orang sangatlah nikmat dan merupakan surganya dunia. Yuna penasaran akan hal itu! Tak jarang dirinya sering kali bermain-main dengan alat yang dibelinya untuk memuaskan hasratnya. Benda-benda yang dibuat khusus untuk hal itu. Dan ketika dirinya sampai batasnya, Yuna menangis akan nasibnya. Dia memiliki hasrat yang besar tapi tidak tahu harus mengapresiasikannya bagaimana ketika suaminya yang dikatakan orang sebagai pria sempurna, bahkan tidak peduli dengannya.

Yuna mendatangi kantor suaminya, dimana itu pertama kalinya dirinya menginjakkan kaki pada bangunan itu. Tidak peduli dengan keindahan arsitektur bangunannya ataupun tatapan penasaran para karyawan padanya. Yuna terus mengiring langkah menuju tujuan utamanya yaitu ruangan sang suami, Aaron Nelson

Permintaan

Tatapan tajam tampak menghunus mata Yuna, dimana kini dia berdiri tepat dihadapan pemimpin perusahaan raksasa Capital Group yang memenuhi 80% pendapatan kota X dimana mereka tinggal sekarang. Capital group bergerak di semua bagian hingga menguasai perekonomian kota X dan suaminya adalah pemimpin dari perusahaan raksasa itu. Akan sangat wajar kenapa orang-orang menghormatinya dengan sangat berlebihan

" Kenapa kau kemari?" pertanyaan itu terdengar begitu dingin hingga membuat Yuna kembali tersadar pada fakta kalau dirinya sama sekali tidak ada harga dihadapan pria yang berstatus suaminya itu

" Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu"

" Jika itu bukan hal penting! Aku tidak ada waktu untuk me...."

" Aku setuju untuk bercerai denganmu." potong Yuna dengan segera, menghentakkan Aaron yang langsung menatap tajam gadis 23 tahun yang telah diperistrinya selama dua tahun ini. Yuna menguatkan diri untuk mengucapkan kata-kata cerai pada pria yang dicintainya itu. Keputusan telah diambilnya. Dia akan melakukan apapun keinginan pria itu saat ini jika Aaron juga siap memberinya kebebasan dalam bertindak

" Kau yakin?" Aaron bertanya ragu. Pasalnya Yuna menolak keras keinginannya yang akan menceraikan gadis itu. Yuna sudah bertekad tidak akan pernah menandatangani surat cerai yang disodorkannya. Tapi sekarang! Apa yang membuat istrinya itu berubah pikiran?

" Sangat yakin! Tapi aku juga mempunyai syaratnya"

" Apa itu?"

" Kita akan resmi bercerai kalau papa sudah meninggal bukan? Saat itulah kita akan sepakat untuk menandatangani surat cerai ini kan?" Yuna memperlihatkan surat cerai yang pernah Aaron berikan padanya. Surat yang belum terbubuhi tanda tangan dirinya tapi tanda tangan sang suami sudahlah tercetak indah diatasnya. Itu memperjelas seberapa besar keinginan Aaron ingin menceraikannya. Mungkin setelah papa mertuanya benar-benar pergi untuk selamanya, maka mereka akan menjadi sepasang mantan suami-istri

" Iya" jawab Aaron pasti. Tidak ada sedikitpun keraguan diwajahnya saat menjawabnya. Yuna menghembuskan nafasnya pelan sebelum mengatakan syaratnya

" Izinkan aku untuk bebas tidur dengan pria lain" Aaron kembali tersentak dengan penuturan syarat tidak masuk akal itu

" Apa! Apa aku tidak salah dengar?"

" Tidak! Aku memang minta izinmu untuk tidur dengan pria lain"

" Kau gila?" tuding Aaron yang menatap jijik pada istrinya itu

" Iya! Kau benar. Aku memang sudah gila! Tidak lucu bukan? Jika nanti kita bercerai tapi aku masih perawan. Orang-orang pasti akan menggosipkan dua tahun pernikahan kita dan aku juga ingin menikmati waktuku selama masih menyandang status sebagai nyonya Nelson. Karena setelah perceraian ini aku benar-benar akan kehilangan segalanya. Setidaknya, sebelum semuanya menghilang. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya bercinta yang dikatakan orang sebagai surga dunia" Yuna berujar tenang walau dirinya kini merasa jijik pada dirinya sendiri. Tidur dengan pria lain? Menandakan seberapa rendah dirinya sebagai seorang wanita. Tapi Yuna tidak punya pilihan lain. Diabaikan selama dua tahun oleh pria yang sudah terikat dengannya benar-benar menyakitkan. Biarlah dia mencari pria lain untuk tempat pemenuhan hasratnya yang selama ini ditahannya. Yuna tidak akan peduli lagi dengan semuanya, cintanya dan hidupnya sudah hancur

" Ternyata kau benar-benar pelacur" kata Aaron lagi yang begitu mengiris hati. Suaminya mengatakan dirinya sebagai pelacur disaat Yuna bahkan tidak pernah dekat dengan pria manapun seumur hidupnya

" Terserah apa katamu! Aku tidak akan berdebat denganmu. Yang aku inginkan cuma izinmu. Kurasa itu bukan hal sulit untuk kamu memberikan izin padaku! Itu juga menjadi alasan yang sangat bagus untuk perceraian kita. Kamu bisa menceraikanku dengan alasan aku menyelingkuhimu dan tidur dengan pria lain"

" Tidak pernah kusangka. Kau ternyata serendah ini! Apa kau begitu menginginkan para pria berada dalam dirimu?"

" Anggaplah seperti itu. Sekarang berilah jawabanmu!" Yuna menjawabnya dengan begitu tenang, membalas tatapan tajam sang suami dengan menantang, dia sudah tidak peduli dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya. Aaron mengusap wajahnya kasar dengan keinginan gila Yuna

" Apa kau sedang mencoba mengujiku? Berpikir aku akan melarangmu?" ujar Aaron lagi yang membuat Yuna tertawa. Gadis itu menyunggingkan senyum sinisnya

" Untuk apa aku mengujimu? Bukankah aku sama sekali tidak penting bagimu. Aku meminta izinmu hanya sebagai bentuk formalitas karena kau masih berstatus sebagai suamiku! Kalau kau takut maka tidak perlu memberiku izinnya" ujar Yuna yang berhasil membuat Aaron naik darah karena merasa diremehkan. Pria itu punya rasa gengsi dan harga diri yang tinggi

" Baiklah! Lakukan sesukamu. Tapi ingat! Jangan pernah buat masalah bagiku. Kau masihlah dikenal orang sebagai istriku. Aku tidak ingin orang-orang menilai buruk keluarga Nelson karena ulah wanita sepertimu"

" Tenang saja! Aku tidak sebodoh itu untuk selingkuh secara terang-terangan. Terima kasih untuk izinmu dan bolehkah aku meminta sedikit uang untuk menyewa gigolo" Yuna dengan jelas-jelas sedang mengejek diri Aaron dengan terang-terangan meminta uang padanya untuk menyewa pria yang ingin ditiduri oleh istrinya itu

" Kau jangan kurang ajar, Yuna" Aaron menggeram dengan suara dalam penuh kemarahan

" Selama ini aku tidak pernah meminta apapun padamu bukan?. Dan sekarang ini permintaan pertamaku! Berikan aku uang sebesar 50 juta" Yuna dengan berani mengulurkan tangan meminta pada Aaron yang mengeram menahan marah

" Kenapa? Kau ragu?" ujar Yuna lagi dengan senyum sinis saat Aaron menatapnya tajam dengan tangan terkepal

" Jimmy!!" panggil Aaron keras pada asisten pribadinya

" Iya tuan" jawab Jimmy buru-buru memasuki ruangan tuannya setelah mendengar panggilan kepadanya melalui interkom

" Berikan wanita ini uang sebesar 50 juta. Sekarang!"

" Baik tuan" jawab Jimmy yang mempersilahkan Yuna untuk keluar dari ruangan itu

" Terima kasih" ujar Yuna pada Aaron masih dengan senyum sinisnya sembari melangkah keluar mengikuti langkah asisten Jimmy

" Sial!" desis Aaron menghempaskan diri keatas kursi kebesarannya dan memijit kepalanya yang mendadak terasa berat. Permintaan yang di ucapkan istrinya benar-benar di luar nalar dan Aaron akan mencoba tidak peduli. Wanita hanyalah makhluk pemeras baginya, dan itu termasuk juga sosok Yuna

Setelah mendapat uangnya, Yuna tersenyum menatap gepokan uang yang diberikan suaminya. Uang yang akan digunakannya untuk menyewa jasa gigolo. Menarik nafasnya pelan lalu melepasnya, Yuna sudah tidak lagi peduli dengan apapun sekarang. Dia akan melakukan apapun yang diinginkannya sekarang.

Yuna menutupi seluruh badannya dengan pakaian hingga tidak lagi terlihat dia siapa. Setelah memastikan kalau dirinya tidak akan dikenali lagi, Yuna langsung menuju rumah yang menyewakan jasa gigolo. Didepan pintu, Yuna terdiam. Dia akan menyerahkan kehormatannya pada pria yang bukan suaminya dan juga hanya berstatus gigolo, mendadak Yuna menjadi ragu harus melakukannya atau tidak. Tapi, keraguan itu tidaklah berlangsung lama

" Tidak, kamu tidak bisa mundur lagi, Yuna" ujarnya meyakinkan dirinya sendiri dan mulai mengetuk pintunya hingga keluarlah seorang wanita dibaliknya

.

.

.

Masih perawan

" Ah nona. Bukankah Anda istri dari tuan Aaron Nelson?" tanya si pemilik rumah yang menyewakan jasa gigolo pada Yuna. Seorang wanita yang berpenampilan seksi dengan senyum menggoda di wajahnya, walau tampak jelas kalau wanita itu berkisar umur antara 40 tahunan. Yuna tersenyum lalu masuk dengan begitu santai kedalam ruangan itu.

Terlihat olehnya berbagai furnitur yang tersusun dengan rapi dan sunyi. Yuna tidak mengerti apapun tentang hubungan badan antara pria dan wanita dan sekarang dia ingin berlagak seperti wanita yang sudah berpengalaman dalam hal itu. Setidaknya dia harus tetap menjunjung harga dirinya didepan orang lain sebagai istri dari pria paling berpengaruh di kota tersebut

" Iya, kau benar" jawabnya dengan anggun seraya mendudukkan diri diatas sofa yang tersedia dalam ruangan. Dia tidak peduli apakah tuan rumah sudah mempersilahkan atau tidak

" Ah! Adakah yang dapat saya bantu nyonya?" kata si wanita lagi sedikit ragu dengan pertanyaannya. Tidak mungkin Nyonya muda Nelson ingin mencarikan gigolo kemari bukan?

" Sebelum saya menyebutkan apa tujuan saya kemari, bolehkah saya tahu? Saya harus memanggil Anda apa?"

" Oh iya! Kenalkan nyonya. Saya Giorgina. Anda bisa memanggil saya Miss Gio" wanita itu mengulurkan tangannya setelah memperkenalkan dirinya sebagai miss Gio. Yuna menatap pada tangan terulur itu dan menyambutnya

" Saya Yuna. Tidak perlu memanggil saya dengan embel-embel nyonya. Cukup Yuna saja"

" Oh..Baiklah" jawab miss Gio sembari tersenyum. Rasa tegangnya perlahan memudar

" Saya kemari ingin menyewa seorang gigolo" kata Yuna dengan santai, menatap datar pada miss Gio. Dia sedang mencoba terlihat se alami mungkin untuk tidak terlalu tegang dengan keinginan gilanya

" Apa!!" miss Gio cukup terkejut mendengarnya sampai-sampai wanita berumur tiga puluhan itu menutup mulutnya. Apa ini bisa diartikan kalau tuan Aaron Nelson pria yang bermasalah dengan genetalnya hingga tidak dapat memuaskan istrinya dan sekarang sang istri pergi mencari kesenangan dengan gigolo? Miss Gio tidak dapat mempercayainya

" Jangan berpikiran macam-macam. Saya sudah mendapatkan izin dari suami saya yang akan segera menjadi mantan suami mungkin" kata Yuna yang mendapatkan perhatian penuh rasa penasaran dari miss Gio

" Aku akan menceritakannya padamu. Pastikan kamu dapat dipercaya"

" Tenang saja nyonya. Setiap rahasia pelanggan kami akan tetap terjaga" miss Gio meyakinkan. Yuna mulai menceritakan sedikit tentang pernikahannya dengan Aaron yang tidak seperti apa yang orang-orang lihat. Dia tidak pernah bahagia dalam pernikahannya dan rasa penasarannya pada hubungan dengan lawan jenis. Miss Gio hanya mampu membuka mulutnya tidak percaya dengan pendengarannya

" Tuan Aaron benar-benar tidak pernah menyentuh Anda?"

" Ya..seperti apa yang Anda dengar. Saya masih perawan" jawab Yuna yang membuat miss Gio membelalakkan matanya

" Tapi..Anda yakin ingin melakukan ini nyonya? Melepas kehormatan Anda pada seorang gigolo?" miss Gio sekali lagi memastikan. Sejelek apapun pandangan masyarakat padanya akan profesinya sebagai mucikari para gigolo, miss Gio tetap masih memiliki rasa kasihan dalam diri akan para wanita seperti Yuna

" Anda tidak perlu memikirkan hal itu. Saya sudah siap untuk menanggung semuanya. Berikan pada saya gigolo terbaik disini" pinta Yuna dengan wajah datarnya. Gadis itu jelas tidak ingin terlihat gentar saat ini

" Tapi nyonya..?"

" Anda tidak perlu khawatir akan bayarannya. Saya akan membayarnya, berapapun yang Anda inginkan"

" Sebenarnya ini bukan soal bayaran nyonya melainkan..." miss Gio ragu untuk mengatakannya. Sekarang dia memegang kunci rahasia terbesar istri dari pria paling berpengaruh di kota X. Bukankah itu luar biasa? Dia hanya perlu membuka kunci lalu akan ada jalan lebar terbentang untuknya. Entah itu jalan menuju kemakmuran atau jalan menuju kehancuran. Bukan hal sulit bagi seorang Aaron Nelson menghapus seorang wanita sepertinya dari kumpulan masyarakat

" Jangan takut! Aaron tidak akan menyakiti Anda selama Anda menjaga rahasia ini agar tidak diketahui orang lain. Bukankah sudah saya bilang. Aaron mengijinkan saya untuk tidur dengan pria lain"

" Nyonya tenang saja. Saya jamin kalau saya dapat dipercaya"

" Oh ya! Apakah ada cara supaya saya dapat berhubungan tanpa di kenali. Seperti yang Anda tahu, saya istri dari pria paling berpengaruh. Sangat sulit menutup identitas diri agar tidak dikenali" kata Yuna lagi

" Anda dapat melakukannya dalam gelap" usul miss Gio

" Tidak! Aku tidak suka alternatif itu. Ini akan menjadi malam pertamaku dalam berhubungan badan dan aku tidak ingin melakukannya dalam gelap" ujar Yuna menolak usul yang dilontarkan

" Bagaimana dengan topeng? Anda bisa menggunakan topeng untuk menutupi sebagian wajah Anda. Kebetulan saya mempunyai beberapa disana" kata Miss Gio menunjuk pada laci di sudut ruangan. Yuna tampak berpikir. Alternatif itu sangat berguna, Yuna dapat menyembunyikan identitasnya tanpa perlu menutup diri untuk menatap nantinya

" Baiklah. Itu sepertinya usul yang bagus. Aku akan memakai topeng" putus Yuna akhirnya

" Silahkan Anda menuju kamar terbaik disini, nyonya" kata miss Gio yang menuntun Yuna pada kamar terbaik rumah bordil gigolo tersebut

" Terima kasih. Ini uang bayarannya. Semuanya 50 juta, saya akan datang lagi nantinya sampai uang itu habis"

" Apa!!" kembali miss Gio terbelalak. Ternyata Yuna memang tidak main-main untuk tidur dengan Gigolo

" Lakukan saja apa yang ku minta. Tidak perlu terkejut seperti itu"

" Baik nyonya..saya akan segera membawa gigolo terbaik untuk Anda. Saya permisi"

" Eum" Yuna hanya mengangguk dan memasuki kamar tersebut. Yuna tersenyum menatap dekorasi kamar tersebut yang bagaikan kamar pengantin. Dia yakin, kamar ini pasti ditujukan untuk VIP. Wangi didalamnya juga begitu menggoda dengan kelopak mawar yang memenuhi ranjang tapi tidak ada lilin disekitarnya. Mendadak Yuna kembali merasakan jantungnya berdegup dengan kencang. Apakah dia sudah siap untuk melakukan ini semua?

" Tidak..aku tidak boleh gentar seperti ini" gumam Yuna menatap pada topeng berwarna merah ditangannya. Topeng yang diberikan miss Gio untuk menutupi identitasnya

" Ah! Lebih baik aku mandi dulu" lanjutnya sembari melangkah ke dalam kamar mandi. Dapat tercium oleh hidung mancungnya aromaterapi yang begitu menenangkan. Bukankah ini terlalu bagus hanya untuk fasilitas orang yang akan melakukan hubungan badan tanpa ikatan? Yuna tertawa, setidaknya ini adalah cara seseorang untuk mencari uang demi bertahan hidup dan dia tidak punya hak dalam mengkritiknya bukan? Bahkan sekarang dirinya termasuk salah satu yang mencari kesenangan dengan cara kotor ini.

Yuna membuka pakaiannya dan terlihat lah kulit mulusnya yang begitu indah. Tubuhnya juga begitu menggoda. Sungguh Aaron akan menyesal pernah mensia-siakan istri seperti Yuna. Dengan begitu anggun, Yuna masuk kedalam bathtub yang sudah tersedia dengan segala wewangian yang akan cukup bagus untuk kulitnya

" Ah nyamannya" gumamnya sembari menikmati waktunya berendam didalam bathtub sebelum dirinya melepas kehormatannya pada seorang Gigolo

🍀🍀🍀

Miss Gio tampak mondar-mandir memikirkan siapa gigolo yang pantas untuk melayani Yuna. Dia sedikit sulit untuk memastikan siapa yang pantas saat mengingat kalau Yuna masih lah seorang perawan

" Ah bagaimana ini! Tidak ada yang pantas" gumamnya merasa kebingungan. Miss Gio akan merasa bersalah jika memberikan Gigolo yang jelas-jelas tidak akan pantas untuk Yuna disaat gadis itu masih menyandang status sebagai istri Aaron Nelson dan masih lah seorang perawan

" Bagaimana! Apa yang harus kulakukan?"

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu mengalihkan kebingungannya. Miss Gio segera melangkah untuk membukanya dan dibuat terkejut dengan tamu yang datang

" Anda.....?"

" Bisakah saya menjadi gigolo disini?"

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!