"Terimalah lamaran dari Dia,Hasna.Ayah ingin agar Kamu dibimbing oleh beliau.Beliau seorang alim,seorang hafidz,bahkan beliau ini mempunyai segudang prestasi baik Didalam maupun luar negeri.Ayah sudah lama mendambakan Ustadz Faqih menjadi suamimu.Dan harapan Ayah terkabul juga,putri Ayah satu satunya Akhirnya bisa menikah dengan beliau.Betapa bangganya Ayah,jika Kamu mau menerima tawaran ini.
"Ayah mohon Sayang,pertimbangkanlah permohonan Ayah ini,Nak!"Ucap Syarif.Pria setengah baya itu tampak sumringah saat menyampaikan kabar gembira itu.Namun tidak demgan Hasna.Gadis 18 tahun yang baru saja lulis SMA itu tampak begitu Syok mendengar permohonan Sayang.
"Jangan mengada ngada Ayah,Ustadz Faqih itukan sudah punya Istri,kok seenaknya sih,kok Dia tega mau menduakan Istrinya.Tidak.Aku tidak mau Ayah,Aku menentang keras permintaan Ayah ini."
"Istrinya sudah lama terbaring sakit.Istrinya kena penyakit stroke.Sudah 5 tahun.Kasian sekali Dia Nak.Dia membutuhkan seorang wanita untuk mengurusnya."Ucap Sang Ayah.
"Ya ampuuun,dasar Ustadz gatel.Bukannya mengurus Istrinya dengan baik,malah mau poligami.Gak mau Ayah,Aku gamau dinikahkan dengan Ustadz itu.Kenapa harus nikah lagi sih,bukannya diobatin itu Istrinya!"
"Istrinya yang memohon agar Ustadznya mau nikah lagi,Nak.Makanya Dia memintamu untuk jadi Istrinya,bahkan Istrinya sudah menyuruhnya itu 3 tahun yang lalu!"
"Ah,itu pasti mengada ngada saja,memang kegatelan saja Ustadznya.Gak kasian sama Istrinya yang lagi struk,malah mau menyakiti Dia.sama saja Itu menyiksa lahir batinnya Ayah.sudah fisiknya sakit,ini batinnya mau disiksa,kok tega sekali sih!"
"Bukan seperti itu Hasna,Namanya manusia.Ustadz pun membutuhkan pendamping yang bisa memenuhi kebutuhan lahir batinnya.Ayah tidak mau mendengar alasan apapun.Terima lamarannya,agar Dia bisa menikahimu secepatnya!"
"Ayah gak bisa maksa Aku.lagian Aku masih dibawah umur,Aku gak mau nikah sama Dia titik!"Ujarnya sambil berlalu dari hadapan sang Ayah sambil menghentakkan kakinya.Membuat Ayahnya hanya geleng geleng kepala saja saat melihatnya.Entah harus bagaimana cara membujuknya agar sang Anak mau menerima lamaran dari Ustadz yang sudah lama dikaguminya.
*******
Dipagi hari yang cerah,tampak langit berwarna biru dan terdengar suara burung berkicau dengan begitu merdu.Namun justru wajah Hasna pagi itu begitu suram.Karena sang Ayah yang kemarin baik baik saja,mendadak harus dilarikan kerumah sakit.Tentu saja hal itu membuatnya ketakutan dan hal itu membuatnya sangat panik.
Hasna tak beranjak dari sisi sang Ayah sedikitpun.Dia tampak memegangi tangannya sambil berurai air mata.
"Ayah,Bangun Ayah.Jangan seperti ini.Aku gak mau jadi yatim piatu,hanya Ayah didunia ini Yang Aku punya.Tolong yang kuat Ayah,jangan seperti ini."Ucapnya sambil mencium tangan Ayahnya.
"Ayah.....!"Ucapnya dengan suara yang begitu lirih.
"tolong jangan membuatku takut seperti ini Ayah.Ayah harus sehat,Ayah harus sembuh.Aku tidak mau melihat Ayah sakit."Ucapnya lagi.
Saat ini sang Ayah berada di UGD,menurut penjelasan dokter,Ayahnya itu terkena serangan jantung.Dan saat ini.Dia akan segera dipindahkan ke ruang ICU,tentu saja hal itu membuat Hasna semakin ketakutan.Apalagi didunia ini Dia hanya hidup dengan Ayahnya saja.Dia hanya Anak satu satunya,sedangkan Ibunya sudah lama meninggal.
"Hasna bagaimana keadaan Ayahmu!"Tanya suara laki laki yang membuatnya terhenyak kaget.
*********
Pak Ustadz,tolong Ayahku Pak Ustadz.Huuuuu...huuuuu!"Hasna menangis sedih sambil menutup wajahnya.
"Tenanglah Hasna,jangan menangis seperti itu,doakan Ayahmu agar secepatnya bisa sembuh seperti sedia kala.Aku sangat yakin Ayahmu akan baik baik saja.Ayahmu sangat kuat.Sebentar lagi beliau pasti sadar!"Ucap Faqih.
Lelaki tampan dan Gagah itu tampak memakai pakaian kasual.Wajahnya tampan seperti Oppa di drama Korea.Wajahnya mulus tak ada selembar jenggot pun yang tumbuh.Wangi semerbak dari parfumnya sukses membuat Hasna terbuai.Wanginya begitu semerbak dan menenangkan.Membuatnya benar benar nyaman.Namun saat Dia ingat permintaan Ayahnya untuk menjodohkan Hasna dengan Ustadz Faqih,hal itu membuatnya takut.Diapun malu bertemu Ustadz yang juga guru ngajinya itu.Dia bersama teman teman lainnya memang belajar Tahsin dengan Ustadz Faqih.
"Ayah,bangun Ayah.Ada Ustadz Faqih disini!"Ucap Hasna lirih,kemudian sang Ustad menghampiri.Diapun mendoakan kesembuhan Pak Syarif.Bagi Sang Ustadz,Syarif adalah orang yang sangat bijaksana.Dia sudah menganggapnya seperti Ayahnya sendiri bahkan seperti sahabat karena Mereka senang bertukar pikiran ataupun hanya sekedar mengobrol dan bercanda.Melihatnya terbaring seperti itu membuat Faqih sedih melihatnya.
"laa ba'sa thohurun Insya Allah!"
"Semoga Allah mengangkat penyakitmu,Dan semoga sakitmu ini menjadi penggugur segala dosamu!"Ucapnya sambil memegang tangan Syarif.
"Ayah...Ayah bangunlah...!"Entah karena mendengar suara sang Anak atau bagaimana,tiba tiba saja Syarif menggerakkan tangannya.Kini Dia sudah tersadar membuat Hasna dan Sang ustadz mengucap Syukur.
"Ayah,Alhamdulillah Ayah sudah siuman!"
"Ayah dimana Hasna?"Tanya Syarif sambil memandang kesekelilingnya.
"Ayah ada dirumah sakit,Tadi tiba tiba Ayah pingsan!"
"Ada Ustadz Faqih!"Ucaonya sambil tangannya diulurkan.Buru buru Sang Ustadz meraih tangannya.
"Terimakasih Ustadz susah datang.Saya jadi merepotkan."
"Jangan bicara seperti itu Pak Syarif.Saya sama sekali tidak direpotkan."
"Semoga Bapak cepat sembuh seperti sedia kala,agar Kita bisa ngobrol ngobrol lagi!"Ucap Faqih.
"Saya akan ngobrol ngobrol lagi kalau Ustadz serius dengan perkataan Ustadz!"
"Maksud Pak Syarif apa?"
"Maksud Saya mengenai lamaran Ustadz Yang meminta Hasna untuk menjadi Istri Ustadz!"Ucap Syarif lirih,membuat mata Hasna membola.Dia pikir kalau Ayahnya sedang sakit seperti itu mungkin akan lupa,namun justru Ayahnya masih saja membahasnya.
"A-Ayahkan sedang sakit.Nanti saja hal itu dibahasnya Ayah.Jangan sekarang.Ayah harus sembuh terlebih dahulu.Ayah jangan banyak pikiran yang aneh aneh dulu,Yah!" Ujar Hasna
"Bukan pikiran aneh aneh Hasna,Ayah hanya ingin ada seseorang yang akan melindungi Kamu kalau Ayah tidak ada!"
"Ayah jangan bicara seperti itu,Jangan bikin Aku takut,Ayah!"Hasna kembali menangis sambil memggenggam tangan sang Ayah.
"Hasna,,namanya Umur kan Kita tidak tahu,ajal menjemput bisa kapan saja.Namun Ayah ingin saat Ayah tidak ada nanti,ada Lelaki yang tulus mennyayangi Kamu dan menjaga Kamu!"
"Pak Syarif,sudah ya.Tidak usah banyak berpikiran yang aneh aneh dulu.Saya menunggu kesembuhan Pak Syarif."Ucap Faqih sambil mengusap lengan Syarif.
"Tapi Saya ingin mendengar kesungguhan Ustadz.Mumpung Anak Saya ada.Ustadz tanyalah langsung pada orangnya.Saya akan sangat bahagia kalau diberi kesempatan untukenikahkan kalian berdua.Jadi Saya tenang karena Hasna dijaga oleh orang yang tepat."
"Baiklah,Hasna...Saya ingin mempersunting Kamu jadi Istri Saya.Apakah Kamu bersedia menjadi Istri Saya?"Tanya Sang Ustadz membuat Hasna terkaget kaget.Ternyata hal itu benar adanya.Ustadz Faqih ingin memperistrinya menjadi Istri yang kedua.
**********
Bagaimana jawabanmu Hasna?"Tanya Sang Ayah.
"Ayah,ini bukan waktu yang tepat.Aku pikir lebih baik fokus untuk kesembuhan Ayah dulu,nanti saja hal itu dipikirkan."
"Tapi Kamu menerimanya kan?"
Hasna hanya diam tak menjawab sepatah katapun.
"Diamnya seorang wanita berarti iya."Ucap Faqih sambil melirik kearah Hasna yang sedang menunduk malu.Hasna hanya pasrah,Dalam hati Dia menurut saja,sesuai keinginan sang Ayah.Dia khawatir bila menolak lamaran sang Ustadz,penyakit Ayahnya akan kembali kambuh.
"Alhamdulillah,Ayah bahagia Kamu menerima lamaran ini Nak,Ayah sangat ingin melihatmu menikah."Ucap Sang Ayah dengan rona wajah yang teramat bahagia.
Faqih pun bahagia,ternyata wanita yang ada disampingnya itu mau menerima lamarannya.Sebenarnya Faqih tidak ada niatan untuk menikah lagi.Baginya cukup satu Istrinya yang kini sedang terkena penyakit stroke,namun Sang Istri terus saja memaksanya.Bahkan Dia sudah terlalu sering menolak keinginan Istrinya itu,namun karena terus terusan didesak,membuat Faqih tak bisa lagi menolaknya,apalagi Pak Syarif yang merupakan salah seorang dari jamaah yang selalu rajin menghadiri kajiannnya,Dia menawarkan putrinya untuk dijadikan Istri olehnya,setelah melakukan solat istikharah beberapa kali,akhirnya Faqih meminta ijin untuk menjadikan Hasna sebagai Istri keduanya.
"Sebaiknya walimah kalian dilakukan dengan segera,karena niat baik itu tidak perlu ditunda lagi!"Ucap Syarif.
"Ayah ini maunya buru buru terus,sabar dong Ayah.Yang penting kan,Aku sudah menerima lamaran Ustadz Faqih,kalau untuk menikah kan bisa setaun atau 2 taun lagi.Lagi pula Aku juga mau mengejar cita citaku dulu.Akukan baru lulus SMA,Aku mau kuliah.Aku mau kerja.Aku mau jadi wanita karir.Setelah itu baru Aku mau menikah dengan Ustadz,Ustadz maukan menunggu Aku setahun,2 tahun atau 10 tahun lagi ustadz?Tanyanya.Membuat Sang Uatadz bingung menjawabnya.
"Kalau Kamu bicara seperti itu,berarti Kamu ingin melihat Ayah cepat mati.Baiklah kalau itu mau Kamu Hasna.Ayah tidak bisa memaksa lagi!"Ucapnya sambil memalingkan wajahnya dengan sedih.Membuat Hasna tak enak hati.
"A-Ayah jangan bicara seperti itu,Yah!"
"Ayah sudah tua Hasna,kalau Kamu mau mengejar cita cita mu silakan.Impian Ayah sebenarnya sangat ingin menikahkanKamu dengan Lelaki yang baik,yang taat agamanya,agar Kamu bisa dibimbingnya dengan baik.Tapi kalau Kamu seperti ini,Ayah bisa apa?"Ucap sang Ayah dengan wajah sendu.
"Ya sudah Aku terserah Ustadz dan Ayah saja.Silakan maunya kapan,InsyaAllah Aku siap!"Ucapnya dengan wajah sedih.
"Baiklah Hasna,Sepertinya Ayahmu sangat ingin Kita menikah secepatnya.Bagaimana kalau Hari jum'at depan.Kita akan melaksanakan walimah sekaligus walimatul urusy nya."Ucap sang Ustadz.
"Ju-jum'at depan?apa tidak terlalu cepat Ustadz?"Tanyanya.
"Bagiku itu sama sekali tidak cepat.Kalau mau lebih cepat bisa dilaksanakan hari ini atau besok!"Ucap Sang Ustadz yang langsung membuat wajah Hasna terlihat sangat panik.
"oh,ya sudah.kalau mau hari jum'at.A-Aku tidak menolak!"Ucapnya lagi langsung membuat sang Ustadz mengulas senyum.Dia tampak sangat puas melihat kepanikan diwajah Hasna,ketika Dia menodongnya untuk menikah hari itu juga.Sang Ayahpun kembali tersenyum bahagia melihat Hasna menuruti keinginannya.
"Ayo Ayah cepat sembuh agar Ayah bisa secepatnya menikahkan Aku!"
"Iya Nak,Ayah pasti akan secepatnya sembuh,Ayah yang akan langsung menikahkanmu!"Ucap sang Ayah.
********
Ijab kabul dan walimatul urusy sudah selesai dilaksanakan,para tamu undanganpun audah tak terlihat lagi batang hidungnya,kini rumah Hasna sudah terlihat agak sepi,hanya beberapa tamu saja yang tampak Asyik berbincang bersama Faqih juga Syarif.Sedangkan Hasna sudah beranjak kekamarnya.
Acara penikahan Hasna dan sang Ustadz diadalan dirumah Hasna,acara itu sangat sederhana.Hanya mengubdang para tetangga dan kerabat dekat.Karena memang caranya yang serba mendadak.Hal otupun berdasarkan permintaan dari Hasna sendiri,yang pernikahannya itu tak ingin terlalu mewah.Apalagi statusnya yang seorang Istri kedua membuat Hasna benar benar merasa tak nyaman,belumlagi oara tetangga menggunjingnya karena dianggap sebagai oelakor yang mau saja dijadikan Istri kedua.Padahal dalam hati kecilnya Dia sangat menolak keras permikahan itu.
Sebagai seorang Istri kedua,Hasna sadar betul kalau hal itu pasti akan menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat.Walau banyak yang menggunjing dan menjelek jelekkan dirinya.Namun tak sedikit oula yang membelanya.
Saat sedang asyik melamun,tiba tiba terdengar pintu kamarnya terbuka.Dan sang Ustafz tampan yang kini telah sah menjadi suaminya masuk kedalam kamarnya.Seketika darahnya langsung berdesir.Jantungnya berdebub dengan cepat.
Gafis cantik yang masih muda belia itu,mendonggakkan wajahnya,memberanikan diri menatap wajah sang Ustadz yang kini sudah sah menjadi Suaminya.Dan secara tak sengaja sang ustadzpun sedang mencuri curi pandang kearahnya.Hingga mereka pun kini saling menatap.Faqih tersenyum padanya,pada istri kecilnya yang saat ini terlihat begitu cantik dan manglingi.Dia memakai gaun pengantin syar'i beewarna putih,make up yang tipis,serta ada mahkota diatas kepalanya,semakin membuat Faqih terpana melihatnya.
"Apa mau Aku bantu untuk melepaskan gaunmu,Sepertinya gaunmu itu sangat panas,?"Tanyanya dengan pelan.Namun mendengar hal itu,membuat Hasna ketakutan.
"Ti-tidak usah ustadz,biar Aku saja!"Ucapnya dengan wajahnya yang merah merona menahan malu.Dia benar benar merasa kikuk dan grogi dengan kehadiran sang Ustadz yang sudah ada dikamarnya.
"Baiklah,Aku akan membersihkan diriku dulu.Setelah ini Kamu bersihkan tubuhmu,atau mau mandi bersama sama?"Tannyanya menggoda Hasna yang kini sudah sah menjadi Istrinya.
"Ti-tidak mau,jangan...eh maksudnya biar Aku nanti saja Ustadz!"Ucapnya sambil tidak bergeser dari tempat tidur itu.Jantungnya semakin dag dig dug tak menentu.
"Baiklah kalau begitu,Aku duluan ya!"Ucap sang Ustadz,kemudian berlalu dari hadapannya.
Demi apa,perasaannya kini campur aduk.Antara malu,takut,grogi.Seorang ustadz yang merupakan guru ngajinya,yang bahkan sangat diidolakan oleh kaum ibu ibundan demaja seperti dirinya,kini Lelaki itu sudah jadi suaminya.
Tak dipungkiri Ustadz Faqih memang sangat sangat tampan,tinggi gagah,wajahnya putih bersih,bibirnya tipis kemerahan,wajahnya tipe oriental.Kalau kata anak abak haman sekarang mirip altor Korea,dan sebagai penggemar berat drama Korea,memang dapat diakui kalau Ustadz Faqih memang mirip aktor Korea,namun dalam hatinya belum ada perasaan cinta atau tertarik pada Ustadz tampan itu.Sia hanya menghormati Lelaki itu sebagai gurunya.Dan menghadapi malam pertama ini membuat Hasna benar benar takut.Dia belum siap,apalagi yang Dia dengar biasanya seorang Lelaki dan seorang wanita dimalam pertama itu akan memadu kasih sepanjang malam,hal itu membuat Hasna merinding bulu roma.
"Aduuh gimana ya,cara ngasih pengertian ke Ustadz Faqih,kalau Aku benar benar belum siap.Aku harus ngomong apa sama Beliau,aduuuh Aku bener bener takut.Aku gak mau!"Ucapnya sambil menyilangkan tangan didadanya.
"Aku belum mau diapa apain!"Gumamnya.
"Hasna...!"Panggil sang Suami.Wajahnya sudah terlihat segar dan semakin tampan,apalagi memakai hanya memakai kaos dan celana mendek,membuat hasna terpesona sekaligus merasa malu.Karena buasanya Hasna melihat suaminya itu selalu mrmakai jubah gamis dengan peci putih.Sekarang penampilannya benar benar terlihat berbeda.
"Awww...Aduuhh..perut Aku sakiiiit,...Awww...emmh..sakiit!"Tiba tiba Hasna memekik pura pura kesakitan,Dia berekting agar bisa terhindar dari malam.pertama yang menurutnya sangat horor dan menakutkan.
"ke-kenapa Hasna?"Tanya Faqih dengan wajah khawatir sambil mendekat kearah Hasna yang justru membuatnya ketakutan.
""Ehh...ehhh nggak usah dekat dekat Uatadz,Aku cuma sakit perut Ustadz,nanti juga paati sembuh,cuma butuh istirahat dan tidur yang nyenyak Ustadz!"Ucap Hasana Sambil tersenyum meringis.
"Mana yang sakit coba Aku lihat!"
"Ja-jangan Ustadz,tidak usah dilihat,nanti juga sembuh sendiri,hanya perlu tidur yang nyenyak,tidak ada gangguan dari manapun.Sa-Saya memang seperti ini Uatadz,penyakit Saya tiap malam memang sering kambuh begini!"Ucaapnya sambil tersenyum meringis.
"Ya sudah,Kamu mandilah dulu,ganti dengan pakaian yang nyaman."Ucap Faqih dengan begitu lembut.
"I-iya Ustadz!"
"Setelah ini Kita akan solat sunnah ya.Kita berjamaah.
"Tapi tadi Saya sudah solat ba'diyah ustadz!"
"Ini solat sunnah saat malam.pertama sebelum kita berjima(bercinta)!"
"hah berjima?ta-tapi.kan Saya sedang tidak enak badan,perut Saya kan sedang sakit ustadz!"Ucapnya dengan wajah ketakutan.
"Baiklah Hasna,tidak.apa apa.Bersihkan saja dulu tubuhmu itu,jangan lupa untuk berwudhu."
"Na'am(baik) ustadz!"
*********
Hasna berlama lama dikamar mandi,Dia sangat malu bertemu lagi dengan sang Ustadz,Dia sangat berharap kalau Lelaki itu sudah tidur terlelap.Setelah hampir satu jam berada dikamar mandi,akhirnya Hasna keluar dengan memakai gamis dan kerudung yang sebelumnya sudah dibawa kekamar mandi.Dia mengedarkan pandangannya.celingukan kesetiap sudut kamarnya.
"Fyuh...Aman,Aku bisa tidur dengan tenang."Ucapnya sambil menghela nafas panjang begitu dilihatnyaSang Ustadz alias suaminya tidak ada dikamarnya.Hasna berfikir kalau suaminya itu pasti pergi kerumah Istri tuanya.Sedangkan Dia hanya sebagai Istri kedua pasti akan sering ditinggal.
Sengan tenangnya Diapun membuka hijabnya yang hanya sebatas dada itu kemudian dilipatnya dengan rapi,lalu gamisnya yang pun Dia lepas hingga Hasna hanya memakai daster selutut,dengan tenang Dia masukkan gamis itu kedalam lemari.Rambut panjangnya sepinggang disisir dengan pelan,dan tanpa disadari,sang Ustadz sudah berdiri dibelakangnya,mengagumi rambut panjang hasna yang sangat indah.Dia menatatapnya dengan tertegun.
"Sudah selesai Hasna?"Suara lembut sang Ustadz membuat Hasna tersentak.tak menyangka kalau sang ustadz tiba tiba sudah ada dibelakangnya,benar benar membuatnya kaget seketika.
"U-Ustadz...Aku pikir Ustadz sudah pulang!"Ucapnya dengan mata membelalak kaget.
"Hahaha Kamu ada ada sajaHasna,Aku pulang kemana?Aku baru saja menaikah denganmu.mana mungkin Aku pergi dan pulang begitu saja.Aku akan tetap disini sampai seminggu.Bersamamu disini.Dan juga Kita inikan sudah menikah.Jangan panggil Aku Ustadz,panggilan dengan panggilan yang lain!"Ucap sang Ustadz.
"Saya harus memanggil Anda apa Ustadz?karena Saya sudah terbiasa memanggil Anda seperti itu.
"Apa saja,asal jangan terlalu formal.Aku Suamimu sekarang.Panggil Mas,Abang,Kakak,Habibi,atau sayang juga boleh!"Ucapnya sambil tersenyum lalu mendekati Hasna.Membuat Dia panik,Dia segera bangkit berdiri dan menjauhi sang Ustadz.
"Ustadz maaf,Aku belum terbiasa,A-Aku juga belum siap.Aku benar benar belum siap dengan pernikahan ini.Mohon maafkan Aku Ustadz!"
"Iya Aku mengerti Hasna,Kamu paati sangat terkejut karena tiba tiba Kamu sudah berstatus menjadi seorang Istri sekarang.Akupun jadi seorang Suami dari dua Istri.Semoga Aku bisa berbuat adil untuk mu juga untuk Istriku!"
"Ustadz,maaf ya,Aku akan tetap tinggal disini walaupun sudah menikah dengan Ustadz,Aku tidak mau tinggal dengan Ustadz juga Istri Ustdaz yang pertama.Aku tidak mau tinggal disana!"Ujar Hasna sambil memandang sang Ustadz dengan wajah segan.
"Iya Hasna,Aku sangat mengijinkan Kamu tinggal disini dengan Ayahmu.Walaupun sebenarnya Aku sudah menyiapkan rumah untukmu.Tentu rumah itu terpisah dengan Istri pertamaku.Karena sangat tidak dianjurkan bila kalian harus tinggal bersama.Sunnahnya memang harus terpisah,agar tidak ada pertikaian dan perselisihan."
"Itu Ustadz tau akan ada perselesihan,tapi kenapa harus beristri 2 sih.Kan kasian Istrinya Ustadz,mana lagi sakit.Sakit fisiknya,sekarang ditambah dengan sakit batinnya.Saya todak bisa membayangkan kalau jadi beliau.Hati Saya pasti hancur!"Ucap Hasna dengan wajah sedih.
"Aku sudah ribuan kali menolak semua ini Hasna,namun Istriku terus mendesakku.Sudah berbagai alasan Aku berikan padanya.Namun Istriku sangat menginginkan Aku untuk menikah lagi.Apalagi Istriku itu sakit selama 5 tahun.Mungkin Dia sangat merasa bersalah,larena sebagai Istri,Dia tidak bisa melayaniku lahir maupun batin!"
"Begitu Aku memberitahu Dia tentang kabar kalau Aku menikahimu,Dia sangat senang!"
"Aku akan membawamu untuk berkenalan dengannya,sekarang kemarilah Istriku Sayang!"Ucap Sang Ustad membuat Hasna terhenyak.
********
Ustadz mohon maaf Aku belum siap Ustadz,Aku malu!"Ucapnya sambil tertunduk malu.
"Aku janji tidak akan berbuat apa apa,kalau memang Kamu belum siap.Aku hanya ingin dekat dan memandang Istriku dari dekat."Ucapnya sambil menatap Hasna dengan gaun tidurnya dan rambut panjangnya yang tergerai indah.Dengan berat hati,Hasna perlahan menghampiri Ustadz yang kini sudah menjadi suaminya itu.Dia berjalan dengan takut takut mendekati sang Ustadz
"kamu tidak usah takut seperti ini Hasna,Aku tak akan menerkammu.Kamu ini lucu!"Ucapnya sambil duduk bergeser mendekat kearah Hasna.Wanita muda kian gemetar,jantungnya berdetak dengan cepat.Kemudian perlahan Dia memegang tangan Hasna.Lalu mengecupnya,membuat Hasna menarik tangannya dengan cepat sambil memandang wajah sang Suami dengan segan.
"Istriku Sayang,Kamu tidak perlu takut padaku,Aku sekarang bukan orang lain,Kamu kelihatan tegang begitu.Rileks saja Hasna.Lagi pula Aku juga gak akan maksa Kamu."Ucapnya sambil tersenyum begitu manisnya.Membuat Hasna tertegun.Betapa suaminya itu sangat tampan.senyumnya pun sangat menawan,ada lesung pipit dipipi kirinya,membuat Dia hatinya berdesir.Hasna cepat cepat memalingkan wajahnya.Dia tak ingin sang ustadz melihat kalau Dia sedang mengagumi wajahnya.
"Apa Kamu sudah mengantuk?"Tanya Faqih.Lelaki itu mulai membuka kancing gamisnya yang berwarna putih.Membuat jantung Hasna dah dig dug tak menentu.
"emmh i-iya,Aku sangat ngantuk,ustadz.Aku tidur duluan ya!"Ucapnya sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut,lalu membelakangi sang Ustadz.Sedangkan Ustadz tampan itu hanya senyam senyum melihat Istri kecilnya itu.
Setelah mengganti pakaiannya,sang Ustad ikut tertidur disamping Hasna.Diapun memeluk Hasna dari belakang,membuat Gadis itu gemetar,merasa ketakutan.Dan Faqih dan merasakannya.Namun bukannya melapas pelukan itu Faqih justru memeluknya semakin erat.Membuat Hasna merasa sesak.
"Ustadzz,lepasin Aku...!"Hasna memberontak berusaha melepaskan diri pelukan sang ustadz.
"Aku akan terus memelukmu seperti ini kalau Kamu terus retusan memanggilku Ustadz.Alu ini Suamimu sekarang,Hasna!"
"Ya baiklah,Pak...Bapak tolong lepaskan Saya.Pak!"Ucapnya dengan wajah meingis masih berusaha melepaskan diri.
"Enak saja,panggil Bapak.Cari yang lain,memangnya Aku Bapak Kamu,sembarangan saja ini kalau ngomong."
"Lalu apa dong,ini salah itu salah!"
"panggil Mas aja,mau?"Tanya Hasna sambil menoleh kearahnya,yang langsung dibalas senyuman bahagia oleh Faqih.
"Nah kalau itu lumayan,Aku suka mwndengarnya,apalagi kalau dibelakangnya pake kata kata Sayang!"Hasna langsung memutar bola matanya.
"Udah dong peluk peluknya,Aku mau tidur!"Ujar Hasna,dengan wajah sebal.
"Iya Sayang,selamat tidurnya,Istriku.Mimpi Yang indah!"Ucapnya tersenyum manis.
"Senyam senyun terus,sekarang lepasin dulu dong Mas,Aku gak bisa nafas!"Ucap Hasna dengan ketus.
"Iya Istriku Sayang,tapi Mas boleh peluk Kamu kan!"Hasna tidak menjawab.Dia pura pura memejamkan mata sambil menarik selimut hingga menutupi kepalanya,membuat sang Ustadz gemas.Faqih menarik selimutnya itu dengan perlahan,membuat Hasna kesal.
"Ada apalagi Mas,Aku udah ngantuk ini!"Ujarmya dengan wajah kesal namun dibalas Faqih dengan senyuman.
"Selimutnya jangan ditutupi sampai wajah Kamu tidak terlihat,nanti gak bisa nafas,gimana?Memangnya mau Aku kasih nafas buatan?"Tanyanya menggoda Hasna.
"Ihh,apasih nih Pak Ustadz mulai mesum deh.Udah jangan bercanda terus.Aku mau tidur,Aku Lelah Ustadz."
"Tuhkan manggilnya Pak ustadz lagi.Aku gelitikin,nih!"
"iya deh iya,Mas..Mas Ustadzzzz....!"Hasna tertawa sambil menggoda Faqih.
"Wahh bener bener minta digelitikin,awas ya!"
********
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!