NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah Dengan Calon Suami Kakakku

bab 1

"Papa jemput Mawar dan suruh dia yang menikah dengan Abymana."

Gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun itu berbicara dan memerintah Papanya untuk menjemput adiknya yang lama mereka lupakan untuk menjadi pengganti dirinya menikah dengan laki-laki yang seharusnya menikah dengannya.

"Tidak bisa Jingga, keluarga kita dan keluarga Abymana sudah memutuskan kamu yang akan menikah lagipula mereka tidak tahu kalau di rumah ini ada anak perempuan lain. Mereka hanya mengenal kamu," ucap Mahendra yang berbicara sembari berdiri dan menatap putri pertamanya itu.

"Tapi aku tidak mau menikah dengan Aby, aku sudah tidak menyukai dia lagi."

"Jingga! Kamu sadar gak sih? Kamu itu sudah mempermainkan perasaan Aby dan keluarganya," ucap Marisa.

"Mempermainkan dimananya Ma? Aku tidak pernah meminta Aby untuk menikahi aku. Aku juga tidak pernah meminta untuk menjadi menantu di rumah Om Randy.

Gadis bernama Jingga itu pun berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai!

Jingga tak ingin menikah dengan anak dari partner bisnis orang tuanya itu.

"Jingga! Jingga mau kemana kamu?" teriak Mahendra.

"Aku mau pergi ke luar kota karena aku tidak mau menikah dengan Abymana."

"Jingga tunggu Nak. Setidaknya kasih alasan kenapa kamu tidak mau menikah dengan Abymana? Bukankah selama ini kamu suka sama dia?" ucap Marisa sembari berjalan membuntuti Jingga.

"Itu dulu Ma, sekarang aku udah suka sama orang lain. Aku gak mau nikah sama Aby."

Mahendra mengejar Jingga dan menghentikan anak gadisnya untuk pergi dari rumahnya! Namun, semua sudah terlambat, Jingga sudah pergi dengan mengendarai mobilnya.

"Semua ini terjadi karena Mama. Mama yang selalu memanjakannya dengan menuruti semua permintaan anak itu. Sekarang apa yang harus kita lakukan!" ucap Mahendra dengan suara tinggi.

"Papa kok jadi nyalahin Mama. Papa juga selalu memanjakan dia kan."

"Kalau gini caranya Pak Randy tidak akan mau berbisnis dengan kita lagi."

"Tidak ada cara lain. Papa harus jemput Mawar dan suruh dia menggantikan posisi Jingga."

"Tapi Jingga yang seharusnya menikah dengan Aby, bukan Mawar."

"Bagaimana lagi Pa, tidak ada jalan lain. Surat undangan sudah disebar, kita akan malu jika pernikahan ini dibatalkan."

"Bagaimana kalau Aby menolak?"

"Cari alasan apa kek biar mereka tidak menolak. Toh anak kita Mawar tidak kalah cantik dari Jingga. Aby pasti mau sama dia."

"Tapi bagaimana aku bicara dengannya? Kita tidak punya hak atas dirinya karena kita tidak pernah menganggap Mawar sebagai anak kita."

"Itu urusan Papa. Jemput Mawar ke rumah orang tua angkatnya dan nikahkan dia dengan Abymana. Mama gak mau pernikahan ini gagal."

**********

Di sebuah Desa yang jauh dari keramaian kota.

Seorang gadis cantik sedang berjalan menyusuri jalan setapak, dia baru saja pulang dari Pasar setelah membeli keperluan bahan pokok untuk satu minggu kedepan!

Dari kejauhan dia melihat ada seseorang laki-laki yang sedang dikeroyok oleh beberapa orang laki-laki lainnya. Dia pun langsung memakai masker untuk menutupi separuh wajahnya dan langsung menghampiri mereka!

Setibanya di dekat mereka, terlihat laki-laki yang dikeroyok itu sudah lemas dan tak dapat melakukan perlawan lagi.

"Hey! Hentikan!" seru gadis itu.

Tiga laki-laki berpakaian hitam itu langsung menghentikan aksinya yang sedang memukuli laki-laki yang sudah tak berdaya itu.

"Siapa kamu? Jangan ikut campur urusan orang," ucap salah satu dari tiga laki-laki itu.

"Aku tidak ingin ikut campur urusan kalian tapi yang kalian lakukan adalah tindakan kriminal, aku tidak bisa membiarkan kejahatan hadir di wilayah ku," timpal gadis itu.

"Banyak bacot lu!" Seorang laki-laki lainnya langsung menyerang gadis itu karena tak sabar ingin segera mengakhiri pekerjaannya.

Gadis itu pun melakukan perlawan dan tak perlu mengeluarkan tenaga lebih, gadis itu sudah berhasil mengalahkan laki-laki itu.

"Sepertinya kalian datang dari jauh. Pergilah dan jangan ganggu ketenangan kampung ini."

"Banyak gaya kamu ya. Cukup percaya diri juga untuk ukuran wanita seperti kamu."

Mereka pun langsung bertarung dengan dua lawan satu.

Baku hantam saling pukul dan saling tendang pun terjadi selama beberapa menit.

Laki-laki yang sudah tak berdaya karena dikeroyok oleh tiga orang pun hanya bisa menyaksikan pertarungan itu karena dirinya sudah tak berdaya lagi untuk melawan mereka.

"Siapapun kamu, aku akan berterimakasih padamu dan aku berhutang budi padamu," ucap laki-laki itu didalam hatinya.

Setelah beberapa menit berlalu, tiga laki-laki bertubuh besar dan kekar itu pun dapat dikalahkan oleh perempuan itu. Mereka pun langsung berlari karena tak ingin kehilangan nyawanya di tangan gadis yang tak mereka ketahui wajahnya itu.

Gadis itu pun segera menghampiri laki-laki yang terkapar di atas rerumputan itu!

"Mas, Mas," ucap gadis itu sembari menggoyangkan pipi laki-laki itu.

"Nak, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya seorang wanita yang sudah lanjut usia.

"Bu, tadi ada yang mengeroyok orang ini jadi aku mencoba membantunya."

"Aby!"

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, seorang laki-laki muda dengan usia sekitar dua puluh lima tahun itu berlari ke, arah mereka sembari berteriak menyebutkan sebuah nama.

"Mungkin itu nama laki-laki ini?" pikir gadis itu.

"Aby, kenapa dengan bos saya ini?" tanya laki-laki itu.

"Tadi ada yang mengeroyoknya."

"Mobil saya ada dipinggir jalan raya itu, apa bisa kalian bantu saya untuk membawa bos saya ke mobil? Sebelumnya terimakasih karena sudah menyelamatkan bos saya."

Dua perempuan beda usia itu langsung membantu laki-laki yang tak dikenalnya itu.

Setelah mereka pergi dengan menaiki mobilnya. Gadis dan Ibu itu pun melanjutkan perjalanan mereka.

**********

"Hari ini juga, Papa akan pergi ke kampung untuk menjemput Mawar."

"Kalau perlu, sekarang Papa berangkat ke sana."

Mahendra tak berkata-kata lagi, dia langsung bangkit dari duduknya dan langsung berjalan ke luar rumahnya!

Setelah Mahendra pergi, Marisa langsung menelpon Jingga untuk berbicara dengannya.

[Halo sayang, sekarang kamu dimana?] ucap Marisa setelah telponnya tersambung.

[Aku di Bandara Ma.] ucap Jingga dari sebrang telpon.

[Papa kamu sudah berangkat untuk menjemput Mawar, kamu tenang saja ya sayang. Kamu tidak akan jadi menikah dengan Aby, dengan begitu kamu bisa mendekati pemuda lain yang kamu sukai.]

[Terimakasih Ma. Mama emang selalu yang paling mengertikan aku.]

Marisa pun langsung mematikan telponnya setelah bicara dengan anak kesayangannya itu.

Bersambung

bab 2

Di sebuah perkampungan.

Di rumah orang tua angkatnya Mawar.

"Kedatangan saya ke sini untuk menjemput Mawar. Saya ingin Mawar tinggal bersama saya."

Kata-kata pertama yang dikeluarkan oleh mulut Mahendra, seketika membuat wanita tua itu terkejut.

Sejak Mawar diberikan padanya, tak pernah sekalipun Mahendra menjenguk atau menayangkan kabar putrinya tapi kini setelah gadis itu tumbuh, dengan seenaknya Mahendra ingin membawanya pulang.

"Tidak bisa begitu Mahendra. Kamu sudah memberikan Mawar pada Bude, kamu sudah tidak punya hak untuk membawa Mawar lagi," ucap Ratna ~ ibu angkatnya Mawar.

"Apa yang membuat kamu tiba-tiba datang dan ingin membawa Mawar. Dia masih kuliah jadi dia tidak akan kemana-mana," ucap Dirja ~ Ayah angkat Mawar.

"Ada apa ini, Pak, Bu?" tanya Mawar yang memang tak mengenal Mahendra.

"Mawar, Papa adalah orang tua kandung kamu. Selama ini Papa menitipkan kamu pada Bude Ratna dan Pakde Dirja untuk melindungi kamu Nak. Sekarang semua bahaya yang mengancammu sudah tuada jadi Papa ingin kamu pulang dan tinggal bersama kami lagi," ucap Mahendra berbohong.

"Lagi? Kapan aku tinggal bersama Anda?"

"Kami tidak bisa memberikan Mawar padamu lagi Mahendra. Kami tidak punya anak selain Mawar."

"Tolonglah Pakde. Saya sangat ingin membawa Mawar."

"Kemana saja Anda selama ini? Jika Anda mengakuiku sebagai anak, lalu kenapa baru sekarang Anda menjemputku?"

"Tolonglah. Izinkan Papa menebus semua kesalahan yang Papa perbuat padamu Nak, seharusnya Papa tidak memberikan kamu pada Bude dan Pakde."

"Pergilah Mahendra! Kami tidak akan pernah membiarkan kamu membawa Mawar dari sini." Dirja berkata dengan suara lantang sehingga suaranya terdengar sampai ke luar rumah mereka.

Orang yang lewat di depan rumah mereka pun menatap ke arah rumah keluarga Dirja dengan tatapan penuh tanya.

"Pakde, tolonglah."

"Pergi!"

Dirja membawa Mawar masuk ke dalam kamarnya dan melarang Mawar bertemu dengan orang tuanya!

Dengan perasaan kesal, Mahendra pun pergi dari rumah itu tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada sang pemilik rumah.

**********

Di kota.

Di sebuah rumah sakit besar, Abymana mendapatkan penanganan medis yang lebih baik dari kampung tempat Aby dikeroyok oleh orang-orang tak dikenal.

"Aby, kamu tidak apa-apa?" tanya Dirga asisten pribadi Abymana.

"Aku sudah baik-baik saja kok. Kita boleh pulang sekarang?" ucap Aby yang masih terbaring di atas ranjang pasien.

"Dokter menyarankan agar kamu beristirahat di sini semalaman."

"Ah, sial. Bagaimana dengan lahan di kampung yang akan kita lihat?"

"Sudahlah, jangan pikirkan itu. Tunggu kamu sehat total baru kita ke sana lagi."

"Aby, Aby kamu tidak kenapa-napa Nak?" tanya Ratu ~ Mamanya Aby, sembari berjalan cepat menghampiri Abymana!

"Ma, aku baik-baik saja."

"Siapa yang melakukan ini padamu? Beraninya mereka membuat anakku seperti ini," ucap Randy ~ Papanya Aby.

"Sepertinya mereka ingin kita membatalkan pembelian tanah di sana, sepertinya ada perusahaan lain yang menginginkan lahan itu," jelas Aby.

"Ya ampun, kalau sudah begini bagaimana dengan pernikahan kamu yang tinggal beberapa hari. Aduh wajah anak Mama yang ganteng ini jadi jelek karena banyak luka nya."

"Sekarang yang penting Tuan Muda selamat," ucap Dirga.

*************

Sore hari saat Mawar sedang berjalan santai di perkebunan milik orang tua angkatnya tiba-tiba ada seseorang dari belakangnya yang membekap mulutnya dengan saputangan.

Mawar mencoba melawan namun beberapa detik kemudian semuanya berubah menjadi gelap, dirinya tak dapat melihat apa pun lagi.

Beberapa orang berpakaian hitam dan memiliki perawakan tinggi dan besar, tertawa melihat Mawar yang sudah tak sadarkan diri.

"Cepat, bawa gadis ini," ucap laki-laki bernama Jhon.

Dua laki-laki rekannya itu pun langsung menggotong Mawar dan membawanya masuk ke dalam mobilnya!

Mereka pun membawa Mawar pergi dari sana dengan mobilnya yang dikemudikan dengan kecepatan di atas rata-rata.

––––––––––

Mawar terbangun karena kepalanya terasa sakit, dia melihat ke sekeliling tempat itu.

"Aduh, sakit sekali kepalaku. Dimana aku ini?" gumam Mawar yang masih meringkuk di atas tempat tidur.

Mawar mencoba bangun namun tak bisa karena tangan dan kakinya terikat oleh tali.

"Siapa yang mengikatku?" tanya Mawar sembari terus berusaha membuka tali yang mengikat tangannya.

"Kamu sudah sadar Nak?" ucap Mahendra yang sedari tadi duduk di sofa yang ada di sudut ruangan itu.

"Anda ... lepaskan aku, mau apa Anda?"

"Panggil saya Papa karena kamu adalah anak saya."

"Kenapa Anda melakukan ini? Orang tua saya pasti khawatir pada saya."

Marisa tersenyum lalu memperlihatkan ponselnya yang sedang melakukan panggilan video dengan orang suruhannya.

"Bapak, Ibu!" Mawar berteriak saat melihat kedua orang tua angkatnya digolongkan sebilah pisau oleh seseorang.

"Lepaskan orang tuaku. Kenapa kalian tega menyakiti saudara kalian sendiri?"

Marisa langsung mematikan telponnya lalu memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

"Lakukan apa yang kami perintahkan kalau kamu mau orang tua kamu selamat," ucap Marisa.

"Menikahlah dengan calon suami kakakmu dan kami akan membebaskan kedua orang tua angkatmu," sambung Mahendra.

"Brengsek. Jadi Anda mengakui aku sebagai anak dan mengajak aku pulang hanya untuk menikah?"

"Ya. Bagaimana lagi, kakakmu tidak mau menikah dengan Aby jadi kami pikir kamulah yang harus menggantikan dia."

"Jadi benar, Anda menjemputku hanya untuk ini? Ternyata kalian orang tua yang tidak punya hati."

Plak!

Marisa menampar pipi Mawar dengan keras.

"Turuti apa yang kami minta atau kamu tidak pernah melihat dunia ini lagi," tegas Marisa.

"Dan jangan harap orang tua kamu masih bisa menghirup udara bebas," tambah Mahendra.

Deg!

Seketika hati Mawar terasa seperti ada yang menghantam.

Orang tua yang sejak lama ingin dia temui ternyata mempunyai sifat buruk dan rela melakukan apapun demi mencapai keinginannya.

Ingin sekali dirinya memberontak tapi dirinya tak bisa, selain karena dirinya takut orang tua angkatnya terluka, dirinya juga memikirkan yang lain.

"Jangan sakiti Bapak dan Ibuku. Aku bersedia melakukan apapun untuk kalian," ucap Mawar dengan air mata yang sudah berjatuhan dari sudut matanya.

Mahendra dan Marisa saling menatap lalu tersenyum penuh kemenangan.

"Bagus." Marisa mendekatkan wajahnya ke wajah Mawar! "Menikahlah dengan Aby dan jangan pernah berani meminta cerai darinya, jika kamu melakukan itu, jangan harap orang tua angkat kamu itu bisa selamat," sambung Marisa.

Sakit, sedih, kecewa dan marah bersatu dalam diri Mawar. Selama ini dirinya tahu bahwa dirinya dirawat dan dibesarkan oleh orang tua angkat, yang dia dengar dari orang tua angkatnya bahwa orang tuanya orang baik. Mereka terpaksa menitipkan dirinya pada orang tua angkatnya karena ada sesuatu masalah yang tidak diberitahukan padanya namun, kini setelah dirinya bertemu langsung dengan orang tua kandungnya ternyata orang tua kandungnya lebih jahat dari seekor serigala.

Semua yang dikatakan oleh orang tua angkatnya padanya tentang kebaikan orang tua kandungnya tidak terbukti, yang ada sekarang hanyalah hawa nafsu setan yang menyelimuti hati kedua orang tuanya.

Sampai saat ini masih menjadi pertanyaan besar dalam hati Mawar. Kenapakah orang tua kandungnya membuang dirinya seperti sampah dan kini ini dipungutnya lagi namun, bukan untuk dibahagiakan tapi untuk dipaksa menikah dengan laki-laki yang seharusnya menjadi suami kakaknya.

Bersambung

bab 3

Setelah membuat persetujuan antara Mawar dan kedua orang tua kandungnya kini Mawar tak lagi berusaha untuk lari dari rumah itu. Baginya keselamatan kedua orang tua angkatnya lebih penting dari melarikan diri dari rumah itu.

Di kamar Mawar.

"Menikah dengan calon suami kakakku? Ibu pernah bilang kalau aku punya kakak tapi aku tidak tahu rupa wajahnya seperti apa, kenapa dia tidak mau menikah dengan laki-laki pilihannya sendiri?" ucap Mawar didalam hatinya.

Gadis berusia dua puluh tahun itu mengusap air matanya yang sedari tadi membasahi pipinya.

"Kenapa aku dilahirkan jika untuk hidup seperti ini. Kenapa Anda tidak membunuh saya setelah Anda melahirkan saya Bu Marisa?"

"Aku masih ingin kuliah karena aku masih ingin mengejar cita-cita aku. Aku ingin membalas semua kebaikan orang tua angkatku dengan membuat mereka bangga padaku."

Dengan air mata yang terus keluar tanpa hentinya, Mawar terus berbicara didalam hatinya.

Di ruang keluarga.

Marisa dan Mahendra sedang bersantai sembari menonton televisi.

"Pa, kapan Papa akan katakan pada Aby tentang pengantin wanita yang akan kita ganti?" tanya Marisa.

Mahendra menyeruput kopi hitam miliknya lalu meletakkan kembali gelas berisi kopi itu ke atas meja!

"Papa harus bilang apa pada mereka? Tidak mungkin kan Papa bilang kalau Jingga tidak mau menikah dengan Aby nanti yang ada Aby dan keluarganya akan tersinggung."

"Ya Papa bilang apa kek, bilang kalau Jingga sedang sakit atau tiba-tiba diculik orang tak dikenal gitu."

"Itu ide bagus. Kita katakan itu nanti setelah akad pernikahan akan dimulai. Kita bilang aja tiba-tiba Jingga diculik oleh orang tak dikenal dan kita mengganti Jingga dengan Mawar karena tidak mungkin membuat malu kedua belah pihak dengan batalnya pernikahan itu."

"Papa pintar, sekarang Mama lega. Setelah mereka menikah Pak Randy pasti akan menanam saham di perusahaan kita yang hampir bangkrut ini Pa."

"Semoga saja mereka tidak kecewa dan membatalkan perjanjian yang sudah kita buat ya Ma."

Pernikahan antara Jingga dan Aby memang terjadi karena perjodohan tapi Aby ataupun Jingga, sama sekali tidak menolak perjodohan yang orang tuanya buat itu karena keduanya memang sudah saling kenal satu sama lain.

Dua keluarga itu pun langsung merencanakan pernikahan putra putrinya. Setelah waktunya tinggal beberapa hari, entah kenapa Jingga menolak menikah dengan Aby dan memilih menghindar dengan cara pergi ke luar negeri.

**********

Tiga hari kemudian.

Kini tibalah hari pernikahan antara Aby dan Mawar.

Di kamar Mawar.

"Buang air mata kamu itu nanti yang ada kamu membuat Papa sama Mama malu," ucap Mahendra.

"Dengar ya Mawar. Jangan sampai pernikahan ini gagal, kalau sampai gagal kamu akan tahu sendiri akibatnya," ucap Marisa mengancam Mawar.

Mawar hanya diam dan memilih tak menjawab perkataan mereka. Dia mengusap air matanya dengan tisue lalu meminta seorang perias untuk merias wajahnya lagi.

Di ruangan yang sudah mereka sediakan untuk melangsungkan akad pernikahan.

Semua orang yang berkepentingan sudah berkumpul di sana termasuk calon pengantin laki-laki.

Mereka sudah duduk di tempatnya masing-masing dan kini sedang menunggu mempelai wanita dan kedua orang tuanya.

"Pak, Bu, Aby, kita bicara sebentar," ucap Mahendra pada keluarga besannya.

Aby dan kedua orang tuanya pun berjalan mengikuti langkah Mahendra!

Setelah tiba di salah satu ruangan di rumah Mahendra itu. Laki-laki dengan dua putri itu langsung berakting seolah dirinya merasa takut, khawatir dan panik.

"Aby, Jingga diculik oleh orang tak dikenal," ucap Mahendra berbohong.

"Apa!" Keluarga Aby terkejut mendengar pernyataan Mahendra.

"Lalu kenapa Pak Mahe tidak melakukan apa-apa?"

"Saya sudah menyuruh orang-orang kepercayaan saya untuk mencari Jingga. Pak pernikahan ini harus tetap terjadi karena tamu sudah datang dan juga kita akan malu kalau pernikahannya gagal."

"Gak mungkin, Om. Aku mau nikah sama siapa kalau Jingga nya tidak ada," ucap Abymana.

"Saya masih memiliki satu anak perempuan. Dia adiknya Jingga, namanya Mawar, Mawar lah yang akan menggantikan Jingga."

"Gak bisa gitu Om, perjanjiannya Jingga yang akan menikah denganku dan lagi aku cintanya sama Jingga."

"Pak Mahendra, memangnya Anda memiliki anak lain selain Jingga?"

"Ada Pak, ceritanya panjang nanti saya ceritakan setelah akad pernikahannya selesai."

"Aku gak mau."

"Aby, karena ini menyangkut nama baik keluarga kita dan perusahaan yang sedang kamu jalankan, ada baiknya kamu menikahi adiknya Jingga saja," ucap Randy.

"Tapi Pa."

"Tolong Aby, demi nama baik keluarga kita dan perusahaan kita."

Mahendra memasang wajah melas agar Aby dan keluarganya setuju dengan rencana yang dia buat.

Setelah berdebat kecil, akhirnya dengan penuh pertimbangan Aby bersedia menikahi Mawar sebagai pengganti Jingga.

Akad pernikahan itu pun langsung dimulai dan diawali dengan doa.

Tak sampai setengah jam akhirnya akad pernikahan itu pun sudah selesai. Mawar dan abymana resmi menjadi pasangan suami istri yang sah dimata agama dan negara.

Aby mengucapkan kalimat kobul dengan hanya satu kali tarikan nafas yang akhirnya mereka pun resmi menikah.

Mawar meneteskan air matanya, dirinya tak kuasa menahan tangisnya yang sedari tadi ditahan olehnya.

Karena acara penting itu sudah selesai, Pak penghulu dan semua saksi pun mulai meninggalkan rumah Mahendra. Kini mereka mulai bersikap untuk pergi ke gedung resepsi yang sudah mereka sewa.

Di dalam kamar Mawar.

Mawar dan Aby tidak saling bicara. Keduanya terus fokus pada pemikiran masing-masing, hingga sampai Marisa memanggil mereka untuk segera berangkat ke gedung resepsi, mereka masih tidak saling bicara.

Mereka berjalan beriringan, Aby berjalan didepan Mawar sedangkan Mawar berjalan membuntuti Aby.

Sepanjang perjalanan menuju gedung resepsi, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut keduanya. Di dalam mobil itu hanya ada keheningan hingga sopir yang membawa mereka pun kebingungan melihat pasangan pengantin baru itu.

"Orang habis nikah biasnya manja-manjaan tapi kok mereka malah diam-diaman seperti ini?" ucap sopir itu didalam hatinya.

Setelah berkendara selama sepuluh menit, mereka pun tiba di tempat yang mereka tuju.

"Jalan yang benar, jangan sampai semua tamu tahu kalau kita tidak saling kenal," ucap Aby dengan memasang wajah datar.

Mawar hanya diam dan terus melangkah untuk mensejajarkan langkahnya dengan Aby!

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!